AC LOAD EMULATOR PADA SISTEM SMART GRID BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54872/3/Skripsi Full Teks...
Transcript of AC LOAD EMULATOR PADA SISTEM SMART GRID BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54872/3/Skripsi Full Teks...
AC LOAD EMULATOR PADA SISTEM SMART GRID BERBASIS
EMBEDDED SYSTEM
(SKRIPSI)
Oleh
M. MAS RURI YUSUF
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRAK
AC LOAD EMULATOR PADA SISTEM SMART GRID BERBASIS
EMBEDDED SYSTEM
Oleh
M. Mas Ruri Yusuf
Pada Sistem Smart Grid, masuknya energi terbarukan menyumbangkan faktor
ketidakpastian yang bermasalah terhadap beban puncak pada waktu tertentu,
sehingga diperlukan analisa sistem pembebanan agar permasalahan tersebut
dapat diatasi. Load Emulator merupakan suatu alat yang digunakan sebagai
beban tiruan yang dirancang untuk meniru profil beban yang ada pada sistem
smart grid. Salah satu teknik kontrol yang digunakan dalam load emulator
berupa teknik switching, dengan prinsip switching dapat mendapatkan load
emulator yang fleksibel, sederhana, dan murah. Pengontrolan switching diatur
menggunakan embedded system.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan emulator
beban aktif AC 1 fasa yang dapat diprogram. Pemprograman berdasarkan
multitasking variasi relay dan waktu pada arduino dengan chip ATMega 2560 .
Emulator ini dapat digunakan untuk menguji kinerja sistem tenaga listrik
dengan meniru profil beban yang dibuat berbeda.
Berdasarkan hasil pengujian, load emulator dapat meniru pola daya aktif dari
beban harian yang menjadi acuan. Pengukuran menggunakan sensor arus
dengan galat senilai 1,4% dan sensor tegangan dengan galat senilai 0,14%
dibandingkan dengan pengukuran multimeter, setiap data akan disimpan
berdasarkan waktu pada SD card melalui datalogger. Sistem dapat
menghasilkan beban terbesar senilai 1385.89 Watt. Pembebanan pada load
emulator menggunakan beban berupa beberapa jenis lampu dan motor listrik.
Kata kunci : Load Emulator, Smart Grid, Embedded System.
ABSTRACT
AC LOAD EMULATOR IN SMART GRID SYSTEM BASED ON
EMBEDDED SYSTEM
By
M. Mas Ruri Yusuf
The inclusion of renewable energy in the Smart Grid System, contributes the
uncertainty factor which is a problem for the peak loads at a certain time,
therefore an analysis of the load system is required to overcome the problems.
Load Emulator is a device that is used as an artificial load designed to mimic
the load profile that exists in a smart grid system. One of the control techniques
used in load emulators is a switching technique, with the principle of switching
can get a flexible, simple and inexpensive load emulator. Switching control is
regulated using embedded systems.
This study aims to design and implement a programmable active load emulator
of AC 1 phase. The programming is based on multitasking relay variations and
time on Arduino with ATMega 2560 chips. This emulator can be used to test
the performance of an electric power system by imitating a load profile that is
made different.
Based on the results of testing, the load emulator can mimic the active power
pattern of the daily load that is the reference. Measurements using current
sensors with 1.4% errors and voltage sensors with errors worth 0.14%
compared to multimeter measurements, each data will be stored based on time
on the SD card via a datalogger. The system can produce the largest load of
1385.89 Watts. Loading on the load emulator uses a load of several types of
lights and electric motors.
Keywords: Load Emulator, Smart Grid, Embedded System.
AC LOAD EMULATOR PADA SISTEM SMART GRID BERBASIS
EMBEDDED SYSTEM
Oleh
M. MAS RURI YUSUF
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
Judul Proposal Skripsi : AC LOAD EMULATOR PADA SISTEM
SMART GRID BERBASIS EMBEDDED
SYSTEM
Nama Mahasiswa : M. Mas Ruri Yusuf
Nomor Pokok Mahasiswa : 1415031078
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas Teknik : Teknik
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Khairudin, S.T., M.Sc., Ph. D. Eng Herri Gusmedi, S.T., M.T.
NIP. 197007 1920002 1 001 NIP. 19710813 199903 1 003
2. Ketua Jurusan Teknik Elektro
Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc.
NIP. 19731128 199903 1 005
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Khairudin, S.T., M.Sc., Ph. D. Eng …………….
Sekretaris : Herri Gusmedi, S.T., M.T. …………….
Penguji : Dr. Eng. Lukmanul Hakim, S.T., M.Sc. …………….
bukan pembimbing
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung
Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D.
NIP. 19620717 198703 1 002
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 8 November 2018
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah dilakukan orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini
sebagaimana yang disebutkan dalam daftar pustaka. Selain itu, saya menyatakan
pula bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.
Apabila pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai
dengan hukum yang berlaku.
Bandar Lampung, 8 November 2018
M. Mas Ruri Yusuf
NPM. 1415031078
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanggulangin, 28 Agustus 1996. Penulis
merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Imam Ma’ruf
dan Ibu Sutini.
Pendidikan penulis SDN 1 Tanggulangin pada tahun 2002
hingga 2008, SMPN 1 Punggur pada tahun 2008 hingga 2011,
dan SMAN 1 Punggur pada tahun 2011 hingga 2014.
Penulis menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung, pada
tahun 2014 melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri). Selama menjadi mahasiswa, penulis berkesempatan menjadi assisten
dosen mata kuliah Rangkaian Listrik, Sistem Proteksi dari tahun 2016 hingga 2017
dan tergabung dalam keanggotaan asisten Laboratorium Teknik Pengukuran
Besaran Elektrik dari tahun 2015, serta menjadi asisten mata kuliah Praktikum
Fisika Dasar, Instrumentasi dan Pengukuran, Rangkaian Listrik pada tahun 2015
hingga 2017. Selain itu, penulis tergabung dalam lembaga kemahasiswaan yang ada
di Jurusan Teknik Elektro (Himatro) di Departemen Pengembangan dan
Keteknikan selama satu periode kepengurusan yaitu pada tahun 2015-2016 dan
pada periode kedua yaitu di Departemen Pendidikan dan Pengembangan Diri pada
tahun 2016-2017. Pada 24 Juli – 23 Agustus 2017, penulis melaksanakan kerja
praktik di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim dan mengangkat judul
“Sistem Proteksi Gangguan Hubung Singkat Menggunakan Sepam Series 40
pada Panel Distribusi A20 Mss Tal Pt. Bukit Asam (Persero) Tbk.”
Alhamdulilah Puji dan Syukur Kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala atas Izin dan Ridho-Nya
Karya ini kupersembahkan untuk
Ibunda Tercinta
Sutini
Kakek dan Nenek Tercinta
Margono M. Sidiq dan Siti Amanah
Keluarga Besar
Bani Kromo Karyo
Dosen, Teman, dan Almamater
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS Al-Insyirah 94: 5-6)
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”
(QS Al-Mujadilah 58: 11)
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”
(Umar bin Khatab RA)
“Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari.
Tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu.”
(Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)
i
SANWACANA
Segala puji bagi Allah, atas limpahan nikmat-Nya yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam senantiasa
dicurahkan kepada Nabi Muhammad, suri teladan yang mampu membuka sesuatu
yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan
jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus.
Tugas Akhir dengan judul “AC Load Emulator pada Sistem Smart Grid Berbasis
Embedded System” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas
Lampung.
2. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Phd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
3. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. selaku Kepala Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung.
4. Bapak Khairudin, S.T., M.Sc., Ph. D. Eng selaku pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan rutin, motivasi, arahan dan pandangan
kehidupan kepada penulis di setiap kesempatan dengan baik dan ramah.
5. Bapak Herri Gusmedi, S.T., M.T. selaku pembimbing pendamping yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan nilai-nilai kehidupan kepada penulis
dengan baik dan ramah.
ii
6. Bapak Dr. Lukmanul Hakim, S.T., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis dalam
mengerjakan skripsi ini.
7. Ibu Sri Ratna Sulistiyanti,Ir., M.T., Dr. selaku dosen pembimbing akademik
(PA) yang telah memberikan nasihat, arahan, dan bimbingan yang
membangun bagi penulis dalam mempersiapkan diri menjadi seorang Sarjana
Teknik.
8. Ibu Dr. Eng. Ir. Drikpride Despa, M.T., I.P.M. selaku kepala Lab PBE yang
telah memberikan nasihat, arahan, ilmu, serta bimbingannya selama penulis
menjadi asisten laboratorium.
9. Segenap Dosen di Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat, wawasan, dan pengalaman bagi penulis.
10. Segenap Staff di Jurusan Teknik Elektro dan Fakultas Teknik yang telah
membantu penulis baik dalam hal administrasi dan hal-hal lainnya.
11. Segenap Keluarga Besar Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik;
Manda, Jofanda, Erik, Ega, Rahma, Bayu, Boy, Ridwan, Chiko, Ade, Boby,
Mukhlisin, Fajar, dan adik-adik asisten 2016.
12. Segenap Keluarga Besar Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik; Pak Osea
Zebua, S.T., M.T atas ilmu selama studi; Mas Rachman atas kerjasamanya
selama studi; Fandi, Yogi, Ibnu, Ebot, Rafi, Jeshu, Septi, Arief, Deddy, Firda,
Baiti, Panji.
13. Tim Smart Grid; Ferdian, Fitra, Amir, yang telah berbagi cerita, canda tawa,
ilmu dan pengalaman selama penelitian.
iii
14. Keluarga besar ELITE ’14 yang luar biasa, terimakasih atas semua yang telah
diberikan.
15. Keluarga KKN Kenanga Sari, Erika, Nabila, Retno, Yoseph, Fajar,
terimakasih atas 40 harinya.
16. Keluarga besar Kosan Dzakki; Roviq, Catur, Ifan, Kak Aji, Eki, Beni, Rindi,
Jek, Mas Agung, dll. Terimakasih atas suka dukanya selama tinggal bersama.
17. Mbah, Om Is, Om Amin, Babah Ulan, serta keluarga besar yang telah
memberikan suport berupa nasihat, dukungan, dan finansial selama penulis
kuliah.
18. Risma Purnama Sari yang telah menemani penulis dalam susah maupun
senang, suka dan duka, berbagi kisah sejak masa perkuliahan. Dukungan
dalam segala hal, canda tawa yang mungkin tak pernah ada jika tidak
bertemu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak demi kemajuan
bersama. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandarlampung, Desember 2018
M. Mas Ruri Yusuf
iv
DAFTAR ISI
SANWACANA ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.3. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.6. Hipotesis ................................................................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
2.1. Smart Grid ................................................................................................ 7
2.1.1. Smart Grid Emulator ....................................................................... 10
2.2. Load Emulator ........................................................................................ 12
2.3. Pengendalian dan Pemantauan Load Emulator ...................................... 14
2.3.1. Arduino Mega 2560 ........................................................................ 15
2.3.2. GUI LabVIEW ................................................................................ 17
2.4. Jenis Beban Pada Sistem Tenaga Listrik ................................................ 19
2.5. Hubungan Pembebanan terhadap Profil Daya ........................................ 21
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 26
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 26
3.2. Alat dan Bahan ....................................................................................... 27
3.3. Tahapan Penelitian ................................................................................. 27
3.3.1. Studi Literatur ................................................................................. 28
3.3.2. Konsep Perancangan Sistem ........................................................... 29
3.3.3. Perancangan Sistem ........................................................................ 29
v
3.3.4. Pengujian Perangkat Sistem ............................................................ 30
3.3.5. Analisis Data dan Kesimpulan ........................................................ 31
3.3.6. Penulisan Laporan ........................................................................... 31
3.4. Spesifikasi Perancangan Sistem ............................................................. 31
3.4.1. Spesifikasi Teknis Perancangan ...................................................... 31
3.4.2. Perancangan Model Sistem ............................................................. 37
3.4.3. Perancangan Kerja Sistem............................................................... 38
3.5. Skenario Penelitian ................................................................................. 40
3.6. Hasil Yang Diharapkan .......................................................................... 41
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 42
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 42
5.2. Saran ....................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Sistem Smart Grid (www.smartgridindonesia.com) ................... 8
Gambar 2.2. Desain Sistem Emulator Smart Grid ........................................... 11
Gambar 2.3. Arduino Mega 2560 (arduino.cc) ................................................ 16
Gambar 2.4. Tampilan Labview, (a) front panel, dan (b) block diagram ........ 18
Gambar 3.1. Diagram alir penelitian ................................................................ 28
Gambar 3.2. Diagram alir perancangan sistem ................................................ 30
Gambar 3.3. Keterangan pin arduino mega 2560 ............................................ 32
Gambar 3.4. Relay module 8 channel .............................................................. 33
Gambar 3.5. Sensor arus ACS712, (a) Tampilan fisik dan (b) Rangkaian
IC .......................................................................... 34
Gambar 3.6. Sensor tegangan ZMPT101B, (a) Tampilan fisik dan
(b) Rangkaian penggunaan sensor .............................................. 35
Gambar 3.7. RTC Data Logger Module........................................................... 35
Gambar 3.8. Tampilan Software Arduino 1.8.5 ............................................... 36
Gambar 3.9. Blok Diagram Perancangan Alat ................................................. 37
Gambar 3.10. Skematik Diagram Kerja Sistem ............................................... 39
Gambar 3.11. Diagram alir perancangan kerja sistem (a) manual,
(b) otomatis .......................................................................... 39
Gambar 3.12. Rangkaian Pembebanan ............................................................ 40
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Spesifikasi Arduino Mega 2560 ...................................................... 16
Tabel 3.1. Penjadwalan Aktifitas Penelitian .................................................... 26
Tabel 3.2. Spesifikasi sensor arus ACS712 ..................................................... 34
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu aspek yang mendasar dalam kehidupan saat ini,
baik untuk kebutuhan harian dan kebutuhan pendukung lainnya. Setiap peralatan
listrik menjadi alat yang mempermudah kehidupan manusia, sehingga sistem
tenaga listrik perlu untuk diperhatikan dan dipelihara baik dari aspek keandalan dan
keamanannya. Salah satu permasalahan dalam sistem tenaga listrik adalah
meningkatnya kebutuhan beban. Semakin berkembangnya teknologi
mengakibatkan kebutuhan beban meningkat, sehingga perlu diimbangi dengan
penyediaan daya listrik yang dibangkitkan. Perkembangan penyediaan daya listrik
saat ini mulai menggunakan energi listrik terbarukan (cahaya matahari, dan angin)
sebagai salah satu penyelesaian masalah kebutuhan beban. Pembangkit energi
terbarukan tersebut terhubung dengan pembangkit konvensional lainnya (PLTU,
PLTD, dan PLTA) dalam suatu jaringan interkoneksi yang disebut dengan sistem
SmartGrid.
Pada sistem SmartGrid tidak menutup kemungkinan terjadinya pelepasan
pembangkit dari sistem yang mengakibatkan terjadinya penurunan frekuensi dari
nilai nominalnya. Hal tersebut disebabkan akibat kondisi kebutuhan beban yang
bervariasi, diantaranya adalah terjadinya beban puncak pada waktu tertentu
2
sehingga perbandingan antara pembangkitan dan pemakaian tidak seimbang yang
dapat mengakibatkan frekuensi pada beban menurun. Kondisi perubahan beban
yang bervariasi ini dapat menimbulkan harmonisa pada sistem, serta
mengakibatkan undervoltage dan underfrequency, sehingga jika tidak segera
diantisipasi menyebabkan blackout, maka diperlukan adanya analisa khusus untuk
pembebanan pada sistem SmartGrid.
Analisa pada pembebanan sistem SmartGrid dapat dilakukan dengan membuat
beban tiruan seperti profil beban real-time pada sistem tenaga listrik, beban tiruan
tersebut disebut juga dengan Load Emulator. Dengan adanya beban tiruan yang
dibuat maka sistem tenaga listrik dapat disimulasikan dan diemulasikan
berdasarkan keadaan yang dinginkan dengan parameter sebenarnya, sehingga dapat
diperkirakan besar kebutuhan daya dan kemampuan sistem tersebut.
Pembuatan sistem emulator l ebih mengacu terhadap biaya dalam merealisaikan
sistem smart grid sesungguhnya yang memiliki biaya sangat mahal, sehingga
dibuatlah sistem tiruan yang dapat dipergunakan sebagai media dalam menganalisa
sistem smart grid sebenarnya dengan biaya yang murah dan lebih efisien.
Pengendalian beban tiruan dapat dilakukan menggunakan suatu mikrokontroler dan
sistem interface. Pada penelitian ini penulis menggunakan mikrokontroler berupa
Arduino Mega 2560, serta menggunakan sistem GUI yang dikembangkan oleh
Labview.
Penelitian mengenai load emulator sudah mulai berkembang, namun masih
cenderung menggunakan biaya yang cukup mahal dalam pembuatannya. Sehingga
penelitian ini diharapkan mendapatkan hasil yang memiliki kualitas yang sama
3
namun dengan biaya pembuatan yang lebih murah. Penelitian-penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan berdasarkan jurnal terbitan IEEE adalah sebagai
berikut:
1. Design and implementation of a two-stage grid-connected high efficiency power
load emulator, oleh Hadi Y. Kanaan.
2. Real-time load emulator for implementation of smart meter data for operational
planning, oleh Ahmed A. Mohamed.
3. Real-time electrical load emulator using optimal feedback control technique,
Electrical load emulator for unbalanced loads and with power regeneration,
oleh Y. Srinivasa Rao.
4. One cycle controlled three-phase load emulator, oleh K. Smedley.
5. Research on AC electronic load based on back to back single-phase PWM
rectifiers, oleh F. Li.
6. Z-source converter-based feedback type electronic load, oleh Xupeng Fang.
7. Design and implementation of AC/DC active power load emulator, oleh Ahmed
Elsayed.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendesain dan mengimplemetasikan Load Emulator berdasarkan sistem
SmartGrid.
2. Melakukan pengendalian Load Emulator dengan Embedded system.
4
3. Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap profil daya pada Load
Emulator.
4. Meniru karakteristik daya aktif real time dari pola beban harian yang dapat
digunakan dalam pengujian algoritma manajemen daya.
1.3. Perumusan Masalah
Masalah beban puncak pada waktu tertentu pada sistem smart grid memerlukan
analisa khusus, namun sistem smart grid memiliki biaya yang mahal dalam
merealisasikannya, sehingga diperlukan sistem tiruan yang dapat digunakan dalam
analisa sistem smart grid sebenarnya, maka dibuatlah smart grid emulator.
Dalam penganalisaan beban dalam sistem tiruan tersebut terdapat load emulator
yang dapat digunakan sebagai kontrol dan monitoring beban tiruan. Sehingga dapat
mengatur besar pembebanan dan memantau kinerja sistem pembebanan.
Penggunaan mikrokontroler arduino untuk mengontrol sistem dan GUI labview
digunakan untuk memantau kinerja sistem Load Emulator. Sehingga dapat
mengetahui pengaruh perubahan jenis beban terhadap profil daya pada sistem.
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Load Emulator yang dibuat merupakan beban tiruan untuk sistem tenaga listrik
bolak-balik (AC) 1 Phasa.
2. Menggunakan sensor arus tipe ACS712 dan sensor tegangan ZMPT101B.
5
3. Menggunakan beban yang memiliki arus tidak lebih dari 4A.
4. Tidak membahas harmonisa pada Load Emulator, hanya membahas pengaruh
pembebanan terhadap profil daya pada sistem.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami tentang Load Emulator sebagai beban tiruan pada sistem
SmartGrid.
2. Memahami penggunaan Arduino dan Labview sebagai pengendali dan
pemantauan sistem pembebanan Load Emulator yang berbasis embedded
system.
3. Mengetahui perancangan load emulator dengan biaya yang relatif murah.
4. Mengetahui pengaruh pembebanan yang bervariasi terhadap profil daya pada
sistem tenaga listrik.
5. Dapat menjadi referensi/acuan dalam riset maupun perealisasian sistem
pembebanan pada sistem smart grid.
1.6. Hipotesis
Rancangan Load Emulator pada penelitian ini mengacu pada prinsip pengendalian
dan pemantauan pembebanan sistem tenaga listrik SmartGrid. Load Emulator ini
terdiri dari dua sistem berupa Software dan Hardware, pemantauan sistem
pembebanan menggunakan Graphical User Interface pada Labview, dan
pengendalian pembebanan menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560.
6
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, perumusan
masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang teori pendukung berupa sistem smart grid, load emulator,
jenis beban, dan embedded system yang diambil dari berbagai sumber ilmiah yang
digunakan dalam penulisan penelitian tugas akhir ini.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, metode serta
perancangan dan diagram penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan
penelitian tugas akhir ini.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil dari penelitian berupa data hasil, pengujian alat,
kemampuan alat untuk meniru pola beban harian, dan pengujian beban.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran setelah melakukan penelitian dan
berdasarkan dari hasil dan pembahasan yang telah dianalisis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Smart Grid
Smart Grid (Jaringan Cerdas) merupakan jaringan listrik yang menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi untuk pengoprasiannya dan bertindak
berdasarkan informasi, seperti sebuah informasi tentang reaksi atau tindakan dari
penyedia dan konsumen, digunakan secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi,
keandalan, ekonomi, dan keberlanjutan pembangkitan serta distribusi listrik.
Implementasi Smart Grid memerlukan pemecahan masalah yang menjadi tantangan
dalam penelitiannya, seperti respon permintaan, penetapan harga dinamis, integrasi
sumber daya terbarukan, pengendalian keamanan, penginderaan dan otomasi. Di
sisi lain, memvalidasi dan mengevaluasi gagasan baru dilingkungan laboratorium
memerlukan platform eksperimental yang bagus, baik berupa simulator perangkat
lunak dan emulator / testbed nyata [1].
Berdasarkan standar internasional IEC 61850 dan 61968, mendefinisikan
keseluruhan arsitektur Smart Grid dan karakteristiknya dapat diringkas sebagai
berikut [2]:
Self-Healing dengan cara mendeteksi dan respon langsung terhadap masalah
sistem serta melakukan pemulihan.
Penyediaan kualitas daya yang tinggi kepada seluruh konsumen dan pelanggan
industri.
8
Mengakomodasi berbagai pilihan pembangkitan dalam skala lokal dan regional.
Pemberdayaan pelanggan dengan memperbolehkan melakukan manajemen
energi.
Toleransi serangan dengan kemapuan dapat tahan terhadap serangan fisik dan
cyber.
Mengoptimalkan aset dan efisiensi operasi.
Gambar 2.1. Sistem Smart Grid (www.smartgridindonesia.com)
Desain Smart Grid bertujuan untuk memberikan pemantauan sistem tenaga secara
keseluruhan, menciptakan strategi pengendalian untuk menjaga kinerja dan
keamanan sistem dan untuk mengurangi biaya operasi, pemeliharaan, dan
perencanaan ketersediaan sistem. Smart Grid Control memberi kita kemampuan
seperti: memprediksi perilaku sistem, operasi antisipasi dan adaptasi terhadap
lingkungan baru, penanganan sumber daya terdistribusi, permintaan stokastik dan
9
respon optimal terhadap peralatan cerdas. Smart Grid dianggap memiliki
pengamatan dengan semua node yang saling berhubungan dengan integrasi data
dan analisis untuk mendukung kemajuan dalam operasi dan kontrol sistem [3].
Sistem Smart Grid terdiri dari sistem pembangkitan, sistem transmisi, sistem
distribusi, dan konsumsi daya listrik. Setiap bagian sistem memiliki konfigurasi
tersendiri yang saling terhubung dalam grid, pada grid tersebut terdapat dua bagian
berupa grid kontrol dan grid aplikasi yang berfungsi untuk proses transfer informasi
berupa analisa data besar dan integrasi IT. Grid kontrol terhubung dengan sistem
proteksi dan berfungsi secara otomatis, sedangkan grid aplikasi terhubung dengan
smart meter dan berfungsi berdasarkan komunikasi. Analisa data besar dan integrasi
IT diproses dalam sistem EMS (Energy Management System), DMS (Distribution
Management System), ADMS (Advanced Distribution Management System), dan
Microgrid yang selanjutnya dapat dipantau dan diukur dengan menggunakan sensor
dan power quality. Sistem smart grid ini terhubung dengan pengontrol berupa PLC
(Programmable Logic Controller) dan antarmuka menggunakan SCADA
(Supervisory Control And Data Acquisition).
Teknologi Smart Grid dapat digunakan menjadi solusi produktivitas penyediaan
tenaga listrik dari energi terbarukan karena dapat menyediakan power supply dari
local energy resources, pengembangan sistem dan integrasi pembangkit listrik,
serta interkoneksi antara sistem terisolasi dan hybrid dapat dilakukan, sehingga
pemanfaatan energi terbarukan menjadi optimal dan efisien [4].
10
2.1.1. Smart Grid Emulator
Smart Grid Emulator merupakan suatu prototipe atau tiruan dari sistem smart grid
yang berguna untuk analisa dari keadaan nyata berupa simulasi, emulasi, maupun
testbed. Dalam penerapan sistem smart grid perlu dipertimbangkan untuk
kelayakan dan kemungkinan sistem dapat bekerja dengan baik, sehingga perlu
dilakukan penelitian terlebih dahulu. Smart grid emulator / testbed juga dapat
secara langsung digunakan untuk pembelajaran mengenai sistem smart grid.
Smart grid emulator / testbed terdiri dari sistem smart grid emulator, hardware,
software, topology jaringan, dan HMI (Human Machine Interface). Sistem smart
grid emulator bekerja secara real-time dan dapat diatur berdasarkan nilai tertentu
terhadap setiap bagian sistem. Desain sistem smart grid emulator terdiri dari
beberapa bagian sistem yang berfungsi seperti layaknya smart grid sebenarnya yaitu
model pembangkitan (emulator PV/Solar cell, emulator Wind Turbin, dan
Controllable Prime Mover), model grid (transmisi dan bus), model beban (emulator
beban AC, dan emulator beban DC), dan syncronizer model (generator dipasang
paralel atau baterai) yang digunakan untuk menyamakan tegangan dan frekuensi
sistem apabila terjadi pergeseran tegangan dan frekuensi [3]. Berikut ini terlampir
desain skema sistem smart grid emulator pada gambar 2.2.
11
Gambar 2.2. Desain Sistem Emulator Smart Grid
Selain dari model sistem tiruan smart grid, terdapat sistem lain yang diperlukan
dalam emulator smart grid yaitu DC-DC konverter sebagai alat konversi tegangan
DC dengan nilai tertentu, AC-AC konverter sebagai alat konversi tegangan AC
dengan nilai tertentu, DC-AC konverter (Inverter) sebagai alat konversi tegangan
DC ke AC, AC-DC konverter (Rectifier) sebagai penyearah atau alat konversi
tegangan AC ke DC, measuring point sebagai titik pengukuran dilakukan
(pengukuran berupa arus, tegangan, daya), serta interface untuk monitoring
keadaan sistem, proteksi untuk keamanan sistem, dan kontrol untuk pengendalian
sistem.
12
2.2. Load Emulator
Load Emulator merupakan beban tiruan yang dibuat untuk meniru profil beban
yang ada pada sistem smart grid. Load emulator didasarkan pada konverter yang
dikontrol PWM untuk meniru daya reaktif dan konverter DC-DC tambahan untuk
meniru daya aktif. Load Emulator terbagi menjadi 2 bagian berupa emulator beban
AC, dan emulator beban DC. Pada emulator beban AC terdiri atas beban aktif serta
beban reaktif 1 fasa dan 3 fasa yang dapat bekerja secara steady-state (tetap)
maupun continuous (bervariasi). Pada beban AC 3 fasa dapat menggunakan motor
induksi tiga fasa yang diatur suplai tegangan dan arusnya sehingga menghasilkan
beban yang bervariasi. Pada beban AC 1 fasa dapat menggunakan beban aktif
dengan nilai resistansi tertentu yang bervariasi maupun beban pasif dengan
menggunakan induktor dan kapasitor sebagai variasi lain, serta beban reaktif
dengan menggunakan beban motor yang divariasikan kecepatan putar akibat
pengaruh beban. Pada beban DC dapat menggunakan beban resistif, beban berputar,
dan beban elektronik dengan memvariasikan besar tegangan masukan yang
digunakan. Dari sekian banyak beban, tidak semua beban dapat digunakan
bersamaan pada sumber AC/DC, dengan mempertimbangkan nilai harga setiap
komponen yang digunakan untuk membuat sebuah load emulator yang memiliki
konverter elektronika daya mahal yang memerlukan algoritma kontrol yang rumit,
dengan prinsip switching dapat memecahkan masalah tersebut untuk mendapatkan
load emulator yang fleksibel, sederhana, kuat dan murah. Meskipun, teknik ini
memberikan emulasi beban yang akurat, emulator beban ini bisa menjadi sumber
harmonisa karena perpindahan daya elektronik yang cepat [5].
13
Tujuan utama dari emulasi beban adalah merancang antarmuka daya untuk beban
listrik sebenarnya. Oleh karena itu, perilaku emulator beban harus mendekati beban
sebenarnya saat dihubungkan ke catu daya. Emulasi beban adalah konsep
pengendalian konverter daya elektronik seperti Inverter Sumber Tegangan (VSI)
sedemikian rupa sehingga perilakunya menyerupai beban listrik seperti mesin
induksi. Simulasi real-time, prototyping cepat, teknologi hardware-in-loop (HIL)
yang digunakan untuk menguji desain kontrol. Emulator beban memiliki banyak
variasi dalam pengembangannya, salah satunya dapat memberikan karakteristik
beban yang berbeda dimana algoritma kontrol dan desain inverter dapat diuji
dengan harmonisa arus, model motor induksi, referensi tegangan PWM,
ketidakseimbangan beban setiap fasa pada sistem 3 fasa, dan daya aktif nonlinear
[6].
Load emulator dapat digunakan untuk menganalisa manajemen energi real time
atau dinamis yang biasa terjadi dalam mikrogrid atau pengaplikasian pada
kendaraan listrik yang mengakibatkan beban berdenyut. Pada permasalaham sistem
smart grid yang menggunakan pembangkit dengan energi baru terbarukan perlu
dilakukan analisa dengan load emulator untuk mengelola sisi permintaan dan
meningkatkan kinerja dari microgrid dan/atau mencapai operasi ekonomi yang
optimal pada sistem serta untuk penanganan masalah unit komitmen [7].
Penelitian mengenai load emulator telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara
lain adalah Perancangan emulator beban AC yang didasarkan pada dua konverter
penyearah PWM satu fasa dengan siklus back-to-back dari berbagai jenis sumber
tegangan [13]. Perancangan emulator beban AC berdasarkan topologi konverter
daya AC-DC-AC dan konverter sumber-z dengan simulasi Matlab [14].
14
Perancangan emulator beban dengan menggunakan konverter elektronika daya
yang dapat dikontrol secara dinamis dan mampu melakukan pertukaran daya
bidirectional serta mampu meniru muatan listrik dengan menggunakan inverter
sumber tegangan yang terhubung dengan grid AC tiga fasa [15]. Perancangan
emulator beban AC tiga fasa yang dikendalikan menggunakan teknik siklus arus
one-cycle control yang menghasilkan sinyal switching frekuensi tinggi untuk
mengendalikan konverter AC/DC bidirectional [16]. Perancangan dan
implementasi emulator beban terprogram yang memiliki kemampuan untuk meniru
beban aktif-reaktif dengan perbandingan antara daya dan waktu dengan data
berdasarkan hasil pengukuran menggunakan smart meter secara real-time [17].
Pengembangan emulator beban dengan tenaga regeneratif dua tahap dimana unit
konverter daya terhubung dengan grid yang memproses konversi AC-DC sehingga
dapat diketahui stabilitas interkoneksi sistem tersebut [18]. Perancangan dan
implementasi emulator beban AC/DC aktif yang dapat diprogram serta memiliki
kemampuan untuk meniru daya aktif yang sangat beragam dengan kemampuan
untuk mengubah daya untuk menghasilkan beban yang fleksibel menggunakan GUI
Labview - NI PCI6025E [5].
2.3. Pengendalian dan Pemantauan Load Emulator
Pengendalian dan pemantauan load emulator perlu dilakukan untuk mengetahui
kerja sistem dan kondisi aktual dari load emulator. Layaknya sistem smart grid
sebenarnya yang menggunakan PLC dan SCADA untuk pengendalian dan
pemantauan dari setiap sistemnya, pada emulator pengendalian dilakukan dengan
mikrokontroler dan pemantauan dilakukan dengan labview. Mikrokontroler yang
15
dapat secara langsung terintegrasi dengan labview adalah NI series mikrokontroler
buatan National Instrument yang merupakan developer resmi labview. Namun,
terdapat beberapa mikrokontroler yang masih dapat digunakan bersamaan dengan
labview meskipun tidak dapat berfungsi dengan maksimum layaknya seperti NI
series, karena program didalam software labview lebih mengutamakan integrasi
dengan NI module, layaknya Citect SCADA dengan PLC Schneider Electric.
2.3.1. Arduino Mega 2560
Arduino mega 2560 adalah jenis mikrokontroler yang menggunakan chip
ATmega2560. Modul tersebut memiliki 54 digital input atau output. Dengan 14 pin
berfungsi untuk PWM output dan 16 pin berupa analog input, 4 pin sebagai UART,
power jack, ICSP header, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, dan tombol reset.
Arduino ini memiliki segala yang dibutuhkan dalam memprogram mikrokontroler
seperti kabel USB dan catu daya menggunakan adaptor atau baterai. Hal ini untuk
mendukung pemakaian mikrokontroler Arduino, hanya dengan terhubung ke
komputer menggunakan kabel USB atau adaptor dari AC ke DC atau baterai untuk
pemakaian. Arduino Mega juga kompatibel dengan shield yang dirancang untuk
kegunaan Arduino Duemilanove, Decimila ataupun UNO [8].
16
Gambar 2.3. Arduino Mega 2560 (arduino.cc)
Tabel 2.1. Spesifikasi Arduino Mega 2560
Microcontroller ATmega2560
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 54 (of which 15 provide PWM output)
Analog Input Pins 16
DC Current per I/O Pin 20 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 256 KB of which 8 KB used by bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz
LED_BUILTIN 13
Length 101.52 mm
Width 53.3 mm
Weight 37 g
17
Arduino memiliki kemampuan untuk terintegrasi terhadap Labview dengan
melakukan upload source code LIFA (Labview Interface For Arduino) Base pada
board mikrokontroler arduino.
2.3.2. GUI LabVIEW
Labview adalah perangkat lunak rekayasa sistem untuk aplikasi yang memerlukan
pengujian, pengukuran, dan kontrol dengan akses kemampuan yang cepat terhadap
perangkat keras dan data. Labview dapat digunakan sebagai GUI (Graphical User
Interface) pada sistem smart grid emulator dengan menggunakan mikrokontroler
arduino dengan menambahkan program NI VISA dan LIFA yang dapat didownload
pada VI Package Manager.
Labview merupakan sebuah software pemprograman yang diproduksi oleh
National instruments dengan konsep yang berbeda. Seperti bahasa pemograman
lainnya yaitu C++, Matlab, atau Visual basic. Labview juga mempunyai fungsi dan
peranan yang sama, namun memiliki perbedaan bahwa labview tidak menggunakan
bahasa pemrograman berbasis teks seperti program lainnya namun berbasis grafis
atau blok diagram. Program labview dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual
instruments karena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah instrument.
Tampilan program pada labview terdiri dari dua bagian utama yaitu Front Panel
sebagai interface dan Block Diagram sebagai grafis program seperti pada gambar
2.4.
18
(a)
(b)
Gambar 2.4. Tampilan Labview, (a) front panel, dan (b) block diagram
Lingkungan pemrograman Labview menyederhanakan integrasi perangkat keras
untuk aplikasi teknik, sehingga user memiliki cara yang konsisten untuk
memperoleh data dari perangkat keras NI dan pihak ketiga. Labview mengurangi
kompleksitas pemrograman, sehingga user dapat fokus pada masalah teknik unik
tersendiri. Labview memungkinkan user untuk segera memvisualisasikan hasil
19
dengan built-in, pembuatan teknologi drag-and-drop engineering interface dan
penampil data terintegrasi. Untuk mengubah data yang user peroleh menjadi hasil
pekerjaan yang nyata, user dapat mengembangkan algoritma untuk analisis data dan
kontrol lanjutan dengan menyertakan perhitungan matematika dan pemrosesan
sinyal IP atau menggunakan kembali pustaka tersendiri dari berbagai alat. Untuk
memastikan kompatibilitas dengan alat teknik lainnya, Labview dapat melakukan
pengoprasian tersendiri dengan atau/dan menggunakan kembali perpustakaan dari
perangkat lunak dan bahasa open source lainnya [9].
2.4. Jenis Beban Pada Sistem Tenaga Listrik
Berikut merupakan jenis beban pada sistem tenaga listrik [10]:
1. Beban Resistif
Beban Resistif merupakan beban yang dihasilkan dari peralatan listrik yang
bersifat murni tahanan (resistor). Beban resistif memiliki karakteristik
menghalangi aliran listrik yang melewatinya sehingga mengakibatkan
terkonversinya energi listrik menjadi panas. Sehingga beban resistif tidak
akan mengubah karakteristik dari listrik yang digunakan.
2. Beban Reaktif
Beban Reaktif dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Beban Induktif
Beban Induktif atau beban berupa lilitan kawat (kumparan) yang terdapat
pada peralatan listrik berupa trafo, motor, dan relay. Kumparan atau induktor
digunakan untuk menciptakan medan magnet sehingga memiliki sifat
20
menghalangi terjadinya perubahan nilai arus listrik. Maka, beban induktif
memiliki karakteristik lagging (arus tertinggal tegangan).
b. Beban Kapasitif
Beban kapasitif merupakan beban yang memiliki sifat menghalangi
terjadinya perubahan nilai tegangan listrik. Beban kapasitif atau kapasitor
akan menyimpan sementara dan melepaskan tegangan listrik sesuai dengan
kapasitasnya. Maka, beban kapasitif memiliki karakteristik leading (arus
mendahului tegangan).
3. Static Load
Beban static adalah beban yang memiliki karakteristik bernilai tetap
(intensitas, titik bekerja dan arah garis kerja) sehingga kapasitas daya dan
faktor daya tetap. Hal itu disebabkan oleh beban yang tidak terdiri dari banyak
motor listrik, sehingga tidak terlalu mempengaruhi tegangan sistem ketika
start.
4. Beban dinamis
Beban dinamis adalah beban yang memiliki karakteristik berubah-ubah
berdasarkan waktu. Seperti motor listrik yang memiliki karakter berbeda saat
start sehingga mempengaruhi kondisi sistem.
5. Lump Load
Lump load adalah jenis beban yang banyak mengandung motor listrik,
sehingga mempengaruhi sistem ketika start. Lump load terdiri atas gabungan
beban static dan beban dinamis.
21
6. Constant Power
Constant Power adalah beban yang memiliki karakteristik daya yang disuplai
ke beban tetap konstan. Pada beban constant power, besar nilai daya aktif dan
daya reaktif tidak bergantung dengan variasi besarnya tegangan yang
digunakan beban tersebut.
7. Constant Current
Constant current adalah beban yang memiliki karakteristik besarnya arus
yang mengalir pada beban tetap konstan. Pada beban constant current, besar
nilai daya aktif dan daya reaktif akan berubah sesuai dengan perubahan
besarnya tegangan.
8. Constant Impedance
Constant impedance adalah beban yang memiliki karakteristik besarnya nilai
impedansi beban tetap konstan. Pada beban constant impedance, besar nilai
daya aktif dan daya reaktif akan berubah sesuai dengan perubahan kuadrat
besarnya tegangan.
2.5. Hubungan Pembebanan terhadap Profil Daya
Profil daya dipengaruhi oleh profil tegangan, frekuensi, dan sudut fasa. Perubahan
dalam pembebanan yang sangat cepat dapat mempengaruhi keadaan sistem karena
mengakibatkan adanya harmonisa yang mengganggu frekuensi sistem, serta adanya
perubahan nilai arus yang mengalir pada sistem yang akan mempengaruhi
perubahan tegangan sehingga dapat menyebabkan terjadinya pergeseran fasa.
Sehingga hubungan antara pembebanan terhadap profil daya apabila terjadi
22
perubahan beban maka akan mengubah profil daya yang ada pada sistem tenaga
listrik.
Profil daya dipengaruhi oleh profil tegangan dan arus yang ada pada sistem dimana
daya pada sistem tenaga listrik dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Daya Aktif (P)
Daya aktif (Active Power) atau yang disebut juga dengan daya nyata merupakan
besarnya daya yang dibutuhkan oleh beban untuk dapat bekerja atau beroperasi.
Satuan daya ini dinyatakan dalam watt [11].
𝑃 = 𝑉. 𝐼 𝐶𝑜𝑠 𝜑 (2.1)
Dimana, P merupakan daya aktif, V (tegangan), I (arus), dan Cos φ (faktor daya).
2. Daya Reaktif (Q)
Daya Reaktif merupakan nilai daya yang timbul sebagai akibat adanya efek
induksi elektromagnetik oleh beban yang mempunyai nilai induktif . besarnya
daya reaktif dinyatakan dalam satuan Var [11].
𝑄 = 𝑉. 𝐼 𝑆𝑖𝑛 𝜑 (2.2)
Dimana, Q merupakan daya reaktif, V (tegangan), I (arus), dan Sin φ (anti faktor
daya).
3. Daya Semu (S)
Pada beban impedansi (Z), daya semu adalah daya yang terukur atau terbaca
pada alat ukur. Daya semu adalah penjumlahan daya aktif dan daya reaktif secara
vektoris. Satuan daya semu dinyatakan dengan VA [11].
23
𝑆 = 𝑉. 𝐼 (2.3)
Dimana, S merupakan daya semu, V (tegangan), dan I (arus).
Nilai profil tegangan dipengaruhi oleh beban, besaran tegangan dinyatakan dalam
Volt. Sehingga apabila nilai beban maka tegangan pun berubah, serta arus yang
mengalir dipengaruhi oleh beban tersebut [11].
𝑉 = 𝐼. 𝑅 (2.4)
Dimana, V merupakan tegangan, I (arus), dan R (hambatan / beban)
Pada sistem tenaga listrik terdapat prinsip keseimbangan, dimana jumlah daya yang
dibangkitkan harus sama dengan jumlah daya yang digunakan, yang ditulis seperti
persamaan (2.5) berikut ini:
𝑃𝑚 = 𝑃𝑒 (2.5)
Dimana Pm adalah daya mekanik dan Pe adalah daya elektrik
Apabila daya pada sistem mengalami perubahan, maka frekuensi pada sistem juga
akan mengalami perubahan, seperti persamaan berikut:
∆𝑃 = 𝑑𝜔
𝑑𝑡 𝐻𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (2.6)
Namun, berdasarkan asumsi konservatif, efek dari governor dapat diabaikan
sehingga frekuensi dinamis dapat diuraikan pada persamaan (2.7) berikut:
𝑑𝜔
𝑑𝑡=
1
2𝐻𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (𝑃𝑚 − 𝑃𝑒) (2.7)
Dimana 𝑑𝜔
𝑑𝑡 menunjukkan frekuensi anguler terhadap waktu, 𝐻𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 adalah inersia
konstan sistem, Pm adalah daya mekanik, Pe adalah daya elektrik. Dari persamaan
24
(2.7) diatas ω=2πf, frekuensi sistem akan berubah jika daya pada sistem tidak
seimbang [12].
Keseimbangan beban antar fasa diperlukan baik untuk pemerataan beban dan
keamaanan sistem sehingga meminimalkan perubahan yang diakibatkan oleh beban
penuh dan nilai arus pada fasa netral. Hal ini berguna karena penggunaan teknik
optimasi untuk menghasilkan sistem yang handal dan efisien. Sistem yang tidak
seimbang disebabkan oleh sumber tegangan yang tidak seimbang atau beban yang
tidak seimbang, hal tersebut yang membuat sudut antar fasa bergeser. Nilai
tegangan dan arus dapat dihitung pada setiap fasa untuk mengetahui perbedaan
sudut fasa [11].
Pada beban 3 fasa hubung Y (Wye)
𝐼𝑎 =𝑉𝑎𝑁
𝑍𝑎, 𝐼𝑏 =
𝑉𝑏𝑁
𝑍𝑏, 𝐼𝑐 =
𝑉𝑐𝑁
𝑍𝑐 (2.8)
Dimana, Ia merupakan arus pada fasa a, VaN merupakan tegangan fasa a terhadap
netral, dan Za merupakan impedansi atau beban pada fasa a, begitupun pada fasa
lainnya.
𝐼𝑛 = −(𝐼𝑎 + 𝐼𝑏 + 𝐼𝑐) (2.9)
Dimana, In merupakan arus pada netral, sedangkan Ia,b,c merupakan arus pada fasa
tersebut.
Pada beban 3 fasa hubung Δ (Delta)
𝐼𝐴𝐵 =𝑉𝐴𝐵
𝑍∆, 𝐼𝐵𝐶 =
𝑉𝐵𝐶
𝑍∆, 𝐼𝐶𝐴 =
𝑉𝐶𝐴
𝑍∆ (2.10)
25
Dimana, IAB merupakan arus antara fasa A dan B, VAB merupakan tegangan fasa A
terhadap fasa B, dan ZΔ merupakan impedansi atau beban hubung delta, begitupun
pada fasa lainnya.
𝐼𝑎 = 𝐼𝐴𝐵 − 𝐼𝐶𝐴, 𝐼𝑏 = 𝐼𝐵𝐶 − 𝐼𝐴𝐵 , 𝐼𝑐 = 𝐼𝐶𝐴 − 𝐼𝐵𝐶 (2.11)
Dimana, Ia merupakan arus pada fasa A, IAB merupakan arus antara fasa A dan B,
ICA merupakan arus antara fasa C dan A, begitupun pada fasa lainnya.
26
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 – September 2018 di
Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lampung. Dengan penjadwalan aktifitas penelitian yang ditunjukkan pada Tabel
3.1. berikut ini.
Tabel 3.1. Penjadwalan Aktifitas Penelitian
No Kegiatan Des
2017
Jan
2018
Feb
2018
Mar-Apr
2018
Mei-Jun
2018
Jul-Agt
2018
Sep
2018
Nov
2018
1. Studi Literatur
2. Seminar Proposal
3. Pembuatan Simulasi
Load Emulator
4. Pembuatan Program
Labview/ Arduino
5. Perancangan Load
Emulator
6.
Pengujian Program
dan Perangkat Load
Emulator
7. Analisa Data dan
Pembahasan
8. Seminar Hasil
9. Komprehensif
27
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Satu unit laptop dengan spesifikasi Intel Core I3, processor 1.7 Ghz, RAM 6
GB, dan sistem operasi Windows 10 Pro 64 bit sebagai media perancangan
program dan antarmuka.
2. Perangkat lunak NI LabVIEW 2016 sebagai program kontrol dan antarmuka.
3. Perangkat lunak Arduino 1.8.5 sebagai program untuk source code.
4. Perangkat lunak Matlab 2014a sebagain program simulasi.
5. Arduino Mega 2560 sebagai mikrokontroler.
6. Relay Module sebagai switch / pengontrol beban.
7. Sensor arus ACS712 sebagai pembaca nilai arus pada beban.
8. Sensor tegangan ZMPT101B sebagai pembaca nilai tegangan pada beban.
9. RTC, Datalogger Module sebagai penyimpan data.
3.3. Tahapan Penelitian
Adapun langkah kerja yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian tugas akhir
ini digambarkan dalam diagram alir pada gambar 3.1. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan dalam proses penelitian sehingga dapat dikerjakan secara sistematis
dan terperinci.
28
Gambar 3.1. Diagram alir penelitian
3.3.1. Studi Literatur
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan dan pencarian literatur dari berbagai
sumber baik skripsi, buku, jurnal dan makalah ilmiah serta, dilakukan kajian yang
berkaitan tentang desain dan implemetasi load emulator dan hal-hal yang berkaitan
dengan perancangan alat secara umum. Kajian yang dikhususkan merupakan load
emulator berbasis embedded system.
29
3.3.2. Konsep Perancangan Sistem
Pada tahapan ini dilakukan perencanaan atau konsep mengenai perancangan sistem
yang akan dibuat dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemilihan komponen untuk perancangan load emulator berupa
mikrokontroler arduino, relay, dan sensor yang sesuai dengan kebutuhan
sistem.
2. Penentuan sistem pembebanan yang akan digunakan dalam load emulator.
3. Referensi untuk pembuatan GUI pada Labview serta pengendalian relay dan
pembacaan sensor pada sistem.
3.3.3. Perancangan Sistem
Pada tahapan ini dilakukan perancangan sistem yang akan digunakan dalam
pembuatan alat. Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat sistem load
emulator berbasis embedded system, ditunjukan dengan diagram alir perancangan
sistem pada gambar 3.2. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam perancangan
sistem sehingga dapat diselesaikan secara sistematis.
30
Gambar 3.2. Diagram alir perancangan sistem
3.3.4. Pengujian Perangkat Sistem
Pengujian perangkat sistem dilakukan berdasarkan perancangan yang telah dibuat.
Pengujian bertujuan untuk menguji rancangan sistem yang telah dibuat, apakah
telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum, sehingga dapat mengetahui
kemampuan dari kerja sistem yang dibuat. Pengujian dilakukan pada masing-
masing tahapan, yaitu pengujian mikrokontroler (meliputi kontrol rele dan beban),
pengujian sensor, dan pengujian hasil interface.
31
3.3.5. Analisis Data dan Kesimpulan
Setelah pembuatan alat selesai, langkah selanjutnya merupakan pengambilan data
dan melakukan analisis data yang didapatkan baik dari pengujian perangkat sistem
dan hasil dari pengaruh perubahan beban. Proses analisa yang dilakukan agar
mengetahui kemampuan kerja sistem akibat pengaruh perubahan beban sehingga
didapatkan kesimpulan.
3.3.6. Penulisan Laporan
Dalam tahap ini dilakukan penulisan laporan dari data yang diperoleh dan telah
didapatkan analisa data serta kesimpulan. Berdasarkan data yang telah dianalisa dan
disimpulkan maka didapatkan saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya.
3.4. Spesifikasi Perancangan Sistem
Spesifikasi perancangan sistem berdasarkan diagram alir gambar 3.2. Dalam hal
ini diperjelas dengan bagian-bagian yang menjadi penyusun penting dari sistem
yang akan dibuat yang terdiri dari, spesifikasi teknis perancangan, perancangan
model sistem, dan perancangan kerja sistem.
3.4.1. Spesifikasi Teknis Perancangan
Perancangan sistem load emulator yang akan dibuat berdasarkan spesifikasi alat
sebagai berikut:
32
1. Mikrokontroler
Arduino mega 2560 merupakan board arduino yang menggunakan chip
ATmega2560 yang merupakan perbaikan dari ATmega1280.
Gambar 3.3. Keterangan pin arduino mega 2560
Chip ATmega2560 menyediakan akses komunikasi dalam bentuk serial UART
TTL (5V) yang tersedia pada pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Chip ATmega16U2 yang
terdapat pada board berfungsi untuk menerjemahkan bentuk komunikasi melalui
USB dan akan tampil sebagai Virtual Port di komputer.
2. Relay Module
Relay module merupakan modul yang dapat digunakan untuk mengatur ataupun
mengendalikan berbagai perangkat listrik dengan arus yang besar. Relay module
dapat dikendalikan langsung dengan menggunakan mikrokontroler (Arduino).
33
Gambar 3.4. Relay module 8 channel
Modul relay ini merupakan jenis relay SPDT (Single Pole Double Throw): 1
Common, 1 NC (Normally Close), dan 1 NO (Normally Open). Relay ini memiliki
daya tahan hingga 10A dengan tegangan kerja 5VDC, dan arus kerja 15mA
sedangkan, tegangan untuk pembebanan hingga 250VAC serta 30VDC. Relay ini
memiliki variasi berdasarkan jumlah channel output sebanyak 1/2/4/6/8/16 channel.
3. Sensor Arus
Sensor arus digunakan untuk mengukur arus pada sistem, modul sensor yang
digunakan yaitu jenis sensor ACS712 yang merupakan suatu IC yang terpaket dapat
digunakan untuk menggantikan tansformator arus yang relatif besar dalam hal
ukuran bidangnya. Pada prinsipnya ACS712 memiliki kesamaan dengan sensor hall
effect lainnya yaitu dengan memanfaatkan medan magnetik disekitar arus
kemudian dikonversi menjadi tegangan yang linier dengan perubahan arus sehingga
dapat diketahui besar nilai arus sebenarnya berdasarkan kalibrasi yang digunakan.
Nilai variabel dari sensor merupakan input yang akan diolah oleh mikrokontroler.
34
(a) (b)
Gambar 3.5. Sensor arus ACS712, (a) Tampilan fisik dan (b) Rangkaian IC
Sensor arus ACS712 memiliki resistansi internal sebesar 1.2 mΩ dengan tegangan
kerja sebesar 5VDC, serta sensor ACS712 memiliki beberapa tipe tergantung
dengan sensitifitas sensor, adapun karakteristik sensor arus yang ada adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2. Spesifikasi sensor arus ACS712
Part Number TA (oC) Optimized Range, IP
(A)
Sensitivity, Sens
(Typ) (mV/A)
ACS712ELCTR-05B-T –40 to 85 ±5 185
ACS712ELCTR-20A-T –40 to 85 ±20 100
ACS712ELCTR-30A-T –40 to 85 ±30 66
4. Sensor Tegangan
Sensor tegangan digunakan untuk mengukur tegangan pada sistem, modul sensor
yang digunakan yaitu jenis sensor ZMPT101B yang merupakan sensor tegangan
yang dapat digunakan sebagai pengganti transformator tegangan untuk arus AC 1
fasa.
35
(a)
(b)
Gambar 3.6. Sensor tegangan ZMPT101B, (a) Tampilan fisik dan (b) Rangkaian
penggunaan sensor
Sensor tegangan ZMPT101B memiliki spesifikasi dengan masukan tegangan
sebesar 5 VDC, dan arus sebesar 2 mA, serta range optimal penggunaan 110-250
VAC. Kalibrasi sensor tegangan ini merujuk pada referensi kalibrasi menggunakan
regresi polinomial [19].
5. RTC Data Logger Module
Module RTC dan Data Logger digunakan untuk menyimpan data pengukuran
sensor berdasarkan waktu pengukuran atau dalam keadaan sebenarnya. Data
pengukuran disimpan dalam SD Card.
Gambar 3.7. RTC Data Logger Module
36
6. Software Arduino
Bahasa pemprograman arduino adalah bahasa C, tetapi bahasa ini sudah
dipermudah dengan menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana. Untuk membuat
program arduino dan upload program ke dalam board arduino membutuhkan
software arduino IDE (Intergrated Development Environment) yang dapat di unduh
secara gratis melalui http://arduino.cc/en/Main/Software.
Gambar 3.8. Tampilan Software Arduino 1.8.5
Terdapat tiga bagian utama dari software arduino yaitu Editor program (sebuah
window yang memungkinkan pengguna untuk proses pembuatan program dalam
bahasa processing), Compiler (sebuah modul yang mengubah kode program dalam
bahasa processing menjadi kode biner), dan Uploader (sebuah modul yang memuat
kode biner dari komputer kedalam memori di board arduino).
37
7. Software Labview
Pemprograman pada labview menggunakan bahasa dalam bentuk grafis atau blok
diagram. Software labview dapat dihubungkan dengan arduino dengan
menggunakan LIFA. LIFA merupakan subVI dari labview yang digunakan agar
dapat dilakukan komunikasi serial antara labview dengan arduino. Software
labview dapat di unduh melalui http://www.ni.com/en-id/shop/labview.html. Untuk
penggunaan labview secara optimal menggunakan arduino dapat dilakukan dengan
menginstall NI VISA, NI LIFA, LINX, dan VIPM.
3.4.2. Perancangan Model Sistem
Perancangan model sistem dilakukan dengan pembuatan perangkat sistem.
perangkat sistem terdiri dari mikrokontroler arduino mega 2560, rele, sensor arus,
sensor tegangan, power supplay, dan rangkaian beban.
Gambar 3.9. Blok Diagram Perancangan Alat
38
3.4.3. Perancangan Kerja Sistem
Perancangan kerja sistem load emulator dalam penelitian ini secara garis besar
adalah pengontrolan beban dengan relay module, pembacaan sensor, pemrosesan
dan penampilan data melalui GUI labview. Tahapan perancangan kerja sistem
secara umum adalah sebagai berikut:
1. Pada sistem kontrol, Relay module akan dikontrol oleh mikrokontroler arduino
mega 2560 untuk perubahan beban yang terhubung ke power supply, sehingga
beban dapat berubah dengan kontrol relay.
2. Pada sistem monitoring, sensor akan mendeteksi arus dan tegangan di sistem
yang digunakan oleh beban menggunakan sensor arus ACS712 dan sensor
tegangan ZMPT101B, selanjutnya data diolah melalui arduino dan labview.
3. Pada sistem komunikasi, pengiriman data kontrol, arus, dan tegangan melalui
labview ke arduino maupun sebaliknya menggunakan LIFA.
4. Pada sistem processing, pengolahan data dilakukan oleh labview melalui sistem
kerja dari blok diagram yang dibuat.
5. Pada sistem interface, GUI Labview akan menampilkan data arus dan tegangan
dari pembebanan yang telah diatur sebelumnya.
6. Pada sistem penyimpanan data, data pada arduino akan dikirimkan ke micro SD
melalui rtc & datalogger module.
39
Gambar 3.10. Skematik Diagram Kerja Sistem
(a) (b)
Gambar 3.11. Diagram alir perancangan kerja sistem (a) manual, (b) otomatis
40
3.5. Skenario Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan skenario percobaan untuk mendapatkan data hasil
yang menyatakan perubahan beban mempengaruhi profil daya. Perubahan variasi
beban dikontrol menggunakan relay module dan hasil dari perubahan beban
mengakibatkan perubahan profil tegangan dan arus pada sistem yang dideteksi
dengan sensor. Hal tersebut dapat dilihat melalui grafik pada GUI Labview.
Labview digunakan untuk mendapat variasi relay yang dapat digunakan karena
lebih mudah dalam pengoprasian, namun pada penggunaan load emulator
berdasarkan waktu dan besar nilai yang ditentukan tidak lagi menggunakan labview
akibat dari komunikasi yang bertabrakan disebabkan multitasking pada kedua
program tersebut, sehingga hanya menggunakan program pada arduino.
Penelitian dilakukan dengan menginputkan data pada arduino untuk mendapatkan
plot dari kurva pola beban harian, membandingkan emulator dan simulasi, serta
penentuan karakteristik beban berdasarkan pengujian emulator.
Gambar 3.12. Rangkaian Pembebanan
41
Rangkain pembebanan disusun seperti rangkaian pada gambar 3.11 bertujuan untuk
mendapatkan variasi susunan rangkaian beban yang bervariasi berdasarkan kondisi
penyaklaran oleh relay yang dikontrol. Kondisi perubahan mencapai 11 digit biner,
namun tidak semua variasi dapat digunakan karena mempertimbangkan prinsip
aliran aru yang akan lebih memilih mengalir melalui beban yang lebih kecil hingga
arus balik ataupun tanpa beban sehingga dapat menyebabkan shortcircuit.
3.6. Hasil Yang Diharapkan
Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat mendesain dan
mengimplementasikan load emulator dengan biaya yang relatif murah, dapat
menganalisa dan mengetahui pengaruh perubahan beban yang telah diatur terhadap
profil daya pada sistem load emulator. Serta seluruh sistem bekerja sebagaimana
mestinya.
42
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil dan pembahasan load emulator yang dirancang, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembebanan pada load emulator diatur secara otomatis dengan menggunakan
embedded system sehingga merepresentasikan pembebanan pada sistem smart
grid.
2. Load emulator yang dirancang dapat digunakan untuk meniru sistem
pembebanan berdasarkan pola beban harian yang menjadi acuan dengan skala
yang diperkecil.
3. Berdasarkan beban yang terpasang, load emulator dapat menggunakan beban
terbesar senilai 1385.89 Watt dan beban terkecil senilai 10.70 Watt.
4. Pengukuran sensor dibandingkan dengan multimeter, didapatkan galat sensor
tegangan senilai 0,14% dan galat sensor arus senilai 1.4%, sehingga pengukuran
termasuk dalam alat ukur kerja.
43
5.2. Saran
1. Tugas akhir ini dapat dikembangkan untuk pembahasan pembebanan yang
bersifat transien atau beban berupa impuls sesaat, load sheding, serta
konfigurasi jaringan otomatis.
2. Diperlukan hardware yang lebih compatible dengan labview apabila sistem
kontrol variasi relay ingin melalui GUI.
3. Diperlukannya filterisasi data otomatis karena terdapat harmonik akibat
penggunaan switch.
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. Tan, "SCORE : Smart-Grid Common Open Research Emulator," IEEE
SmartGridComm 2012 Symposium - Performance Analysis and Simulation,
pp. 282-287, 2012.
[2] Momoh, J.A.; “Smart grid design for efficient and flexible power networks
operation and control”, In Proc. IEEE Power Systems Conference and
Exposition, pp 1-8, 2009.
[3] V. Salehi, "Design and Implementation of Laboratory-Based Smart Power
System," American Society for Engineering Education, 2011.
[4] T. S. G. d. D. E. PT PLN, "PLN ’ s Smart Grid Planning & Implementation :
Challenges & Opportunities," in 2nd PJCI National Conference, Jakarta,
2017.
[5] A. Elsayed, "Design and Implementation of AC / DC Active Power Load
Emulator," IEEE, pp. 1-5, 2015.
[6] Y. S. Rao, "Real-Time Electrical Load Emulator Using Optimal Feedback
Control Technique," IEEE, vol. 57, no. 4, pp. 1217-1225, 2010.
[7] A. Mohamed, "Real-Time Energy Management Algorithm for Mitigation of
Pulse Loads in Hybrid Microgrids," IEEE, vol. 3, no. 4, pp. 1911-1922, 2012.
[8] Arduino, “Arduino Mega 2560 Rev3,” 17 Desember 2017,
https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardMega.
[9] National Instrument, “LabVIEW,” 17 Desember 2017,
http://www.ni.com/en-id/shop/labview/buy-labview.html.
[10] K. Linden, “Modelling of Load Devices and Studying Load/System
Characteristics,” Chalmers University of Technology, Goteborg, 1993.
[11] M. n. o. S. Charles K. Alexander, Fundamentals of Electric Circuits, New
York: The McGraw-Hill Companies, Inc., 2009.
[12] P. M. A. dan M. M. , “A low-order system frequency,” IEEE Transactions on
Power Systems, vol. 5, no. 4, pp. 720-729, August 1990.
[13] F. Li, "Research on AC Electronic Load Based on back to back Single-phase
PWM Rectifiers," IEEE, no. 3, pp. 630-634, 2008.
[14] X. Fang, "Z-Source Converter-Based Feedback Type Electronic," IEEE, no.
20090461254, pp. 189-192, 2010.
[15] Y. S. Rao, "Electrical Load Emulator for Unbalanced Loads and with Power
Regeneration," IEEE, 2012.
[16] K. Smedley, "One Cycle Controlled Three-Phase Load Emulator," IEEE, pp.
2035-2039, 2011.
[17] A. A. Mohamed, "Real – Time Load Emulator for Implementation of Smart
Meter Data for Operational Planning," IEEE, no. 2, pp. 1-6, 2012.
[18] H. Y. Kanaan, "Design and Implementation of a Two-Stage Load Emulator,"
IEEE, vol. 29, no. 8, pp. 3997-4006, 2014.
[19] I. Abubakar, "Calibration Of Zmpt101b Voltage Sensor Module Using
Polynomial Regression For Accurate Load Monitoring," ARPN Journal, vol.
12, no. 4, pp. 1076-1084, 2017.