Batuan Beku Asam Rizaldy Saputra Fix

download Batuan Beku Asam Rizaldy Saputra Fix

of 20

Transcript of Batuan Beku Asam Rizaldy Saputra Fix

PRAKTIKUM PETROLOGIACARA:BATUAN BEKU ASAMNAMA:RIZALDY SAPUTRAHARI/TGL:KAMIS/18 SEPTEMBER 2014NIM:D61113002I. LATAR BELAKANGPetrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang batuan, baik itu dari jenis-jenisnya, proses pembentukannya dan pengklasifikasiannya. Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, sedimen dan metamorf. Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena terjadi pendinginan dan kristalisasi dari magma. Batuan beku yang terbentuk dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan tekstur, komposisi dan strukturnya. Berdasarkan komposisinya, terdapat empat jenis batuan beku, yaitu batuan beku asam, batuan beku intermediet, batuan beku basa dan batuan beku ultrabasa.Dalam mendeterminasi batuan beku, yang harus kita perhatikan adalah sifat fisik berupa warna, komposisi mineral dan strukturnya. Setelah mendeterminasi batuan beku, kemudian kita berikan nama berdasarkan sistem klasifikasi tertentu. Oleh karena itu, dalam penulisan laporan praktikum ini akan dibahas mengenai determinasi batuan beku asam.

II. TUJUAN DAN MANFAATII.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat :a. Mendeterminasi batuan beku asam berdasarkan komposisi, tekstur serta strukturnya.b. Menentukan jenis dan nama batuan beku asam berdasarkan komposisi, tekstur serta strukturnya.c. Mengetahui proses petrogenesis dari batuan beku asam.II.2 Manfaat Manfaat dari praktikum ini yaitu :a. Praktikan mampu mendeterminasi batuan beku asam.b. Praktikan mampu menentukan nama batuan dengan sistem klasifikasi tertentu.c. Praktikan mampu menjelaskan proses petrogenesis dari batuan beku asam.d. Praktikan mampu mengetahui kegunaan dari batuan beku asam.

III. ALAT DAN BAHANIII.1 Alat Lup Kikir baja Porselen Komparator batuan beku Pensil warna Penggaris Lembar klasifikasi batuan beku III.2 Bahan Batuan beku asam HCl 0,1M

IV. TINJAUAN PUSTAKAMagma merupakan lelehan batuan silikat panas yang terbentuk di alam, bersifat mobil, dapat mengandung zat padat dan gas. Zat padat terdiri dari sisa batuan asal yang tidak ikut meleleh (xenolith), sisa kristal yang tidak ikut meleleh (xenocryst) dan kristal-kristal yang terbentuk oleh pembekuan magma (Jackson, 1982 dalam Setijadji 2009). Magma tebentuk oleh pelelehan sebagian (partial melting) batuan induk (parental rocks) di dalam mantel atau, dalam jumlah yang lebih sedikit di bawah kerak (lower crust) (Schmincke, 2004 dalam Setijadji 2009).Batuan beku merupakan batuan yang tebentuk oleh pendinginan magma saat bergerak menuju permukaan bumi. Proses pendinginan magma tersebut meliputi (Setijadji, 2009) :1. Magma yang naik ke permukaan bumi biasanya mengalami berbagai ubahan kimia dan mineralogi melalui proses-proses yang disebut diferensiasi, yang menghasilkan berbagai macam batuan beku dengan komposisi kimia yang berbeda-beda.2. Komposisi asal magma disebut sebagai magma induk.3. Diferensiasi merupakan proses-proses yang menghasilkan magma turunan yang berbeda komposisi kimia dan mineralogi dari magma induk.4. Secara umum diferensiasi dianggap terjadi dalam reservoir magma di dalam kerak dimana magma dalam kondisi stagnan, mendingin secara perlahan kemudian mengkristal.5. Proses diferensiasi yang paling penting adalah proses fraksinasi kristalisasi.6. Kristal-kristal yang terbentuk di awal dapat bertahan dengan sempurna atau sebagian bereaksi dengan lelehan magma; komposisi lelehan akhir berbeda dengan lelehan semula (Charmical et al., Ehlers dan Blat, 1981 dalam Setijadji 2009)7. Magma mengkristal pada suatu kisaran suhu, sehingga suhu berbagai mineral berbeda-beda. Dihasilkan beberapa tipe mineral, tipe-tipe mineral yang berbeda memiliki komposisi dan struktur ion yang berbeda pula.8. Komposisi mineral dapat berubah-ubah karena terjadi reaksi dengan magma, terutama apabila magma tersebut tidak berpindah tempat.9. Kristal-kristal yang lebih ringan akan mengapung di bagian atas dapur magma. Berdasarkan proses-proses di atas, terdapat berbagai macam mineral yang terbentuk saat pendinginan magma. Tiap mineral yang terbentuk saling beragregat menghasilkan batuan beku. Mineral yang beragregat hanya yang memiliki suhu pembekuan yang sama (Setijadji, 2009).Penggolongan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dan berdasarkan susunan mineraloginya (Graha, 1987).Pembagian genetik batuan beku merupakan pembagian berdasarkan genesa atau tempat terbentuknya batuan beku. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut (Graha,1987):a. Batuan beku intrusif merupakan batuan beku yang terbentuk oleh pendinginan magma di dalam bumi. Batuan beku ini dicirikan oleh kristal-kristal yang terbentuk sempurna dengan ukuran kristal yang dapat dilihat dengan mata biasa ataupun dengan bantuan lup.b. Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk oleh pendinginan magma yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik itu di daratan maupun di bawah permukaan laut. Magma tersebut mendingin dengan cepat sehingga membentuk kristal yang tidak sempurna dengan ukuran yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan bantuan lup.Pembagian batuan beku berdasarkan komposisinya dapat dilihat oleh kandungan mineral yang terdapat pada batuan beku. Pada umumnya batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa oksida. Sedangkan mineral-mineral yang umum menyusun batuan beku adalah mineral-mineral silikat. Berdasarkan kandungan silika dari batuan beku, maka dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu (Rochmanto, 2005):1. Batuan asam dengan kandungan silika lebih besar dari 66%2. Batuan beku intermediet dengan kandungan silika berkisar antara 52-66%3. Batuan beku basa dengan kandungan silika berkisar antara 45-52%4. Batuan beku ultra basa dengan kandungan silika lebih kecil dari 45%.Komposisi mineral dari tiap jenis batuan beku di atas memiliki perbedaan. Batuan beku asam-intermediet disusun oleh mineral-mineral yang kaya akan Al dan Si, sedangkan batuan beku basa-ultrabasa disusun oleh mineral-mineral yang kaya Fe dan Mg (Rochmanto, 2005).Berdasarkan teksturnya, terdapat beberapa pembagian dari batuan beku yaitu (Graha, 1987):1. Kristalinitas, merupakan derajat kristalisasi dari batuan beku. Bagian ini menunjukkan apakah batuan beku tersebut terusun oleh kristal atau amorf. Terdapat tiga jenis kristalinitas, yaitu holokristalin, hipokristalin dan holohyalin.2. Granularitas, merupakan derajat ukuran kristal dari mineral yang menyusun batuan beku. Granularitas ini menunjukkan besar kecilnya kristal dalam batuan batuan beku. Granularitas ini kemudian terbagi tiga, yaitu faneritik, porfiritik dan afanitik.3. Fabric/kemas merupakan hubungan antarkristal dalam batuan beku. Kemas ini terbagi menjadi dua, yaitu bentuk dan relasi. Bentuk terbagi menjadi euhedral, subhedral dan anhedral. Sedangkan relasi terbagi menjadi equigranular dan inequigranular. Terdapat beberapa struktur dalam batuan beku, diantaranya yaitu (Graha, 1987):1. Struktur bantal2. Struktur vesikular3. Struktur aliran4. Struktur kekar Berdasarkan berbagai aspek klasifikasi yang dipaparkan di atas, maka kita sudah dapat menfeterminasi batuan beku. Namun karena pada praktikum kali ini kita hanya membahas mengenai batuan beku asam, maka yang kami jelaskan adalah mengenai batuan beku asam.Ciri-ciri umum dari batuan beku asam adalah sebagai berikut (Rochmanto, 2005):1. Memiliki kandungan silika yang tinggi2. Memiliki warna yang cerah3. Mineral-mineral utama penyusunnya adalah mineral yang kaya akan Si dan Al serta miskin Fe dan Mg.4. Mineral yang umum menyusunnya adalah ortoklas, kuarsa, plagioklas, biotit dan hornblenda.Contoh batuan beku asam adalah (Graha, 1987):1. Granit, granit porfiri2. Riolit, riolit porfiri3. Trakit, trakit porfiri4. Syenit, syenit porfiri5. Monzonit, monzogranit V. DESKRIPSI LITOLOGIV.1 B.7Batuan beku asam dengan nomor sampel 1, kode sampel B.7, memiliki warna segar putih ke abu-abuan, warna lapuk coklat keabu-abuan. Tekstur dari batuan ini yaitu kristalinitasnya holokristalin, granularitasnya faneritik, bentuk kristalnya bervariasi dari euhedral-subhedral dengan relasi berupa equigranular. Komposisi dan persentase mineral dari batuan ini terdiri dari Kuarsa berwarna putih, dengan bentuk tabular heksagonal dan persentasenya sekitar 28%-33%. Biotit berwarna hitam mengkilap, dengan bentuk monoklin berlembar dan persentasenya sekitar 10%-15%. Hornblenda berwarna hitam dengan bentuk monoklin prismatik panjang dengan persentasenya sekitar 10%-15%. Plagioklas berwarna putih tulang dengan bentuk triklin dan persentasenya sekitar 10%-15%. Piroksen berwarna hitam berbentuk prismatik pendek monoklin dan persentasenya sekitar 10%-15%. Ortoklas berwarna putih kemerahan berbentuk triklin dan persentasenya sekitar 30%-35%. Pirit berwarna kuning keemasan dengan bentuk isometrik dan persentasenya 2%-7%. Struktur batuan ini yaitu masif. Berdasarkan tekstur, komposisi dan persentase mineral dari batuan di atas, maka nama batuannya adalah Granit (Travis, 1955), Granit (Fenton, 1940) dan Granit (IUGS, 1976).V.2B.21 Batuan beku asam dengan nomor sampel 2, kode sampel B.21, memiliki warna segar putih keabu-abuan, warna lapuk abu-abu kekuningan. Tekstur dari batuan ini yaitu kristalinitasnya hipokristalin, granularitasnya porfiroafanitik, bentuk kristalnya bervariasi dari subhedral-anhedral dengan relasi berupa inequigranular.Komposisi dan persentase mineral dari batuan ini terdiri dari Kuarsa berwarna putih, dengan bentuk tabular heksagonal dan persentasenya sekitar 5%-9%. Hornblenda berwarna hitam dengan bentuk monoklin prismatik panjang dengan persentasenya sekitar 10%-15%. Plagioklas berwarna putih tulang dengan bentuk triklin dan persentasenya sekitar 15%-19%. Piroksen berwarna hitam berbentuk prismatik pendek monoklin dan persentasenya sekitar 10%-15%. Ortoklas berwarna putih kemerahan berbentuk triklin amorf dan persentasenya sekitar 60%-65%.Struktur batuan ini yaitu masif. Berdasarkan tekstur, komposisi dan persentase mineral dari batuan di atas, maka nama batuannya adalah Porfiri Trakit (Travis, 1955), Trakit Porfiri (Fenton, 1940) dan Trakit (IUGS, 1976).V.3B.9Batuan beku asam dengan nomor sampel 3, kode sampel B.9, memiliki warna segar putih kecoklatan, warna lapuk putih kekuningan . Tekstur dari batuan ini yaitu kristalinitasnya holokristalin, granularitasnya faneritik, bentuk kristalnya bervariasi dari euhedral-subhedral dengan relasi berupa equigranular. Komposisi dan persentase mineral dari batuan ini terdiri dari Kuarsa berwarna putih, dengan bentuk tabular heksagonal dan persentasenya sekitar 21%-26%. Biotit berwarna hitam mengkilap, dengan bentuk monoklin berlembar dan persentasenya sekitar 10%-15%. Plagioklas berwarna putih tulang dengan bentuk triklin dan persentasenya sekitar 21%-26%. Piroksen berwarna hitam berbentuk prismatik pendek monoklin dan persentasenya sekitar 8%-13%. Ortoklas berwarna putih keruh berbentuk triklin dan persentasenya sekitar 31%-36%. Flogopit berwarna coklat mengkilap dengan bentuk monoklin berlembar dan persentasenya 9%-14%.Struktur batuan ini yaitu masif. Berdasarkan tekstur, komposisi dan persentase mineral dari batuan di atas, maka nama batuannya adalah Granit (Travis, 1955), Granit (Fenton, 1940) dan Granit (IUGS, 1976).V.4B.20Batuan beku asam dengan nomor sampel 4, kode sampel B.20, memiliki warna segar putih keabu-abuan, warna lapuk abu-abu kekuningan. Tekstur dari batuan ini yaitu kristalinitasnya hipokristalin, granularitasnya porfiroafanitik, bentuk kristalnya bervariasi dari subhedral-anhedral dengan relasi berupa inequigranular.Komposisi dan persentase mineral dari batuan ini terdiri dari Kuarsa berwarna putih, dengan bentuk amorf heksagonal dan persentasenya sekitar 2%-7%. Hornblenda berwarna hitam dengan bentuk monoklin prismatik panjang dengan persentasenya sekitar 20%-25%. Plagioklas berwarna putih tulang dengan bentuk triklin dan persentasenya sekitar 10%-15%. Piroksen berwarna hitam berbentuk prismatik pendek monoklin dan persentasenya sekitar 8%-13%. Ortoklas berwarna putih kemerahan berbentuk triklin amorf dan persentasenya sekitar 50%-55%. Struktur batuan ini yaitu skoria. Berdasarkan tekstur, komposisi dan persentase mineral dari batuan di atas, maka nama batuannya adalah Porfiri Trakit (Travis, 1955), Trakit Porfiri (Fenton, 1940) dan Trakit (IUGS, 1976).V.5B.6Batuan beku asam dengan nomor sampel 5, kode sampel B.6, memiliki warna segar putih keabu-abuan, warna lapuk abu-abu kecoklatan. Tekstur dari batuan ini yaitu kristalinitasnya holokristalin, granularitasnya faneritik, bentuk kristalnya bervariasi dari euhedral-subhedral dengan relasi berupa equigranular. Komposisi dan persentase mineral dari batuan ini terdiri dari Kuarsa berwarna putih, dengan bentuk tabular heksagonal dan persentasenya sekitar 10%-15%. Biotit berwarna hitam mengkilap, dengan bentuk monoklin berlembar dan persentasenya sekitar 10%-15%. Plagioklas berwarna putih tulang dengan bentuk triklin dan persentasenya sekitar 30%-35%. Piroksen berwarna hitam berbentuk prismatik pendek monoklin dan persentasenya sekitar 10%-15%. Ortoklas berwarna putih keruh berbentuk triklin dan persentasenya sekitar 30%-35%. Hornblenda berwarna hitam dengan bentuk monoklin prismatik panjang dan persentasenya 10%-15%.Struktur batuan ini yaitu masif. Berdasarkan tekstur, komposisi dan persentase mineral dari batuan di atas, maka nama batuannya adalah Monzonit (Travis, 1955), Monzonit (Fenton, 1940) dan Monzonit (IUGS, 1976).

VI. PETROGENESISVI.1 Petrogenesis B.7 dan B.9Batuan ini berasal dari magma yang bersifat asam dan membeku jauh di dalam bumi. Pendinginan terjadi secara perlahan-lahan sehingga memberikan kesempatan bagi mineral untuk tumbuh secara sempurna. Mineral-mineral yang terbentuk dengan kristal-kristal yang berukuran besar seperti ortoklas, kuarsa, plagioklas, biotit dan hornblenda. Batuan ini terbentuk pada kisaran suhu 375-800C.

VI.2Petrogenesis B.21 dan B.20Berasal dari magma asam yang membeku di daerah gang/korok bumi. Terdapat kristal yang lebih dahulu terbentuk karena memiliki suhu penmbekuan yang lebih tinggi. Mineral tersebut berupa hornblenda dan piroksen yang bertindak sebagai fenokris. Fenokris ini terbentuk pada kisaran suhu 700C-1000C.Setelah itu fenokris tersebut diselubungi oleh ortoklas yang bertindak sebagai massa dasar. Ortoklas ini terbentuk pada kisaran suhu 600C-700C.

VI.3 Petrogenesis B.9Pada awalnya terdapat batuan beku yang lebih dahulu terbentuk. Kemudian batuan tersebut diintrusi oleh magma asam yang baru sehingga terdapat batas yang jelas antar batuan yang baru terbentuk dengan yang terbentuk lebih dahulu. Proses pembekuan ini terbentuk di dalam bumi membentuk kristal yang besar-besar dan kristal yang lebih kecil terbentuk pada bidang batas antar keduanya. Kristal yang lebih gelap pada batuan ini merupakan kristal yang lebih dahulu terbentuk dan bersifat lebih basa dari granit yang terbentuk. Pada sampel ini, bagian yang lebih cerah merupakan granit, sedangkan bagian yang lebih gelap merupakan xenolith yaitu batuan asing yang terdapat pada granit.VII. KEGUNAANVII.1 Kegunaan B.7 dan B.9Batuan granit umumnya digunakan sebagai bahan bangunan, juga dapat digunakan sebagai tegel dan ornamen/hiasan. Granit juga dapat digunakan sebahan bahan baku industri pembuatan kaca. VII.2 Kegunaan B.20 dan B.21Trakit dapat digunakan sebagai bahan baku industri juga sebagai bahan bangunan.VII.3Kegunaan B.6Batuan monzonit ini digunakan sebagai bahan bangunan, juga dapat digunakan sebagai penunjuk endapan mineral ekonomis yang berasosiasi dengannya.

VIII. DAFTAR PUSTAKAGraha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. NOVA:BandungMaulana,A., I,Utama., I,Chalid., N,Supardi., W,Mukhtar., H,Fridolin., N,Raya., 2014.Buku Panduan Praktikum Mineralogi. Teknik Geologi fakultas teknik Universitas Hasanuddin:Makassar (Tidak dipublikasikan)Rochmanto,B., 2005.Geologi Fisik. Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin:Makassar (Tidak dipublikasikan)Setijadji,LD., 2009.Tektonik Lempeng dan Magmatisme.Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta (Tidak dipublikasikan)

ASISTEN PRAKTIKAN

( ABDUL HAFIDZ )( RIZALDY SAPUTRA ) D61110901D61113002

LAMPIRAN

PRAKTIKUM PETROLOGIACARA:BATUAN BEKU ASAMNAMA: RIZALDY SAPUTRAHARI/TGL:KAMIS/18 SEPTEMBER 2014NIM: D61113002NO SAMPEL: 1KODE SAMPEL: B.7WARNA SEGAR: PUTIH KEABU-ABUANWARNA LAPUK: COKLAT KEABU-ABUANTEKSTUR: HOLOKRISTALIN FANERITIKEUHEDRAL-SUBHEDRALEQUIGRANULARKOMPOSISI DAN PERSENTASE MINERALMINERALWARNABENTUKPERSENTASE

KUARSABIOTITPLAGIOKLASPIROKSENHORNBLENDAORTOKLASPUTIHHITAM MENGKILAPPUTIH TULANGHITAMPUTIH KERUHPRISMATIKBERLEMBARPRISMATIKPRISMATIK PENDEKPRISMATIK PANJANGPRISMATIK30%10%10%10%10%30%

STRUKTUR: MASIFNAMA BATUAN: GRANITPROSES PEMBENTUKAN:BERASAL DARI MAGMA YANG ASAM YANG MEMBEKUDI DALAM BUMI SECARA PERLAHAN-LAHAN MEMBENTUK KRISTAL YANG BESAR-BESAR.KEGUNAAN: BAHAN BANGUNAN, BATU HIAS DAN ORNAMEN

ASISTEN PRAKTIKAN

( ABDUL HAFIDZ )( RIZALDY SAPUTRA )

PRAKTIKUM PETROLOGIACARA:BATUAN BEKU ASAMNAMA: RIZALDY SAPUTRAHARI/TGL:KAMIS/18 SEPTEMBER 2014NIM: D61113002NO SAMPEL: 2KODE SAMPEL: B.21WARNA SEGAR: PUTIH KEABU-ABUANWARNA LAPUK: ABU-ABU KEKUNINGANTEKSTUR: PORFIROAFANITIKHIPKRISTALINSUBHEDRAL-ANHEDRALINEQUIGRANULARKOMPOSISI DAN PERSENTASE MINERALMINERALWARNABENTUKPERSENTASE

HORNBLENDAPLAGIOKLASPIROKSINKUARSAORTOKLASHITAMPUTIH TULANGHITAM PUTIHABU-ABUPRISMATIK PANJANGPRISMATIKPRISMATIK PENDEKPRISMATIKPRISMATIK10%15%10%5%60%

STRUKTUR: MASIFNAMA BATUAN: PORFIRI TRAKITPROSES PEMBENTUKAN: BERASAL DARI MAGMA ASAM YANG MEMBEKU DI DAERAH GAN/KOROK BUMI. DIMANA YANG TERBENTUK DULUAN ADALAH HORNBLENDA SEBAGAI FENOKRIS, KEMUDIAN ORTOKLAS SEBAGAI MASSA DASAR. KEGUNAAN: BAHAN BAKU INDUSTRI DAN BAHAN BANGUNAN ASISTEN PRAKTIKAN

( ABDUL HAFIDZ )(RIZALDY SAPUTRA )PRAKTIKUM PETROLOGIACARA:BATUAN BEKU ASAMNAMA: RIZALDY SAPUTRAHARI/TGL:KAMIS/18 SEPTEMBER 2014NIM: D61113002NO SAMPEL: 3KODE SAMPEL: B.9WARNA SEGAR: PUTIH KECOKLATANWARNA LAPUK: PUTIH KEKUNINGANTEKSTUR: HOLOKRISTALINFANERITIKEUHEDRAL-SUBHEDRALEQUIGRANULAR

KOMPOSISI DAN PERSENTASE MINERALMINERALWARNABENTUKPERSENTASE

ORTOKLASPLAGIOKLASPIROKSINKUARSAFLOGOPITBIOTITPUTIH KERUHPUTIH TULANGHITAMPUTIHCOKLAT MENGKILAPHITAM MENGKILAPPRISMATIKPRISMATIKPRISMATIK PENDEKPRISMATIKBERLEMBARBERLEMBAR31%21%8%21%9%10%

STRUKTUR: MASIFNAMA BATUAN: GRANITPROSES PEMBENTUKAN: BERASAL DARI INTRUSI BERLAPIS. TERDAPAT BATUAN BEKU YANG LEBIH DAHULU, KEMUDIAN DIINTRUSI OLEH MAGMA YANG BARU MEMBENTUK STRUKTUR SEAKAN BERLAPIS.KEGUNAAN: BAHAN BANGUNAN, TEGEL DAN BATU HIAS

ASISTEN PRAKTIKAN

(ABDUL HAFIDZ)(RIZALDY SAPUTRA )PRAKTIKUM PETROLOGIACARA:BATUAN BEKU ASAMNAMA: RIZALDY SAPUTRAHARI/TGL:KAMIS/18 SEPTEMBER 2014NIM: D61113002NO SAMPEL: 4KODE SAMPEL: B.20WARNA SEGAR: PUTIH KEABU-ABUANWARNA LAPUK: ABU-ABU KEKUNINGANTEKSTUR: HIPOKRISTALINPORFIROAFANITIKSUBHEDRAL-ANHEDRALINEQUIGRANULAR

KOMPOSISI DAN PERSENTASE MINERALMINERALWARNABENTUKPERSENTASE

HORNBLENDAPLAGIOKLASBIOTITPIROKSINORTOKLASKUARSAHITAM PUTIH TULANGHITAM MENGKILAPHITAMABU-ABUPUTIHPRISMATIK PANJANGPRISMATIKBERLEMBARPRISMATIK PENDEKPRISMATIKPRISMATIK20%10%10%8%50%2%

STRUKTUR: SKORIANAMA BATUAN: PORFIRI TRAKIT SKORIAPROSES PEMBENTUKAN: BERASAL DARI MAGMA YANG ASAM DAN MEMBEKUDALAM GANG/KOROK BUMI. HORNBLENDA DAN PIROKSEN SEBAGAI FENOKRIS DAN ORTOKLAS SEBAGAI MASSA DASAR.KEGUNAAN: BAHAN BAKU INDUSTRI DAN BAHAN BANGUNAN

ASISTEN PRAKTIKAN

(ABDUL HAFIDZ)(RIZALDY SAPUTRA )

PRAKTIKUM PETROLOGIACARA:BATUAN BEKU ASAMNAMA: RIZALDY SAPUTRAHARI/TGL:KAMIS/18 SEPTEMBER 2014NIM: D61113002NO SAMPEL: 5KODE SAMPEL: B.6WARNA SEGAR: PUTIH KEABU-ABUANWARNA LAPUK: ABU-ABU KECOKLATANTEKSTUR: HOLOKRISTALINFANERITIKEUHEDRAL-SUBHEDRALEQUIGRANULAR

KOMPOSISI DAN PERSENTASE MINERALMINERALWARNABENTUKPERSENTASE

PIROKSENBIOTITPLAGIOKLASKUARSAORTOKLASHORNBLENDAHITAM HITAM MENGKILAPPUTIH TULANGPUTIHPUTIH KERUHHITAMPRISMATIK PENDEKBERLEMBARPRISMATIKPRISMATIKPRISMATIKPRISMATIK PANJANG15%10%30%10%30%5%

STRUKTUR: MASIFNAMA BATUAN: MONZONITPROSES PEMBENTUKAN: BERASAL DARI MAGMA ASAM YANG MEMBEKUDALAM BUMI SECARA PERLAHAN-LAHAN DENGAN MEMBENTUK KRISTAL YANG SEMPURNA DAN BERUKURAN KASAT MATA.KEGUNAAN: BAHAN BANGUNAN, PENUNJUK ENDAPAN MINERAL

ASISTEN PRAKTIKAN

(ABDUL HAFIDZ)(RIZALDY SAPUTRA )