ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan...

112
i ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KARANGASEM Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun cendrung meningkat, hal ini sesuai dengan makin meningkatnya usia seseorang dan berbagai penyebab yang mendasarinya. Selain gangguan tidur, gangguan mood (depresi) juga umum ditemukan pada lansia, dan memiliki gejala klinis yang khusus dibanding gangguan depresi pada populasi pasien yang lebih muda. Belum ada penelitian yang khusus mengenai hubungan kualitas tidur dengan depresi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan depresi pada lansia di Karangasem. Penelitian observasional analitik, dengan jumlah sampel 144 orang yang merupakan peserta posyandu lansia di 12 posyandu lansia di 12 Puskesmas di Karangasem. Pengambilan sampel secara consecutive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi (eligible sample) mengisi kuesioner PSQI untuk mengetahui kualitas tidur dan GDS-S untuk mengetahui depresi. Data dianalisis secara bivariabel dan multivariable dengan menggunakan uji chi-square dan regresi poisson. Rerata umur subyek 66,7 tahun. Prevalensi gangguan tidur dan depresi pada lansia di Kabupaten Karangasem 68,7% dan 52,8%. Hasil analisis mendapatkan kualitas tidur berhubungan dengan depresi pada lansia dengan nilai (adjusted PR 4,5; 95%CI=2,1-9,9, P=0,013). Simpulan dari penelitian ini adalah kualitas tidur sangat signifikan berhubungan dengan depresi pada lansia di Karangasem Kata kunci : kualitas tidur, depresi, lanjut usia, PSQI, GDS-S

Transcript of ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan...

Page 1: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

i

ABSTRAK

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI PADA LANJUT

USIA DI KARANGASEM

Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia.

Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun cendrung meningkat, hal ini

sesuai dengan makin meningkatnya usia seseorang dan berbagai penyebab yang

mendasarinya. Selain gangguan tidur, gangguan mood (depresi) juga umum

ditemukan pada lansia, dan memiliki gejala klinis yang khusus dibanding

gangguan depresi pada populasi pasien yang lebih muda. Belum ada penelitian

yang khusus mengenai hubungan kualitas tidur dengan depresi pada lansia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan depresi

pada lansia di Karangasem. Penelitian observasional analitik, dengan jumlah

sampel 144 orang yang merupakan peserta posyandu lansia di 12 posyandu lansia

di 12 Puskesmas di Karangasem. Pengambilan sampel secara consecutive

sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi (eligible sample)

mengisi kuesioner PSQI untuk mengetahui kualitas tidur dan GDS-S untuk

mengetahui depresi. Data dianalisis secara bivariabel dan multivariable dengan

menggunakan uji chi-square dan regresi poisson. Rerata umur subyek 66,7 tahun.

Prevalensi gangguan tidur dan depresi pada lansia di Kabupaten Karangasem

68,7% dan 52,8%. Hasil analisis mendapatkan kualitas tidur berhubungan dengan

depresi pada lansia dengan nilai (adjusted PR 4,5; 95%CI=2,1-9,9, P=0,013).

Simpulan dari penelitian ini adalah kualitas tidur sangat signifikan berhubungan

dengan depresi pada lansia di Karangasem

Kata kunci: kualitas tidur, depresi, lanjut usia, PSQI, GDS-S

Page 2: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

ii

ABSTRACT

THE CORRELATION OF SLEEP QUALITY AND DEPRESSION

AMONG ELDERY IN KARANGASEM

Sleep disorder is a complaint that is commonly found in the elderly. The

prevalence of sleep disorder in the elderly tends to increase each year, which is in

line with the increasing variety of underlying causes as people age. In addition to

sleep disorders, mood disorders (e.g depression) are also common in the elderly,

and it frequently presents with different clinical features from depression in

younger patient populations. There has been no specific studies on the corelation

of depression and sleep quality in the elderly. This study aimed to determine the

relationship of depression and sleep quality in the elderly in Karangasem. The

study was an analytic observational study, with a sample of 144 subjects chosen

by consecutive sampling who were participants of Posyandu in 12 Posyandu in 12

health centers in Karangasem. Samples who met the inclusion and exclusion

criteria (eligible sample) completed the questionnaires PSQI to assess the quality

of sleep and GDS-S to assess depression. The data were analyzed using chi-

square and poison regression. Subjects’ average of age was 66.7 years old,

prevalentie sleep disorder and depression et eldery 68,7% and 52,8%. Correlation

was found to be highly significant for sleep quality and depression in eldery.

(Adjusted PR 4.5; 95% CI=2.1-9.9 P<0.001). This research concluded that sleep

quality was significantly correlated to depression among elderly in Karangasem.

Keywords: sleep quality, depression, eldery, PSQI, GDS-S

Page 3: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

iii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ...................................................................................... i

SAMPUL DALAM...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii

UCAPAN TERIMAKASIH......................................................................... iv

ABSTRAK................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

1.3.1 Tujuan umum .................................................................... 4

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

1.4.1 Manfaat akademis.............................................................. 4

1.4.2 Manfaat praktis.................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 6

2.1 Lansia .......................................................................................... 6

2.2 Fisiologi Tidur Normal ............................................................... 6

2.2.1 Kronobiologi dan irama sirkadian ..................................... 9

2.2.2 Arsitektur tidur pada lansia ............................................... 10

2.3 Gangguan Tidur pada Lansia....................................................... 12

2.3.1 Prevalensi dan insedensi gangguan tidur pada lansia........ 12

2.3.2 Pengaruh gangguan tidur terhadap lansia ........................ 13

2.4 Depresi pada Lansia………………………………….……….... 14

2.4.1 Faktor resiko terjadinya depresi ........................................ 16

Page 4: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

iv

2.4.2 Prevalensi depresi pada lansia .......................................... 18

2.4.3 Prevalensi gangguan tidur pada lansia dengan depresi …. 18

2.4.4 Dampak depresi pada lansia………………….…………. 20

2.5 Hubungan Gangguan Tidur dengan Depresi………….………... 20

2.5.1 Peranan SCN dan melatonin pada patofisiologi depresi… 22

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ........................................................ 25

3.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 25

3.2 Konsep Penelitian ....................................................................... 27

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ………………………………..……... 28

4.1 Rancangan Penelitian …………………………………………. 28

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……….………………………… 29

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……………..………………... 29

4.3.1 Populasi target ………………………..…………………. 29

4.3.2 Populasi terjangkau ………………….………………….. 29

4.3.3 Kriteria sampel ………………………..………………… 29

4.3.4 Besar sampel ……………………..…………………...… 30

4.3.5 Teknik pengambilan sampel …………………………..… 30

4.4 Variabel Penelitian....................................................................... 31

4.5 Definisi Operasional …………………………….……………. 31

4.6 Intrumen Penelitian………………………………………..…… 32

4.7 Prosedur dan Alur Penelitian ………………………….………. 35

4.8 Analisis Data…………………………………………………… 37

BAB V HASIL PENELITIAN ………...…………………………..……... 38

BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................... 44

6.1 Data Deskriptif Kualitas Tidur dan Depresi pada Lansia di Karang

asem …………………………………………………………….. 44

6.2 Hubungan Faktor Lain dengan Depresi pada Lansia di Karangasem

…………………………………………………………………. 46

Page 5: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

v

6.3 Hubungan Kualitas Tidur dengan Depresi pada Lansia di Karang

asem ………………………………………………………….. 49

6.4 Limitasi dan Kekuatan Penelitian …………………..…………. 53

4.3.4 Limitasi ............................................................................... 53

4.3.4 Kekuatan penelitian ……………………………………… 53

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ……………………………..……... 55

7.1 Simpulan …………………………………….…………………. 55

7.2 Saran ………………………..…………………………………. 55

DAFTARPUSTAKA................................................................................... 57

LAMPIRAN ................................................................................................ 63

Page 6: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Kriteria tingkah laku dan fisiologis fase bangun tidur…………. 8

2.2 Kriteria depresi mayor menurut DSM-V ………………….…… 15

5.1 Gambaran karakteristik subyek penelitian ……………..…..….. 38

5.2 Hubungan kualitas tidur dengan depresi pada subyek penelitian 40

5.3 Hubungan faktor Lain dengan depresi pada subyek penelitian. 41

5.4 Hubungan murni kualitas tidur dengan depresi setelah mengen

dalikan variabel jenis kelamin, status pasangan dan pekerjaan.... 42

5.5 Hubungan komponen kualitas tidur dengan depresi pada subyek

Penelitian ……………………………………………………….. 43

Page 7: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Gambaran tidur anak, dewasa muda & lansia ………………… 11

3.1. Bagan kerangka berpikir............................................................. 25

3.2. Bagan konsep penelitian............................................................. 27

4.1. Bagan rancangan penelitian........................................................ 28

4.2. Bagan alur penelitian.................................................................. 36

Page 8: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

viii

DAFTAR SINGKATAN

ADL : Activity Daily Living

AMT : Abbreviated Mental Test

ARAS : Ascending Reticular Activating System

ATP : Adenosin Triphosphat

DSM : Diagnostic and Statistikal Manual of Mental Disorder

EEG : Elektroensefalografi

EMG : Elektromiografi

EOG : Elektrookulografi

EPESE : Established Populations for Epidemiologic Studies of the Elderly

GABA : Gamma Aminobutyric Acid

GDS : Geriatric Depression Scale

HPA : Hypothalamus Pituitary Adrenal

KSPBJ : Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta

Lansia : Lanjut Usia

LC : Locus Coeruleus

MDG : Millenium Development Goals

MMSE : Mini Mental State Examination

NREM : Non Rapid Eye Movement

PR : Prevalensi Rasio

PSQI : Pittsburg Sleep Quality Index

REM : Rapid Eye Movement

Page 9: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

ix

SCN : Suprachiasmatic Nucleus

SD : Sleep Deprivation

SWS : Slow Wave Sleep

WHO : World Health Organization

Page 10: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Pengumpulan Data ………………………..... 63

Lampiran 2 Kuesioner tentang PSQI ……………………………… 65

Lampiran 3 Kuesioner tentang GDS-S…………………………… 66

Lampiran 4 Kuesioner tentang AMT ……….................................. 67

Lampiran 5 Kuesioner tentang ADL……………………………… 68

Lampiran 6 Hasil Analisis Data ….. ……………………………….. 69

Page 11: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

(lansia) disamping usia yang semakin bertambah tua terjadi pula penurunan kondisi

fisik, psikologis maupun sosial yang satu sama lain saling berinteraksi dan cenderung

berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa

secara khusus. Jumlah lansia yang semakin meningkat menjadi permasalahan

tersendiri jika tidak disertai penanganan dengan tepat. Banyak masalah kesehatan yang

harus dihadapi oleh kaum lansia baik fisik maupun mental. Harapan agar masa lansia

dapat dijalani dengan tenang, nyaman dan jauh dari penyakit dapat saja tidak terwujud

karena beberapa masalah justru baru muncul pada masa ini.

Tidur enak dan nyaman setiap hari merupakan indikator kebahagiaan dan

derajat kualitas hidup bagi lansia namun, semakin usia bertambah, semakin sulit pula

untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas tidur yang efektif. Tidur merupakan salah

satu kebutuhan fisiologis bagi manusia disamping kebutuhan fisiologis lain seperti

kebutuhan akan makanan, minuman, seks, dan oksigen. Tidur yang tidak cukup dan

berkualitas buruk dapat menyebabkan gangguan keseimbangan fisiologis dan

psikologis. Dampak yang muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi penurunan

aktivitas sehari-hari, kelelahan, respon motorik terganggu, penurunan daya tahan

tubuh, stres, depresi dan cemas (Surilena, 2004).

Page 12: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

2

Selama proses penuaan, lansia mengalami perubahan pola tidur yang khas,

berbeda dari orang yang lebih muda. Perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur,

terbangun pada dini hari, peningkatan jumlah tidur siang dan waktu yang dibutuhkan

untuk tidur dalam juga menurun sehingga lansia cenderung lebih mudah terbangun.

Perubahan pola tidur yang terjadi pada lansia adalah umum dan merupakan bagian

alami dari proses penuaan. Umumnya dengan bertambahnya usia terjadi penurunan

periode tidur dan berkurangnya kebutuhan tidur (Stanley & Beare, 2006).

Pada usia 65 tahun, lansia yang tinggal di rumah diperkirakan setengahnya

mengalami gangguan tidur sedangkan yang tinggal di tempat perawatan lansia dua

pertiga mengalami gangguan tidur. Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya

gangguan tidur pada lansia, baik faktor dari dalam yaitu; hormonal, kecemasan,

motivasi dan proses penuaan, maupun faktor dari luar yaitu gaya hidup, penggunaan

obat–obatan, gangguan medis umum dan lingkungan (Siregar, 2011)

Selain gangguan tidur, gangguan mood (depresi) juga sering terjadi pada

lansia. Kelompok lansia dipandang sebagai kelompok masyarakat yang beresiko

mengalami gangguan kesehatan, termasuk masalah kesehatan jiwa, khususnya depresi.

Prevalensi depresi pada lansia di dunia berkisar 8%-15% sedangkan hasil meta analisis

dari laporan beberapa negara di dunia mendapatkan prevalensi rata-rata depresi pada

lansia sebesar 13,5% dengan perbandingan wanita-pria 14,1:8,6. Sedangkan prevalensi

depresi pada lansia yang menjalani perawatan di rumah sakit dan panti perawatan

jumlahnya jauh lebih besar yaitu sebesar 30-45 persen (Blazer, 2005).

Page 13: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

3

Depresi dan gangguan tidur merupakan dua fenomena yang sering dialami

lansia, tetapi lansia lebih sering mengeluh bahwa tidurnya terganggu daripada

mengatakan sedang mengalami depresi. Menurut Gonzales, dkk. (2010), masyarakat

dari budaya timur dan negara-negara berkembang lebih sering mengungkapkan

keluhan somatik dan menyangkal memiliki masalah psikologis, berbeda dengan

masyarakat dari budaya barat. Hal ini disebabkan karena mereka tidak bersedia

menceritakan masalah kejiwaan atau gangguan emosi yang mereka alami.

Kecenderungan lansia melaporkan lebih banyak gejala somatik dan kognitif dibanding

gejala afektif sering menyebabkan kebingungan klinisi dalam menegakkan diagnosis.

Karangasem adalah kabupaten yang terletak di bagian paling timur pulau Bali.

Merupakan kabupaten dengan luas daerah nomor tiga di Bali. Memiliki jumlah

penduduk 408.700 jiwa, dimana 46.974 jiwa (11.5%) berusia lebih dari 60 tahun

(Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, 2014). Dengan asumsi rata-rata angka

depresi lansia di dunia 13,5% (Blazer, 2005) maka jumlah penderita depresi yang

terjadi pada lansia diperkirakan 6.341 orang. Angka ini tentu sangat tinggi dan dapat

menimbulkan permasalahan jika tidak ditangani dengan tepat. Kenyataannya masalah

depresi pada lansia belum mendapat perhatian dalam program kesehatan di

Karangasem. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tidak termasuk dalam target

Millenium Development Goals (MDGs) maupun dalam enam program pokok kerja

puskesmas. Akibatnya bisa dilihat dari laporan bulanan kesehatan lansia dimana

gangguan depresi tidak masuk dalam 10 besar penyakit yang dijumpai pada lansia.

Kurangnya kemampuan petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan menangani

Page 14: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

4

gangguan depresi semakin melengkapi permasalahan ini. Mengingat hal tersebut

diatas, maka penulis melakukan suatu penelitian untuk mengetahui hubungan antara

kualitas tidur dengan depresi pada lansia sebagai salah satu cara untuk memperkirakan

adanya depresi pada lansia sehingga dapat diketahui angka cakupan depresi yang

terjadi pada lansia di Karangasem.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut: Bagaimana hubungan antara kualitas tidur dengan depresi pada

lansia di Karangasem ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui adanya hubungan antara kualitas tidur dengan depresi pada lansia

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan depresi pada lansia di

Karangasem

2. Mengetahui hubungan antara faktor lain dengan depresi pada lansia di

Karangasem

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dasar proporsi

gangguan tidur dan depresi lansia di Karangasem serta hubungan antara keduanya

Page 15: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

5

sehingga dapat diketahui besarnya masalah untuk pengembangan penelitian dimasa

yang akan datang.

1.4.2 Manfaat praktis

Dengan mengetahui adanya hubungan antara kualitas tidur dan faktor-faktor

lain dengan depresi pada lansia di Karangasem diharapkan dapat membantu

memudahkan tenaga kesehatan khususnya dokter dalam menegakkan diagnosis

terjadinya depesi pada lansia dengan mencari hubungannya dengan masalah tidur

mereka. Dengan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pola tidur yang

baik, diharapkan prevalensi depresi pada lansia dapat berkurang sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup lansia.

Page 16: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Lansia

Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-

angsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif, dimana terjadi proses penurunan

daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan baik dari dalam maupun luar tubuh

yang berakhir dengan kematian. Batasan umur lansia dari waktu ke waktu berbeda.

Menurut Undang-Undang No. 13 tahun (1998), lansia adalah seseorang yang telah

mencapai usia 60 tahun keatas. Menurut World Health Organization (WHO) lansia

dikelompokan menjadi 4 kelompok yaitu: 1) middle age usia 45-59 tahun, 2) elderly

usia 60-74 tahun, 3) old usia 75-90 tahun dan 4) very old usia lebih dari 90 tahun

(Sutikno. 2011). Beberapa ahli menyimpulkan bahwa yang disebut lansia adalah orang

yang berumur 60 tahun keatas.

2.2 Fisiologi Tidur Normal

Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu 8 jam untuk tidur setiap hari,

walaupun ada beberapa orang yang membutuhkan tidur lebih atau kurang. Kebutuhan

fisiologis tidur dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, kuantitas tidur dan siklus sirkadian

bangun-tidur. Kebutuhan tidur dan polanya berubah seiring dengan waktu meskipun

demikian, gangguan tidur pada lansia bukan merupakan bagian dari proses penuaan

normal. Masih menjadi bahan perdebatan apakah lansia memerlukan tidur lebih

singkat atau lebih lama untuk dapat memenuhi kebutuhan tidur mereka. Standar baku

Page 17: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

7

untuk menilai kecukupan tidur juga belum ada, sehingga lebih bergantung kepada

persepsi lansia dan pengaruhnya terhadap status fungsional (Montgomery, 2002).

Tidur merupakan proses aktif, repetitif, dan reversibel yang dibutuhkan oleh

berbagai fungsi seperti misalnya untuk perbaikan dan pertumbuhan, konsolidasi

memori, dan proses restoratif. Proses tingkah laku (behavioral), fisiologi, dan

neurokognitif terlibat dalam tidur (Curcio & Ferrera., 2006).

Pada saat tidur terdapat pergeseran antara keseimbangan sintesis dan degradasi

protein, yang lebih bergeser ke arah proses sintesis. Protein otak, asam nukleat, dan

Adenosin Triphosphate (ATP) mencapai proses sintesis yang lebih tinggi pada saat

tidur. Mitosis sel aktif, termasuk ginjal, usus, dan kulit terjadi secara aktif saat tidur.

Hormon anabolik (hormon pertumbuhan, kortikosteroid, gonadotropin) lebih banyak

dijumpai saat tidur (Lumbantobing, 2008).

Fisiologi tidur dapat dilihat melalui gambaran elektrofisiologi sel-sel otak

selama tidur. Polisomnografi merupakan alat yang dapat mendeteksi aktivitas otak

selama tidur. Pemeriksaan polisomnografi sering dilakukan saat tidur malam hari. Alat

tersebut dapat mencatat aktivitas elektroensefalografi (EEG), elektrookulografi

(EOG), dan elektromiografi (EMG). Untuk menilai gerakan abnormal saat tidur

memerlukan EMG perifer. Stadium tidur - diukur dengan polisomnografi - terdiri dari

tidur Rapid Eye Movement (REM) dan tidur Non-Rapid Eye Movement (NREM)

(Lumbantobing, 2008; Chokroverty, 2010).

Tidur REM disebut juga tidur paradoks karena EEG tampak aktif selama fase

ini, sedangkan tidur NREM disebut juga tidur ortodoks atau tidur gelombang lambat.

Page 18: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

8

Kedua stadium ini bergantian dalam satu siklus yang berlangsung antara 70-120

menit. Secara umum ada 4-6 siklus NREM-REM yang terjadi setiap malam. Periode

tidur REM I berlangsung antara 5-10 menit. Makin larut malam, periode REM makin

panjang (Printz & Vittelo 2013).

Pada orang dewasa sepertiga bagian awal tidur didominasi oleh tidur

gelombang lambat atau Slow Wave Sleep (SWS) sedangkan sepertiga bagian akhir

tidur didominasi oleh tidur REM. Waktu tidur NREM berlangsung sekitar 75%-80%

dari setiap waktu tidur pada orang dewasa sedangkan waktu tidur REM berkisar antara

20%-25%. Petanda spesifik tidur REM adalah adanya gerakan mata cepat ke segala

arah dan ketiadaan aktivitas otot yang dapat direkam oleh EMG (Chokroverty, 2010).

Pada tabel 2.2 berikut ini menunjukkan kriteria spesifik tingkah laku dan fisiologi

yang terjadi sepanjang fase bangun, tidur NREM, dan tidur REM.

Tabel 2.2

Kriteria tingkah laku dan fisiologi fase bangun tidur (Chokroverty, 2010)

Kriteria Fase bangun Tidur NREM Tidur REM

Postur Berdiri, duduk Berbaring Berbaring

Mobilitas

Normal

Postural shift,

immobile

Immobile,

myoclonic jerks

Respon terhadap

stimulasi

Normal

Menurun

Menurun, bahkan

tidak berespon

Tingkat

kewaspadaan

Waspada

Tidak sadar tapi

reversibel

Tidak sadar tapi

reversibel

Kelopak mata Terbuka Tertutup Tertutup

Gerakan mata

Waking eye

movement

Slow rolling eye

movement

Rapid eye

movement

EEG

Gelombang alfa,

desinkronisasi

Sinkronisasi

Thetha, saw tooth

wave

EMG (tonus otot) Normal Sedikit menurun Desinkronisasi

EOG Waking eye

movement

Slow rolling eye

movement

Menurun bahkan

tidak ada

Page 19: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

9

Tidur NREM dibagi menjadi 4 stadium, yaitu stadium 1-4 menurut kriteria

manual skoring tradisional Rechtschaffen dan Kales (R-K). Sedangkan berdasarkan

rekaman EEG, stadium tidur dibagi menjadi 3, yaitu N1, N2 dan N3. (Chokroverty,

2010).

2.2.1 Kronobiologi dan irama sirkadian

Setiap makhluk hidup, termasuk manusia, memiliki mekanisme jam biologis.

Irama biologis tidak hanya meliputi waktu istirahat dan waktu beraktifitas makhluk

hidup tersebut, namun kehidupan itu sendiri merupakan proses fisiologis dan ritme

biologis memainkan peranan penting dalam proses tersebut (Bohm, 2012).

Kronobiologi menjelaskan mengenai ritme biologis yang meliputi irama atau

siklus tahunan, siklus lunar (29,5 hari), siklus harian, ataupun siklus berulang di

bawah 24 jam. Tubuh manusia memiliki kemampuan internal mengukur waktu dalam

tubuh. Sistem sirkadian ini terorganisasi secara pola hirarki dan pacemaker sentral

yang mensinkronisasi osilator sirkadian seluler pada badan-badan sel paling perifer.

Jam biologis ini meliputi pengaturan irama fungsi-fungsi tubuh seperti tekanan darah,

kadar hormonal, temperatur tubuh, dan siklus bangun tidur (Bohm, 2012).

Osilator sirkadian terdiri dari kurang lebih 20.000 neuron-neuron jam

biologis/clock neurons yang terletak di suprachiasmatic nucleus (SCN) daerah

ventrolateral. Nukleus ini merupakan master clock dalam tubuh manusia yang

berlokasi secara bilateral di bagian anterior hipotalamus, di atas kiasma optikum. Bila

terjadi kerusakan pada SCN maka irama sirkadian bangun tidur menjadi tidak teratur

lagi (Mahdi, dkk., 2011; Bohm, 2012).

Page 20: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

10

Gangguan kronobiologi pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu: gangguan

eksternal misalnya gaya hidup misalnya pekerja shift, sindroma jet lag dan gangguan

internal misalnya depresi, kelelahan kronik, fibromialgia dan migren (Peres, 2005).

Fungsi sistem waktu sirkadian adalah untuk mengkoordinasikan mekanisme

humoral, fisiologis, dan siklus tidur-bangun. Regulasi ini dimodulasi oleh 2 faktor

yang saling bertolak belakang, yaitu: faktor drive homeostatik yang meningkatkan

kecenderungan untuk mengantuk dan faktor irama sirkadian yang meningkatkan status

terjaga (wakefulness). Pada pagi hari setelah bangun tidur, drive homeostatik menjadi

sangat rendah bahkan nol. Drive homeostatik secara gradual meningkat sepanjang hari

dan peningkatannya dihambat oleh meningkatnya output SCN. Saat pagi, drive

homeostatik yang mulai menurun dibatasi oleh pengaruh circadian arousal yang

menyebabkan kita terbangun. Terdapat dua periode yang sangat rentan untuk

mengantuk yaitu jam 2 hingga jam 6 pagi dan jam 14 hingga jam 18 sore hari. Periode

yang pertama jauh lebih kuat daripada yang kedua (Chokroverty, 2010).

2.2.2 Arsitektur tidur pada lansia

Arsitektur tidur adalah proses tidur yang dialami seseorang sepanjang malam,

yang ditampilkan dalam bentuk histogram atau hipnogram tidur (Feinsilver, 2003).

Arsitektur tidur dibagi 2 fase yaitu tidur ringan (stadium 1 dan 2) dan tidur dalam

(stadium 3 dan 4) yang dikelompokkan menjadi tidur NREM, serta tidur REM.

Sebagian tidur NREM terjadi pada separuh awal malam dan tidur REM pada separuh

malam menjelang pagi. Tidur REM dan NREM berbeda dalam hal dimensi psikologis

dan fisiologis. Tidur REM dikaitkan dengan mimpi-mimpi, sedangkan tidur NREM

Page 21: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

11

dengan pikiran abstrak. Fungsi otonom bervariasi pada tidur REM tetapi lambat atau

menetap pada tidur NREM. Jadi tidur dimulai pada stadium 1, masuk ke stadium 2, 3,

dan 4. Kemudian kembali ke stadium 2 dan akhirnya masuk ke periode REM 1,

bisaanya berlangsung 70-90 menit setelah onset. Pergantian siklus dari NREM ke

siklus REM bisaanya berlangsung 90 menit. Durasi periode REM meningkat

menjelang pagi (Printz & Vittelo 2013).

Arsitektur tidur pada lansia berubah secara signifikan. Inisiasi tidur menjadi

lebih sulit, waktu tidur total dan efisiensi tidur berkurang, gelombang delta menurun,

dan fragmentasi tidur meningkat. Perubahan fisiologis alami pada siklus sirkadian

menyebabkan kebanyakan orang tua tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Hal ini

dapat memperburuk kualitas dan kuantitas tidur. Dengan penuaan, durasi tidur REM

menetap sedangkan latensi tidur menurun secara signifikan, sehingga lansia lebih

cenderung mengantuk (Suzanne & Steven, 2009). Gambaran tidur pada berbagai usia

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1 Gambaran tidur anak, dewasa muda & lansia (Suzanne & Steven, 2009)

Page 22: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

12

2.3 Gangguan Tidur pada Lansia

Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan

pada lansia. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat dan paling

sering ditemukan pada lansia. Established Populations for Epidemiologic Studies of

the Elderly (EPESE) mendapatkan dari 9000 responden, sekitar 29% responden

berusia di atas 65 tahun mengalami keluhan gangguan tidur (Marcel dkk, 2009).

Masalah tidur yang sering dikeluhkan oleh lansia adalah sering terjaga pada malam

hari, terbangun pada dini hari, sulit untuk tertidur, dan perasaan yang amat lelah pada

siang hari (Davison, dkk., 2006).

Lansia dengan depresi, stroke, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes,

artritis, hipertensi serta penyakit kronis lainya sering melaporkan bahwa kualitas

tidurnya buruk dan kuantitas tidurnya kurang bila dibandingkan dengan lansia yang

sehat (Marcel, dkk., 2009).

2.3.1 Prevalensi dan insedensi gangguan tidur pada lansia

Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun cenderung meningkat, hal

ini disebabkan oleh makin meningkatnya usia disertai dengan berbagai penyebab lain

yang mendasarinya. Kurang lebih 40-50% dari populasi lansia menderita gangguan

tidur dan sebanyak 10-15% gangguan tidur kronik disebabkan oleh gangguan psikiatri,

ketergantungan obat dan alkohol. Tingkat penghasilan dan pendidikan yang rendah

juga meningkatkan risiko lansia mengalami gangguan tidur. Pada layanan kesehatan

primer, hanya satu dari delapan kasus gangguan tidur yang berhasil didiagnosis oleh

Page 23: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

13

dokter, hal ini terkait dengan pendapat bahwa gangguan tidur pada lansia merupakan

bagian normal dari proses penuaan (Sadock & Sadock, 2015).

Menurut Prayitno (2002) gangguan pola tidur pada kelompok lansia cukup

tinggi. Lansia yang berusia 65 tahun yang tinggal di rumah, setengahnya diperkirakan

mengalami gangguan tidur dan dua pertiga dari lansia yang tinggal di tempat

perawatan lansia juga mengalami gangguan pola tidur.

Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan

di dunia praktik kedokteran. Insomnia didefinisikan sebagai kesulitan dalam memulai

tidur, mempertahankan tidur, bangun terlalu pagi, serta mengantuk di siang hari.

Gangguan tidur dapat mengenai semua golongan usia. Beberapa artikel mengatakan

bahwa angka kejadian insomnia akan meningkat seiring bertambahnya usia. Dengan

kata lain, gejala insomnia sering terjadi pada lansia bahkan hampir setengah dari

jumlah lansia dilaporkan mengalami kesulitan memulai tidur dan mempertahankan

tidurnya. Insomnia dan gangguan tidur lainnya dapat dianggap sebagai bentuk paling

ringan dari gangguan mental (Lumbantobing, 2008).

2.3.2 Pengaruh gangguan tidur terhadap lansia

Gangguan tidur dapat meningkatkan biaya pengobatan secara keseluruhan.

Gangguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang signifikan. Beberapa

dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya terjadi gangguan perhatian dan

memori, perasaan sedih, sering terjatuh, penggunaan obat hipnotik yang tidak

semestinya, dan penurunan kualitas hidup. Pada penderita sakit jantung dan kanker

dijumpai peningkatan angka kematian pada orang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam

Page 24: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

14

atau kurang dari 6 jam per hari bila dibandingkan dengan orang yang lama tidurnya

antara 7-8 jam per hari (Marcel, dkk., 2009).

Gejala gangguan tidur pada lansia adalah kesulitan memulai dan

mempertahankan tidur, terbangun lebih awal, dan tidur siang yang berlebihan.

Penderita gangguan tidur dapat merasa letih, cemas dan mudah tersinggung.

Mendekati waktu tidur, penderita gangguan tidur akan semakin tegang, cemas, dan

khawatir terhadap masalah kesehatan, pekerjaan, hal yang bersifat pribadi, bahkan

takut akan kematian (Sadock & Sadock, 2015).

Gangguan tidur akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesehatan karena

meningkatkan risiko kecelakaan dan kelelahan kronis. Penurunan kualitas tidur

berkaitan dengan penurunan daya ingat dan konsentrasi, serta penurunan kemampuan

psikomotor (Kamel & Gammack, 2006). Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang

kurang akan meningkatkan kadar leptin dan ghrelin dalam darah sehingga dapat

meningkatkan tekanan darah (Ogawa dkk., 2003) dan konsentrasi C-reactive protein

dalam darah (Meier-Ewert, dkk., 2004) yang merupakan prediktor mortalitas pada

penyakit kardiovaskular. Waktu tidur yang kurang juga berkaitan dengan peningkatan

prevalensi diabetes dan penurunan toleransi glukosa (Gottlieb, dkk., 2005).

2.4 Depresi pada Lansia

Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang sering dijumpai pada

lansia sebagai akibat proses penuaan. Gangguan depresi pada lansia memiliki gejala

klinis dan pengaruh yang khusus dibanding gangguan depresi pada populasi pasien

yang lebih muda. Diperkirakan dimasa mendatang (2020) pola penyakit negara-negara

Page 25: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

15

berkembang akan berubah, dimana gangguan depresi akan menggantikan penyakit-

penyakit saluran pernafasan sebagai urutan teratas (Amir, 2005).

Kriteria diagnostik DSM-V untuk depresi mayor adalah sama untuk semua

kelompok usia. Kecenderungan lansia dengan depresi untuk melaporkan lebih banyak

gejala somatik dan kognitif dibanding gejala afektif telah lama membuat kebingungan

klinisi dalam mendiagnosis depresi pada lansia. Banyak lansia menjadi mudah marah

dan menarik diri secara sosial tanpa keluhan subjektif, sebenarnya sedang mengalami

depresi. Mengenali variasi gejala klinis depresi pada lansia sangat penting, karena

keluhan perasaan tidak berdaya, kesedihan yang tidak begitu jelas, berhubungan kuat

dengan ide bunuh diri (Cohen-Zion & Ancoli-Israel, 2009). Kriteria diagnosis

gangguan depresi menurut DSM-V dapat kita lihat pada table 2.2 dibawah ini.

Tabel 2.2

Kriteria Diagnostik Mayor menurut DSM-V (APA, 2013)

A Terdapat 5 (atau lebih) gejala dibawah ini dalam waktu 2 minggu.

1. Mood depresi.

2. Menurunnya minat atau rasa senang terhadap semua hal.

3. Berat badan meningkat atau menurun.

4. Insomnia atau hypersomnia.

5. Agitasi atau retardasi psikomotor.

6. Letih atau tidak adanya tenaga.

7. Perasaa tak berharga.

8. Kemampuan berpikir atau konsentrasi menurun, ragu-ragu.

9. Pikiran berulang tentang kematian atau ide bunuh diri.

B Gejala-gejala meyebabkan penderitaan atau hendaya yang bermakna.

C Tidak disebabkan oleh efek fisiologi zat atau kondisi medik lain.

D Tidak memenuhi kriteria gangguan skizoafektif, skizofrenia, skizofreniform,

gangguan waham, spektrum skizofrenia tidak spesifik atau spesifik lainnya dan

gangguan psikotik lain.

Page 26: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

16

Depresi dapat menyebabkan hendaya pada semua usia. Hal lain yang perlu

diperhatikan pada lansia mengalami gejala depresi adalah masalah perawatan diri,

mengelola rumah tangga, pemahaman komunikasi, partisipasi di masyarakat, dan

pergaulan dengan orang lain. Perubahan pada status fungsional dan tanda-tanda

gangguan fungsional lannya dapat menjadi indikator penting lansia sedang mengalami

depresi. Ketika depresi dan gangguan fungsi sehari-hari terjadi bersamaan, sering sulit

untuk mengetahui komponen mana dari hendaya yang disebabkan oleh gangguan

mood dan yang disebabkan oleh gangguan kognitif, kelemahan umum, dan penyakit

medis (Cohen-Zion & Ancoli-Israel, 2009).

Depresi pada lansia disamping menimbulkan beban yang besar bagi individu

dan keluarga juga memiliki konsekuensi medis, sosial, dan ekonomis yang luas

misalnya: meningkatnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan, defisit fungsional,

hilangnya kualitas hidup serta dihubungkan dengan peningkatan resiko kematian baik

akibat bunuh diri maupun penyakit medis (Cohen-Zion & Ancoli-Israel, 2009).

2.4.1 Faktor resiko terjadinya depresi

Penyebab depresi pada lansia adalah multifaktoral dan belum sepenuhnya

dimengerti. Amir (2015), dalam kuliahnya tanggal 20 Januari 2015 di RSUP Sanglah

Denpasar menyebutkan beberapa faktor sebagai penyebab depresi adalah: stres

kehidupan, genetik-lingkungan, Hypothalamus-Pituitary-Adrenal Axis (HPA-Axis),

defisiensi monoamine, neuroplastisitas dan gangguan ritmik sirkadian (gangguan

siklus tidur bangun). Disamping itu, faktor resiko yang lain seperti: jenis kelamin,

Page 27: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

17

usia, status perkawinan, demografi, kepribadian, dukungan sosial dan status pekerjaan,

juga mempengaruhi depresi pada lansia.

Depresi lebih sering terjadi pada wanita, hal ini disebabkan wanita lebih sering

terpapar dengan stresor lingkungan dan ambang terhadap stresor yang lebih rendah

dibandingkan pria. Ketidakseimbangan hormon pada wanita juga menambah tingginya

prevalensi depresi. Dukungan keluarga juga sangat besar pengaruhnya terhadap

terjadinya depresi selain dukungan sosial. Pada kepribadian pencemas, hipersensitif,

dan dependen pada orang lain lebih rentan mengalami depresi (Amir, 2005).

Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terjadinya

depresi pada lansia. Penyakit kronis, kerusakan fungsi kognitif, penurunan fungsi

sensoris dan kerusakan fungsi tubuh lainnya dapat memicu terjadinya depresi. Kondisi

penyakit kronis seperti: sakit jantung, stroke, fraktur, gangguan penglihatan, kencing

manis, penyakit otot dan sendi juga pada keadaan kehilangan salah satu anggota tubuh

(amputasi) merupakan kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya depresi pada lansia

(Duckworth, 2009).

Pada proses menua, baik yang alami maupun yang tidak, lansia senantiasa akan

mengalami penurunan kemampuan Activity Daily Living (ADL). Aktivitas harian

merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas yang digolongkan

dalam ADL adalah mandi, berpakaian, buang air besar, pindah, buang air kecil, dan

makan. Australia Heart Foundation menyebutkan bahwa keterbatasan dalam

melakukan aktivitas harian merupakan faktor yang dapat mengakibatkan depresi

(Shelkey & Wallace, 2012).

Page 28: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

18

2.4.2 Prevalensi depresi pada lansia

Berdasarkan data yang diperoleh di Canada, lansia yang hidup dalam

komunitas sebanyak 5-10% mengalami depresi, sedangkan yang hidup dalam

lingkungan institusi 30-40% mengalami depresi. Menurut hasil survei WHO, setiap

tahunnya terdapat sekitar 100 juta kasus depresi (Fernandez, dkk., 2006).

Penelitian mengenai depresi pada lansia dilaporkan Wulandari (2011), yang

membandingkan kejadian dan tingkat depresi pada lansia, antara kelompok Panti

Wreda yaitu lansia yang tinggal di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang

dengan kelompok komunitas yaitu lansia yang tinggal di Kelurahan Bandarharjo,

Semarang, menyimpulkan proporsi depresi pada lansia di komunitas 60%, lebih besar

daripada proporsi depresi pada lansia di panti wreda 38,5%. Sedangkan penelitian

Suardana (2011), tentang tingkat depresi pada lansia di Puskesmas Karangasem I,

melaporkan dari 163 orang sampel yang diteliti sebanyak 41,7% lansia menderita

depresi dan terdapat hubungan antara depresi pada lansia dengan riwayat depresi

sebelumnya, penyakit kronis, dukungan sosial dan tingkat pendidikan.

2.4.3 Prevalensi gangguan tidur pada lansia dengan depresi

Gangguan tidur begitu sering dikaitkan dengan keluhan depresi, apabila tidak

adanya keluhan tidur, diagnosis depresi harus ditegakkan dengan hati-hati. Insomnia,

khususnya, dapat terjadi pada 60%-80% dari pasien depresi. Gejala depresi merupakan

faktor risiko penting untuk insomnia dan depresi dianggap komorbiditas pada pasien

dengan insomnia kronis oleh karena sebab apapun. Selain itu, beberapa obat yang

biasa diresepkan untuk pengobatan depresi dapat memperburuk insomnia dan

Page 29: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

19

mengganggu pemulihan dari penyakit. Luca, dkk. (2013), menyampaikan laporan

kasus seorang wanita Kaukasia 65 tahun yang menderita insomnia terkait dengan

depresi yang berhasil diobati dengan manipulasi ritme tidur-bangun.

Penelitian tentang hubungan antara depresi dan insomnia juga pernah

dilakukan di Indonesia. Beberapa penelitian tersebut melaporkan terdapat hubungan

yang signifikan antara keduanya. Tarbiyati, dkk. (2004), meneliti 61 orang lansia di

Kecamatan Mergangsan mendapatkan 36,1% lansia mengalami depresi dan 44,26%

lansia mengalami insomnia. Penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh terjadinya

depresi pada lansia dengan insomnia, disamping jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

Penelitian non eksperimen dengan rancangan cross sectional. Data primer diambil

melalui wawancara langsung dengan responden. Instrument penelitian berupa

kuesioner data pribadi, Geriatric Depression Scale (GDS) dan Insomnia Rating Scale

yang dikembangkan Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta (KSPBJ) untuk

menilai skor insomnia.

Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Indriati, dkk. (2012), meneliti

tentang hubungan antara depresi dengan kejadian insomnia yang berada di Panti

Wredha Harapan Ibu Semarang, mendapatkan hasil bahwa lansia yang mengalami

depresi dengan kategori ringan sampai sedang sebanyak 51,5%, kategori berat

sebanyak 18,2%. Kejadian insomnia didapatkan sebanyak 57,6% dengan kategori akut

dan 21,2% dengan kategori kronis. Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan

antara depresi dengan kejadian insomnia pada lansia. di Panti Wreda Harapan Ibu

Semarang.

Page 30: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

20

2.4.4 Dampak depresi pada lansia

Depresi yang terjadi pada lansia baik yang berdiri sendiri maupun yang

komorbid dengan penyakit lain hendaknya ditangani dengan serius karena bila tidak

ditangani secara baik dapat memperburuk perjalanan penyakit dan memperburuk

prognosis. Depresi yang tidak tertangani dapat berlangsung lama dan mengakibatkan

kualitas hidup yang buruk, kesulitan dalam fungsi sosial serta fisik, ketidakpatuhan

terhadap terapi, meningkatnya angka kesakitan dan meningkatnya angka kematian

akibat bunuh diri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa depresi pada lansia

menyebabkan peningkatan rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit (Blazer, 2005).

Lansia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari depresi dan

kambuh kembali yang lebih cepat dari pada orang yang lebih muda sehingga

penanganan depresi pada lansia harus dilakukan sebaik mungkin (Martono, 2009).

2.5 Hubungan Gangguan Tidur dengan Depresi

Gangguan tidur dan depresi telah lama mendapatkan perhatian. Hubungan

keduanya telah menjadi perhatian para dokter selama bertahun-tahun. Gangguan tidur

dan depresi saling berhubungan secara resiprokal. Gangguan tidur dapat terjadi karena

seseorang menderita depresi sedangkan depresi dapat timbul karena pola tidur

seseorang yang tidak sehat. Sebelumnya diperkirakan bahwa gangguan tidur

merupakan gejala depresi, namun beberapa penelitian menjelaskan bahwa gangguan

tidur tidak hanya merupakan bagian dari gejala depresi tetapi dapat pula menjadi

faktor risiko untuk memulai episode depresi atau menyebabkan terjadinya episode

depresi berulang. Seseorang yang sebelumnya menderita gangguan tidur tanpa

Page 31: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

21

gangguan depresi selanjutnya dapat berkembang menjadi gangguan depresi di

kemudian hari (Manber, dkk., 2009). Lansia dengan insomnia yang menetap memiliki

resiko terbesar untuk berkembang menjadi depresi (Perlis, dkk., 2006)

Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis bagi manusia. Tidur yang

tidak cukup dan berkualitas buruk dapat menyebabkan terjadinya gangguan

keseimbangan fisiologis dan psikologis. Dampak fisiologis dan psikologis yang

muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi penurunan aktivitas sehari-hari,

kelelahan, respon motorik terganggu, penurunan daya tahan tubuh, stres, depresi dan

cemas (Moldolfsky, 2001).

Depresi yang sebelumnya didahului oleh gangguan tidur sering kali terjadi

pada masyarakat maju. Keadaan ini terkait dengan gaya hidup yang dilakukan saat

seseorang berusia dewasa muda yang dengan sengaja membatasi waktu yang tersedia

untuk tidur. Ganguan tidur yang berlangsung lama pada akhirnya dapat menimbulkan

perasaan depresi dikemudian hari. Jadi gangguan tidur tidak hanya merupakan faktor

resiko untuk terjadinya depresi, tetapi pada akhirnya dapat pula menjadi gangguan

dalam jangka panjang. Pasien yang mengalami gangguan tidur dan tidak diobati

secara dini dapat berkembang menjadi ganguan depresi pada saat lansia (Pigeon, dkk.,

2008).

Beberapa peneliti melaporkan bahwa meskipun insomnia dan depresi dapat

terjadi secara bersamaan, sangat penting untuk memahami alasan keadaan ini. Sampai

saat ini depresi dianggap sebagai penyebab insomnia namun, penelitian menunjukkan

bahwa dalam beberapa kasus dimana pasien mengalami depresi dan insomnia ketika

Page 32: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

22

hanya diberi terapi farmakologi untuk gangguan depresinya, gejala depresi dapat

membaik tetapi gejala insomnianya tidak mengalami perbaikan (Melville, 2005).

2.5.1 Peranan SCN dan melatonin pada patofisiologi depresi

Konvergensi antara gangguan tidur dan depresi secara umum memiliki dasar

struktur neuroanatomi dan mekanisme neurofisiologi yang sama, meliputi

hipotalamus, serotonin dan melatonin. Aktivasi Ascending Reticular Activating system

(ARAS) di batang otak menyebabkan kita terjaga. Pengaruh neurotransmiter kortikal

seperti epinefrin, dopamin, asetilkolin mempertahankan kewaspadaan selama terjaga.

Tidur fase NREM dikontrol oleh neuron-neuron Gama Amino Buteric Acid (GABA)

di basal otak depan. Generator fase REM terletak di daerah tegmentum pontin

dorsolateral. Fase REM diawali oleh pelepasan asetilkolin yang diaktivasi oleh neuron

pontin tersebut. Serotonin yang berasal dari nukleus di daerah rafe dorsalis telah

diketahui memegang peranan pada depresi (Alberti, 2006).

Faktor sirkadian diduga berperan penting dalam etiologi depresi. Gangguan

irama sirkadian yang disebabkan kondisi pencahayaan dan gaya hidup merupakan

predisposisi terjadinya berbagai gangguan mood, termasuk impulsif,

mania dan depresi. Pada saat depresi, terjadi penurunan irama sirkadian dari fungsi

endokrin dan metabolisme. Hubungan antara jam biologi dan depresi begitu dekat

namun, hubungan yang kompleks antara keduanya perlu pemahaman yang lebih jauh.

Efisiensi waktu perawatan berdasarkan chronotherapy (misalnya, pengobatan yang

ringan, mengurangi waktu tidur, dan pemberian obat yang terjadwal) pada pasien

Page 33: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

23

depresi menunjukkan bahwa sistem sirkadian merupakan target dalam terapi (Salgado-

Delgado, dkk., 2011).

SCN berfungsi sebagai pengatur fungsi fisiologis dan berperanan penting

dalam mensinkronisasi tubuh dengan waktu eksternal dengan memberikan respon

terhadap “zeitgeber” utama, yaitu matahari. Setiap manusia memiliki waktu tersendiri

dimana waktu sirkadian endogen mengalami sinkronisasi dengan waktu harian selama

24 jam. Hal ini disebut sebagai kronotipe dan keadaan ini dipengaruhi oleh faktor

genetik serta keadaan karakteristik individu, misalnya usia dan jenis kelamin. Penting

untuk diketahui bahwa kronotipe masing-masing individu menentukan durasi tidur

seseorang, sehingga sering didapati orang dengan waktu tidur lama ataupun

sebaliknya. Siklus gelap terang, irama biologis tubuh, dan lingkungan sangat juga

berpengaruh terhadap kronotipe seseorang (Bohm, 2012).

Cahaya mempengaruhi tubuh untuk memproduksi berbagai substansi yang erat

kaitannya dengan pola sirkadian tubuh seperti: misalnya kortisol, serotonin, dan

terutama melatonin. Kortisol adalah hormon penanda stres yang produksinya

mengikuti irama sirkadian. Perubahan fungsi HPA aksis juga berpengaruh terhadap

produksi kortisol. Kortisol meningkat saat pagi hari dan menurun di malam hari.

Kadar kortisol mengalami perubahan saat terjadi sleep deprivation (SD) (Mahdi, dkk.,

2011).

Melatonin adalah molekul yang bertanggung jawab terhadap sinkronisasi

internal tubuh dengan lingkungan. Melatonin berperanan dalam terjadinya Cortical

Spreading Depression (CSD) yang akan mempengaruhi sistem oksida nitrit, GABA,

Page 34: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

24

dan glutamatergik. Begitu juga keterlibatan melatonin dalam gangguan psikiatri

melalui sistem serotonergik dan dopaminergik (Peres, 2005).

Produksi melatonin bisaanya terjadi di malam hari. Produksi melatonin

mengaktivasi hipotalamus yang menyebabkan penurunan histamin dan oreksin, dua

substansi yang meningkatkan kewaspadaan. Melatonin merupakan mediator antara

stimulus cahaya eksternal dengan adaptasi fisilogis tubuh sepanjang siang dan malam,

memfasilitasi kecenderungan untuk tidur yang meningkat saat malam dan menurun di

siang hari (Mahdi, dkk., 2011).

Perubahan relatif metabolisme glukosa pada daerah otak dari terjaga ke tidur

NREM berbeda antara individu yang sehat dengan yang sedang mengalami depresi.

Secara khusus, transisi dari terjaga ke tidur NREM ditandai dengan aktivitas

metabolik yang tinggi di daerah frontoparietal dan thalamus pada pasien depresi

dibandingkan dengan individu yang sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa fungsi

abnormal dari talamokortikal mendasari gangguan tidur dan keluhan tidur pada pasien

depresi (Germain, dkk., 2004).

Page 35: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

25

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Diagram di bawah ini menunjukkan landasan teori hubungan antara gangguan

tidur (gangguan kualitas, kuantitas, dan bentuk-bentuk gangguan tidur seperti

insomnia, hipersomnia) dengan depresi.

3.1 Bagan kerangka berpikir

Depresi

Desinkronisasi jam biologis

dengan siklus gelap terang

Gangguan pola diurnal dan nokturnal

kronik, gangguan kronibiologi

Sleep deprivation

-Gangguan kualitas tidur

-Gangguan kuantitas tidur

-Gangguan tidur (insomnia, dll)

Disfungsi hipotalamus (disfungsi

SCN) dan badan pineal

Stres

Hiperaktivitas

aksis HPA

Kortisol

Melatonin

Disfungsi nucleus

seritonergik dan

adrenergik

Serotonin ,

noradrenalin

Lansia

Aging cell Perubahan

hormonal

Stresor eksternal/

psikososial

Page 36: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

26

Kerangka teori di atas memberikan gambaran bagaimana tidur berhubungan

dengan depresi pada lansia. Sel-sel yang mengalami proses penuaan (aging) pada

lansia, ketidakseimbangan hormonal, dan faktor eksternal/sosial sangat mempengaruhi

pola kronobiologi lansia. Pada masa lansia cenderung mengalami disinkronisasi pola

diurnal dan nokturnal lingkungan dengan irama sirkadian tubuh sehingga terjadi

perubahan atau gangguan pola kronobiologi yang menyebabkan timbulnya SD.

Menurunnya kualitas dan kuantitas tidur serta beberapa jenis bentuk gangguan tidur

seperti insomnia, hypersomnia, parasomnia dan lain lain, merupakan akibat dari

adanya SD jangka panjang yang berdampak pada berbagai sistem organ sehingga

terjadi gangguan dalam tubuh. Disfungsi hipotalamus, khususnya SCN dan badan

pineal yang berfungsi sebagai pengatur siklus bangun-tidur diduga memiliki peranan

penting dalam mencetuskan berbagai depresi pada lansia, terutama adanya disfungsi

hipotalamus, yang mendasari teori bahwa SCN memiliki peranan penting dalam

menimbulkan depresi pada lansia. Penurunan plasma melatonin yang terjadi pada

penderita gangguan tidur, juga karena disfungsi hipotalamus semakin menyebabkan

bertambah beratnya depresi pada lansia. Hiperaktivitas aksis HPA sebagai penghasil

kortisol yang merupakan hormon stres diduga memiliki peranan pula dalam hal

memperberat terjadinya SD pada lansia dan berpengaruh pada terjadinya depresi. SD

juga mempengaruhi fungsi nukleus-nukleus serotonergik dan adrenergik pada

midbrain dan batang otak, seperti nukleus rafe dorsalis serta Locus Coeruleus (LC).

Sehingga serotonin dan noradrenalin menurun yang akhirnya menimbulkan gangguan

depresi.

Page 37: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

27

3.2 Konsep Penelitian

Diagram di bawah ini menunjukkan hubungan antar variabel yang tertuang

dalam konsep penelitian. Variabel terikat adalah depresi, sedangkan variabel bebas

adalah kualitas tidur. Variabel terkendali terdapat di dalam kotak dengan garis lurus

tanpa putus-putus sedangkan variabel pengganggu terdapat dalam kotak dengan garis

putus-putus. Variabel pengganggu dieksklusi melalui rancangan penelitian. Variabel

terkendali dikendalikan melalui analisis penelitian.

Keterangan : ---------- (garis putus-putus) variabel yang di eksklusi

3.2 Bagan konsep penelitian

3.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan depresi pada lansia di Karangasem.

Kualitas tidur

Depresi

- Umur - Jenis kelamin

- Pendidikan

- Pekerjaan

- Status pasangan

- Status tinggal

- Penyakit kronis - Riwayat depresi

- Riwayat pemakaian

obat psikotropika

- Fungsi kognitif

- ADL terganggu

Page 38: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

28

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan

potong lintang (cross sectional), disebut cross sectional karena semua variabel yaitu

variabel bebas dan variabel tergantung diukur dalam satu periode yang sama. Disebut

analitik karena mempelajari hubungan antara kualitas tidur dengan terjadinya depresi.

Kerangka penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan dalam bagan berikut :

4.1 Bagan rancangan penelitian

Dinilai pada satu

periode waktu

Penilaian Subjek

Kualitas tidur buruk

Depresi (+)

Depresi (-)

kurang

Kualitas tidur baik

Depresi (+)

tidur baik

Depresi (-)

epresi (-)

Depresi (-) Depresi (+) Depresi (+)

epresi (+)

Page 39: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

29

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan di 12 posyandu lansia terpilih di masing-

masing Puskesmas di Karangasem pada tanggal 15 September 2015 sampai dengan

tanggal 15 Oktober 2015.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Subyek penelitian diambil dari populasi target dan populasi terjangkau.

Sumber data dikumpulkan langsung dari subyek penelitian (sebagai data primer).

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan lembar

pengumpulan data atau kuesioner dan pemeriksaan klinis. Sampel terpilih (eligible

sample) pada penelitian ini adalah subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi.

4.3.1 Populasi target

Populasi target pada penelitian ini adalah lansia baik laki-laki maupun wanita

yang pada saat penelitian dilaksanaakan berusia 60 tahun.

4.3.2 Populasi terjangkau

Lansia yang tinggal di wilayah Kabupaten Karangasem tahun 2015.

4.3.3 Kriteria Sampel

4.3.3.1 Kriteria inklusi

Subyek yang memenuhi kriteria eligibilitas sampel dari penelitian ini yaitu

lansia di 12 Puskesmas di Karangasem.

4.3.3.2 Kriteria eksklusi

1. Tidak setuju berpartisipasi pada penelitian ini

Page 40: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

30

2. Menderita sakit berat seperti: tumor, kencing manis, sakit paru-paru, sakit

ginjal. sakit hati, dan artritis.

3. Riwayat menderita gangguan depresi atau gangguan psikiatri sebelumnya.

4. Riwayat pemakaian obat psikotropika.

5. Fungsi kognitif menurun (katagori berat)

6. Aktivitas harian terganggu

4.3.4 Besar sampel

Penghitungan besar sampel pada penelitian ini memakai rumus besar sampel

untuk penelitian analitik korelatif sebagai berikut (Dahlan, 2009) :

n = (Zα)2 P Q = (1,96)2X 0,67 X (1-0,45)

d2 0,12

Keterangan :

Zα = Kesalahan tipe I ditetapkan 5 % = 1,96

d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki ditetapkan sebesar 10%

Q = 1-P

P = Proporsi gangguan tidur pada orang tua yaitu 67% (Tarbiyati dkk, 2004).

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan rumus di atas ditetapkan jumlah

sampel minimal sebesar 141,6 orang, dibulatkan menjadi 142 orang.

4.3.5 Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dipilih dari 12 posyandu lansia pada 12 puskesmas yang

ada di Karangasem. Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini

adalah 142 sampel. Jadi jumlah sampel terpilih dimasing-masing posyandu lansia 142

Page 41: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

31

dibagi 12 hasilnya 11.83 (dibulatkan menjadi 12 orang). Kemudian sampel dimasing-

masing posyandu lansia dipilih secara consecutive sampling yaitu dengan memilih 12

orang lansia pengunjung pertama ke posyandu.

4.4 Variabel Penelitian

a. Variabel bebas: kualitas tidur.

b. Variabel terikat: depresi.

c. Variabel terkendali: umur, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan,

pekerjaan dan status tempat tinggal.

4.5 Definisi Operasional

a. Kualitas tidur merupakan gambaran subyektif tentang kemampuan untuk

mempertahankan waktu tidur serta tidak adanya gangguan yang dialami

sepanjang waktu tidur yang diukur dengan menggunakan kuesioner standar

(Van Cauter dkk, 2007). Kualitas tidur diukur secara subyektif dengan

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan pemeriksaan 7 komponen yaitu

latensi, durasi, kualitas, efisiensi kebisaaan tidur, gangguan tidur, penggunaan

obat tidur, dan gangguan fungsi tubuh di siang hari.

PSQI dikembangkan oleh Buysse dan kawan-kawan pada tahun 1989,

sejak saat itu PSQI dipergunakan untuk mengukur kualitas tidur seseorang

dalam penelitian dan praktek (Buysse, 1989). Validitas instrumen PSQI pada

penelitian yang dilakukan oleh Cunha dkk. (2008) adalah 0,89 sedangkan

reliabilitas 0,88 (Cueller dkk., 2008).

Page 42: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

32

b. Depresi adalah gangguan suasana perasaan (mood) dengan gejala utama: afek

depresi, hilangnya minat kegembiraan, berkurangnya energi sehingga mudah

lelah dan aktivitasnya menurun. Gejala lainnya antara lain: konsentrasi dan

perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, merasa

bersalah dan tidak berguna, memiliki pandangan masa depan yang suram,

siklus tidur terganggu, nafsu makan berkurang bahkan dapat ditemukan

gagasan yang membahayakan seperti bunuh diri.

Pada penelitian ini gejala depresi pada lansia diukur menggunakan

GDS. Dikembangkan oleh Yesavage, dkk. sejak 1983, sangat baik digunakan

untuk menilai depresi pada lansia yang sehat, dalam kondisi sakit dan lansia

dengan gangguan kognitif ringan hingga sedang. GDS ada dua bentuk yakni:

bentuk panjang terdiri dari 30 pertanyaan dan bentuk pendek terdiri dari 15

pertanyaan. Dari hasil uji yang dilakukan terhadap kedua bentuk GDS, ternyata

bentuk pendek hasilnya lebih konsisten.

Tingkat sensitivitas GDS sebesar 92% dan spesifitas 89% jika

dibandingkan dengan penilaian diagnosis klinik. Nilai ini telah memenuhi

stándar validitas dan reliabilitas untuk digunakan dalam praktek klinik maupun

penelitian. Kelemahan dari GDS ini adalah tidak mampu memprediksi

terjadinya bunuh diri (Kurlowicz & Greenberg, 2007).

4.6 Instrumen Penelitian

Data primer diperoleh dari sampel melalui wawancara aktif menggunakan

lembar pengumpulan data atau kuesioner.

Page 43: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

33

a. Untuk mengukur kualitas tidur subyek penelitan adalah PSQI. Instrumen ini

telah banyak digunakan pada penelitian-penelitian yang menilai kualitas tidur

di luar maupun dalam negeri. Kuesioner PSQI terdiri dari 7 kelompok dengan

total 19 buah pertanyaan tentang kebisaaan tidur seseorang dalam sebulan

terakhir. Pertanyaan dikelompokkan dalam 7 sub bagian yang masing-masing

dihitung dengan skala Likert 0 sampai 3. Angka 0 menunjukkan tidak adanya

kebiasaan tersebut, sedangkan angka 3 menunjukkan presentasi yang tinggi

dari kebisaaan tersebut. Untuk menilai kualitas tidur subyektif dilihat dari

jawaban pertanyaan no 9. Untuk menilai latensi tidur (kesulitan memulai tidur)

dilihat dari jawaban pertanyaan no 2 dan 5, mulai tidur ≤15 menit skornya 0,

16-30 menit skornya 1, 31-60 menit skornya 2 dan >60 menit skornya 3. Untuk

menilai lamanya tidur dilihat dari jawaban pertanyaan no 4, >7 jam skornya 0,

6-7 jam skornya 1, 5-6 jam skornya 2, <5 jam skornya 3. Untuk menilai

efisiensi tidur berdasarkan hasil penjumlahan dan pembagian nilai yang

diperoleh dari skor pertanyaan nomor 1, 3, 4. Penghitungannya dengan

menjumlahkan lamanya waktu tidur (dalam jam) dibagi waktu lamanya di atas

tempat tidur kemudian dikalikan 100%. Jika hasilnya >85% diberi skor 0, 75-

84% diberi skor 1, 65-74% diberi skor 2, dan <65% diberi skor 3. Untuk

menilai gangguan tidur dengan menjumlahkan skor jawaban pertanyaan no 5b

sampai 5j, jika jumlahnya 0 skornya 0, jumlahnya 1-9 skornya 1, jumlahnya

10-18 skornya 2, jumlahnya 19-27 skornya 3. Untuk menilai penggunaan obat

tidur dilihat dari jawaban pertanyaan no 6. Untuk menilai gangguan fungsi

Inklusi

Page 44: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

34

harian dapat dilihat dari penjumlahan skor jawaban pertanyaan no 7 dan 8,

jumlahnya 0 skornya 0, jumlah 1-2 skornya 1, jumlahnya 3-4 skornya 2,

jumlahnya 5-6 skornya 3. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan semua

sub bagian dengan rentang nilai 0-21. Kualitas tidur dikatakan baik bila skor

PSQI < 5 dan kualitas tidur buruk bila skor PSQI 5 (Agustin, 2012).

b. Untuk penilaian depresi pada lansia dipergunakan kuesioner GDS dengan 15

pernyataan yang sering disebut GDS Short Form atau GDS-S. Tiap jawaban

benar pada pertanyaan no 1,5,7,11,dan 13 akan diberikan nilai 1 dan jika salah

diberi nilai 0. Sedangkan jawaban benar pada pertanyaan no 2,3,4,6,8,9,10,

11,12,14, dan 15 diberikan nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Hasil penilaian

dikatagorikan menjadi dua. Bila skor GDS-S antara 0-4 artinya normal, bila

skor GDS-S antara 5-15 berarti depresi (University of Texas Health Science

Center, 2012).

c. Untuk menilai Fungsi Kognitif lansia mempergunakan Abbreviated Mental

Test Score (AMT) yang terdiri dari 10 pertanyaan, tiap jawaban yang benar

diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah diberi nilai 0. Jika total nilai 0-3

berarti terdapat gangguan kognitif berat, nilai 4-7 terdapat gangguan kognitif

sedang dan nilai 8-10 normal. AMT digunakan untuk menilai memori baru dan

lama, atensi, dan orientasi. Tes ini sudah digunakan untuk penapisan fungsi

kognitif pada pasien poli geriatri RSUP Sanglah Denpasar. Nilai tes AMT < 4

di eksklusi dari penelitian. Gangguan fungsi kognitif berat dikaitkan dengan

adanya kendala dalam pengumpulan data.

Page 45: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

35

d. Untuk menilai aktivitas harian lansia mempergunakan Skala ADL. Aktivitas

harian yang dinilai meliputi mengontrol buang air besar, mengontrol buang air

kecil, membersihkan diri, penggunaan toilet, makan, berpindah tempat dari

tidur ke duduk, berjalan, berpakaian, naik turun tangga dan mandi. Kuesioner

ADL yang dipergunakan merupakan adaptasi dari indek Barthel. Kuesioner ini

berisi 10 pertanyaan yang masing-masing diberi skor antara 0 - 2. Skor 20

berarti lansia dapat berfungsi secara penuh, skor 12-19 berarti ketergantungan

ringan, skor 9-11 berarti ketergantungan sedang, skor 5-8 berarti

ketergantungan berat dan skor 0-4 berarti lansia ketergantungan total dan di

eksklusi dari penelitian. Kuesioner ADL Barthel ini digunakan untuk

penapisan status fungsi harian pasien lansia di poli geriatri RSUP Sanglah.

4.7 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Kepala Departemen Psikiatri

FK Unud, Komite Etik FK Unud RSUP Sanglah Denpasar dan Pemerintah Daerah

Kabupaten Karangasem. Pada populasi target dimasing-masing posyandu lansia

dilakukan pemilihan sampel dengan cara consecutive sampling yaitu dengan memilih

12 orang lansia pengunjung pertama ke posyandu sehingga memperoleh sampel yang

dikehendaki. Pada sampel yang dikehendaki selanjutnya dilakukan pemilihan sampel

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga mendapatkan sampel terpilih

(eligible sample). Sampel kemudian diberi penjelasan tentang teknis pelaksanaan,

tujuan dan manfaat penelitian yang akan dilakukan oleh petugas. Selanjutnya sampel

menandatangani atau memberi tanda cap jempol surat persetujuan yang menyatakan

Page 46: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

36

kesediaan untuk ikut serta dalam penelitian yang akan dilakukan. Petugas yang

sebelumnya sudah diberi penjelasan tentang cara penggunaan kuesioner penelitian

kemudian melakukan wawancara terstruktur dengan kuesioner (PSQI dan GDS-S).

Data dari masing-masing posyandu lansia kemudian dikumpulkan dan diserahkan

kepada peneliti untuk ditabulasi dan dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian.

Alur penelitian digambarkan pada bagan berikut:

4.2 Bagan alur penelitian

Analisis data

Depresi (+) Depresi (-) Depresi (+) Depresi (-)

Kualitas tidur buruk Kualitas tidur baik

Sampel terpilih

(eligible sample

Cara pemilihan Sampel

Kriteria inklusi

Kriteria eksklusi

Populasi target

Lansia

Sampel yang dikehendaki

Page 47: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

37

4.8 Analisis Data

Data yang didapat dikumpulkan kemudian dilakukan analisis statistik dengan

bantuan komputer. Analisis data pada penelitian ini dibagi dalam 3 tahap yaitu:

1. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan menggambarkan karakteristik subjek penelitian.

Terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan dan

status tinggal. Variabel karakteristik yang berskala katagorikal digambarkan

menggunakan distribusi frekuensi.

2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat bertujuan untuk menilai hubungan 1 variabel bebas dengan 1

variabel tergantung dengan cara membuat tabel silang 2x2 sehingga bisa

dihitung kejadian depresi pada yang berkualitas tidur baik dibanding yang

buruk. Ukuran asosiasi yang digunakan adalah Prevalen Ratio. Uji statistik:

Chi Square Test dengan melihat 95% CI. dan batas kemaknaan p< 0,05.

3. Analisis Multivariat

Analisis Multivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan murni kualitas

tidur dengan depresi setelah mengendalikan variabel lain (umur, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan, status pasangan, dan status tinggal). Caranya dengan

melakukan uji regresi logistik. Ukuran asosiasi yang digunakan adalah Regresi

Poisson dan didapat adjusted prevalen ratio. Kemaknaan secara statistik

dinilai dengan 95% CI dan nilai P< 0,05.

Page 48: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

38

BAB V

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini melibatkan 144 orang peserta posyandu lansia. Gambaran

Karakteristik subyek pada penelitian ini. dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 5.1

Gambaran Karakteristik Subyek Penelitian

Variabel Jumlah (N=144)

N %

Umur

75 tahun < 75 tahun

24

16,7

120 83,3

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

63

81

43,8

56,3

Pendidikan

Tidak sekolah

SD

66

42

45,8

29,2

SMP 33 22,9

SMA

Diploma

2

1

1,4

0,7

Pekerjaan

Tidak bekerja

Petani

Peternak

Wiraswasta

Pensiunan

43

61

9

22

9

29,9

42,4

6,3

15,3

6,3

Status tinggal

Sendiri

Keluarga

Status pasangan

Ada

Tidak

Kualitus tidur

Buruk

Baik

Depresi

Ya

Tidak

8

136

113

31

99

45

76

68

5,6

94,4

78,5

21,5

68,7

31,3

52,8

47,2

Page 49: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

39

Jumlah sampel yang ikut dalam penelitian sejumlah 153 orang peserta

posyandu lansia di 12 Puskesmas di Karangasem. Sebanyak 9 orang di eksklusi karena

menderita sakit kronis, dimana 5 orang subyek menderita sakit kencing manis dan 4

orang sakit arthritis sehingga sampel terpilih akhirnya berjumlah sebanyak 144 orang

subyek.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa subyek penelitian yang berumur

diatas 75 tahun sebanyak 16,7% sedangkan lansia yang berumur dibawah dibawah 75

tahun 83,3%. Jumlah subyek laki-laki dan perempuan pada penelitian ini tidak jauh

berbeda. Persentase subyek laki-laki dan perempuan adalah 43,8% : 56,3%.

Penelitian ini juga menggolongkan subyek berdasarkan pendidikan dimana

sebagian besar subyek memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sebesar 45,8%

subyek tidak bersekolah, 29,2% pendidikan tamat SD, sedangkan sisanya memiliki

tingkat pendidikan SMP, SMA, dan diploma.

Sebanyak 29,9% subyek tidak bekerja, 42,41% subyek bekerja sebagai petani,

dan subyek lainnya bekerja sebagai peternak, wirasawasta dan pensiunan. Berdasarkan

status tinggal sebagian besar sampel (94,4%), tinggal dengan keluarga atau saudara

jauh sedangkan sisanya tinggal seorang diri. Sebanyak 21,5% subyek sudah tidak

memiliki pasangan hidup.

Pada table diatas dapat juga kita lihat prevalensi subyek dengan kualitas tidur

buruk ditemukan sebanyak 68,7% sedangkan prevalensi depresi pada subyek sebanyak

52,8%.

Page 50: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

40

Tabel 5.2 berikut ini menunjukkan hasil analisis bivariat hubungan kualitas

tidur dengan depresi pada lansia di Karangasem.

Tabel 5.2

Hubungan Kualitas Tidur dengan Depresi pada Subyek Penelitian

Variabel

Depresi

PR 95%CI Nilai P

Ya Tidak

Kualitas Tidur

Buruk 69 (69,7) 30 (30,3) 4,5 2,2-8,9 0,001

Baik 7 (15,6) 38 (84,4)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa pada subyek

dengan kualitas tidur yang buruk sebanyak 69,7% mengalami depresi, sedangkan pada

subyek dengan kualitas tidur baik sebanyak 15,6% mengalami depresi. Hal ini berarti,

kejadian depresi lebih berpeluang akan terjadi pada subyek dengan kualitas tidur

buruk.

Hasil analisis ini juga menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara

kualitas tidur terhadap kejadian depresi pada subyek dengan PR sebesar 4,5 yang

artinya subyek dengan kualitas tidur buruk 4,5 kali berpeluang mengalami depresi

dibandingkan subyek dengan kualitas tidur baik. Berdasarkan hasil uji statistik

hubungan tersebut bermakna dengan 95%CI: 2,2 – 8,9 dan nilai p <0,001.

Hasil analisis bivariat hubungan faktor lain (umur, jenis kelamin, status

pasangan, pendidikan, status pekerjaan dan staus tinggal) dengan kejadian depresi

pada subyek penelitian ditunjukan pada tabel berikut.

Page 51: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

41

Tabel 5.3

Hubungan Faktor Lain dengan Kejadian Depresi pada Subyek Penelitian

Variabel

Depresi

PR 95%CI Nilai P Ya Tidak

Umur

75 < 75

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

Status Pasangan

Ada

Tidak

Status tinggal

Sendiri

Dg. keluarga

Status Pekerjaan

Tidak bekerja

Bekerja

Pendidikan

Tidak sekolah

Sekolah

14 (58,3)

62 (51,7)

26 (41,3)

50 (61,7)

56 (49,6)

20 (64,5)

5 (62,5)

71 (52,2)

27 (62,8)

49 (48,5)

32 (48,5)

44 (56,4)

10 (41,7)

58 (48,3)

37 (58,7)

31 (38,3)

57 (50,4)

11 (35,5)

3 (37,5)

65 (47,8)

16 (37,2)

52 (51,5)

34 (51,5)

34 (43,6)

1,1

0,7

0,8

1,2

1,3

0,9

0,8-1,7

0,5-0,9

0,6-1,1

0,7-2,1

1,0-1,8

0,6-1,2

0,550a

0,015ª

0,139ª

0,722b

0,116a

0,343a

a : Dianalisis dengan Chi squere

b : Dianalisis dengan Fisher & exact test

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.3 dapat diketahui adanya variabel lain yang

juga berhubungan dengan terjadinya depresi yaitu jenis kelamin dengan PR sebesar

0,7 yang artinya laki-laki mempunyai peluang lebih rendah untuk mengalami depresi

dan hasil tersebut bermakna secara statistik dengan nilai p = 0,015. Selain itu terdapat

variabel lain yang juga berpotensi sebagai perancu dengan nilai p<0,25 yaitu jenis

kelamin, status pasangan dan pekerjaan. Sehingga ketiga variabel ini penting

diperhitungkan pada analisis multivariat untuk mendapatkan hubungan murni kualitas

tidur dengan kejadian depresi pada lansia.

Page 52: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

42

Tabel berikut menunjukkan hasil analisis multivariat hubungan murni kualitas

tidur dengan depresi setelah mengendalikan variable jenis kelamin, status pasangan

dan pekerjaan. Analisis multivariat ini menggunakan uji Regresi Poisson sehingga

didapat ukuran asosiasi berupa adjusted PR.

Tabel 5.4

Hubungan Murni Kualitas Tidur dengan Depresi Setelah Mengendalikan

Variabel Jenis kelamin, Status pasangan dan Pekerjaan

Variabel

Adjusted

PR 95% CI Nilai P

Kualitas Tidur 4,5 2,1-9,9 <0,001

Jenis kelamin 0,7 0,4-1,1 0,085

Status pasangan

Pekerjaan

0,9

1,1

0,5-1,6

0,7-1,9

0,799

0,485

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui adanya hubungan murni

(independent) kualitas tidur dengan kejadian depresi pada lansia setelah

memperhitungkan variabel jenis kelamin, status pasangan dan pekerjaan dengan

adjusted PR sebesar 4,5. Hal ini berarti peluang untuk mengalami depresi pada lansia

dengan kualitas tidur buruk 4,5 kali dibandingkan lansia dengan kualitas tidur baik

setelah memperhitungkan variabel jenis kelamin, status pasangan dan pekerjaan.

Berdasarkan uji Regresi Poisson hubungan tersebut dinyatakan sangat bermakna (higly

significant) dengan nilai p <0,001 dan 95%CI: 2,1– 9,9.

Page 53: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

43

Pada table dibawah ditunjukkan hasil analisis multivariat hubungan komponen

kualitas tidur dengan depresi pada lansia.

Tabel 5.5

Hubungan Komponen Kualitas Tidur dengan Depresi pada Lansia

di Karangasem

Komponen

Kualitas Tidur

Adjusted

PR 95% CI Nilai P

Latensi Tidur 1,3 1,051-1,586 <0,015

Efisiensi Tidur 1,2 1,002-1,507 0,048

Gangguan Tidur 1,3 0,950-1,820 0,099

Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat diketahui latensi tidur memperlihatkan hubungan

yang signifikan dengan depresi pada subyek dibanding komponen kualitas tidur

lainnya. Hasil adjusted PR yang didapat sebesar 1,3. dan berdasarkan uji Regresi

Poisson hubungan tersebut dinyatakan bermakna dengan nilai p <0,015 dan 95%CI:

1,051-1,586.

Page 54: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

44

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Data Deskriptif Kualitas Tidur dan Depresi pada Lansia di Karangasem

Subyek penelitian berjumlah 144 orang yang diambil dari 12 Puskesmas yang

ada di Karangasem. Jumlah ini adalah 0,31% dari total lansia yang ada di Karangasem

yang berjumlah 46.974 orang.

Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kualitas tidur buruk di Karangasem

sebanyak 68,7%. Angka ini sedikit lebih tinggi dari yang dilaporkan Kamel, dkk.

(2006) yang mendapatkan prevalensi insomnia pada lanjut usia di Amerika Serikat dan

negara lainnya bervariasi antara 30-60%. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan di

Australia tahun 2009 melaporkan prevalensi insomnia pada kelompok umur diatas 65

tahun sebanyak 47,6% (Deloittte Access Economics, 2011). Sedangkan menurut

Sadock dan Sadock (2015) prevalensi gangguan tidur pada lansia kurang lebih sekitar

40-50% dari populasi lansia.

Fitri (2009) melaporkan prevalensi gangguan tidur pada lansia di Indonesia

cukup tinggi yaitu sekitar 67%. Prayitno (2002) dalam laporan penelitiannya

menyebutkan lansia berusia 65 tahun yang tinggal di rumah, hampir setengahnya

diperkirakan mengalami gangguan tidur sedangkan yang tinggal di tempat perawatan

lansia dua pertiga. Penelitian Dewi dan Ardani (2013) di Panti Sosial Tresna Werda

Wana Seraya Denpasar, menemukan prevalensi lansia yang mengalami insomnia

sebesar 40%. Angka ini lebih kecil dari yang didapatkan peneliti. Perbedaan jumlah

Page 55: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

45

sampel dan instrumen penelitian yang dipakai menyebabkan hasil ini yang didapatkan

sedikit berbeda.

Prevalensi kejadian depresi yang ditemukan dalam penelitian ini juga cukup

tinggi sebanyak 52,8%. Angka ini jauh lebih tinggi dari pada yang dilaporkan di

Canada, dimana lansia yang hidup dalam komunitas yang mengalami depresi

sebanyak 5-10%, sedangkan yang hidup dalam lingkungan institusi 30-40% yang

mengalami depresi (Fernandez,dkk.,2006).

Wulandari (2011), membandingkan kejadian dan tingkat depresi pada lansia

yang tinggal di Panti Wreda dengan kelompok komunitas di Semarang, menyimpulkan

proporsi depresi pada lansia di komunitas 60% dibanding di Panti Wreda 38,5%.

Sedangkan menurut Sumirta (2008), yang melakukan penelitian di Panti Wredha

Wana Sraya Denpasar, menemukan sebanyak 72% lansia yang tinggal di panti

tersebut menunjukkan tanda depresi.

Penelitian mengenai tingkat depresi di Karangasem juga pernah dilakukan,

Suardana (2011) di Puskesmas Karangasem 1, hasil penelitian melaporkan sebanyak

41,7% lansia menunjukkan tanda depresi. Angka ini hampir sama dengan yang didapat

pada penelitian ini.

Tingginya keluhan tidur dan depresi pada lansia di Karangasem tidak bisa

dilepaskan dari berbagai faktor yang mempengaruhi seperti lingkungan, kebisaaan

masyarakat, tingkat ekonomi, pekerjaan dan masalah sosial lainnya. Karangasem

merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat pendapatan yang kurang jika

dibandingkan dengan kebupaten lain di Bali. Disamping itu aktivitas perekonomian

Page 56: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

46

maupun aktivitas lainnya seperti kegiatan keagamaan dan adat, lebih banyak dilakukan

pada malam hari sehingga keadaan ini akan mempengaruhi kualitas tidur dan depresi

pada masyarakat. Tingginya prevalensi gangguan kualitas tidur dan depresi pada

lansia yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan pentingnya diketahui

hubungan antara kedua hal tersebut.

6.2 Hubungan Faktor Lain dengan Depresi pada Lansia di Karangasem

Hasil analisis bivariat antara kualitas tidur dengan depresi pada lansia di

Karangasem menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Subyek dengan kualitas tidur

buruk 4,5 kali berpeluang mengalami depresi dibandingkan subyek dengan kualitas

tidur baik. Berdasarkan hasil uji statistik hubungan tersebut bermakna dengan 95%CI:

2,2 – 8,9 dan nilai p<0,001.

Hasil analisis bivariat faktor lain seperti: umur, jenis kelamin, status tinggal,

status pasangan, pekerjaan dan pendidikan dengan depresi, menunjukkan faktor jenis

kelamin, status pasangan dan pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan pula

dengan depresi pada lansia. Hasil nilai p yang menunjukkan kemaknaan hubungan

tersebut adalah nilai p: 0,015 untuk jenis kelamin, nilai p: 0,139 untuk status pasangan

dan nilai p: 0,116 untuk pekerjaan.

Hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan depresi menurut hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kim dkk. (2009) yang

melaporkan bahwa lansia wanita memiliki kecendrungan menderita depresi lebih besar

yakni 20,9% dibanding pria 9,2%, dengan nilai p<0,001. Begitu juga dengan

Page 57: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

47

penelitian Danesh dan Landeen (2007) yang mendapatkan kejadian depresi pada lansia

wanita sebesar 25.3%, lebih banyak dari lansia pria dengan nilai p<0,001.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Suardana (2011) mendapatkan

depresi pada wanita sebesar 43,3% sedangkan pria sebesar 39,4%, dengan nilai p:0,74

yang menunjukkan hubungan jenis kelamin dengan depresi pada lansia tidak

signifikan. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan tempat dan instrument penelitian

yang dipergunakan berbeda.

Lansia wanita di Karangasem sama seperti wanita Bali pada umumnya.

Menurut Kicik (2007), wanita Bali digambarkan sebagai sosok yang sangat komplek.

Wanita Bali selain sebagai ibu rumah tangga, juga sebagai penopang perekonomian

keluarga, bertanggung jawab terhadap kelangsungan kegiatan upacara keagamaan dan

adat. Ketulusan pengabdian wanita Bali dalam semua sendi kehidupan sering

memunculkan steriotipe wanita Bali sebagai pekerja keras, ulet, jarang mengeluh.

Keadaan ini disamping merupakan sarana untuk mengekpresikan peran wanita dalam

masyarakat, situasi ini dapat pula menyebabkan wanita Bali rentan menghadapi

permasalahan yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan depresi.

Secara alamiah wanita juga mengalami perubahan anatomi, fisik, dan fisiologi.

Wanita tidak bisa lepas dari pengaruh perubahan hormonal. Setelah mengalami

menopause, wanita akan mengalami kehilangan rasa percaya diri dan gangguan

interpersonal dan semakin diperparah dengan adanya masalah keluarga sehingga

wanita rentan mengalami gangguan depresi (Jacoby, dkk., 2008).

Page 58: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

48

Hubungan antara status pasangan dengan depresi pada subyek penelitian ini

sesuai dengan hasil penelitian Robert dkk. (2000) menyebutkan sebesar 25% lansia

yang tidak memiliki pasangan cenderung menderita depresi sedangkan lansia yang

memiliki pasangan sebanyak 12,5% yang menderita depresi. Begitu juga penelitian

yang dilaporkan Suardana (2011) yang mendapatkan prevalensi lansia yang tidak

memiliki pasangan 57,3% menderita depresi dibanding lansia yang memiliki pasangan

dengan nilai p:0,883.

Kecendrungan lansia yang tidak memiliki pasangan menderita depresi

disebabkan tidak adanya tempat untuk berbagi cerita dan kecilnya dukungan yang

dirasakan lansia dalam menjalani masa tua, apalagi usia produktif di Karangasem

lebih banyak merantau ke kota sehingga semakin menambah kesepian yang dirasakan

kaum lansia di Karangasem.

Hubungan antara pekerjaan dengan depresi pada lansia pada penelitian ini

sesuai dengan penelitian Pei, Xiaomei dan Hui, (2009), yang melaporkan bahwa

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik lansia merupakan salah satu upaya

mencegah terjadinya depresi pada lansia. Penelitian Beljouw dkk. (2010) juga

melaporkan adanya hubungan yang bermakna antara lansia tidak bekerja dengan

depresi dengan nilai p<0,00. Begitu juga penelitian yang dilakukan Suardana (2011),

yang melaporkan bahwa 63,2% lansia yang tidak bekerja cenderung menderita depresi

dan terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan depresi pada lansia

dengan nilai p:0,164.

Page 59: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

49

Bekerja adalah bentuk perilaku aktif yang merupakan salah satu cara untuk

mencegah depresi. Dari data statistik, sebagian besar lansia di Karangasem bekerja

sebagai petani dan peternak. Bagi lansia di Karangasem juga lansia lainnya, bertani

atau berternak merupakan salah satu cara mengurangi kejenuhan dalam menjalani

rutinitas masa lansia. Aktifitas bekerja yang sesuai dengan kondisi fisik, selain dapat

menambah penghasilan juga merupakan sarana rekreasi yang dapat mengurangi

keluhan depresi pada lansia.

6.3 Hubungan Kualitas Tidur dengan Depresi pada Lansia di Karangasem

Hubungan kualitas tidur dengan depresi pada subyek diperoleh setelah faktor

kualitas tidur, jenis kelamin, status pasangan dan pekerjaan dianalisis secara

multivariat menggunakan regresi poison. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa

kualitas tidur sangat signifikan sekali berhubungan dengan depresi pada lansia di

Karangasem dibandingkan faktor jenis kelamin, status pasangan dan pekerjaan.

Hasil Uji statistik menunjukkan adjusted PR sebesar 4,5 dan nilai p <0,001 dan

95%CI:2,1– 9,9 yang berarti pada lansia dengan kualitas tidur buruk kemungkinan 4,5

kali mengalami depresi dibandingkan yang memiliki kualitas tidur baik dimana

hubungan antar kedua variabel ini sangat bermakna.

Pada analisis multivariat antara komponen kualitas tidur yang meliputi latensi

(kesulitan memulai tidur), durasi tidur, kualitas tidur, efisiensi kebisaaan tidur,

gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan gangguan fungsi tubuh di siang hari,

didapat hubungan yang sangat signifikan antara latensi tidur dengan depresi pada

lansia.

Page 60: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

50

Hasil uji statistik mendapatkan adjusted PR :1,3. yang artinya setiap

meningkatnya presentasi dari latensi tidur pada lansia, kemungkinan 1,3 kali akan

mengalami depresi. Berdasarkan uji Regresi Poisson hubungan tersebut dinyatakan

bermakna dengan nilai p <0,015 dan 95%CI: 1,051-1,586.

Penelitian yang mencari hubungan antara kualitas tidur dengan depresi pada

lansia secara khusus belum banyak dilakukan. Penelitian yang mirip dilaporkan oleh

Chang dkk. (2011) yang melaporkan hasil penelitian di Korea Menggunakan

kuesioner PSQI dan GDS versi Korea, hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur

yang buruk berkaitan dengan tingkat depresi yang lebih tinggi pada lansia diatas 60

tahun setelah mengedalikan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, merokok dan

minum alkohol.

Orhan dkk. (2012) melakukan penelitian dengan jumlah sampel 73 orang

lansia yang tinggal di panti jompo di Turki. Menggunakan kuesioner PSQI untuk

menilai kualitas tidur dan GDS untuk menilai depresi, hasil penelitian menunjukkan

prevalensi kedua gangguan ini cukup tinggi dan terdapat hubungan yang signifikan

antara kualitas tidur yang buruk dengan kejadian depresi pada lansia.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Turkmen dkk. (2012) yang meneliti

hubungan kualitas tidur dengan Depresi pada pasien lansia yang sedang menjalani

terapi hemodialysis. Penelitian ini juga mendapatkan hasil yang signifikan mengenai

hubungan kualitas tidur yang buruk dengan depresi pada lansia

Hubungan kualitas tidur dengan depresi juga dilaporkan pada beberapa laporan

kasus dimana gejala depresi membaik ketika diberikan terapi pada gangguan tidurnya.

Page 61: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

51

Michael Perlis, direktur University of Rochester, melaporkan bahwa terapi yang

difokuskan untuk mengobati insomnia dapat meningkatkan hasil pengobatan depresi

(Melville, 2005). Laporan yang sama juga disampaikan oleh Luca dkk. (2013)

menyampaikan laporan kasus seorang wanita Kaukasia 65 tahun menderita insomnia

dengan depresi yang berhasil diobati dengan manipulasi siklus tidur-bangun.

Penelitian mengenai hubungan antara kualitas tidur dengan depresi pada lansia

sebelumnya juga pernah dilakukan di Indonesia. Disain penelitian pada umumnya

meletakan depresi sebagai variabel bebas sedangkan gangguan tidur sebagai variabel

terikat, terbalik dengan disain penelitian ini.

Raharja (2013) meneliti hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian

insomnia pada lansia di Karang Werdha Semeru Jaya Jember. Hasil penelitian

menunjukkan dari 35 responden yang diobservasi menggunakan GDS-S dan Insomnia

Rating Scale yang dikembangkan oleh KSBPJ, melaporkan sebanyak 86,7% lansia

yang mengalami depresi mengalami insomnia sedangkan sisanya tidak. Hasil uji

statistik OR: 9,750, p:0,044, disimpulkan ada hubungan antara depresi pada lansia

dengan kejadian insomnia.

Andriyani (2008) melakukan penelitian di Panti Wredha Budhi Dharma,

Yogyakarta. Penelitian non eksperimen dengan metode deskriptif, crossectional. Dari

35 responden yang diobservasi diperoleh data 25 orang lansia dengan depresi sedang-

berat, semuanya mengalami insomnia. Sebanyak 5 orang lansia dengan depresi ringan,

1 orang mengalami insomnia. Sedangkan 5 orang lansia yang tidak depresi, tidak ada

Page 62: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

52

yang mengalami insomnia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan kualitas tidur

signifikan berhubungan dengan depresi pada lansia.

Hubungan kualitas tidur dan depresi pada lansia di Karangasem tidak bisa

dilepaskan dari sikap lansia yang enggan mengakui masalah psikologis (depresi) yang

mereka hadapi karena masalah psikologis adalah masalah pribadi yang tidak boleh

diketahui orang lain, tapi mereka tidak segan mengatakan kalau memiliki keluhan

tidur. Masyarakat dari budaya timur dan negara-negara berkembang lebih sering

mengungkapkan keluhan somatik dan menyangkal memiliki masalah psikologis,

keadaan ini berbeda dengan masyarakat dari budaya barat. Hal ini disebabkan karena

mereka tidak bersedia menceritakan masalah kejiwaan atau gangguan emosi yang

mereka alami (Gonzales, dkk., 2010).

Hubungan yang signifikan ini juga disebabkan karena kualitas tidur yang

buruk selain sebagai stressor timbulnya depresi, secara neuroanatomi dan mekanisme

neurofisiologi memiliki struktur yang sama, meliputi hipotalamus, serotonin dan

melatonin sehingga kasus gangguan tidur sering komorbid dengan gangguan depresi

(Alberti, 2006).

Gangguan tidur dapat terjadi karena seseorang menderita depresi sedangkan

depresi dapat timbul karena pola tidur seseorang yang tidak sehat. Gangguan tidur

tidak hanya merupakan bagian dari gejala depresi tetapi, dapat pula menjadi faktor

risiko untuk memulai episode depresi (Manber, dkk., 2009).

Implikasi dari hasil penelitian yang menunjukkan hubungan yang sangat

signifikan sekali antara kualitas tidur dengan depresi pada lansia di Karangasem,

Page 63: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

53

terutama masalah latensi tidur, keadaan ini menuntut peran aktif tenaga kesehatan

khususnya petugas di Puskesmas agar dapat memberikan informasi yang tepat

mengenai pola tidur yang baik (sleep hygiene) dengan harapan perbaikan kualitas tidur

terutama masalah latensi tidur dapat mengurangi dan mencegah timbulnya kejadian

depresi pada lansia.

6.4 Limitasi dan Kekuatan Penelitian

6.4.1 Limitasi

Penelitian ini memiliki beberapa limitasi antara lain: disain penelitian

dilakukan secara cross sectional sehingga hasilnya kurang dapat menjelaskan

temporal relationship antara variable kualitas tidur dengan depresi pada lansia. Kedua

variabel diukur pada waktu yang bersamaan sehingga kita tidak bisa menentukan

variabel mana yang terjadi terlebih dahulu sehingga disarankan untuk penelitian

selanjutnya menggunakan disain penelitian kohort.

Subyek penelitian yang dipakai pada penelitian ini hanya memakai subyek

pada populasi tertentu dan dilakukan ditempat tertentu pula sehingga hasil penelitian

ini belum tentu menggambarkan kondisi yang sama pada populasi dan tempat yang

berbeda.

6.4.2 Kekuatan Penelitian

Kekuatan penelitian ini adalah seting penelitian berbasis populasi atau

berdasarkan seting routine di populasi dalam hal ini posyandu lansia sehingga hasil

yang dicapai lebih aplikatif dan generalisasinya lebih baik.

Page 64: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

54

Penelitian yang mencari hubungan antara kualitas tidur dan faktor-faktor lain

dengan depresi pada lansia belum banyak dilakukan sehingga hasil penelitian ini dapat

dijadikan data awal untuk penelitian yang lebih besar dimasa datang. Selain itu

instrumen penilaian kualitas tidur dan penilaian depresi pada lansia yang digunakan

pada penelitian adalah kuesioner yang sering digunakan pada penelitian di Indonesia

maupun di luar negeri dan sudah dilakukan uji reabilitas dan validitas dengan hasil

yang cukup baik.

Page 65: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

55

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat dibuat simpulan

sebagai berikut: Proporsi gangguan tidur dan depresi pada lansia di Karangasem

cukup tinggi, dan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kualitas tidur

dengan depresi pada lansia di Karangasem, sedangkan hubungan antara faktor-faktor

lain seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pasangan, dan status

tinggal denagn depresi pada lansia tidak bermakna.

7.2 Saran

Melakukan penelitian lanjutan dengan metode yang berbeda pada lokasi yang

berbeda pula di posyandu lansia lainya di seluruh kabupaten/kotamadya di wilayah

Propinsi Bali untuk mendapatkan data yang lebih banyak menganai proporsi gangguan

tidur dan depresi pada lansia sehingga dapat menjelaskan hubungan antara kualitas

tidur dengan depresi pada lansia. Memperbanyak kegiatan penyuluhan yang dilakukan

terhadap masyarakat mengenai betapa pentingnya sleep hygiene dalam menjaga

kualitas hidup lansia dengan memberikan informasi mengenai aktivitas dan perilaku

yang dapat memperbaiki kualitas tidur dengan menghindari berbagai faktor yang

memicu gangguan tidur untuk mencegah timbulnya depresi. Misalnya dengan cara:

gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, tidur dan bangun secara teratur pada jam

yang sama tiap hari, tidur dengan waktu yang cukup, kurangi atau hentikan kebiasaan

Page 66: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

56

penggunaan alkohol, nikotin atau kafein, berolahraga setiap hari tapi jangan sebelum

tidur atau larut malam, makan dengan teratur, hindari gangguan fisik (suara berisik,

cahaya terang, panas dan dingin) dan hindari terlalu sering tidur siang, apabila biasa

tidur siang lakukan pada waktu yang sama tiap hari (sebaiknya sesudah makan siang

dan jangan melebihi 45 menit). Kuesioner PSQI dan GDS-S dapat dipakai oleh tenaga

kesehatan untuk melakukan semacam uji tapis tentang gangguan tidur dan depresi

pada lansia.

Page 67: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

57

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur pada

Pekerja Shift di PT. Krakatau Tirta Industri Cilegon” (Skripsi). Jakarta: Universitas

Indonesia.

Alberti A. 2006. Headache and Sleep. Sleep Medicine Review; 10(6):431-7.

American Psychiatry Association, 2013. Diagnostic and Statistikal Manual of

Mental Disorder (DSM-5): p.160-2.

Amir, N. 2005. Depresi: Aspek neurobiologi diagnosis dan tatalaksana.

Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Amir, N. 2015. Aspek Neurobiologi Gangguan Depresi Mayor. (kuliah). RSUP

Sanglah Denpasar, tanggal 20 Januari 2015

Andriyani, M. 2008. Hubungan Antara Tingkat Depresi Dengan Kejadian

Insomnia Pada Lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Diunduh dari

http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/03/ikpiii48/. Diakses tanggal 29 Juli 2015.

Beljouw, IMV., Verhaak, PF., Cuijpers, P., Marwijk, HW., Penninx, BH. 2010

The course of untreated anxiety and depression and determinate of poor one year

outcome: a one year cohort study. BMC Psychiatry;10(86)

Blazer, D.G. 2005, Origins of depression in later life. psychological medicine,

Cambridge University press, pp.249-65

Böhm, S. 2012. Sleep and Chronotype in Adolescents (Dissertation). Munich:

Universität zu Mϋnchen.

Buysse, D., Reynold, C., Monk, T., Berman, S., Kupfer, D. 1989. The

Pittsburgh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practice and

Research. Psychiatry Res; 28(2):193-213.

Chang, KJ., Son, SJ., Lee, Y., Back, JH., Lee, KS., Lee, SJ., Chung, YK., Lim,

KY., Noh, JS., Kim, HC., Koh, SH., Roh, HW., Park, MA., Kim, JJ., Hong, CH. 2014.

Perceived sleep quality is associated with depression in a Korean elderly population.

Diunduh dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub med/24852666. Diakses tanggal 28

Oktober 2015.

Page 68: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

58

Chokroverty, S. 2010. Overview of Sleep and Sleep Disorder. Indian J Med

Res; 131:126-40.

Cohen-Zion, M. & Ancoli-Israel, S. 2009. Sleep Disorder in Hazzard’s

Geriatric Medicine and Gerontology ed sixth, US: The McGrraw-Hill Companies. pp.

671-82

Cueller, G. & Ratcliffe, J. 2008. A Comparison Of Glycemic Control , Sleep,

Fatique, and Depression, in Type 2 Diabetes with and without Restless Leg Syndrome.

J clin sleep med;4(1):50-6

Cunha, da B., Zanetti, L., Hass, J. 2008. Sleep Quality in Type 2 Diabetics. Rev

Latino-am Enfermagem; 16(5):850-5.

Curcio, G. & Ferrera, 2006. Sleep Loss, Learning Capacity and Academic

Performance. Sleep Med Rev;10(5):323-37.

Dahlan, MS. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Danesh, NA. & Landeen, J. 2007. Relation between depression and sosiodemo

graphic factor. International Journal of mental Health I:4pl-9 http://www.ijmhs.

com/conten.

Davison, G. C., Neale, J. M. & Kring, A. M., 2004. Psikologi Abnormal.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Deloitte Access Econimics. 2011. Re-awakening Australia: The Economic

Cost of Sleep Disorders in Australia. Diunduh dari http:/www.sleephealth foundation.

org.au/pdfs/news/Reawakening%20Australia.pdf. Diakses tanggal 25 Oktober 2015.

Dewi, PA. & Ardani, IGA. 2013. Angka Kejadian serta Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werda

Wana Seraya. Denpasar: Fakultas Kedokteran Udayana.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, 2015. Laporan bulanan lansia

Duckworth, 2009. Depression and chronic illness; fact sheet. National Alliance

on Mental Ilness. Diunduh dari www.cc.nih.gov/ccc/patient.education. Diakses

tanggal 29 Juli 2015.

Feinsilver, SH. 2003. Sleep in the elderly. What is normal?. Clin Geriatr Med.;

19:177-88.

Page 69: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

59

Fernandez, C., Garcia, JC., Gonzales MP., Borondo, JB. 2006. Depression In

The Elderly Living In a Rural Area and Other Related Factor, Actas Esp Psiquiatr,

vol.34, no.6, pp.355-61

Fitri, MY. 2009. Gangguan Tidur Pada Lansia. diunduh dari : http //

stikeskabmalang. wordpress.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2015.

Germain, A., Nofzinger, EA., Kupfer, DJ., Buysse, DJ. 2004. Neurobiology of

Non-REM Sleep in Depression: Further Evidence for Hypofrontality and Thalamic

Dysregulation. Am J Psychiatry: 161:1856-63.

Gonzales HM, Vega WA, Williams DR, Tarraf W, West BT. Neighbors HW.

2010. Arch Gen Psychiatry; 67 (1) pp.37-46.

Gottlieb, DJ. Punjabi, NM. Newman, AB. 2005. Association of sleep time with

diabetes mellitus and impaired glucose tolerance. Arch Intern Med; 165:863-7.

Indriati., Supriyadi., Sustyani. 2012. Hubungan Antara Depresi Dengan

Kejadian Insomnia Pada Lansia di Panti Wreda Harapan Ibu Semarang. (Jurnal

Penelitian) Semarang: STIKES Telogorejo.

Jacoby R., Oppenheimer C., & Tom D. 2008. Oxford textbook of old age

psychiatry. New York. Oxford University Press

Kamel NS, Gammack JK. 2006. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach,

and Treatment. The American Journal of Medicine.;119:463-469

Kamel, NS. & Gammack, JK. 2006. Insomnia in the Elderly: Cause, Approach,

and Treatment. The American Journal of Medicine; 119:463-9.

Kicik 2007. Perempuan Bali Sebuah Pengabdian. Balibuddy. Diunduh dari:

http:// bali4u.wordpress.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2015.

Kurlowicz, L. & Greenberg, S. 2007. The Geriatric Depression Scale, New

York: University College of Nursing. Htp//consultgerin.org/uploads.

Luca, A., Luca, M., Calandra, C. 2013. Sleep disorders and depression: brief

review of the literature, case report, and nonpharmacologic interventions for

depression. (Press journal:Clinical Interventions in Aging). diunduh dari http://www.

dovepress. com/clinical-interventions-in-aging-journal. Diakses tanggal 11 Agustus

2015.

Lumbantobing, SM. 2008. Gangguan Tidur. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Page 70: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

60

Mahdi, A., Fatima, G., Kumar DS., Verma, N. 2011. Abnormality of Circadian

Rhythm of Serum Melatonin and Other Biochemical Parameters in Fibromyalia

Syndrome. Indian Journal of Biochemistry & Biophysics; 48:82-7.

Manber, R. & Chambers, AS. 2009. Insomnia and depresision: a Multifaceted

interplay. Curr Psychiatry Rep. 11(6):437-42

Marcel, Gaharu, M., Lumempouw, SF. 2009. Gangguan tidur pada usia lanjut.

Diunduh dari URL: http://www.perdossi.or.id/show_file.html?id=146. Diakses tanggal

29 Juli 2015.

Martono, H. 2009, Psikogeriatri dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri

Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Jakarta: Balai penerbit FKUI, pp.621-33

Meier-Ewert, HK., Ridker, PM., Rifai, N., dkk. 2004. Effect of sleep loss on C-

reactive protein, an inflammatory marker of cardiovascular risk. J Am Coll Cardiol;

43:678-83.

Melville, K., 2005. Relationship Between Insomnia And Depression Revealed.

Diunduh dari: www. Science gogo.com. Diakses tanggal 19 Juli 2015.

Moldofsky, H. 2001. Sleep and Pain. Sleep Medicine Reviews; 5 (5) :387–98.

Montgomery, P. 2002. Treatments for sleep problems in elderly people. Br

Med J.; 325:1049.

Ogawa, Y., Kanbayashi, T., Saito, Y. 2003. Total sleep deprivation elevates

blood pressure through arterial baroreflex resetting: a study with microneuro graphic

technique. Sleep; 26:986-99.

Orhan. FO., Tuncel, D., Taş, F., Demirci, N., Ozer, A., Karaaslan, MF. 2012.

Relationship between sleep quality and depression among elderly nursing home

residents in Turkey Diunduh dari: http://www.ncbi.nlm.nih.Gov/pub med/22120045.

Diakses tanggal Oktober 2015.

Peres, M. 2005. Melatonin, The Pineal Gland and Their Implications for

Headache Disorders. Cephalalgia;25: 403-11.

Perlis, ML., Smith, LJ., Lyness, JM., Matteson, SR., Pigeon, WR., Jungquist,

CR., Tu, X. 2006. Insomnia as a risk factor for onset of depression in the elderly.

Behav Sleep Med;4:104-13.

Pie, Xiaomei, Chen P., & Hu Y. 2009. The practice of ild age support during a

period of social ransition the caseof rural China. SPA Workingpaper 2009. diunduh

dari: http//www.social protectionasia.org. Diakses tanggal 25 Oktober 2015.

Page 71: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

61

Pigeon, WR., Hegel, M., Unutzer, J., Fan, MY., Sateia, MJ., Lyness, JM. 2008.

Is insomnia a perpetuating factor for late-life depression in the IMPACT cohort?.

Sleep ; 31(4):481-8.

Prayitno, A. 2002. Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan -

penatalaksanaannya. Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran. Jakarta:

Universitas Trisakti.

Printz, PN. & Vittelo, MV. 2013. Sleep disorders. In: Comprehensive Textbook

of Psychiatry. Sadock BJ, Sadock VA, 9th ed, US: Lippincott Williams & Wilkins. A

Wolters Kluwer Co. pp.3053-59.

Raharja, EA. 2013. Hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia

pada lanjut usia di karang Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten

Jember. Surabaya: Ptudi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.

Robert RE., dkk. 2000. Are the obese at greater risk for depression ? American

Journal of Epidemiology. Vol 152 No 2 p.163-70.

Sadock, BJ. & Sadock,VA., 2015. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry

Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 9th ed, Philadelphia: Lippincott Williams &

Wilkins. P.988-1040.

Salgado-Delgado, R., Osorio, TA., Saderi, N., Escobar, C. 2011. Disruption of

Circadian Rhythms: A Crucial Factor in the Etiology of Depression. (review artikel).

Hindawi Publishing Corporation Depression Research and Treatment Volume 2011,

Article ID 839743, 9 pages doi: 10.1155/ 2011/ 839743

Salim, O., Sudharma, NI., Kusumaratna, RK., Hidayat, A. 2007. Validitas dan

Reliabilitas World Health Organization Quality of Life-BREF Untuk Mengukur

Kualitas Hidup Lanjut Usia, Universa Medicina, 26(1), pp.27-38

Shelkey, M. & Wallace, M. 2012. Katz Index of Independence in Activities of

Daily Living. Diunduh dari http://consultgerirn.org/ uploads/File/trythis/try this 2. pdf.

Diakses tanggal 29 Juli 2015.

Siregar & Hanun, M. 2011. Mengenal sebab-Sebab, Akibat-Akibat, dan Cara

Terapi Insomnia. Yogyakarta: Flash Books.

Stanley, M. & Beare, P. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta :

EGC.

Suardana. 2011. Hubungan Faktor Sosiodemograpi, Dukungan Sosial dan

Status Kesehatan Dengan Kejadian Depresi pada Agregat Lanjut Usia di Kecamatan

Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali (tesis). Jakarta: Universitas Indonesia.

Page 72: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

62

Sumirta. 2008. Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Depresi Pada Lansia

Di Panti Pelayanan Lanjut Usia Wana Seraya Denpasar Tahun 2008’, Jurnal Ilmiah

Keperawatan, vol.7, no.1, pp.77-83

Surilena. 2004. Gangguan Tidur Pada Lansia dan Penanganannya. Yayasan

Kesehatan Jiwa “Dharmawangsa”. XXXVII (1)

Sutikno E. 2011. Hubungan antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup

Lansia. Diunduh dari http://jki-ina.com/index.php/jki/article/view/13. Diakses tanggal

29 Juli 2015.

Suzanne, M. & Steven, G. 2009. Normal Sleep, Sleep Physiology, and Sleep

Deprivation. Diunduh dari: http://emedicine.medline.com. Diakses tanggal 11 Agustus

2015.

Tarbiyati, A. K., Suewadi., Sumarni. 2004. Hubungan Antara Insomnia Dan

Depresi Pada Lanjut Usia di Kecamatan Mergangsan Yogyakarta. (Jurnal Penelitian)

Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Turkmen, K,. Erdur, FM., Guney, I., Gaipov, A., Turgut, F., Altintepe, L.,

Saglam, M., Tonbul, HZ., Abdel-Rahman, EM. 2012. Sleep quality, depression, and

quality of life in elderly hemodialysis patients. Diunduh dari: http://www. ncbi.nlm.

nih.gov/pubmed/23091392. Diakses tanggal 28 Oktober 2015.

University of Texas Health Science Center, 2012. Instruction for Geriatric

Depression Scale (GDS-S): Scoring The Short Form. (online) diunduh dari http

://geriatric.uthscsa.edu/tools/GDS%20short%20form.pdf. Diakses tanggal 28 Oktober

2015.

Van Cauter, E., Holmback, U., Knutson, K., Leproult, R., Miller, A.,

Nedeltcheva, A., Pannain, s., Penev, P., Tasali, E., Spiegel, K. 2007. Impact of Sleep

and Sleep Loss on Neuroendocrine and Metabolic Function. Horm Res; 67 [Suppl 1]

2-9.

Wulandari, AFS. 2011. Kejadian dan Tingkat Depresi pada Lanjut Asia.

(artikel penelitian) Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Page 73: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

63

LAMPIRAN 1

LEMBAR PENGUMPULAN DATA

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI PADA LANSIA

DI KARANGASEM

1. Nomor urut

2. Tanggal Pemeriksaan

3. Pemeriksa

4. Nama

5. Umur / Tanggal lahir

6. Jenis kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan

7. Pekerjaan

8. Suku

9. Agama

10. Alamat

11. Status Perkawinan

12. Tinggal dengan... (1) Sendiri

(2) Anak kandung

(3) Keluarga / Orang lain

13. Riwayat sakit kronis (1) Ya, sebutkan : ……….

(2) Tidak

14. Riwayat mengkonsumsi

obat dari psikiater

(1) Ya

(2) Tidak

15. Pemeriksaan fisik

- Tekanan darah (1) Normal (2) Hipertensi / hipotensi

- Nadi (1) < 60 kali/menit

(2) 61-100 kali/menit

Page 74: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

64

(3) > 100 kali/menit

- Respirasi (1) <12 kali/menit

(2) 12-20 kali/menit

(3) > 20 kali/menit

- Temperatur (1) Normal (2) Di atas normal

Page 75: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

65

LAMPIRAN 2

PITTSBURGH SLEEP QUALITY INDEX (PSQI)

Petunjuk :

Petanyaan berikut berhubungan dengan kebisaaan tidur Anda selama satu bulan/ satu

minggu terakhir. Jawaban anda harus menunjukkan jawaban yang paling akurat

untuk menggambarkan sebagian besar malam dan hari selama seminggu/sebulan yang

lalu. untuk pertanyaan nomor 1-4, jawablah dengan angka, sedangkan jawaban untuk

pertanyaan nomor 5-9 cukup dengan memberi tanda (√) pada salah satu kolom.

1. Jam berapa bisaanya anda mulai tidur malam ?

2. Berapa lama anda bisaanya baru bisa tertidur saat tidur malam ?

3. Jam berapa anda bisaanya bangun pagi ?

4. Berapa lama anda tidur di malam hari ?

Page 76: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

66

LAMPIRAN 3

GERIATRIC DEPRESSION SCALE 15-ITEM

(GDS-S)

NO Keadaan yang dialami selama semingu YA TIDAK

1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda?

2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan

minat/kesenangan anda?

3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong?

4 Apakah anda sering merasa bosan?

5 Apakah anda sangat berharap terhadap masa depan?

6 Apakah anda merasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan

terjadi pada diri anda?

7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda?

8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya?

9 Apakah anda lebih senang berada dirumah daripada pergi

keluar rumah dan melakukan hal-hal yang baru?

10 Apakah anda merasa memiliki banyak masalah dengan daya

ingat anda di bandingkan kebanyakan orang?

11 Apakah menurut anda hidup anda saat ini menyenangkan?

12 Apakah saat ini anda merasa tidak berharga?

13 Apakah anda merasa penuh semangat?

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan?

15 Apakah anda merasa orang lain memiliki keadaan yang lebih

baik dari anda?

Total skor

Page 77: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

67

LAMPIRAN 4

ABBREVIATED MENTAL TEST

(AMT)

NO PERIHAL NILAI Benar : 1

Salah : 0

1 Umur

2 Waktu / Jam saat ini

3 Alamat tempat tinggal

4 Tahun sekarang

5 Saat ini berada dimana

6 Mengenal orang lain

7 Tahun kemerdekaan RI

8 Nama Presiden RI

9 Tahun kelahiran pasien / anak terakhir

10 Menghitung terbalik 20 - 1

TOTAL NILAI

Page 78: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

68

LAMPIRAN 5

ACTIVITY DAILY LIVING INDEK BARTHEL

(ADL-BARTHEL)

Lingkarilah salah satu skor pada setiap no sesuai aktivitas yang dilakukan oleh

lansia.

No Fungsi Skor Keterangan

1 Mengontrol BAB 0 Inkontinen/ tak teratur (perlu anema)

1 Kadang kadang Inkontinen (1x seminggu)

2 Kontinen teratur

2 Mengontrol BAK 0 Inkontinen atau pakai kateter dan tak terkontrol

1 Kadang kadang Inkontinen (1x seminggu)

2 Kontinen teratur

3 Membersihkan diri

(lap muka, sisir,

rambut, sikat gigi)

0 Butuh pertolongan orang lain

1 Mandiri

4 Penggunaan toilet

pergi ke dalam dari

WC (melepas,

memakai celana,

menyeka, menyiram)

0 Tergantung pertolongan orang lain

1 Perlu pertolongan pada beberapa aktivitas

tetapi dapat mengerjakan sendiri aktivitas yang

lain

2 Mandiri

5 Makan 0 Tidak mampu

1 Perlu seseorang menolong memotong makanan

2 Mandiri

6 Berpindah tempat dari

tidur ke duduk

0 Tidak mampu

1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2

orang)

2 Bantuan minimal 1 orang

3 Mandiri

7 Mobilisasi/ berjalan 0 Tidak mampu

1 Bisa berjalan dengan kursi roda

2 Berjalan dengan bantuan satu orang

3 Mandiri

8 Berpakaian (memakai

baju)

0 Tergantung orang lain

1 Sebagian dibantu (mis mengancing baju)

2 Mandiri

9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu

1 Butuh pertolongan

2 Mandiri (naik turun)

10 Mandi 0 Tergantung orang lain

1 Mandiri

Total Skor

Page 79: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

69

Lampiran 6

GET FILE='D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

EXAMINE VARIABLES=UMUR

/PLOT NPPLOT

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Explore

Notes

Output Created 07-OCT-2015 19:58:46

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Missing Value Handling

Definition of Missing

User-defined missing values

for dependent variables are

treated as missing.

Cases Used

Statistics are based on

cases with no missing values

for any dependent variable

or factor used.

Page 80: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

70

Syntax

EXAMINE

VARIABLES=UMUR

/PLOT NPPLOT

/STATISTICS

DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:03.19

Elapsed Time 00:00:02.58

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Umur (thn) 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Umur (thn)

Mean 66.74 .486

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 65.78

Upper Bound 67.70

5% Trimmed Mean 66.38

Median 65.00

Variance 33.958

Std. Deviation 5.827

Minimum 60

Maximum 82

Range 22

Interquartile Range 8

Page 81: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

71

Skewness .733 .202

Kurtosis -.432 .401

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Umur (thn) .173 144 .000 .908 144 .000

a. Lilliefors Significance Correction

FREQUENCIES VARIABLES=JKELAMIN PENDIDIKAN PEKERJAAN

STPASANGAN STTINGGAL

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 07-OCT-2015 20:01:01

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values

are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all

cases with valid data.

Page 82: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

72

Syntax

FREQUENCIES

VARIABLES=JKELAMIN

PENDIDIKAN PEKERJAAN

STPASANGAN STTINGGAL

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Statistics

Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Status

Pasangan

Status

Tinggal

N Valid 144 144 144 144 144

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 63 43.8 43.8 43.8

Perempuan 81 56.3 56.3 100.0

Total 144 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak sekolah 66 45.8 45.8 45.8

SD 42 29.2 29.2 75.0

SMP 33 22.9 22.9 97.9

SMA 2 1.4 1.4 99.3

DIPLOMA 1 .7 .7 100.0

Total 144 100.0 100.0

Page 83: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

73

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak bekerja 43 29.9 29.9 29.9

Petani 61 42.4 42.4 72.2

Peternak 9 6.3 6.3 78.5

Wiraswasta 22 15.3 15.3 93.8

Pensiunan 9 6.3 6.3 100.0

Total 144 100.0 100.0

Status Pasangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ada 113 78.5 78.5 78.5

Tidak ada 31 21.5 21.5 100.0

Total 144 100.0 100.0

Status Tinggal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sendiri 8 5.6 5.6 5.6

Dengan keluarga 136 94.4 94.4 100.0

Total 144 100.0 100.0

RECODE Q_TIDUR DEPRESI (1=2) (2=1).

EXECUTE.

CROSSTABS

/TABLES=Q_TIDUR BY DEPRESI

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Page 84: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

74

Crosstabs

Notes

Output Created 07-OCT-2015 20:09:01

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values

are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each table are

based on all the cases with

valid data in the specified

range(s) for all variables in

each table.

Syntax

CROSSTABS

/TABLES=Q_TIDUR BY

DEPRESI

/FORMAT=AVALUE

TABLES

/STATISTICS=CHISQ

RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Resources

Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.02

Dimensions Requested 2

Page 85: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

75

Cells Available 174762

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kualitas Tidur * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Kualitas Tidur * Depresi Crosstabulation

Depresi Total

Ya Tidak

Kualitas Tidur

Buruk Count 69 30 99

% within Kualitas Tidur 69.7% 30.3% 100.0%

Baik Count 7 38 45

% within Kualitas Tidur 15.6% 84.4% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within Kualitas Tidur 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 36.387a 1 .000

Continuity Correctionb 34.247 1 .000

Likelihood Ratio 38.826 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 36.134 1 .000

N of Valid Cases 144

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.25.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 86: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

76

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Kualitas

Tidur (Buruk / Baik) 12.486 5.011 31.112

For cohort Depresi = Ya 4.481 2.241 8.960

For cohort Depresi = Tidak .359 .260 .496

N of Valid Cases 144

RECODE UMUR (75 thru Highest=1) (ELSE=2) INTO kat_umur.

EXECUTE.

CROSSTABS

/TABLES=kat_umur JKELAMIN STTINGGAL STPASANGAN BY DEPRESI

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 07-OCT-2015 20:22:51

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Page 87: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

77

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values

are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each table are

based on all the cases with

valid data in the specified

range(s) for all variables in

each table.

Syntax

CROSSTABS

/TABLES=kat_umur

JKELAMIN STTINGGAL

STPASANGAN BY

DEPRESI

/FORMAT=AVALUE

TABLES

/STATISTICS=CHISQ

RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Resources

Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.03

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kat_umur * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Jenis Kelamin * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Status Tinggal * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Status Pasangan * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Page 88: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

78

kat_umur * Depresi

Crosstab

Depresi Total

Ya Tidak

kat_umur

>=75 Count 14 10 24

% within kat_umur 58.3% 41.7% 100.0%

<75 Count 62 58 120

% within kat_umur 51.7% 48.3% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within kat_umur 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .357a 1 .550

Continuity Correctionb .139 1 .709

Likelihood Ratio .358 1 .549

Fisher's Exact Test .656 .356

Linear-by-Linear Association .354 1 .552

N of Valid Cases 144

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kat_umur

(>=75 / <75) 1.310 .539 3.180

For cohort Depresi = Ya 1.129 .772 1.651

For cohort Depresi = Tidak .862 .519 1.433

N of Valid Cases 144

Page 89: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

79

Jenis Kelamin * Depresi

Crosstab

Depresi Total

Ya Tidak

Jenis Kelamin

Laki-laki Count 26 37 63

% within Jenis Kelamin 41.3% 58.7% 100.0%

Perempuan Count 50 31 81

% within Jenis Kelamin 61.7% 38.3% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within Jenis Kelamin 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.951a 1 .015

Continuity Correctionb 5.159 1 .023

Likelihood Ratio 5.984 1 .014

Fisher's Exact Test .019 .011

Linear-by-Linear Association 5.910 1 .015

N of Valid Cases 144

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29.75.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jenis

Kelamin (Laki-laki /

Perempuan)

.436 .222 .854

For cohort Depresi = Ya .669 .475 .940

For cohort Depresi = Tidak 1.535 1.086 2.168

N of Valid Cases 144

Page 90: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

80

Status Tinggal * Depresi

Crosstab

Depresi Total

Ya Tidak

Status Tinggal

Sendiri Count 5 3 8

% within Status Tinggal 62.5% 37.5% 100.0%

Dengan keluarga Count 71 65 136

% within Status Tinggal 52.2% 47.8% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within Status Tinggal 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .321a 1 .571

Continuity Correctionb .041 1 .840

Likelihood Ratio .325 1 .568

Fisher's Exact Test .722 .423

Linear-by-Linear Association .319 1 .572

N of Valid Cases 144

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.78.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Status

Tinggal (Sendiri / Dengan

keluarga)

1.526 .351 6.639

For cohort Depresi = Ya 1.197 .684 2.097

For cohort Depresi = Tidak .785 .315 1.953

N of Valid Cases 144

Page 91: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

81

Status Pasangan * Depresi

Crosstab

Depresi Total

Ya Tidak

Status Pasangan

Ada Count 56 57 113

% within Status Pasangan 49.6% 50.4% 100.0%

Tidak ada Count 20 11 31

% within Status Pasangan 64.5% 35.5% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within Status Pasangan 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.184a 1 .139

Continuity Correctionb 1.625 1 .202

Likelihood Ratio 2.215 1 .137

Fisher's Exact Test .159 .101

Linear-by-Linear Association 2.169 1 .141

N of Valid Cases 144

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.64.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Status

Pasangan (Ada / Tidak ada) .540 .237 1.231

For cohort Depresi = Ya .768 .557 1.058

For cohort Depresi = Tidak 1.422 .855 2.364

N of Valid Cases 144

Page 92: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

82

CROSSTABS

/TABLES=PENDIDIKAN PEKERJAAN BY DEPRESI

/FORMAT=AVALUE TABLES

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 07-OCT-2015 20:32:24

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values

are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each table are

based on all the cases with

valid data in the specified

range(s) for all variables in

each table.

Page 93: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

83

Syntax

CROSSTABS

/TABLES=PENDIDIKAN

PEKERJAAN BY DEPRESI

/FORMAT=AVALUE

TABLES

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Resources

Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.02

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pendidikan * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Pekerjaan * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

Pendidikan * Depresi Crosstabulation

Depresi Total

Ya Tidak

Pendidikan

Tidak sekolah Count 32 34 66

% within Pendidikan 48.5% 51.5% 100.0%

SD Count 23 19 42

% within Pendidikan 54.8% 45.2% 100.0%

SMP Count 19 14 33

% within Pendidikan 57.6% 42.4% 100.0%

SMA Count 1 1 2

Page 94: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

84

% within Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%

DIPLOMA Count 1 0 1

% within Pendidikan 100.0% 0.0% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within Pendidikan 52.8% 47.2% 100.0%

Pekerjaan * Depresi Crosstabulation

Depresi Total

Ya Tidak

Pekerjaan

Tidak bekerja Count 27 16 43

% within Pekerjaan 62.8% 37.2% 100.0%

Petani Count 27 34 61

% within Pekerjaan 44.3% 55.7% 100.0%

Peternak Count 6 3 9

% within Pekerjaan 66.7% 33.3% 100.0%

Wiraswasta Count 12 10 22

% within Pekerjaan 54.5% 45.5% 100.0%

Pensiunan Count 4 5 9

% within Pekerjaan 44.4% 55.6% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within Pekerjaan 52.8% 47.2% 100.0%

RECODE PEKERJAAN (1=1) (ELSE=2) INTO pekerjaan2.

EXECUTE.

RECODE PENDIDIKAN (1=1) (ELSE=2) INTO pendidikan2.

EXECUTE.

CROSSTABS

/TABLES=pekerjaan2 pendidikan2 BY DEPRESI

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Page 95: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

85

Crosstabs

Notes

Output Created 07-OCT-2015 20:36:58

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values

are treated as missing.

Cases Used

Statistics for each table are

based on all the cases with

valid data in the specified

range(s) for all variables in

each table.

Syntax

CROSSTABS

/TABLES=pekerjaan2

pendidikan2 BY DEPRESI

/FORMAT=AVALUE

TABLES

/STATISTICS=CHISQ

RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.03

Page 96: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

86

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pekerjaan2 * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

pendidikan2 * Depresi 144 100.0% 0 0.0% 144 100.0%

pekerjaan2 * Depresi

Crosstab

Depresi Total

Ya Tidak

pekerjaan2

Tidak bekerja Count 27 16 43

% within pekerjaan2 62.8% 37.2% 100.0%

Bekerja Count 49 52 101

% within pekerjaan2 48.5% 51.5% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within pekerjaan2 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.466a 1 .116

Continuity Correctionb 1.927 1 .165

Likelihood Ratio 2.490 1 .115

Fisher's Exact Test .145 .082

Page 97: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

87

Linear-by-Linear Association 2.449 1 .118

N of Valid Cases 144

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.31.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pekerjaan2

(Tidak bekerja / Bekerja) 1.791 .862 3.721

For cohort Depresi = Ya 1.294 .954 1.757

For cohort Depresi = Tidak .723 .469 1.113

N of Valid Cases 144

pendidikan2 * Depresi

Crosstab

Depresi Total

Ya Tidak

pendidikan2

Tidak sekolah Count 32 34 66

% within pendidikan2 48.5% 51.5% 100.0%

Sekolah Count 44 34 78

% within pendidikan2 56.4% 43.6% 100.0%

Total Count 76 68 144

% within pendidikan2 52.8% 47.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .901a 1 .343

Continuity Correctionb .611 1 .434

Likelihood Ratio .902 1 .342

Fisher's Exact Test .403 .217

Page 98: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

88

Linear-by-Linear Association .895 1 .344

N of Valid Cases 144

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 31.17.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pendidikan2

(Tidak sekolah / Sekolah) .727 .377 1.405

For cohort Depresi = Ya .860 .627 1.179

For cohort Depresi = Tidak 1.182 .838 1.667

N of Valid Cases 144

RECODE pekerjaan2 pendidikan2 (1=1) (2=0) INTO pekerjaanbr pendidikanbr.

VARIABLE LABELS pendidikanbr 'pendidikanbr'.

EXECUTE.

RECODE STPASANGAN (1=1) (2=0) INTO stpasanganbr.

EXECUTE.

RECODE JKELAMIN (1=1) (2=0) INTO jkelaminbr.

EXECUTE.

* Generalized Linear Models.

GENLIN depresibr WITH qtidurbr jkelaminbr stpasanganbr pekerjaanbr

/MODEL qtidurbr jkelaminbr stpasanganbr pekerjaanbr INTERCEPT=YES

DISTRIBUTION=POISSON LINK=LOG

/CRITERIA METHOD=FISHER(1) SCALE=1 COVB=MODEL

MAXITERATIONS=100 MAXSTEPHALVING=5 PCONVERGE=1E-

006(ABSOLUTE) SINGULAR=1E-012 ANALYSISTYPE=3(WALD) CILEVEL=95

CITYPE=WALD LIKELIHOOD=FULL

/MISSING CLASSMISSING=EXCLUDE

/PRINT CPS DESCRIPTIVES MODELINFO FIT SUMMARY SOLUTION

(EXPONENTIATED).

Page 99: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

89

Generalized Linear Models

Notes

Output Created 28-OCT-2015 20:14:10

Comments

Input

Data

D:\TESIS PROJECT\TESIS

KORELASI GANGGUAN

TIDUR DAN DEPRESI

PADA

ORTU\PRAPROPOSAL

KORELASI KUALITAS

TIDUR DENGAN DEPRESI

PADA

LANSIA\144Responden.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 144

Missing Value Handling

Definition of Missing

User-defined missing values

for factor, subject and within-

subject variables are treated

as missing.

Cases Used

Statistics are based on

cases with valid data for all

variables in the model.

Weight Handling not applicable

Page 100: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

90

Notes

Syntax

GENLIN depresibr WITH

qtidurbr jkelaminbr

stpasanganbr pekerjaanbr

/MODEL qtidurbr jkelaminbr

stpasanganbr pekerjaanbr

INTERCEPT=YES

DISTRIBUTION=POISSON

LINK=LOG

/CRITERIA

METHOD=FISHER(1)

SCALE=1 COVB=MODEL

MAXITERATIONS=100

MAXSTEPHALVING=5

PCONVERGE=1E-

006(ABSOLUTE)

SINGULAR=1E-012

ANALYSISTYPE=3(WALD)

CILEVEL=95

CITYPE=WALD

LIKELIHOOD=FULL

/MISSING

CLASSMISSING=EXCLUDE

/PRINT CPS

DESCRIPTIVES

MODELINFO FIT

SUMMARY SOLUTION

(EXPONENTIATED).

Resources Processor Time 00:00:00.22

Elapsed Time 00:00:00.23

Page 101: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

91

[DataSet1] D:\TESIS PROJECT\TESIS KORELASI GANGGUAN TIDUR DAN

DEPRESI PADA ORTU\PRAPROPOSAL KORELASI KUALITAS TIDUR

DENGAN DEPRESI PADA LANSIA\144Responden.sav

Model Information

Dependent Variable depresibr

Probability Distribution Poisson

Link Function Log

Case Processing Summary

N Percent

Included 144 100.0%

Excluded 0 0.0%

Total 144 100.0%

Continuous Variable Information

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Dependent Variable depresibr 144 .00 1.00 .5278 .50097

Covariate

qtidurbr 144 .00 1.00 .6875 .46513

jkelaminbr 144 .00 1.00 .4375 .49781

stpasangan

br 144 .00 1.00 .7847 .41245

pekerjaanbr 144 .00 1.00 .2986 .45925

Goodness of Fita

Value df Value/df

Deviance 71.560 139 .515

Scaled Deviance 71.560 139

Pearson Chi-Square 65.238 139 .469

Scaled Pearson Chi-Square 65.238 139

Log Likelihoodb -111.780

Akaike's Information

Criterion (AIC) 233.560

Page 102: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

92

Finite Sample Corrected AIC

(AICC) 233.995

Bayesian Information

Criterion (BIC) 248.409

Consistent AIC (CAIC) 253.409

Dependent Variable: depresibr

Model: (Intercept), qtidurbr, jkelaminbr, stpasanganbr, pekerjaanbra

a. Information criteria are in small-is-better form.

b. The full log likelihood function is displayed and used in

computing information criteria.

Omnibus Testa

Likelihood Ratio

Chi-Square

df Sig.

25.580 4 .000

Dependent Variable: depresibr

Model: (Intercept), qtidurbr, jkelaminbr,

stpasanganbr, pekerjaanbra

a. Compares the fitted model against the

intercept-only model.

Tests of Model Effects

Source Type III

Wald Chi-

Square

df Sig.

(Intercept) 13.932 1 .000

qtidurbr 14.521 1 .000

jkelaminbr 2.964 1 .085

stpasanganbr .065 1 .799

pekerjaanbr .488 1 .485

Dependent Variable: depresibr

Model: (Intercept), qtidurbr, jkelaminbr, stpasanganbr,

pekerjaanbr

Page 103: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

93

Parameter Estimates

Parameter B Std. Error 95% Wald Confidence

Interval

Hypothesis Test

Lower Upper Wald Chi-Square df

(Intercept) -1.712 .4586 -2.611 -.813 13.932 1

qtidurbr 1.514 .3974 .735 2.293 14.521 1

jkelaminbr -.423 .2455 -.904 .059 2.964 1

stpasanganbr -.070 .2734 -.605 .466 .065 1

pekerjaanbr .175 .2500 -.315 .665 .488 1

(Scale) 1a

Parameter Estimates

Parameter Hypothesis

Test

Exp(B) 95% Wald Confidence Interval for

Exp(B)

Sig. Lower Upper

(Intercept) .000 .181 .073 .444

qtidurbr .000 4.546 2.086 9.906

jkelaminbr .085 .655 .405 1.060

stpasanganbr .799 .933 .546 1.594

pekerjaanbr .485 1.191 .730 1.944

(Scale)

Dependent Variable: depresibr

Model: (Intercept), qtidurbr, jkelaminbr, stpasanganbr, pekerjaanbr

a. Fixed at the displayed value.

Page 104: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

94

tab psqi1 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 1 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 7 7 | 14

| 50.00 50.00 | 100.00

_____________________________________________

1 | 53 32 | 85

| 62.35 37.65 | 100.00

_____________________________________________

2 | 6 37 | 43

| 13.95 86.05 | 100.00

_____________________________________________

3 | 0 2 | 2

| 0.00 100.00 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(3) = 28.7366 Pr = 0.000 . poisson depresi i.psqi1, irr Iteration 0: log likelihood = -119.67392 Iteration 1: log likelihood = -119.67376 Iteration 2: log likelihood = -119.67376 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 12.30 Prob > chi2 = 0.0064 Log likelihood = -119.67376 Pseudo R2 = 0.0489

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi1 |

1 | .7529412 .3141733 -0.68 0.496 .3323437-1.705826

2 | 1.72093 .7093159 1.32 0.188 .7672263-3.86014

3 | 2 1.603567 0.86 0.387 .4154803-9.627412

|

_cons | .5 .1889822 -1.83 0.067 .238367 -1.048803

_________________________________________________________________________

Page 105: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

95

. tab psqi2 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 2 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 31 17 | 48

| 64.58 35.42 | 100.00

_____________________________________________

1 | 31 27 | 58

| 53.45 46.55 | 100.00

_____________________________________________

2 | 2 12 | 14

| 14.29 85.71 | 100.00

_____________________________________________

3 | 2 22 | 24

| 8.33 91.67 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(3) = 27.3587 Pr = 0.000 . poisson depresi i.psqi2, irr Iteration 0: log likelihood = -120.05444 Iteration 1: log likelihood = -120.05421 Iteration 2: log likelihood = -120.05421 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 11.54 Prob > chi2 = 0.0092 Log likelihood = -120.05421 Pseudo R2 = 0.0458

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi2 |

1 | 1.314402 .4069566 0.88 0.377 .7164478-2.411413

2 | 2.420168 .9124928 2.34 0.019 1.155876-5.067339

3 | 2.588235 .8357959 2.94 0.003 1.374462-4.873879

|

_cons | .3541667 .085898 -4.28 0.000 .2201714-.5697107

_________________________________________________________________________

Page 106: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

96

. tab psqi3 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 3 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 48 29 | 77

| 62.34 37.66 | 100.00

_____________________________________________

1 | 17 34 | 51

| 33.33 66.67 | 100.00

_____________________________________________

2 | 1 11 | 12

| 8.33 91.67 | 100.00

_____________________________________________

3 | 0 4 | 4

| 0.00 100.00 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(3) = 21.8400 Pr = 0.000 . poisson depresi i.psqi3, irr Iteration 0: log likelihood = -121.06218 Iteration 1: log likelihood = -121.06172 Iteration 2: log likelihood = -121.06172 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 9.52 Prob > chi2 = 0.0231 Log likelihood = -121.06172 Pseudo R2 = 0.0378 _________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi3 |

1 | 1.770115 .4474384 2.26 0.024 1.07855-2.905111

2 | 2.433908 .8618642 2.51 0.012 1.215871-4.87215

3 | 2.655172 1.416187 1.83 0.067 .9334434-7.552617

|

_cons | .3766234 .0699372 -5.26 0.000 .2617237-.5419652

_________________________________________________________________________

Page 107: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

97

. tab psqi4 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 4 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 56 42 | 98

| 57.14 42.86 | 100.00

_____________________________________________

1 | 9 15 | 24

| 37.50 62.50 | 100.00

_____________________________________________

2 | 1 9 | 10

| 10.00 90.00 | 100.00

_____________________________________________

3 | 0 12 | 12

| 0.00 100.00 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(3) = 21.0462 Pr = 0.000 . poisson depresi i.psqi4, irr Iteration 0: log likelihood = -121.58581 Iteration 1: log likelihood = -121.58481 Iteration 2: log likelihood = -121.58481 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 8.47 Prob > chi2 = 0.0372 Log likelihood = -121.58481 Pseudo R2 = 0.0337

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval]

_________________________________________________________________________

psqi4 |

1 | 1.458333 .4386559 1.25 0.210 .8087637-2.629614

2 | 2.1 .7713624 2.02 0.043 1.022256-4.313986

3 | 2.333333 .7637626 2.59 0.010 1.228445-4.431981

|

_cons | .4285714 .06613 -5.49 0.000 .3167233-.5799178

_________________________________________________________________________

Page 108: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

98

. tab psqi5 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 5 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 6 2 | 8

| 75.00 25.00 | 100.00

_____________________________________________

1 | 47 39 | 86

| 54.65 45.35 | 100.00

_____________________________________________

2 | 13 29 | 42

| 30.95 69.05 | 100.00

_____________________________________________

3 | 0 8 | 8

| 0.00 100.00 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(3) = 15.9502 Pr = 0.001 . poisson depresi i.psqi5, irr Iteration 0: log likelihood = -122.35529 Iteration 1: log likelihood = -122.35407 Iteration 2: log likelihood = -122.35407 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 6.94 Prob > chi2 = 0.0740 Log likelihood = -122.35407 Pseudo R2 = 0.0276

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi5 |

1 | 1.813953 1.315136 0.82 0.411 .4380217-7.512019

2 | 2.761905 2.019182 1.39 0.165 .6590365-11.57465

3 | 4 3.162278 1.75 0.080 .8494271-18.83623

|

_cons | .25 .1767767 -1.96 0.050 .0625244-.9996095

_________________________________________________________________________

Page 109: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

99

. tab psqi6 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 6 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 61 70 | 131

| 46.56 53.44 | 100.00

_____________________________________________

1 | 5 7 | 12

| 41.67 58.33 | 100.00

_____________________________________________

2 | 0 1 | 1

| 0.00 100.00 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(2) = 0.9583 Pr = 0.619 . poisson depresi i.psqi6, irr Iteration 0: log likelihood = -125.64242 Iteration 1: log likelihood = -125.64212 Iteration 2: log likelihood = -125.64212 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(2) = 0.36 Prob > chi2 = 0.8352 Log likelihood = -125.64212 Pseudo R2 = 0.0014 _________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi6 |

1 | 1.091667 .4327503 0.22 0.825 .5019531-2.374198

2 | 1.871429 1.884749 0.62 0.534 .2599641-13.47204

|

_cons | .5343511 .0638672 -5.24 0.000 .4227549-.6754058

_________________________________________________________________________

Page 110: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

100

. tab psqi7 depresi, r chi

+----------------+

| Key |

|----------------|

| frequency |

| row percentage |

+----------------+

| KODE dep

PSQI 7 | 0 1 | Total

_____________________________________________

0 | 13 11 | 24

| 54.17 45.83 | 100.00

_____________________________________________

1 | 26 30 | 56

| 46.43 53.57 | 100.00

_____________________________________________

2 | 23 24 | 47

| 48.94 51.06 | 100.00

_____________________________________________

3 | 4 13 | 17

| 23.53 76.47 | 100.00

_____________________________________________

Total | 66 78 | 144

| 45.83 54.17 | 100.00

Pearson chi2(3) = 4.2680 Pr = 0.234 . poisson depresi i.psqi7, irr Iteration 0: log likelihood = -124.92407 Iteration 1: log likelihood = -124.92406 Iteration 2: log likelihood = -124.92406 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 1.80 Prob > chi2 = 0.6158 Log likelihood = -124.92406 Pseudo R2 = 0.0071

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi7 |

1 | 1.168831 .4119901 0.44 0.658 .5857603-2.332296

2 | 1.11412 .4056617 0.30 0.767 .5457595-2.274377

3 | 1.668449 .683519 1.25 0.211 .7474781-3.724153

|

_cons | .4583333 .1381927 -2.59 0.010 .2538251-.827615

_________________________________________________________________________

Page 111: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

101

. poisson depresi psqi1 psqi2 psqi3 psqi4 psqi5 psqi6 psqi7, irr Iteration 0: log likelihood = -115.19977 Iteration 1: log likelihood = -115.1978 Iteration 2: log likelihood = -115.1978 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(7) = 21.25 Prob > chi2 = 0.0034 Log likelihood = -115.1978 Pseudo R2 = 0.0844

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi1 | 1.244558 .2517111 1.08 0.279 .83726-1.849993

psqi2 | 1.238986 .148529 1.79 0.074 .979546-1.567141

psqi3 | .984622 .211428 -0.07 0.942 .6463844-1.499851

psqi4 | 1.268335 .1962615 1.54 0.124 .9365255-1.717705

psqi5 | 1.209582 .2118587 1.09 0.277 .8581183-1.704997

psqi6 | .9496948 .3214768 -0.15 0.879 .4891564-1.843828

psqi7 | 1.185707 .1609522 1.25 0.210 .9087248-1.547115

_cons | .1566138 .0584124 -4.97 0.000 .0753974-.3253145

_________________________________________________________________________

. poisson depresi psqi1 psqi2 psqi4 psqi5 psqi6 psqi7, irr Iteration 0: log likelihood = -115.20199 Iteration 1: log likelihood = -115.20041 Iteration 2: log likelihood = -115.20041 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(6) = 21.24 Prob > chi2 = 0.0017 Log likelihood = -115.20041 Pseudo R2 = 0.0844

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi1 | 1.241916 .2481718 1.08 0.278 .8394538-1.837332

psqi2 | 1.23578 .14143 1.85 0.064 .987471-1.546527

psqi4 | 1.258313 .1372517 2.11 0.035 1.016116-1.55824

psqi5 | 1.206718 .207583 1.09 0.275 .8613497-1.690564

psqi6 | .9516384 .3211431 -0.15 0.883 .4911595-1.843832

psqi7 | 1.187468 .1593782 1.28 0.200 .9128018-1.544783

_cons | .1568691 .0583925 -4.98 0.000 .075629-.3253764

_________________________________________________________________________

. poisson depresi psqi1 psqi2 psqi4 psqi5 psqi7, irr Iteration 0: log likelihood = -115.21297 Iteration 1: log likelihood = -115.21138 Iteration 2: log likelihood = -115.21138 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(5) = 21.22

Page 112: ABSTRAK HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN DEPRESI … · Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan pada lansia. Prevalensi gangguan tidur pada lansia setiap tahun

102

Prob > chi2 = 0.0007 Log likelihood = -115.21138 Pseudo R2 = 0.0843

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi1 | 1.242343 .2485228 1.08 0.278 .8393909-1.838734

psqi2 | 1.232567 .1394547 1.85 0.065 .987425-1.538569

psqi4 | 1.255201 .1353713 2.11 0.035 1.016045-1.550651

psqi5 | 1.210704 .2066954 1.12 0.263 .8663991-1.691834

psqi7 | 1.185705 .1589473 1.27 0.204 .9117391-1.541994

_cons | .1563763 .0581594 -4.99 0.000 .0754384-.3241525

_________________________________________________________________________

. poisson depresi psqi2 psqi4 psqi5 psqi7, irr

Iteration 0: log likelihood = -115.8085 Iteration 1: log likelihood = -115.80704 Iteration 2: log likelihood = -115.80704 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(4) = 20.03 Prob > chi2 = 0.0005 Log likelihood = -115.80704 Pseudo R2 = 0.0796

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi2 | 1.294554 .1352428 2.47 0.013 1.05486-1.588714

psqi4 | 1.269678 .1360753 2.23 0.026 1.029124-1.566461

psqi5 | 1.249309 .2114912 1.31 0.189 .8965469-1.740872

psqi7 | 1.181509 .1588559 1.24 0.215 .9078028-1.537739

_cons | .1866241 .0613919 -5.10 0.000 .0979391-.3556144

_________________________________________________________________________

. poisson depresi psqi2 psqi4 psqi5, irr Iteration 0: log likelihood = -116.58127 Iteration 1: log likelihood = -116.58022 Iteration 2: log likelihood = -116.58022 Poisson regression Number of obs = 144 LR chi2(3) = 18.48 Prob > chi2 = 0.0003 Log likelihood = -116.58022 Pseudo R2 = 0.0735

_________________________________________________________________________

depresi | IRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf.Interval]

_________________________________________________________________________

psqi2 | 1.292536 .1363075 2.43 0.015 1.05118-1.589308

psqi4 | 1.228656 .1278001 1.98 0.048 1.002055-1.5065

psqi5 | 1.314679 .2182167 1.65 0.099 .9495838-1.820146

_cons | .2262516 .0649835 -5.17 0.000 .128858-.3972573

_________________________________________________________________________