ABSTRAKPasien dengan pityriasis rubra pilaris ( PRP ) terkadang dapat menjadi susah untuk dibedakan dengan psoriasis. Kurangnya penanda patognomonik dan kriteria diagnostik yang spesifik klinis dan histologis telah membuat studi PRP sulit untuk dilakukan dan diinterpretasikan. Setidaknya tiga sistem klasifikasi yang berbeda telah diusulkan untuk mengkategorikan pasien. Mereka yang memiliki bentuk atipikal PRP dapat mewakili varian gangguan ichthyotic lainnya. Etiologi PRP masih belum diketahui. Peran fokus dyskeratosis acantholytic sebagai pembeda suatu fitur histologis masih kontroversial. Retinoid sistemik saat ini pengobatan lini pertama bagi mereka dengan penyakit yang berat. Kata Kunci : Pityriasis rubra pilaris, ulasan.PENDAHULUAN Pitiriasis rubra pilaris (PRP) merupakan kelainan papulosquamous eritematosa yang jarang ditemui ditandai oleh eritroderma, palmoplantar dan hyperkeratosis. Walaupun sering dipertunjukkan di pertemuan klinis karena kelangkaan dan kesulitan dalam manajemen, etiologi ini masih belum diketahui. Artikel ini akan menyajikan ulasan mengenai kelainan yang membingungkan dan subjek dari suatu perdebatan. Fokus baru-baru ini juga dibahas.EPIDEMIOLOGIBerdasarkan data dari Hongkong Social Hygiene Service dari tahun 19886 sampai 1999, insidens dari PRP terhitung 1:25.000. Berdasarkan rata-rata terdapat 1,5 pasien tiap tahunnya. Merupakan urutan yang sama di bandingkan dengan Singapura ( 1,6 kasus pertahun), Afrika Selatan ( 1,5 kasus pertahun ), dan Spanyol ( 1,6 kasus pertahun ), tetapi dengan menggunakan tanda kontras dari Griffith ( 4 kasus pertahun ).Terdapat variasi mungkin disebabkan karena perbedaan ras dari kejadian PRP dilaporkan menjadi lebih dekat dengan 1:50000 di India