ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan...

21
ABSTRAK PERAN PEMERINTAH DAN MODAL SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng merupakan kecamatan yang memiliki rumah tangga miskin terbanyak di Kabupaten Buleleng dimana jumlah rumah tangga miskin di kecamatan ini cenderung meningkat. Upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin dengan meluncurkan berbagai program dalam pengentasan kemiskinan seperti Beras sejahtera (Rastra),Bantuan Siswa Miskin ,Bantuan Langsung Tunai (BLT) , Bantuan bedah rumah, Program Keluarga Harapan dan berbagai macam bantuan yang di berikan , namun belum juga mampu menurunkan angka kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah dan modal sosial terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin yang ada di kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng pada 40 kepala rumah tangga miskin ,dimana masing-masing desa diambil beberapa sampel sesuai jumlah populasi rumah tangga miskin. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantatitatif yang dilengkapi dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat disimpulkan : 1) Ada pengaruh peran pemerintah positif dan signifikan terhadap norma modal sosial, 2) Ada pengaruh peran pemerintah positif dan signifikan terhadap jaringan sosial modal sosial,3) Ada pengaruh peran pemerintah positif dan signikan terhadap kepercayaan modal sosial, 4) Ada pengaruh norma modal sosial positif dan signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin,5) Ada pengaruh jaringan modal sosial positif dan signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin,6) Ada mediasi pada peran pemerintah terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin.melalui konstruk norma modal sosial, 7) Ada mediasi pada peran pemerintah terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin.melalui konstruk jaringan modal sosial. Kata kunci : Peran pemerintah, , modal sosial, kesejahteraan,rumah tangga miskin

Transcript of ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan...

Page 1: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

ABSTRAK

PERAN PEMERINTAH DAN MODAL SOSIAL TERHADAP

KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA MISKIN

DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG

Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng merupakan kecamatan yang

memiliki rumah tangga miskin terbanyak di Kabupaten Buleleng dimana jumlah

rumah tangga miskin di kecamatan ini cenderung meningkat. Upaya pemerintah

dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga

miskin dengan meluncurkan berbagai program dalam pengentasan kemiskinan

seperti Beras sejahtera (Rastra),Bantuan Siswa Miskin ,Bantuan Langsung Tunai

(BLT) , Bantuan bedah rumah, Program Keluarga Harapan dan berbagai macam

bantuan yang di berikan , namun belum juga mampu menurunkan angka

kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk menganalisis pengaruh peran

pemerintah dan modal sosial terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin yang

ada di kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Penelitian ini dilakukan di

Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng pada 40 kepala rumah tangga miskin

,dimana masing-masing desa diambil beberapa sampel sesuai jumlah populasi

rumah tangga miskin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantatitatif yang dilengkapi

dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis

dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat disimpulkan : 1) Ada

pengaruh peran pemerintah positif dan signifikan terhadap norma modal sosial, 2)

Ada pengaruh peran pemerintah positif dan signifikan terhadap jaringan sosial

modal sosial,3) Ada pengaruh peran pemerintah positif dan signikan terhadap

kepercayaan modal sosial, 4) Ada pengaruh norma modal sosial positif dan

signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin,5) Ada pengaruh jaringan

modal sosial positif dan signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin,6)

Ada mediasi pada peran pemerintah terhadap kesejahteraan rumah tangga

miskin.melalui konstruk norma modal sosial, 7) Ada mediasi pada peran

pemerintah terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin.melalui konstruk

jaringan modal sosial.

Kata kunci : Peran pemerintah, , modal sosial, kesejahteraan,rumah tangga miskin

Page 2: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

ii

ABSTRACT

THE ROLE OF GOVERNMENT AND SOCIAL CAPITAL ON

THE WELFARE OF POOR HOUSEHOLDS IN DISTRIC OF

GEROKGAK, BULELENG REGENCY

Gerokgak district has a majority of poor households in Buleleng regency. The

number of poor households in this district tends to increase significantly. The

government has tried to overcome the poverty and improve the welfare of poor

households in this district by launching various programs on poverty reduction

such as: prosperous rice, scholarship for poor students, cash aid, the program of

home repair, familly expectations and various kinds of assistances, but has not

been able to lower the poverty rate. By considering the previous background, the

aims of this study are to analyze the effect of the government's role and social

capital toward the welfare of poor households in district of Gerokgak, Buleleng

regency. This research was conducted in the district of Gerokgak,Buleleng

regency on the 40 heads of poor households, where each village was taken some

samples according to the population of poor households.

This study uses a quantitative analysis approach that are supported by diskritif

and qualitative things. After analyzed by using PLS SEM analysis . It si

concluded that :(1) There is a positive and significant influence of the

government's role toward the norms of social capital, 2) There is a positive and

significant influence of the government's role toward the social networks of social

capital, 3) There is positive and significant government influence toward the trust

of social capital, 4) There is positive and significant impact of norms of social

capital on the welfare of poor households, 5) There is positive and significant

influence of networks of social capital toward the welfare of poor households, 6)

There is a mediation on the role of government to the welfare of poor households

through the constructs norms of social capital, 7) There is mediation on the role of

government toward the welfare of poor households through the construct of social

capital networks.

Keywords: The role of government, social capital, welfare, poor households.

Page 3: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

iii

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………............................ i

PRASYARAT GELAR........................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI …………………………………………....... iv

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... v

UCAPAN TERIMAKASIH..................................................................................... vi

ABSTRAK……………………………………………………………………....... viii

ABSTRACT ………………………………………………………………............ ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………………....... x

DAFTAR TABEL …………………………………………………………........... xiii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...... xiv

DAFTAR SINGKATAN ATAU LAMBANG ………………………………....... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………........... xvi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………................ 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………............... 10

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………..... 10

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………….................. 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Definisi …………………………………….............. 13

2.1.1 Pemerintah ...........………………………........................ 15

2.1.2 Modal Sosial..........………………..................................... 14

2.1.3 Kesejahteraan ....………………………………................ 17

2.2 Teori-teori yang relevan………………………………….............. 18

2.2.1

2.2.2

Peran Pemerintah................................................................

Peran Norma Modal Sosial.................................................

18

28

2.2.3 Peran Jaringan Modal sosial............................................... 30

2.2.4 Peran Kepercayaan Modal Sosial....................................... 30

2.2.5 Kesejahteraan Rumah Tangga Miskin................................ 34

2.3 Keaslian Penelitian ………………………………………….…..... 38

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

3.1

3.2

Kerangka Berpikir ..........................................................................

Kerangka Konsep ………………..................................................

45

49

3.3 Hipotesis Penelitian ……………………………………………..... 51

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian …………………………………………...... 51

4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian …........................... 52

4.3 Identifikasi dan Jenis Variabel Penelitian ......…………................. 53

4.4 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel................ 54

Page 4: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

iv

4.5 Jenis dan Sumber Data …………..……………………….............. 58

4.6 Populasi dan Sampel …................................................................... 59

4.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 60

4.8 Instrumen Penelitian ……………………………………….......... 61

4.8.1 Uji Validitas instrumen.……………………...................... 61

4.8.2 Reliabilitas Instrumen Peneltian......…………………....... 62

4.9 Teknik Analisis Data ………………………………………......... 62

4.9.1 Statistik Diskritif.................................................................. 63

4.9.2 Statistik Induktif................................................................... 63

4.9.3 Metode PLS.......................................................................... 64

4.9.4 Cara Kerja PLS..................................................................... 65

4.9.5 Model Pengukuran atau Outer Model................................... 65

4.9.6 Model Struktur atau Iner Model........................................... 67

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……..……………………..... 70

5.1.1 Kondisi Kemiskinan Kabupaten Buleleng........................... 70

5.1.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Buleleng........... 70

5.1.3. Tinjauan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Buleleng.......... 71

5.2 Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………….......... 73

5.2.1 Karakteristik Responden Umur Kepala Rumah Tangga

Miskin...................................................................................

73

5.2.2 Karakteristik Responden Pendidikan Kepala Rumah

Tangga

Miskin...................................................................................

75

5.2.3 Karakteristik Responden Jumlah Tanggungan Kepala

Rumah Tangga Miskin.........................................................

75

5.2.4 Karakteristik Responden Kepemilikan Lahan Rumah

Tangga Miskin......................................................................

76

5.2.5 Karakteristik Responden Pekerjaan Kepala Rumah

Tangga Miskin......................................................................

77

5.2.6 Karakteristik Responden Pendidikan Tertinggi Anggota

Keluarga pada Kepala Rumah Tangga Miskin....................

78

5.2.7 Karakteristik Status Pernikahan pada Kepala Rumah

Tangga Miskin......................................................................

79

5.2.8 Karakteristik Responden Jenis Kelamin Kepala Rumah

Tangga Miskin......................................................................

79

5.3 Uji Instrumen .......... …………………………….......................... 80

5.3.1 Uji Konstruk Outer Model..…………................................. 83

5.3.2 Pengujian Inner Model Penelitian …………..........…....... 87

5.4 Hasil dan Pembahasan......................................………………........ 89

5.4.1 Pengaruh Peran Pemerintah terhadap Norma Modal Sosial

di Kecamatan Gerokgak.........................…..........................

89

5.4.2 Pengaruh Peran Pemerintah terhadap Variabel Jaringan

Modal Sosial di Kecamatan Gerokgak.................................

90

5.4.3 Pengaruh Peran Pemerintah terhadap Variabel

Page 5: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

v

Kepercayaan Modal Sosial di Kecamatan Gerokgak........... 91

5.4.4 Pengaruh Peran Norma Modal sosial terhadap

Kesejahteraan RTM di Kecamatan Gerokgak.....................

92

5.4.5 Pengaruh Peran Jaringan Modal sosial terhadap

Kesejahteraan RTM di Kecamatan Gerokgak.....................

93

5.4.6 Norma Modal sosial Rumah Tangga Miskin di

Kecamatan Gerokgak sebagai Mediator Peran

Pemerintah............................................................................

94

5.4.7 Peran Jaringan Modal sosial sebagai Mediator Peran

Pemerintah terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga

Miskin...................................................................................

95

5.5 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 96

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ……………………………………………..………........ 97

6.2 Saran ………………………………………..………….................. 99

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….................

101

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………..............

108

Page 6: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xiii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1

1.2

1.3

4.1

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

5.6

5.7

5.8

5.9

5.10

5.11

5.12

5.13

Jumlah RTM di Provinsi Bali Tahun 2015 .........................................

Jumlah RTM di Kabupaten Buleleng 2015.........................................

Jumlah RTM di Kecamatan Gerokgak Tahun 2015............................

Jumlah Populasi dan Sampel RTM......................................................

Karakteristik Data Sampel Penelitian Umur Kepala RTM di

Kecamatan Gerokgak...........................................................................

Karakteristik Data Sampel Penelitian pendidikan kepala RTM di

Kecamatan Gerokgak...........................................................................

Karakteristik Data Sampel Penelitian Tanggungan Kepala RTM di

Kecamatan Gerokgak...........................................................................

Karakteristik Data Sampel Penelitian Kepemilikan Lahan RTM di

Kecamatan Gerokgak....................................................................

Karakteristik Data Sampel Penelitian Pekerjaan Kepala RTM di

Kecamatan Gerokgak....................................................................

Karakteristik Data Sampel Penelitian Pendidikan Tertinggi Anggota

Keluarga Kepala Rumah Tangga Miskin Kecamatan

Gerokgak.....................................................................................

Karakteristik Data Sampel Status Pernikahan Kepala Rumah

Tangga Miskin Kecamatan Gerokgak...............................................

Karakteristik Data Sampel Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga

Miskin Kecamatan Gerokgak..........................................................

Ringkasan Uji Reliabilitas dan Validitas Indikator pada

Dimensi.........................................................................................

Uji Reabilitas Instrumen Penelitian.................................................

Uji Validitas Instrumen Penelitian Fornell-Larsker .........................

Uji Validitas Instrumen Penelitian Cross-loading.............................

Hasil Analisis Path Coefficient Dan Signifikasi ...............................

7

8

9

59

74

75

76

77

77

78

79

80

82

84

85

86

87

Page 7: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xiv

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Halaman

2.1 Grafik Pengeluaran menurut Wegner .................................................

Kerangka Pikir Penelitian ...................................................................

Kerangka Konsep Penelitian................................................................

Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Gerokgak ...........................

Kerangka Operasional Model Penelitian ............................................

Signifikansi dan analisis path..............................................................

20

3.1 46

3.2 50

4.1 53

4.2

5.1

64

88

Page 8: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xv

DAFTAR SINGKATAN ATAU LAMBANG

SINGKATAN

APBN

APBNP

APBD

RTM

BBM

Rastra

BPS

FGD

KPS

PKH

BDT

MDGs

RPJP

RPJMN

SK

TNP2K

RAD

SPKD

RKPD

SEM

PLS

DV

AVE

RSEAVE

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

Rumah Tangga Miskin

Bahan Bakar Minyak

Beras Sejahtera

Badan Pusat Statistik

Forim Discution Group

Kartu Perlindungan Sosial

Program Keluarga Harapan

Basis Data Terpadu

Mellinium Develepment Goals

Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Surat Keputusan

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan

Rencana Aksi Daerah

Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Rencana Kerja Perangkat Daerah

Structural Equation Model

Partial Least Square

Discriminat Validity

Average Variance Extracted

Square Root of Average Variance Extracted

LAMBANG

λ : Loading Factor

β : Koefisien Jalur

∑ : Jumlah

ε : Inner Residual

v : Noise

Page 9: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

Kuisioner Penelitian ....................................................

Karakteristik Responden Kepala RTM .......................

KMO ...........................................................................

Construct Reliabelity And Validity..............................

Fornell-Larcker Creterion...........................................

Cross-Loadings............................................................

Mean,STDEV,T-Vvalues,P.Values.................................

108

111

114

115

116

117

118

Page 10: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah rumah tangga miskin (RTM) telah lama menjadi ganjalan bagi sebuah

proses pembangunan perekonomian di berbagai Negara, termasuk

Indonesia.Pertumbuhan ekonomi yang berhasil ditingkatkan, ternyata tidak secara

otomatis dibarengi dengan semakin membaiknya pemerataan pendapatan. Kuznet

(1955) berkeyakinan bahwa proses pembangunan ekonomi akan menjadi timpang

pada awal pembangunan ekonomi, serta menjadi semakin merata sejalan dengan

proses pembangunan yang menghasikan pembentukan dan pemerataan yang

semakin baik. Gagasan yang dikemukakan oleh Kuznet dikenal sebagai kurve U

terbalik, dimana pada awal pembangunan ketimpangan semakin tinggi,kemudian

berangsur secara bertahap ketimpangan pendapatan menjadi semakin mengecil

sejalan dengan waktu yang diperlukan..

Kemiskinan merupakan persoalan pembangunan yang dihadapi di setiap wilayah

di dunia. Tingginya angka kemiskinan di dunia mengundang perhatian dunia

untuk menurunkan jumlah penduduk miskin dunia. Pengurangan jumlah

penduduk miskin dunia menjadi salah satu kesepakatan global yang dinyatakan

dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals) yang

harus dicapai secara signifikan pada tahun 2015.

Dengan masuknya penanggulangan kemiskinan sebagai agenda global

sebagaimana tertuang dalam Tujuan Pembangunan Milenium, maka peran

Page 11: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xviii

pembangunan di Indonesia, baik pusat maupun daerah, diprioritaskan untuk

program-program dan kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan. Sebagai

bentuk komitmen Pemerintah terhadap pengentasan penduduk miskin,

penanggulangan kemiskinan telah menjadi bagian dari rencana pembangunan

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, baik Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMN).

Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan rencana aksi penanggulangan kemiskinan

di Kabupaten Buleleng dirumuskan secara konkret dalam wujud peran dan

strategi penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi dalam sistem perencanaan

pembangunan Kabupaten Buleleng, mulai dari RPJPD Tahun 2005 – 2025,

RPJMD Tahun 2010 – 2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),

Rencana Aksi Daerah (RAD) serta Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

(SPKD). Upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan

kesejahteraan rumah tangga miskin dengan meluncurkan berbagai program dalam

pengentasan kemiskinan seperti Beras sejahtera (Rastra),Bantuan Siswa Miskin,

Bantuan bedah rumah, Program Keluarga Harapan dan berbagai macam bantuan

yang di berikan , namun belum juga mampu menurunkan angka kemiskinan.

Karakteristik kemiskinan yang bersifat multidimensional menuntut

langkah-langkah penanggulangan kemiskinan yang sistematik, komprehensif, dan

terpadu dalam rangka memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak melalui

pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk mewujudkan

kehidupan yang bermartabat. Penanggulangan kemiskinan yang sistematik,

Page 12: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xix

komprehensif, dan terpadu memerlukan koordinasi yang harmonis yang bersifat

lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan secara berkesinambungan.

Efektivitas penanggulangan kemiskinan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

koordinasi lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan tersebut dalam

perencanaan maupun pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan

kemiskinan. Koordinasi tersebut sangat penting peranannya mengingat banyaknya

program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh

beragam instansi pemerintah. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan program

dan kegiatan penanggulangan kemiskinan dapat mencapai hasil yang diharapkan,

yaitu penurunan jumlah penduduk miskin secara signifikan.

Pengembangan model pembinaan RTM di Indonesia melalui bantuan pendanaan

Bank Dunia, pada intinya menggerakkan potensi RTM untuk meningkatkan

kebersamaan mereka dalam membangun kepercayaan, menjalani kebersamaan

serta membangun jaringan Sosialbersama untuk mendapatkan akses informasi

dalam rangka memperbaiki kesejahteraan RTM bersangkutan. Sejumlah

perkumpulan yang telah terbentuk pada masyarakat lokal secara informal dapat

dinyatakan sebagai modal sosial yang menggerakkan kegiatan produksi secara

bersama ( Putnam, 1993).

Gagasan Putnam (1993) tentang modal sosial , adalah berkaitan dengan tiga

komponen utama yang menjadi inti kebersamaan dalam masyarakat, yaitu (a)

network (jaringan), (b) trust( kepercayaan), serta (c) norma. Sedangkan Hasbullah

(2006) mengemukakan sebanyak enamkomponen yang dikatagorikan sebagai

modal sosial yaitu antata lain (a) Kemampuan seseorang untuk melibakan diri

Page 13: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xx

dalam jaringan masyarakat dilakukan atas dasar sukarela (voluntary), kesamaan

(equality), kebebasan (freedom) dan keadaban (civility). (b) Kecenderungan

saling tukar kebaikan antar individu dalam suatu kelompok atau antar kelompok

itu sendiri (reciprocity). Adanya semangat dan nuansa altruisme tanpa

mengharapkan imbalan. Pada masyarakat dan kelompok-kelompok sosial yang

terbentuk yang memiliki bobot resiprositas kuat akan melahirkan suatu

masyarakat yang memiliki tingkat modal sosial yang tinggi. (c) Suatu bentuk

keinginan untuk mengambil resiko dalam hubungan-hubungan sosialnya yang

didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti

yang diharapkan (kepercayaan). Jika terbentuk kepercayaan, maka kelompok akan

senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung. Tindakan

kolektif yang didasari saling percaya akan meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam berbagai bentuk dan dimensi terutama dalam konteks kemajuan

bersama.Hal ini memungkinkan masyarakat untuk bersatu dan memberikan

kontribusi pada peningkatan modal sosial. (d) Norma sosial yaitu terbentuknya

sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh masyarakat dalam

suatu entitas sosial tertentu. Aturan pada umumnya tidak tertulis tapi dipahami

sebagai penentu pola tingkah laku yang baik dalam konteks hubungan sosial

sehingga terdapat sanksi sosial yang diberikan jika melanggar. Norma sosial akan

menentukan kuatnya hubungan antar individu karena merangsang kohesifitas

sosial yang berdampak positif bagi perkembangan masyarakat. Oleh karenanya

norma sosial disebut sebagai salah satu modal sosial. (e) Sistem nilai (value) yaitu

suatu gagasan yang telah terbentuk dan mengakar diterima secara turun temurun

Page 14: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxi

dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok masyarakat. Nilai merupakan

hal yang penting dalam kebudayaan, tumbuh dan berkembang mendominasi

kehidupan kelompok masyarakat tertentu serta mempengaruhi aturan-aturan

bertindak dan berperilaku masyarakat yang pada akhirnya membentuk pola

kultural. (f) Tindakan proaktif (proactive) yaitu keinginan yang kuat dari anggota

kelompok untuk berpartisipasi dan senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan

anggota kelompok dalam suatu kegiatan masyarakat. Anggota kelompok

melibatkan diri dan mencari kesempatan yang dapat memperkaya hubungan-

hubungan sosial dan menguntungkan kelompok. Perilaku inisiatif dalam mencari

informasi berbagai pengalaman, memperkaya ide, pengetahuan, dan beragam

bentuk inisiatif lainnya baik oleh individu maupun kelompok, merupakan wujud

modal sosial yang berguna dalam membangun masyarakat.

Lubis,( 2001) menyatakan Jaringan sosial terdiri dari lima unsur yang meliputi:

adanya partisipasi, pertukaran timbal balik, solidaritas, kerjasama dan keadilan

sedangkan Badaruddin (2005), pelibatan warga dalam jaringan sosial yang akan

menjadi satuan sosial/organisasi lokal, maka terciptalah apa yang disebut dengan

kemampuan warga kolektif mengalihkan kepentingan ‘saya’ menjadi ‘kita’

terbangunlah kekompakan dan solidaritas antar warga .Fukuyama (1995),

menyebutkan trust sebagai harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran,

perilaku kooperatif yang muncul dari dalam sebuah komunitas yang didasarkan

pada norma-norma yang dianut bersama anggota komunitas-komunitas itu.Trust

bermanfaat bagi pencipta ekonomi tunggal karena bisa diandalkan untuk

mengurangi biaya (cost), hal ini melihat dimana dengan adanya trust tercipta

Page 15: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxii

kesediaan seseorang untuk menempatkan kepentingan kelompok diatas

kepentingan individu.

Dalam rangka mendapatkan dimensi posisi tingkat kesejahteraan dari

rumah tangga miskin, maka penelitian merujuk pada rekomendasi

Stiglitz,Amartya Sen, dan Jean-Paul Fitoussi. (2009) yang menetapkan 14 pola

pengukuran tingkat kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini memanfaatkan

sebanyak 6 dari 14 dimensi yang direkomendasikan oleh Stiglitz et al (2009),

yaitu (1) Poverty,yaitu dimensi untuk apabila dinyatakan sangat miskin apa bila

tidak memiliki rumah tinggal, dan dinyatakan sejahtera apabila telah memiliki

rumah tinggal dan bermata pencaharian tetap. (2) Health, indicator tingkat

kesehatan, peluang umur lebih panjang, kondisi fisik lainnya (cacad fisik dan

lainnya). (3) Education, yaitu pengukuran tingkat pendidikan rumah tangga

miskin, putus sekolah, drop out dan seterusnya. ( 4) Shelter yaitu fasilitas

kepemilikan rumah, sewa atau kos, serta kepemilikan barang lainnya,

(5)Economic participation, yaitu partisipasi wanita sebagai pekerja, serta kualitas

sumber daya rtm dalam mendapatkan pasar kerja. (6) Family and household well-

being menggambarkan jumlah keluarga tanggungan, lebih banyak beban

tanggungan dinyatakan lebih miskin.

Penelitian ini menetapkan fokus kajian tentang keberadaan RTMdan

pemetaaan terhadappotensi modal sosial yang dimiliki RTMdalam rangka

mendapatkan gambaran tentang kemungkinan memahami potensi modal sosial

tersebut sebagai pemicu dalam rangka menggerakkan RTMuntuk mencapai

Page 16: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxiii

tingkat kesejahteraan yang lebih baik, serta pada tahapan berikutnya tidak tercatat

lagi sebagai warga yang tergolong rumah tangga miskin.

Penelitian ini juga mencoba menelusuri tentang persepsi RTM terhadap

peran pemerintahyang dilakukan saat ini dalam kerangka pengentasan

kemiskinan, sehingga dengan memadukan kedua persepsi tersebut, yaitu potensi

modal sosial dan peran pemerintahyang sedang berlangsung dapat dipetakan

apakah peran pemerintahtelah sejalan dengan potensi modal sosial yang ada pada

kelompok rumah tangga miskin, atau sebaliknya bahwa peran pemerintahjustru

memperlemah potensi modal sosial kelompok rumah tangga miskin.

Berdasarkan fakta yang tersedia bahwa jumlah rumah tangga

miskinKabupaten Buleleng adalah sebanyak 61.994 rumah tangga miskin dimana

Kabupaten Buleleng memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di bali yang

berada urutan pertama dari 9 kabupaten /kota Provinsi Bali pada tahun

2015.Kondisi kemiskinan ini dapat di lihat pada (Tabel 1.1)

Tabel 1.1

Jumlah RTM di Provinsi Bali Tahun 2015

No Kabupaten Total

1 Jembrana 17.710

2 Tabanan 29.160

3 Badung 12.300

4 Gianyar 19.098

5 Klungkung 11.192

6 Bangli 17.317

7 Karang Asem 38.443

8 Buleleng 61.994

9 Kota Denpasar 4.712

Provinsi 211.926

Sumber: TNP2K

Page 17: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxiv

Sedangkan jumlah rumah tangga miskin untuk ditingkat kecamatan di Kabupaten

Buleleng,Kecamatan Gerokgak memiliki jumlah rumah tangga miskin yang paling

tinggi di bandingkan dengan kecamatan yang lain sejumlah 9.944 rumah tangga

miskin yangmenjadikan Kecamatan Gerokgak sebagai kecamatan yang memiliki

rumahtangga miskin terbanyak dibandingkan dengan kecamatan yang lain di

Kabupaten Buleleng, dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2

Jumlah RTM di Kabupaten Buleleng Tahun 2015

No Kecamatan Total

1 Gerokgak 9.944

2 Seririt 9.518

3 Busungbiu 4.064

4 Banjar 6.994

5 Sukasada 5.897

6 Buleleng 8.054

7 Sawan 5.511

8 Kubutambahan 6.792

9 Tejakula 5.220

Kabupaten 61.994 Sumber: TNP2K

Sedangkan dari 14 desayang di Kecamatan Gerokgak dapat kita lihat

keberadaan jumlah rumah tangga miskin dimana kondisi jumlah rumah tangga

miskin pada masing-masing desa mempunyai jumlah kemiskinan yang

mencolok,dapat dilihat pada desa yang mempunyai rumah tangga miskin yang

paling banyak ada pada Desa Patas dengan jumlah rumah tangga miskin

mencapai 1.324 RTM kemudian disusul oleh Desa Pejarakan sejumlah 1187 RTM

dapat di lihat pada Tabel 1.3

Page 18: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxv

Tabel 1.3

Jumal Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Gerokgak Tahun 2015

Sumber : TNP2K

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Gerokgak , yang berbatasan

langsung dengan wilayah Gilimanuk dengan arus mobilitas penduduk dari Jawa

Timur melalui pelabuhan Ketapang menyeberang ke Gilimanuk dan menetap di

wilayah Kecamatan Gerokgak. Penelitian ini menjadi strategis dan penting untuk

dikaji, dengan tujuan agar dapat dipetakan pola dan dan dinamika persaingan

dalam mendapatkan sumber daya produksi yangterbatas, melalui persaingan

antara penduduk pendatang dengan penduduk lokal. Pemetaan tentang potensi

modal sosial juga diharapkan menjadi bermanfaat pada masa yang akan datang ,

sebagai parameter untuk melihat apakah kebersamaan modal sosial RTM menjadi

semakin melemah, atau menguat bersamaan dengan dinamika tingkat persaingan

antara penduduk pendatang dengan penduduk lokal.

No Desa Total

1 Sumber Klampok 249

2 Pejarakan 1187

3 Sumberkima 1079

4 Pemuteran 987

5 Banyupoh 133

6 Penyabangan 613

7 Musi 474

8 Sanggalangit 631

9 Gerokgak 767

10 Patas 1324

11 Pengulon 459

12 Tinga Tinga 612

13 Celukan Bawang 438

14 Tukad Sumaga 919

Kecamatan 9.944

Page 19: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxvi

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1) Bagaimana pengaruh peran pemerintah terhadap kesejahteraan RTM

2) Bagaimana pengaruh norma modal sosial terhadap kesejahteraan RTM

3) Bagaimana pengaruh jaringan modal sosial terhadap kesejahteraanRTM

4) Bagaimana pengaruh kepercayaan modal sosial terhadap

kesejahteraanRTM

5) Apakah peran pemerintah berpengaruh terhadap kesejahtraan RTM

melalui norma modal sosial

6) Apakah peran pemerintah berpengaruh terhadap kesejahtraan RTM

melalui kepercayaan modal sosial

7) Apakah peran pemerintah berpengaruh terhadap kesejahtraan RTM

melalui jaringan sosial modal sosial

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah

dan modal sosial terhadap kesejahteraan RTMdi Kecamatan Gerokgak Kabupaten

Buleleng yaitu:

1) Untuk menganalisis Pengaruh peran pemerintah,terhadap kesejahteraan rumah

tangga miskin

2) Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah terhadap norma modal sosial

rumah tangga miskin

Page 20: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxvii

3) Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah terhadap jaringan sosial

rumah tangga miskin

4) Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah terhadap kepercayaan modal

sosial rumah tangga miskin

5) Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah terhadap kesejahteraan RTM

melalui norma modal sosialrumah tangga miskin

6) Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah terhadap kesejahtraan RTM

melalui jaringan sosialmodal sosial rumah tangga miskin

7) Untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah terhadap kesejahtraan RTM

melalui kepercayaanmodal sosial rumah tangga miskin

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini maka,manfaat

penelitian ini diantaranya :

1) Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

(1) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam strategi percepatan

penanggulangan kemiskinan daerah dengan pemetaan potensi modal

sosial RTM.

(2) Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian teoritis bagi

pengembangan ilmu pendidikan, perencanaan dalam percepatan

pengentasan kemiskinan terutama sebagai bahan acuan bagi

pelaksanaan penelitian – penelitian yang relevan dengan peran

pemerintah dan modal sosial terhadap kesejahteraan RTM .

2) Secara praktis manfaat yang dapat diperoleh adalah :

Page 21: ABSTRAK DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN … · dengan dukungan hal-hal yang besifat diskritif dan kualitatif . Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SEM PLS maka dapat

xxviii

(1) Pemerintah Kabupaten Buleleng dapat mengetahui potensi modal

sosial masyarakat pada RTM dalam upaya melaksanakan program

penanggulangan kemiskinan serta peningkatan derajat kesejahteraan

RTM.

(2) Sebagai masukan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal

ini Tim Koordinasi penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)

Kabupaten Buleleng dalam pemberian program atau kegiatan kepada

masyarakat miskin sebagai strategi penanggulangan kemiskinan

didaerah .