ASEAN Power Grid

16
Paragraf di bawah mengikuti struktur SPQ-R. Listrik merupakan salah satu pilar ekonomi suatu negara untuk tumbuh dan berkembang. Rule Of Thumb yang sering digunakan banyak pihak, bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 10%, membutuhkan pertumbuhan energy listrik sebesar 20%. Besarnya pengaruh energy listrik terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara ini, menyebabkan negara-negara ASEAN sepakat mengembangkan strategi peningkatan perdagangan yang berhubungan dengan energy dikawasan ASEAN melalui pembentukan listrik interkoneksi antar negara-negara ASEAN. Konsep ini diwujudkan antara lain melalui Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN, disebut sebagai "ASEAN Power Grid". System tenaga listrik akan menjadi lebih kuat dan andal jika beberapa system tenaga listrik dihubungkan melalui system interkoneksi. Dalam system interkoneksi, memungkinkan untuk mengalirkan listrik dari dua negara yang mempunyai karakter beban berbeda sehingga bisa memudahkan pengaturan supply- demand kedua negara dari sisi teknis maupun ekonomis. Terwujud nya ASEAN Power Grid dapat merangsang pertumbuhan ekonomi Negara melalui infrastruktur kelistrikan yang andal terutama di daerah-daerah perbatasan. Selain itu, negara ASEAN juga bisa mendapatkan listrik dengan harga yang lebih murah dalam suatu pasar listrik yang bebas dan bersaing. Permasalahan pasokan daya saat beban puncak negara ASEAN juga dapat diselesaikan jika interkoneksi telah terbangun karena lebih mudah dalam mengatur pasokan daya dua negara yang mempunyai waktu beban puncak berbeda.

description

asean power grid sqpr nya

Transcript of ASEAN Power Grid

Page 1: ASEAN Power Grid

Paragraf di bawah mengikuti struktur SPQ-R.

Listrik merupakan salah satu pilar ekonomi suatu negara untuk tumbuh dan berkembang. Rule Of Thumb yang sering digunakan banyak pihak, bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 10%, membutuhkan pertumbuhan energy listrik sebesar 20%. Besarnya pengaruh energy listrik terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara ini, menyebabkan negara-negara ASEAN sepakat mengembangkan strategi peningkatan perdagangan yang berhubungan dengan energy dikawasan ASEAN melalui pembentukan listrik interkoneksi antar negara-negara ASEAN. Konsep ini diwujudkan antara lain melalui Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN, disebut sebagai "ASEAN Power Grid".

System tenaga listrik akan menjadi lebih kuat dan andal jika beberapa system tenaga listrik dihubungkan melalui system interkoneksi. Dalam system interkoneksi, memungkinkan untuk mengalirkan listrik dari dua negara yang mempunyai karakter beban berbeda sehingga bisa memudahkan pengaturan supply-demand kedua negara dari sisi teknis maupun ekonomis. Terwujud nya ASEAN Power Grid dapat merangsang pertumbuhan ekonomi Negara melalui infrastruktur kelistrikan yang andal terutama di daerah-daerah perbatasan. Selain itu, negara ASEAN juga bisa mendapatkan listrik dengan harga yang lebih murah dalam suatu pasar listrik yang bebas dan bersaing. Permasalahan pasokan daya saat beban puncak negara ASEAN juga dapat diselesaikan jika interkoneksi telah terbangun karena lebih mudah dalam mengatur pasokan daya dua negara yang mempunyai waktu beban puncak berbeda.

Rencana Interkoneksi ASEAN

Page 2: ASEAN Power Grid

Namun banyak anggapan bahwa kerjasama atau jual beli listrik antar Negara-negara ASEAN dapat membahayakan ketahanan nasional. Lalu, Apa manfaatnya bagi Indonesia ? Dari kenyataan-kenyataan yang ada jawabannya tidaklah sesederhana seperti yang biasa disebutkan orang kebanyakan.

[S – statement] :

Listrik merupakan salah satu pilar ekonomi suatu negara untuk tumbuh dan berkembang. Rule Of Thumb yang sering digunakan banyak pihak, bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 10%, membutuhkan pertumbuhan energy listrik sebesar 20%. Besarnya pengaruh energy listrik terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara ini, menyebabkan negara-negara ASEAN sepakat mengembangkan strategi peningkatan perdagangan yang berhubungan dengan energy dikawasan ASEAN melalui pembentukan listrik interkoneksi antar negara-negara ASEAN. Konsep ini diwujudkan antara lain melalui Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN, disebut sebagai "ASEAN Power Grid".

System tenaga listrik akan menjadi lebih kuat dan andal jika beberapa system tenaga listrik dihubungkan melalui system interkoneksi. Dalam system interkoneksi, memungkinkan untuk mengalirkan listrik dari dua negara yang mempunyai karakter beban berbeda sehingga bisa memudahkan pengaturan supply-demand kedua negara dari sisi teknis maupun ekonomis. Terwujud nya ASEAN Power Grid dapat merangsang pertumbuhan ekonomi Negara melalui infrastruktur kelistrikan yang andal terutama di daerah-daerah perbatasan. Selain itu, negara ASEAN juga bisa mendapatkan listrik dengan harga yang lebih murah dalam suatu pasar listrik yang bebas dan bersaing. Permasalahan pasokan daya saat beban puncak negara ASEAN juga dapat diselesaikan jika interkoneksi telah terbangun karena lebih mudah dalam mengatur pasokan daya dua negara yang mempunyai waktu beban puncak berbeda.

[P – problem] :

Namun banyak anggapan bahwa kerjasama atau jual beli listrik antar Negara-negara ASEAN dapat membahayakan ketahanan nasional.

Page 3: ASEAN Power Grid

[Q – question] :

Lalu, Apa manfaatnya bagi Indonesia ?

Berikut ‘lead questions’

1. Apa keuntungan ASEAN Power Grid ini bagi Indonesia ?2. Apa kerugian ASEAN Power Grid ini bagi Indonesia?3. Apa yang menjadi tantangan terbesar dalam Pengembangan pembangunan

ASEAN Power Grid di Indonesia ?4. Apakan ASEAN Power Grid merupakan solusi dalam mengatasi krisis listrik

yang terjadi di Indonesia ?

[R – resolution] :

Ini merupakan kesimpulan dari diskusi untuk menerangkan statement di atas pada akhir masa diskusi nanti.

Apa isu besar dari artikel ini :

Apa itu ASEAN POWER GRID? Apa keuntungan dan kerugian bagi indonesia dengan adanya ASEAN POWER GRID ? 

Dengan kondisi ketenagalistrikan Indonesia saat ini,Apakah indonesia mampu bersaing ? 

Bagaimana pula kesiapan negara-negara lain yang merupakan saingan Indonesia dalam menghadapi Asean Power Grid?

Pendahuluan

Besarnya pengaruh energy listrik terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara ini,

menyebabkan negara-negara ASEAN sepakat mengembangkan strategi peningkatan

perdagangan yang berhubungan dengan energy dikawasan ASEAN melalui pembentukan

Page 4: ASEAN Power Grid

listrik interkoneksi antar negara-negara ASEAN. Konsep ini diwujudkan antara lain melalui

Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN, disebut sebagai "ASEAN Power Grid" (APG).

Di Indonesia, APG secara legal dituangkan ke dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik

Indonesia Nomor 77 Tahun 2008 Tentang Pengesahan Memorandum of Understanding On

The ASEAN Power Grid (Memorandum Saling Pengertian Mengenai Jaringan Transmisi

Tenaga Listrik ASEAN)”. Berdasarkan studi, Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar di

Asean dan Indonesia memiliki sumber bahan bakar energi batu bara dan gas alam yang

notabene memang sangat dibutuhkan oleh seluruh negara-negara di kawasan ASEAN.

Fokus penulisan ini adalah pada kesiapan indonesia untuk menghadapai tantangan

yang harus dihadapi yaitu : banyak anggapan bahwa kerjasama atau jual beli listrik

antar Negara-negara ASEAN dapat membahayakan ketahanan nasional dan

perusahaan penyedia listrik indonesia harus dapat bersaing.

Rasio Elektifikasi Negara Asean :

Page 5: ASEAN Power Grid

Indonesia :

Malaisya :

Page 6: ASEAN Power Grid
Page 7: ASEAN Power Grid
Page 8: ASEAN Power Grid

Rasio elektrifikasi Indonesia

Perkembangan rasio elektrifikasi secara nasional dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, yaitu dari 62,3% pada tahun 2008 menjadi 75,9% pada tahun 2012. Pada periode tersebut kenaikan rasio elektrifi kasi pada wilayah-wilayah Jawa – Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya diperlihatkan pada Tabel berikut :

Wilayah 2008 2009 2010 2011 2012

Indonesia 62,3 65,0 67,5 71,2 75,9

Jawa Bali 68,0 69,8 71,4 72,3 77,9

Sumatera 60,2 60,9 67,1 69,4 77,4

Kalimantan 53,9 55,1 62,3 64,3 76,7

Sulawesi 54,1 54,4 62,7 66,6 67,5

Indonesia Bag. Timur 30,6 31,8 35,7 44,2 54,0

Pada Tabel tersebut terlihat bahwa terjadi pertumbuhan rasio elektrifikasi yang tidak merata pada masing- masing daerah, dengan rincian sebagai berikut:

Sumatera: rasio elektrifi kasi mengalami pertumbuhan sekitar 4,29% per tahun.

Sulawesi: pertumbuhan rasio elektrifi kasinya sekitar 3,34% per tahun Jawa – Bali: rasio elektrifi kasi mengalami pertumbuhan sekitar 2,46% per

tahun. Kalimantan: rasio elektrifi kasi mengalami kenaikan cukup signifi kan sekitar

5,7% per tahun Indonesia bagian Timur: rasio elektrifi kasi mengalami pertumbuhan 5,8% per

tahun.

Page 9: ASEAN Power Grid
Page 10: ASEAN Power Grid
Page 11: ASEAN Power Grid

Bahan diskusi:

1. Apa keuntungan ASEAN Power Grid ini bagi Indonesia ?2. Apa kerugian ASEAN Power Grid ini bagi Indonesia?3. Apa yang menjadi tantangan terbesar dalam Pengembangan pembangunan

ASEAN Power Grid di Indonesia ?4. Apakan ASEAN Power Grid merupakan solusi dalam mengatasi krisis listrik

yang terjadi di Indonesia ?