Abdul kti bab III

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit, leukosit dan eritrosit. (Evelyn C. Pearce, 2006) Fungsi utama eritrosit atau sel darah merah yang mengandung hemoglobin merupakan komponen hematologi utama dari transport oksigen. ( A. V. Hoffbrand dan J. E. Pettit, 1992 ) Hemoglobin adalah protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ) Dalam menunjang diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaan laboratorium yang baik. Salah satu pemeriksan laboratorium yang sering digunakan adalah pemeriksaan hemoglobin. ( Fakultas Kedokteran UI, 2000 ). Di laboratorium kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan berbagai cara. Internasional Commite for Standardization in Hematology (ICSH) menganjurkan pemeriksaan hemoglobin melalui metode cyanmethehemoglobin. Cara ini mudah dilakukan karena mempunyai standart yang stabil dan dapat mengukur semua jenis hemoglobin kecuali sulf hemoglobin. Metode Sahli yang berdasarkan

description

lanjutan

Transcript of Abdul kti bab III

1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDarah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darahdan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit, leukosit daneritrosit. (Evelyn C. Pearce, 2006) Fungsi utama eritrosit atau sel darah merahyang mengandung hemoglobin merupakan komponen hematologi utama daritransport oksigen. ( A. V. Hoffbrand dan J. E. Pettit, 1992 ) Hemoglobin adalahprotein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentukheme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. ( Evelyn C.Pearce, 2006 )Dalam menunjang diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaanlaboratorium yang baik. Salah satu pemeriksan laboratorium yang seringdigunakan adalah pemeriksaan hemoglobin. ( Fakultas Kedokteran UI, 2000 ). Dilaboratorium kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan berbagai cara.Internasional Commite for Standardization in Hematology (ICSH) menganjurkanpemeriksaan hemoglobin melalui metode cyanmethehemoglobin. Cara ini mudahdilakukan karena mempunyai standart yang stabil dan dapat mengukur semuajenis hemoglobin kecuali sulf hemoglobin. Metode Sahli yang berdasarkanpembentukan asam hematin tidak dianjurkan lagi, karena mempunyai kesalahanyang sangat besar, alat tidak bisa distandarisasi dan tidak semua jenis hemoglobin2diubah menjadi hematin asam seperti karboksi hemoglobin dan sulf hemoglobin. (Arjatmo Tjokronegoro dan Hendra Utama, 1996 )Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakanlangkah awal dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan terhadap hasilpemeriksaan laboratorium. Specimen darah untuk pemeriksaan hematologi(pemeriksaan hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena ataupun darah kapiler.( Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan, 1996 )Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masukke dalam jantung,. Pada umumnya darah vena banyak mengandung gas CO2.Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah dapatmengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Pembuluh darah kapiler padaumumnya meliputi sel-sel jaringan, oleh karena itu secara langsung berhubungandengan sel. Karena dindingnya yang tipis maka plasma dan zat makananmerembes kecairan jaringan antar sel. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah venaberwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikankepada jaringan. Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan danwarnanya karena terjadinya pertukaran gas. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka timbul permasalahan Apakah adaperbedaan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode cyanmeth antara darah3kapiler dan vena pada mahasiswa Analis Kesehatan Universitas MuhammadiyahSemarang ?C. Tujuan PenelitianTujuan umum untuk mengetahui perbedan hasil pemeriksaan kadarHemoglobin darah kapiler dan darah vena.Tujuan khusus :1) Mengukur kadar hemoglobin darah kapiler dengan metode cyanmeth padamahasiswa Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.2) Mengukur kadar hemoglobin darah vena dengan metode cyanmeth padamahasiswa Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.3) Membandingkan perbedaan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metodecyanmeth antara darah kapiler dan vena pada mahasiswa Analis KesehatanUniversitas Muhammadiyah Semarang.D. Manfaat Penelitian1) Menambah ketrampilan dalam pengambilan sampel.2) Menambah ketelitian dalam melakukan pemeriksaan kadar hemoglobinmetode cyanmeth.3) Dapat lebih berhati-hati dalam memilih sampel darah untuk sebuahpemeriksaan, khususnya pemeriksaan kadar hemoglobin metodecyanmeth. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fajarmardh-5335-1-bab1.pdf BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. DarahDarah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah.Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secarakeseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalahplasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)B. HemoglobinHemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas (dayagabung) terhadap oksigen. Dengan fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru -paru ke jaringanjaringan. Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira -kira 15 gram setiap 100 ml darah,dan jumlah ini biasanya disebut 100 persen. (Evelyn C. Pearce, 2006)a. Struktur HemoglobinMolekul-molekul hemoglobin terdiri dari dua pasang rantai polipeptida (globin) danempat gugus haem yang masing-masing mengandung sebuah atom besi. (Adji Darmawan, 1985)b. Fungsi Hemoglobin1) Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringanjaringan tubuh.2) Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringanjaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.3) Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasilmetabolisme ke paru-paru untuk dibuang.4) Kelainan metabolisme hemoglobin.C. Darah KapilerDarah kapiler adalah darah yang didapat dari pembuluh kapiler yang sangat kecil dimanatempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol makin menghilang ketiga lapis dindingmya sehinggaketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisanendotelium. Lapisan yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentukcairan jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran gasantara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahanbuangan termasuk karbondioksida. (Evelyn C. Pearce, 2006)Factor-faktor kesalahan yang mempengaruhi kualitas darah kapiler :1) Cara penusukan jari yang tidak terlalu dalam, seh ingga jari harus ditekan-tekanmenyebabkan darah bercampur dengan cairan intestinal dan darah akan menjadi encer.2) Saat penusukan masih ada sisa alkohol 70% yang belum kering, sehingga akanmempengaruhi kadar hemoglobin.D. Darah VenaDarah vena adalah darah yang berasal dari pembuluh darah vena, membawa darah miskinakan oksigen menuju ke jantung.Pembuluh darah vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengahberotot lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastis dari pada arteri. Padaumumnya semua pembuluh vena cukup besar dan letaknya superficial dapat dipergunakanpengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difosa cubiti.Pada anak kecil atau bayi darah dapat diambil pada vena jugula ris externa, vena femoralis,bahkan dari sinus sagitalis superior. (Evelyn C. Pearce, 2006)Faktor-faktor kesalahan yang mempengaruhi kualitas darah vena :1) Cara pengambilan darah tidak sesuai dengan standar sehingga terjadi hemolisis.2) Terjadi pembekuan darah atau pencampuran darah dengan antikoagulan yang kurangbaik.3) Cara pemipetan yang kurang tepat, dilihat dari kualitas alat maupun kemampuanpemeriksa.E. Pemeriksaan Hemoglobin Metode CyanmethHemoglobin darah diubah menjadi cyanmethemoglobin dalam larutan yang berisiKaliumferisianida dan Kaliumsianida. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 546nm. Larutan drabkin yang dipakai dalam larutan ini mengubah hemoglobin, oksihemoglobin,methehemoglobin dan karboksihemoglobin menjadi cyanmethemoglobin. Sulfhemoglobin tidakberubah karena tidak ikut diukur.Cara ini sangat bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk penetepankadar hemoglobin dengan teliti. Kadar standar cyanmethemoglobin yang ditanggung kadarnyabersifat stabil dan dapat dibeli. Ketelitian metode ini mencapai kurang dari 2%. Laporanpemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode ini hanya boleh menyebut satu angka atau digitdi belakang tanda desimal, melaporkan dua digit ses udah angka desimal melampaui ketelitiandan ketepatan yang dapat dicapai dengan metode ini. Variasi -variasi fisiologi juga menyebabkandigit kedua di belakang tanda desimal menjadi tanpa makna. Kekeruhan dalam suatu sampledarah mengganggu pembacaan dalam fotocolorimeter dan menghasilkan absorbansi dan kadarhemoglobin yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Kekeruhan semacam ini antara lain karenaleukositosis, lipemia dan adanya globulin abnormal seperti pada makroglobulinemia. ( R.Gandasoebrata, 2006 )Sumber Kesalahan :1. Statis vena pada waktu pengambilan darah menyebabkan kadar hemoglobi n menjadilebih rendah dari seharusnya, karena pada darah vena membawa darah yang miskin akanoksigen oleh sebab itu darah lebih banyak mengandung karbondioksida sehin ggamengakibatkan kdar hemoglobin lebih rendah. S ebaliknya penggunaan darah kapilermenyebabkan kontaminasi cairan jaringan yang menyebabkan kadar hemoglobin lebihrendah dari seharusnya.2. Terjadinya bekuan darah.3. Tidak mengocok darah sewaktu mengambil bahan untuk pemeriksaan.4. Menggunakan reagen atau larutan standar yang tidak baik lagi.5. Menggunakan pipet 20 ul atau 5 ml yang tidak akurat, untuk itu perlu dilakukan kalibrasipipet.6. Cara memipet yang tidak tepat, baik sewaktu mengambil darah dengan pipet 20 ulmaupun sewaktu mengambil reagen dengan pipet 5,0 ml.7. Spektrofotometer yang kurang baik, misalnya pengaturan panjang gelombang yang tidaktepat. Untuk itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang. Perubahan padaspektrofotometer mengharuskan kita untuk membuat kurve standar baru.8. Perubahan tegangan listrik akan mempengaruhi pembacaan serapan.9. Darah yang lipemik dapat menyebabkan hasil yang lebih tinggi dari seharusnya.10. Adanya leukositosis berat ( lebih dari 50.000/ul ) menyebabkan hasil pengukuran kada rhemoglobin lebih tinggi dari sebenarnya. ( Arjatmo Tjokronegoro, Hendra Utama, 1996 )F. Keterkaitan Hemoglobin Vena dan KapilerKapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan di situ arteri berakhir dan venamulai. Kapiler membentuk jaringan pembuluh darah dan bercabang-cabang di dalam sebagianbesar jaringan tubuh. Oleh sebab itu, darah dalam kapiler terus menerus berubah susunan danwarnanya karena terjadinya pertukaran gas. Sedangkan vena membawa darah ke arah jantung,maka dari itu darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu karena banyak dari oksigennya sudahdiberikan kepada jaringan. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )Pada dasarnya darah vena dan kapiler sama, berada dalam satu siklus peredaran darahyang saling berkaitan dan keduanya dapat digunakan s ebagai sampel pemeriksaan hematologi (khususnya pemeriksan kadar hemoglobin ). Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui apakahperbedaan susunan dan warna yang terdapat pada darah kapiler maupun vena, berpengaruhterhadap hasil pemeriksaan kadar hemoglobin darah. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-fajarmardh-5682-2-10.bab-a.pdf BAB IIIMETODA PENELITIANA. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian analitik.B. Tempat dan WaktuTempat penelitian dan pengambilan sampel pemeriksaan dilakukan di laboratorium klinikDIII Analis Kesehatan FIKKES UNIMUS, jalan Wonodri Sendang Raya No. 2A Semarang.Waktu penelitian pada tanggal 14 April 2010 sampai bulan Juni.C. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Analis Kesehatan semester IIIUniversitas Muhammadiyah Semarang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling,sebanyak 30 sampel.Perhitungan sampel menurut Slovin (1960) sebagaimanaa dikutip oleh Husein Umar(1997:49-50) adalah menggunakan rumus sebagai berikut :N n : jumlah sampel yang diambiln = ________ N : jumlah populasi sampel1 + N e2e : toleransi timgkat kesalahan (5%)D. Bahan dan AlatBahan : alkohol 70%, antikoagulan EDTA, kapas/tissue, samp el darah kapiler dan vena,larutan drabkin.Bahan pemeriksaan adalah darah lengkap, dapat dipakai antikoagulan yang tidakmenyebabkan pengenceran darah. Antikoagulan yang dapat dipakai adalah EDTA sebanyak1-1,5 mg/ml darah atau dalam larutan 10% dengan perbandingan 20 ul / ml darah. Darah danantikoagulan harus dicampur hingga merata.Reagen :Untuk pemeriksaan kadar hemoglobin cara cyanmethhemoglobin dipakai larutanDrabkin dengan formula sebagai berikut :a. Sodium bikarbonat (NaHCO3) 1,0 gb. Kalium sianida (KCN) 0,05 gc. Kalium ferrisianida (K3Fe(CN)6) 0,20 gd. Aquadest 1000 mlReagen Drabkin harus disimpan dalam botol berwarn a coklat. Dalam bentuk larutan,stabil bila disimpan selama 1 bulan. ( Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan, 1996 )Alat :Alat yang diperlukan adalah :a. Pipet volumetric 5,0 mlb. Pipet mikro 20 ulc. Spektrofotometer.Spektrofotometer yang dipakai sebaiknya dikontrol panjang gelombangnya yangharus berada pada panjang gelombang 546 nm, program menggunakan C/F, dengan faktor36,77. ( Arjatmo Tjokronegoro dan Hendra Utama, 1996 )E. Prosedur Penelitian1) Pengambilan Darah KapilerKulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari. Jari yang akanditusuk harus didisinfektan dahulu dengan alkohol 70% tunggu sampai kering.Penusukan dilakukan dengan gerakan yang cepat, tetapi tepat sehingga terjadi luka yangdalamnya kurang lebih 3 mm. setelah darah keluar, tetesan pertama harus dibuangterlebih dahulu dengan cara dihapus dengan kapas kering dan bersih karena ini mungkintercampur dengan alkohol. Tetesan darah berikutnya baru dapat digunakan.2) Pengambilan Darah VenaTourniquet dipasang pada lengan atas untuk mengambil darah vena dalam fossacubiti, orang yang akan diambil darahnya diminta mengepal dan membuka tangannyaberkali-berkali agar vena dapat teraba dengan jelas. Lokasi yang akan ditusuk denganspuit dibersihkan dengan kapas alcohol 70% dan dibi arkan sampai kering. Setelah ituspuit ditusukkan pada vena mediana cubitis secara aseptis dengan arah lubang spuitmenghadap ke atas. Apabila darah sudah terambil , hisap darah sampai volume 3 mlsetelah itu ikatan tourniquet dilepas, kemudian pada bagian bekas tusukan ditekan denganmenggunakan kapas alkohol 70% selama beberapa menit agar darah dapat berhenti.Jarum spuit dilepas dan darah dituang ke dalam tabung melalui dinding tabung yang telahterisi antikoagulan EDTA sebanyak 3 tetes.3) Prinsip Pemeriksaan HemoglobinHemoglobin darah diubah menjadi sianmethhemoglobin (hemoglobinsianida)dalam larutan yang berisi kaliumferrisianida dan kaliumsianida. Absorbansi larutandiukur pada gelombang 546 nm. Larutan Drabkin yang dipakai pada cara ini mengubahhemoglobin, methehemoglobin, dan karboksihemoglobin menjadi sianmethemoglobin.Sulfhemoglobin tidak berubah karena tidak ikut diukur . (R. Gandasoebrata, 2006)4) Cara pemeriksaana. Menyiapkan 2 tabung, memasukkan 5 ml larutan drabkin pada masing-masingtabung.b. Menambahkan 20 ul darah kapiler / darah vena yang mengandung antikoagulan(EDTA) ke dalam tabung-tabung yang telah berisi larutan Drabkin sampai semuadarah keluar dari pipet.c. Mencampur larutan tersebut dan biarkan pada suhu kamar selama paling sedikit10 menit untuk memberi kesempatan kepada darah tersebut untuk membentuksianmethemoglobin.d. Memindahkan campuran tersebut ke dalam kuvet dan baca dengan fotometer padapanjang gelombang 546 nm, faktor 36,77 dan program C/F. (Pendidikan AhliMadya Analis Kesehatan, 1996)F. Analisa DataData yang dipakai berupa data primer yang diperoleh dari hasil pemeriksaan langsungkadar hemoglobin metode cyanmeth antara darah kapiler dan vena pada mahasiswa AnalisKesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Kemudian ditabulasikan (dihitung mean,median, modus) dan dilakukan uji beda uji t dependent.G. HipotesaHo : Tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan hemoglobin metode cyanmeth antara darahkapiler dan darah vena.Ha : Ada perbedaan hasil pemeriksaan hemoglobin metode cyanmeth antara darah kapilerdan darah vena.H. Definisi OperasionalDarah adalah sampel pemeriksaan yang dapat diambil dari dua pembuluh darah manusia,yaitu pada pembuluh darah vena dan pembuluh darah kapiler.Darah Vena adalah darah yang digunakan sebagai sampel , diambil pada pembuluh darahvena sebanyak 3 ml. Kemudian ditambah antikoagulan EDTA 10%.Darah Kapiler adalah sampel pemeriksaan yang diambil dari pembuluh darah kapileryaitu terletak pada jari tengah tangan orang dewasa, sebanyak 20 ul.Pemeriksaan Hemoglobin Cyanmeth adalah metode pemeriksaan kadar hemoglobin yangprinsipnya hemoglobin darah diubah menjadi cyanmethemoglobin dalam larutan yang berisiKaliumferrisianida dan Kaliumsianida. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 546nm.Mahasiswa Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang adalah mahasiswaAnalis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang semester III, diambil sebanyak 30sampel secara acak (simple random sampling).