ABDUKSI & DEDUKSI

11
Kelompok 3 Yuni Kristinawati (071211531017) Natalia Dwi P (071211531018) Radyastuti (071211531019) Khusnul Alif N (071211531020) Ramadanty (071211531021) Anindya Natadewi (071211531022) Bonifasius Airlangga (071211531023) Duwi Anggraeni (071211531024)

Transcript of ABDUKSI & DEDUKSI

Page 1: ABDUKSI & DEDUKSI

Kelompok 3Yuni Kristinawati (071211531017)Natalia Dwi P(071211531018)Radyastuti (071211531019)Khusnul Alif N (071211531020)Ramadanty (071211531021)Anindya Natadewi (071211531022)Bonifasius Airlangga (071211531023)Duwi Anggraeni (071211531024)

Page 2: ABDUKSI & DEDUKSI

Pengantar

• Hasil yang sudah jadiKata

Benda

• Proses yang melibatkan ilmuwan dalam mencapai kebenaran

Kata Kerja

ILMU PENGETAHUA

N

Page 3: ABDUKSI & DEDUKSI

Metode Ilmu Pengetahuan dan Metode Berpikir Lainnya

Method of

tenacity •Bertahan dengan pendiriannya

Method of

authority

•Kebenaran berasal adri institusi yang memiliki wewenang

A priory method

•Dapat menerima pandangan apapun jika sesuai dengan pikirannya tanpa harus dibuktikan dengan fakta empiris

Cara Untuk

Mencapai Kebenara

n

Page 4: ABDUKSI & DEDUKSI

Metode AbduksiData tidak merupakan sumber satu-satunya bagi pengetahuan manusia ( D. Hume)

Ilmu pengetahuan merupakan suatu proses hidup yg dijalani oleh ilmuwan dalam menemukan hipotesis untuk menjelaskan fenomena atau data

Page 5: ABDUKSI & DEDUKSI

Proses pencarian dan perumusan hipotesis terjadi di dalam pemikiran ilmuwan yang oleh Pierce disebut dengan Abduksi

Proses Abduksi

Kesimpulan: Nilai Teoritis Fase

Abduksi

Beberapa syarat dalam pemilihan

hipotesis

Pemikiran Pierce tentang Abduksi

Page 6: ABDUKSI & DEDUKSI

a) Pemikiran Pierce tentang Abduksi

Menurut Pierce pengetahuan harus didasarkan pengalaman, hal ini bertentangngan dengan ide apriori. Namun pemikiran positivis, Pierce menaruh kepercayaan besar pada insting akal budi manusia untuk mengenal kebenaran atau memeilih eksplanasi yang benar atas fakta. Jadi, “Hipotesis eksplanatoris” dipilih oleh akal budi kita. Karean insting akal budi disini merupakan alat yang lebih meyakinkan dibanding semua bentuk penalaran.

Page 7: ABDUKSI & DEDUKSI

b) Beberapa syarat dalam pemilihan hipotesis

Syarat utama dalam hipotesis adalah dapat diverivikasi secara eksperimental.Pierce menambahkan 2 syarat yaitu : 1.Hipotesis yang baik sifatnya terbuka

dan mendalam, dapat di uji dan sekaligus dapat membantu bagi perkembangan ilmu itu sendiri.

2.Hipotesis itu memiliki karakter idealistik, artinya dapat di uji dan di buktikan kebenarannya.

Page 8: ABDUKSI & DEDUKSI

c) Kesimpulan: Nilai Teoritis Fase AbduksiAbduksi adalah suatu proses penyimpulan dari

suatu kasus tertentu

Abduksi merupakan suatu proses yg tidak dapat dipatok dengan satu jenis penalaran formal saja

Prosesnya menegaskan bahwa ilmu pengetahuan selalu berusaha untuk

menangkap orisinalitas realita

Abduksi adalah interpretatif

Page 9: ABDUKSI & DEDUKSI

Metode DeduksiProses deduksi adalah proses menarik prediksi prediksi dari suatu hipotesis. Proses ini terdiri dari :a. Menyimpulkan prediksib. Mencatat prediksic. Menyeleksi prediksid. Mengamati prediksi terjadi atau

tidak.

Page 10: ABDUKSI & DEDUKSI

Deduksi juga merupakan usaha untuk menyingkapkan konsekuensi-konsekuensi eksperensial dari hipotesis eksplanatoris. Usaha ini mengeksplikasi hipotesis dengan cara menarik konsekuensi eksperensial dari suatu hipotesis.

Page 11: ABDUKSI & DEDUKSI

Setiap hipotesis eksplanatoris selalu mengandung predikasi generalitas, yaitu dimana hipotesis mengklasifikasi suatu peristiwa dalam suatu kelas yang lebih umum. Ilmuwan dapat menganalisa kelas dan merumuskan ciri-ciri suatu kelas. Disini, hipotesis sendiri berfungsi sebagai premis minor (sebuah hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya, karena konklusi yang dirumuskan bisa diterima secara masuk akal).