ACARA 2

29
ACARA II UJI THRESHOLD A. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum acara II “Uji Threshold” ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ambang batas rasa oleh sekelompok panelis (populasi). B. Tinjauan Pustaka Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan, yang disebut ambang rangsangan (threshold). Dikenal beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute threshold), ambang pembedaan (difference threshold), dan ambang batas (terminal threshold). Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang terkecil yang sudah mulai menimbulkan kesan. Ambang pengenalan sudah mulai dikenali jenis kesannya, ambang pembedaan adalah perbedaan terkecil yang sudah dikenali dan ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar yang masih dapat dibedakan intensitas (Setyaningsih, 1999). Rasa renyah yang dihasilkan oleh tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah timbul karena adanya kandungan pati pada beras merah. Peningkatan nilai organoleptik rasa mengikuti persamaan

description

zz

Transcript of ACARA 2

ACARA II

UJI THRESHOLD

A. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum acara II Uji Threshold ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ambang batas rasa oleh sekelompok panelis (populasi).B. Tinjauan PustakaRangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan, yang disebut ambang rangsangan (threshold). Dikenal beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute threshold), ambang pembedaan (difference threshold), dan ambang batas (terminal threshold). Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang terkecil yang sudah mulai menimbulkan kesan. Ambang pengenalan sudah mulai dikenali jenis kesannya, ambang pembedaan adalah perbedaan terkecil yang sudah dikenali dan ambang batas adalah tingkat rangsangan terbesar yang masih dapat dibedakan intensitas (Setyaningsih, 1999).Rasa renyah yang dihasilkan oleh tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah timbul karena adanya kandungan pati pada beras merah. Peningkatan nilai organoleptik rasa mengikuti persamaan kuadratik dimana semakin banyak beras merah yang ditambahkan maka nilai organoleptik rasa akan meningkat sampai batas tertentu karena pada jumlah tertentu akan mengalami penurunan (Nababan, 2010).Faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap preferensi rasa dasar adalah gender. Gender dan status sosioekonomi berhubungan dengan preferensi rasa dan jenis produk pangan yang dikonsumsi. Secara umum diketahui juga bahwa perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi daripada laki-laki, akan tetapi pengukuran secara kuan-titatif mengenai tingkatan preferensi dan nilai ambang deteksi yang membandingkan respon dari perbedaan gender belum banyak diteliti. Beberapa peneliti melaporkan bahwa faktor-faktor yag mempengaruhi ambang sensori adalah gender. Air digunakan sebagai penetral indra pencicip dan pelarut pada pengujian ambang sensori. Kebiasaan konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi akan meningkatkan ambang rangsangan terhadap rasa asin. Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan makan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi ambang sensori terhadap rasa. Seluruh penetralan dalam pengujian ambang sensori dilakukan dengan berkumur dan mengeluarkan kembali air kumur tersebut, dengan tujuan menghindari kejenuhan panelis akibat terlalu banyak minum (Hasanah, 2014).Rasa merupakan salah satu faktor yang memperbedai penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Setiap orang mempunyai batas konsentrasi terendah terhadap suatu rasa agar masih bisa dirasakan, hal ini disebut dengan threshold yang tidak sama tiap-tiap orang dan threshold seseorang terhadap rasa yang berbeda juga tidak sama. Sifat rasa terdiri dari asin, manis, pahit dan asam. Sifat-sifat ini umumnya ditentukan oleh formulasi bahan yang digunakan dan kebanyakan tidak diperbedai oleh pengolahan. Garam yang bersifat hidroskopis yang menyebabkan berkurangnya jumlah air. Garam dapat menyebabkan berkurangnya jumlah air yang terkandung dalam daging ikan, sehingga kadar airnya pun berkurang (Sari, 2009).Garam dapat mempengaruhi aw pada suatu substrat sehingga dapat mengontrol pertumbuhan mikroba. Garam memiliki daya menahan secara selektif terhadap mikroba yang terkontaminasi pada jaringan. Gula dipergunakan sebagai bahan pengawet bagi banyak macam makanan terurama pada pabrik-pabrik pembuat makanan jadi seperti jam, jeli, marmalade, sari buauh pekat, sirup buah-buahan (Muchtadi, 2008).Beberapa jenis yang telah diidentifikasi untuk menentukan lebih tepatnya hubungan antara besarnya respon yang diberikan dan dirasakan sensasi. Ada empat jenis ambang batas (deteksi, pengakuan, perbedaan, dan terminal) yang dapat diukur, tetapi hanya dua (deteksi dan perbedaan) dapat diukur dengan objektivitas cukup untuk menjadi langkah-langkah yang dapat diandalkan.Ambang termudah untuk konsepsi tualize adalahdeteksi,atau absolut,ambang batas.Ini adalah jumlah terkecil dari stimulus tertentu yang dapat menimbulkan sensasi;rangsangan dari jenis yang sama dengan kurang Intensitas tidak menimbulkan sensasi.Ketika berhadapan dengan rasa dan bau, yang Intensitas fisik diukur dengan konsentrasi.Jadi ambang untuk rasa tertentu adalah konsentrasi terendah senyawa bahwa panelis dapat membedakan dari air (atau pelarut lainnya). Pengakuanambang batasadalah tingkat stimulus di mana tertentu stimulus dapat dikenali dan diidentifikasi.Biasanya, tingkat ini lebih tinggi dari ambang deteksi untuk stimulus yang sama.Misalnya, jika salah satu adalah menghalangi- pertambangan ambang batas untuk diacetyl, konsentrasi di mana itu terdeteksi akan lebih rendah daripada konsentrasi di mana aroma akan diidentifikasi sebagai '' mentega. '' Seperti disebutkan di atas, ukuran sensorik ini tidak dapat dibuat dengan objektivitas lengkap.Alasannya berkaitan dengan ketidakmampuan untuk mengontrol Bias respon, topik yang dibahas di bawah ini. Perbedaanthresholdadalah tingkat perubahan stimulus yang diperlukan untuk menghasilkan perbedaan yang nyata.Jumlah perubahan yang diperlukan sering disebut sebagai perbedaan hanya terlihat-atau ''JND."" Perbedaan ambang sangat mirip dengan ambang deteksi, tapi bukannya mencari terendah. Intensitas yang dapat menimbulkan sensasi, salah satu adalah menentukan kenaikan terendah di stimulasi dari beberapa intensitas dasar yang dapat menimbulkan perubahan sensasi. Keempat jenis ambang batas yang dapat diukur adalahambang terminal, yang besarnya stimulus di atas yang tidak ada peningkatan Intensitas dirasakan dari kualitas yang sesuai untuk stimulus itu.Seringkali, jika stimulus meningkat dalam intensitas melampaui tingkat ini, nyeri terjadi sebagai gantinya (Dhelwiche, 2009).Pendekatan non parametrik yang digunakan adalah dengan metode wavelet shrinkage atau metode wavelet thresholding. Pada estimasi fungsi dengan metode wavelet thersholding, yang paling dominan menentukan tingkat kemulusan estimator adalah nilai threshold. Nilai threshold yang kecil memberikan estimasi fungsi yang sangat tidak mulus, sedangkan nilai threshold yang besar memberikan estimasi fungsi yang sangat mulus. Oleh karena itu perlu dipilih nilai threshold optimal untuk menentukan estimasi fungsi yang optimal. Salah satu cara untuk menentukan nilai threshold optimal dengan uji hipotesis multipel. Pada uji hipotesis multipel, besarnya nilai threshold dipengaruhi oleh nilai signifikansi alpha. Nilai alpha yang kecil menghasilkan nilai threshold optimal yang besar, sehingga dihasilkan fungsi yang cenderung lebih mulus dan sebaliknya (Suparti, 2007).C. Metodologi1. Alat

a. Sendok plastikb. Borang penilaian

c. Alat tulis

d. Piring

e. Gelas2. Bahan a. Larutan umami konsentrasi 0; 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; 0,16; 3,2 dan 6,4%

b. Larutan asam konsentrasi 0; 0,02; 0,04; 0,08; 0,16; 0,32; 0,64 dan 1,28%

c. Larutan gula konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; 4; 8; 16; dan 32%

d. Larutan kopi instan 0; 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; 0,16; 3,2 dan 6,4%

e. Larutan garam 0; 0,1; 0,2; 0,4; 0,8; 0,16; 3,2 dan 6,4%

f. Air putih3. Cara Kerja

a. Penyaji

b. Panelis

D. Hasil dan PembahasanUji threshold merupakan sebuah uji yang digunakan untuk menilai kepekaan seorang panelis terhadap rangsangan yang diberikan. Rangsangan itu biasanya berupa rasa manis, asin, asam maupun pahit. Rangsangan tersebut mempunyai beberapa tingkatan, yang disebut ambang rangsangan. Ambang rangsangan ini merupakan titik dimana rangsangan terkecil dapat dirasakan oleh seorang panelis. Ambang rangsangan (threshold) dapat dibedakan menjadi ambang mutlak (absolute threshold) yaitu jumlah benda perangsang terkecil atau ukuran rangsangan terkecil (konsentrasi) yang sudah mulai menimbulkan kesan tapi belum diketahui kesannya, ambang pengenalan (Recognition threshold) pada ambang pengenalan sudah mulai dikenali jenis kesannya, ambang pembedaan (difference threshold) merupakan perbedaan terkecil dari rangsangan yang masih dapat dikenali perbedaanya dan ambang batas (terminal threshold) merupakan rangsangan terbesar yang jika kenaikan tingkat rangsangnya tidak bisa menaikan intensitas kesan.Pada uji threshold ini seorang panelis tidak dapat mengetahui konsentrasi yang disajikan, hal ini ditujukan agar panelis dapat dinilai tingkat kepekaan rangsangannya terhadap rasa tertentu pada uji ini sampel diberi kode untuk membedakan tingkat konsentrasinya. Konsentrasi 0% pada sampel bertujuan untuk menetralkan rasa dan untuk membedakan antara air putih biasa dengan sampel yang disajikan. Maka dapat diketahui tingkat ambang mutlak, ambang pengenalan,ambang pembedaan dan ambang batas yang berbeda-beda pada tiap sample.

Tabel 2.1 Transformasi nilai x 0,5 Larutan GulaPanelisBesaran kesan pada berbagai konsentrasi larutan (%)

00,512481632

100,5233445

201112345

300112345

400001345

500002345

60040,51345

7000,503445

800111245

901012335

1000000,5345

Jumlah02,59,57,516,531450

Retara00,250,950,751,653,13,95

Sumber : Laporan SementaraPada uji threshold ini seorang panelis tidak dapat mengetahui konsentrasi gula yang disajikan, hal ini ditujukan agar panelis dapat dinilai tingkat kepekaan rangsangannya terhadap rasa tertentu pada uji ini sampel diberi kode untuk membedakan tingkat konsentrasinya. Konsentrasi 0% pada sampel bertujuan untuk menetralkan rasa dan untuk membedakan antara air putih biasa dengan sampel yang disajikan. Dari uji ini maka dapat diketahui tingkat ambang mutlak, ambang pengenalan,ambang pembedaan dan ambang batas yang berbeda-beda pada tiap sample.Dari hasil uji threshold diketahui bahwa rata-rata dari larutan gula berurutan dari 0; 0,5; 1; 2; 4; 8; 16; 32. adalah 0,25; 0,95; 0,75; 1,65; 3,1; 3,9 dan 5. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada larutan gula hasil rata-rata sedikit berbeda dengan larutan garam, dapat dilihat pada konsentrasi 0%; 0,5% dan 2% mengalami kenaikan dan penurunan hal ini berarti sebagian panelis masih belum dapat membedakan kadar gula pada konsentrasi tersebut. Sedangkan pada konsentrasi 4% hingga 8% panelis mulai bisa membedakan kadar gula pada kisaran konsentrasi tersebut. Dalam uji kadar gula tidak jauh berbeda dengan uji kadar garam yaitu semakin tinggi konsentrasi larutan gula maka seorang panelis semakin biasa membedakan sampel yang diberikan. Tidak terdapat ambang batas karena belum ada kesan yang konstan atau masih terjadi peningkatan sehingga belum dapat ditentukan ambang batasnya.Dari hasil uji threshold acara 2 larutan gula ini diketahui bahwa besaran kesan rerata terendah terdapat pada konsentrasi 0,5% dengan rata-rata 0,25 dan besaran kesan rerata tertinggi terdapat pada konsentrasi 32% dengan rata 5 dikarenakan semakin besarnya konsentrasi larutan maka semakin besar pula kesannya. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan gula maka seorang panelis semakin biasa membedakan sampel yang diberikan dan ambang larutan tersebut. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis ini merupakan faktor karena umur panelis yang masih muda masih mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Besaran Kesan Larutan GulaDalam uji kadar gula ini nilai threshold (ambang mutlak dan pengenalan) ditentukan dengan menggunakan grafik yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi (sumbu X) dan rerata (sumbu Y) sama dengn pada uji kadar garam. Dari grafik perbandingan rata-rata dengan konsentrasi yang ada dapat diketahui bahwa pada larutan gula mengalami kenaikan yang signifikan, hal ini sama dengan yang dialami dengan larutan garam, yang mengalami kenaikan signifikan juga. Sehingga semakin tinggi konsentrasi gula dan garam maka tingkat rata-rata penilaian panelis juga meningkat atau dapat dikatakan bahwa semakin tinggi konsentarsi maka tingkat penilaian atau kebenaran tanggapan panelis juga semakin naik. Maka dari analisis tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa panelis mampu mengetahui dan membedakan ambang batas dari beberapa konsentrasi gula yang disajikan.Tabel. 2.2 Transformasi nilai x 0,5 Larutan GaramPanelisBesaran kesan pada berbagai konsentrasi larutan garam (%)

00,10,20,40,81,63,26,4

100123455

20000,51124

300011235

4000,512445

500012345

600112244

701112355

800,5012345

900101234

1000012245

Jumlah01,55,59,518263847

Retara00,150,550,951,82,63,84,7

Sumber : Laporan SementaraPada uji threshold ini seorang panelis tidak dapat mengetahui konsentrasi garam yang disajikan, hal ini ditujukan agar panelis dapat dinilai tingkat kepekaan rangsangannya terhadap rasa tertentu pada uji ini sampel diberi kode untuk membedakan tingkat konsentrasinya. Konsentrasi 0% pada sampel bertujuan untuk menetralkan rasa dan untuk membedakan antara air putih biasa dengan sampel yang disajikan. Dari uji ini maka dapat diketahui tingkat ambang mutlak, ambang pengenalan,ambang pembedaan dan ambang batas yang berbeda-beda pada tiap sample.Pada acara uji threshold ini bertujuan untuk mengetahui ambang batas kemanisan atau keasinan yang dapat dirasakan oleh sekelompok panelis (populasi). Pada praktikum ini digunakan 5 sampel yang untuk pengujian threshold (uji ambang batas), sampel tersebut meliputi larutan garam, larutan gula,larutan kopi, larutas umami, dan larutan asam dengan berbagai konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan pada larutan garam yaitu 0%, 0,1%, 0,2%, 0.4%, 0,8%, 1,6%, 3,2%, 6,4%. Konsentrasi yang berbeda ini bertujuan agar panelis dapat membedakan atau tingkat keasinan dari larutan sesuai kemampuan masing-masing. Dari hasil uji threshold diketahui bahwa rata-rata dari larutan garam berurutan dari 0%, 0,1%, 0,2%, 0.4%, 0,8%, 1,6%, 3,2%, 6,4% adalah 0; 0,15; 0,55; 0,95; 1,8; 2,6; 3,8 dan 4,7. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada kadar garam 0%, 0,1% sebagian panelis masih belum bisa membedakan rasa karena konsentrasi yang rendah. Pada kadar 2% dan 4% panelis mulai bisa membedakan rasa garam dan pada kadar garam 8%, 16%, 32%, dan 64% panelis sudah banyak yang tepat dalam membedakan rasa. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata dari data semakin besar konsentrasi semakin besar rata-ratanya. Dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi larutan garam maka seorang panelis semakin bisa membedakan sampel yang diberikan. Tidak terdapat amabang batas, karena belum ada kesan yang konstan atau masih terjadi peningkatan sehingga belum dapat ditentukan ambang batasnya.

Gambar 2.2 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Besaran Kesan Larutan GaramNilai threshold (ambang mutlak dan pengenalan) ditentukan dengan menggunakan grafik yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi (sumbu X) dan rerata (sumbu Y). Dan dari grafik larutan garam diatas mengalami kenaikan yang signifikan. Ambang pembedaan berbeda besarnya tergantung dari beberapa faktor. Disamping tergantung pada jenis rangsangan dan jenis penginderaan juga tergantung pada besarnya rangsangan itu sendiri. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis, panelis yang masih muda mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.Tabel 2.3 Transformasi nilai x 0,5 Larutan Asam sitratPanelisBesaran kesan pada berbagai konsentrasi larutan asam sitrat (%)

00,020,040,080,160,320,641,28

101022224

200001122

301011232

40210,52345

500000112

600,5010,5234

700021345

802010,5345

900,5011134

1000010223

Jumlah0719,59202837

Retara00,70,10,950,922,83,7

Sumber : Laporan SementaraPada uji threshold ini seorang panelis tidak dapat mengetahui konsentrasi asam yang disajikan, hal ini ditujukan agar panelis dapat dinilai tingkat kepekaan rangsangannya terhadap rasa tertentu pada uji ini sampel diberi kode untuk membedakan tingkat konsentrasinya. Konsentrasi 0% pada sampel bertujuan untuk menetralkan rasa dan untuk membedakan antara air putih biasa dengan sampel yang disajikan. Dari uji ini maka dapat diketahui tingkat ambang mutlak, ambang pengenalan,ambang pembedaan dan ambang batas yang berbeda-beda pada tiap sample.Dari hasil uji threshold diketahui bahwa rata-rata dari larutan asam berurutan dari 0%, 0,02%, 0,04%, 0,08%, 0,16%, 0,32%, 0,64%, 1,28% adalah 0; 0,7; 0,1; 0,95; 2; 2,8 dan 3,7. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada kadar larutan asam 0%,0,02% mulai bisa membedakan walau konsentrasinya rendah. Pada kadar 0,04% dan 0,08% panelis sudah bisa membedakan rasa asam dan pada kadar larutan asam 0,16%, 0,32%, 0, 64% dan 1,28% panelis sudah banyak yang tepat dalam membedakan rasa. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata dari data semakin besar konsentrasi semakin besar rata-ratanya.. Tidak terdapat ambang batas, karena belum ada kesan yang konstan atau masih terjadi peningkatan sehingga belum dapat ditentukan ambang batasnya.Dari hasil uji threshold larutan asam ini diketahui bahwa besaran kesan rerata terendah terdapat pada konsentrasi 0,04% dengan rata-rata 0,7 dan besaran kesan rerata tertinggi terdapat pada konsentrasi 1,28% dengan rata 3,7 dikarenakan semakin besarnya konsentrasi larutan maka semakin besar pula kesannya. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan asam maka seorang panelis semakin biasa membedakan sampel yang diberikan dan ambang larutan tersebut. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis ini merupakan faktor karena umur panelis yang masih muda masih mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.

Gambar 2.3 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Besaran Kesan Larutan Asam SitratNilai threshold (ambang mutlak dan pengenalan) ditentukan dengan menggunakan grafik yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi (sumbu X) dan rerata (sumbu Y). Dan dari grafik larutan garam diatas mengalami kenaikan yang signifikan. Ambang pembedaan berbeda besarnya tergantung dari beberapa faktor. Disamping tergantung pada jenis rangsangan dan jenis penginderaan juga tergantung pada besarnya rangsangan itu sendiri. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis, panelis yang masih muda mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.Tabel 2.4 Transformasi nilai x 0,5 Larutan KopiPanelisBesaran kesan pada berbagai konsentrasi larutan kopi (%)

00,10,20,40,81,63,26,4

1000,521534

200,50,511445

301122534

400011535

500,5122435

601130,5345

700011233

8000,510,5323

901122435

1000,50,520,5345

Jumlah04,561711,5383244

Retara00,450,61,71,153,83,24,4

Sumber : Laporan Sementara

Dari hasil uji threshold diketahui bahwa rata-rata dari larutan kopi berurutan dari 0%, 0,1%, 0,2%, 0,4%, 0,8%, 1,6%, 3,2%, 6,4% adalah 0; 0,45; 0,6; 1,7; 1,15; 3,8; 3,2 dan 4,4. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada kadar larutan kopi 0%, 0,1% sebagian panelis sudah mulai bisa membedakan rasa. Pada kadar 0,2% dan 0, 4% panelis mulai lebih bisa membedakan rasa kopi dan pada kadar kopi 0, 8%, 1,6%, 3,2%, dan 6,4% panelis sudah banyak yang tepat dalam membedakan rasa. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata dari data semakin besar konsentrasi semakin besar rata-ratanya. Dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi larutan kopi maka seorang panelis semakin bisa membedakan sampel yang diberikan. Ambang batas pada larutan kopi bisa ditentukan karena sudah ada kesan yang konstan yaitu 0,8%.Dari hasil uji threshold larutan kopi ini diketahui bahwa besaran kesan rerata terendah terdapat pada konsentrasi 0,2% dengan rata-rata 0,6 dan besaran kesan rerata tertinggi terdapat pada konsentrasi 6,4% dengan rata 4,4 dikarenakan semakin besarnya konsentrasi larutan maka semakin besar pula kesannya. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan kopi maka seorang panelis semakin biasa membedakan sampel yang diberikan dan ambang larutan tersebut. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis ini merupakan faktor karena umur panelis yang masih muda masih mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.

Gambar 2.4 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Besaran Kesan Larutan KopiNilai threshold (ambang mutlak dan pengenalan) ditentukan dengan menggunakan grafik yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi (sumbu X) dan rerata (sumbu Y). Dan dari grafik larutan garam diatas mengalami kenaikan yang signifikan. Ambang pembedaan berbeda besarnya tergantung dari beberapa faktor. Disamping tergantung pada jenis rangsangan dan jenis penginderaan juga tergantung pada besarnya rangsangan itu sendiri. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis, panelis yang masih muda mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.Tabel 2.5 Transformasi: x 0,5 Larutan Vetsin (Rasa Umami).

PanelisBesaran Kesan Pada Berbagai Konsentrasi Larutan (%)

00,10,20,40,81,63,26,4

100223455

200,5112345

301124455

400101234

501122345

602333445

7020,513245

800,5112234

901123345

1000013345

Jumlah0811,51525304048

Rata20,81,151,52,5344,8

Sumber : Laporan SementaraDari hasil uji threshold diketahui bahwa rata-rata dari larutan umami berurutan dari 0%, 0,1%, 0,2%, 0,4%, 0,8%, 1,6%, 3,2%, 6,4% adalah 0; 0,8; 1,15; 1,5; 2,5; 3; 4 dan 4,8. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada kadar larutan umami 0%, 0,1% sebagian panelis masih belum bisa membedakan rasa karena konsentrasi yang rendah. Pada kadar 0,2% dan 0,4% panelis mulai bisa membedakan rasa umami dan pada kadar larutan umami 0,8%, 1,6%, 3,2%, dan 6,4% panelis sudah banyak yang tepat dalam membedakan rasa. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata dari data semakin besar konsentrasi semakin besar rata-ratanya. Dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi larutan umami maka seorang panelis semakin bisa membedakan sampel yang diberikan. Tidak terdapat ambang batas pada larutan umami karena belum ada kesan yang konstan atau masih terjadi peningkatan sehingga belum dapat ditentukan ambang batasnya.Dari hasil uji threshold larutan umami ini diketahui bahwa besaran kesan rerata terendah terdapat pada konsentrasi 0,1% dengan rata-rata 0,8 dan besaran kesan rerata tertinggi terdapat pada konsentrasi 6,4% dengan rata 4,8 dikarenakan semakin besarnya konsentrasi larutan maka semakin besar pula kesannya. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan umami maka seorang panelis semakin biasa membedakan sampel yang diberikan dan ambang larutan tersebut. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis ini merupakan faktor karena umur panelis yang masih muda masih mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.

Gambar 2.5 Grafik Hubungan Konsentrasi dengan Besaran Kesan Larutan Vetsin Nilai threshold (ambang mutlak dan pengenalan) ditentukan dengan menggunakan grafik yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi (sumbu X) dan rerata (sumbu Y). Dan dari grafik larutan garam diatas mengalami kenaikan yang signifikan. Ambang pembedaan berbeda besarnya tergantung dari beberapa faktor. Disamping tergantung pada jenis rangsangan dan jenis penginderaan juga tergantung pada besarnya rangsangan itu sendiri. Hasil ini juga dipengaruhi oleh beberapa diantaranya umur panelis dan tingkat kesehatan panelis, panelis yang masih muda mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap rasa sebuah sampel.E. KesimpulanDari praktikum acara II uji threshold ini dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Pada dasarnya penentuan threshold merupakan uji pembedaan, bisa menggunakan uji segitiga atau uji perbandingan. 2. Uji threshold dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan yaitu ambang mutlak (absolute threshold), ambang pengenalan (Recognition threshold), ambang pembedaan (difference threshold) dan ambang batas (terminal threshold).

3. Rata-rata dari data semakin besar konsentrasi semakin besar rata-ratanya. Dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi larutan garam maka seorang panelis semakin bisa membedakan sampel yang diberikan. Begitu juga pada uji dengan larutan gula.4. Grafik larutan garam mengalami kenaikan yang signifikan. Ambang pembedaan berbeda besarnya tergantung dari beberapa faktor, diantaranya tergantung pada jenis rangsangan dan jenis penginderaan juga tergantung pada besarnya rangsangan itu sendiri. Sama halnya dengan larutan gula.

5. Setiap sampel memiliki ambang mutlak dan ambang pengenalan yang berbeda.

6. Tidak terdapat ambang batas pada larutan gula, larutan garam, larutan umami.7. Ambang batas pada larutan kopi adalah 0,8%.

Daftar PustakaDelwiche. Jeannine. 2009. Psychological Considerations in Sensory Analysis. Journal Sensory Evalution of Dairy Product. Vol. 1. No. 2 : 7-15.Hasanah, Uswatun.2014. Preferensi dan Ambang Deteksi Rasa Manis dan Pahit : Pendekatan Mutikultural dan Gender. Jurnal Mutu Pangan. Vol. 1 No. 1: 1-8.Koenig, Darren and Heidi Hofer. 2011. The Absolute Thresold of Cone Vision. Journal of Vision. Vol. 11. No. 1 : 1-24.

Muchtadi, Tien. 2008. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.Nababan, Fera. 2010. Uji Daya Terima Tempe Biji Kecipir Beras Merah Dan Kandungan Gizinya. Jurnal Kesehatan Gizi Masyarakat. Vol. 1 No. 2 :1-5.Sari, Ira N., Edison dan Sukirno Mus. 2009. Kajian Tingkat Penerimaan Konsumen Terhadap Produk Terasi Ikan Dengan Penambahan Ekstrak Rosela. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk. Vol. 37. No. 2 : 91-103.Setyaningsih, Dwi., Anton Apriyantono dan Maya Puspita Sari. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press. Bandung.

Suparti. 2007. Pemilihan Parameter Threshold Optimal Dalam Estimator Regresi Wavelet Thresholding Dengan Prosedur False Discovery Rate (Fdr). Jurnal Matematika. Vol. 1 No. 1: 21-28.Disiapkan Sampel

Dilakukan Absensi Panelis

Disajikan Sampel

Disiapkan Borang

Panelis Diberikan Instruksi

Borang Penilain Dikumpulkan

Data Ditabulasi Dan Disampaikan Hasilnya Pada Panelis

Tempat dan Alat Dibersihkan

Ditulis Data Dalam Borang

Instruksi Dalam Borang Dibaca

Diteliti Kelengkapan Sampel

Dimulai Pengujian Sampel

Dilakukan Pengamatan

Hasil Pengujian Ditulis dalam Borang

Borang Penilaian Diserahkan Kepada Tim Penyaji

_1477818622.xlsChart1

0

1.5

5.5

9.5

18

26

38

47

Larutan Garam

Konsentrasi Larutan Garam (%)

Kesan Panelis

Sheet1

Larutan Garam

00

0.11.5

0.25.5

0.49.5

0.818

1.626

3.238

6.447

_1477818781.xlsChart1

4.5

6

17

11.5

38

32

44

Larutan Kopi

Konsentrasi Larutan Kopi (%)

Kesan Panelis

Sheet1

Larutan Kopi

00

0.14.5

0.26

0.417

0.811.5

1.638

3.232

6.444

_1477819128.xlsChart1

0

8

11.5

15

25

30

40

48

Larutan Vetsin (Umami)

Konsentrasi Larutan Vetsin (%)

Kesan Panelis

Sheet1

Larutan Vetsin (Umami)

00

0.18

0.211.5

0.415

0.825

1.630

3.240

6.448

_1477818720.xlsChart1

0

7

1

9.5

9

20

28

37

Larutan Asam Sitrat

Konsentrasi Larutan Asam Sitrat (%)

Kesan Panelis

Sheet1

Larutan Asam Sitrat

00

0.027

0.041

0.089.5

0.169

0.3220

0.6428

1.2837

_1477818530.xlsChart1

0

2.5

9.5

7.5

16.5

31

39

50

Larutan Gula

Konsentrasi Larutan Gula (%)

Kesan Panelis

Sheet1

Larutan Gula

00

0.52.5

19.5

27.5

416.5

831

1639

3250