Acara 1 Batuan Beku Asam

19
1 PRAKTIKUM PETROLOGI ACARA 1 : BATUAN BEKU ASAM NAMA : SAID ZAIDUN HARI/TGL : KAMIS/18 SEPTEMBER 2014 NIM : D611 13 310 I. Latar belakang Petrologi merupakan cabang ilmu dari ilmu geologi yang lebih mengkhususkan bahasannya tentang batuan penyusun bumi. Petrologi berasal dari bahasa yunani yakni petra yang berarti batu dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Objek yang di bahas pada cabang ilmu petrologi adalah batuan, termasuk di dalamnya batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Petrologi membahas sangat luas tentang batuan, dari mulai asal batuan tersebut, faktor-faktor kenapa batuan tersebut dapat terbentuk, misalnya batuan metamorf yang terbentuk akibat dari adanya tekanan dan suhu yang cukup, serta membahas juga relasi antar batuan dan menginterprestasi apa yang akan terjadi pada suatu daerah yang mengandung batuan tersebut, namun bahasan petrologi hanya pada kenampakn megaskopis saja, karena untuk bahasan mikroskopis akan di bahas lebih lanjut pada cabang ilmu lainnya. Batuan beku merupakan salah satu objek yang di bahas pada petrologi, batuan beku merupakan batuan yang tercipta langsung dari pembekuan magma. Batuan beku itu sendiri dapat di bagi-bagi lagi menjadi beberapa

description

rf

Transcript of Acara 1 Batuan Beku Asam

Page 1: Acara 1 Batuan Beku Asam

1

PRAKTIKUM PETROLOGI

ACARA 1 : BATUAN BEKU ASAM NAMA : SAID ZAIDUN

HARI/TGL : KAMIS/18 SEPTEMBER 2014 NIM : D611 13 310

I. Latar belakang

Petrologi merupakan cabang ilmu dari ilmu geologi

yang lebih mengkhususkan bahasannya tentang batuan

penyusun bumi. Petrologi berasal dari bahasa yunani

yakni petra yang berarti batu dan logos yang berarti

ilmu pengetahuan.

Objek yang di bahas pada cabang ilmu petrologi

adalah batuan, termasuk di dalamnya batuan beku, batuan

sedimen, dan batuan metamorf. Petrologi membahas sangat

luas tentang batuan, dari mulai asal batuan tersebut,

faktor-faktor kenapa batuan tersebut dapat terbentuk,

misalnya batuan metamorf yang terbentuk akibat dari

adanya tekanan dan suhu yang cukup, serta membahas juga

relasi antar batuan dan menginterprestasi apa yang akan

terjadi pada suatu daerah yang mengandung batuan

tersebut, namun bahasan petrologi hanya pada kenampakn

megaskopis saja, karena untuk bahasan mikroskopis akan

di bahas lebih lanjut pada cabang ilmu lainnya.

Batuan beku merupakan salah satu objek yang di

bahas pada petrologi, batuan beku merupakan batuan yang

tercipta langsung dari pembekuan magma. Batuan beku itu

sendiri dapat di bagi-bagi lagi menjadi beberapa

kelompok berdasarkan tempat pembekuannya misalnya di

bagi menjadi batuan beku dalam(intrusive), batuan beku

luar(ekstrusive), dan batuan beku yang mengalami

pembekuan pada gang atau korok-korok gunung api.

Kemudian berdasarkan kandungan silica(SiO2) batuan beku

Page 2: Acara 1 Batuan Beku Asam

2

di bagi lagi menjadi 3 yakni batuan asam(felsic) dengan

kandungan silica sekitar >66%, batuan beku intermediet

dengan kandungan silica sekitar 52%-66%,batuan beku

basa(mafic) dengan kandungan silica sekitar 45%-52%,

kemudian batuan beku ultrabasa dengan kandungan silica

<45%

Batuan beku asam merupakan batuan beku dengan

kandungan silica paling banyak, yang menyebabkan batuan

ini berwarna terang karena pada umumnya di penuhi oleh

mineral kuarsa. Selain mineral kuarsa batuan ini juga

umunya di penuhi oleh mineral orthoklas, dan plagioklas

serta asosiasinya masing-masing, maka untuk lebih

memahami tentang batuan beku asam ini, mulai dari

kandungan mineralnya sampai faKtor-faktor terentuknya

batuan ini maka dilakukanlah praktikum petrologi acara

batuan beku asam.

II. Tujuan dan manfaat

Manfaat :

1. Mengetahui tekstur dan struktur batuan beku asam

2. Mengetahui jenis-jenis batuan beku asam

3. Mengetahui mineral-mineral yang terkandung dalam

batuan beku asam

4. Mengetahui cara penamaan batuan dengan menggunakan

klasifikasi IUGS(1976), Russel B. Travis (1955),

dan Fenton (1940).

Tujuan

1. Mampu menjelaskan tekstur dan struktur batuan beku

asam

2. Mampu menjelaskan jenis-jenis batuan beku asam

Page 3: Acara 1 Batuan Beku Asam

3

3. Mampu menjelaskan mineral-mineral yang terkandung

dalam batuan beku asam

4. Mampu menjelaskan cara penamaan batuan dengan

menggunakan klasifikasi IUGS(1976), Russel B.

Travis (1955), dan Fenton (1940)

III. Alat dan Bahan:

1. Alat tulis

2. Pensil warna

3. Mistar

4. Lembar kerja praktikum

5. Kawat tembaga

6. Kaca

7. Porselen

8. loupe

9. literatur

10. Klasifikasi Fenton, Travis dan Travis

11. Komparator batuan beku

12. Sampel Batuan

Page 4: Acara 1 Batuan Beku Asam

4

IV. Tinjauan pustaka

Batuan beku asam merupakan cabang

pengklasifikasian batuan beku berdasarkan kandungan

mineral silica nya yakni >66%. Batuan beku asam umumnya

berasal dari proses partial melting dari lempeng benua

bagian bawah yang mengalami konvergen.

Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku asam

di bedakan menjadi batuan beku asam plutonic yakni

batuan beku asam yang mengalami pembekuan di dalam

perut bumi atau intrusive dan batuan beku asam vulkanik

yakni batuan beku asam yang mengalami pembekuan di luar

permukaan bumi atau ekstrusive, namun ada juga batuan

beku yang tidak sempat naik ke permukaan bumi untuk

membeku dan membeku di gang atau korok-korok gunung

api.

Batuan beku asam plutonik merupakan batuan yang

membeku di dalam bumi. Hal itu disebabkan oleh

pergerakan tektonik lempeng yang saling bergerak dan

bertumbukkan satu dengan yang lainnya. Magma

terperangkap di bawah permukaan bumi di dasar lempeng,

lalu magma tersebut akan mendingin dengan sangat. Dari

lamanya proses pembekuan batuan ini berpengaruh juga

pada kenampakan serta tekstur dari batuan itu sendiri.

Batuan beku asam plutonik umumnya mempunyai Kristal

yang besar(holokristalin) karena pada saat proses

pembentukannya yang lama sehingga memungkinkan

kristalnya untuk melakukan proses kristalisasi yang

sempurna, dapat terjadi proses metamorphosis kontak

atau termal, umumnya batas antara Kristal tidak dapat

di lihat dengan jelas karena bentuk butir Kristal yang

besar sehingga Nampak seakan-seakan saling menindih

Page 5: Acara 1 Batuan Beku Asam

5

satu sama lain, terdapat xenoliths samping batuan yang

di bawah maupun yang di atasnya, sangat jarang terdapat

struktur vesikuler atau amegdaloidal karena besarnya

Kristal yang terbentuk sehingga struktur yang paling

umum adalah massif, apabila batuan ini melakukan

penerobosan maka akan menyebablan perlipatan atau

deformasi pada apa yang di terobos. Contoh dari batuan

beku asam plutonik adalah : batuGranit

Apabila di lihat dari kenampakan batugranit di

atas Nampak di penuhi oleh Kristal semua dan tidak

mempunyai masa dasar, terlihat banyak terdapat mineral

kuarsa yakni yang berwarna putih, terlihat juga banyak

terdapat biotit, hornblende, dan piroksin, batu granit

di atas jelas Holokristalin yakni terdiri dari Kristal

semua dan mempunyai granularitas Faneritik yakni

berbutir kasar, mempunyai fabric dengan bentuk Euhedral

sampai Subhedral, dan seperti kebanyakan batuan beku

pada umumnya mempunyai struktur massif, batu granit di

atas juga mempunyai struktur massif, tidak terlihat

Page 6: Acara 1 Batuan Beku Asam

6

struktur amegdaloidal dan vesikuler sesuai dengan

cirri-ciri dari batuan beku asam plutonik.

Kalau di cermati dengan baik batugranit di atas

bersifat asam dan mengalami pembekuan di dalam perut

bumi sementara magma di magma chamber merupakan cairan

yang berpijar dan bersifat basa. Untuk menjelaskan

tanggapan di atas maka kita harus mengetahui genesa

dari batugranit tersebut.

Dalam Proses pembentukan batuan ini tidak lepas

dari kristalisasi (pembekuan) magma, dimana magma itu

sendiri terletak di dapur magma (magma chamber). Bagian

bawah dapur magma itu magma bersifat magma basa dan

viskositasnya rendah karena belum di pengaruhi oleh

udara. Magma yang basa tersebut bergerak keatas yang

kemudian dengan temperatur penyusun batuan mengalami

proses diferensiasi magma yang merupakan proses

pemilahan magma homogen dalam fraksi-fraksi dengan

komposisi yang berbeda-beda. Selama proses diferensiasi

magma terjadi mineral yang pertama kali terbentuk

adalah mineral Ortoklas dengan suhu 500-6000C, Biotit

pada suhu berkisar 6000C dan Kuarsa pada suhu <3750C.

Selama proses pembekuan magma berlangsung dimana

kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan (bowen

reaction series). Mineral-mineral tersebut mulai

tersusun dan kemudian turun kembali akibat dari arus

konveksi. Setelah proses tersebut maka magma naik

kembali terjadilah proses asimilasi yaitu proses

meleburnya batuan samping akibat naiknya magma ke arah

permukaan dan proses ini dapat menyebabkan magma yang

tadinya bersifat basa berubah menjadi asam karena

komposisi batuan sampingnya lebih bersifat asam. Itulah

Page 7: Acara 1 Batuan Beku Asam

7

mengapa magma yang awalnya bersifat basa dapat bersifat

asam di dalam perut bumi dan kemudian membeku menjadi

batuan beku asam yang bersifat plutonik.

Berikutnya batuan beku asam vulkanik merupakan

batuan beku asam yang mengalami proses pembekuan di

luar permukaan bumi, sudah jelas bahwa suhu di

permukaan bumi dan di dalam bumi mempunyai perbedaan

yang sangat jauh, sehingga batuan beku asam vulkanik

ini mengalami pembekuan dengan sangat cepat dan

menyebabkan Kristal-kristal pada bataun ini tidak

mempunyai waktu yang cukup untuk mengalami proses

kristalinisasi yang sempurna, tentu saja ini

menyebabkan Kristal-kristal pada batuan beku asam

vulkanik ini pada umumnya mempunyai ukuran Kristal yang

kecil-kecil berbeda dengan batuan beku asam plutonic

yang mempunyai ukuran Kristal yang besar-besar karena

mempunyai waktu yang cukup untuk mengalami proses

kristalinisasi yang sempurna.

Batuan beku asam vulkanik mempunyai perbedaan-

perbedaan lain dengan batuan beku asam plutonic lainnya

seperti berikut ini :

Page 8: Acara 1 Batuan Beku Asam

8

Bataun beku asam

vulkanik

Bataun beku asam

plutonik

Ukuran butir halus-

amorf

Ukuran butir halus-

kasar

Chilled marginnya

terdapat di bagian

bawah

Chilled marginnya

terjadi di bagian luar

Efek bakar(baking

effect) di bagian bawah

Terjadi metamorfis

kontak/termal

Bagian atas framentasi

(auto breksi)

Batas tidak beraturan

sampai halus

Ada xenolith di

bawahnya

Terdapat xenoliths

samping batuan yang di

bawah maupun yang di

atasnya

Vesikuler dan

amegdaloidal di bagian

atasnya

Vesikuler dan

amedaloidal jarang

Batuan yang dilewati

tidak terdeformasi

Mengakibatkan

perlipatan atau

deformasi batuan yang

di terobos.

Salah satu contoh dari batuan beku asam vulkanik

adalah batu apung atau pumice :

Page 9: Acara 1 Batuan Beku Asam

9

Apabila di cermati dengan baik batu ini memiliki

ciri fisik warna segar putih keabuan.Dengan tekstur

yaitu kristalinitas holohyalin (tersusun dari massa

dasar), granularitas afanitik (mineral tidak mampu

dikenali secara makro), sesuai dengan ciri batuan beku

asam vulkanik yang telah di jelaskan di atas bahwa

mempunyai ukuran Kristal yang kecil karena tidak

mempunyai waktu untuk mengalami proses kristalisasi

yang sempurna begitu juga dengan batupumice di atas,

memang kalau di lihat dengan mata telanjang batu di

atas seakan tidak mempunyai Kristal namun apabila di

amati di bawah mikroskop dengan sayatan tipis maka akan

tampak kiristal-kristalnya. Fabrik terdiri dari bentuk

yaitu anhedral, relasi inequigranular karena ukuran

butirannya tidak sama besar dan struktur dari batuan

ini adalah pumiceous (struktur yang menampakkan lubang-

lubang memanjang yang menujukkan arah aliran buih).

Jenis batuan beku asam berikutnya adalah batuan

beku asam Hypabisal atau batuan beku asam yang

mengalami pembekuan di gang-gang atau korok-korok

gunung api. Sebenarnya batuan ini tidak jauh berbeda

dengan kedua jenis batuan beku asam lainnya, yang

membedakannya adalah karena batuan ini mengalami

pembekuan pada pertengahan antara intrusive dan

ekstrusive, sehingga tekstur pada batuan ini merupakan

campuran dari kedua jenis batuan, yaitu campuran antara

tekstur kasar dan tekstur halus atau yang di sebut

dengan tekstur Porifiritik. Biasanya batuan beku asam

vulkanik atau batuan beku plutonic yang mempunyai

tekstur porifiritik di beri nama dengan akhiran atau

Page 10: Acara 1 Batuan Beku Asam

10

awalan porfiri , contoh batugranit porfiri berikut

ini :

V. Deskripsi litologi

Sampel batuan beku asam 1 dengan kode sampel B.15

mempunyai warna segar putih kekuningan, warna lapuk

kuning kecoklatan dengan tekstur tingkat kristalinitas

hipokristalin, granularitas porifiroafanitik dengan

fabric bentuk euhedral sampai subhedral dengan bentuk

Kristal prismatik dan relasi antar krital

inequigranular dan mempunyai stuktur massif.

Batuan ini memiliki komposisi mineral yang terdiri

dari kuarsa yang berwarna putih bening dengan bentuk

Granular 5%, plagioklas yang berwarna putih dengan

bentuk Prismastik sekitar 15%, ortoklas yang berwarna

putih keruh dengan bentuk Prismastik sekitar 45%,

hornblende yang berwarna hitam dengan bentuk Micacesous

sekitar 15%, piroksin yang berwarna hitam dengan

bentuk prismatik sekitar 10%, biotit yang berwarna

hitam dengan bentuk Micacesous sekitar 10%, dengan nama

Porfiri Trakit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Trakit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; trakit phonolite menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Page 11: Acara 1 Batuan Beku Asam

11

Sampel batuan beku asam 2 dengan kode sampel B.4

mempunyai warna segar putih keabu-abuan, warna lapuk

coklat dengan tekstur tingkat kristalinitas

holokristalin, granularitas faneroporifiritik dengan

fabric bentuk euhedral sampai subhedral dengan bentuk

Kristal prismatik dan relasi antar krital

inequigranular dan mempunyai stuktur massif.

Batuan ini memiliki komposisi mineral yang terdiri

dari kuarsa yang berwarna putih bening dengan bentuk

Granular 20%, plagioklas yang berwarna putih dengan

bentuk prismatik sekitar 10%, ortoklas yang berwarna

putih keruh dengan bentuk prismatik sekitar 40%,

hornblende yang berwarna hitam dengan bentuk Micacesous

sekitar 5%, piroksin yang berwarna hitam dengan bentuk

prismatik sekitar 15%, biotit yang berwarna hitam

dengan bentuk Micacesous sekitar 10%,dengan nama

Porfiri Granit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Granit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; Porfiri Granit menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 3 dengan kode sampel B.13

mempunyai warna segar putih kekuningan, warna lapuk

kuning kecoklatan dengan tekstur tingkat kristalinitas

hipokristalin, granularitas porifiroafanitik dengan

fabric bentuk euhedral sampai subhedral dengan bentuk

Kristal prismatik dan relasi antar krital

inequigranular dan mempunyai stuktur massif.

Batuan ini memiliki komposisi mineral yang terdiri

dari kuarsa yang berwarna putih bening dengan bentuk

Granular 5%, plagioklas yang berwarna putih dengan

bentuk Prismastik sekitar 20%, ortoklas yang berwarna

Page 12: Acara 1 Batuan Beku Asam

12

putih keruh dengan bentuk Prismastik sekitar 35%,

hornblende yang berwarna hitam dengan bentuk Micacesous

sekitar 15%, piroksin yang berwarna hitam dengan

bentuk prismatik sekitar 5%, biotit yang berwarna hitam

dengan bentuk Micacesous sekitar 20%, dengan nama

Porfiri Trakit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Trakit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; trakit phonolite menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 4 dengan kode sampel B.12

mempunyai warna segar Abu-abu, warna lapuk coklat

dengan tekstur tingkat kristalinitas hipokristalin,

granularitas porifiroafanitik dengan fabric bentuk

euhedral sampai subhedral dengan bentuk Kristal

prismatik dan relasi antar krital inequigranular dan

mempunyai stuktur massif.

Batuan ini memiliki komposisi mineral yang terdiri

dari kuarsa yang berwarna putih bening dengan bentuk

Granular 1%, plagioklas yang berwarna putih dengan

bentuk prismatik sekitar 15%, ortoklas yang berwarna

putih keruh dengan bentuk prismatik sekitar 52%,

hornblende yang berwarna hitam dengan bentuk Micacesous

sekitar 20%, piroksin yang berwarna hitam dengan bentuk

prismatik sekitar 5%, biotit yang berwarna hitam dengan

bentuk Micacesous sekitar 7%, dengan nama Porfiri

Trakit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Trakit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; trakit phonolite menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 5 dengan kode sampel B.10

mempunyai warna segar Putih keabu-abuan, warna lapuk

Page 13: Acara 1 Batuan Beku Asam

13

hijau kecoklatan dengan tekstur tingkat kristalinitas

holokristalin, granularitas faneroporifiritik dengan

fabric bentuk euhedral sampai subhedral dengan bentuk

Kristal prismatik dan relasi antar krital

inequigranular dan mempunyai stuktur massif.

Batuan ini memiliki komposisi mineral yang terdiri

dari kuarsa yang berwarna putih bening dengan bentuk

Granular 20%, plagioklas yang berwarna putih dengan

bentuk prismatik sekitar 10%, ortoklas yang berwarna

putih keruh dengan bentuk prismatik sekitar 45%,

hornblende yang berwarna hitam dengan bentuk Micacesous

sekitar 5%, piroksin yang berwarna hitam dengan bentuk

prismatik sekitar 5%, biotit yang berwarna hitam dengan

bentuk Micacesous sekitar 15%,dengan nama Porfiri

Granit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Granit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; Porfiri Granit menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

VI. Petrogenesa

Sampel batuan beku asam 1 dengan kode sampel B.15.

Pada Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang

bersifat asam yaitu pada daerah subduksi, continental

rift. sehingga warnanya kecoklatan. Membeku secara

lambat dan membentuk mineral-mineral orthoklas pada

suhu sekitar 600°C-700°C, piroksin pada suhu sekitar

1000°C-1200°C, biotit pada suhu sekitar 700°C-800°C,

hornblende pada suhu sekitar 800°C-1000°C, plagioklas

pada suhu sekitar 700°C-800°C, kuarsa pada suhu sekitar

375°C, pembekuan terjadi di gang atau korok-korok

gunung api dekat dengan permukaan sehingga berdasarkan

Page 14: Acara 1 Batuan Beku Asam

14

kandungan mineral-mineralnya dinamakan batu Porfiri

Trakit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Trakit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; trakit phonolite menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 2 dengan kode sampel B.4.

Pada Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang

bersifat asam yaitu pada daerah subduksi, continental

rift. sehingga warnanya kecoklatan. Membeku secara

lambat dan membentuk mineral-mineral orthoklas pada

suhu sekitar 600°C-700°C, piroksin pada suhu sekitar

1000°C-1200°C, biotit pada suhu sekitar 700°C-800°C,

hornblende pada suhu sekitar 800°C-1000°C, plagioklas

pada suhu sekitar 700°C-800°C, kuarsa pada suhu sekitar

375°C, pembekuan terjadi pada perut bumi sehingga

berdasarkan kandungan mineral-mineralnya dinamakan batu

Porfiri Granit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Granit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; Porfiri Granit menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 3 dengan kode sampel B.13.

Pada Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang

bersifat asam yaitu pada daerah subduksi, continental

rift. sehingga warnanya kecoklatan. Membeku secara

lambat dan membentuk mineral-mineral orthoklas pada

suhu sekitar 600°C-700°C, piroksin pada suhu sekitar

1000°C-1200°C, biotit pada suhu sekitar 700°C-800°C,

hornblende pada suhu sekitar 800°C-1000°C, plagioklas

pada suhu sekitar 700°C-800°C, kuarsa pada suhu sekitar

375°C, pembekuan terjadi di gang atau korok-korok

gunung api dekat dengan permukaan sehingga berdasarkan

Page 15: Acara 1 Batuan Beku Asam

15

kandungan mineral-mineralnya dinamakan batu Porfiri

Trakit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Trakit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; trakit phonolite menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 4 dengan kode sampel B.12.

Pada Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang

bersifat asam yaitu pada daerah subduksi, continental

rift. sehingga warnanya kecoklatan. Membeku secara

lambat dan membentuk mineral-mineral orthoklas pada

suhu sekitar 600°C-700°C, piroksin pada suhu sekitar

1000°C-1200°C, biotit pada suhu sekitar 700°C-800°C,

hornblende pada suhu sekitar 800°C-1000°C, plagioklas

pada suhu sekitar 700°C-800°C, kuarsa pada suhu sekitar

375°C, pembekuan terjadi di gang atau korok-korok

gunung api dekat dengan permukaan sehingga berdasarkan

kandungan mineral-mineralnya dinamakan batu Porfiri

Trakit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Trakit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; trakit phonolite menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

Sampel batuan beku asam 5 dengan kode sampel B.10.

Pada Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang

bersifat asam yaitu pada daerah subduksi, continental

rift. sehingga warnanya kecoklatan. Membeku secara

lambat dan membentuk mineral-mineral orthoklas pada

suhu sekitar 600°C-700°C, piroksin pada suhu sekitar

1000°C-1200°C, biotit pada suhu sekitar 700°C-800°C,

hornblende pada suhu sekitar 800°C-1000°C, plagioklas

pada suhu sekitar 700°C-800°C, kuarsa pada suhu sekitar

375°C, pembekuan terjadi pada perut bumi sehingga

Page 16: Acara 1 Batuan Beku Asam

16

berdasarkan kandungan mineral-mineralnya dinamakan batu

Porfiri Granit menurut klasifikasi betuan beku Russel

B.Travis(tahun 1955) ; Granit menurut klasifikasi

IUGS(tahun 1976) ; Porfiri Granit menurut klasifikasi

Fenton(tahun 1940).

VII. Kegunaan

Granit

Granit digunakan sebagai bahan Bangunan rumah dan

gedung, untuk bangunan Monumen, jalan dan

jembatan, sebagai batu hias (dekorasi), sebagai bahan

baku industri poles (tegel, ornamen, dll). Granit juga

digunakan sebagai bahan baku industri pembuatan kaca.

Porfiri Trakit

Sebagaibahan bangunan (gedung, jalan , jembatan,

dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku

pembuatan aksesoris rumah seperti lantai,wastafel dan

meja serta di bidang konstruksi. Trakit juga digunakan

sebagai material abrasi.

VIII. DAFTAR PUSTAKA