abses periapikal makalah
-
Upload
hcham-achmad -
Category
Documents
-
view
248 -
download
3
Transcript of abses periapikal makalah
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANGBerawal dari sisa makanan yang berampur dengan hasil metabolisme bakteri
Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, Lactobacillus, dll yang berupa asam akan
mengakibatkan proses demineralisasi pada email sehingga terbentuk karies. Proses karies ini
mengakibatkan radang pada pulpa yang dikenal sebagai Pulpitis Reversibel dan akan berlanjut
menjadi Pulpitis Irreversibel. Bila ineksi dibiarkan jaringan pulpa akan menjadi nekrosis
sehingga ineksinya dapat masuk ke pembuluh darah menuju jaringan periapikal melalui
apeks. Sel!sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan ineksi,
bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit bakteri, sel darah putih akan mati.
Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut.
"kibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding
pembatas abses. #al ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran
ineksi lebih lanjut.$ika suatu abses pecah maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada
lokasi abses. Sehingga "bses Periapikal dapat dideinisikan sebagai suatu proses supurati
disekitar ujung akar gigi yang terjadi karena hancurnya jaringan dan merupakan respon
inlamasi berlanjut dari jaringan periapikal terhadap iritasi pulpa.
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.%.& Bagaimana etiologi dan patoisiologi abses periapikal'
I.%.% Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan abses periapikal'
I.3 TUJUAN
I.(.& )engetahui etiologi dan patoisiologi abses periapikal.
I.(.% )engetahui cara mendiagnosis dan penatalaksanaan abses periapikal.
I.4 MANFAAT
I.*.& )enambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu gigi
dan mulut pada khususnya
1
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 2/20
I.*.% Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik bagian ilmu gigi dan mulut
BAB II
LAPORAN KASUS
II. IDENTITAS
+ama -n. B
"lamat $ember
mur %/ tahun
0elamin Laki ! laki
Pekerjaan mahasiswa
Status belum menikah
-anggal periksa &% "gustus %1&*
I. RIWAYAT KASUS
&. Keluh! U"# Pasien ingin menambal gigi kanan atas, terasa
bengkak, tetapi pasien sudah tidak merasakan linu2nyeri
%. R$%&" 'e!&($" )e(*!+ +yeri dan terasa bengkak sejak kurang lebih 3 bulan
yang lalu. +yerinya hilang!timbul.
(. R$%&" 'e*%"!
a. 4igi pernah open burr 5gigi kiri atas tersebut6, tetapi karena
gigi tersebut kemasukan makanan, sehingga perlu di lakukan perawatan kembali.
b. $ar.lunak R. mulut7sekitarnya belum pernah melakukan perawatan $ar.lunak
R. mulut sebelumnya.
4. R$%&" (e)eh"!
• 0elainan darah Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 0elainan endokrin Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 4angguan nutrisi Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 0elainan jantung Pasien mengaku tidak ada kelainan
2
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 3/20
• 0elainan kulit2 kelamin Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 4angguan pencernaan Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 4angguan respiratori Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 0elainan imunologi Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 4angguan -)$ Pasien mengaku tidak ada kelainan
• -ekanan darah Pasien mengaku tidak ada kelainan
• 8iabetes mellitus Pasien mengaku tidak ada kelainan
• Lain!lain "lergi terhadap telur, ayam,dan ikan laut.
/. O,"-,"! &!+ "elh /)e0!+ 0$l!$Pasien tidak menjalani pengobtan
3. Ke0! ))$l/(e,$)! )enengah ke atas2 )erokok dan minum kopi
9. R$%&" Kelu*+
a. 0elainan darah Pasien mengaku tidak ada kelainan
b. 0elainan endokrin Pasien mengaku tidak ada kelainan
c. 8iabetes melitus Pasien mengaku tidak ada kelainan
d. 0elainan jantung Pasien mengaku tidak ada kelainan
e. 0elainan syara Pasien mengaku tidak ada kelainan
. "lergi Pasien mengaku tidak ada kelainan
g. lain!lain !
III. PEMERIKSAAN KLINIS
1. EKSTRA ORAL
a. )uka Simetris
b. Pipi kiri tidak ada kelainan
Pipi kanan tidak ada kelainan
c. Bibir atas tidak ada kelainan
bibir bawah tidak ada kelainan
d. Sudut mulut tidak ada kelainan
e. 0elenjar submandibularis kiri tidak teraba2 tidak ada kelainan
0elenjar submandibularis kanan tidak teraba2 tidak ada kelainan
. 0elenjar submentalis tidak teraba2 tidak ada kelainan
g. 0elenjar leher tidak teraba2 tidak ada kelainan
h. 0elenjar sublingualis tidak teraba2 tidak ada kelainan
3
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 4/20
i. 0elenjar parotis tidak teraba2 tidak ada kelainan
$. Lain!lain 5!6
2. INTRA ORAL
a. )ukosa labial atas edema
)ukosa labial bawah tidak ada kelainan
b. )ukosa pipi kiri tidak ada kelainan
)ukosa pipi kanan tidak ada kelainan
c. Bukal old atas tidak ada kelainan
Bukal old bawah tidak ada kelainan
d. Labial old atas tidak ada kelainan
Labial old bawah tidak ada kelainan
e. 4inggiva rahang atas edema
4inggiva rahang bawah kanan tidak ada kelainan
f. Lidah tidak ada kelainan
g. 8asar mulut tidak ada kelainan
h. Palatum tidak ada kelainan
i. -onsil tidak ada kelainan
j. Pharyn: tidak ada kelainan
k. Lain ; lain tidak ada kelainan
4
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 5/20
0eterangan
04 karang gigi
4P gangrene pulpa
I. DIAGNOSE SEMENTARA
• 4angren pulpa
• 0alkulus
. RENANA PERAWATAN
Pro<pen Burr
"bsessembuh pro kontrol
Pro Scalling
1. Pe!+,"!
R2 =lindamicyn caps (11mg +o.>
S ( dd caps I
R2 "sam meenamat tab /11mg +o.>
5
BTGK BT
GKG K BT BTKG
8764 5321
&
*/9
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 6/20
S ( dd tab I
2. Pe#e*$()! Pe!u!!+
Lab.Rontgenologi mulut2 Radiologi !
Lab.Patologi anatomi !
• Sitologi !
• Biopsi !
Lab.)ikrobiologi !
• Bakteriologi !
• $amur !
Lab.Patologi 0linik !
3. Ruu(!
Poli Penyakit 8alam !
Poli -#- !
Poli 0ulit 7 0elamin !
Poli Syara !
I. DIAGNOSE AKHIR
"bses periapikal oleh karena gangrene pulpa
0aries gigi
II. DIFFERENTIAL DIAGNOSA
4ranuloma periapikal
"bses ginggiva
6
&
*/9
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 7/20
LEMBAR PERAWATAN
T!++l
Ele#e!D$+!)
The*'$
Ke"e*!+!
&% agustus %1&*
"bses periapikal oleh karena gangrene pulpa
0alkulus
Pro <pen Burr
"bses sembuh, pro kontrol
F*#( R2 =lindamicyn caps (11mg +o.>
S ( dd caps I
R2 "sam meenamat tab /11mg +o.>
S ( dd tab I
Pro scalling
!0ontrol 9hari lagi
!)enjaga kesehatan dan kebersihan mulut
7
&
*/9
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 8/20
!Sikat gigi sebelum tidur dan sesudah makan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 DEFINISI
"bses periapikal adalah kumpulan pus yang terlokalisir dibatasi oleh jaringan tulang
yang disebabkan oleh ineksi dari pulpa dan atau periodontal.
"bses ini biasanya dimulai di regio periapikal dari akar gigi dan sebagai akibat dari
pulpa yang non vital atau pulpa yang mengalami degenerasi."bses ini merupakan keadaan
yang berkepanjangan dari reaksi peradangan dalam tingkat yang lebih rendah dari jaringan
=onnective periapikal terhadap iritasi pulpa.0arakteristik dari keadaan ini dapat dilihat
adanya pembentukan pus yang akti.
8
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 9/20
"bses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa.$aringan yang
terineksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi
jaringan dan sel!sel yang terineksi. Sel!sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh
dalam melawan ineksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk
nanah yang mengisi rongga tersebut. "kibat penimbunan nanah ini maka jaringan
sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. #al ini merupakan
mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran ineksi lebih lanjut.$ika suatu
abses pecah di dalam maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. 0etika
ineksi mencapai akar gigi, jalur patoisiologi proses ineksi ini dipengaruhi oleh jumlah
dan virulensi bakteri, ketahanan host , dan anatomi jaringan yang terlibat.
3.2. PATOGENESA
"bses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh ineksi
bakteri campuran. Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses ini yaitu
Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Staphylococcus aureus dalam proses ini
memiliki en?im akti yang disebut koagulase yang ungsinya untuk mendeposisi ibrin.
Sedangkan Streptococcus mutans memiliki ( en?im utama yang berperan dalam
penyebaran ineksi gigi, yaitu streptokinase, streptodornase, dan
hyaluronidase. Hyaluronidase adalah en?im yang bersiat merusak jembatan antar sel,
yang pada ase aktinya nanti, en?im ini berperan layaknya parang yang digunakan petani
untuk merambah hutan.
9
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 10/20
Bakteri Streptococcus mutans 5selanjutnya disingkat S.mutans6 memiliki ( macam
en?im yang siatnya destrukti, salah satunya adalah en?im hyaluronidase, en?im ini
merusak jembatan antar sel yang terbuat dari jaringan ikat 5hyalin2hyaluronat6, kalau
ditilik dari namanya “hyaluronidase”, artinya adalah en?im pemecah hyalin2hyaluronat.Padahal, ungsi jembatan antar sel penting adanya, sebagai transpor nutrisi antar sel,
sebagai jalur komunikasi antar sel, juga sebagai unsur penyusun dan penguat jaringan.$ika
jembatan ini rusak dalam jumlah besar, maka dapat diperkirakan, kelangsungan hidup
jaringan yang tersusun atas sel!sel dapat terancam rusak2mati2nekrosis.
Proses kematian pulpa, salah satu yang bertanggung jawab adalah en?im dari
S.mutans tadi, akibatnya jaringan pulpa mati, dan menjadi media perkembangbiakan
bakteri yang baik, sebelum akhirnya mereka mampu merambah ke jaringan yang lebih
dalam, yaitu jaringan periapikal.
Pada perjalanannya, tidak hanya S.mutans yang terlibat dalam proses abses,
karenanya ineksi pulpo!periapikal seringkali disebut sebagai mixed bacterial infection.
0ondisi abses kronis dapat terjadi apabila ketahanan host dalam kondisi yang tidak terlalu
baik, dan virulensi bakteri cukup tinggi. @ang terjadi dalam daerah periapikal adalah
pembentukan rongga patologis abses disertai pembentukan pus yang siatnya berkelanjutan apabila tidak diberi penanganan.
"danya keterlibatan bakteri dalam jaringan periapikal, tentunya mengundang
respon keradangan untuk datang ke jaringan yang terineksi tersebut, namun karena
kondisi host nya tidak terlalu baik, dan virulensi bakteri cukup tinggi, yang terjadi alih!alih
kesembuhan, namun malah menciptakan kondisi abses yang merupakan hasil sinergi dari
bakteri S.mutans dan S.aureus.
S.mutans dengan ( en?imnya yang bersiat destrukti tadi, terus saja mampu
merusak jaringan yang ada di daerah periapikal, sedangkan S.aureus dengan en?im
koagulasenya mampu mendeposisi ibrin di sekitar wilayah kerja S.mutans, untuk
membentuk sebuah pseudomembran yang terbuat dari jaringan ikat, yang sering kita kenal
sebagai membran abses 5oleh karena itu, jika dilihat melalui ronsenologis, batas abses
tidak jelas dan tidak beraturan, karena jaringan ikat adalah jaringan lunak yang tidak
mampu ditangkap dengan baik dengan ronsen oto6. Ini adalah peristiwa yang unik
10
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 11/20
dimana S.aureus melindungi dirinya dan S.mutans dari reaksi keradangan dan terapi
antibiotika.
-idak hanya proses destruksi oleh S.mutans dan produksi membran abses saja
yang terjadi pada peristiwa pembentukan abses ini, tapi juga ada pembentukan pus oleh
bakteri pembuat pus 5pyogenik6, salah satunya juga adalah S.aureus. jadi, rongga yang
terbentuk oleh sinergi dua kelompok bakteri tadi, tidak kosong, melainkan terisi oleh pus
yang konsistensinya terdiri dari leukosit yang mati 5oleh karena itu pus terlihat putih
kekuningan6, jaringan nekrotik, dan bakteri dalam jumlah besar.
Secara alamiah, sebenarnya pus yang terkandung dalam rongga tersebut akan terus
berusaha mencari jalan keluar sendiri, namun pada perjalanannya seringkali merepotkan
pasien dengan timbulnya gejala!gejala yang cukup mengganggu seperti nyeri, demam, dan
malaise. 0arena mau tidak mau, pus dalam rongga patologis tersebut harus keluar, baik
dengan bantuan dokter gigi atau keluar secara alami.
Rongga patologis yang berisi pus 5abses6 ini terjadi dalam daerah periapikal, yang
notabene adalah di dalam tulang.ntuk mencapai luar tubuh, maka abses ini harus
menembus jaringan keras tulang, mencapai jaringan lunak, lalu barulah bertemu dengan
dunia luar.-erlihat sederhana memang, tapi perjalanan inilah yang disebut pola
penyebaran abses.
Pola penyebaran abses dipengaruhi oleh ( kondisi, yaitu 5lagi!lagi6 virulensi
bakteri, ketahanan jaringan, dan perlekatan otot.Airulensi bakteri yang tinggi mampu
menyebabkan bakteri bergerak secara leluasa ke segala arah, ketahanan jaringan sekitar
yang tidak baik menyebabkan jaringan menjadi rapuh dan mudah dirusak, sedangkan
perlekatan otot mempengaruhi arah gerak pus.
3.3. KOMPLIKASI
&. Periostitis
Perjalanan pus ini mengalami beberapa kondisi, karena sesuai perjalanannya, dari
dalam tulang melalui cancelous bone, pus bergerak menuju ke arah tepian tulang atau
lapisan tulang terluar yang kita kenal dengan sebutan korteks tulang.-ulang yang
dalam kondisi hidup dan normal, selalu dilapisi oleh lapisan tipis yang tervaskularisasi
11
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 12/20
dengan baik guna menutrisi tulang dari luar, yang disebut periosteum. 0arena
memiliki vaskularisasi yang baik ini, maka respon keradangan juga terjadi ketika pus
mulai mencapaiC korteks, dan melakukan eksudasinya dengan melepas komponen
keradangan dan sel plasma ke rongga subperiosteal 5antara korteks dan periosteum6dengan tujuan menghambat laju pus yang kandungannya berpotensi destrukti
tersebut. Peristiwa ini alih!alih tanpa gejala, tapi cenderung menimbulkan rasa sakit,
terasa hangat pada regio yang terlibat, bisa timbul pembengkakan, peristiwa ini
disebut periostitis/serous periostitis. "danya tambahan istilah “serous” disebabkan
karena konsistensi eksudat yang dikeluarkan ke rongga subperiosteal mengandung
kurang lebih 91D plasma, dan tidak kental seperti pus karena memang belum ada
keterlibatan pus di rongga tersebut. Periostitis dapat berlangsung selama %!( hari,
tergantung keadaan host.
%. "bses subperiosteal
"bses subperiosteal terjadi di sela!sela antara korteks tulang dengan lapisan
periosteum, bedanya adalah di kondisi ini sudah terdapat keterlibatan pus, alias pus
sudah berhasil menembusC korteks dan memasuki rongga subperiosteal , karenanya
nama abses yang tadinya disebut abses periapikal, berubah terminologi menjadi abses subperiosteal . 0arena lapisan periosteum adalah lapisan yang tipis, maka dalam
beberapa jam saja akan mudah tertembus oleh cairan pus yang kental, sebuah kondisi
yang sangat berbeda dengan peristiwa periostitis dimana konsistensi cairannya lebih
serous.
(. Eascial abscess
$ika periosteum sudah tertembus oleh pus yang berasal dari dalam tulang tadi,
maka dengan bebasnya, proses ineksi ini akan menjalar menuju fascial space
terdekat, karena telah mencapai area jaringan lunak. "pabila ineksi telah meluas
mengenai fascial spaces, maka dapat terjadi fascial abscess. Fascial spaces adalah
ruangan potensial yang dibatasi2ditutupi2dilapisi oleh lapisan jaringan ikat. Fascial
spaces dibagi menjadi
• F)5$l )'5e) '*$#e*
12
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 13/20
&. )aksila
a. =anine spaces
b. Buccal spaces
c. Inratemporal spaces
%. )andibula
a. Submental spaces
b. Buccal spaces
c. Sublingual spaces
d. Submandibular spaces
• F)5$l )'5e) )e(u!0e*
Eascial spaces sekunder merupakan ascial spaces yang dibatasi oleh
jaringan ikat dengan pasokan darah yang kurang. Ruangan ini berhubungan secara
anatomis dengan daerah dan struktur vital. @ang termasuk ascial spaces sekunder
yaitu masticatory space, cervical space, retropharyngeal space, lateral pharyngeal
space, prevertebral space, dan body o mandible space. Ineksi yang terjadi pada
ascial spaces sekunder berpotensi menyebabkan komplikasi yang parah.
-erjadinya ineksi pada salah satu atau lebih ascial space yang paling
sering oleh karena penyebaran kuman dari penyakit odontogenik terutamakomplikasi dari abses periapikal. Pus yang mengandung bakteri pada abses
periapikalakan berusaha keluar dari apeks gigi, menembus tulang, dan akhirnya ke
jaringan sekitarnya, salah satunya adalah ascial spaces. 4igi mana yang terkena
abses periapikal ini kemudian yang akan menentukan jenis dari ascial spaces yang
terkena ineksi.
− =anine spaces
13
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 14/20
Berisi musculus levator anguli oris, dan m. labii superior.Ineksi
daerah ini disebabkan abses periapikal dari gigi caninus maksila. 4ejala
klinisnya yaitu pembengkakan pipi bagian depan dan hilangnya lekukan
nasolabial. Penyebaran lanjut dari ineksi canine spaces dapat menyerangdaerah inraorbital dan sinus kavernosus.
− Buccal spaces
-erletak sebelah lateral dari m. buccinator dan berisi kelenjar
parotis dan n. acialis. Ineksi berasal dari gigi premolar dan molar yang
ujung akarnya berada di atas perlekatan m. buccinator pada maksila atau
berada di bawah perlekatan m. buccinator pada mandibula. 4ejala ineksi
yaitu edema pipi dan trismus ringan.
− Inratemporal spaces
-erletak di posterior dari maksila, lateral dari proc. Pterigoideus,
inerior dari dasar tengkorak, dan proundus dari temporal space.Berisi
nervus dan pembuluh darah.Ineksi berasaal dari gigi molar III
maksila.4ejala ineksi berupa tidak adanya pembengkakan wajah dan
kadang terdapat trismus bila ineksi telah menyebar.
− Submental space
Ineksi berasal dari gigi incisivus mandibula.4ejala ineksi berupa
bengkak pada garis midline yang jelas di bawah dagu.
− Sublingual space
-erletak di dasar mulut, superior dari m. mylohyoid, dan sebelah
medial dari mandibula.Ineksi berasal dari gigi anterior mandibula dengan
14
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 15/20
ujung akar di atas m. mylohyoid.4ejala ineksi berupa pembengkakan
dasar mulut, terangkatnya lidah, nyeri, dan dysphagia.
− Submandibular space
-erletak posterior dan inerior dari m. mylohyoid dan m.
platysma.Ineksi berasal dari gigi molar mandibula dengan ujung akar di
bawah m. mylohyoid dan dari pericoronitis.4ejala ineksi berupa
pembengkakan pada daerah segitiga submandibula leher disekitar sudut
mandibula, perabaan terasa lunak dan adanya trismus ringan.
−
)asticator space
Berisi m. masseter, m. pterygoid medial dan lateral, insersi dari m.
temporalis.Ineksi berasal dari gigi molar III mandibula.4ejala ineksi
berupa trismus dan jika abses besar maka ineksi dapat menyebar ke lateral
pharyngeal space. Pasien membutuhkan intubasi nasoendotracheal untuk
alat bantu bernapas.
− Lateral pharyngeal space 5parapharyngeal space6
Berhubungan dengan banyak space di sekelilingnya sehingga
ineksi pada daerah ini dapat dengan cepat menyebar.4ejala ineksi berupa
panas, menggigil, nyeri dysphagia, trismus.
− Retropharyngeal space 5posterior visceral space6
Ineksi berasal dari gigi molar mandibula, dari ineksi saluran
pernapasan atas, dari tonsil, parotis, telinga tengah, dan sinus. 4ejala
ineksi berupa kaku leher, sakit tenggorokan, dysphagia, hot potato voice,
stridor. )erupakan ineksi ascial spaces yang serius karena ineksi dapat
menyebar ke mediastinum dan daerah leher yang lebih dalam
5menyebabkan kerusakan n. vagus dan n cranial bawah, #orner syndrome6
3.4. GEJALA
15
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 16/20
Gambaran radiolusen berbatas difus di eriai!al"
• 4igi terasa sakit, bila mengunyah juga timbul nyeri.
• 0emungkinan ada demam disertai pembengkakan kelanjar getah bening di leher.
• $ika sangat berat, di daerah rahang terjadi pembengkakan.
(.6. GAMBARAN RADIOLOGIS
8itandai dengan adanya pelebaran membran periodontal di daerah periapikal
sebagai akibat dari suatu peradangan.8alam waktu yang singkat dapat juga menyebabkan
demineralisasi dari tulang alveolar dan sekitarnya sehingga terlihat gambaran radiolusen
yang meluas disekitar apeks dengan batas yang dius.Lamina dura di daerah apeks gigi
terputus.-erlihat adanya pelebaran membran periodontal.4ambaran radiograi
memperlihatkan kerusakan tulang yang jelas meliputi sepanjang permukaan akar gigi
sehingga membran periodontalnya sukar untuk dibedakan lagi. "pabila abses ini sudah
berjalan cukup lama maka akan terlihat adanya resobsi dari ujung apeks akar gigi.
3.7. DIAGNOSA
8iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan isik.
16
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 17/20
3.8. DIFERENSIAL DIAGNOSA
Pe#e*$()! G*!ul# 'e*$'$(l K$)" 'e*$'$(l A,)e) 'e*$'$(l
+yeri spontan ! ! F
-es perkusi ! ! F
-es palpasi ! ! F
-es vitalitas ! ! !
Radiologis Radiolusensi batas jelas Radiolusensi batas jelas Radiolusensi dius
3.9. TERAPI
&. insisi untuk drainase 5mengeluarkan cairan pus6, dengan catatan, prinsip ini
dipergunakan untuk abses yang berada di jaringan lunak. Pada abses periapikal
memiliki kondisiC khas berupa gigi mengalami karies besar dan terasa
menonjol, sakit bila digunakan mengunyah, kadang terasa ada cairan asin
keluar dari gigi yang berlubang tersebut. -erapi kegawat!daruratannya dalam
kondisi ini tentunya belum dapat dilakukan insisi, oleh karena pus berada
dalam tulang, namun yang dapat dilakukan adalah melakukan prosedur open
bur, melakukan eksterpasi untuk mengeluarkan jaringan nekrotik, oklusal
grinding.
%. terapi armakologi pemberian antibiotik.
(. Bedah Gndodontik
digunakan tehnik kuretase periapikal. 0uretase periapikal ini lebih dulu
dikerjakan sebelum melakukan perawatan bedah lain seperti apikoektomi.
lndikasi dari kuretase periapika& adalah, bila pada daerah periapikal dijumpai
abses atau lesi yang tidak sembuh dan juga bila ada dijumpai kelebihan pasta
pada perawatan secara konvensional. 0uretase periapikal dilakukan setelah
selesai pengisian saluran akar.Prinsip perawatan lesi periapikal secara bedah
endodontik adalah sama dengan prinsip bedah secara umum, yakni insisi,
17
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 18/20
pembukaan lap, menjahit kembali lap, dan instruksi kepada pasien. "dapun
tehnik perawatan lesi periapikal adalah sebagai berikut
&. 8ilakukan Rontaen photo untuk melihat posisi atau keadaan lesi periapikal.
%. 8ilakukan anestesi lokal.(. Lapangan kerja diisolasi dan disterilkan dengan topikal anti septik.
*. Pembuatan lap. Bentuk lap tergantung pada besar, letak lesi dan gigi yang
dirawat.
/. Elap dibuka dengan periosteal elevator dan ditahan dengan -issue reraktor.
3. Pembuatan tulang alveolar yang menutupi lesi periapikal dengan bar yang
tajam.
9. Pengambilan jaringan lesi dengan alat kuret.
H. 8aerah operasi dibersihkan dan lap ditutup kembali.
. Elap dijahit, tergantung bentuk lap. 5interrupted suture atau sirkumerensial
suture6
&1. Instruksi pada pasien dan kontrol setelah %* jam. $ahitan dapat dibuka
setelah /!9 hari.
&&. 8ilakukan kontrol secara bertahap dengan mengadakan Rontgen photo
untuk melihat pertumbuhan pada daerah periapikal.
BAB I
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
8ari anamnesa dan pemeriksaan isik didapatkan bahwa pasien didiagnosa abses
periapikal oleh karena gangrene pulpa pada elemen gigi & dengan dierential diagnose
granuloma periapikal abses ginggiva.
"bses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa.$aringan yang
terineksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi
jaringan dan sel!sel yang terineksi. Sel!sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh
18
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 19/20
dalam melawan ineksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memagosit
bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk
nanah yang mengisi rongga tersebut. "kibat penimbunan nanah ini maka jaringan
sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. #al ini merupakanmekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran ineksi lebih lanjut.$ika suatu
abses pecah di dalam maka ineksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. 0etika
ineksi mencapai akar gigi, jalur patoisiologi proses ineksi ini dipengaruhi oleh jumlah
dan virulensi bakteri, ketahanan host , dan anatomi jaringan yang terlibat.
4.2 SARAN
&. Pemberian dental health education kepada masyarakat awam mengenai abses
periapikal
%. Pembahasan yang lebih mendetail lagi tentang kemungkinan komplikasi dari abses
periapikal
DAFTAR PUSTAKA
"l!0andari "), "l!Juoud <". #ealing o a large periapical lesion in the palate ollowing
nonsurgical endodontic treatment. Saudi dental ournal , 5online6,
5http22www.sdsjournal.org2&12volume!%!number!%2&1!%!%!3%!3/!ull.html,
diakses &% agustus %1&*6.
=haker, E.). 8ent. =lin. +orth "m., &H((, &9* dalam 4rossman, L.I., <liet, S. 7 8el
Rio, =.G. &HH. !ndodontic practice.&& th ed. Philadelphia Lea 7 Eebiger.
19
8/19/2019 abses periapikal makalah
http://slidepdf.com/reader/full/abses-periapikal-makalah 20/20
4ilangrasuna.$uni %1&1, Penjalaran Ineksi <dontogen.Patogenesa, Pola Penyebaran, dan
Prinsip -erapi "bses Rongga )ulut. "vailable at http22www. "bses periapikal. =om
Hamsa#r $%an " 18 &ril 2010" Kese'atan (i(i ) *e#nisi abses eriai!al"
&%ailable at 'tt++,,," -nfoGi(i usat !ese'atan (i(i dan
mulut".om"
Hollender / mnell K" 2008" dental radiology pathology " online
'tt)++,,,"medloaedia"om+librar+radiolo(+'ater11+114"a
s dia!ses 12 a(ustus 2014"
)a?ur, B., 7 )assler, ). <ral Surg., &9 /%. &3* dalam 4rossman, L.I., <liet, S. 7 8el
Rio, =.G. &HH.Gndodontic Practice. && th ed. Philadelphia Lea 7 Eebiger.
<liet, S. 7 Pollock,S. Bull. Phila. 8ent. Soc., (*&%, &3H dalam 4rossman, L.I., <liet, S. 7
8el Rio, =.G. &HH. Gndodontic Practice. && th ed. Philadelphia Lea7 Eebiger.
adenfa'mi" anuar 2010" &bses Periai!al" &%ailable at 'tt++,,," &bses
eriai!al".om"
20