ABSTRACT EFFECT OF THE NPP DEVELOPMENT TOWARD …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

14
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK ISSN 14IQ-6086 DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TAT A RUANG KABUPATEN JEPARA DlTINJAU DARI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA Jupiter Sitorus Pane*, Heni Susiati** *Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-PTRKN **Pusat Pengembangan Energi Nuklir ABSTRAK DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TATA RUANG KABUPATEN JEPARA. Kajian dampak pembangunan PLTN terhadap perubahan tata ruang telah dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No.5, Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dimana energi nuklir dijadikan sebagai salah satu sumber energi altematif. Studi dilakukan dengan mengestimasi pertumbuhan penduduk secara alamiah dengan metode geometrik, pertambahan tenaga kerja pembangunan PL TN berdasarkan kebutuhan standard, dan pertumbuhan penduduk sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dengan perhitungan penganda tenaga kerja metode input-output. Selanjutnya dilakukan prediksi perubahan pemanfaatan ruang oleh kebutuhan sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola pemanfaatan ruang kawasan budi daya non-pertanian, pemukiman dan pekerangan adalah sebesar 15%. Demikian pula pertumbuhan penduduk mencapai tingkat kepadatan antara 31-45 jiwa per ha. Kata kunci : Tata ruang, geometri, analisis input-output, kebijakan ABSTRACT EFFECT OF THE NPP DEVELOPMENT TOWARD SPATIAL PLANNING AT DISTRICT OF JEPARA. Study on effect of the NPP development toward spatial planning at District of Jepara had been done to support government policy according to governmental rule No.5, Year of 2006 concerning National Energy Policy which nuclear energy is chosen as one of alternative energy source. The study was done by estimating growth of resident naturally with geometric method, increase of constructing labor pursuant to requirement of standard, and growth of resident as impact of economics growth with calculating labor multiple method of input-output and then to predict the land use change due to facilities requirement. Research result indicates that change of space pattern of non-agriculture settlement is equal to I5%. It also shows that growth of resident density rises to level of31-45 person per ha. Keywords: spatial planning, geometric, input-output analysis, policy PENDAHULUAN Dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang didukung oleh ketersediaan energi yang cukup dan harga yang stabil, telah dilakukan studi secara komprehensif tentang perencanaan sumber energi nasional terhadap berbagai macam sumber daya khususnya pembangkit energi listrik. Hasil studi menunjukkan bahwa pemakaian total kebutuhan energi final di Indonesia (termasuk energi non- komersial) mengalami kenaikan sekitar 2 kali lipat dari 4028,4 Pica Joule (PJ) pada tahun 2000 menjadi 8145,6 PJ pada tahun 2025 dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan urutan sektor ekonomi berdasarkan pemakaian energi final selama masa 2000 - 2025 [I]. Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.5, Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang mengalokasikan kontribusi Energi barn terbarukan terhadap kebutuhan energi nasional sebesar 17% dan 5 % di antaranya berasal dari energi nuklir. Dengan mengasumsikan lokasi PL TN adalah Ujung Lemahabang, Kabupaten Jepara [2], dilakukan kajian untuk mempelajari dampak pembangunan PL TN tersebut terhadap pola pemanfaatan ruang ditinjau dari kebutuhan sarana dan prasarana. Untuk itu perlu dikaji pertumbuhan penduduk seIama proses pembangunan baik oleh pertumbuhan secara alamiah, pertambahan tenaga kerja, dan pertumbuhan penduduk akibat pertumbuhan ekonomi. Disamping Disampaikan pada Seminar Nasional dan Workshop Pengelolaan Limbah, 24 Juni 2008 127

Transcript of ABSTRACT EFFECT OF THE NPP DEVELOPMENT TOWARD …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Prosiding Seminar Nasional TeknologiPengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 14IQ-6086

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TAT A RUANGKABUPATEN JEPARA DlTINJAU DARI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Jupiter Sitorus Pane*, Heni Susiati***Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-PTRKN

**Pusat Pengembangan Energi Nuklir

ABSTRAK

DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN TERHADAP PERUBAHAN TATA RUANG

KABUPATEN JEPARA. Kajian dampak pembangunan PLTN terhadap perubahan tata ruangtelah dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No.5, Tahun2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dimana energi nuklir dijadikan sebagai salah satu sumberenergi altematif. Studi dilakukan dengan mengestimasi pertumbuhan penduduk secara alamiahdengan metode geometrik, pertambahan tenaga kerja pembangunan PLTN berdasarkan kebutuhanstandard, dan pertumbuhan penduduk sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dengan perhitunganpenganda tenaga kerja metode input-output. Selanjutnya dilakukan prediksi perubahanpemanfaatan ruang oleh kebutuhan sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwaperubahan pola pemanfaatan ruang kawasan budi daya non-pertanian, pemukiman dan pekeranganadalah sebesar 15%. Demikian pula pertumbuhan penduduk mencapai tingkat kepadatan antara31-45 jiwa per ha.

Kata kunci : Tata ruang, geometri, analisis input-output, kebijakan

ABSTRACT

EFFECT OF THE NPP DEVELOPMENT TOWARD SPATIAL PLANNING ATDISTRICT OF JEPARA. Study on effect of the NPP development toward spatial planning atDistrict of Jepara had been done to support government policy according to governmental ruleNo.5, Year of 2006 concerning National Energy Policy which nuclear energy is chosen as one ofalternative energy source. The study was done by estimating growth of resident naturally withgeometric method, increase of constructing labor pursuant to requirement of standard, and growthof resident as impact of economics growth with calculating labor multiple method of input-outputand then to predict the land use change due to facilities requirement. Research result indicatesthat change of space pattern of non-agriculture settlement is equal to I5%. It also shows thatgrowth of resident density rises to level of31-45 person per ha.

Keywords: spatial planning, geometric, input-output analysis, policy

PENDAHULUAN

Dalam upaya mendukung pembangunanberkelanjutan di Indonesia yang didukungoleh ketersediaan energi yang cukup danharga yang stabil, telah dilakukan studisecara komprehensif tentang perencanaansumber energi nasional terhadap berbagaimacam sumber daya khususnya pembangkitenergi listrik. Hasil studi menunjukkanbahwa pemakaian total kebutuhan energifinal di Indonesia (termasuk energi non­komersial) mengalami kenaikan sekitar 2kali lipat dari 4028,4 Pica Joule (PJ) padatahun 2000 menjadi 8145,6 PJ pada tahun2025 dengan asumsi bahwa tidak adaperubahan urutan sektor ekonomiberdasarkan pemakaian energi final selamamasa 2000 - 2025 [I].

Dalam perkembangan selanjutnyapemerintah telah mengeluarkan PeraturanPemerintah No.5, Tahun 2006 tentangKebijakan Energi Nasional yangmengalokasikan kontribusi Energi barnterbarukan terhadap kebutuhan energinasional sebesar 17% dan 5 % di antaranyaberasal dari energi nuklir. Denganmengasumsikan lokasi PLTN adalah UjungLemahabang, Kabupaten Jepara [2],dilakukan kajian untuk mempelajaridampak pembangunan PLTN tersebutterhadap pola pemanfaatan ruang ditinjaudari kebutuhan sarana dan prasarana. Untukitu perlu dikaji pertumbuhan pendudukseIama proses pembangunan baik olehpertumbuhan secara alamiah, pertambahantenaga kerja, dan pertumbuhan pendudukakibat pertumbuhan ekonomi. Disamping

Disampaikan pada Seminar Nasional dan WorkshopPengelolaan Limbah, 24 Juni 2008

127

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah

Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATANPusat Penelitian [fmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

itu kebutuhan lahan untuk PLTN juga

pemanfaatan ruang.

Dalam makalah ini penulismenyampaikan hasil kajian dampakpembangunan PLTN terhadap perubahanTata Ruang di sekitar PLTN, dengan tujuanuntllk memberi masukan bagi pihak terkaitdalam penyusunan rencana Tata Ruang.Dalam analisis ini diasumsikan jenis reaktoryang akan digunakan adalah jenis reaktorKorea KNSP dengan daya 1000 MWe.Pemilihan ini dilakukan mengingat datadukung reaktor tersebut tersedia cukupmemadai hasil komunikasi atas kerja sarnaBATAN dan KNSP, sehingga dapatmengacu pada hasil penelitian yang telahdilakukan oleh Tim Universitas Gajah Madapada Tahun 2004 tentang dampak ekonomiakibat pembangunan PLTN. Denganmenggunakan metode Input-Output

selanjutnya diprediksi kebutuhan sarana danprasarana bagi penduduk di KabupatenJepara ..

Dengan demikian dampakpembangunan PLTN di Kabupaten Jeparadiketahui dan selanjutnya dapat disusunkebijakan-kebijakan yang dapat mengurangidampak negatif perubahan perubahantersebut.

T1NJAUAN PUST AKA

Perubahan Tata Ruang

. Dalam Undang-Undang No. 26 2007yang dimaksud dengan ruang adalah wadahyang meliputi ruang darat, ruang laut danruang udara, termasuk ruang di dalam bumisebagai satu kesatuan wilayah, tempatmanusia dan makhluk hidup lain, melakukankegiatan, dan memelihara kelangsunganhidupnya. Sedang tata ruang adalah wujudstruktur ruang dan pola ruang.

Struktur ruang adalah susunan pusat­pusat permukiman dan sistem jaringanprasarana dan sarana yang berfungsi sebagaipendukung kegiatan sosial ekonomimasyarakat yang secara hierarkis memilikihubungan fungsional, dan pola ruang adalahdistribusi peruntukan ruang dalam suatuwilayah yang meliputi peruntukan ruanguntuk fungsi lindung dan peruntukan ruanguntuk fungsi budi daya.

Rencana struktur ruang wilayahkabupaten yang meliputi sistem perkotaan diwilayahnya yang terkait dengan kawasan

128

menyebabkan terjadinya perubaham pola

perdesaan dan sistem jaringan prasaranawilayah kabupaten; sedang rencana polaruang wilayah kabupaten yang meliputikawasan lindung kabupaten dan kawasanbudi daya kabupaten; Sebagai kawasanlindung meliputi Kawasan Hutan Lindung,Kawasan Resapan Air, Kawasan SepadanPantai, Kawasan Sepadan Sungai, Kawasan ,Suaka Alam dan Kawasan Cagar Budaya.Kawasan Budidaya meliputi kawasanPertanian yaitu Tanaman pangan lahanbasah, Kawasan Lahan Kering, Kawasantanaman Tahunan atau perkebunan, kawasanhutan produksi, dan kawasan non-pertanianyaitu perikanan, petemakan, kawasanindustri, kawasan pariwisata, kawasanpemukiman [3].

Secara alamiah dapat diperkirakanterjadi perubahan penggunaan lahan olehkebutuhan penduduk akan sarana danprasarana dan dampak pertumbuhanekonomi terhadap pengunaan lahan. Olehkarena itu perubahan penggunaan lahanyang dibahas dalam makalah ini meliputipengunaan ruang secara fisik untuk PLTNdan perubahan akibat pertumbuhanpenduduk, ekonomi dan sarana prasarana

Kebutuhan Lahan Pembangkit DayaNuklir

Reaktor pembangkit daya nuklir hinggasaat ini telah diproduksi dengan berbagaitipe dan daya antara seperti Reaktor DayaAir Ringan (Light Water Reactor),Pressurized Water Reactor (PWR), BoiledWater Reactor (BWR), VVER/RMBK,AGR, Advance Boiled Water Reactor(ABWR), AP 600, EPR. Dalam studi inidipilih reaktor daya jenis PWR sebagaibahan studi dengan alasan atas kerjasamadengan pihak Korea telah diperoleh berbagaiinformasi tentang konstruksi PLTNnya.

Komponen utama reaktor terdiri dariteras reaktor (fuel core), bejana tekan,batang kendali, kendali tekanan, danpembangkit uap seperti terlihat pad aGambar 1. Teras reaktor yaitu susunanbahan bakar uranium sekaligus tempatterjadinya reaksi fisi yang menghasilkanenergi dan bahan radionuklida yang sangatbersifat radioaktif. Komponen bejana tekan(pressure vessel), yaitu bejana temp at terasdan pendingin teras berada. Bejana inidiberi tekanan sedemikian rupa, sehingga

Prosiding Seminar Nasional TeknologiPengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

pendingin tidak mengalami pendidihansebelum sampai ke komponen pembangkituap (steam generator). Pada pembangkituap, pendingin primer dengan suhu dantekanan tinggi berubah menjadi uap untukdisalurkan ke turbin. Satang kendaliberfungsi untuk mengendalikan daya reaktordalam kondisi transient maupun tunak atausteady state. Komponen lain berupa kendalitekanan atau pressurizer digunakan untukmengendalikan tekanan yang ada padabejana tekan melalui dinamika fluktuasiketinggian pendingin pada tabungpengontrol tekanan (pressurizer). Seluruhkomponen reaktor dikungkung dalam suatupengungkung atau containment untukmenghindarkan pelepasan bahanradionuklida ke lingkungan, bila terjadikecelakaan.

Komponen lain di luar reaktor adalahturbin dan generator yang digunakan untukmembangkitkan listrik, dan komponenkondensor beserta pompa feed watemyauntuk sirkulasi air pendingin ke pembangkit

"0 uap dan heat sink. Untuk seluruh komponenreaktor diperlukan luas lahan sebesar 0.5 ha.

Bejana Pengungkung

Sila direncanakan di Jepara dibangunsebanyak 8 unit PLTN maka akan terjadiperubahan penggunaan lahan dari lahanpertanian ke lahan industri/gedung seluas 4ha. Ketersedian lahan dan air untuk lokasi

ini sangat penting untuk menjaminkeandalan sistem pendingin reaktor maupunheat sink dari pengoperasian reaktortersebut.

Analisis Dampak dengan Tabel Input­Output

Tabel Input-Output pertama sekalidiperkenalkan oleh Leontif pada Tahun1903 [5]. Di Indonesia penggunaan Tabelinput-output banyak dipakai untukmenyediakan data statistik yangkomprehensif mampu menggambarkanhubungan timbal balik dan saling keterkaitanantar unit sektor ekonomi di Indonesia.

Tabel ini umumnya digunakan untuk analisisdan proyeksi perekonomian dalamperencanaan pembangunan [5]. Secara garisbesar Tabel input-ouput ditunjukkan sepertipada Tabell.

Turbin

Generator

Kanal buang pendinginsekunder

Gambar 1. Komponen utama reaktor jenis PWR,Sumber: http://contestthinkquest.jp/

129

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-R1STEK

ISSN 1410-6086

- ----- ------ ---- .

~Sektor Produksi

Permintaan Akhir (Y)Total OutputInput

I

23CIGE X

SektorIX"X/2X/3CIIlGIEI Xl

Konsumsi2X21XnX23C212GIE2 X2

3X31X32X33C3I3GIE3 X3

Upah dan Gaii

LLlLiLnLcLiL~Le L

Nilai tambahVVIVjVnVcViVgVe V

Impor

MMIMiMnMeMlM~Me M

Total Input

XXlX2X3CIGE XTabel 1. Model Table T ksiL a

Dengan Tabel Input-ouput ini kemudiandapat dilakukan analisis berupa perhitunganInvers Leontif dan Ghosian, analisisdampak, analisis pengganda untuk output,income, tenaga lerja dan masukan atau input.

Dengan matrik kebalikan Leontif inidapat dianalisis ouput atau supply yangdibutuhkan sekaligus memproyeksikankondisi permintaan akhir dan output di masaakan datang. Dalam prakteknya tidak semuawilayah nasional maupun regional memilikiTabel Input-Output, atau bila memilikibelum dapat dipastikan memilikiketerkaitan antar sektor yang sarna. Olehkarena itu perlu dilakukan beberapa langkahsebagai berikut ini.

I. Penggabungan sektor-sektor menjadisektor yang lebih kecil

2. Pemutakhiran matrik untuk

mendapatkan Tabel Input-Ouputregional dari Tabel Input-Outputnasional dengan salah satu metode yangdigunakan adalah metode LocationQuestion sederhana

3. Pemutakhiran matrik Tabel Input­Output untuk mendapatkan Tabel Input­Ouput yang diproyeksikan ke mas ayang akan datang dengan metode RAS.

Keterangan:

C = konsumsi Rumah TanggaL = Upah dan gajiE = EksportI = Investasi

G = pengeluaran pemerintahV = Nilai tambah

M = Impor

Y = permintaan Akhir

~ Xij + Yi = Xj (1)

dimana:

Xij = banyaknya output sektor i yangdigunakan untuk input sektor j

Yj = permintaan akhir pada sector i(RTj+KPj-Ij+Sj+Ej)

RTj= Konsumsi rumah tanggaKP = Konsumsi pemerintah sektor iIi = pembentukan modal sektor iSj = Stok sektor-iEi = eksport sektor-i

Sektor Produksi (kolom) ~ Xjj + Gj = Xj .... (2)

dimana,

Xij = banyaknya input yang disediakansektor i untuk memproduksi j

Gj = input primer sektor j (L+M+V)Li = upah atau gajiMi = Import dari sektor jVj = Nilai tambah lainnya dan sektor j

Koefisien teknis aij = Xi/Xj.

dimana,

YX

(I-A)"I

permintaan akhirsupply atau output dandisebut matriks kebalikan Leontif

sehingga Xij = ajj.Xj (3)

Dengan koefisien teknis, maka disusunpersamaan:

Y = (I-A) X (4)

X = (I-A)"' Y (5)

130

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

METODOLOGI

Tempat Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah KabupatenJepara, dimana di Kabupaten ini akandibangun PLTN yang berlokasi di des aBalong.

Data

Data penduduk diperoleh dari hasilsensus yang dihimpun oleh lembaganasional seperti Biro Pusat Statistik (BPS),yang dituangkan dalam buku KabupatenJepara Dalam Angka dan dicek ulangdengan Data Kecamatan Dalam Angkatahun 2001-2005. Data ekonomi

khususnya data PDRB diambil dari dataPDRB yang dikeluarkan oleh masing-BPSdan masing kecamatan.

Analisis Data

Analisis pertumbuhan pendudukdilakukan untuk menghitung pertumbuhan

.akibat pertumbuhan alamiah, pertambahantenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomiKabupaten Jepara. Pertumbuhan pendudukalamiah dilakukan dengan menggunakanmodel geometri seperti pad a persamaan (1)

P = P0(1+a)' (6)

Dimana, P dan Po adalah proyeksipenduduk dan pen dud uk awal penelitian a =Iaju pertumbuhan penduduk, r adalahpangkat yang menyatakan tahun.

Penambahan penduduk akibatbertambahnya tenaga kerja dilakukandengan menganalogikan kebutuhan tenagakerja untuk pembangunan suatu PLTNdengan mengacu pada dokumen IAEATECDOC No. 200. Selanjutnyapertumbuhan penduduk akibat kegiatanekonomi di Kabupaten Jepara terhadapsektor-sektor ekonomi dilakukan denganmenggunakan analisis Tabel 1-0. Sebagaidasar perhitungan digunakan Tabel 1-0Kabupaten Jepara Tahun 2001 yangkemudian dikonversikan ke tahun 2005 sid

2020 dengan menggunakan Metode RAS.Tabel 1-0 tahun 200 I Kabupaten Jeparaterdiri dari 40 Sektor dan dikonversi ke 19Sektor dan 9 sektor.

Dampak terhadap pembukaan lapanganpekerjaan dihitung dengan menggunakanangka pengganda lapangan pekerjaan.Untuk itu diperlukan data mengenai jumlah

131

pekerja di masing-masing sektor ekonomipada tahun-tahun tertentu yaitu mereka yangusianya 10 tahun ke atas. Kemudianditetapkan rata-rata output dari tabel 1-0 perpekerja yang disajikan dalam satuan jutarupiah per orang.

Perkembangan kebutuhan sarana danprasaranan yang berdampak akan perubahanpenggunaan Iahan kawasan budidaya non­petanian (KBDNP) dianalisis sesuai denganperkembangan pertumbuhan pendudukdibandingkan dengan kebutuhan lahanstandard. Oleh karena itu perubahanpemanfaatan ruang akan dianalisis denganskenario sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Kabupaten Jepara beIjaiansesuai dengan apa adanya (bussiness asusual)

2. Pembangunan berjalan dengantambahan kebijakan pembangunanPLTN.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perubahan Pemanfaatan Ruang UntukPembangunan Kawasan PLTN

Pembangunan PL TN secara fisik diDesa Balong, Semenenjung Muriamenyebabkan perubahan pemanfaatan ruangdi kawasan tersebut yaitu terjadinyakonversi lahan dari lahan perkebunanmenjadi lahan industri PLTN. Sesuaidengan skenario pembangunan PembangkitListrik Tenaga Nuklir di UjungLemahabang, maka untuk pertama sekaliakan dibangun 2 buah PL TN berkapasitassedang yaitu 1000 MWe. Selanjutnya akandikembangkan sampai 8 unit dengankapasitas total 7200 MWe. Seluruh PLTNakan dibangun di atas Iahan seluas 4.25 km2•

Berdasarkan Peta rupabumi dan hasiltinjauan lapangan pada lokasi calon PLTN,pada wilayah tersebut pemanfaatan ruangumumnya berupa tanah pertanianperkebunan, tidak banyak penduduk beradadi lokasi terse but. Dengan demikiankonversi lahan terjadi untuk tanah pertanianseluas 4.25 km2 di Desa Balong. Kawasanterse but dipakai untuk masing-masing siteterdiri dari gedung untuk Containment or

Drywell Building (graphic), Auxiliary orReactor Building (graphic 1. graphic2)Turbine Building (graphic), Intake Structureor Screenhouse. Fuel Building, DieselGenerator Building (graphic)UmumnyaPLTN memiliki kawasan yang kompak yaitu

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

ISSN 1410-6086

sekitar 500 sampai 1000 acres termasukEkslusif Area.

PERUBAHANPEMANFAATANRUANG OLEH PERTUMBUHANPENDUDUK.

Petumbuhan penduduk alamiah

Pertumbuhan penduduk secara alamiahdidekati dengan menggunakan modelgeometri berdasarkan data penduduk daritahun 2000 sampai 2005. Dalam hal inipertumbuhan penduduk pada masing-masingkecamatan dihitung berdasarkan persentasipertumbuhan masing-masing kecamatanyang secara rata-rata persentasipertumbuhannya adalah 2,67%. Hasilestimasi perkiraan penduduk pad a masing-

250,000

200,000

~ 150,000"C::J

"CC...

0..~~E

~ 100,000

50,000

masing kecamatan di Kabupaten Jeparasecara geometri ditunjukkan padaGambar 2.

Kebutuhan tenaga kerja

Perkiraan kebutuhan tenaga kerjauntuk suatu PLTN diestimasi berdasarkan

Technical Report Series No. 200 yangdikeluarkan IAEA. Secara grafik kebutuhantenaga kerja tersebut ditunjukkan padaGambar 3 dan Tabel 2. Denganmengasumsikan jadwal pembangunan PLTNseperti diagram pada Gambar 4, makakebutuhan tenaga kerjanya dapatditunjukkan seperti pada Tabel diLampiran l.

-II- Kedung

-II- Pencangan (')

""*- Kalinyamatan

""*" Welahan

---*- Mayong

-+-Nalumsari

-+- Batealit

~ Tahunan

-Jepara

-II- Mlonggo

-II- Bangsri(")

-II- Kembang

""*" Keling

---*- Karimunjawa

o

2004 2006 2008 2010 2012

Tahun

2014 2016 2018 2020 2022

Gambar 2. Grafik pertumbuhan penduduk Kabupaten Jepara per Kecamatansecara geometri dari Tahun 2005 sid 2020.

132

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

ISSN 1410-6086

6000

5000

4000

2000

1!XXJ

Professionals,Technicians andcra'tsmen

-14 -13 -12 -11 ,10

I Pre-p-c!ect....

Decisionto em bark

-g-:fj

Letterof intent

Gambar 3. GraClk kebutuhan tenaga kerja untuk pembangunan satu PLTN 1000 MW.

Pembentukan·Owner"

Perencanaan

Energi NasionalOpsi Nuklir

2005l.. !:

··········2008 :

{-!:..Keputusan

PembangunanPLTN

2013 :

t--t..Konstruksi

PL TN-1

20~

1000

: 2020.• I~

Gambar 4. ladwal pembangunan PLTN

Tabel 2. Kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan satu unit PLTN [7]

Tahapan Kegiatan ProfesionalMagister/Sarjana TeknikStrataMin

MaxMinMaxSIS2

Pre Proiect

37552738371

Project Manajemen Utility

51674153476Kontraktor utama

30402533258

Project Engineering

1802401802402382Procurement

16261320128

Aktivitas QA/QC

3050305049IKonstruksi

70100679594IKomisioning

3850385049IPerawatan dan Operasi

507350735122

133

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEKISSN 1410-6086

Permintaan tcnaga kerja pada sektorekonomi lain

Dengan mengacu pada hasil penelitianyang dilakukan Pusat Studi Ekonomi danKebijakan Publik UGM dan modifikasiterhadap jadwal yang telah direncanakandapat diturunkan proyeksi parameterpermintaan akhir (Y) akibat pembangunanreaktor daya produksi KNSP dengan daya1000 MWe untuk berbagai sektor ekonomipada Tabel 1-0 seperti yang ditunjukkanpada Tabel 3. Dalam penurunan inidiasumsikan rata-rata 10% dari kebutuhan

pembangunan PLTN yang dapat disuplai didalam negri dapat disuplai dari KabupatenJepara.

Berdasarkan hasil proyeksi permintaanakhir di atas dan dengan menggunakanmenggunakan tabel 1-0 Kabupaten Jeparayang sudah diproyeksikan ke Tahun 20 I0,2015, dan 2020 dan data pekerja di atas 10tahun pada masing-masing sektor diperolehnilai pengganda tenaga kerja seperti padaTabel 4. Selanjutnya dapat diprediksipertambahan penduduk akibat dampakekonomi. Secara lengkap data pertumbuhanpenduduk pekerja di berbagai sektor dapatditunjukkan pada Tabel 5 danpenyebarannya dapat dilihat pad a Gambar5.

Kebutuhan sarana dan prasaranaSejalandengan perkembangan pen dud uk tersebutmaka kebutuhan sarana dan prasarana jugameningkat. Dalam menganalisis kebutuhansarana dan prasarana ini digunakan standarPedoman Teknik Analisis Tata Cara danPedoman Teknik baku Perencanaan Tata

Ruang yang dikeluarkan oleh DepartemenPekerjaan Umum.

Proyeksi kebutuhan lahan untuk saranadan prasarana perumahan, pendidikan,kesehatan, peribadatan, kantor, perdagangan,keamanan, hiburan, parkir umum dan tamanbermain. Hasil proyeksi menunjukkanbahwa pertumbuhan kebutuhan lahanapabila tidak ada pembangunan PLTNadalah sebesar 29.849.598 m2 sedangkandengan pembangunan PL TN kebutuhanlahan untuk sarana dan prasarana meningkatmenjadi 40.876.132 m2. Apabiladibandingkan dengan luas lahan pekaranganyang tersedia yaitu 28.269382 m2 makabesar kemungkinan akan terjadi konversilahan yang sangat signifikan.

134

Pembahasan

Dari data spasial terlihat bahwawilayah-wilayah ke arah utara yang semakinjauh dari Ibukota Kabupaten Jeparamemiliki kerapatan yang rendah yaitusekitar 1-16 jiwa per ha. Hal ini sesuaidengan hukum gravitasi bahwa semakin jauhlokasi dari suatu pusat bisnis (Center ofBussiness District) semakin kecil terasapengaruh gaya tariknya.

Perubahan waktu menyebabkanpeningkatan pertumbuhan oleh pendudukyang secara nyata meningkatkan kepadatanpenduduk. Oleh kehadiran PLTN selamamasa pembangunan menyebabkan kepadatanpenduduk meningkat khususnya dikecamatan Kembang, karena di kecamataninilah akan terkonsentrasi banyak pekerjapembangunan PLTN dan pekerja lain yangmendukung kegiatan pembangunan tersebutseperti pedagang barang-barang bangunan,pedagang makanan, pedagang asongan,penawar jasa, petugas rumah sakit, polisidan banyak lainnya. Dalam analisis inidiasumsikan 60% pekerja akan tinggal diKecamatan Kembang dan Kecamatantetangga masing-masing sebanyak 10%.

Diproyeksikan jumlah penduduk padatahun 2020 bila tidak dilakukan

pembangunan PL TN adalah sebesar1.654.396 jiwa, sedangkan bilapembangunan PLTN dilakukan sejak 2008maka jumlah penduduk berkisar 1.898.124jiwa. Artinya perbandingan dampakperubahan lahan secara fisik oleh kehadiranPLTN adalah sebesar 15%.

Disisi lain pertumbuhan kebutuhanlahan pekarangan untuk pemukiman jugamengalami peningkatan yang sangat besar.Hal ini akan berdampak pada konversi lahanke lahan pemukiman dan perkantoran. Biladiperhatikan Gambar 6A terlihat bahwasesungguhnya pemukiman sangatterkonsentrasi sepanjang jalan lokal maupunjalan lain, sedangkan jalan menuju kawasanPLTN masih term asuk jalan lain dan jalansetapak. Dengan bertambahnya penduduk inimaka kebutuhan akan jalan, baik denganmeningkatkan status jalan maupunmembangun jalan baru sangat mutlakdiperlukan. Hal ini akan memperbesarkebutuhan akan konversi lahan. PadaGambar 6B, Gambar 6C, dan Gambar 6Dditunjukkan kawasan perkebunan, sawahdan jalan akses yang saat ini tersedia.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATANPusat Penelitian I/mu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

ISSN 1410-6086

adalah pengalihan lahan perkebunan dansedikit sawah kering menjadi lahankawasan industri dan pekarangan. Demikianpula lahan sepanjang perbesaran jalan danpenambahanjalan.

Pertanyaan yang perlu dijawab adalahseberapa besarkah sesungguhnya dampakperubahan penggunaan ruang olehpembangunan PLTN clan perannya dalammemitigasi dampak bila terjadi kecelakaan.Dengan perencanaan tata ruang yang baikmaka perubahan jalan dan penyiapan sarana­saran a yang memiliki faktor penurunan dosisradiasi yang cukup tinggi dapat mengurangidampak risiko bila terjadi kecelakaan yaitudengan tersedianya sheltering yang cukupdan jalur evakuasi yang terencana.

KESIMPULAN

Pembangunan PLTN memiliki dampakekonomi bukan hanya pada satu sektorperekonomian tetapi berbagai sektor.Permintaan untuk pemenuhan kebutuhanpembangunan PLTN telah berdampak padameningkatnya penyediaan bahan pertanianm~lUpun lahan pan en sebesar 4-11 %dibandingkan pertumbuhan secara alamiah.Dengan demikian pembangunan PLTNberkontribusi merubah pola pemanfaatanruang kawasan budi daya pertanianKabupaten Jepara dalam kisaran 4-11 %.

Perbandingan pertumbuhan penduduksecara alamiah pertumbuhan pendudukdengan kehadiran PLTN meningkat sebesar1,15 kali lipat. Hal ini berarti kontribusipembangunan PLTN terhadap perubahanpola pemanfaatan ruang kawasan budi dayanon-pertanian pemukiman adalah sebesar15% persen.

Dengan kehadiran PLTN di DesaBalong Kecamatan Kembang maka tingkatpertumbuhan penduduk sangat besarsehingga memiliki tingkat kepadatankategori ke 3 yaitu antara 31-45 jiwa per ha.Oleh karena itu prioritas pembangunansarana dan prasarana perlu diberikan padawilayah ini.

Disisi lain peningkatan yang sangatbesar di Kecamatan Kembang danKecamatan berdekatan lainnya dapatmendorong peningkatan risiko bagipenduduk sekitar PLTN. Oleh karena itusangat diperlukan kebijakan-kebijakan yangterpadu untuk mengelola pembangunansarana dan prasarana, pemanfaatan lahan

135

dan kekayaan sumber daya alam KabupatenJepara sehingga terdapat keseimbanganpembangunan antar wilayah kecamatan diKabupaten Jepara sehingga penduduk dapatterdistribusi secara merata di berbagaiwilayah Kecamatan. Sebagai aplikasinyamaka hasil analisis ini dapat dijadikan bahanpertimbangan dalam menyusun kebijakan­kebijakan yang kemudian dituangkan dalamRencana Tata Ruang Wilayah KabupatenJepara. Dengan perencanaan tata ruang yangbaik maka dampak risiko bila teIjadikecelakaan dapat dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

I. BATAN-IAEA, ComprehensiveAssessment of Different EnergySources For Electricity Generation inIndonesia, Project Report INS/O/O16,Indonesia, 2002.

2. NEWJEC INC., Feasibility Study ofThe First Nuclear Power Plants at

Muria Peninsula Region, Osaka, Japan,1996.

3. DEP. PEKERJAAN UMUM, Undang­Undang No. 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang., Jakarta 2007.

4. PUSAT STUD I EKONOMI DAN

KEBIJAKAN PUBLIK UGM, KajianDampak Ekonomi PembangunanPLTN terhadap Sektor EkonomiNasional, Jogyakarta. 2004.

5. BPS, Kerangka Teori dan AnalisisTabel Input-Output, ISSN.0251-039506330.9501, 2000.

6. NAZARA S., Analisis Input Output,Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, 2005.

7. IAEA, Nuclear Power ProjectManagement. A Guide Book,Technical Report Series No. 200,Vienna. Austria, 1988.

8. NAZARA S., DUONG G. GEOFREYJ.D.H, CHOKRI D, PyIO: Input­Output Analysis with Phyton. RegionalEconomics Application Laboratory,University of Illinois at Urbana­Champaign, REAL 03-T-23, 2003.

9. RUSTIADr E, SUNSUN S, DY AH P.,Perencanaan Pengembangan Wilayah.Konsep Dasar dan Teori. IPB Bogor,2004.

10. BAPEDA dan BPS Kabupaten Jepara,Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Jepara, Jepara, 2005.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan LimbahPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEKISSN 1410-6086

II. SPS MS, JBPARA, Jepara DalamAngka 2002. BPS Kabupaten Jepara,2002.

12. BPS KAB. JEPARA, Jepara DalamAngka 2005. BPS Kabupaten Jepara,2005.

13. BPS KAB. JEPAM, Jepara DalamAngka 2006. BPS Kabupaten Jepara,2006.

14. BAKOSURTANAL, Peta DigitalKabupaten Jepara, 2001.

15. BAPEDA dan BPS Kabupaten Jepara,Tabel Input Output Kabupaten Jepara2001. BPS Kabupaten Jepara, 2001.

Tabel3. Nilai kumulatif permintaan akhir pembangunan PLTN Tahun 2010, 2015 dan 2020dalam 19 sektor (dalam puluhan ribu rupiah)

Sektor Kode SektorKumulatif 20 10Kumulatif 20 15Kumulatif 2020Penggalian

70.314134,0840Industri kayu, bambu

919425310.80dan rotan Industri barang karet

101.299.54622.259.266 0dan plastik Bangunan

1205.251.6875116.772.000Keuangan

dan16 1.822.2503.600.5621.184.000persewaan

Tabel 4. Pengganda tenaga kerja hasil perhitungan

No. Jenis usahalsektor 2001201020151

Pertanian 0.001270.000540.000402

Tambang galian 0.001080.000180.000113

lndustri 0.001330.000680.000484

Listrik gas 0.000170.000100.000055

Konstruksi 0.001030.000560.000386

Perdagangan 0.000880.000580.000387

Komunikasi 0.000700.000300.000228

Keuangan 0.000240.000080.000059

Jasa 0.000870.000540.00038

136

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Tabel 5. Perkiraan jurnlah penduduk setelah pernbangunan PLTN dan penduduk datang lainnya

ISSN/4406068

No. Kecarnatan 20052006200720082009201020112012201320142015201620172020

Pekerja tarnbahan disektor terkaitlainnya.

277335135976661362630006468266409128989132433135968240944

Pekerja pernbangunanPLTN15251897314961671181019992127232224842784

Total tarnbahan15240316073962858646716649368408131116134754138452243728

IKedung 70.11272.21174.37376.60078.89381.25583.68886.19388.77491.43294.16996.98999.892109.136

2Pencangan (*)75.01476.06777.13678.21979.31780.43181.56182.70683.86885.04686.24087.45188.67992.468

3Kalinyarnatan 56.29257.25658.23759.23560.25061.28262.33263.40064.48665.59166.71567.85869.02072.629

4Welahan 71.06473.57976.18478.88081.67284.56387.55690.65593.86497.186100.626104.187107.875119.740

5Mayong 81.01684.85988.88493.10097.516102.142106.987112.062117.377122.945128.777134.885141.284162.357

6Nalurnsari 69.25870.49871.76073.04574.35275.68477.03978.41879.82281.25182.70584.18685.69390.379

7Batealit 74.65677 .66580.79684.05287.44090.96594.63198.445102.413106.541110.836115.303119.951135.048

S.

Tahunan 95.40099.463103.700108.116112.721117.522122.528127.747133.188138.860144.775150.941157.370178.347

9Jepara 75.26578.09181.02284.07987.62396.568100.178103.884107.723111.710121.917126.366130.974155.195

10Mlonggo 127.951131.558135.267139.095143.404153.106157.462161.905166.469171.166182.069187.196192.463218.526

IIBangsri(**) 93.00794.32095.65297.01798.774105.834107.454109.064110.694112.355120.115121.990123.891139.146

12Kernbang 64.66465.39366.13066.96770.048104.835106.877108.745110.626112.573151.003154.002157.045222.741

13Keling 115.752118.650121.621124.682128.191137.061140.553144.096147.725151.448161.340165.415169.589192.111

14Karirnunjawa 8.5868.6918.7978.9059.0149.1249.2359.3489.4629.5789.6959.8149.93410.302

JUMLAH

10780371108302113955811719921209217130037213380811376668141649214576811560983160658316536611898124

137

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengulahan Limbah i"1Plisat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPlisat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Distribusikepadatan penduduktahun 2005

Proyeksi kepadatan penduduktahun 2015

Proyeksi kepadatan penduduktahun 2010

Proyeksi kepadatan penduduktahun 2020

138

ISSN14406068

Peta Spasial PertumbuhanKepadatan Penduduk 2005-2020

Tanpa Pembangunan PLTN

0.9 0 0.9 1.8 Kilometers1""""'- '

Skala 1:100000

LEG EN DA

kepadatan pendudukkabupaten Jepara (oranglha)

1,'~"',11- 15_16-30_31-45_ 46- 60

tAl LOkasitapak pltn.shp

Laboratorium spasialBidang Pengkajian Analisis

Keselamatan ReaktorPTRkN-BATAN

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RistekISSN 14406068

Pata Spasial PertumbuhanKepadatan PendudUk 2005-2020

Dengan PembangunanPLTN

N

A9 18 Kilometers

,

Distribusi kepadatanpenduduktahun 2005

Distribuslkepadatan penduduktahun2015 dengan pembangunan PLTN

Distribusi kepadatan penduduktahun 2010. denganpembangunanPLTN

Distribusi kepadatan penduduktahun 2020dengan pem bangunan PLTN

Skala 1:733750

LEGENDA

Kepadatan penduduk (org/ha)1 - 15

_ 16 - 30_31-45_ 46 - 60

;7\ Lokasitapak pltn.shp

Laboratolium spasialBidang PengkajianAnalisis

Keselamatan ReaktorPTRKN-BATAN

Gambar 5. Sebaran spasial pertumbuhan penduduk di kabupaten Jepara

139

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATANPusat Penelitian I/mu Pengetahuan dan Teknologi-Ristek

Pel. Lekasl PemukimanKebupaten Jepara

8 Kilnmet

Skala 1:289722

LEGENDA

c,::]el •••ktU""I'~~P''''uk''''.n~~." ••• "p.g,,"' ••g."""""_I( •••.••••• PLTW/\/J.,."loIcllNJII.n" ••ml

LaboralorkJm Spa,I",Bld ••ng P.ngk.apan An"sl.

K.nlamotan ReeklorPTRKN-BATAN

(6A)

ISSNI4406068

Peta Wilayah PerkebunKabupaten Jepara

A3 0 3 6 Kilom••~ -

510111 1 :250000

(6B)lEGENDA

~ lokuiPLTN

_P..,..bun •...

~':,;:~:~::ka~

Labor.lool,m SpaliillllBidaog AnailISis PetngkaJi8f'l

Keselam6lt8f'lReaktorBATAN

P<j18Iransportasi darat dan aiKat.upaten .kIper.

2000 0 :2OOaOOO •••• t.rs~Skele 1:2&1000

.Ibuktllkd'-"' •••••.•••p

~;~Ef:.i:~~7:"n.ohp

.!$.S •••••"kig •• i

LabcrMOrium Soesiel:adtngPflngllktljitortMaI.sis'. l<eselSTUJtMR.8<tOf

PTRt<N-BAT~

(6C)

LEGENDA,~, "-,",,IIIP\.TH

/',/PI ••••••.••••et ••..•OI."_~p •••.• IIP

N:"'·r·,;.' ...··W1p....."

labor.anlnl SpeSiel8i~ng ~kalen An*i••s

K81ie4a'n." ReektorBATI'N

(6D)

Gambar 6. Kawasan pemukiman, perkebunan, sawah danjalan akses yang saat ini tersedia.

140