ABDA Annual Report 2008
-
Upload
ariefka-sari-dewi -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of ABDA Annual Report 2008
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
1/53
Produk-produk yang tersedia dalam kategori ini seperti:
1. Asuransi Pengangkutan Laut
2. Asuransi Pengangkutan Darat
3. Asuransi Pengangkutan Udara
Perlindungan asuransi dapat diperluas dengan perlindungan
terhadap risiko kerusuhan dan huru hara.
Asuransi Kecelakaan Diri dan Kesehatan:
Asuransi Kecelakaan Diri: memberikan santunan
cacat/meninggal dunia termasuk biaya pengobatan akibat
kecelakaan. Perlindungan asuransi ini dapat diperluas
dengan perlindungan terhadap risiko kerusuhan, dan huru
hara.
Asuransi Kesehatan: memberikan penggantian atas biaya
kesehatan yang timbul akibat rawat inap atau rawat jalan.
Surety dan Penjaminan:
Produk penjaminan yang diterbitkan untuk Prinsipal selama
memenuhi kewajiban kontraknya.
Berbagai produk tersedia dalam kategori ini:
1. Bid Bond
2. Performance Bond3. Advance Payment Bond
4. Maintenance Bond
The products available are in the following categories
1. Marine Cargo Insurance
2. Overland Cargo Insurance
3. Aero Cargo Insurance
The insurance coverage can be extended for protection
against riot and civil commotion.
Personal Accidents and Medical Insurance:
Personal Accidents Insurance: provides compensation for
physical defect/death including medical bills caused by
accident. The insurance coverage can be extended for
protection against riot and civil commotion.
Medical Insurance: provides reimbursement for medical
bills caused by in-patient or out-patient.
Surety and Guarantee:
Guarantee products are issued for a Principle when fulfilling
contract obligations.
Products available in this category are:
1. Bid Bond
2. Performance Bond3. Advance Payment Bond
4. Maintenance Bond
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
2/53
Sumber Daya Manusia
Kunci kesuksesan perusahaan terletak pada Sumber Daya
Manusia yang berkualitas, berdedikasi, dan kompeten.
Dalam mengembangkan potensi SDM, perusahaan
memberikan kesempatan kepada setiap kar yawannya untuk
berkembang seluas-luasnya sesuai kemampuan, minat dan
potensi yang dimilikinya, antara lain melalui:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan, baik pelatihan internal maupun
pelatihan external.
2. Men-sosialisasikan secara terus menerus nilai nilai yang
diyakini baik oleh Perusahaan dengan membentuk
INSAN ABDA, yaitu insan insan yang bertindak dan
berperilaku:
a. Kompeten:Melalui program pendidikan dan pelatihan
yang konseptual, terintegrasi dan berkesinambungan.
b. Integritas yang tinggi:Mewujudkan sikap yang jujur,
amanah dan tanggung jawab dalam menjalankan
tugas.
c. Professional:Memahami apa yang harus dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan dan selalu
berpegang pada sikap dan perilaku seorangprofesional.
d.Adaptif terhadap perubahan:Mampu menyikapi
perubahan yang terjadi baik dilingkungan internal
maupun eksternal dengan sikap yang positif dan
optimis.
Disamping peningkatan kemampuan teknis dan manajerial
karyawan, perusahaan percaya bahwa ketenangan bekerja
dan kesejahteraan karyawan memberikan andil yang besar
untuk mewujudkan terbentuknya INSAN ABDA yang berharga.
Human Resources
The key for success of the company lies in the quality,
dedication and competency of its human resources. To
enhance human resources potential, the company provides
the opportunity to develop each employees skills, interests
and potential through:
1. Providing sustainable education and training, both
internally and externally
2. Continuously socializing the values of the Company by
forming INSAN ABDA(ABDA People), which are people
defined by:
a. Competence:Through sustainable, integrated and
conceptual education and training programs.
b. Integrity:Conduct their duties in a honest and
responsible manner.
c. Professional:Understand what required in a given
situation and to always behave in a professional
manner.
d.Adaptive To Change:Ability to face both internally
and externally change in a positive and optimistic
way.
The Company also believes the need to work in a peaceful
environment. Employees welfare as a major factor in creating
a viable INSAN ABDA.
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
3/53
Fasilitas untuk meningkatkan Kesejahteraan Karyawan antara
lain:
Bonus dan Tunjangan Hari Raya
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
Program Tunjangan Pensiun
Jaminan Kesehatan dan Rumah Sakit
Sarana Olah Raga
Family Gathering
Komposisi Karyawan ABDA per 31 Desember 2008
Composition of ABDA Employees per December 31, 2008
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan
Employee Composition Based on Education
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Jabatan
Employee Composition Based on Level
Commissioner : 3
Director : 4
Assistant Director : 11
Manager : 46Assistant Manager : 37
Senior Staff : 53
Staff : 247
Non Staff : 33
Jumlah Total : 434
S 3 : 1
S 2 Master degree : 2
S 1 Undergraduate degree : 195
D 3 3-year Diploma : 122SMA High School : 95
SMP Junior High : 13
SD Elementary : 6
Jumlah Total : 434
Facilities to increase the employees welfare are:
Bonus and Additional Bonus during Idul Fitri
Work Social Insurance (Jaminan Sosial Tenaga
Kerja/Jamsostek)
Pension Programme
Hospital and Medical Guarantee
Sport Facility
Familiy Gatherings
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
4/53
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Board of
Commissioners
President Director
Committee Audit
TechnicalDirector
Internal Audit
MarketingDirector
Finance & AdministrationDirector
Business Dev.
Product Dev.
Marketing Support
Underwriting
Claim
Reinsurance
Finance
Accounting
MIS/System &Procedure
Corporate Affairs
BRANCHES
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
5/53
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Akuntan Publik
GRANT THORNTON HENDRA WINATA
Wisma Dharmala Sakti, Lantai 18
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32
Jakarta 10220
Notaris
Paulus Widodo Sugeng Haryono S.H.
Jl. Tanjung Duren Timur 6 No. 207
Jakarta Barat
Biro Administrasi Efek
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower, Lantai 10 Suite 02 B
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920
Institution and Profession for Stock Exchange Support
Public Accountant
GRANT THORNTON HENDRA WINATA
Wisma Dharmala Sakti, 18thFloor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32
Jakarta 10220
Notary
Paulus Widodo Sugeng Haryono S.H.
Jl. Tanjung Duren Timur 6 No. 207
West Jakarta
Exchange Administration Bureau
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower, 10thFloor Suite 02 B
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
6/53
Sambutan Dewan KomisarisMessage from the Board of Commissioners
In the fourth quarter of 2008, the dramatic meltdown of
the financial sector in the United States and its fallout to
the rest of the economy has soon infected the rest of the
world. We, in our lifetime, have witnessed an unprecedented
global crisis that could mark the star t of a new global
economic order.
The current situation reminds us of the financial crisis
experienced in 1997/1998 that humbled so many Asian
countries. Troubled nations were extended financial and
technical assistances by private sector institutions from
developed countries and also from government-linked
institutions such as the International Monetary Fund (IMF)
and the Asian Development Bank (ADB). The causes of the
crisis were then easy to diagnose - a lack of proper
governance and an economic bubble created by their corruptgovernments and self-interested private sector leaders. The
cure, though painful to administer, has allowed Asians
economies to recover from the crisis a decade ago.
However, it is fast being apparent that the current situation
is significantly different in both its scale and the challenges
it poses. Countries and business institutions that were
fundamentally strong with good corporate governance and
risk management practices are now in great difficulty
themselves. With a domino-like effect, we have witnessed
the spread of the crisis from one continent to the next andthe collapse of one corporation after another in both the
Tjan Soen EngPresiden KomisarisPresident Commissioner Murniaty Kartono
KomisarisCommissioner
Thio Gwan Po MickyKomisaris
Commissioner
Pada triwulan terakhir tahun 2008, keruntuhan dramatis
pada sektor keuangan di Amerika Serikat telah serta merta
mempengaruhi negara-negara lain. Saat ini kita sedang
menyaksikan krisis global yang mungkin merupakan pertanda
awal dari terbentuknya sebuah sistem ekonomi global yang
baru.
Situasi ini mengingatkan kita pada krisis ekonomi tahun
1997/1998, yang telah membuat banyak negara-negara
Asia bertekuk lutut. Insititusi swasta dan pemerintah dari
negara-negara maju seperti International Monetary Fund
(IMF)danAsian Development Bank (ADB)pun turun tangan
memberikan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-
negara yang terimbas efeknya. Penyebab dari krisis saat itu
mudah didiagnosa; kelemahan tata kelola pemerintahan,
gelembung ekonomi yang diciptakan oleh pemerintah yangkorup dan para pemimpin perusahaan swasta yang hanya
memikirkan kepentingan pribadi. Obatnya, walau terasa
pahit untuk ditelan, akhirnya membuat ekonomi Asia kembali
pulih.
Tapi kini, situasi ekonomi yang terjadi sangat berbeda baik
dalam hal skala maupun tantangannya. Negara-negara dan
insititusi bisnis yang sebelumnya terlihat kuat dan memiliki
manajemen risiko yang baik serta tata kelola pemerintahan
yang baik pun kini sedang dalam masalah besar. Dan seperti
efek domino, satu per satu krisis ini menyebar dari satu
benua ke benua dan juga keruntuhan institusi-institusi baikpada sektor keuangan maupun non-keuangan.
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
7/53
financial and non-financial sectors. Entering 2009, the world
faces an economic picture comparable to that of the Great
Depression in the 1930s.
Inevitably, Gross Domestic Product (GDP) growths of many
countries have also shown a sharp decline with many moving
into negative territory during the end of 2008. Numerous
revisions to growth projections by economists in public and
private institutions demonstrate the difficulty in predicting
and quantifying the impact of this global crisis.
Developed economies in Asia are expected to experience
a recession in 2009. Developed Western countries, remain
in a bleak situation despite the attempts made by their
respective governments to stimulate their economies.
Similar to a bursting balloon, the world economy may
become uncontrollable in the coming months. Many
governments have attempted to take charge of the situation
to soften the impact of the crisis from their constituents.
Stimulus packages consisting of increased government
spending, tax cuts and other innovative initiatives have been
implemented globally in an attempt to inflate their respective
balloons. Despite their best efforts, several hypotheses
have advanced a depressing view: the crisis has not found
its bottom. Therefore, the worst case scenario for 2009
consists of still continued spread of this contagion that will
impact the business and lives of many.
The Indonesian economy was fortunate not to be immediately
impacted by the global economic meltdown in 2008.
Nonetheless, economic indicators, such as a decline inexports, a fall in commodities prices and layoffs in certain
export-related industries such as textiles and garments,
have started to signal that Indonesia is far from immune
from the deepening global crisis.
After several revisions, the Central bank forecast a slowdown
in economic growth to 4.0 percent in 2009, from an
estimated 6.1 percent in 2008. Although such a significant
Memasuki tahun 2009 dunia menghadapi situasi ekonomi
yang muram yang dapat disamakan seperti Depresi Besar
tahun 1930.
Tak terelakkan lagi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto
dari banyak negara telah menghujam turun dan banyak dari
mereka yang menutup tahun 2008 dengan pertumbuhan
yang negatif. Koreksi yang terus menerus pada proyeksi
pertumbuhan oleh para ahli ekonomi pada insititusi
pemerintah maupun swasta telah menunjukkan betapa
sulitnya untuk memprediksi dan memperkirakan besarnyadampak krisis global ini.
Beberapa negara berkembang di Asia diprediksi akan
mengalami resesi ekonomi pada tahun 2009. Sedangkan
negara-negara maju di Barat masih menghadapi situasi
yang pelik walaupun pemerintah berusaha untuk terus
membangkitkan ekonomi negaranya.
Seperti balon yang meletus, ekonomi dunia kemungkinan
besar takkan terkendali dalam beberapa bulan ke depan.
Banyak negara berusaha untuk mengendalikan situasi yang
terjadi untuk mencegah dampak krisis yang terlalu besar.
Beberapa paket stimuli ekonomi yang terdiri dari peningkatan
pengeluaran pemerintah, pemotongan pajak serta beberapa
inisiatif inovatif lainnya telah diimplementasikan untuk
membantu mencegah kerusakan yang lebih besar. Namun
demikian, beberapa hipotesa ekonomi memberikan
gambaran bahwa: krisis ini belum mencapai kondisi
terburuknya. Karenanya, skenario terburuk tahun 2009
adalah krisis masih berkelanjutan yang tentunya akan sangat
mempengaruhi dunia usaha dan kehidupan banyak orang.
Memang situasi ekonomi di dunia usaha Indonesia tidak
terimbas secara langsung oleh krisis ekonomi global pada
tahun 2008 ini. Namun demikian beberapa indikator ekonomiseperti penurunan ekspor, menurunnya harga-harga komoditi
dan adanya pemutusan hubungan kerja di beberapa industri
yang berorientasi pada ekspor seperti pada industri tekstil
dan garmen, menunjukkan bahwa Indonesia tidaklah
terbebas dari krisis global yang semakin meluas ini.
Setelah beberapa kali melakukan koreksi, Bank Indonesia
memprediksikan penurunan pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2009 menjadi 4,0% dari sebelumnya diprediksi 6,1%
pada tahun 2008. Penurunan pertumbuhan Produk Domestik
Bruto akan menjadi kendala dan tantangan yang berat bagi
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
8/53
drop in our GDP growth already poses a significant challenge
to domestic firms, it remains a possibility that we may join
our neighbours and record negative GDP growth rates.
According to a Standard and Poor 's report , Indonesia
remains an unattractive destination for investors due to its
poor governance, political instability and lack of respective
infrastructures. The Governments efforts to improve its
image as well as a 71.3 trillion rupiah (6.27 billion US
dollars) stimulus package may not be a sufficient bufferagainst the current crisis. Under these circumstances, the
best prescription for us is to expect the worst whilst getting
prepared to take advantage of potential opportunities
available to us.
So what does it mean for the general insurance sector in
Indonesia?
The financial meltdown has severely impacted many life-
and non-life insurance companies' balance sheets due to
large equity exposure in their portfolios; however, ABDA has
taken a conservative approach in its investment portfolio
and has prudently allocated most of its investments in bank
deposits and property investments. In protecting our cash
flow and being overweight in our cash equivalent investments,
ABDA possesses the breathing space during this prolonged
slump and to look for opportunities to boost its investment
income.
Operationally, ABDA has undertaken swift and decisive
initiatives. Since end of 2007, we have executed new
programs to improve its I.T. infrastructure, cor porate
governance procedures, risk management practices and
other relevant systems. Restructuring and consolidationhave also been underway since early 2008. We plan to
further diversify ABDAs risk portfolio to expand its exposure
to other general insurance products such as proper ty. The
management team also has been closely attending matters
with regards to the Accident and Health Division in their
efforts to make it bigger and profitable.
Our employees are the companys most important assets
and for this reason, we have been sending key performing
individuals to seminars and training sessions. Our incentive
scheme also aims to reward staff productivity and encourage
a high level of client service. We have improved our
para perusahaan nasional, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa kita seperti negara tetangga kita, bahkan akan
mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang
negatif.
Menurut Laporan Standard and Poor, Indonesia masih tetap
kurang menarik bagi para investor karena tata kelola
pemerintahan yang kurang baik, situasi politik yang kurang
stabil dan tidak tersedianya infrastruktur yang memadai.
Usaha pemerintah untuk memperbaiki citranya dan
meluncurkan paket stimuli ekonomi sebesar 71,3 trilyunRupiah tidaklah cukup untuk mengatasi krisis yang terjadi.
Dalam situasi seperti ini, tak ada resep yang lebih baik bagi
kita kecuali mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi
yang terburuk, tetapi disamping itu juga pada waktu yang
bersamaan bersiap-siap untuk mengambil peluang yang
ada.
Lalu apa arti semua ini bagi industri asuransi umum di
Indonesia?
Keruntuhan ekonomi telah secara serius mempengaruhi
neraca perusahaan asuransi jiwa dan non-jiwa, terutama
karena resiko investasi yang besar pada portfolionya.
Namun ABDA secara konservatif dan hati-hati telah
menanamkan investasinya dalam bentuk deposito dan
properti. Dan atas hasil usahanya untuk memelihara arus
kas dan melakukan investasi tersebut ABDA dapat sedikit
bernafas lega selama situasi krisis ini berlangsung dan
bersiap-siap untuk mencari peluang dalam meningkatkan
pendapatan investasinya.
Sejak akhir tahun 2007, ABDA telah ber-inisiatif untuk
memperbaiki infrastruktur Teknologi Informasi, meningkatkan
kesadaran tata kelola perusahaan yang baik, mengelola
aspek-aspek manajemen risiko dan menyempurnakan sistem
prosedur lainnya yang relevan. Restrukturisasi dan konsolidasijuga telah dilakukan sejak awal tahun 2008. Kami berencana
melakukan diversifikasi pada portfolio risiko dengan
mengembangkan produk-produk asuransi umum lainnya
seperti properti. Tim manajemen juga telah ikut terlibat
secara aktif pada Divisi Accident & Health sebagai upaya
untuk memperbesar produksi dan meningkatkan keuntungan.
Karyawan kami adalah aset terpenting dan karenanya, kami
telah mengirimkan karyawan-karyawan berprestasi untuk
ikut serta pada pelatihan dan seminar. Skema insentif kami
juga mendukung produktifitas karyawan dan meningkatkan
kualitas pelayananan nasabah. Kami juga telah memperbaikiproses rekrutmen dan evaluasi karyawan dengan melibatkan
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
9/53
recruitment and evaluation process by involving more
personnel to the process and adjusting the measurement
matrix to better balance between our short and medium to
long term objectives. The above measures aim to provide
better internal accountability, eliminate any potential one-
man show management and increase staff satisfaction.
Despite dim macro economic prospects, we believe that
ABDA is in a strong position to grow in the midst of crisis.
The company possesses the financial flexibility and
managerial capability to exploit any opportunities availableto the company. Our resilience is evident in our ability to
achieve growth in both our premium income as well as net
income in 2008 as outlined below under the Board of
Directors report.
As guiding principles in 2009, the management team will
specifically concentrate on making improvements and
transformations in our internal operation system, among
others: specifically in improving underwriting levels, claim
management, cost efficiencies and corporate governance
improvement.
In conclusion, the directors and executives of PT Asuransi
Bina Dana Arta Tbk. will like to extend our sincere appreciation
to everyone for their hard work and dedication to the
company in 2008. Not forgetting the contributions,
cooperation and trust of our shareholders and other
stakeholders of the firm without whom our growth through
the previous three years would not have been possible.
Lastly, we will like to thank our Almighty God for His blessings
and guidance to all of us in PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.
Tjan Soen EngPresiden Komisaris
President Commissioner
Murniaty KartonoKomisaris
Commissioner
Thio Gwan Po MickyKomisaris
Commissioner
lebih banyak personel yang kompeten untuk menyeimbangkan
kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Tindakan-tindakan ini
bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban internal
yang lebih baik, menghilangkan potensi manajemen
one man showserta meningkatkan kepuasan karyawan.
Walaupun prospek ekonomi makro terlihat suram, kami
percaya bahwa ABDA berada dalam posisi yang kuat untuk
tumbuh dan berkembang dalam krisis ini. Perusahaan
memiliki fleksibilitas keuangan dan kemampuan manajerialyang tidak diragukan untuk dapat memanfaatkan peluang-
peluang yang ada. Kekuatan untuk bertahan ini telah
dibuktikan dengan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
di tahun 2008 ini yang terlihat dari meningkatnya pendapatan
premi dan meningkatnya laba bersih, seperti yang akan
dibahas pada Laporan Dewan Direksi.
Pada tahun 2009 ini, manajemen akan berkonsentrasi untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada sistem
operasi internal , antara lain: meningkatkan analisa
underwriting yang hati-hati, meningkatkan pengawasan klaim
melalui manajemen klaim yang baik, melakukan efisiensi
biaya dan menyempurnakan tata kelola perusahaan
yang baik.
Akhir kata, komisaris dan direksi PT Asuransi Bina Dana
Arta Tbk. mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi
yang diberikan kepada perusahaan sepanjang tahun 2008
ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih untuk
kontribusi, kerja sama serta kepercayaan dari seluruh
pemegang saham dan stakeholderPT Asuransi Bina Dana
Arta Tbk. yang tanpa mereka pertumbuhan perusahaan ini
takkan mungkin terjadi selama 3 tahun belakangan ini.
Pada akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasamemberikan rahmat dan bimbingan-Nya kepada kita semua.
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
10/53
Sambutan Dewan DireksiMessage from The Board of Directors
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa PT Asuransi
Bina Dana Arta Tbk. telah melewati tahun 2008 dengan
selamat dan berhasil memperoleh laba bersih yang cukup
baik.
Seperti kita ketahui bahwa pada triwulan IV tahun 2008
ini, dunia mengalami krisis ekonomi global yang diawali
dengan runtuhnya sektor keuangan di Amerika Serikat yang
kemudian dampaknya berpengaruh luas terhadap
perekonomian dunia, termasuk perekonomian di Indonesia.
Krisis tersebut mengakibatkan banyak investasi asing dalam
bentuk surat berharga ditarik dari Indonesia. Hal ini
menyebabkan pula ketatnya likuiditas di Indonesia dan
melambungkan nilai mata uang dollar serta turunnya index
saham yang sangat drastis.
Bank-bank mulai mengurangi pemberian kredit, terutama
untuk sektor konsumsi yang tentunya memberikan dampak
yang cukup signifikan terhadap industri perasuransian.
Walaupun demikian pada tahun 2008, PT Asuransi BinaDana Arta Tbk. berhasil memperoleh pendapatan premi
bruto sebesar Rp. 334,20 milyar atau meningkat sebesar
Rp. 166,34 milyar (99,09%) dibandingkan dengan
pendapatan premi bruto pada tahun 2007. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya
pendapatan premi bruto dari jenis asuransi kesehatan, dari
Rp. 31,01 milyar pada tahun 2007 menjadi Rp. 86,85
milyar pada tahun 2008 atau terjadi peningkatan sebesar
180,07%. Selain itu pendapatan premi bruto dari jenis
asuransi kendaraan bermotor juga meningkat cukup besar
yaitu dari Rp. 117,75 milyar pada tahun 2007 menjadiRp. 224,99 milyar pada tahun 2008 atau meningkat sebesar
91,07%. Seiring dengan peningkatan perolehan premi
meningkat pula beban klaim, dari Rp. 73,68 milyar menjadi
Rp. 146,35 milyar atau meningkat sebesar 98,63%.
Namun demikian pada tahun 2008 ini, PT Asuransi Bina
Dana Arta Tbk. telah berhasil meningkatkan hasil underwriting
sebesar Rp. 16,08 milyar atau sebesar 33,12% dan
mencatat laba bersih sebesar Rp. 14,09 milyar. Selain itu
pada tahun 2008 ini, jumlah investasi perusahaan meningkat
We will like to first praise and thank God Almighty for blessing
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. with a good net profit during
the year of 2008.
As we all know, the world has gone through a global economy
crisis starting late of 2008 with the collapse of the financial
sector in the United States that affected the rest of the
world economy, including Indonesia.
This crisis has caused many foreign investors to withdraw
their investments from Indonesia. It has also resulted in a
decrease of liquidity, a sky-rocketing dollar currency exchange
and a drastic fall of the stock index.
Banks are cutting down on their loans, especially in the
consumption sector that plays a significant effect towards
the insurance industry.
Even so, in 2008 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. succeededin gaining a gross premium income of Rp 334.20 billion or
an increase of Rp 166.34 billion (99.09 %) compared to
the 2007 gross premium income. This increase was mainly
supported by an increase of gross premium income from
the medical insurance category, from Rp 31.01 billion in
2007 to Rp 86.85 billion in 2008 or an increase of 180.07%.
Aside from that, there has also been a major increase of
gross premium income from the motor vehicle insurance
from Rp 117.75 billion in 2007 to Rp 224.99 billion in
2008 or an increase of 91.07%. Corresponding the increase
premium income, there was also an increase in claims in2008, from Rp 73.68 billion to Rp 146.35 billion or an
increase of 98.63%.
In the year 2008, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. has
successfully increased underwriting results by Rp 16.08
billion or 33.12% and has listed a net profit of Rp 14.09
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
11/53
Laporan Keuangan da
Laporan Auditor Independe
PT Asuransi Bina Dana Arta Tb
31 Desember 2008 dan 200
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
12/53
Laporan Auditor IndependenHalaman
Laporan Keuangan
Neraca 1 - 2
Laporan Laba Rugi 3
Laporan Perubahan Ekuitas 4
Laporan Arus Kas 5
Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 41
DAFTAR ISI
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
13/53
Rp '000 Rp '000
ASET
Investasi
Deposito berjangka
Pihak ketiga 2b, 3 177.702.844 51.457.940
177.702.844 51.457.940
Efek
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2b, 4 63.571.259 47.273.459
Pihak ketiga 2b, 4 6.908.931 9.644.195
70.480.190 56.917.654
Penyertaan saham 2b, 5 8.513.989 8.513.989
Properti investasi 2b, 6 26.511.000 24.693.775
Jumlah investasi 283.208.023 141.583.358
Kas dan bank
Pihak ketiga 2c, 7 11.814.802 19.408.466
11.814.802 19.408.466
Piutang premi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 8 339.047 472.890
Pihak ketiga 2f, 8 56.496.866 60.171.522
56.835.913 60.644.412
Piutang reasuransi Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 9 351.833 288.360
Pihak ketiga 2g, 9 3.518.289 1.474.534
3.870.122 1.762.894
Uang muka klaim 2h, 10 1.671 8.221
Piutang lain-lain - bersih setelah dikurangi
Penyisihan kerugian masing-masing sebesar
Rp 1.500.000.000 untuk 2008 dan 2007 2d, 11 3.053.694 2.371.664
Biaya dibayar di muka 2j 17.600.004 1.629.771
Pajak dibayar di muka 2l, 20a 2.208.594 1.903.131
Piutang hubungan istimewa 2n, 12 2.586.212 2.957.548
Aset pajak tangguhan 2l, 20d 3.109.476 9.021.248
Aset tetap - bersih setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 17.161.761.170 dan
Rp 14.864.679.441 untuk 2008 dan 2007 2e, 13 35.782.331 28.198.884
Aset lain-lain 14 1.233.364 1.319.762
JUMLAH ASET 421.304.206 270.809.359
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
NERACA
31 Desember 2008 dan 2007
ASET
2007Catatan 2008
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
14/53
Rp '000 Rp '000
KEWAJIBAN
Hutang klaim 2h, 15 11.368.765 5.737.447
Estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 19.897.958 15.390.423
Premi yang belum merupakan pendapatan 2f, 17 115.638.549 50.414.304
Hutang reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 18 249.511 146.925
Pihak ketiga 2g, 18 26.100.525 628.284
26.350.036 775.209
Hutang komisi 2i, 19 4.294.026 5.950.187Hutang pajak 2l, 20b 1.618.221 928.847
Hutang lain-lain 21 6.863.426 7.671.828
Pendapatan premi ditangguhkan 2f, 22 113.075.135 76.648.913
Penyisihan uang jasa karyawan 2o, 23 3.388.011 2.542.447
Jumlah kewajiban 302.494.127 166.059.605
EKUITAS
Modal saham :
Saham seri A dengan nilai nominal Rp 500
per saham dan saham seri B dengan nilai
nominal Rp 300 per saham
Modal dasar - 35.373.600 saham seri A dan
587.201.760 saham seri B per 31 Desember 2008dan 2007.
Modal ditempatkan dan disetor penuh 35.373.600
saham seri A dan 240.540.480 saham seri B per
31 Desember 2008 dan 2007 1b, 24 89.848.944 89.848.944
Tambahan modal disetor 25 5.648.615 5.648.615
Penurunan nilai wajar efek yang tersedia
untuk dijual bersih 2b, 4 (24.414.252) (29.905.410)
Saldo laba
Cadangan umum 26 3.750.000 3.500.000
Belum ditentukan penggunaannya 43.976.772 35.657.605
Jumlah ekuitas 118.810.079 104.749.754
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 421.304.206 270.809.359
NERACA (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
2007
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagia
yang tidak terpisahkan dari laporan keuanga
2008
2
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
15/53
Rp '000 Rp '000
Pendapatan underwriting
Premi bruto
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2f, 28 13.090.421 4.461.087
Pihak ketiga 2f, 28 321.107.627 163.395.022
334.198.048 167.856.109
Premi reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 29 (2.298.525) (1.819.350)
Pihak ketiga 2g, 29 (14.805.380) (10.074.201)
(17.103.905) (11.893.551)
Kenaikan premi yang belum merupakan
pendapatan 2f, 17 (65.224.245) (305.946)
Jumlah pendapatan premi 251.869.898 155.656.612
Beban underwriting
Beban klaim
Klaim-bruto
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2h, 30 2.268.041 3.122.704
Pihak ketiga 2h, 30 148.375.916 79.930.512
150.643.957 83.053.216
Klaim reasuransi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g, 31 (936.445) (1.035.903)
Pihak ketiga 2g, 31 (7.867.263) (10.034.001)
(8.803.708) (11.069.904)
Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri 2h, 16 4.507.535 1.697.554
Jumlah beban klaim 146.347.784 73.680.866Beban komisi-bersih 2i, 32 27.997.771 29.926.798
Beban underwriting lainnya 12.896.759 3.502.429
Jumlah beban underwriting 187.242.314 107.110.093
Hasil underwriting 64.627.584 48.546.519
Hasil investasi 2b, 33 15.376.408 18.828.318
Beban umum dan administrasi 34 (64.124.921) (48.401.929)
Laba usaha 15.879.071 18.972.908
Penghasilan lain-lain - bersih 35 4.120.150 2.990.119
Laba sebelum pajak penghasilan 19.999.221 21.963.027
Beban pajak 2l, 20e (5.911.772) (9.023.512)
Laba - bersih 14.087.449 12.939.515
Laba - bersih per saham 2k, 36 51 47
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Catatan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
20072008
3
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
16/53
Kenaikan/
(penurunan)
Modal Harga pasar
Ditempatkan Tambahan efek Belum
dan Disetor Modal yang belum Cadangan Ditentukan Jumlah
Penuh Disetor terealisasi Umum Penggunaannya Ekuitas
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
89.848.944 5.648.615 (7.917.826) 3.250.000 22.968.090 113.797.823
Penurunan nilai wajar efek yang
tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - (21.987.584) - - (21.987.584)
Dana cadangan umum 26 - - - 250.000 (250.000) -- - - - 12.939.515 12.939.515
89.848.944 5.648.615 (29.905.410) 3.500.000 35.657.605 104.749.754
Kenaikan nilai wajar efek yang
tersedia untuk dijual bersih 2b, 4 - - 5.491.158 - - 5.491.158
Dana cadangan umum 26 - - - 250.000 (250.000) -
Dividen kas 27 - - - - (5.518.282) (5.518.282)
- - - - 14.087.449 14.087.449
89.848.944 5.648.615 (24.414.252) 3.750.000 43.976.772 118.810.079
Laba bersih untuk tahun 2007
Saldo per 31 Desember 2006
Saldo per 31 Desember 2007
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
Catatan
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Saldo per 31 Desember 2008
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
Laba bersih tahun berjalan
4
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
17/53
Rp '000 Rp '000
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan premi 428.921.863 210.448.880
Penerimaan klaim reasuransi 6.696.479 12.148.950
Penerimaan dividen 1.803.759 1.503.919
Pembayaran klaim (145.012.639) (93.356.907)
Pembayaran komisi - bersih (20.535.989) (40.567.127)
Pembayaran beban umum dan administrasi (76.272.606) (42.771.870)
Pembayaran premi reasuransi (41.529.078) (14.676.032)
Pembayaran lain-lain - bersih (3.745.110) 647.752Pembayaran pajak (2.789.992) (3.537.807)
Pembayaran beban underwriting lainnya (15.435.695) (963.744)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 132.100.992 28.876.014
Arus kas dari aktivitas investasi
Penempatan deposito (126.244.904) (26.462.302)
Penerimaan hasil investasi 11.211.760 2.445.493
Perolehan efek (8.071.378) 6.733.981
Perolehan aset tetap (12.284.687) (4.749.852)
Hasil penjualan aset tetap 1.212.835 4.873.704
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (134.176.374) (17.158.976)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Pembayaran dividen (5.518.282) -
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (5.518.282) -
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas (7.593.664) 11.717.038
Kas dan setara kas pada awal tahun 19.408.466 7.691.428
Kas dan setara kas pada akhir tahu 11.814.802 19.408.466
Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas
Kenaikan/(penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi 1.817.224 (3.339.633)
Pembentukan uang jasa karyawan 845.564 83.843
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2008 2007
5
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
18/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2008 dan 2007
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Dalam perkembangannya Perusahaan membagikan saham dividen tanggal 23 September 1991, penempatan
saham koperasi tanggal 6 Oktober 1993 dan saham bonus tanggal 22 Februari 1996 masing-masing
sebanyak 886.000 saham, 100.000 saham dan 7.860.800 saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi
17.686.800 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan
melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham yang
menyebabkan adanya penambahan jumlah saham sebanyak 17.686.800 saham, sehingga jumlah saham
yang ditempatkan menjadi 35.373.600 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
Menyelenggarakan usaha-usaha di bidang asuransi kerugian dalam bentuk dan jenis menurut dan tunduk
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan dan sejumlah 18 kantor
cabang berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di Indonesia. Perusahaan sudah mulai beroperasi
sejak didirikannya.
Perusahaan memperoleh surat izin Menteri Keuangan No. SI-033/SHM/MK.10/1989 tanggal 22 Mei 1989
untuk menawarkan saham kepada masyarakat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya). Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana pada tanggal 6 Juli 1989 sebanyak
900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, selanjutnya Perusahaan melakukan pencatatan
saham pendiri dan private placement pada tanggal 25 Agustus 1989 dan 7 Agustus 1990 masing-masing
sebesar 4.500.000 saham dan 200.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, sedangkan
Penawaran Umum Terbatas I dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1990 sebanyak 3.240.000 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 3.800 per saham dan
sampai dengan 18 Juli 1991 telah ditempatkan sebanyak 8.840.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000
per saham.
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk ("Perusahaan") didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No.
78 dari Kartini Mulyadi S.H., notaris di Jakarta, tanggal 12 Oktober 1982 dengan nama PT Asuransi Bina
Dharma Arta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 22 Februari 1983 dalam Surat
Keputusan No. C2-1668.HT.01.01.TH'83. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan dan
terakhir diubah berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah
diaktakan dalam akta No. 147 tanggal 30 Mei 2008 dan dalam akta tersebut telah diberikan kuasa untuk
dibuatkan Pernyataan Keputusan Rapat PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., dengan akta No. 72 tanggal 12
Agustus 2008 dibuat oleh notaris Paulus Widodo Sugeng, S.H., notaris di Jakarta Barat yang telah
mendapat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-
72595.AH.01.02 tahun 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal
13 Oktober 2008.
Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan No. Kep-3666/MD/1986 tanggal 29 Mei 1986 dan pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi
kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
6
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
19/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
1. UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan
31 Desember 2008 31 Desember 2007
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tjan Soen Eng : Tjan Soen Eng
Komisaris Independen : Thio Gwan Po Micky : Thio Gwan Po Micky
Komisaris : Murniaty Kartono : Murniaty Kartono
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 89
tanggal 19 Desember 2001 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, disetujui
Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sejumlah 70.747.200 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham dengan harga
penawaran perdana sebesar Rp 300 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh
terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 70.747.200 saham seri B
dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas II ini telah dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM berdasarkan surat No. 4029/PM/2001 tanggal 13 Desember 2001 dan telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 7 Januari 2002 dan Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek
Surabaya) pada tanggal 15 Januari 2002.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah
sebagai berikut :
Kemudian, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta
No. 164 tanggal 25 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H, SE, MH, notaris di
Jakarta, disetujui Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 137.957.040 saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham
dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 350 per saham, sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan
disetor penuh terdiri dari 35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 240.540.480
saham seri B dengan nilai nominal Rp 300 per saham. Penawaran umum terbatas III ini telah dinyatakan efektif
oleh BAPEPAM berdasarkan surat No. S-3251/PM/2004 tanggal 21 Oktober 2004 dan telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Nopember 2004.
Selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berita acaranya telah diaktakan dalam
akta No. 208 tanggal 27 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., notaris di
Jakarta, disetujui untuk membagikan saham bonus dengan rasio 10 : 3 atau sebanyak 31.836.240 saham dengan
nilai nominal Rp 300 per saham sehingga modal yang ditempatkan menjadi 137.957.040 saham yang terdiri dari
35.373.600 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 102.583.440 saham dengan nilai nominal
Rp 300 per saham.
7
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
20/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
1. UMUM (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan (lanjutan)
31 Desember 2008 31 Desember 2007
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Robert Sutanto : Robert Sutanto
Direktur : Rudi Rusdianto : Rudi Rusdianto
Direktur : Candra Gunawan : Candra Gunawan
Direktur : Doddy Sjahchroerodly : Tanadi Iwan Saputra Tanjung
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
b.
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 28 tentang "Akuntansi
Asuransi Kerugian" yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan metode
langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Mata
uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan
dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :
Penyajian Laporan Keuangan
Investasi
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebanyak 434 dan 387 orang (tidak
diaudit). Jumlah imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah Rp 4.706.484.903 dan
Rp 5.757.912.368 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007. Sementara jumlah iuran pensiun untuk dewan
direksi adalah Rp 102.636.400 dan Rp 165.154.400 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali
untuk efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aset tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian
kembali.
Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi perusahaan yang menawarkan
sahamnya kepada masyarakat.
Investasi terdiri dari deposito berjangka, saham, baik yang diperdagangkan di bursa efek maupun tidak dan
penyertaan saham serta properti investasi.
8
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
21/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)
b.
c.
d.
Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid
yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
Piutang Lain-lain dan Penyisihan Kerugian
Piutang lain-lain dan penyisihan kerugian ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akunmasing-masing tertanggung pada akhir tahun.
Investasi (lanjutan)
Efek untuk tujuan tersedia untuk dijual terdiri dari saham dinilai dengan nilai harga pasar atau nilai wajarnya jikaperdagangannya tidak likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga
pasar atas harga perolehan diakui sebagai keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dan disajikan sebagai
komponen ekuitas.
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan sukarela. Investasi dalam bentuk deposito berjangka
dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi dalam efek terdiri dari efek untuk tujuan diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Efek untuk tujuan
diperdagangkan terdiri dari saham dinilai dengan harga pasar atau nilai wajar jika perdagangannya tidak
likuid/harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan. Kenaikan/(penurunan) harga pasar atas harga perolehan
diakui sebagai laba/(rugi) nilai efek yang belum direalisasi pada tahun berjalan dan disajikan dalam laporan laba
rugi. Selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai laba/(rugi) penjualan efek.
Properti investasi merupakan bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai dan tidak
digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Untuk pengukuran awal, pada tahun 2008 sesuai dengan PSAK
No. 13 tentang Properti Investasi (Revisi 2007), manajemen menerapkan metode nilai wajar dan tidak
disusutkan. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan olehpenilai independen. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya.
Investasi penyertaan saham dalam perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari 20% dari hak suara dicatat
dengan harga perolehan. Pendapatan investasi diakui atas dasar akrual sebagai hasil investasi. Penghasilan dari
dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
9
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
22/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)
e.
Tahun
20
5
3
5
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor
Perlengkapan kantor
Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang
menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang
Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model
biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset
tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi
PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan.
Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan
ke saldo laba.
Bangunan
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai
residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat
ekonomis dari aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada,
dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan
dimasukkan dalam laporan laba rugi.
Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam
jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan
dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya
inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada
saat terjadinya.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Aset Tetap
10
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
23/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)
f.
g.
h.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan
masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1
(satu) bulan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003,
yang digunakan untuk jenis asuransi selain kendaraan. Sedangkan untuk asuransi kendaraan menggunakan
persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu
sebesar 40% dari premi neto.
Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan
pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.
Pengakuan pendapatan premi, piutang premi dan premi yang belum merupakan pendapatan
Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi
kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-
benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali
piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi.
Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain.
Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah
pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/
atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahunmaka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari
reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.
Reasuransi
Untuk mengurangi resiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang
ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan
perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian
reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi
yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of
loss ), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.
Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi
penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat
timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat
realisasi.
11
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
24/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)
h.
i.
j.
k.
1 (satu) Euro
1 (satu) Dollar Amerika Serikat
1 (satu) Dollar Singapura
1 (satu) Dollar Australia
1 (satu) Dollar Hong Kong
1 (satu) Filipina Peso1 (satu) Yen Jepang
Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri (lanjutan)
1.208
231 279
1.413
83
7.562
Komisi - bersih
8.229
Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan
pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan
pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatatsebagai pengurang beban komisi.
6.5027.579
121
15.885
Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal neraca masih dalam proses
penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported /IBNR).
Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode
berjalan dan periode lalu.
Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut:
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan
dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos
aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.
2008 2007
15.441
1 (satu) Poundsterling Inggris
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
9.41910.950
18.804
13.760
12
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
25/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)
l.
m.
n.
o.
Pajak Penghasilan
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan keberatan tersebut telah ditetapkan.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa apakah dilaksanakan dengan
atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa
diungkapkan dalam laporan keuangan.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata
tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metodeProjected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atauvested, dan sebaliknya akan
diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang menpunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang
memiliki hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 "Pengungkapan
Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan
transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.
Laba Per Saham
Transaksi Hubungan Istimewa
Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Perusahaan
menerapkan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan untuk
tujuan komersial dan pajak. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal
yang dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal
pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Imbalan pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan
imbalan pasca kerja ini.
13
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
26/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(Lanjutan)
o.
p.
q.
r.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa
pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbedadengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, mensyaratkan manajemen untuk
membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan
ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode
mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
Imbalan pasca Kerja (lanjutan)
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen
sekunder adalah segmen geografis.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti
disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
Informasi Segmen
Penurunan Nilai Aset
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran yang dapat diperoleh kembali (recoverable
amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan nilai
diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.
14
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
27/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
3.
a. Deposito wajib:
Pihak ketiga
Dalam mata uang Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Jumlah deposito wajib
b. Deposito sukarela:
Pihak ketiga
Dalam mata uang Rupiah
PT Bank Permata Tbk
PT Bank International Indonesia TbkPT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk)
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Windu Kencana Int'l Tbk (d/h PT Bank Multicor)
PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank UOB BuanaPT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk)
Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 milyar)
Jumlah deposito sukarela
Jumlah deposito berjangka
-
-
11.500.000
3.000.000
17.000.000
5.000.000
5.500.000
5.000.000
5.000.000
8.500.000
-
1.050.000
177.702.844
175.752.844
Tingkat bunga rata-rata dari deposito wajib dan sukarela pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 7,87 %
per tahun dan 7,24% per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah.
51.457.940
-
7.900.000
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan q.q.
Perusahaan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1992 tanggal 30 Oktober 1992
pasal 7 ayat 1 (disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No 63 tahun 1999) dan surat keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Besarnya deposito wajib adalah 20% dari
minimum modal yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi net (Net Earned Premium ). Manajemen berpendapatbahwa besarnya deposito wajib Perusahaan telah memenuhi ketentuan di atas.
2.785.000
1.000.000
2.000.000
3.767.844
2.000.000 -
25.000.000
25.000.000
1.050.000
12.617.844
17.535.000
2.000.000
12.100.000
10.000.000
11.000.000
-
950.000
8.000.000
3.005.096
10.000.000
6.000.000
-
100.000
Rp'000
1.850.000
100.000
1.950.0001.950.000
Rp'0002008 2007
1.850.000
DEPOSITO BERJANGKA
49.507.940
15
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
28/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
4. EFEK
Tersedia untuk dijual:
Saham
PT Buana Finance Tbk
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Ditambah kenaikan harga pasar efek yang
belum direalisasikan
Ditambah kenaikan/(dikurangi penurunan) harga pasar
efek yang belum direalisasikan
Jumlah efek untuk tujuan tersedia untuk dijual
Jumlah efek
5. PENYERTAAN SAHAM
PT Zurich Insurance Indonesia
PT Watson Wyatt Purbajaga
Perusahaan Asuransi Risiko Khusus
PT Watson Wyatt Indonesia
PT Menara Proteksi Indonesia8,513,989
Berdasarkan Akta No. 100 tanggal 20 November 2007, Perusahaan memperoleh pendapatan dividen saham bersih
PT Zurich Insurance Indonesia untuk tahun buku 2006 sebesar Rp 3.000.000.000 sehingga persentase penyertaan
saham Perusahaan atas PT Zurich Insurance Indonesia per tanggal 31 Desember 2007 sebesar 8,13%.
295,100
6,605,036
1,425,000
20,000
168,853
6,605,036
168,853
1,425,000
295,100
8,513,989
Pihak ketiga
23,373,209
2008
6,908,931
14,593,976
63,571,259
8,725,080
Rp'000
56,917,654
Persentase
Kepemilikan
2007
Rp'000
8.13%
70,480,190
Jumlah
2008
56,917,654
70,480,190
9,644,195
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 18 April 2007 mengenai RUPS Luar Biasa PT Buana Finance Tbk, Perusahaan
memperoleh pendapatan dividen kas bersih untuk laba tahun buku 2006 sebanyak Rp 573.580.000. Berdasarkan
Akta No. 16 tanggal 18 April 2007 mengenai RUPS Luar Biasa PT Buana Finance Tbk, Perusahaan memperoleh
pendapatan dividen saham bersih untuk laba tahun buku 2006 sebanyak 26.992.000 lembar saham sebesar Rp
15.385.440.000.
(1,816,149)
%
Rp'0002007
47,273,459
Rp'000
20,000
919,115
40,750,861 32,679,483
9,306,274
31,444,587
9,306,274
19.00%
0.20%
8,725,080
19.43%
0.60%
22,820,398
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37)
16
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
29/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
6. PROPERTI INVESTASI
7. KAS DAN BANK
345,885
Property investasi Perusahaan berupa bangunan yang terletak di Jl Jend.Sudirman Kav.59 No.77 Blok A Lt.18 (B-C
D) dan Lt.28 (A-B-C-D), Jakarta Selatan. Saat ini properti tersebut disewakan kepada pihak ketiga (catatan 33).
Property investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan Laporan Penilaian dari
PT Inti Utama Penilai, penilai independen sesuai dengan laporannya tanggal 27 Februari 2009 No.
IUP/PV/02143/2009 (IIC0209) dan IUP/PV/02143/2009 (IIC0209).
PT Bank Mega Tbk
Rp'000Rp'000
PT Bank Mandiri Tbk 4,683,596
2,005,209
19,408,466
1,076,607
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
2,424,507
Bangkok Bank Limited
212,485
PT Bank Haga
719,561
211,490
11,814,802
Kas
553,303
ABN Amro
Rp'000
2008
1,038,450
24,693,775
Pihak ketiga
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Bank
Lainnya (dibawah Rp 200 juta)
11,751,186
9,991,442
1,258,932
24,693,775
2007
65,211
2008
975,033
157,519
3,673,577
Metode dan asumsi utama yang digunakan adalah metode pendekatan data pasar dimana nilai ruang kantorditentukan atas dasar perbandingan terhadap transaksi jual-beli yang baru saja terjadi atas ruang-ruang kantor
sejenis disekitarnya. Pada tahun 2007 bangunan dicatat sebesar harga perolehan.
PT Bank Central Asia Tbk
Rp'000
2007
63,616
358,428
465,999
19,343,255
252,296
669,921 20,201
Harga perolehan
Laba penilaian investasi jangka panjang (catatan 33)
Jumlah properti investasi
-
24,693,775
Selisih nilai revaluasi atas penilaian bangunan sebesar Rp 1.817.224.684 diakui pada laba rugi periode berjalan.
26,511,000
1,817,225
PT Bank OCBC NISP Tbk (d/h PT Bank NISP Tbk)
17
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
30/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
7. KAS DAN BANK (Lanjutan)
Kas dan bank berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang US Dollar
Dalam mata uang SGD Dollar
Dalam mata uang Filipina Peso
8. PIUTANG PREMI
PT Buana Finance Tbk
Pihak ketiga
Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur :
Kurang dari 60 hari
Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari
Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang US Dollar
Dalam mata uang SGD Dollar
Dalam mata uang YenDalam mata uang Euro
4.848.745
60.197.301
46.437
2008
56.835.913
53.016.633
261.544
Rp'000
60.644.412
Rp'000
2.443
Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang premi yang tidak dapat ditagih dan atas piutang premi yang
tidak dapat ditagih tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
53.596.550
1.601.690 2.779.034
2007
56.835.913
2007
Rp'000
56.835.913
1.637.673
77.929
557
60.644.412
472.890
Rp'000
60.644.412
56.496.866
2008
1.152.354
Rp'000
11.814.802
1.757 -
56.514.077
33.289
10.660.035
656
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :
60.171.522
Rp'0002008
563
Rp'000
335.336
11.412
339.047
339.047 472.890
2007
2007
635.230
Rp'000
19.408.466
2008
18.772.673
18
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
31/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
8. PIUTANG PREMI (Lanjutan)
9. PIUTANG REASURANSI
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Pihak ketiga
Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd
PT Reasuransi Internasional Indonesia
JLT Risk Solutions Asia
Reasuransi Nasional Indonesia
Benfield Greig Asia Ltd
Asuransi Jasa Raharja Putera
Lainnya (dibawah Rp 150.000.000)
Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur:
Kurang dari 60 hari
Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari
Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari
Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang US Dollar
Rp'000
87.843
571.556
1.102.045
2007
Rp'000
232.526
Rp'000
3.870.122
Rp'000
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :
351.833
1.158.078
3.870.122
213.996
935.801
1.762.894
1.381.075
3.870.122
525.512
313.159 148.944
351.833
51.327
1.762.894
58.641
1.474.534
2.701.795
2007
2007
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang
diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang
dari 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 piutang premi yang diperkenankan masing-masing sebesar
Rp 53.596.549.974 dan Rp 53.016.633.378.
288.360
2008
Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi
atas penyerahan sebagian resiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih.
Rp'000
419.345
2008
224.025
573.006
381.819385.905
2008
3.484.217
Rp'000
-
482.089
288.360
118.554
707.597
3.518.289
1.762.894
19
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
32/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
9. PIUTANG REASURANSI (Lanjutan)
10. UANG MUKA KLAIM
11. PIUTANG LAIN-LAIN
12.
Piutang bunga deposito
2.275.655
(1.500.000)
Merupakan pinjaman kepada pegawai dan tidak dikenakan bunga. Saldo piutang hubungan istimewa per tanggal 31
Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp 2.586.212.120 dan Rp 2.957.548.000 (catatan 37).
Lain-lain
2.371.664
Piutang pada PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi) merupakan piutang tanpa bunga. Pada tahun 2003, PT
Dharmala Sakti Sejahtera Tbk telah dilikuidasi dan kepemilikan sahamnya di Perusahaan telah dialihkan ke pihak
lain sehingga saat ini bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2005, Perusahaan
memperoleh pengembalian yang berasal dari pembagian harta dari kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk
sebesar Rp 2.817.202. Perusahaan telah membentuk penyisihan kerugian atas piutang tersebut dan manajemen
berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak
tertagihnya piutang ini.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi
yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang
berumur sampai dengan 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 piutang premi yang diperkenankan
masing-masing sebesar Rp 2.701.794.643 dan Rp 573.005.901.
3.053.694
2008
1.574.717
703.322
2.137.290
Rp'000 Rp'000
1.574.717
PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
Merupakan uang muka klaim atas klaim-klaim yang masih dalam proses penyelesaian yang dibayarkan kepadatertanggung pihak ketiga. Saldo uang muka klaim per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.670.725 dan Rp 8.221.499.
2007
159.657
Penyisihan kerugian
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk (dilikuidasi)
(1.500.000)
20
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
33/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
13.
Biaya perolehan :Pemilikan langsung
JumlahAkumulasi penyusutan :
Pemilikan langsung
Jumlah
Nilai buku
2.788.563 1.069.571
30.628.138
14.552.723
Nilai buku
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :
4.159.058
624.940Perlengkapan Kantor
Kendaraan
ASET TETAP
14.864.680
21.350.884
Rp'000
3.939.858 2.713.335
Rp'000
2008
Tanah 1.578.701
Peralatan Kantor
Saldo awal
14.864.680
Kendaraan
21.350.884
Kendaraan
Nilai buku 28.198.884
1.015.677
3.060.932
4.734.407
1.113.451
4.116.845
2.197.597
3.166.604
17.161.761
-
-
2.713.335
Perlengkapan Kantor
Rp'000
Bangunan
130.032
6.707.571
Biaya perolehan :
3.384
243.475
Rp'000 Rp'000
52.944.092
43.063.564
9.284.678
24.699.692
52.944.092
43.063.564
14.864.680
2 0 0 8
PenambahanSaldo awal Pelepasan
17.161.761
Rp'000
3.384.558
9.125.170
473.576
48.463
Peralatan Kantor
3.448.643
28.198.884
11.374.4342.492.739
3.348.808
17.161.761
52.944.092
2007
Peralatan Kantor
Akumulasi penyusutan :
1.408.193 1.642.147
Bangunan 4.498.009
Perlengkapan Kantor
-
Pelepasan
2.764.723 3.384
3.293.252
2.431.551
1.819.764
7.347.149
43.063.564
1.237.534
22.621.109
357.667
Tanah
175.395
6.707.571
3.760.600
Akumulasi penyusutan :
1.445.620
103.838
7.595.640
Rp'000
-
Penambahan
1.226.523
2 0 0 7
45.180.861
3.111.229
Peralatan Kantor
Kendaraan
Perlengkapan Kantor
7.913.025
2.431.551
6.867.150
28.198.884
6.283.848183.420
2.764.723
3.384.558
5.416.856
4.292.036
Saldo akhir
1.050.412
2.404.159
2.157.300
174.233
4.749.853
Rp'000
2.743.184
3.949.001
Rp'000
48.463
6.283.848
35.782.331
3.166.604
Biaya perolehan :
35.782.331
3.119.006
Rp'000
Bangunan
197.543
Saldo akhir
9.125.170
Bangunan
12.284.687
43.063.564
1.409.688
14.864.680
2.188.246
21
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
34/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
13.
14.
15.
Pihak ketiga
Hutang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang US Dollar
11.266.059
HUTANG KLAIM
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan. Sisa umur hak atas tanah
tersebut berkisar antara 2 tahun sampai 27 tahun dan dapat diperpanjang. Hak atas tanah sejumlah Rp 816.417.643
masih diproses agar tercatat atas nama Perusahaan.
1.149.997
2008
Uang jaminan
2007
ASET TETAP (Lanjutan)
Materai dan barang cetakan
1.233.364
11.368.765
11.368.765
2008
Rp'000
2008
5.737.447
2007
Rp'000 Rp'000
996.438
1.319.762
236.926 169.765
5.737.447
11.368.765
2007
Rp'000
Rp'000Rp'000
509.017
Merupakan hutang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari
pihak penilai maupun tidak. Rincian hutang klaim sebagai berikut:
5.228.430
ASET LAIN-LAIN
102.706
5.737.447
Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan
lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 34.708.353.204
dan Rp 15.587.141.930 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset tetap dapat terealisasi seluruhnya sehingga
tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.
Uang jaminan merupakan aset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa dan keanggotaan klub.
22
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
35/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
16.
17.
Kebakaran
81.402.243 11.967
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
10.775.736
115.638.549
305.946
50.414.304
Rangka kapal
50.108.358
Rp'000
30.428.500
2008
50.414.304
65.224.245
Rekayasa
Rp'000
Saldo awal
Pengangkutan
Saldo akhir
Perusahaan menerapkan perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan sebesar 40% dari jumlah premi
bruto dikurangi premi reasuransi dan komisi bersih.
50.414.304
5.814
163.947
Saldo awal
2008
2008
115.638.549
787.171
Rangka kapal
2007
2007
15.390.423
PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
Aneka
Rp'000
3.016.123
Rp'000
-
Saldo akhir
1.697.554Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
Kendaraan bermotor
Rp'000
2007
15.390.423
13.692.869
659.529
Kenaikan estimasi klaim sendiri dihitung dengan cara sebagai berikut :
2007
Kendaraan bermotor 12.474.566
Rekayasa
Aneka
Pengangkutan
Rp'000
2.777.738
(7.455)
14.450
2008
ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
19.140.752
261.981 908.554
19.897.958
36.195.487
15.390.423
Kebakaran 1.477.216
62.823
245.923
172.029 65.365
300.775
4.507.535
Rp'000 Rp'000
19.897.958
23
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
36/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
18.
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Pihak ketiga
CBR Asia
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Reasuransi Internasional Indonesia
PT Tugu Reasuransi Indonesia
JLT Risk Solution AsiaLainnya (dibawah Rp 100 juta)
Hutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang US Dollar
Dalam mata uang Singapura Dollar
Dalam mata uang Yen Jepang
Dalam mata uang Euro
19.
Pihak ketiga
Hutang komisi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang US Dollar
Dalam mata uang Singapura Dollar
Dalam mata uang Yen Jepang
12.141
20072008
Rp'000
Rp'000
2008
Rp'000
26.350.036
13.865
2007
26.211.055
Rp'000
768.656
4.189.471
2007
HUTANG REASURANSI
2008
Merupakan kewajiban kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim.
Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (catatan 37) :
Rp'000
171.091306.908
221.498
249.511
188.655
212.373
249.511
25.000.000
15.071
775.209
5.950.187
Rp'000
775.209
5.950.187
Rp'000
HUTANG KOMISI
26.350.036
146.925
146.280
149.316
241.512
146.925
-
628.284
5.837.061
117.040
76.105
1.114
-
2.886
2.553
8.989
26.100.525
4.366
-
4.294.026
2008
Rp'000
2007
4.294.026
5.950.187
88.048 89.478
8.076
14.659
4.294.026
Merupakan hutang atas komisi kepada broker dan agen asuransi Perusahaan.
24
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
37/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
20. PERPAJAKAN
a. Pajak di bayar di muka
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
b. Hutang pajak
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23/26Pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2
c. Pajak penghasilan badan
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi
Dikurangi:Perbedaan tetap
Beban pajak dan lainnya
Laba/(rugi) penilaian investasi jangka panjang
Beban asuransi
Sumbangan
Perbaikan dan pemeliharaan
Pendidikan dan latihan
Jamuan dan representasi
Pendapatan bunga
Lain-lain
Perbedaan waktuPenyusutan aset tetap
Penyisihan uang jasa karyawan
Klaim IBNR
Kenaikan/(penurunan) premi yang belum
merupakan pendapatan
Rugi penjualan aset tetap
5.368.353
809.977
8.115.347
940
(9.658.188)
4.151
2008
(758.498)
(1.815.251)
12.327.455
1.037.614
48.324
111.510
423.700
34.418
37.880
-
(2.347.896)
(293.315)
771.611
(2.318.500)
1.989.325 (3.294.933)
83.843
385.340 649.119
154.323
5.405.448
Rp'000
1.628.811
21.963.027
928.847
Rekonsiliasi antara perhitungan pajak kini dengan pajak menurut fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :
109.711
Rp'000
1.618.221
(422.966)
409.776
(3.423.720)
845.564
Rp'000
274.320
Rp'000
979.299
2007
19.999.221
1.556.042
-
Rp'000
62.179
2008
9.159
(1.817.225)
2.208.594
2007
1.903.131
274.320
Rp'000
2007
1.934.274
2008
25
-
7/22/2019 ABDA Annual Report 2008
38/53
PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
Laba fiskal tahun berjalanLaba fiskal tahun 2007Laba fiskal tahun 2006Rugi fiskal tahun 2005Rugi fiskal tahun 2004Rugi fiskal tahun 2003
Jumlah kompensasi rugi fiskal
umu as rug s a
d. Estimasi pajak penghasilan tangguhan
Aset pajak tangguhan :Rugi fiskal yang dapat dikompensasiKlaim IBNRPenyisihan piutang lain-lainPenyisihan uang jasa karyawanPenyusutan aset tetap
Kewajiban pajak tangguhan :Premi yang belum merupakan
pendapatan
Rp'000
(44.890.592)(12.598.020) (12.598.020)
3.109.476
(11.288)253.669
419.740
Pajak tangguhan
Rp'000
(5.911.772)9.021.248
(8.173.252)
231.483(3.591.216)
461.485
450.000
10.518.505
(3.359.733)
450.1971.016.403762.734
31 Desember 2007Rp'000
122.933
di laporan laba rugi 31 Desember 2008
450.000-
Rp'000
542.673(6.508.569) 4.009.936
(13.366.453) (35.061.684)
2008
Di bulan September 2008, Dewa