About PT. Saranacentral Bajatama Tbk - saranacentral.com...31 MARET 2017 Lihat catatan atas laporan...

48

Transcript of About PT. Saranacentral Bajatama Tbk - saranacentral.com...31 MARET 2017 Lihat catatan atas laporan...

  • Catatan 31 MARET 2017 31 DESEMBER 2016 Rp Rp

    ASET

    ASET LANCARKas dan bank 2e,4 6.921.326.001 3.867.121.504 Dana yang dibatasi penggunaannya 2e,2h,5 36.331.370.283 36.124.919.988 Piutang usaha 2e,6 Pihak berelasi 2d,27 8.642.458.000 13.276.701.961 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.282.986.918 pada 31 Maret 2017 170.855.678.677 229.099.006.724 dan Desember 2016Piutang lain-lain 2e Pihak berelasi 2d,13,27 18.073.000 18.073.000 Pihak ketiga 65.780 240.715.423 Persediaan - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 4.402.634.763 pada 31 Maret 2017 dan Desember 2016 2i,7 467.343.570.610 452.203.967.651 Uang muka pembelian 551.173.840 163.570.593 Pajak dibayar dimuka 2o,8 17.447.696.690 14.251.874.382 Biaya dibayar dimuka 2j 836.589.933 584.372.914

    Jumlah Aset Lancar 708.948.002.814 749.830.324.140

    ASET TIDAK LANCARAset pajak tangguhan 2o,25 9.221.211.120 12.160.426.516 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 327.418.950.094 pada 31 Maret 2017 dan 2k,2l,9 212.573.270.383 220.563.758.390 Rp 318.995.625.253 pada Desember 2016Aset tidak lancar lainnya 10 72.447.378 72.447.378

    Jumlah Aset Tidak Lancar 221.866.928.881 232.796.632.284

    JUMLAH ASET 930.814.931.695 982.626.956.424

    LIABILITAS DAN EKUITAS

    LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang bank 2f,11 187.513.559.309 267.213.628.650 Utang usaha 2f,12 Pihak berelasi 2d,27 1.990.966.523 1.431.107.528 Pihak ketiga 203.151.097.569 169.288.898.748 Utang lain-lain 2f Pihak berelasi 2d,13,27 274.412.600.000 276.781.600.000 Pihak ketiga 1.702.127.885 2.070.704.301 Utang dividen 2f,18 3.969.000.000 3.969.000.000 Utang pajak 2o,14 218.307.295 1.300.646.778 Uang muka penjualan 2m 928.641.736 5.769.359.203 Biaya masih harus dibayar 2f,15 Pihak berelasi 2d,13,27 42.336.532.270 41.086.623.453 Pihak ketiga 4.125.056.452 6.903.400.651

    Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 720.347.889.039 775.814.969.312

    LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan pasca kerja 2n,16 11.793.376.580 10.309.286.638

    EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - 1.800.000.000 saham 2f,17 180.000.000.000 180.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 1b,2q 57.658.931.667 57.658.931.667 Kerugian aktuarial - bersih setelah pajak (2.142.401.509) (1.280.778.006) Saldo laba (defisit) Sudah ditentukan penggunaannya 500.000.000 500.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (37.342.864.082) (40.375.453.187)

    Jumlah Ekuitas 198.673.666.076 196.502.700.474

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 930.814.931.695 982.626.956.424

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

    P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN

    31 MARET 2017

    Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

    - 1 -

  • Catatan 31 MARET 2017 31 MARET 2016 Rp Rp

    PENJUALAN BERSIH 2m,19 277.270.322.325 192.788.708.086 BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,20 267.652.801.425 194.154.604.978 LABA KOTOR 9.617.520.900 (1.365.896.892) Beban penjualan 2m,21 (895.176.253) (1.654.695.503) Beban umum dan administrasi 2m,22 (2.878.717.758) (2.637.005.148) Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 2c 4.296.024.501 17.598.845.428 Beban bunga dan keuangan 23 (7.837.536.567) (7.523.216.506) Penghasilan lain-lain - bersih 24 3.956.897.513 3.287.319.746

    LABA SEBELUM PAJAK 6.259.012.336 7.705.351.125

    BEBAN PAJAK 2o,25 (3.226.423.231) (1.814.237.305) LABA TAHUN BERJALAN 3.032.589.105 5.891.113.820

    PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

    Penghasilan komprehensif lain yang tidak direklasifikasikan menjadi laba atau rugi Kerugian aktuarial - bersih setelah pajak (861.623.503) (1.506.107.386)

    JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2.170.965.602 4.385.006.434

    LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2p,26 1,68 3,27

    P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA TbkLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017

    Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

    - 2 -

  • Keuntungan Sudah Belum Tambahan Modal (Kerugian) Aktuarial - Ditentukan Ditentukan

    Modal Saham Disetor - Bersih Neto Setelah Pajak Penggunaannya Penggunaannya Jumlah EkuitasRp Rp Rp Rp Rp Rp

    Saldo per 1 Januari 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (1.762.511.038) 500.000.000 (74.768.808.277) 161.627.612.353

    Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan - - (1.506.107.386) - 5.891.113.820 4.385.006.434

    Saldo per 31 Maret 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (3.268.618.424) 500.000.000 (68.877.694.457) 166.012.618.786

    Saldo per 1 Januari 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (1.762.511.038) 500.000.000 (74.768.808.277) 161.627.612.352

    Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan *) - - 481.733.032 - 34.393.355.090 34.875.088.122

    Saldo per 31 Desember 2016 180.000.000.000 57.658.931.667 (1.280.778.006) 500.000.000 (40.375.453.187) 196.502.700.474

    Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan - - (861.623.503) - 3.032.589.105 2.170.965.602

    Saldo per 31 Maret 2017 180.000.000.000 57.658.931.667 (2.142.401.509) 500.000.000 (37.342.864.082) 198.673.666.076

    Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

    P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

    Saldo Laba (Defisit)

    UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017

    - 3 -

  • Catatan 31 MARET 2017 31 MARET 2016Rp Rp

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 338.718.777.018 311.247.794.622 Pembayaran kepada pemasok (241.633.604.593) (232.394.959.180) Pembayaran kepada karyawan (6.466.441.410) (6.454.435.677)

    Kas yang diperoleh dari operasi 90.618.731.015 72.398.399.765 Penerimaan bunga 337.744.136 452.252.493 Pembayaran pajak penghasilan 25 (1.635.864.733) (1.304.992.356) Pembayaran operasi lainnya (120.470.896) (1.769.493.519)

    Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 89.200.139.522 69.776.166.383

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) dana yang dibatasi penggunaannya (206.450.295) 13.181.341.868 Hasil penjualan aset tetap 9 133.000.000 65.000.000 Perolehan aset tetap (732.601.609) (194.263.496) Penurunan uang muka pembelian aset tetap (454.074.459) (1.200.884.293)

    Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.260.126.363) 11.851.194.079

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan utang bank 204.402.062.063 194.669.881.161 Pembayaran utang bank (283.345.695.121) (271.949.967.140) Pembayaran beban bunga dan keuangan (5.948.731.284) (5.239.076.435) Penerimaan dari pihak-pihak berelasi 2.325.000 142.767.704

    Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (84.890.039.342) (82.376.394.710)

    KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 3.049.973.817 (749.034.247)

    KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.867.121.504 3.481.123.418 Pengaruh selisih kurs 4.230.680 26.037.150

    KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 6.921.326.001 2.758.126.321

    Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

    P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA TbkLAPORAN ARUS KAS

    UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017

    - 4 -

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

    - 5 -

    1. UMUM

    a. Pendirian Perusahaan P.T. Saranacentral Bajatama Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta No. 78 tanggal 4 Oktober 1993 dari Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta, juncto akta perubahan No. 325 tanggal 28 Pebruari 1997 dari H. Muhammad Afdal Gazali, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-6.286.HT.01.01.TH 97 tanggal 7 Juli 1997. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 49 tanggal 4 Desember 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0990908 tanggal 23 Desember 2015. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha di bidang industri dan perdagangan terutama barang-barang dari baja. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha komersial pada tahun 1997. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Jl. Pangeran Jayakarta No. 55, Jakarta dan mempunyai pabrik berlokasi di Desa Mekarjaya, Karawang Timur.

    Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Dewan KomisarisKomisaris Utama : Soediarto SoerjoprahonoKomisaris : Ibnu SusantoKomisaris Independen : Bastianus Fritz Josef Lumanauw

    Dewan DireksiDirektur Utama : Handaja SusantoDirektur : Pandji Surya Soerjoprahono

    : Entario Widjaja SusantoDirektur Independen : Suryani Kamil

    Komite audit Perusahaan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/SK-KOM/SCB/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012. Susunan Komite Audit dan Auditor Internal pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Auditor Internal : John TibuludjiKetua Komite Audit : Bastianus Fritz Josef LumanauwAnggota Komite Audit : Birawanti Hariaty S

    : Reginald Tomasowa

    Jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 258 orang dan 257 orang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 6 -

    1. UMUM (Lanjutan)

    a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

    Gaji dan tunjangan lain yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Maret 2017 dan 2016 masing-masing sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Dewan Komisaris 126.000.000 126.000.000 Dewan Direksi 654.332.500 618.752.500

    Jumlah 780.332.500 744.752.500

    b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

    Pada tanggal 8 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-13136/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 400.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Pada tanggal 21 Desember 2011, seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

    a. Pernyataan Kepatuhan

    Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan - OJK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

    b. Penyajian Laporan Keuangan

    Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar dan basis akrual kecuali untuk penyusunan laporan arus kas pada setiap akhir periode pelaporan yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 7 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    b. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK No. 14 atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK No. 48. Selain itu, untuk pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke dalam level 1, 2, atau 3 berdasarkan peringkat dimana perhitungan nilai wajar diamati dan signifikansi atas input masukan untuk perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, dapat dijelaskan sebagai berikut: • Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau

    liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; • Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat

    diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan • Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu.

    Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016. • Penyesuaian PSAK No. 5: Segmen Operasi

    Penyesuaian ini mengklarifikasi tentang:

    • Entitas wajib mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang diagregasi dan karakteristik ekonominya.

    • Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap jumlah aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

    • Penyesuaian PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

    Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang termasuk dalam ruang lingkup pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang menggunakan jasa entitas manajemen disyaratkan untuk mengungkapkan jumlah biaya jasa manajemen tersebut.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 8 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    b. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

    Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) [lanjutan] Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan (lanjutan)

    • Penyesuaian PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

    Penyusutan dan Amortisasi Penyesuaian ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Dengan demikian, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

    • Penyesuaian PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

    PSAK No. 24 mensyaratkan entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga pada saat menghitung program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut terkait dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, dan tidak mengalokasikan iuran tersebut selama periode jasa.

    • Penyesuaian PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Penyesuaian ini merupakan koreksi editorial dalam paragraf 27 standar tersebut.

    • Penyesuaian PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.

    Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tersebut di atas tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017:

    • Amandemen PSAK 1 (2015) - “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa

    Pengungkapan”.

    • ISAK 31 - “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.

    • PSAK 3 (Penyesuaian 2016) - "Laporan Keuangan Interim”.

    • PSAK 24 (Penyesuaian 2016) - "Imbalan Kerja”.

    • PSAK 58 (Penyesuaian 2016) - "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

    • PSAK 60 (Penyesuaian 2016) - “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 9 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    b. Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

    Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) [lanjutan] Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018:

    • PSAK 69 - "Agrikultur”;

    • Amandemen PSAK 2 (2016): “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan.”

    • Amandemen PSAK 46 (2016): Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak

    Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi.

    • Amandemen PSAK 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”. Perusahaan sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan Perusahaan.

    c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

    Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    1 Euro 14.228 14.162 1 Dollar Amerika Serikat 13.321 13.436 1 Dollar Singapura 9.532 9.299

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 10 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

    Pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan yaitu:

    a. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;

    2. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan;

    3. Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk dari Perusahaan.

    b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

    1. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.

    2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau

    sebaliknya (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

    3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

    4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya.

    5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari

    salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

    6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a.

    7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a.1 memiliki pengaruh signifikan atas entitas

    atau personil manajemen kunci entitas.

    Semua transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan.

    e. Aset Keuangan

    Seluruh aset keuangan Perusahaan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

    Aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: • Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) • Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) • Tersedia untuk dijual (AFS) • Pinjaman yang diberikan dan piutang

    Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengukuran awal. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 11 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan)

    Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

    Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode perolehan yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

    Penurunan nilai aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok

    atau bunga; atau • Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan

    reorganisasi keuangan.

    Untuk kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan ketidaktertagihan atas piutang.

    Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

    Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 12 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    e. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan

    Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

    f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

    Klasifikasi sebagai liabilitas dan ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

    Liabilitas keuangan Utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang dividen dan biaya masih harus dibayar pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 13 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    g. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

    Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika: • Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk saling melakukan saling hapus atas

    jumlah yang telah diakui tersebut; dan • Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan

    menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

    h. Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Dana berupa rekening giro dan deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 bulan, yang digunakan sebagai jaminan dan dibatasi penggunaannya dinyatakan sebesar nilai nominal.

    i. Persediaan

    Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (“average”). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

    j. Biaya Dibayar Dimuka

    Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

    k. Aset Tetap

    Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

    BangunanMesin dan perlengkapan Peralatan beratKendaraanInventaris kantorInventaris pabrik

    4 - 8 4 - 8

    Masa Manfaat(Tahun)

    208 - 164 - 8 4 - 8

    Aset tetap disusutkan sampai dengan nilai sisanya.

    Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 14 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan)

    Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

    Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan dan kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

    l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

    Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

    m. Pengakuan Penjualan dan Beban

    Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

    n. Imbalan Pasca Kerja

    Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), ”Imbalan Kerja”. Untuk program imbalan pasti, PSAK revisi mengharuskan seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu non-vested sebelumnya diakui selama rata-rata periode vesting diakui segera dalam laba rugi pada saat terjadinya.

    Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) ”Imbalan Kerja”.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 15 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

    n. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah keseluruhan nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar dari aset program (jika ada), disesuaikan untuk setiap dampak atas pembatasan aset imbalan pasti neto ke batas atas aset. Batas atas aset merupakan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan kontribusi masa depan untuk program tersebut. Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2013), beban imbalan dalam program imbalan pasti secara aktuarial ditentukan dengan menggunakan projected unit credit.

    Biaya imbalan pasti terdiri dari: • Biaya jasa; • Bunga neto atas liabilitas atau aset neto; • Pengukuran kembali liabilitas atau aset neto Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian yang diakui sebagai beban dalam laba rugi. Biaya jasa lalu diakui ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi. Jumlah ini dihitung secara berkala oleh aktuaris independen. Bunga neto atas liabilitas atau aset adalah perubahan selama periode pada liabilitas atau aset imbalan pasti neto yang timbul dari berlalunya waktu yang ditentukan dengan mengalikan tingkat diskonto berdasarkan obligasi pemerintah dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Bunga neto atas liabilitas atau aset imbalan pasti neto diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laba rugi. Pengukuran kembali terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial; imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (tidak termasuk bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto) diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

    o. Pajak Penghasilan

    Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Beban pajak kini disajikan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

    Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 16 -

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) o. Pajak Penghasilan (lanjutan)

    Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

    Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

    Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

    Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

    p. Laba (Rugi) Per Saham Dasar

    Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

    q. Tambahan Modal Disetor – Bersih Tambahan modal disetor merupakan selisih antara agio saham (yaitu kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal) dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum perdana (Catatan 1b).

    r. Informasi Segmen

    Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

    Penjualan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 17 -

    3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah penjualan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset atau liabilitas yang terpengaruh di masa depan.

    Pertimbangan Manajemen

    Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen Perusahaan membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan tersebut adalah:

    Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

    Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Sumber Estimasi Ketidakpastian

    Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada acuan yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi lain yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang

    Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang usaha manakala terdapat bukti objektif bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat cadangan kerugian penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Cadangan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan berpengaruh terhadap jumlah cadangan yang ada.

    Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Perusahaan membuat cadangan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi cadangan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap cadangan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 18 -

    3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

    Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. Perpajakan

    Perusahaan beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode di mana hasil tersebut dikeluarkan.

    4. KAS DAN BANK

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Kas Rupiah 72.500.000 72.500.000 Dollar Amerika Serikat 8.365.588 8.437.808

    Jumlah 80.865.588 80.937.808

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 19 -

    4. KAS DAN BANK (Lanjutan)

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    BankRupiah

    PT Bank Central Asia Tbk 1.990.824.418 2.081.412.560 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.413.761.740 683.210.451 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.469.650.310 185.259.695 PT Bank Permata Tbk 291.087.210 145.807.178 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 53.487.205 89.577.833 PT Bank UOB Buana Tbk 82.873.134 82.997.208 PT Bank Capital Indonesia Tbk 46.790.811 44.471.286 PT Bank MNC International Tbk 10.291.298 9.319.945

    Dollar Amerika SerikatPT Bank Ekonomi Raharja Tbk 292.793.182 272.995.738 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 131.621.204 132.959.028 PT Bank Central Asia Tbk 33.575.714 34.067.112 PT Bank UOB Buana Tbk 23.704.187 24.105.662

    Jumlah 6.840.460.413 3.786.183.696

    Jumlah 6.921.326.001 3.867.121.504

    5. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Rekening giroRupiah

    PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 19.209.201.596 24.982.728.374 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.931.068.282 1.310.994.905

    Dollar Amerika SerikatPT Bank Ekonomi Raharja Tbk 12.184.073.831 9.231.260.902 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.007.026.574 599.935.807

    Jumlah 36.331.370.283 36.124.919.988

    Dana berupa rekening giro digunakan sebagai jaminan atas fasilitas Letter of Credit (L/C) yang diberikan oleh bank-bank tersebut dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun (Catatan 11).

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 20 -

    5. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang usaha yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    a. Berdasarkan pelanggan:Pihak berelasi

    PT Sarana Steel 8.642.458.000 13.276.701.961

    Pihak ketigaPT Indoutama Metal Works 14.562.610.800 13.757.900.000 CV Agung Jaya 14.322.307.429 15.040.837.500 PT Berdikari Metal Engineering 10.389.359.600 17.391.115.600 PT Graha Bintang Metalindo 10.327.304.912 2.290.134.400 PT Top Silver Deck 6.726.368.800 3.019.531.200 PT Inti Karya Gemilang Metalindo 5.817.833.400 2.179.069.000 PT Dwi Surya Abadi Kharisma 5.189.340.400 2.733.853.200 PT Hadi Widjaja 4.786.628.800 8.727.470.200 PT Alam Baja Nusantara 3.444.899.200 6.388.451.800 PT Jiutama Baja Perkasa 3.027.877.700 5.335.220.300 PT Union Metal 1.846.670.400 5.080.593.850 PT Duta Hita Jaya 1.657.957.000 6.278.653.600 PT Alsun Suksesindo 158.964.400 5.399.017.800 PT Sukses Karya Abadi - 14.775.161.000 PT Cilegon Waja Tama - 6.277.586.000 PT Wijaya Karya Ciptamandiri - 6.257.814.100 Lain-lain (masing-masing dibawah

    Rp 5 milyar) 89.880.542.754 109.449.584.092

    Jumlah 172.138.665.595 230.381.993.642

    Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1.282.986.918) (1.282.986.918)

    Bersih 170.855.678.677 229.099.006.724

    Jumlah 179.498.136.677 242.375.708.685

    b. Berdasarkan umur (hari):Belum jatuh tempo 59.885.281.220 237.998.708.873 Sudah jatuh tempo:

    1 s/d 3 bulan 114.039.407.241 1.835.839.485 3 s/d 6 bulan 3.602.466.816 1.432.050.220 6 s/d 12 bulan 1.505.727.800 1.109.110.107 > 12 bulan 1.748.240.518 1.282.986.918

    Jumlah 180.781.123.595 243.658.695.603

    Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (1.282.986.918) (1.282.986.918)

    Bersih 179.498.136.677 242.375.708.685

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 21 -

    6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai:Saldo awal 1.282.986.918 875.634.358 Penambahan - 720.563.200 Pemulihan - (313.210.640)

    Saldo akhir 1.282.986.918 1.282.986.918

    Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha pihak berelasi tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 11).

    7. PERSEDIAAN

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Barang jadi 295.094.063.723 302.085.622.072 Bahan baku 97.997.318.116 85.295.773.139 Bahan pembantu 74.927.004.984 64.361.021.907 Bahan baku dalam perjalanan 3.702.658.550 4.849.245.296 Barang promosi 25.160.000 14.940.000

    Jumlah 471.746.205.373 456.606.602.414

    Dikurangi cadangan penurunan nilai persediaan (4.402.634.763) (4.402.634.763)

    Bersih 467.343.570.610 452.203.967.651

    Mutasi cadangan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Saldo awal 4.402.634.763 3.568.802.991 Penambahan - 833.831.772 Pemulihan - -

    Saldo akhir 4.402.634.763 4.402.634.763

    Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai persediaan. Manajemen tidak mengasuransikan seluruh persediaan. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 11).

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 22 -

    8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Pajak penghasilan - pasal 28A (Catatan 23)Tahun 2017 1.635.864.733 -Tahun 2016 6.630.341.619 6.630.341.619 Tahun 2015 7.621.532.763 7.621.532.763

    Pajak pertambahan nilai 1.559.957.575 -

    Jumlah 17.447.696.690 14.251.874.382

    Pada tanggal 16 Maret 2017, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2015 No. 00021/406/15/054/17 dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa a.n. Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan SKPLB tersebut lebih bayar pajak Perusahaan ditetapkan sebesar Rp 7.621.532.763 dan telah dikembalikan pada tanggal 18 April 2017 sebesar Rp 7.621.532.763. Pada tanggal 20 April 2016, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 No. 00093/406/14/054/16 dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa a.n. Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan SKPLB tersebut lebih bayar pajak Perusahaan ditetapkan sebesar Rp 9.288.746.465 dan telah dikembalikan pada tanggal 6 Juni 2016 sebesar Rp 9.288.746.465 sesuai Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak No. 80298(054-0298-2016) tanggal 19 Mei 2016.

    9. ASET TETAP

    Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhirRp Rp Rp Rp

    Biaya perolehan:Tanah 16.112.598.000 - - 16.112.598.000 Bangunan 48.988.048.359 - - 48.988.048.359 Mesin dan perlengkapan 432.111.395.200 624.788.979 - 432.736.184.179 Peralatan berat 29.416.189.480 144.579.200 - 29.560.768.680 Kendaraan 5.417.236.364 - 650.000.000 4.767.236.364 Inventaris kantor 4.615.600.524 240.906.824 - 4.856.507.348 Inventaris pabrik 2.873.697.556 18.561.831 - 2.892.259.387 Aset dalam penyelesaian: Mesin dan perlengkapan 24.618.160 - - 24.618.160 Peralatan Berat Dalam Penyelesaian - 54.000.000 - 54.000.000

    Jumlah 539.559.383.643 1.082.836.834 650.000.000 539.992.220.477

    Akumulasi penyusutan:Bangunan 18.361.273.678 566.483.997 - 18.927.757.675Mesin dan perlengkapan 270.510.133.508 7.199.946.927 - 277.710.080.435Peralatan berat 22.239.337.682 778.223.887 - 23.017.561.569Kendaraan 2.919.108.649 134.359.231 433.333.334 2.620.134.546Inventaris kantor 2.498.230.361 129.184.285 - 2.627.414.646Inventaris pabrik 2.467.541.375 48.459.848 - 2.516.001.223

    Jumlah 318.995.625.253 8.856.658.175 433.333.334 327.418.950.094

    Jumlah Tercatat 220.563.758.390 212.573.270.383

    31 Maret 2017

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 23 -

    9. ASET TETAP (Lanjutan)

    Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhirRp Rp Rp Rp

    Biaya perolehan:Tanah 16.112.598.000 - - 16.112.598.000 Bangunan 48.670.460.999 317.587.360 - 48.988.048.359 Mesin dan perlengkapan 427.714.418.555 4.396.976.645 - 432.111.395.200 Peralatan berat 28.003.534.161 1.412.655.319 - 29.416.189.480 Kendaraan 5.503.909.091 230.400.000 317.072.727 5.417.236.364 Inventaris kantor 3.720.192.053 895.408.471 - 4.615.600.524 Inventaris pabrik 2.776.934.878 96.762.678 - 2.873.697.556 Aset dalam penyelesaian: Mesin dan perlengkapan - 24.618.160 - 24.618.160

    Jumlah 532.502.047.737 7.374.408.633 317.072.727 539.559.383.643

    Akumulasi penyusutan:Bangunan 16.103.921.499 2.257.352.179 - 18.361.273.678Mesin dan perlengkapan 240.982.801.358 29.527.332.150 - 270.510.133.508Peralatan berat 18.958.502.363 3.280.835.319 - 22.239.337.682Kendaraan 2.662.932.995 550.209.839 294.034.185 2.919.108.649Inventaris kantor 2.020.954.743 477.275.618 - 2.498.230.361Inventaris pabrik 2.274.489.288 193.052.087 - 2.467.541.375

    Jumlah 283.003.602.246 36.286.057.192 294.034.185 318.995.625.253

    Jumlah Tercatat 249.498.445.491 220.563.758.390

    31 Desember 2016

    Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016

    Rp Rp

    Beban pokok penjualan 8.620.723.689 8.995.778.722 Beban umum dan administrasi 235.934.486 221.265.113

    Jumlah 8.856.658.175 9.217.043.835

    Mutasi penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Harga jual 133.000.000 65.000.000 Dikurangi nilai tercatat 216.666.666 23.038.542

    Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap (83.666.666) 41.961.458

    Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Karawang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2024 dan 2036. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap Perusahaan berupa tanah dan bangunan dengan HGB No. 8 dan No. 9 yang berlokasi di Desa Mekar Jaya, Karawang, serta mesin digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 11).

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 24 -

    9. ASET TETAP

    Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 235.726.872.614 dan Rp. 235.754.072.614 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal pelaporan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan dalam operasi masing-masing sebesar Rp. 37.472.836.410 dan Rp. 35.475.585.940

    10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

    31 Maret 2017 31 Desember 2016

    Rp Rp

    Uang Jaminan 72.447.378 72.447.378

    Jumlah 72.447.378 72.447.378

    Pada tanggal 2 Desember 2016, Perusahaan menerima Surat Putusan Pengadilan Pajak dengan No. Put. 77373/PP/M.XIVA/12/2016 yang menerima sebagian banding atas PPh 23 tahun 2008. Berdasarkan hasil putusan tersebut, kurang bayar Perusahaan sebesar Rp 40.535.199 dan telah dibayarkan pada tanggal 18 Januari 2017. Pada tanggal 20 Desember 2016, Perusahaan menerima Surat Putusan Pengadilan Pajak dengan No. Put. 78438/PP/M.XIVA/16/2016 yang menerima seluruhnya banding atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008. Pada tanggal 20 Desember 2016, Perusahaan menerima Surat Putusan Pengadilan Pajak dengan No. Put. 78439/PP/M.XIVA/15/2016 yang menerima sebagian banding atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008.

    11. UTANG BANK

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    PT Bank Ekonomi Raharja TbkRupiah

    Fasilitas Import Line 145.897.658.749 199.893.899.881 Fasilitas Revolving Loan 2.500.000.000 12.600.000.000

    Dollar AmerikaFasilitas Import Line 39.115.900.560 54.719.728.769

    Jumlah 187.513.559.309 267.213.628.650

    Tingkat bunga per tahunPinjaman Rupiah 9% - 11% 9% - 11%Pinjaman Dollar Amerika Serikat 4% - 6% 4% - 6%

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 25 -

    11. UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Bank Ekonomi) Perusahaan mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian fasilitas perbankan (Kredit Modal Kerja) dengan Bank Ekonomi, terakhir pada tanggal 28 Januari 2016, dimana Bank setuju untuk: • Memberikan fasilitas pinjaman Import Line (DC/DPC/SKBDN/UPAS/CIL/TR) dengan jumlah

    maksimum sebesar Rp 325 milyar. • Memberikan fasilitas pinjaman Revolving Loan (RLN) dengan jumlah maksimum sebesar

    Rp 55 milyar. Keseluruhan fasilitas di atas dikenakan tingkat bunga: • RLN sebesar 11% per tahun • Import line berupa:

    • CIL (IDR) :11% per tahun • CIL (USD) : 6% per tahun • UPAS (IDR) : 9% per tahun • UPAS (USD) : 4% per tahun

    Fasilitas-fasilitas di atas dijamin dengan: • Piutang usaha Perusahaan. • Jaminan fidusia persediaan barang jadi dan bahan baku milik Perusahaan. • Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 8/ Mekar Jaya dan SHGB No 9/ Mekar Jaya, yang

    berlokasi di Desa Mekar Jaya, Karawang, Jawa Barat, atas nama Perusahaan. • Jaminan fidusia aset tetap mesin milik Perusahaan. • Jaminan pribadi dari Ibnu Susanto, komisaris dan pemegang saham Perusahaan. • Margin account atas nama Perusahaan sebesar 10% untuk setiap penerbitan L/C.

    Seluruh fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2017. Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain berhubungan dengan jaminan yang telah diberikan oleh Perusahaan kepada masing-masing kreditur, melakukan merger atau akuisisi dengan pihak lain, membagikan dividen/modal/aset kepada pemegang saham dan direksi, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain, membagikan pinjaman yang diterima kepada pihak lain maupun pihak berelasi, kecuali sehubungan dengan kegiatan usaha, melakukan tindakan likuidasi, memindahkan atau mentransfer liabilitas kepada pihak lain, mengganti kegiatan usaha Perusahaan selain yang diungkapkan di awal perjanjian dan mengubah struktur modal/anggaran dasar, pemegang saham, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, mengubah status kelembagaan, mengubah/menambah/mengurangi spesifikasi jaminan yang sifatnya material, mengambil alih aset milik pemegang saham, mengurangi jumlah modal saham, menjual/menyewakan/mengalihkan/memberikan aset yang jumlahnya material serta membayar atau membayar kembali tagihan atau piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan oleh pemegang saham tanpa adanya pemberitahuan atau persetujuan tertulis dari kreditur. Perusahaan telah memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu di atas.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 26 -

    12. UTANG USAHA

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    a. Berdasarkan pelanggan:Pihak berelasi

    PT Sarana Steel 1.834.316.523 1.375.372.982 PT Sarana Surya Sakti 156.650.000 55.734.546

    Jumlah 1.990.966.523 1.431.107.528

    Pihak ketigaYoung Poong Corp. Sukpo Zinc R., Korea 50.445.739.554 41.717.375.402 Choice Pte. Ltd., Singapura 44.037.836.494 50.432.322.038 Korea Zinc Company Ltd., Korea 29.067.113.093 34.518.711.370 PT Dwijaya Sentosa Abadi 23.581.190.850 6.040.722.269 PT Gunung Raja Paksi 12.332.790.858 1.414.267.702 Sun Metals Corp. Pty Ltd 10.035.512.956 5.251.279.348 PT Essar Indonesia 9.084.467.875 2.214.500.614 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 6.945.616.245 10.067.266.071 Lain-lain (masing-masing dibawah

    Rp 5 milyar) 17.620.829.644 17.632.453.934

    Jumlah 203.151.097.569 169.288.898.748

    Jumlah 205.142.064.092 170.720.006.276

    b. Berdasarkan mata uang:Rupiah 71.555.861.995 35.310.576.970 Dollar Amerika Serikat 133.526.680.132 135.351.363.036 Dollar Singapura 59.521.965 58.066.270 Euro -

    Jumlah 205.142.064.092 170.720.006.276

    c Berdasarkan umur (hari):Belum jatuh tempo 59.802.746.954 26.424.276.489 Sudah jatuh tempo:

    1 s/d 3 bulan 42.320.231.817 77.327.083.595 3 s/d 6 bulan 69.307.947.591 10.848.399.965 6 s/d 12 bulan 12.671.207.409 32.497.240.927 > 12 bulan 21.039.930.321 23.623.005.300

    Jumlah 205.142.064.092 170.720.006.276

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 27 -

    13. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    PiutangPT Sarana Steel Engineering (Catatan 27) 18.073.000 18.073.000

    UtangPT Sarana Steel (Catatan 27) 274.412.600.000 276.781.600.000

    Utang kepada PT Sarana Steel Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 001/SCB-LGL/X/2011 tanggal 3 Oktober 2011 antara Perusahaan dengan PT Sarana Steel, PT Sarana Steel setuju untuk memperpanjang pinjaman dana dengan jumlah maksimum sebesar USD 20.600.000, yang digunakan untuk melunasi pinjaman Perusahaan kepada Bank Credit Suisse dan Bank Sarasin-Rabo (Asia) Limited. Pinjaman dana ini dikenakan bunga sebesar 0,2% per tahun di atas cost of fund dan berjangka waktu 5 tahun yang akan jatuh tempo tanggal 7 Oktober 2016. Perusahaan diperkenankan untuk membayar sebagian maupun seluruh pinjaman sebelum berakhirnya jangka waktu pinjaman yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 3 Nopember 2011, Perusahaan dan PT Sarana Steel setuju untuk mengubah tingkat bunga pinjaman menjadi 2% per tahun ditambah tingkat suku bunga valas Dollar Amerika Serikat. Pada tahun 2016, Perusahaan dan PT Sarana Steel setuju untuk memperpanjang jangka waktu kredit untuk jangka waktu 5 tahun yang akan jatuh tempo tanggal 3 Oktober 2021. Saldo bunga masih harus dibayar atas pinjaman ini adalah sebesar Rp. 42.334.207.270 dan Rp. 41.082.235.525 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, dan dicatat sebagai bagian dari biaya masih harus dibayar (Catatan 15).

    14. UTANG PAJAK

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Pajak penghasilanPasal 21 96.116.523 88.742.228 Pasal 23 122.190.772 164.263.523 Pajak pertambahan nilai - 1.047.641.027

    Jumlah 218.307.295 1.300.646.778

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 28 -

    15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Pihak berelasiBunga pinjaman 42.334.207.270 41.082.235.525 Operasional 2.325.000 4.387.928

    Jumlah 42.336.532.270 41.086.623.453

    Pihak ketigaOperasional 4.115.596.452 6.902.520.310 Gaji karyawan 9.460.000 880.341

    Jumlah 4.125.056.452 6.903.400.651

    Jumlah 46.461.588.722 47.990.024.104

    16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

    Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 258 dan 257 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

    Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Diakui pada laba (rugi)Biaya jasa kini 364.660.374 393.405.039 Biaya bunga 213.409.282 208.117.532

    Jumlah 578.069.656 601.522.571

    Diakui pada penghasilan komprehensif lainKerugian aktuarial 1.148.831.338 2.008.143.181

    Jumlah 1.726.900.994 2.609.665.752

    Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Desember 2016

    Rp Rp

    Nilai kini liabilitas yang tidak didanai 11.793.376.580 10.309.286.638

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 29 -

    16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Desember 2016Rp Rp

    Saldo awal 10.309.286.638 9.068.302.044 Biaya jasa kini 364.660.374 1.300.701.194 Biaya bunga 213.409.282 811.460.219 (Keuntungan) Kerugian aktuarial yang dibebankan

    pada penghasilan komprehensif lain 1.148.831.338 (642.310.710) Pembayaran (242.811.052) (228.866.109)

    Saldo akhir 11.793.376.580 10.309.286.638

    Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Desember 2016

    Rp Rp

    Saldo awal 10.309.286.638 9.068.302.044 Beban diakui pada laporan laba rugi 578.069.656 2.112.161.413 Beban diakui pada penghasilan

    komprehensif lain 1.148.831.338 (642.310.710) Pembayaran (242.811.052) (228.866.109)

    Saldo akhir 11.793.376.580 10.309.286.638

    Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Mitra Aktuaria Solusi, aktuaris independen pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto : 7,99% per tahun untuk 31 Maret 2017 dan 8,48% per tahun untuk 31 Desember 2016Tingkat kenaikan gaji : 8% per tahunTingkat kematian : TMI IIITingkat cacat : 10%Tingkat pengunduran diri : 6% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan usia 54 tahunUsia pensiun normal : 55 tahun

    Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi utama terhadap liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

    Perubahan Kenaikan Penurunanasumsi asumsi asumsi

    Tingkat diskonto 1% (1.280.206.309) 1.516.626.648 Tingkat Kenaikan Gaji 1% 1.491.540.249 (1.282.381.302)

    Dampak terhadap kenaikan (penurunan) liabilitas imbalan pasca kerja

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 30 -

    16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

    Perkiraan analisis jatuh tempo atas liabilitas imbalan pasti tidak terdiskonto pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017Rp

    Kurang dari satu tahun 219.401.480 Satu sampai dua tahun 628.735.846 Dua sampai lima tahun 1.338.593.886 Lebih dari lima tahun 210.826.206.674

    Jumlah 213.012.937.886

    Durasi rata-rata liabilitas imbalan pasti adalah 21,5 tahun.

    17. MODAL SAHAM

    Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham Pemilikan disetor

    % Rp

    Pandji Surya Soerjoprahono 296.400.000 16,47 29.640.000.000 Ibnu Susanto 296.016.000 16,45 29.601.600.000 Handaja Susanto 296.016.000 16,45 29.601.600.000 Entario Widjaja Susanto 296.016.000 16,45 29.601.600.000 Soediarto Soerjoprahono 146.000.000 8,11 14.600.000.000 Laksmono Tirta Kusumo 43.792.000 2,43 4.379.200.000 Anton Sebastian 25.760.000 1,43 2.576.000.000 Masyarakat (di bawah 5%) 400.000.000 22,21 40.000.000.000

    Jumlah 1.800.000.000 100,00 180.000.000.000

    Nama Pemegang Saham

    31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016

    18. DIVIDEN

    Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 24 Juni 2013, para pemegang saham telah menyetujui penggunaan alokasi laba bersih tahun 2012 sebagai berikut: • Membagikan 30% dari laba bersih sebesar Rp 5.670.000.000 sebagai dividen tunai (atau

    setara Rp 3,15 per saham). • Sisa laba bersih akan digunakan untuk menambah modal kerja dan dicatat sebagai saldo

    laba yang belum ditentukan penggunaannya.

    Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, utang dividen yang masih belum dibayarkan sebesar Rp 3.969.000.000.

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 31 -

    19. PENJUALAN BERSIH

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Berdasarkan jenis produkGalvanis 153.515.148.132 123.419.340.960 Saranalum 110.600.090.071 63.891.397.524 Coloring 11.471.005.545 8.350.707.125 Non produksi 3.680.886.940 -

    Jumlah 279.267.130.688 195.661.445.609 Dikurangi retur penjualan dan diskon (1.996.808.363) (2.872.737.523)

    Bersih 277.270.322.325 192.788.708.086

    4,16% dan 4,83% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada 31 Maret 2017 dan 2016, dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 27). Tidak terdapat transaksi penjualan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama setahun melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih Perusahaan pada 31 Maret 2017 dan 2016.

    20. BEBAN POKOK PENJUALAN

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Bahan baku yang digunakan 177.832.157.354 130.164.106.262 Tenaga kerja langsung 3.251.013.147 3.657.919.861 Beban pabrikasi 79.206.702.619 55.301.728.563

    Jumlah beban produksi 260.289.873.120 189.123.754.686 Persediaan barang jadi

    Awal tahun 302.085.622.072 243.310.532.781 Pembelian 379.141.550 -Pemakaian sendiri (7.771.594) (6.428.824) Akhir tahun (295.094.063.723) (238.273.253.665)

    Beban Pokok Penjualan 267.652.801.425 194.154.604.978

    0,32% dan 0,05% dari jumlah pembelian masing-masing pada 31 Maret 201 dan 2016, dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 27). Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada masing-masing periode:

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 32 -

    20. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 117.794.591.582 107.188.760.788 PT Dwijaya Sentosa Abadi 20.133.591.186 -PT Essar Indonesia 19.102.773.750 -

    Jumlah 157.030.956.518 107.188.760.788

    21. BEBAN PENJUALAN

    31 Maret 2017 31 Maret 2016

    Rp Rp

    Gaji dan tunjangan 620.853.179 893.703.937 Iklan dan promosi 125.779.000 542.079.204 Lain-lain 148.544.074 218.912.362

    Jumlah 895.176.253 1.654.695.503

    22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Gaji dan tunjangan 1.189.972.312 776.427.290 Imbalan pasca kerja 578.069.656 601.522.571 Jasa profesional 154.287.400 149.590.909 Penyusutan (Catatan 9) 235.934.486 221.265.113 Perlengkapan kantor 121.448.304 220.332.478 Perizinan 7.500.000 21.637.550 Transportasi 70.719.861 84.061.150 Sewa dan pelayanan ruangan kantor

    (Catatan 27 dan 32) 174.351.000 288.316.000 Perjalanan dinas 81.811.676 77.060.559 Telepon dan internet 84.233.173 72.454.130 Perbaikan dan pemeliharaan 29.141.618 45.564.154 Sumbangan dan representasi 12.957.330 51.195.149 Lain-lain 138.290.942 27.578.095

    Jumlah 2.878.717.758 2.637.005.148

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 33 -

    23. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Bunga pinjaman pihak berelasi 1.888.805.283 2.284.140.071 Bunga pinjaman bank 5.948.731.284 5.239.076.435

    Jumlah 7.837.536.567 7.523.216.506

    24. PENGHASILAN DAN BEBAN LAIN-LAIN – BERSIH

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Penjualan barang limbah 2.179.256.782 2.522.996.480 Penjualan barang rusak 1.232.343.370 255.053.628 Penghasilan bunga 337.744.136 452.252.493 Keuntungan (kerugian) penjualan

    aset tetap (Catatan 9) (83.666.666) 41.961.458 Lain-lain - bersih 291.219.891 15.055.687

    Jumlah 3.956.897.513 3.287.319.746

    25. PAJAK PENGHASILAN

    Beban pajak Perusahaan terdiri dari:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Pajak tangguhan (3.226.423.231) (1.814.237.305)

    Jumlah (3.226.423.231) (1.814.237.305)

    Pajak Kini

    Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Laba sebelum pajak menurut laporanlaba rugi dan penghasilan komprehensif lain 6.259.012.336 7.705.351.125

    Perbedaan temporer:Imbalan pasca kerja 335.258.604 601.522.571

    Jumlah 335.258.604 601.522.571

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 34 -

    25. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Pajak Kini (lanjutan)

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Perbedaan tetap:Telepon dan internet 5.994.145 3.850.589 Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (337.744.136) (452.252.493)

    Jumlah (331.749.991) (448.401.905)

    Laba kena pajak tahun berjalan 6.262.520.949 7.858.471.791

    Rugi fiskal tahun sebelumnya (32.646.797.745) (112.568.891.286)

    Penyesuaian rugi fiskal sehubungan dengan diterbitkannya SKPLB Tahun 2015 6.978.430.578 -

    Rugi fiskal Perusahaan (19.405.846.218) (104.710.419.495)

    Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini adalah sebagai berikut:

    Beban pajak kini - -

    Dikurangi pembayaran pajak penghasilan:Pasal 22 1.635.864.733 1.304.992.356

    Lebih bayar pajak penghasilan (Catatan 8) (1.635.864.733) (1.304.992.356)

    Rugi fiskal hasil rekonsiliasi pajak menjadi dasar dalam penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan). Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan mempunyai akumulasi rugi fiskal sebesar Rp 32.646.797.745 yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Manajemen memperkirakan bahwa rugi fiskal tersebut dapat direalisasikan di tahun-tahun berikutnya. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan menghitung, melaporkan dan menyetor pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 5 tahun sejak terhutangnya pajak. Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

    DibebankanDikreditkan ke penghasilan

    (dibebankan) ke komprehensif 1 Januari 2017 laporan laba rugi lain 31 Maret 2017

    Rp Rp Rp Rp

    Imbalan pasca kerja 2.577.321.661 83.814.651 287.207.834 2.948.344.146Cadangan penurunan nilai piutang 320.746.728 - - 320.746.728Cadangan penurunan nilai persediaan 1.100.658.691 - - 1.100.658.691Rugi fiskal 8.161.699.436 (3.310.237.882) - 4.851.461.554

    Jumlah 12.160.426.516 (3.226.423.231) 287.207.834 9.221.211.119

  • P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

    - 35 -

    25. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan)

    DibebankanDikreditkan ke penghasilan

    (dibebankan) ke komprehensif 1 Januari 2016 laporan laba rugi lain 31 Maret 2016

    Rp Rp Rp Rp

    Imbalan pasca kerja 2.267.075.513 150.380.643 502.035.795 2.919.491.951Cadangan penurunan nilai piutang 218.908.588 - - 218.908.588Cadangan penurunan nilai persediaan 892.200.748 - - 892.200.748Rugi fiskal 28.142.222.822 (1.964.617.948) - 26.177.604.874

    Jumlah 31.520.407.671 (1.814.237.305) 502.035.795 30.208.206.161

    Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2017 31 Maret 2016Rp Rp

    Laba sebelum pajak menurut laporanlaba rugi dan penghasilan komprehensif lain 6.259.012.336 7.705.351.125

    Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku (1.564.753.084) (1.926.337.781)

    Pengaruh pajak atas perbedaan tetap 82.937.498 112.100.476

    Penyesuaian rugi fiskal sehubungan dengan diteribitkannya SKPLB Tahun 2015 (1.744.607.645) -

    Beban pajak (3.226.4