ABM
description
Transcript of ABM
PAMELIH
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama: efisiensi, kualitas dan waktu.
Efisiensi berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas.
Contohnya: salah satu cara memperbaiki efisiensi suatu aktivitas adalah menghasilkan
output aktivitas yang sama dengan biaya yang lebih rendah untuk input yang digunakan.
Kualitas berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut
dilakukan pertama kali. Output aktivitas yang cacat perlu diulang hingga menyebabkan
biaya yang tidak dibutuhkan dan pengurangan efisiensi.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas juga merupakan hal yang
penting. Waktu yang lebih lama biasanya berarti lebih banyak penggunaan sumber daya
dan lebih sedikit kemampuan untuk merespons kebutuhan pelanggan.
Ukuran waktu untuk kinerja cenderung bersifat nonkeuangan, sedangkan efisiensi dan
kualitas adalah ukuran keuangan dan nonkeuangan.
Ukuran Kinerja Aktivitas
Bagian ini akan menekankan pada berbagai ukuran keuangan dari kinerja aktivitas. Ukuran
keuangan dari kinerja seharusnya juga memberikan informasi khusus mengenai pengaruh
dalam bentuk uang atas perubahan kinerja aktivitas. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas
meliputi:
1. Laporan biaya bernilai-tambah dan tak-bernilai tambah
2. Tren dalam laporan biaya aktivitas
3. Penetapan standar Kaizen
4. Bencmarking
5. Perhitungan biaya siklus hidup
OCIII
Laporan Biaya Penambah Nilai dan Bukan Penambah Nilai
Biaya penambah nilai merupakan satu-satunya biaya yang seharusnya terjadi dalam
perusahaan. Biaya standar panambah nilai menghendaki penghapusan seluruhnya aktivitas
yang tidak memberikan nilai tambah. Biaya standar yang mempunyai nilai tambah
menghendaki juga penghapusan aktivitas yang tidak efisien yang perlu tapi tidak dilaksanakan
secara efektif. Menetapkan standar penambah nilai tidak berarti bahwa standar tersebut tidak
dapat dicapai dengan segera. Ukuran operasional nonkeuangan dapat digunakan untuk
mendukung pengurangan biaya bukan penambah nilai. Mengukur efisiensi pekerja dan
supervisor bukanlah cara untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
Sebaliknya, memfokuskan pada aktivitas dan menyediakan insentip untuk memperbaiki
proses adalah pendekatan yang lebih produktif karena memperbaiki proses seharusnya
mengarah pada hasil yang lebih baik.
Biaya yang dapat memberikan nilai tambah dapat dihitung dengan mengalikan standar ideal
dengan harga standar. Biaya bukan penambah nilai dapat dihitung dengan cara mengalikan
selisih tingkat aktivitas sesungguhnya dengan tingkat aktivitas standar, dikalikan dengan
harga standar per unit. Berikut rumus perhitungannya :
Biaya bernilai tambah = SQ x SP
Biaya tidak bernilai tambah = (AQ – SQ) x SP
Keterangan:
SQ = tingkat keluaran berniai tambah untuk suatu aktivitas
SP = harga standar per unit ukuran keluaran aktivitas
AQ = kuantitas aktual dari keluaran aktivitas yang digunakan atau kuantitas aktual dari
kapasitas aktivitas yang diperoleh
Contoh Aktivitas di RTP Inc
Aktivitas penggerak aktivitas SQ AQ SP
Pengelasan jam pengelasan 10.000 12.000 $40
Pengerjaan
ulang
Jam pengerjaan ulang 0 10.000 9
Penyetelan Jam penyetelan 0 6.000 60
Pengawasan Jumlah pengawasan 0 4.000 15
Aktivitas Biaya bernilai tambah
(SQ * SP)
Biaya tak bernilai
tambah (Karena tidak
sempurna)
Biaya
aktual
(AQ * SP)
Pengelasan $400.000 $80.000 $480.000
Pengerjaan
ulang
0 90.000 90.000
Penyetelan 0 360.000 360.000
Pengawasan 0 60.000 60.000
Total $400.000 $590.000 $990.000
RATU
Pelaporan Tren
Ketika perusahan mengambil tindakan untuk memperbaiki berbagai aktivitas, apakah
penurunan biaya akan langsung terjadi? Salah satu cara menjawabnya ialah dengan
membandingkan berbagai biaya untuk tiap aktivitas dengan berjalannya waktu. Tujuannya
adalah perbaikan aktivitas yang diukur melalui pengurangan biaya, sehingga kita dapat
melihat penurunan biaya tak-bernilai-tambah dari satu periode ke periode berikutnya-jika
analisis aktivitasnya berjalan efektif.
Teknologi baru, desain baru, dan berbagai inovasi lainnya dapat mengubah sifat dari aktivitas
yang dilakukan. Aktivitas bernilai-tambah dapat diubah menjadi aktivitas tak-bernilai-tambah
dan tingkat nilai tambahnya juga dapat berubah. Jadi, ketika berbagai cara baru untuk
perbaikan bermunculan, standar bernilai tambah akan berubah. Para manajer jangan puas.
Sebaliknya, mereka harus terus mencari cara untuk mencapai efisiensi yang tingkatnya lebih
tinggi.
Peran Standar Kaizen
Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk dan proses
yang telah ada. Dalam istilah operasional, perhitungan biaya ini mengarah pada penurunan
biaya yang tak-bernilai-tambah.
Pengendalian berbagai proses penurunan biaya ini dapat dicapai melalui penggunaan
berulang dua subsiklus utama:
(1) Kaizen ????? kepotong nih keknya????
Benchmarking
Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai benchmarking. Benchmarking menggunakan
praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas.
Dalam suatu perusahaan, berbagai unit berbeda yang melakukan beberapa aktivitas yang
sama akan diperbandingkan. Unit dengan kinerja terbaik untuk suatu aktivitas akan
menetapkan standar di perusahaan. Selanjutnya, unit dengan praktik terbaik tersebut dapat
berbagi informasi dengan berbagai unit lainnya mengenai cara unit tersebut mencapai hasil
yang superior. Agar proses ini dapat berjalan dengan baik, penting untuk memastikan bahwa
definisi berbagai unit aktivitas dan ukuran output aktivitas konsisten antar unit.
Benchmarking internal. contohnya, suatu tim harus mengidentifikasi praktik terbaik dari
berbagai divisi berkinerja tertinggi dan meminta divisi lainnya mengimplementasikannya.
Dengan mencontoh praktik terbaik dari suatu divisi, maka akan mempengaruhi terjadinya
peningkatan kinerja dari divisi tersebut.
Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai aktivitas dan
proses. Jadi benchmarking juga harus melibatkan perbandingan dengan para pesaing atau
industry lainnya. Akan tetapi, data yang dibutuhkan agar benchmarking eksternal berjalan baik
kerap sulit didapat.