ABS 1

28
Laporan Tetap Satuan Operasi II Absorbsi I Disusun oleh: Kelompok III Nama Anggota: 1. Beryk Kholif Arrahman (061330400292) 2. Dorie Kartika (061330400295) 3. Elvania Novianti (061330400299) 4. Nola Dwiayu Adinda (061330400304) 5. Nopi Anggraini (061330400305) 6. Putri Utami (061330400307) 7. Renny Eka Dhamayanti (061330400310) Kelas: 4.KA Dosen Pembimbing: Endang Supraptia, S.T., M.T

description

c

Transcript of ABS 1

Laporan Tetap Satuan Operasi IIAbsorbsi I

Disusun oleh:

Kelompok III

Nama Anggota:1. Beryk Kholif Arrahman (061330400292)2. Dorie Kartika (061330400295)3. Elvania Novianti (061330400299)4. Nola Dwiayu Adinda (061330400304)5. Nopi Anggraini (061330400305)6. Putri Utami (061330400307)7. Renny Eka Dhamayanti (061330400310)Kelas: 4.KA

Dosen Pembimbing: Endang Supraptia, S.T., M.T

Politeknik Negeri Sriwijaya2015

ABSORBSI II. Tujuan Percobaan1. Menentukan perbedaan tekanan udara sepanjang kolom kering sebagai fungsi dari laju alir udara dan laju alir yang berbeda-beda2. Menguji perbedaan tekanan udara sepanjang kolom sebagai fungsi laju alir udara untuk beebrapa laju alir yang berbeda

II. Alat dan Bahan yang Digunakan1. Seperangkat alat absorbsi2. Udara tekan3. Air

III. Dasar TeoriAbsorbsi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen fluida dari campurannya dengan menggunakan solven atau fluida lain. Absorbsi dapat dilakukan pada fluida yang relatif berkonsentrasi rendah maupun yang bersifat konsentrat. Prinsip operasi ini adalah memanfaatkan besarnya difusivitas molekul-molekul gas pada larutan tertentu. Dengan demikian bahan yang memiliki koefisien partisi hukum Henry rendah sangat disukai dalam operasi ini.Pengertian absorbsi berdasarkan ilmu kimia adalah suatu fenomena fisika/kimia atau proses atom, molekul, dan ion memasuki suatu fase besar gas, cair, atau padat. Fungsi dari absorbsi yaitu untukmeningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya. Contohnya formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.Tujuan dari operasi ini umumnya adalah untuk memisahkan gas tertentu dari campurannya. Biasanya campuran gas tersebut terdiri dari gas inert dan gas yang terlarut dalam cairan. Cairan yang digunakan juga umumnya tidak mudah menguap dan larut dalam gas. Sebagai contoh yang umum dipakai adalah absorbsi amonia dari campuran udara-amonia oleh air. Setelah absorbsi terjadi, campuran gas akan di-recovery dengan cara distilasi.Peristiwa absorbsi adalah salah satu peristiwa perpindahan massa yang besar peranannya dalam proses industri. Operasi ini dikendalikan oleh laju difusi dan kontak antara dua fasa. Operasi ini dapat terjadi secara fisika maupun kimia. Contoh dari absorbsi fisika antara lain sistem amonia-udara-air dan aseton-udara-air. Sedangkan contoh dari absorbsi kimia adalah NOx-udara-air, dimana NOx akan bereaksi dengan air membentuk HNO3.Peralatan yang digunakan dalam operasi absorbsi mirip dengan yang digunakan dalam operasi distilasi. Namun demikianterdapat beberapa perbedaan menonjol pada kedua operasi tersebut, yaitu sebagai berikut: Umpan pada absorbsi masuk dari bagian bawah kolom, sedangkan pada distilasi umpan masuk dari bagian tengah kolom. Pada absorbsi cairan solven masuk dari bagian atas kolom di bawah titik didih, sedangkan pada distilasi cairan solven masuk bersama-sama dari bagian tengah kolom. Pada absorbsi difusi dari gas ke cairan bersifat irreversible, sedangkan pada distilasi difusi yang terjadi adalah equimolar counter diffusion. Rasio laju alir cair terhadap gas pada absorbsi lebih besar dibandingkan pada distilasi.

Jenis Menara Absorbsia. Sieve TrayBentuknya mirip dengan peralatan distilasi. Pada Sieve Tray, uap menggelembung ke atas melewati lubang-lubang sederhana berdiameter 3-12 mm melalui cairan yang mengalir. Luas penguapan atau lubang-lubang ini biasanya sekitar 5-15% luas tray. Dengan mengatur energi kinetik dari gas dan uap yang mengalir, maka dapat diupayakan agar cairan tidak mengalir melaui lubang-lubang tersebut. Kedalaman cairan pada tray dapat dipertahankan dengan limpasan (overflow) pada tanggul (outlet weir).b. Valve TrayValve Tray adalah modifikasi dari Sieve Tray dengan penambahan katup-katup untuk mencegah kebocoran atau mengalirnya cairan ke bawah pada saat tekanan uap rendah. Dengan demikian alat ini menjadi sedikit lebih mahal daripada Sieve Tray, yaitu sekitar 20%. Namun demikian alat ini memiliki kelebihan yaitu rentang operasi laju alir yang lebih lebar ketimbang Sieve Tray.c. Spray TowerJenis ini tidak banyak digunakan karena efisiensinya yang rendah.d. Bubble Cap TrayJenis ini telah digunakan sejak lebih dari seratus tahun lalu, namun penggunaannya mulai digantikan oleh jenis Valve Tray sejak tahun 1950. Alasan utama berkurangnya penggunaan Bubble Cap Tray adalah alasan ekonomis, dimana desain alatnya yang lebih rumit sehingga biayanya menjadi lebih mahal. Jenis ini digunakan jika diameter kolomnya sangat besar.e. Packed BedJenis ini adalah yang paling banyak diterapkan pada menara absorbsi. Packed Column lebih banyak digunakan mengingat luas kontaknya dengan gas. Packed Bed berfungsi mirip dengan media filter, dimana gas dan cairan akan tertahan dan berkontak lebih lama dalam kolom sehingga operasi absorbsi akan lebih optimal.Beragam jenis packing telah dikembangkan untuk memperluas daerah dan efisiensi kontak gas-cairan. Ukuran packing yang umum digunakan adalah 3-75 mm. Bahan yang digunakan dipiluh berdasarkan sifat inert terhadap komponen gas maupun cairan solven dan pertimbangan ekonomis, antara lain tanah liat, porselin, grafit dan plastik. Packing yang baik biasanya memenuhi 60-90% dari volume kolom.Pemilihan SolvenPemilihan solven umumnya dilakukan sesuai dengan tujuan absorbsi, antara lain: Jika tujuan utama adalah untuk menghasilkan larutan yang spesifik, maka solven ditentukan berdasarkan sifat dari produk. Jika tujuan utama adalah untuk menghilangkan kandungan tertentu dari gas, maka ada banyak pilihan yang mungkin. Misalnya air, dimana merupakan solven yang paling murah dan sangat kuat untuk senyawa polar.Terdapat beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan solven, yaitu:a. Kelarutan GasKelarutan gas harus tinggi sehingga meningkatkan laju absorbsi dan menurunka kuantitas solven yang diperlukan. Umumnya solven yang memiliki sifat yang sama dengan bahanterlarut akan lebih mudah dilarutkan. Jika gas larut dengan baik ddalam fraksi mol yang sama pada beberapa jenis solven, maka dipilih solven yang memiliki berat molekul paling kecil agar didapatkan fraksi mol gas terlarut yang lebih besar. Jika terjadi reaksi kimia dalam operasi absorbsi maka umumnya kelarutan akan sangat besar. Namun bila solven akan di-recovery maka reaksi tersebut harus reversible. Sebagai contoh, etanol amina dapat digunakan untuk mengabsorbsi hidrogen sulfida dari campuran gas karena sulfida tersebut sangat mudah diserap pada suhu rendah dan dapat dengan mudah dilucut pada suhu tinggi. Sebaliknya, soda kostik tidak digunakan dalam kasus ini karena walaupun sangat mudah menyerap sulfida tapi tidak dapat dilucuti dengan operasi stripping.b. VolatilitasPelarut harus memiliki tekanan uap yang rendah, karena jika gas yang meninggalkan kolom absorbsi jenuh terhadap pelarut maka akan ada banyak solven yang terbuang. Jika diperlukan dapat digunakan cairan pelarut kedua yang volatilitasnya lebih rendah untuk menangkap porsi gas yang teruapkan. Aplikasi ini umumnya digunakan pada kilang minyak dimana terdapat menara absorbsi hidrokarbon yang menggunakan pelarut hidrokarbon yang cukup volatil dan di bagian atas digunakan minyak nonvolatil untuk me-recovery pelarut utama. Demikian juga halnya dengan hidrogen sulfida yang diabsorbsi dengan natrium fenolat lalu pelarutnya di-recovery dengan air.c. KorosivitasSolven yang korosif dapat merusak kolom.d. HargaPenggunaan solven yang mahal dan tidak mudah di-recovery akan meningkatkan biaya operasi kolom.e. KetersediaanKetersediaan pelarut di dalam negeri akan sangat mempengaruhi stabilitas harga pelarut dan biaya operasi secara keseluruhan.f. ViskositasViskositas pelarut yang rendah amat disukai karena akan terjadi laju absorbsi yang tinggi, meningkatkan karakter flooding dalam kolom, jatuh-tekan yang kecil dan sifat perpindahan panas yang baik.g. Lain-lainSebaiknya pelarut tidak memiliki sifat racun, mudah terbakar, stabil secara kimiawi dan memiliki titik beku yang rendah.Aplikasi Absorbsi pada IndustriSaat ini dunia dihadapkan pada permasalahan lingkungan yang cukup besar yangtingginya kandungan gas pencemar sebagai dampak dari kegiatan industri.gas pencemar tersebut antara lain SO2, CO2 dan H2S. Teknologi absorbsi dapat digunakan untuk mengurangi bahaya lingkungan yang ditimbulkan. Contohnya adalah absorbsi pengotor CO2 dari gas alam dengan menggunakan absorben metil dietanol amina (MDEA) yang telah ditambahkan aktivator (aMDEA).

Fungsi Absorbsi pada Industri Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya Contoh :Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi

Kolom Absorbsi

Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Struktur yang terdapat pada kolom absorber dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Gambar Kolom Absorbsi

Struktur dalam absorber Bagian atas:Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair Bagian tengah:Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi Bagian bawah:Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.Gambar kolom absorber

Keterangan : (a) input gas (b) gas keluaran (c) pelarut (d) hasil absorbsi (e) disperser (f) packed column

Prinsip Kerja Kolom Absorbsi Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorbsi gas, destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.

Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

Gambar prinsip kerja kolom absorbsi

Keterangan: (a) gas keluaran (b) gas input (c) pelarut (d) gas output

Gambar Proses Kolom Absorbsi

Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut yang digunakan

Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut), Volalitas pelarut, dan aspek kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas, toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses yang akan dilakukan.

Ketika volalitas pelarut sangat rendah ,contohnya pelarut tidak muncul pada aliran gas, proses untuk meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan memanaskannya .

Berikut akan dijelaskan beberapa contoh dari proses diatas:Contoh pertama:Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor. Gas ini bisa uap atau gas mulia, denagn kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi.Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorbsi kolom.

Contoh kedua: Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping column. The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri. Bagian yang telah didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber.

Contoh ketiga Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.

Aplikasi kolom absorbsi: Teknologi Refrigerasi Teknologi proses pembuatan formalin Proses pembuatan asam nitrat

Teknologi RefrigerasiRefrigerasi absorbsi merupakan siklus yang digerakkan oleh energi termal. Berbeda dengan sistem refrigerasi konvensional, energi mekanik yang diperlukan oleh refrigerasi absorbsi sangat kecil.

PackingJenis-jenis bentuk isian menara yang lazim dipakai adalah pelana berl, pelana intalox, cincin rasching dan cincin pill. Syarat-syarat untuk isian menara :1. Tidak bereaksi dengan fluida dalam menara2. Kuat, tetapi tidak terlalu berat3. Mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu banyak zat cair yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan terlalu tinggi.4. Memungkinkan terjadinya kontak yang memuaskan antara zat cair dengan gas.5. Tidak mahal harganya.

Jenis-jenis Isian Menara pada Menara Isian (Packed Column)a. Ceramic Random PackingCeramic Random Packing juga disebut sebagai ceramic column packing, , ceramic random dump packing, packed tower packings, in shape of saddles dan rings.Permukaan keramik ceramic packing dapat menghasilkan film yang sangat tipis, yang dapat mempromosikan pencampuran cair dan uap dan menghasilkan sedikit penurunan tekanan pada waktu yang sama. Ceramic packing dapat diaplikasikan dalam suhu tinggi dan bahan kimia tahan korosi.Ceramic Random tower packing (column ceramic packing) meliputi: Ceramic Intaloks Saddle Ring, Ceramic Super Intaloks Saddle Ring, Super Cascade Ring, Ceramic Cascade Ring,Ceramic Pall Ring, Ceramic Cross-partition Ring, Ceramic Y Form Ring, Ceramic Conjugate Ring, Ceramic Raschig Ring,Ceramic Oval hole Chain, Ceramic Y Chain, Catalyst Bed Support Media (inert ceramic ball) Column Packings and Packed Column Design, Ceramic Saddles, Pall Ring,and ceramic column packings lainnya.

Aplikasi dari ceramic random packing : Ceramic Random Packing sangat cocok untuk kondisi suhu tinggi dan suhu yang lebih rendah dan dapat jauh lebih tahan terhadap segala macam asam organik, asam anorganik dan solusi kecuali untuk asam fluorida dari kemasan logam. Random Ceramic Packing atau pengepakan Kolom Ceramic banyak digunakan dalam pengeringan menara, menyerap tower dan menara pendingin di bidang kimia, petrokimia dll industri.Acid resistant ceramic packings rings yang banyak digunakan dalam kilang, teknik kimia, tanaman asam, pabrik gas, pabrik oksigen, pabrik baja dan pabrik farmasi. Ceramic packing terutama digunakan sebagai lapisan-lapisan dari bejana reaksi di menara cuci, menara pendingin, reklamasi menara, menara desulfurisasi, pengeringan menara dan menyerap menara. Mereka juga dapat digunakan sebagai lapisan batu bata di kolam anti korosi dan saluran.

b. Plastic Random packingPlastic random packing sangat efisien untuk meningkatkan kapasitas tower dan efisiensi. Ada banyak keuntungan proses yang dapat diwujudkan dengan menggunakan Plastic Random packing di berbagai aplikasi . Plastic random packing meliputi: Plastic Pall Ring random column packing , Plastic Cascade ring random packing, Plastic Conjugate ring random packing , Plastic Rosette ring random packing, A Form Rosette, Plastic Frame Ball, Polyhedral hollow ball, Plastic Revolve ball, Plastic Super Saddle ring random packing, Edge ball, Plastic Mesh ball, Hollow floatation, Plastic Star ring random packing, Flower Ball , Plastic Taper Ring, Structured wire mesh corrugated, Plastic Heilex ring, Plastic Super mini ring column packing, Plastic Saddle ring random column packing, Plastic Solid ball random column packing, Bio packing, Plastic Corrugated random column Packing, Column Packings and Packed Column Design, Ceramic Saddles, Pall Ring,Aplikasi dari Plastic Random Packing dapat digunakan dalam penyerapan , menggosok , layanan transfer pengupasan dan panas. Bahan dasar plastic yang digunakan : PE , PP , RPP , PVC , CPVC , PVDF

c. Metal Random PackingMetal tower packing merupakan penggabungan dari kinerja gaya pelana dan cincin. Bentuknya yang unik dapat membantu memastikan terjadinya penurunan tekanan. Geometri eksternal mencegah kemasan dari saling atau melibatkan , memastikan keacakan dan luas permukaan yang optimal dalam unggun , sementara jari internal lengkungan dan baling-baling mempromosikan antarmuka gas yang optimal / kontak cairan dengan sedikit hambatan atau terus-up . Konsumsi energi berkurang , karena rasio refluks yang lebih rendah .Struktur Kolom Packing terbentuk dari lembaran tipis vertikal bergelombang pengukur keramik / logam / plastik dengan sudut lipatan terbalik dalam lembaran yang berdekatan untuk membentuk struktur sarang lebah yang sangat terbuka dengan saluran aliran miring dan luas permukaan yang relatif tinggi. efektif digunakan untuk meningkatkan uap cair -kontak dan karenanya berbagai perangkat tambahan permukaan yang tersedia untuk mempromosikan cairan tersebar di permukaan kemasan . Resistansi rendah ke aliran uap bersama-sama dengan efisiensi penggunaan permukaan yang tersedia cenderung memberikan kemasan terstruktur keuntungan kinerja yang signifikan selama kemasan acak dalam uap tingkat tinggi / sistem tingkat rendah cair .Metal Random Packing meliputi : metal intalox saddles, metal super intalox saddles, Nutter ring, metal pall ring, metal Cascade mini rings, metal conjugate rings, metal rectangle saddles, metal VSP (eight four inner radian ring). Column Packings and Packed Column Design, Pall Ring.

IV. Langkah KerjaA. 1. Mengeringkan kolom terlebih dahulu menggunakan laju alir udara maksimum2. Menghubungkan bagian atas dan bawah kolom dengan manometer air dengan menggunakan katup S1 dan S23. Membaca perbedaan tekanan sepanjang kolom untuk beberapa rentang laju alir

B. Perbedaan Tekanan Udara Sepanjang Kolom dengan Laju Alir1. Mengisi tangki penampung dengan air hingga penuh2. Menghidupkan pompa atau mengatur C1 hingga didapat laju alir 1 L/min sepanjang kolom3. Mengalirkan udara dari bawah kolom dengan laju alir udara 30 L/min, menunggu sebentar 2 menit hingga stabil4. Mencatat beda tekan udara sepanjang kolom basah sebagai fungsi laju alir udara5. Mencatat perbedaan tekanan udara sepanjang kolom sebagai fungsi laju alir udara untuk beberapa laju alir berbeda hingga 1 L/min. Memperhatikan perubahan kolom pada setiap pergantian laju alir.

V. Data Pengamatana. Percobaan I: Perbedaan Tekanan Udara Sepanjang Kolom KeringLaju alir udara (L/min)20406080100120140

Beda tekan (mmH2O)0,40,20,20,20,20,20,2

b. Percobaan II: Perbedaan Tekanan Udara Sepanjang Kolom BasahLaju alir air (L/min)Laju alir udara (L/min)

20406080100120140

1,00,60,40,40,40,4-0,4-0,4

2,00,50,60,60,40,4-0,3-0,8

3,00,40,40,60,40,2-0,6-0,6

4,00,60,60,40,2-0,4--

5,04,03,43,22,0-1,8--

6,04,44,63,60,2-1,2--

7,03,23,41,0----

c. Percobaan III: Log Perbedaan Tekanan Udara Sepanjang Kolom KeringLaju alir udara (L/min)20406080100120140

Beda tekan (mmH2O)-0,39-0,69-0,69-0,69-0,69-0,69-0,69

d. Percobaan III: Log Perbedaan Tekanan Udara Sepanjang Kolom BasahLaju alir air (L/min)Laju alir udara (L/min)

20406080100120140

1,0-0,22-0,39-0,39-0,39-0,39--

2,0-0,30-0,22-0,22-0,39-0,39--

3,0-0,39-0,39-0,22-0,39-0,69--

4,0-0,22-0,22-0,39-0,69---

5,00,60,530,500,30---

6,00,640,660,55-0,69--

7,00,500,530----

VI. Analisa PercobaanPercobaan absorbsi ini bertujuan untuk menentukan perbedaan tekanan udara sepanjang kolom kering dan kolom basah sebagai fungsi laju alir udara dan laju alir air yang berbeda-beda. Kolom kering merupakan kolom yang hanya dilalui oleh udara saja, sedangkan kolom basah merupakan kolom yang dilalui air juga.Kolom absrobsi yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder atau menara yang dilengkapi dengan pemasukan gasa dan ruang terdistribusi pada bagian bawah. Penginputan zat cair dan distribusinya pada bagian atas dan bawah. Pengeluaran gas dari atas sedangkan zat cair dari bawah sehingga terjadi kontak antarfase pada isian menara. Dengan demikian, terjadi proses absorbsi gas menggunakan media penyerapannya adalah air. Absorbsi pada dasarnya merupakan suatu proses penyerapan dengan tujuan untuk menghilangkan pengotor menggunakan media penyerap. Dalam absorbsi ini lebih efektif jika digunakan suatu media penyerap yaitu menaran isian (packing). Hal ini bertujuan untuk memperluas bidang kontak antarfase dengan memperhatikan berbagai persyaratan bahan untuk isian tersebut, diantaranya adalah tahan korosi, tahan termal, memungkinkan terjadinya kontak antarfase yang luas, ekonomis, dan efektif.Pada hasil praktikum perbedaan tekanan sepanjang kolom kering didapatkan grafik yang cenderung menurun dan konstan pada alir 40-140 mmH2O. Sedangkan pada praktikum perbedaan tekanan pada kolom basah didapatkan grafik yang tidak stabil untuk masing-masing laju alir yang berbeda-beda. Namun secara visual, terlihat bahwa grafik tersebut cenderung menurun. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa semakin cepat laju alir fluida pada proses absorbsi ini baik fluida gas maupun fluida cair, maka perbedaan tekanan yang didapatkan juga menurun. Selain itu, juga ada diantaranya yang berada dalam keadaan konstan.Pada proses absorbsi ini terjadi suatu peristiwa dimana laju alir gas ke atas lebih besar daripada laju alir air ke arah bawah sehingga menyebabkan fluida cair hampir keluar meluap dari kolom. Peristiwa ini disebut dengan flooding. Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa peristiwa flooding terjadi pada laju alir air 4,0 L/min hingga 7,0 L/min dengan laju alir udara pada 80-140 L/min.VII. KesimpulanBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Absorbsi merupakan proses penyerapan hingga sampai masuk ke dalam pori-pori.2. Absorbsi akan lebih efektif apabila menggunakan bantuan isian/packing.3. Semakin besar laju alir fluida, maka semakin menurun perbedaan tekanannya.4. Peristiwa flooding terjadi pada laju alir fluida air 4,0-7,0 L/min.

VIII. Daftar PustakaTim Laboratorium Satuan Operasi. 2015. Penuntun Praktikum Satuan Operasi. Palembang: POLSRI.

IX. Gambar Alat

Gas Liquid Absorbtion Column