Abrasi

7
PEMERIKSAAN KESETARAAN PASIR (SAND EQUIVALENT) NAMA : TETRA OKTAVIANI KELAS : TPJJ – 5A Kelompok : IV

Transcript of Abrasi

Page 1: Abrasi

PEMERIKSAAN

KESETARAAN PASIR

(SAND EQUIVALENT)

NAMA : TETRA OKTAVIANI

KELAS : TPJJ – 5A

Kelompok : IV

PROGRAM STUDI TPJJ

2013

Page 2: Abrasi

I. TUJUAN

Dapat menentukan tingkat keausan agregat dengan menggunakan mesin los angeles.

II. DASAR TEORI

Agregat yang digunakan sebagai bahan jalan harus bersih, bebas dari zat-zat

asing seperti tumbuhan, butiran lunak, gumpalan tanah liat (lempung) atau lapisan

tanah liat (lempung). Biasanya berada dalam atau melekat pada agregat. Agregat

yang kotor akan memberikan pengaruh jelek pada kinerja perkerasan, seperti

berkurangnya ikatan antara aspal dengan agregat yang disebabkan karena

banyaknya kandungan lempung pada agregat tersebut.

Kebersihan agregat sering dapat dilihat secara visual, namun dengan suatu

analisa saringan disertai pencucian agregat akan memberikan hasil yang lebih

akurat tentang bersih atau tidaknya agregat tersebut.

Oleh karena itu nilai setara pasir agregat untuk pekerjaan campuran beraspal

panas, mensyaratkan minimum 50% (spek umum bidang jalan dan jembatan,

Litbang Trans PU, Januari 2007).

Pengujian setara pasir adalah suatu metoda pengujian agregat halus atau

pasir lolos saringan nomor 4 (4,76 mm), menggunakan suatu alat uji cara setara

pasir dan larutan kerja tertentu.

Nilai setara pasir adalah perbandingan antara skala pembacaan pasir

terhadap skala pembacaan Lumpur pada alat uji setara pasir yang dinyatakan dalam

persen.

Bahan Plastis adalah bahan yang mengandung lempung atau lanau atau

yang menyerupai lempung atau lanau.

III. REFERENSI 

SNI 03-4428-1997, Metoda Pengujian Agregat Halus atau Pasir Yang

Mengandung Bahan Plastis dengan cara Setara Pasir.

IV. PERALATAN DAN BAHAN

a. Alat

1) Tabung ukur

Page 3: Abrasi

2) Pipa pengalir

3) Beban pemberat

4) Botol

5) Ayakan Standar (Ukuran Lubang ayakan: 4,75 mm atau ayakan nomor 4)

6) Stop watch

7) Corong

8) Dua buah tutup karet

b. Bahan

1) Benda Uji

Sebelumnya agregat disampling di laboratorium dengan menggunakan metode riffle sampler. Sedangkan benda uji merupakan agregat hasil sampling dan lolos saringan # 4,75 mm (no.4) sebanyak ±1500 gram.

2) Larutan Baku

3) Larutan Kerja

V. PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Persiapan Benda Uji

1) Ayak abu batu yang lolos saringan 4,75 mm sebanyak ±1500 gram.

2) Masukkan agregat ke dalam oven sampai beratnya tetap.

b. Pengujian Benda Uji

1) Keluarkan benda uji dari oven dan dinginkan pada suhu ruang, kemudian

takar sebanyak 85 ml.

2) Tera tinggi tangkai penunjuk beban ke dalam gelas ukur (gelas dalam

keadaan kering), kemudian baca skalanya (a), sampai satu angka dibelakang

koma. Dimana skala pada tabung / gelas ukur tidak memiliki satuan. (jika

Page 4: Abrasi

yang dibaca permukaan atasnya, maka pada saat pembacaan skala selalu

bagian permukaan atasnya yang dibaca.)

3) Isi tabung plastik dengan larutan kerja sampai skala 5.

4) Masukan benda uji ke dalam tabung plastik, ketuk-ketukan untuk beberapa

saat kemudian diamkan selama 10 menit.

5) Tutup tabung dengan penutup karet atau kayu gabus.

Page 5: Abrasi

6) Miringkan sampai hampir mendatar dan kocok dengan tangan (digerakan

secara mendatar sebanyak 90 gerakan selama 30 detik sejauh 200-250 mm).

7) Tambahkan larutan kerja sampai skala 15 dengan cara mengalirkan larutan

melalui pipa pengalir, mulai dari bagian bawah pasir bergerak ke atas,

sehingga Lumpur yang terdapat di bagian bawah permukaan pasir naik ke

atas lapisan pasir. Diamkan selama (20menit ± 5 detik) yang jauh dari

getaran.

8) Baca dan catat skala pembacaan koloid (b), sampai satu angka dibelakang

koma.

Page 6: Abrasi

9) Masukan beban perlahan-lahan sampai permukaan lapisan pasir, kemudian

baca skala (c).