Deduksi tradisional
-
Upload
nur-agustinus -
Category
Education
-
view
2.029 -
download
10
description
Transcript of Deduksi tradisional
MODUL 3:
DEDUKSI TRADITIONAL
Tes Logika Anda!
Ada tiga saudara kembar. Mereka sangat mirip satu sama lain. Yang tertua bernama John, ia selalu berkata benar. Yang kedua bernama Jack, ia selalu berbohong. Yang ketiga bernama Joe, ia kadang berkata benar, terkadang berbohong.
Saudara Anda, Jimmy suatu kali mengunjungi mereka. Ia bingung menentukan siapa mereka. Maka ia pun bertanya satu pertanyaan ke setiap orang.
Jimmy bertanya pada orang yang duduk paling kiri: "Siapa yang sedang duduk di tengah?". Ia pun menjawab: "Ia adalah John."
Jimmy pun bertanya pada orang yang duduk di tengah: "Siapa namamu?”. Dijawab "Saya adalah Joe."Akhirnya Jimmy bertanya pada yang duduk paling kanan: "Siapa yang duduk paling tengah?". Ia menjawab "Ia adalah Jack."
Jimmy pusing. Bisakah Anda menolong Jimmy?
Jika yang di tengah adalah John, Ia pasti tidak bilang saya adalah Joe.
Jadi yang tengah juga bukan John.
Kalau demikian John semestinya adalah orang yang duduk paling kanan. Karena ia selalu berkata benar, maka pernyataannya bahwa yang di tengah adalah Jack benar. Dengan demikian Joe duduk paling kiri.
Karena John selalu berkata benar, kita dapat menemukannya dengan false logic.
Jika orang yang duduk paling kiri adalah John, pasti ia tidak akan bilang orang yang duduk di tengah adalah John.
Jadi paling kiri pasti bukan John.
Pembelajaran Hari Ini
Peta Inferensi
INFERENSI DEDUKTIFInferensi Langsung
Oposisi Inversi Konversi Obversi Kontraposisi
Inferensi Tak Langsung Categorical Syllogism Hypothetical Syllogism
INFERENSI INDUKTIF Akan Datang!
Dipelajari Dalam Dua Minggu:
Deduksi Traditional dan Modern
Deductive Inference
A deductive argument is one whose premisses are claimed to provide conclusive grounds for the truth of its conclusion.
The process of reasoning that starts from statements accepted as true and applied to a new situation to reach a conclusion.
Every deductive argument is either valid or invalid. Two great bodies of theory: Classical (Aristotle)
Logic and Modern Symbolic Logic.
Four Categorical Proposition
Proposisi Universal Afirmatif (A) Semua S adalah P
Proposisi Universal Negatif (E)Semua S bukan/ tidak P atau Tidak ada S
yang P
Proposisi Partikular Afirmatif (I)Sebagian/ Ada S adalah P
Proposisi Partikular Negatif (O)Sebagian/ Ada S adalah bukan/ tidak P
Latihan Tentukan A E I O!
Semua DPR koruptor. Tidak semua DPR adalah koruptor. Sebagian DPR bukan koruptor. Sebagian DPR adalah jujur. Tidak seorang pun DPR yang jujur. Marzuki Alie adalah anggota DPR. Semua DPR bukan koruptor.
Inferensi Langsung
Inferensi Langsung
Oposisi Inversi (jika subjek proposisi dinegasikan) Konversi (jika s menjadi p dan p menjadi
s) Obversi (jika proposisi dinegasikan) Kontraposisi (s dan p berganti posisi,
tetapi dinegasikan terlebih dulu)
The Traditional Square of Opposition
Contradictories: oposisi yang jika salah satu benar, yang lain salah, atau jika yang satu salah, yang lain benar dan tidak ada kemungkinan ketiga. Oposisi paling kuat.
Contraries: Jika yang satu benar, yang lain tentu salah. Jika yang satu salah, yang lain dapat benar tetapi dapat salah.Ada kemungkinan ketiga, yakni kedua-duanya sama-sama salah.
Subcontraries: Jika yang satu salah, yang lain tentu benar; Jika yang satu benar, yang lain dapat salah atau dapat juga benar. Ada kemungkinan ketiga: dua-duanya benar.
Subalternation: Jika yang universal benar, yang partikular juga benar; Jika yang universal salah, yang partikular dapat benar atau dapat salah; Jika yang partikular benar, yang universal dapat salah atau dapat benar; Jika yang partikular salah, yang universal juga salah;Kedua-duanya dapat benar, dapat juga salah atau salah satu benar dan yang lain salah.
Tentukan Oposisi:
Semua entrepreneurs dapat dipercaya. Tidak ada entrepreneurs yang mudah
putus asa. Beberapa entrepreneurs adalah wanita. Ada entrepreneurs yang tidak bangkit
dari kegagalannya.
Inversi
Inversi = Subjek proposisi dinegasikan (syarat apa yang harus ditambahkan jika ini dilakukan?)
Contoh: Semua mahasiswa UC adalah WNI * Beberapa bukan mahasiswa UC bukan WNI
(inverse lengkap) * Beberapa bukan mahasiswa UC adalah WNI
(inverse sebagian)
Inversi Bagaimana inferensi inversinya kalau
kalimatnya dalam bentuk Universal Negatif (E)?
Contoh: Semua mahasiswa UC tidak memiliki anak. * Sebagian bukan mahasiswa UC memiliki
anak * Sebagian bukan mahasiswa UC tidak
memiliki anak
Lalu aku anak siapa?
Contoh Inversi (E)
Semua mahasiswa UC tidak bisa menerbangkan pesawat
* Sebagian bukan mahasiswa UC bisa menerbangkan pesawat
* Sebagian bukan mahasiswa UC tidak bisa menerbangkan pesawat
Inversi (I & O)
Bagaimana dengan proposisi partikular afirmatif (I) dan partikular negatif (O)?
Contoh: Sebagian mahasiswa UC adalah memiliki
nama depan Quarkz (I). * Sebagian bukan mahasiswa UC adalah
memiliki nama depan Quarkz Bagaimana dengan O? Sebagian mahasiswa UC adalah bukan ber-IQ
300 (O). Menjadi?
Konversi
Subjek menjadi Predikat, dan Predikat menjadi Subjek. Apa syaratnya agar itu benar?
Semua mahasiswa UC adalah WNI (A) * Sebagian WNI adalah semua mahasiswa UC
Tak seorang mahasiswa UC adalah warga negara Malaysia (E)
* Tak seorang pun warga negara Malaysia adalah mahasiswa UC
Beberapa mahasiswa UC adalah entrepreneur (I) * Beberapa entrepreneur adalah mahasiswa UC
Ada orang yang bukan mahasiswa UC (O)
* Tidak bisa dilakukan Konversi
OBVERSI
Obversi adalah inferensi langsung yang konklusinya menunjukkan perubahan kualitas proposisi kendati pun maknanya tetap.
All S is P menjadi No S is non-P No S is P menjadi All S is non-P Some S is P menjadi Some S is not non P Some S is not P menjadi Some S is non P
Latihan Obversi
Semua mahasiswa UC adalah WNI * Tidak ada mahasiswa UC yang bukan WNI Tidak ada mahasiswa UC yang menikah *Semua mahasiswa UC belum menikah Beberapa mahasiswa UC adalah pintar * Beberapa mahasiswa UC tidak bodoh Beberapa mahasiswa UC tidaklah kaya * Beberapa mahasiswa UC adalah miskin
Kontraposisi
Kontraposisi = inferensi dengan jalan menukar posisi subjek dan predikat yang telah dinegasikan terlebih dulu.
Hanya terjadi pada Proposisi A dan O Contoh: Tidak semua orang adalah entrepreneurs * Beberapa yang bukan entrepreneurs
adalah orang.
Latihan Inferensi Langsung
Beberapa orang pandai berpidato. Kuda itu binatang berkaki empat. Tidak semua manusia lemah lembut. Tidak semua orang yang kawin adalah
bahagia Ada petani yang tidak mempunyai tanah Ada lampu yang bukan lampu listrik Tidak semua orang adalah mahasiswa
Latihan Inferensi Langsung
Ada orang kaya yang tidak bahagia Semua penjahat adalah bukan warga
negara yang baik. Semua mahasiswa UC memiliki kartu
identitas. Beberapa mahasiswa UC memiliki
perusahaan sendiri.
Inferensi Deduktif Silogisme Kategoris
Klarifikasi Pengertian
Term mayor – predikat konklusi Term minor – subjek konklusi Premis mayor – yang mengandung term
mayor Premis minor – yang memiliki term minor Term tengah (terminus medius/M) – term
yang tidak terdapat pada proposisi konklusi namun ada di kedua premis
64 Possible Moods of a Syllogism
Four Figures of a Syllogism
Jika S adalah subjek dari konklusi, P adalah predikat dari konklusi, M adalah middle term maka silogisme categorical yang mungkin:
MP PM MP PM
SM SM MS MS
SP SP SP SP
Silogisme Kategoris
Kombinasi dengan 64 Mood: AEIO pada 4 Figure menghasilkan 4 X 64 = 256 bentuk silogisme).
Dari 256 tersebut hanya 15 bentuk yang valid.
Ingat saja pada 15 bentuk yang valid tersebut.
Syllogism Rules & Its Fallacies
Avoid Four terms
Contoh:
– Bulan mengelilingi Bumi
– Salah satu bulan adalah bulan Maret
– Jadi Bulan Maret mengelilingi Bumi (Kelihatannya 3 term tetapi sebenarnya 4
terms karena equivocal terms)
Syllogism Rules & Its Fallacies
Distribute the middle term in at least one premises.
– Contoh:
– Monyet adalah makhluk hidup
– Johan adalah makhluk hidup
– Jadi Johan adalah monyet? (tidak ada link atau perpotongan)
Syllogism Rules & Its Fallacies
Any term distributed in the conclusion must be distributed in the premisses
Contoh:Semua anjing adalah makhluk
hidup
Tidak ada kucing yang adalah anjing
Jadi Kucing bukan makhluk hidup?
(ilicit major)
Semua agamawan fanatik adalah fundamentalis
Semua agamawan fanatik menolak aborsi
Semua yang menolak aborsi adalah fundamentalis
(ilicit minor – menolak aborsi)
Silogisme Berikut Salah?
illicit major (kesesatan pada term mayor)
– Semua merpati adalah hewan bersayap
– Semua ayam bukan merpati
– Maka semua ayam bukan hewan bersayap
illicit minor (kesesatan pada term minor)
– Semua filsuf adalah cendekiawan
– Semua filsuf adalah manusia
– Maka semua manusia adalah cendekiawan
Tidak ada anjing yang adalah kucing?
Syllogism Rules & Its Fallacies
Avoid two negative premisses Contoh:
– Andi bukan Entrepreneur
– Joko bukan Andi
– Joko bukan Entrepreneur
Syllogism Rules & Its Fallacies If either premiss is negative, the
conlusion must be negative Contoh:
– Tidak ada manusia yang pernah ke Matahari.
– Beberapa artis adalah manusia
– Beberapa artis pernah ke Matahari
Syllogism Rules & Its Fallacies
From two universal premisses, no particular conclusion may be drawn.
Contoh:
– Semua binatang adalah makhluk hidup
– Tidak ada Unicorn yang binatang
– Beberapa Unicorn adalah bukan makhluk hidup
– Bdk> Unicorn adalah bukan makhluk hidup
Syllogism Rules & Its Fallacies If either premiss is negative, the
conlusion must be negative Contoh:
– Tidak ada manusia yang pernah ke Matahari.
– Beberapa artis adalah manusia
– Beberapa artis pernah ke Matahari
Latihan Tentukan Jenis Term
Term mayor – predikat konklusi
Term minor – subjek konklusi
Premis mayor – yang mengandung term mayor
Premis minor – yang memiliki term minor
Term tengah (terminus medius/M) – term yang tidak terdapat pada proposisi konklusi namun ada di kedua premis
Contoh:
– Tidak ada pahlawan yang penakut
– Beberapa prajurit adalah penakut
– Maka beberapa prajurit adalah bukan pahlawan
Principium Discrenpantiae
Tidak ada pahlawan yang penakut (a ≠ c) Beberapa prajurit adalah penakut (b = c) Maka beberapa prajurit adalah bukan
pahlawan (b ≠ a)
Latihan Tentukan Jenis Term
Term mayor – predikat konklusi
Term minor – subjek konklusi
Premis mayor – yang mengandung term mayor
Premis minor – yang memiliki term minor
Term tengah (terminus medius/M) – term yang tidak terdapat pada proposisi konklusi namun ada di kedua premis
Contoh:
– Surabaya berada di Jawa Timur
– Jawa Timur berada di Indonesia
– Jadi Surabaya berada di Indonesia
Principium Convenientiae
Surabaya berada di Jawa Timur (a = b) Jawa Timur berada di Indonesia (b = c) Surabaya berada di Indonesia (a = c)
Valid for Aristotle and Boole
Figure 1: AAA EAE AII EIO Figure 2: AEE EAE AOO EIO Figure 3: AII IAI EIO OAO Figure 4: AEE IAI EIO
15 valid Categorical Syllogisms
Figure 1-1 BARBARA
Semua yang belajar entrepreneurship belajar Etika (A) - MP
Semua mahasiswa UC belajar Entrepreneurship (A) – SM Kesimpulannya?
Semua mahasiswa UC belajar Etika (A) - SP
Figure 1-2 CELARENT (EAE)
Semua mahasiswa UC tidak lulus tes bahasa Jerman (E) - MP
Semua yang pergi ke Jerman kemarin adalah mahasiswa UC (A) – SM Kesimpulannya?
Semua yang pergi ke Jerman kemarin tidak lulus tes bahasa Jerman (E) - SP
Figure 1-3 DARII (AII)
Semua mahasiswa UC bisa berbahasa Mandarin (A) - MP
Beberapa yang mendapatkan beasiswa ke China adalah mahasiswa UC (I) - SM
Beberapa yang mendapatkan beasiswa ke China bisa berbahasa Mandarin (I) - SP
Figure 1-4 FERIO (EIO)
Semua mahasiswa UC tidak bisa berbahasa Jepang (E) - MP
Beberapa yang mendapatkan beasiswa ke Jepang adalah mahasiswa UC (I) - SM Kesimpulannya?
Beberapa yang mendapatkan beasiswa ke Jepang tidak bisa berbahasa Jepang (O) - SP
Figure 2-1 CAMESTRES (AEE)
Semua mahasiswa belajar logika (A) – PM Tidak satu pun ayam belajar logika (E) –
SM Kesimpulannya?
Tidak satu pun ayam adalah mahasiswa (E) – SP
Figure 2-2 CESARE (EAE)
Semua yang rajin tidak pernah membolos (E) – PM
Semua anggota DPR pernah membolos (A) – SM Jadi kesimpulannya adalah?
Semua anggota DPR tidak rajin (E) – SP
Figure 2-3 BAROKO (AOO)
Semua ikan hidup dalam air (A) – PM Sebagian makhluk hidup tidak hidup
dalam air (O) – SM Maka kesimpulannya adalah?
Sebagian makhluk hidup adalah bukan ikan (O) – SP
Figure 2-4 FESTINO (EIO)
Tidak ada orang yang waras yang menyiksa anaknya (E) – PM
Ada orang tua menyiksa anaknya (I) – SM Kesimpulannya:
Ada orang tua adalah tidak waras (O) – SP
Figure 3-1 DATISI (AII)
Semua mahasiswa belajar entrepreneurship (A) – MP
Sebagian mahasiswa berminat menjadi entrepreneurs (I) – MS Kesimpulannya?
Sebagian yang berminat menjadi entrepreneurs belajar entrepreneurship (I) – SP
Figure 3-2 DISAMIS (IAI)
Beberapa anggota DPR melakukan korupsi (I) – MP
Semua anggota DPR berpendidikan tinggi (A) – MS Kesimpulannya?
Sebagian yang berpendidikan tinggi melakukan korupsi (I) – SP
Figure 3-3 FERISON (EIO)
Semua manusia tidak bisa hidup dalam kebohongan (E) – MP
Sebagian manusia memilih hidup sendiri (I) – MS Kesimpulannya?
Sebagian yang memilih hidup sendiri tidak bisa hidup dalam kebohongan (O) – SP
Figure 3-4 BOKARDO (OAO)
Sebagian manusia tidak bahagia (O) – MP Semua manusia mencari kebahagiaan (A)
– MS Kesimpulannya?
Sebagian yang mencari kebahagiaan tidak bahagia (O) – SP
Figure 4-1 CAMENES (AEE)
Semua yang berhasil selalu akan mencari peluang (A) – PM
Semua yang mencari peluang tidak malas (E) – MS Kesimpulannya?
Semua yang malas tidak akan berhasil (E) – SP
Figure 4-2 DIMARIS (IAI)
Beberapa yang berhasil melewati puluhan kegagalan (I) – PM
Semua yang melewati puluhan kegagalan menghadapi ujian hidup (A) – MS Kesimpulannya?
Beberapa yang menghadapi ujian hidup adalah yang berhasil (I) – SP
Figure 4-3 FRESION (EIO)
Tidak satupun yang malas lolos ujian (E) – PM
Beberapa yang lolos ujian belajar sepanjang hari (I) – MS Kesimpulannya?
Beberapa yang belajar sepanjang hari tidak malas (O) – SP
Inferensi Deduktif Silogisme Hipotetis
Silogisme Hipotetis
Proposisi Kondisional
– Dua proposisi dengan struktur jika p maka q (if p then q), Simbol: p → q
Proposisi Disjungtif
– Memiliki dua proposisi yang dilekatkan dengan ATAU – OR), Simbol: p v q
Proposisi Konjungtif
– Memiliki dua proposisi yang dilekatkan dengan DAN – AND), Simbol: p ^ q
Aturan Inferensi Silogisme Hipotetis
Modus Ponens (p → q; p; * q)
Modus Tollens (p → q; ~q; * ~p)
Hypothetical Syllogism (p → q; q → r; * p → r)
Disjunctive Syllogism (p v q; ~p; * q)
Constructive Dillemma (p → q ^ r → s; p v r; * q v s)
Absorption (p → q; * p → (p ^ q)
Simplification (p ^ q; * p)
Conjunction (p; q; * p ^ q)
Addition (p; * p v q)
Modus Ponens
Jika Trawas kebanjiran, Surabaya pasti tenggelam
Trawas kebanjiran Maka Surabaya tenggelam
Mendung Hujan
Wah, langit terlihat mendung!
Berarti?
Jika hujan berarti akan?
BANJIR
MACET!
Modus Tollens
Jika Trawas kebanjiran, Surabaya pasti tenggelam
Surabaya tidak tenggelam Maka Trawas tidak kebanjiran
Susan rajin belajar… Pasti lulus kuliah
Susan tidak lulus kuliah….
Dapat disimpulkan karena…
Susan tidak rajin belajar ….
Silogisme Hipotetis
Jika konsumen Anda tidak puas, Anda kehilangan konsumen.
Jika Anda kehilangan konsumen, Anda tidak bisa untung.
Maka jika konsumen Anda tidak puas, Anda tidak bisa untung.
Silogisme Disjunktif
Bayi Pak Johan bisa perempuan atau laki-laki Bayi Pak Johan bukan perempuan. Maka bayi Pak Johan adalah laki-laki.
Bayi Pak Johan X
Dilemma Konstruktif
Jika lapar saya akan makan dan jika mengantuk saya akan tidur
Saya lapar atau mengantuk Maka saya akan makan atau tidur
→
Absorption
Jika gubernur terpilih ia harus menyelesaikan kasus Lapindo
Maka jika gubernur terpilih maka ia harus terpilih dan menyelesaikan kasus Lapindo
→
p=>q maka jika p=>(p&q)
Simplification
Saya cerdas dan cekatan Maka saya cerdas
→
Conjunction
Ia rendah hati Ia pintar Maka ia rendah hati dan pintar
+ =
Addition
Ia pemarah Maka ia pemarah atau baik hati
Modus Ponens dan Modus Tollens
Jika Anda masuk ke lingkungan Universitas Jika Anda masuk ke lingkungan Universitas Ciputra, Anda harus mengikuti peraturan tidak Ciputra, Anda harus mengikuti peraturan tidak merokok.merokok.
Anda tidak masuk lingkungan Universitas CiputraAnda tidak masuk lingkungan Universitas Ciputra
Apakah Anda harus mengikuti peraturan tidak Apakah Anda harus mengikuti peraturan tidak merokok?merokok?
Mengapa Tidak Valid
Joel adalah anak Johan
Adinda adalah anak Joel
Adinda adalah anak Johan
BandingkanJoel lebih tinggi daripada JohanAdinda lebih tinggi daripada JoelAdinda lebih tinggi daripada Johan
Ringkasan
RingkasanINFERENSI LANGSUNG OPOSISI
Ringkasan
Ringkasan