ABSTRAK - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/4988/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfKetika...

77

Transcript of ABSTRAK - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/4988/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdfKetika...

ABSTRAK

Ketika Pencak silat dipahami secara umum sebagai budaya yang identik dengan kekerasan (fisikal) semata, maka perlu diungkapkan untuk menjawab keprihatinan terhadap eksistensi Pencak Silat sebagai sebuah budaya, yaitu nilai moralitas yang melatarbelakangi perilaku para insane silat sebagai kode etik yang menjadi landasan pola laku didal;am kehidupan social yang justru menjadi parameter penting bagi sososk seorang pendekar. Bukan hanya menguasai teknis silat, tetapi mencapai kebijaksanaan menjadi insan Silat.

Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka (library research), pengumpulan data berupa buku-buku, artikel, ensiklopedi, yang dipandang ada relevansinya sebagai bahan penulisan dan juga interview terhadap tokohpencak silat untuk memperkuat data.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa salah satu aspek di dalam Pencak silat yaitu aspek mental spiritual adalah hasil dari penggalian terhadap nilai-nilai budaya bangsa, yang ada didalam masyarakat Rumpun Melayu yaitu terdiri dari nilai-nilai religious dan nilai-nilai social. Nilai-nilai ini dipegang tegung menjadi sebuah keyakinan, kemudian di derivasikan menjadi aturanatau norma-norma sebagai kode etik yang berupa larangan dan anjuran untuk membingkai insane silat agar mereka tidak melakukan hal-hal yang melampaui diluar harkat kemanusian sebagai makhluk individu dan makhluk social. Insane silat yang memegang teguh falsafah budi pekerti luhur tidak akan menggunakan kekerasan menjadi tujuan didalam menghadapi ancaman atau gangguan dari luar dirinya. Tetapi unsur kekerasan di dalam Pencak Silat tidak lebih dari sekedar sebuah sikap alternative, apabila diperlukan dengan tetap mengupayakan perdamaian dalam menyelesaikan persoalan.