ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · kualitas air fisika dan kimia yang diukur, dalam hal ini menunjukkan...
Transcript of ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · kualitas air fisika dan kimia yang diukur, dalam hal ini menunjukkan...
vi
ABSTRAK
Kadek Yudiastuti. 1314511007. Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria
sp Melalui Budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai
Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. (Pembimbing: IGB. Sila
Dharma dan Ni Luh Putu Ria Puspitha)
Rumput laut Gracilaria sp termasuk dalam kelas rhodophyceae atau ganggang
merah, dapat tumbuh dilaut dangkal, dengan ciri-ciri umumnya mempunyai
bentuk thallus silindris dan bercabang. Budidaya rumput laut dapat dilakukan
melalui budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture). Prinsip dasar
dari budidaya melalui metode IMTA adalah dengan memanfaatkan layanan
spesies tingkat rendah pada ekosistem laut seperti kerang dan rumput laut. Cara
ini diyakini dapat mengatasi permasalahan lingkungan akibat kegiatan budidaya
seperti kotoran dan pakan yang tidak dimakan. Penelitian ini dilakukan selama 45
hari pada tanggal 25 Februari 2017 hingga 11 April 2017. Penelitian dilaksanakan
di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan metode
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan tiga perlakuan dan tiga
pengulangan. Perlakuan kontrol (T1) terdiri dari 10 rumpun rumput laut dengan
100 gram tanpa abalon, perlakuan 2 (T2) terdiri dari 10 rumpun rumput laut
dengan 100 gram dan 20 abalon dan perlakuan 3 (T3) terdiri dari 10 rumpun
rumput laut dengan 100 gram dan 40 abalon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
laju pertumbuhan spesifik pada rumput laut Gracilaria sp tertinggi pada perlakuan
T1 (kontrol) dibandingkan dengan perlakuan T2 dan T3. Hal ini disebabkan oleh
kontruksi dari pemeliharaan abalon dan ukuran jaring yang kecil menutupi
penanaman rumput laut, sehingga pertumbuhannya tidak optimal. Namun
penggunaan sistem jaring dapat meminimalkan hilangnya thallus. Hal ini
dibuktikan dengan tingkat kelangsungan hidup rumput laut pada perlakuan
pertama, kedua dan ketiga, rata-ratanya tinggi berkisar 90%-100%. Parameter
kualitas air fisika dan kimia yang diukur, dalam hal ini menunjukkan bahwa
kualitas air cocok untuk budidaya rumput laut dan abalon.
Kata kunci : Gracilaria sp; H. squamata; IMTA; laju pertumbuhan; Pantai Geger
vii
ABSTRACT
Kadek Yudiastuti. 1314511007. Gracilaria sp Seaweed Growth Rate through
IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) Cultivation at Geger Beach,
Nusa Dua, Badung Regency, Bali. (Supervisor: IGB. Sila Dharma dan Ni Luh
Putu Ria Puspitha)
Gracilaria sp is red alga which belong to class rhodophyceae. It can grow in
shallow salt water with a general characteristic is having a cylindrical and
branched thallus form. Seaweed cultivation can be performed through IMTA
(Integrated Multi Trophic Aquaculture) method. The basic principle of cultivation
through the IMTA method is utilizing service of the low thropic level species in
marine ecosystems, such as shells and seaweed. This method is believed to be
able to overcome the environmental problems caused by cultivation activities,
such as feces and uneaten feed. This research was perfomed 45 days, from
February 25 to April 11, 2017. It was held at Geger Beach, Nusa Dua, Badung
Regency, Bali, using a complete randomized design method that consist of three
treatments and three repetition for each treatment. Treatment control (T1)
consisted of 10 bunches of seaweed 100 grams without the abalone, treatement 2
(T2) consisted of 10 bunches of seaweed 100 grams and 20 abalones and
treatement 3 (T3) consisted of 10 bunches of seaweed 100 grams and 40 abalones.
The result showed that specific growth rate in Gracilaria sp. was highest in
treatment T1, compared to treatment T2 and T3. This was caused by the cage
construction of abalone amd the present of small mesh size net to cover the
seaweed planting, which made the growth was not optimal. However, the use of
a nets system in seaweed cultivation could minimize the loss of thallus. It was
proved by the survival rate of seaweed in first, second and third, that is averagely
high, ranging from 90% to 100%. Physical and chemical water quality
parameters are also measured, and It showed that the water quality was suitable
for the cultivation of both, seaweed and abalone.
Keywords : Gracilaria sp; H. squamata; growth rate; IMTA; Geger Beach
viii
RINGKASAN
Kadek Yudiastuti. 1314511007. Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria
sp Melalui Budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai
Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. (Pembimbing: IGB. Sila
Dharma dan Ni Luh Putu Ria Puspitha)
Jenis rumput laut Gracilaria sp termasuk dalam kelas Rhodophyceae atau
ganggang merah, dapat tumbuh dilaut dangkal, dengan ciri-ciri umumnya
mempunyai bentuk thallus silindris atau pipih dan bercabang. Rumput laut
Gracilaria sp merupakan rumput laut penghasil agar yang dapat dijadikan produk
olahan industri makanan dalam bentuk jelly, sehingga pengembangan rumput laut
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. IMTA (Integrated Multi Trophic
Aquaculture) merupakan sistem budidaya laut dengan pendekatan ekosistem yang
memanfaatkan ekosistem laut seperti (kerang dan rumput laut) untuk mengatasi
permasalahan lingkungan terhadap penggunaan pakan pada kegiatan budidaya.
Rumput laut Gracilaria sp dapat juga digunakan sebagai pakan dari kerang
abalon. Kerang abalon merupakan organisme yang berperan sebagai filter feeder.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Februari 2017 sampai 11 April
2017, dengan 45 hari masa pemeliharaan di Pantai Geger yang berada di Desa
Adat Peminge, Sawangan, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Budidaya
rumput laut yang diintegrasikan bersama kerang abalon (Haliotis squamata)
menggunakan ukuran benih 3,5 - 4 cm sebanyak 180 benih, dengan perlakuan
padat tebar yang berbeda yaitu 20 dan 40 benih kerang abalon. Metode yang
digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan
tiga perlakuan dan tiga pengulangan. Terdapat dua jenis kontruksi yang digunakan
yaitu monokultur hanya terdapat rumput laut sebagai kontrol dan IMTA dengan
mengintegrasikan rumput laut dan kerang abalon. Bibit rumput laut yang
digunakan berasal dari alam atau Pantai Geger dengan bobot awal 100 gram dan
jarak rumpun rumput laut sebesar 20 cm. Penanaman rumput laut pada kontruksi
IMTA berjarak 5 cm dari wadah pemeliharaan kerang abalon pada perlakuan T2
dan T3. Pengamatan laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp dilakukan setiap
15 hari dari awal penelitian sampai akhir penelitian, dengan menimbang bobot
rumput laut menggunakan timbangan digital. Pengukuran parameter lingkungan
perairan seperti kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, suhu, salinitas, derajat
keasaman (pH), dan oksigen terlarut (DO) dilakukan secara insitu, sedangkan
analisis kadar nutrien (nitrat dan fosfat) dianalisis di Laboratorium Kesehatan
Provinsi Bali.
Perubahan kondisi lingkungan perairan pada akhir pemeliharaan
disebabkan karena curah hujan yang tinggi yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan rumput laut, akibat tidak adanya penetrasi cahaya matahari yang
didapatkan untuk proses fotosintesis, sehingga menurunya laju pertumbuhan
rumput laut. Hasil pengukuran parameter lingkungan fisika dan kimia selama
pemeliharaan mendukung budidaya terintegrasi terhadap rumput laut dan kerang
abalon. Laju pertumbuhan spesifik pada rumput laut nilai tertinggi diperoleh pada
perlakuan T1 (kontrol) dibandingakan dengan sistem budidaya IMTA. Hal ini
disebabkan oleh kontruksi dari pemeliharaan abalon dan ukuran jaring yang kecil
ix
menutupi penanaman rumput laut, sehingga pertumbuhannya tidak optimal.
Namun penggunaan sistem jaring dapat meminimalkan hilangnya thallus. Hal ini
dibuktikan dengan tingkat kelangsungan hidup rumput laut pada perlakuan
pertama, kedua dan ketiga, rata-ratanya tinggi berkisar 90%-100%, sehingga
penerapan budidaya rumput laut menggunakan jaring buah dapat meminimalisir
hilangnya rumput laut yang terbawa oleh arus.
x
MOTTO
“Jangan Pernah Menyerah, Teruslah Berusaha dan Hadapilah
Dengan Penuh Keyakinan”
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Laju
Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp Melalui Budidaya IMTA
(Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai Geger, Nusa Dua,
Kabupaten Badung, Bali” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Kelautan di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
mengenai pembudidayaan rumput laut dengan kerang abalon. Selain itu hasil
penelitian ini juga dapar dijadikan data pendukung dalam budidaya rumput laut di
Pantai Geger, Nusa Dua Bali, serta dapat berguna bagi beberapa pihak yang
membutuhkan informasi yang ada di dalam skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun kearah yang lebih baik demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.
Penulis dengan kerendahan hati berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Bukit Jimbaran, Agustus 2017
Kadek Yudiastuti
xii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengarahkan,
membantu, serta mendukung kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi. Ucapan
ini penulis berikan kepada :
1. Bapak Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Kelautan
dan Perikanan, Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Kelatuan,
Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si.,M.Si selaku Ketua
Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas
Udayana, yang telah memberikan semangat dan arahan sejak mulai
pendidikan sampai akhir pendidikan.
3. Bapak Prof. Ir. IGB. Sila Dharma, M.T.,Ph.D selaku pembimbing pertama dan
Ibu Ni Luh Putu Ria Puspitha,S.Si.,M.Sc selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan arahan, bimbingan dari awal penulisan hingga akhir penulisan
skripsi, serta motivasi dengan penuh dedikasi dan kesabaran.
4. Ibu Dr.Sc.Widiastuti,S.Kel., M.Si selaku penguji pertama, Bapak I Wayan
Gede Astawa Karang, S.Si.,M.Si.Ph.D selaku penguji kedua dan Bapak I
Nyoman Giri Putra, S.Pd.,M.Si selaku penguji ketiga yang telah memberikan
masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Bapak Dwi Budi Wiyanto, S.Kel.,MP selaku Pembimbing Akademik pada
semester I sampai semester VII, Bapak Abd. Rahman As-syakur, S.P.,M.Si
selaku Pembimbing Akademik pada semester VIII yang telah membimbing
dan membantu selama perkuliahan.
6. Dosen-dosen dan staf pengajar Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas
Kelautan dan Perikanan yang telah membagikan pengetahuan, petunjuk, dan
kemudahan dalam mengurus administrasi selama di kampus.
xiii
7. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol, Bali.
8. Bapak I Gusti Ngurah Permana, S.Pi.MP, serta teknisi pembenihan kerang
abalon Bapak Marto, Bapak Arsyad dan Bapak Syahfudin, di Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL), Gondol, Bali yang
telah membantu dalam penyediaan benih kerang abalon.
9. Kedua orang tua penulis, I Made Sudana dan Ni Nyoman Yudiani yang
senantiasa memberi doa, dukungan, motivasi dan bantuan, baik moral maupun
materil.
10. Bapak Made Simbik selaku ketua petani rumput laut yang telah memberikan
izin penelitian di Pantai Geger dan Bapak Made Kutir yang telah memberikan
fasilitas tempat, serta membantu dalam persiapan sampai pelaksanaan
penelitian di lapangan.
11. Heny Hayati selaku tim penelitian, yang selalu memberikan masukan,
semangat dan terima kasih atas segala bantuannya.
12. Sahabat-sahabat setia penulis yang selalu siap membantu, mendengarkan serta
memberikan semangat kepada penulis dalam menghadapi segala kesulitan dan
rintangan (Heny, Eva, Novita, Cory, Dwi dan Gung Wis).
13. Anggota bimbingan pembimbing II (Heny, Adi, Dewa Alit, Eriq, Angga,
Nindra, Eriq, dan Tri Ayu) yang banyak membantu dalam penelitian di
lapangan dan selalu memberikan dukungan.
14. Seluruh rekan-rekan Ilmu Kelautan angkatan 2 yang telah sama-sama berjuang
dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayana.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
xiv
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Kadek Yudiastuti, lahir
di Kota Denpasar, Provinsi Bali pada tanggal 22 April
1996 merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak I Made
Sudana dan Ibu Ni Nyoman Yudiani,S.E. Penulis
sekarang bertempat tinggal di Jalan Wr. Supratman
Gang Swadaya X Br.Kertagraha Kesiman Kertalangu,
Denpasar Timur, Provinsi Bali. Penulis menyelesaikan
pendidikan formal taman kanak-kanak di TK Putra Budaya Denpasar pada tahun
2001, pendidikan dasar di SDN 3 Kesiman pada tahun 2007, pendidikan
menengah pertama di SMPN 9 Denpasar pada tahun 2010 dan pendidikan
menengah atas di SMAN 7 Denpasar pada tahun 2013. Pada tahun yang sama
penulis berhasil diterima disalah satu perguruan tinggi di Bali, Universitas
Udayana di Fakultas Kelautan dan Perikanan dengan Program Studi Ilmu
Kelautan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) dan pada penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai
mahasiswa Program S1 Ilmu Kelautan, Universitas Udayana.
Selama masa studi penulis aktif dalam bidang oraganisasi kemahasiswaan
yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada tahun 2014-2015. Penulis telah
mengikuti rangkaian Praktek Kerja Lapangan di Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL), Gondol, Bali, pada tahun 2016, dan
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sobangan, Badung Bali tahun
2016. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kelautan
dan Perikanan penulis membuat Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul “Laju
Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp Melalui Budidaya IMTA
(Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai Geger, Nusa Dua,
Kabupaten Badung, Bali”
xv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
BERITA ACARA ..................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................. vii
RINGKASAN ........................................................................................... viii
MOTTO ................................................................................................... x
KATA PENGANTAR .............................................................................. xi
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... xii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. xiv
DAFTAR ISI ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xx
I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3. Hipotesis .......................................................................................... 3
1.4. Tujuan ............................................................................................. 3
1.5. Manfaat ........................................................................................... 4
II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
2.1. Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) ................................ 5
2.2. Morfologi dan Klasifikasi ................................................................ 6
2.3. Kandungan dan Pemanfaatan Rumput Laut ..................................... 8
2.4. Distribusi dan Habitat Rumput Laut ................................................. 8
2.5. Pertumbuhan Rumput Laut .............................................................. 9
2.6. Parameter Fisika dan Kimia Budidaya Rumput Laut ........................ 10
2.6.1. Kecerahan .................................................................................. 10
2.6.2. Suhu ........................................................................................... 11
2.6.3. Kedalaman ................................................................................. 11
2.6.4. Substrat .................................................................................. 12
2.6.5. Arus ....................................................................................... 12
xvi
2.6.6. Pasang Surut .......................................................................... 12
2.6.7. Salinitas ................................................................................. 13
2.6.8. Derajat Keasaman (pH) .......................................................... 13
2.6.9. Oksigen Terlarut (DO) ........................................................... 13
2.6.10. Nitrat .................................................................................... 14
2.6.11. Fosfat ................................................................................... 14
2.7. Kerang Abalon Haliotis squamata ............................................... 14
2.8. Parameter Fisika dan Kimia Budidaya Kerang Abalon ................. 15
III METODOLOGI ................................................................................. 17
3.1. Waktu dan Tempat ....................................................................... 17
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................ 17
3.3. Metode Penelitian ........................................................................ 18
3.4. Kontruksi Tempat Pemeliharaan .................................................. 19
3.5. Tahap Penelitian .......................................................................... 20
3.5.1. Tahap Persiapan ..................................................................... 20
3.5.2. Tahap Penanaman dan Pemeliharaan ...................................... 21
3.5.3. Tahap Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data............... 22
3.5.4. Tahap Pengukuran Kualitas Air .............................................. 22
3.6. Analisis Data ................................................................................ 24
3.6.1. Laju Pertumbuhan Spesifik .................................................... 25
3.6.2. Kelulushidupan Rumput Laut ................................................. 25
3.6.3. Kecepatan Arus ...................................................................... 25
3.6.4. Kecerahan Perairan ................................................................ 26
3.6.5. Nutrien (nitrat dan fosfat) Pada Perairan ................................. 26
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 27
4.1. Kondisi Parameter Lingkungan .................................................... 27
4.1.1. Suhu ....................................................................................... 27
4.1.2. Kecerahan .............................................................................. 29
4.1.3. Kedalaman ............................................................................. 29
4.1.4. Substrat .................................................................................. 30
4.1.5. Arus ....................................................................................... 31
4.1.6. Salinitas ................................................................................. 31
4.1.7. Oksigen Terlarut .................................................................... 33
4.1.8. Derajat Keasaman (pH) .......................................................... 34
4.1.9. Nitrat...................................................................................... 35
4.1.10.Fosfat .................................................................................... 36
4.2. Laju Pertumbuhan Spesifik .......................................................... 37
4.2.1. Laju Pertumbuhan Spesifik Rumput Laut Perlakuan T1.......... 37
4.2.2. Laju Pertumbuhan Spesifik Rumput Laut Perlakuan T2.......... 38
4.2.3. Laju Pertumbuhan Spesifik Rumput Laut Perlakuan T3.......... 39
4.2.4. Laju Pertumbuhan Spesifik Rumput Laut Siklus 1 .................. 41
4.2.5. Laju Pertumbuhan Spesifik Rumput Laut Siklus 2 .................. 42
4.2.6. Laju Pertumbuhan Spesifik Rumput Laut Siklus 3 .................. 44
4.3. Kelulushidupan Rumput Laut ...................................................... 46
xvii
V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 48
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 48
5.2. Saran .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 49
LAMPIRAN ............................................................................................. 59
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komposisi kandungan dari rumput laut Gracilaria sp .......................... 8
2. Alat dan bahan ..................................................................................... 18
3. Rancangan percobaan .......................................................................... 19
4. Hasil analisis nitrat pada perairan ......................................................... 35
5. Hasil analisis fosfat pada perairan ........................................................ 36
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Rumput laut Gracilaria sp ................................................................... 7
2. Peta lokasi penelitian rumput laut melalui budidaya IMTA.................. 17
3. Kontruksi budidaya rumput laut sistem IMTA dan monokultur ........... 20
4. Grafik suhu perairan pada lokasi penelitian ......................................... 27
5. Grafik pengukuran salinitas di lokasi penelitian ................................... 32
6. Grafik pengukuran DO di lokasi penelitian .......................................... 33
7. Grafik pengukuran pH di lokasi penelitian ........................................... 34
8. Grafik laju pertumbuhan spesifik rumput laut pada T1 ........................ 37
9. Grafik laju pertumbuhan spesifik rumput laut pada T2 ........................ 38
10. Grafik laju pertumbuhan spesifik rumput laut pada T3....................... 40
11. Grafik laju pertumbuhan spesifik rumput laut pada siklus 1 ............... 41
12. Grafik laju pertumbuhan spesifik rumput laut pada siklus 2 ............... 43
13. Grafik laju pertumbuhan spesifik rumput laut pada siklus 3 ............... 44
14. Grafik kelulushidupan rumput laut siklus 1, 2 dan 3 .......................... 47
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Analisis ANOVA ................................................................................ 59
2. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 62
1
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumput laut merupakan komoditas hasil laut, yang tersebar serta tumbuh di
perairan Indonesia dan bernilai ekonomis tinggi sebagai bahan baku industri.
Produksi rumput laut di Indonesia menurut statistik FAO (Food and Agriculture
Organization) tahun 2010, rumput laut menempati peringkat kedua setelah Cina
dengan jumlah produksi sebesar 3,90 juta ton atau 20,60% dari jumlah produksi
rumput laut di dunia (FAO, 2012). Rumput laut merupakan organisme berklorofil
sehingga dapat berfotosintesis, tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
sehingga bagian tubuhnya disebut thallus (uniseluler atau multiseluler) (Eti et al,
2014). Jenis rumput laut Gracilaria sp termasuk dalam kelas Rhodophyceae atau
ganggang merah, dapat tumbuh dilaut dangkal, dengan ciri-ciri umumnya
mempunyai bentuk thallus rumpun, silindris atau pipih dan bercabang (Diandara
et al., 2017).
Budidaya rumput laut Gracilaria sp secara ekonomis dapat meningkatkan
pendapatan (income) dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat pembudidaya
dengan memanfaatkan lahan produktif untuk menunjang kesejahteraan melalui
kegiatan budidaya rumput laut (Hasan, 2015). Rumput laut Gracilaria sp
merupakan rumput laut penghasil agar yang digunakan dalam berbagai industri
seperti makanan, farmasi, biologi dan lain-lain. Pengembangan rumput laut
berupa produk olahan industri makanan dalam bentuk jelly, permen, selai dan lain
sebagainya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat (Sawarni, 2015).
Budidaya dengan pendekatan ekosistem merupakan salah satu solusi dalam
menerapkan budidaya berkelanjutan dan ramah lingkungan. IMTA (Integrated
Multi Trophic Aquaculture) merupakan sistem budidaya laut dengan pendekatan
ekosistem yang memanfaatkan ekosistem laut seperti (kerang dan rumput laut)
untuk mengatasi permasalahan lingkungan terhadap penggunaan pakan pada
kegiatan budidaya. Perkembangan dengan sistem IMTA telah banyak dilakukan
baik dengan dua spesies atau lebih (White, 2007 in Teguh, 2011). Berdasarkan
penelitan dari Nobre et al., (2010), penerapan IMTA pada budidaya abalon
2
dengan rumput laut telah menurunkan kadar nitrogen (N) dan fosfor (P) perairan
sebesar 44% dan 23% dibandingkan dengan budidaya abalon monokultur.
Sedangkan menurut Abreu et al., (2009), 100 ha Gracilaria dapat menyerap 80%
limbah nitrogen yang dihasilkan oleh 1.500 ton ikan salmon.
Kondisi kualitas perairan merupakan faktor penting dalam mendukung
kegiatan budidaya rumput laut, karena air merupakan media yang dapat
mempengaruhi kegiatan budidaya rumput laut. Parameter kualitas air yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan rumput laut antara lain: suhu, salinitas, intensitas
cahaya, nutrien, dan kecepatan arus (Malina et al., 2014). Ketersediaan nutrien
seperti nitrat dan fosfat yang dibutuhkan oleh rumput laut berpengaruh terhadap
pertumbuhan rumput laut, Nitrat (NO3) merupakan bentuk utama nitrogen di
perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi makroalga (Masyahoro dan
Mappiratu, 2010).
Kerang abalon Haliotis squamata memiliki tingkat kelangsungan hidup
yang lebih tinggi terhadap lingkungan serta memiliki tekstur daging yang lebih
kenyal, memiliki cita rasa daging yang khas dan banyak diminati oleh konsumen
dibandingkan dengan spesies abalon Haliotis asinina (Thai Abalon, 2011).
Penerapan budidaya rumput laut Gracilaria sp melalui IMTA ketika
diintegrasikan bersama kerang abalon (Haliotis squamata) dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan hasil produksi rumput laut dan mereduksi limbah hasil
budidaya. Rumput laut memiliki peran sebagai biofilter dan penghasil biomassa
yang bernilai ekonomis, limbah dalam bentuk feses dan sisa pakan yang tidak
termakan oleh kerang abalon dapat menjadikan sumber nutrien yang berguna
untuk pertumbuhan rumput laut. Kerang abalon juga dapat memanfaatkan rumput
laut sebagai pakan (Troell et al., 2009). Salah satu lokasi perairan yang dijadikan
sebagai sentra budidaya rumput laut adalah Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten
Badung, Bali. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian mengenai
budidaya rumput laut ketika diintegrasikan bersama kerang abalon.
3
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Apakah parameter kualitas perairan fisika dan kimia mendukung budidaya
terintegrasi terhadap pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp dan kerang
abalon Haliotis squamata di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung,
Bali ?
2. Bagaimana laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp ketika dintegrasikan
dengan kerang abalon Haliotis squamata dengan padat tebar berbeda ?
3. Bagaimana kelulushidupan rumput laut Gracilaria sp ketika dintegrasikan
dengan kerang abalon Haliotis squamata dengan padat tebar ?
1.3. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : (T1 = T2 = T3 = 0) Tidak adanya pengaruh perlakuan melalui budidaya IMTA
dan monokultur terhadap pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp.
H1 : Minimal terdapat satu nilai (T1≠0) ada pengaruh perlakuan melalui budidaya
IMTA dan monokultur terhadap pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp.
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kesesuaian parameter kualitas perairan fisika dan kimia
mendukung budidaya terintegrasi terhadap pertumbuhan rumput laut
Gracilaria sp dan kerang abalon Haliotis squamata di Pantai Geger, Nusa
Dua, Kabupaten Badung, Bali.
2. Untuk menghitung laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp ketika
dintegrasikan dengan kerang abalon Haliotis squamata dengan padat tebar
berbeda.
3. Untuk menghitung tingkat kelulushidupan rumput laut Gracilaria sp ketika
dintegrasikan dengan kerang abalon Haliotis squamata dengan padat tebar
berbeda.
4
1.5. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai budidaya yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan dengan pemanfaatan ekosistem laut melalui
IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture).
2. Memberikan informasi mengenai kesesuaian hidup dan laju pertumbuhan
rumput laut Gracilaria sp ketika diintegrasikan bersama dengan kerang
abalon Haliotis squamata di Pantai Geger, Nusa Dua Bali.