ABSTRAK - file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI -...

29

Click here to load reader

Transcript of ABSTRAK - file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI -...

Page 1: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU, MAKHLUK SOSIAL dan MASYARAKAT

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Dasar Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Dibimbing oleh Dosen : Suprih Widodo, S.Si, M.T

Disusun oleh :

Nama : Choeru Noer Hakim

NIM : 0801645

Kelas : IPS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

SI - PGSD

2010 /2011

Page 2: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

ABSTRAK

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari

hubungan dengan sesama manusia lain didalam menjalani kehidupannya.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bertinteraksi. Suatu

kesatuan masyarakat dapat memiliki prasarana yang dapat memungkinkan

para warganya beriteraksi.

Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan

social di Indonesia, diantaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

i

Page 3: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Puji syukur di panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi, yang telah memberikan

rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga makalah berjudul “Manusia Sebagai

Makhluk Individu dan Makhluk Sosial” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan selalu kepada

jungjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta ummat

yang senantiasa selalu mengikuti dan melaksanakan ajarannya.

Makalah ini membahas tentang manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini

adalah memahami tentang hakekat pemecahan masalah manusia sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial.

Terimakasih kepada orang yang terlibat lansung dalam pembuatan

makalah ini.

“Tiada Gading Yang Tak Retak”, demikian kata pepatah. Oleh karena itu

tegur sapa yang sifatnya membangun sangat dinantikan kehadirannya demi

perbaikan penyusunan makalah yang akan datang. Akhrinya, semoga makalah ini

dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca.

Purwakarta, Oktober 2010

ii

Page 4: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

D. Prosedur Pemecahan Masalah...............................................................................2

E. Sistematika Penulisan.............................................................................................2

BAB II MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU, MAKHLUK SOSIAL dan MASYARKAT.......3

A. Pengertian Individu, sosial dan Masyarakat...........................................................3

1. Pengertian Individu............................................................................................3

2. Pengertian individu sebagai makhluk sosial.......................................................4

3. Pengertian Masyarakat......................................................................................4

B. Individu Sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa........................................................7

C. Interaksi Individu dan Masyarakat.........................................................................7

D. Interaksi Sosial Dan Sosialisasi................................................................................9

1. Interaksi Sosial....................................................................................................9

2. Sosialisasi..........................................................................................................10

E. Aspek-aspek Perubahan Sosial.............................................................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................................13

A. Kesimpulan...........................................................................................................13

Daftar Pustaka..................................................................................................................15

iii

Page 5: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi masing-masing yang dapat di

kembangkan melalui proses belajar maupun pendidikan. Oleh karena itu manusia lahir

sebagai makhluk individu, memiliki perbedaan yang khas dengan dengan manusia lain.

(Sapriya, 2006).

Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai saling gotong-royong da tolong-menolong di

antara sesama warganya.kedua tindakan tersebut amat penting bagi tercapainya tujuan

bersama, yakni keamanan, kenyamanan, dan kesahteraan. Gotong-royong dan tolong-

menolong hanya mungkin tercapai kalau terjalin tenggang rasa di antara sesama warga

(Guru, 2003).

Aris tolteles berpendapat bahwa manusia merupakan perjumlahan daripada beberapa

kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja tersendiri serperti kemampuan-

kemampuan vegetative yaitu makan dan berkembangbiak, kemampuan sensitive, yaitu

kemampuan bergerak mengamat-amati, bernafsu dan berperasaan, dan kemapuan intelektif,

yaitu berkemampuan berkecerdasan. (Udin S. Winataputra, Materi dan Pembelajaran PKn

SD, 2007).

Berangkat dari uraian di atas, kajian makalah ini mengungkapkan manusia sebagai

makhluk individu, makhluk sosial dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah penyusun kemukakan diatas, maka penyusun

mengidentifikasikan beberapa pertanyaan, ialah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari individu, sosial dan masyarakat ?

2. Apakah individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa ?

3. Bagaimana interaksi individu dan masyarakat ?

4. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial dan sosialisasi ?

5. Apa saja aspek-aspek perubahan sosial ?

1

Page 6: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar

Teknologi Informasi dan Komunikasi

2. Mengetahui pengertian individu, individu sebagai makhluk social dan masyarakat

3. Mengetahui pengertian individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa

4. Mengetahui interaksi individu dan masyarakat

5. Mengetahui pengertian interaksi sscial dan sosialisasi

6. Mengetahui aspek-aspek perubahan sosial

D. Prosedur Pemecahan Masalah

Makalah ini mengungkapkan tentang manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial

dan masyarakat yang sejatinya sebagai manusia untuk dapat berinteraksi dengan baik sesama

individu dan sebagai insan Tuhan. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam makalah

ini adalah metode deskriptif yakni metode yang mempunyai tujuan pemecahan masalah yang

sedang berlangsung. (Sapriya, 2006)

E. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bab, diawali bab I pendahuluan dan diakhiri dengan bab III

kesimpulan.

Bab I Pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,

prosedur pemecahan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Pembahasan berisikan mengenai manusia sebagai makhluk individu, makhluk

sosial dan masyarakat.

Bab III Penutup merupakan bab terakhir berisikan : kesimpulan.

2

Page 7: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB II MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU, MAKHLUK SOSIAL dan

MASYARKAT

A. Pengertian Individu, sosial dan Masyarakat

1. Pengertian Individu

Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi masing-masing yang dapat di

kembangkan melalui proses belajar maupun pendidikan. Oleh karena itu manusia lahir

sebagai makhluk individu, memiliki perbedaan yang khas dengan dengan manusia lain, hal

ini sesuai dengan Pendapat Allport mengatakan bahwa individu berasal dari kata “individe”

yang berarti tak dapat dibagi-bagi, maksudnya bahwa manusia merupakan satu kesatuan

jiwa dan raga yang tak dapat dipisah satu sama lain. Seorang manusia dikatakan sebagai

suatu individu apabila adanya keterpaduan antara jiwa dan raganya. Kegiatan fisik yang

dilakukan manusia merupakan kegiatan manifestasi dari kegiatan psikisnya. Contohnya :

seseorang melakukan kegiatan menulis merupakan perintah dari jiwa/psikisnya untuk

menyuruh fisik (dalam hal ini tangannya) untuk menulis sesuatu dengan pulpen pada kertas.

Tanpa adanya keterpaduan dari kedua aspek tersebut maka manusia tidak dapat melakukan

sesuatu secara sempurna.

Pada saat seorang anak lahir ke dunia ini, sampai usia kanak-kanak awal (sampai umur

5 tahun) ia mulai mengenal siapa dirinya. Melalui proses sosialisasi yang dimulai dari

lingkungan keluarganya ia mulia mengenal “aku”. Proses ini terus tumbuh dan berkembang

sampai seorang terbentuk keperibadiannya secara untuh. (Sapriya, 2006)

Individu berasal dari kata in dan divided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya

mengandung pengertian tidak, sedangkan dengan divided artinya terbagi. Jadi individu

artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi melainkan sebagai

kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan sehingga sering digunakan

sebagai sebutan “orang-seorang” atau “manusia perorangan. Individu merupakan kesatuan

aspek jasmani dan rohani. Dengan kemampuan rohaninya individu dapat berhubungan dan

berfikir serta dengan pikirannya itu mengendalikan dan memimpin sesanggupan akali dan

kesanggupan budi untuk mengatasi segala masalah dan kenyataan yang dialaminya.

(Ridwan Effendi, 2006).

3

Page 8: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda.

Perbedaan-perbedaan tersebut semakin terlihat sejalan dengan perkembangan individu. Kata

perbedaan dalam istilah perbedaan individual menurut Landgren ( 1980:578) merupakan

suatu variasi yan terjadi, baik pada aspek fisik maupun psikologis. (Mulyani Sumantri,

2007)

Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi

melainkan sebagai suatu keseluruhan yang terbatas yaitu sebagai manusia perorangan. (Abu,

2003)

2. Pengertian individu sebagai makhluk sosial

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan

dengan sesama manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Berbeda dengan makhluk

lainnya, seperti hewan misalnya, tanpa manusia lainnya, maunsia akan mati. Sejak

dilahirkan, manusia merupakan individu yang membutuhkan individu lainnya untuk dapat

bertahan dan melangsungkan kehidupannya. Seorang bayi yang baru dilahirkan,

membutuhkan seorang ibu yang dapat memberinya, melatih belajar, bermain dan

sebagainya. Selain itu, berbeda dengan hewan yang mempunyai kelengkapan fisik untuk

dapat bertahan sendiri, sedangkan manusia tidak. Seperti yang dijelaskan diatas manusia

sejak dilahirkan telah membutuhkan manusia lainnya untuk dapat bertahan sehingga jika ia

hidup sendiri akan mengalami gangguan kejiwaan. (Udin S. Winataputra, MATERI DAN

PEMBELAJARAN IPS SD, 2008).

3. Pengertian Masyarakat

Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community atau komunitas). Secara

definitif dapat di definisikan sebagai kelompok manusia (individu) yang terdiri dari

sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di suatu tempat (wilayah) tertentu baik di desa

maupun di perkotaan yang telah terjadi interaksi sosial agar anggotanya atau adanya

hubungan sosial (social relationship) yang memiliki norma dan nilai tertentu yan harus

dipatuhi oleh semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula. Sedangkan Selo

Soemardjan (1962) mengemukakan bahwa: “Masyarakat adalah suatu wilayah kehidupan

sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan tertentu. (Sapriya, 2006).

4

Page 9: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

(Soekamto, 2007) Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama dan secara

teoritis adalah dua orang yang hidup bersama.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bertinteraksi. Suatu kesatuan

masyarakat dapat memiliki prasarana yang dapat memungkinkan para warganya beriteraksi.

(Koentjaraningrat., 2005)

Masyarakat terdiri atas berbagai orang, dengan ragam Pandangan,sikap,nilai dan

kepentinangan. Apabila masing-masing orang mementingkan urusannya sendiri, hidup

bermasyarakat akan kacau. Hidup bermasyarakat akan lancar apabila terbina kerukunan di

antara sesama warganya. Demi terciptanya kerukunan itu, harus ada sikap saling

menghargai di antara sesama warga.

Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai saling gotong-royong da tolong-menolong di

antara sesama warganya.kedua tindakan tersebut amat penting bagi tercapainya tujuan

bersama, yakni keamanan, kenyamanan, dan kesahteraan. Gotong-royong dan tolong-

menolong hanya mungkin tercapai kalau terjalin tenggang rasa di antara sesama warga.

(Guru, 2003).

Dalam dunia masyarakat, manusia diupayakan mengoptimalkan seluruh potensi dan

kemampuan bermasyarakat untuk dapat mengaktualisasikan dirinya semaksimal mungkin.

Agar mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, hak untuk diterima sebagai warga

masyarakat, serta hak untuk mewujudkan kemampuannya. Disamping mempunyai hak,

manusia juga mempunyai kewajiban untuk memberikan konstribusi nyata bagi kemajuan

masyarakat. (Ihat Hatimah, 2008)

Adapun unsur-unsur dari masyarakat, Mac Iver dan Page mengemukakan sebagai

berikut: “(1) seperasaan, (2) sepenanggungan, dan (3) saling memerlukan”. Di samping ada

beberapa tipe masyarakat setempat menurut davis (1960:313) sebagai berikut: (1) jumlah

penduduk, (2) luas, kekayaan dan kepadatan penduduk, (3) memiliki fungsi khusus dari

masyarakat setempat terhadap seluruh organisasi masyarakat yang bersangkutan. Tipe

tersebut digunakan untuk membedakan jenis-jenis masyarakat yang sederhana dan modern,

masyarakat pedesaan dan perkotaan. Pada masyarakat modern sering dibedakan antara

5

Page 10: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam bentuk “rural community” dan “urban

community”.

Dalam kehidupan masyarakat pedesaan, hubungan yang terjalin antara anggota

masyarakat lebih harmonis, mendalam dengan sistem berkehidupan berkelompok. Pekerjaan

utama masyarakat biasanya terkonsentrasi pada sector pertanian. Dalam mengolah pertanian

cara-cara yang digunakan masih (sangat) tradisional dan tidak efesien yang lazim disebut

sebagai “subsistence farming”. Pada umumnya golongan-golongan orang-orang tua

dijadikan sebagai penasehat dalam kehidupan, sehingga peranan mereka begitu penting.

Masalah yang timbul kemudian adalah sulitnya mereka mengadakan perubahan-perubahan.

Hal ini disebabkan Pandangan-pandangan mereka yang didasarkan pada tradisi yang kuat.

Karena itu, sulit sekali untuk merubah pola pikir, sikap maupun tingkah laku penduduknya.

Kelangkaan alat komunikasi turut mempengaruhi terhadap proses perubahan-perubahan

yang diharapkan. Salah satu arus komunikasi yang berkembang adalah desas-desus yang

bersifat negatif. Pada masyarakat perkotaan (urban community) tekanan pengertian terletak

pada sifat-sifat serta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan antara

lain perbedaan dalam menilai keperluan hidup. (Sapriya, 2006).

Selanjutnya Koentjoraningrat ( 1999:32-33) menyebutkan ada 6 tipe masyarakat

indonesia, yaitu sebagai berikut :

1. Tipe masyarakat yang berkebunyang amat sederhana dengan keladi dan ubi

jalar sebagai tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu atau meramu.

2. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di lading atau di sawah

dengan padi sebagai tanaman pokok. System dasar kemasyarakatannya berupa

“Komunitas petani” dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang dan

merasakan diri bagian bawah dari suatu kebudayaan yang lebih besar, dengan

suatu bagian atas yang dianggap lebih halus dan beradab didalam masyarakat

kota.

3. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah

dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatanya berupa

desa komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang.

6

Page 11: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

4. Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah

dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatanya berupa

desa komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang agak

kompleks.

5. Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan

dengan sector perdangan dan industri yang lemah.

6. Tipe masyarakat metropolitanyang mulai mengembangkan suatu sektor

perdangan dan industri yang agak berarti, tetapi yang masih didominasi oleh

aktivitas kehidupan pemerintah. (Udin S. Winataputra, Materi dan Pembelajaran

PKn SD, 2007).

B. Individu Sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa

Individu berasal dari kata in-dividere artinya tidak dapat dibagi-bagikan atau sebagai

sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, manusia perseorangan. Namun, individu yang

dimaksud adalah insan (manusia). Aris tolteles berpendapat bahwa manusia merupakan

perjumlahan daripada beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja tersendiri

serperti kemampuan-kemampuan vegetative yaitu makan dan berkembangbiak, kemampuan

sensitive, yaitu kemampuan bergerak mengamat-amati, bernafsu dan berperasaan, dan

kemapuan intelektif, yaitu berkemampuan berkecerdasan.

Jika manusia dibelah maka akan menjadi 2 bagian, yaitu satu bagian belahan fisik

(kongkret) atau disebut juga raga atau jasmani, dan satu bagian lagi belahan non fisik

(abstrak) atau disebut jiwa atau rohani. Jasamani membutuhkan sandang, pangan dan papan.

Sedangkan rohani membutuhkan sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh jasmani, seperti

keamanan dari rasa takut, perlindungan dari rasa ketidak adilan, dan kepercayaan atau

keyakinan. (Udin S. Winataputra, Materi dan Pembelajaran PKn SD, 2007).

C. Interaksi Individu dan Masyarakat

Dalam melangsungkan kehidupannya dan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat

kompleks, manusia harus melakukan interaksi atau saling berhubungan antara yang satu

dengan yang lainnya. Berbicara tentang interksi, maka perlu ditelaah dulu apa sebenarnya arti

interaksi itu. Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interaksi sosial adalah saling

7

Page 12: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

berhubungan antar dua manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap yang lain

saling mempengaruhi.

Masyarakat dalam aspeknya yang dinamis, terdiri dari individu-individu dan kelompok-

kelompok yang berada dalam interaksi.

Jenis yang paling umum dari proses sosial adalah interaksi sosial. Dengan interaksi sosial

dimaksudkn bahwa adanya pengaruh timbal balik antra individu dengan kelompok dalam

upaya memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup sehari-hari secara bersama-

sama. Dengan kata lain bahwa setiap interaksi dua arah akan menstimulir yang lain untuk

mengubah tingkah laku dari orang-orang yang sedang berinteraksi

Interaksi sosial yang terjadi antara individu dan masyarakat adalah :

1. Interaksi yang melibatkan sejumlah orang, misalnya; individu dengan individu,

individu dengan grup dan grup dengan grup

2. Adanya tingkat keintiman, misalnya ada yang bersifat primer, ada yang bersifat

sekunder, ada yang bersifat gemein schaft dan ada yang bersifat gesel schaft dan

dan sebagainya.

3. Adanya proses sosial. Dalam hal ini terdapat beberapa bentuk proses social, ada

yang berbentuk positif dan ada pula yang berbentuk negative. Yang posistif

dinamakan integrasi atau assosiatif process, yaitu proses yang menyatukan.

Sedangkan yang negative adalah dinamakan disintegrative atau disassosiatif

process, yaitu proses yang memisahkan. Termasuk dalam proses yang

menyatukan (integrasi) ialah ; coopratioan (koperasi), consensus (kerjasama)

dan assimilation (asimilasi). Termasuk dalam proses yang memisahkan

(disintregasi) adalah.; conflick ( konflik sama dengan persengketaan, competisi

( kompetisi sama dengan persaingan. Kondisi yang Nampak dalam bentuk

intregasi adalah ; (1) keseluruhan anggota kelompok berkemauan untuk tetap

pada kelompoknya, seolah-olah satu sama lain saling terkait, sedangkan

disintregasi adalah Keadaan sebaliknya. Istilah lain yang sering digunakan

dalam hal ini adalah organis dan disorganis. Organis apabila tiap anggota dalam

8

Page 13: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

suatu kelompok berpungsi terhadap keseluruhan kelompok, sedangkan

disorganis apabila satu sama lain tidak terjadi hubungan lagi . (Sapriya, 2006)

D. Interaksi Sosial Dan Sosialisasi

1. Interaksi Sosial

kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi social adalah hubungan timbale

balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok social, dan masyarakat.

Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh

mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam

kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungannsatu dengan yang lain.

Interaksi sosial antara individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai

pada saat itu mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin

berkelahi. Aktivitas-aktivtas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi social.

Interaksi antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai

kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Interaksi sosial antara

kelompok-kelompok terjadi antara kelompok lazim juga terjadi di dalam masyarakat.

Interaksi tersebut terjadi lebih menyolok, apabila terjadi pertentangan antara kepentingan-

kepentingan kelompok. Interaksi social terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor : imitasi,

sugesti, identifikasi dan simpati.

Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. Banyak prilaku kita sebenarnya diawali

dengan meniru. Pada usia kanak-kanak dan dewasa kita melakukan peniruan. Seperti meniru

potongan model baju, celana, model rambut, dan hal lain-lain. Dalam proses peniruan

biasanya lebih terjadi dan mudah berubah, artinya proses peniruan serimgkali tidqak bertahan

lama, karena ada model baru, maka berubah lagi pada model tersebut.

Sugesti adalah satu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau

pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu. Yang

dimaksud dengan sugesti disini adalah penagruh psychis, baik yang datang dari dirinya

sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik.

9

Page 14: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang

lain, baik secara lahirah maupun batiniah. Di sini dapat diketahui, bahwa hubungan social

yang berlangsung pada identifikasi adalah lebih mendalam daripada hubungan yang

berlangsung atas proses-proses sugesti maupun imitasi.

Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati

timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga

pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik pada orang lain dengan

sendirinya karena keseluruhan cara-cara tingkah laku menarik baginya. (Ridwan Effendi,

2006).

2. Sosialisasi

Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by which a child learms to be a

participant member of society” yaitu suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi

seorang amggota yang berpatisipasi dalam masyarakat.

Menurut mead setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peranan-peranan yang

ada dalam masyarakat yaitu proses yang dinamakannya pengambilan peranan (role taking).

Dalam proses ini seseorang belajar untuk mengetahui peranan yang harus dijalankannya

serta peranan yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peranan yang ada dalam

masyarakat ini seseorang dapat bertinteraksi dengan orang lain.

Siapa yang menjalankan proses sosialisasi? Dalam sosiologi kit berbicara mengenai agen-

agen sosialisasi (agen socialization) atau pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi.

Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi atas orangtua dan saudara

kandung. Pada masyarakat yang mengenal sistem keluarga luas (extended family) agen

sosialisasi bisa berjumlah lebih banyak dan dapat mencakup pula nenek, paman, bibi dan

sebagainya. Apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi dalam

masyarakat sepadan dan tidak salin bertentangan melainkan saling mendukung maka proses

sosialisasi diharapkan dapat berjalan dengan baik. Namun dalam masyarakat yang

didalamnya terdapat agen sosialisasi dengan pesan yang bertentangan dijumpai

kecenderungan bahwa warga masyarakat yang menjalani proses sosialisasi sering mengalami

10

Page 15: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

konflik pribadi karena diombang-ambingkan oleh agen sosialisasi yang berlebihan. Seorang

anak sering harus memilih antara menaati orang tua atau mengikuti teman (misalnya dalam

hal merorok, keluar malam tanpa izin orang tua, atau penyalah gunaan narkotika), dan pilihan

apapun yang diambilnya akan mempertentangkannya dengan salah satu agen sosialisasi.

Konflik pribadi pun akan terjadi manakala seseorang disosialisasi karena mempelajari

peranan baru, dan aturan dalam proses sosialisasi ini bertentangan dengan sosialisasi yang

pernah dialaminya. (Ridwan Effendi, 2006).

E. Aspek-aspek Perubahan Sosial

Dalam Pandangan orang awam, sering terjadi kerancuan antara istilah perubahan social

dengan perubahan budaya. Hal ini disebabkan adanya kenayataan bahwa setiap terjadi proses

perubahan budaya mengakibatkan struktur dan fungsi masyarakatnya akan berubah juga

sehingga kita sering mengatakan dengan istilah perubahan social budaya. Namun demikian,

para ahli ilmu social termasuk antropologi secara tegas membedakan pengertian perubahan

budaya dengan perubahan social. Pada perubahan budaya, hal yang berubah itu adalah unsur-

unsur budayanya, seperti pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat

dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai masyarakat. Sedangkan pada

perubahan social hal yang berubah adalah struktur dan system social yang mengatur pola

kehidupan masyarakat.

Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan social di Indonesia,

diantaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi. Secara rinci, uraian tentang hal tersebut akan dipaparkan di bawah ini.

A. Demokratisasi

Gelombang reformasi total yang melanda kehidupan bermasyarakat dan

berbangsa indonesia dewasa ini telah menimbulkan berbagai perubahan yang mendasar

segala aspek kehidupan manusia yang meliputi bidang politik, ekonomi, hukum, kebudayaan

dan pendidikan. Dalam system pemerintahan telah terjadi perubahan penyelenggaraan yang

bersfat sentralistik yag menghilangkan inisiatif atau prakarsa, kreativitas, keseragaman baik

pribadi maupun masyarakat, kini kita memerlukan pradigma baru yang mampu

11

Page 16: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

menghidupkan dan medorong serta mengaktualisasikan dan meningkatkan partisipasi

masyarakat.

Kehidupan baru tersebut adalah kehidupan yang memberikan peluang

kepada setiap orang, kelompok, organisasi, masyarakat untuk berpendapat, mengambil

bagian secara aktif sesuasi dengan kapasitasnya masing-masing namun tidak menyimpang

dari aturan-aturan yang berlaku dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Proses perubahan

seperti itu adalah “ demokratisasi”.

B. Globalisasi

Memasuki abad XXI manusia di hadapkan pada berbagai tantangan yang

ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, kompleksitas dan

masalah kesejahteraan material dan spiritual, serta perubahan social yang semakin cepat.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah mengantarkan manusia memasuki gerbang

kehidupan masyarakat global. Globalisasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, sperti

politik, ekonomi, budaya, dan tekhnologi.

C. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Temuan-temuan baru hasil riset secara langsung atau tidak merupakan

kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia salah satunya sangat

bergantung pada ilmu dan teknologi. Teknologi banyak menghasilkan perangkat, seperti alat

transportasi, telekomunikasi, computer, dan peralatan perang. Berkat kemajuan yang sangat

cepat dan lebih mudah dalam kedua bidang ini pemenuhan kebutuhan manusia dapat

dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah disamping penciptaan di berbagai bidang

kehidupan, seperti kesehatan, pemukiman, pendidikan dan sebagainya. Kemajuan dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi tersebut dapat mengubah cara berpikir, cara bekerja dan cara

hidup manusia. (Dinn Wayudin, 2008)

12

Page 17: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teoritis dan kajian permasalahan diatas, dapat diambil kesimpulan

yaitu sebagai berikut :

Individu berasal dari kata in dan divided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya

mengandung pengertian tidak, sedangkan dengan divided artinya terbagi. Jadi individu

artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi melainkan sebagai

kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan sehingga sering digunakan

sebagai sebutan “orang-seorang” atau “manusia perorangan. Individu merupakan kesatuan

aspek jasmani dan rohani. Dengan kemampuan rohaninya individu dapat berhubungan dan

berfikir serta dengan pikirannya itu mengendalikan dan memimpin sesanggupan akali dan

kesanggupan budi untuk mengatasi segala masalah dan kenyataan yang dialaminya.

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan

dengan sesama manusia lain didalam menjalani kehidupannya.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bertinteraksi. Suatu kesatuan

masyarakat dapat memiliki prasarana yang dapat memungkinkan para warganya beriteraksi.

Individu berasal dari kata in-dividere artinya tidak dapat dibagi-bagikan atau sebagai

sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, manusia perseorangan. Namun, individu yang

dimaksud adalah insan (manusia).

Interaksi yang melibatkan sejumlah orang, misalnya; individu dengan individu,

individu dengan grup dan grup dengan grup.

Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh

mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam

kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungannsatu dengan yang lain. (Ridwan Effendi,

2006).

13

Page 18: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by which a child learms to be a

participant member of society” yaitu suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi

seorang amggota yang berpatisipasi dalam masyarakat.

Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan social di Indonesia,

diantaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi.

Daftar Pustaka

14

Page 19: ABSTRAK -    file · Web viewUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. KAMPUS PURWAKARTA. SI - PGSD. 2010 /2011. ABSTRAK. ... globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Abu, A. (2003). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dinn Wayudin, d. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta : UNIVERSITAS TERBUKA.

Guru, T. A. (2003). PPKn. Jakarta: Erlangga.

Ihat Hatimah, d. (2008). Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mulyani Sumantri, d. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA.

Ridwan Effendi, d. (2006). PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI. Bandung : UPI PRESS.

Sapriya, d. (2006). KONSEP DASAR IPS. Bandung: UPI PRESS.

Soekamto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Nusa.

Udin S. Winataputra, d. (2008). MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD. Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA.

Udin S. Winataputra, d. (2007). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA.

15