Abstrak Cabut

2
“EXFRO” Pemanfaatan Limbah Kulit Kodok untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Pasca Cabut Gigi Kajian In Vivo pada Marmut (Cavia cobaya) Abstrak Tindakan pencabutan gigi adalah tindakan pembedahan dengan tujuan pengambilan gigi dari tulang alveolar yang dapat menimbulkan luka. Proses penyembuhan luka terdiri dari inflamasi, angiogenesis, fibroplasia, epitelisasi, kontraksi luka, dan remodeling. Di Indonesia, kulit kodok masih menjadi limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit amfibi ini mengandung peptide, protein, steroid, alkaloid, dan opioid yang memiliki aktivitas terapeutik seperti antibakteri, antifungi, anti diabetik, antineoplastik, dan analgesik. Secara tradisonal kulit kodok dimanfaatkan sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan luka di kulit. Pada penelitian ini digunakan kulit kodok genus Rana yang diperoleh dari limbah kodok rumah makan swike untuk diuji pengaruhnya dalam proses penyembuhan luka. Kulit kodok diekstrak dengan metode maserasi. Pengujian ini dilakukan pada marmut jenis Cavia cobaya yang dicabut gigi seri kanan bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara in vivo apakah ekstrak gel kulit kodok genus Rana dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasca cabut gigi pada marmut dan membandingkanya dengan variabel kontrol positif. Potongan rahang marmut dibuat sediaan histologis dan diwarnai HE dan Mallory kemudian dihitung jumlah sel inflamasi, jumlah pembuluh darah baru, ketebalan kolagen, dan jumlah osteoblast . Kata Kunci: kulit kodok, luka cabut gigi, penyembuhan luka. i

description

free

Transcript of Abstrak Cabut

Page 1: Abstrak Cabut

“EXFRO” Pemanfaatan Limbah Kulit Kodok untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Pasca Cabut Gigi

Kajian In Vivo pada Marmut (Cavia cobaya)

Abstrak

Tindakan pencabutan gigi adalah tindakan pembedahan dengan tujuan pengambilan gigi dari tulang alveolar yang dapat menimbulkan luka. Proses penyembuhan luka terdiri dari inflamasi, angiogenesis, fibroplasia, epitelisasi, kontraksi luka, dan remodeling. Di Indonesia, kulit kodok masih menjadi limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit amfibi ini mengandung peptide, protein, steroid, alkaloid, dan opioid yang memiliki aktivitas terapeutik seperti antibakteri, antifungi, anti diabetik, antineoplastik, dan analgesik. Secara tradisonal kulit kodok dimanfaatkan sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan luka di kulit. Pada penelitian ini digunakan kulit kodok genus Rana yang diperoleh dari limbah kodok rumah makan swike untuk diuji pengaruhnya dalam proses penyembuhan luka. Kulit kodok diekstrak dengan metode maserasi. Pengujian ini dilakukan pada marmut jenis Cavia cobaya yang dicabut gigi seri kanan bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara in vivo apakah ekstrak gel kulit kodok genus Rana dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasca cabut gigi pada marmut dan membandingkanya dengan variabel kontrol positif. Potongan rahang marmut dibuat sediaan histologis dan diwarnai HE dan Mallory kemudian dihitung jumlah sel inflamasi, jumlah pembuluh darah baru, ketebalan kolagen, dan jumlah osteoblast

.Kata Kunci: kulit kodok, luka cabut gigi, penyembuhan luka.

i

Page 2: Abstrak Cabut

.

2