ABC in Government

15
ACTIVITIY-BASED COSTING IN GOVERNMENT : POSSIBILITIES AND PITFALLS ABC adalah pusat dari perspektif manajemen yang lebih besar yang dikenal sebagaimana manajemen berbasis aktivitas, atau ABM. Meskipun populer dalam literatur, belum banyak yang mengetahui lebih rinci tentang ABC, terutama di kalangan pemerintah. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab berkaitan dengan rincian tentang bagaimana penerapan, kemungkinan penggunaan, serta biayadan manfaat dari ABC. Memang, masih belum jelas apakah ABC cocok digunakan di pemerintahan, mengingat kenyataan bahwa banyak program pemerintah tidak menjual jasa mereka. Artikel ini mencoba mengatasi masalah ini dengan menghadirkan dasar-dasar konseptual dan detail dari ABC, membandingkan sistem ini dengan sistem akuntansi biaya yang lebih tradisional, membahas kemungkinan ABC dalam pemerintahan, dan mempertimbangkan satu kota kecil mungkin mendapat manfaat dari pelaksanaan ABC. Pendahuluan Dalam dua dekade terakhir, kita telah mendengar dan membaca tentang manfaat yang besar dari model biaya ini, yang disebut sebagai biaya berbasis aktivitas (ABC). Menambahkan pada konsep, ABC adalah jantung dari perspektif manajemen yang dikenal sebagai manajemen berbasis kegiatan, atau ABM, yang meliputi perencanaan, penganggaran, evaluasi, dan pengambilan keputusan manajemen. Pada poin ini, akan bijaksana, bahkan penting untuk menanyakan pertanyaan dasar tentang ABC. Pertama, ABC adalah alat manajemen yang ketat dan kuat yang seharusnya diklasifikasikan sebagai alat manajemen yang penting, atau hanya sebuah trend manajemen untuk waktu yang singkat, mengecewakan, dan kemudian memudar dari tempat kejadian? Apakah melakukan ABC akan mendapat manfaat yang lebih besar daripada biaya pelaksanaan sistem tersebut? dan akhirnya, seberapa "fit"alat ini ketika kita mencoba untuk menerapkannya kepada pemerintah? setelah semua, seperti banyak

description

...

Transcript of ABC in Government

Page 1: ABC in Government

ACTIVITIY-BASED COSTING IN GOVERNMENT :

POSSIBILITIES AND PITFALLS

ABC adalah pusat dari perspektif manajemen yang lebih besar yang dikenal sebagaimana manajemen berbasis aktivitas, atau ABM. Meskipun populer dalam literatur, belum banyak yang mengetahui lebih rinci tentang ABC, terutama di kalangan pemerintah. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab berkaitan dengan rincian tentang bagaimana penerapan, kemungkinan penggunaan, serta biayadan manfaat dari ABC. Memang, masih belum jelas apakah ABC cocok digunakan di pemerintahan, mengingat kenyataan bahwa banyak program pemerintah tidak menjual jasa mereka. Artikel ini mencoba mengatasi masalah ini dengan menghadirkan dasar-dasar konseptual dan detail dari ABC, membandingkan sistem ini dengan sistem akuntansi biaya yang lebih tradisional, membahas kemungkinan ABC dalam pemerintahan, dan mempertimbangkan satu kota kecil mungkin mendapat manfaat dari pelaksanaan ABC.

Pendahuluan

Dalam dua dekade terakhir, kita telah mendengar dan membaca tentang manfaat yang besar dari model biaya ini, yang disebut sebagai biaya berbasis aktivitas (ABC). Menambahkan pada konsep, ABC adalah jantung dari perspektif manajemen yang dikenal sebagai manajemen berbasis kegiatan, atau ABM, yang meliputi perencanaan, penganggaran, evaluasi, dan pengambilan keputusan manajemen. Pada poin ini, akan bijaksana, bahkan penting untuk menanyakan pertanyaan dasar tentang ABC. Pertama, ABC adalah alat manajemen yang ketat dan kuat yang seharusnya diklasifikasikan sebagai alat manajemen yang penting, atau hanya sebuah trend manajemen untuk waktu yang singkat, mengecewakan, dan kemudian memudar dari tempat kejadian? Apakah melakukan ABC akan mendapat manfaat yang lebih besar daripada biaya pelaksanaan sistem tersebut? dan akhirnya, seberapa "fit"alat ini ketika kita mencoba untuk menerapkannya kepada pemerintah? setelah semua, seperti banyak dari akuntansi biaya pada umumnya, akar ABC berada di sektor swasta dan bahkan lebih sempit, dalam industri manufaktur. Dengan demikian, kegunaannya dalam sektor publik belum sepenuhnya dijelaskan.

Kita mencoba untuk menjelaskan isu-isu kunci dengan :

1. meninjau pengguna dasar ABC2. Mencoba untuk menerapkannya ke dalam satu kota kecil Ohio (Wooster), dan3. Memeriksa baik manfaat kuantitatif dan kualitatif dan biaya yang terkait dengan

implementasi tersebut.

Kebanyakan referensi dan literatur penelitian dari ABC mendiskusikan agar dapat membuat biaya yang paling akurat untuk produk/barang akhir. Dalam pemerintahan, tentunya kita sering memperhatikan biaya dari jasa akhir kita. Karena itu kita harus menentukan konsep ABC yang sesuai untuk lingkungan jasa. Kedua, kita akan mencoba mengetahui kemungkinan dan kesulitan dari mengimplementasikan ABC dalam satu kota.

Page 2: ABC in Government

Manfaat dari Akuntansi Biaya

Sistem akuntansi biaya yang modern dibuat untuk mempertemukan informasi biaya dari barang dan jasa yang diperlukan organisasi. Informasi yang disediakan oleh akuntansi biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori

Pertama, sistem akuntansi biaya harus menyediakan laporan rutin internal kepada manajer yang berisi infoemasi dan pengaruh dari perilaku yang berkaitan dengan manajemen biaya dan perencanaan dan pengendalian dari kegiatan operasional.

Kedua, sistem biaya harus menyediakan informasi internal non rutin jeoada manajer untuk pengambilan keputusan dan strategi seperti penentuan harga, memilih produk dan jasa yang dihasilkan, menginvestasikan aset dan merumuskan kebijakan jangka panjang.

Ketiga, sistem harus dapat memfasilitasi laporan eksternal melalui laporan keuangan untuk pembayar pajak, investor pemerintah dan pihak berkepentingan lainnya.

Akuntansi biaya telah berkembang dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan informasi, disebutkan diatas, untuk perencanaan, pengendalian bagi manajer dan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, yaitu laporan keuangan.

Untuk lebih jelasnya, pada awal tahun 1920, Clark meneliti ada 10 fungsi penting dari sistem akuntansi biaya :

1. Menentukan harga yang optimal dari barang atau jasa yang akan dijual 2. Membantu memperbaiki batas minimum dari pemotongan harga3. Menentukan barang atau jasa yang paling menguntungkan dan yang paling tidak

menguntungkan4. Membantu mengendalikan persediaan5. Menetapkan nilai persediaan6. Menguji efisensi dari proses yang berbeda7. Menguji efisiensi dari departemen yang berbeda8. Mendeteksi adanya kerugian, pencurian dan pemborosan9. Memisahkan biaya yang menganggur dari biaya produktif10. Mengingkat pada akun dalam laporan keuangan

Beberapa item ini berkaitan dengan aspek perencanaan dan pengendalian dimana item yang lain berkaitan dengan aspek pelaporan eksternal. Fungsi yang dibutuhkan dalam sistem akuntansi biaya tetap sama dan tidak berubah selama bertahun-tahun. Bagaimanapun, baru-baru ini, setelah bertahun-tahun diterima, dua perubahan mendasar terjadi dalam akuntansi biaya dan penerapannya. Pertama, perubahan pada proses peningkatan teknologi dan semakin sedikit mengunakan buruh, biaya overhead dan biaya tidak langsung menjadi semakin besar proporsinya dalam total biaya. Kedua, organisasi berhadapan dengan masalah efisiensi yang terkait dengan persaingan global dan domestik, pemotongan biaya, privatisasi dan peningkatan efisiensi, mereka telah dipaksa untuk meninjau lebih lanjut tentang ABC.

Page 3: ABC in Government

Permasalahan Pada Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Organisasi telah berubah sejak pengembangan sistem akuntansi biaya tradisional. Ketika sistem akuntansi biaya pertama kali dikembangkan, biaya tenaga kerja dan biaya material adalah biaya yang paling signifikan dalam menghasilkan produk. Biaya overhead hanya membutuhkan 5-15% dari total biaya. Saat ini, biaya overhead menjadi lebih besar dari presentase total biaya produk dimana biaya tenaga kerjasemakin menurun dari presentase total biaya. Sistem biaya tradisional dibust untuk memotivasi dan mengevaluasi efisiensi dari proses internal-perubahan bahan mentah menjadi barang jadi. Belakangan ini, terdapat kenaikan yang signifikan dari jumlah produk yang diproduksi dalam lingkungan manufaktur- lingkungan yang tidak didesain untuk sistem akuntansi biaya tradisional.

Gampangnya, sistem akuntansi biaya tradisional tidak berubah dalam mengenali perubahan yang terjadi di lingkungan kerja. Hasilnya ialah biaya overhead yang besar akan dialokasikan pada barang atau jasa pada dasar alokasi yang sama sehingga tidak tepat dalam hubungan sebab-akibat.

Contoh ilustrasi pada konsep akuntansi biaya tradisional :

Asumsi bahwa kota memiliki dinas pemadam kebakaran yang menyediakan dua jasa utama- untuk memadamkan kebakaran dan utnuk menyediakan jasa inspeksi penyelamatan kebakaran pada perusahaan swasta dan perorangan. Fokus dari contoh ini adalah inspeksi penyelamatan kebakaran yang disediakan oleh dinas pemadam kebakaran. Dinas ini memiliki dua kategori utama biaya yaitu biaya langsung dan biaya overhead. Biaya overhead termasuk administrasi, pemeliharaan, depresiasi dari truk, peralatan dan stasiun. Asumsi bahwa dinas ini memiliki biaya tenaga kerja langsung $30 per jam dan berencana untuk memanfaatkan 1.500 jam tenaga kerja pada periode tersebut dan biaya overhead sebesar $300,000.

Sistem akuntansi biaya tradisional akan memanfaatkan kelompok overhead dengan dasar alokasi tunggal. Sehingga, biaya inspeksi kebakaran akan memasukan biaya tenaga kerja langsung dan overhead berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Asumsi bahwa dinas pemadam mengadakan dua jam inspeksi kebakaran pada bisnis lokal, maka biaya inspeksi akan seperti tabel dibawah :

Biaya dari inspeksi kebakaran dengan sistem akuntansi biaya tradisionalBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead yang dialokasikan dari biaya tenaga kerja langsung

$60 (2 x $30/jam)$400 ($300,000 biaya overhead/ 1,500 jam) x 2 jam tenaga kerja

Total Biaya $460

Pada keadaan ini, sistem tradisional tidak memberikan informasi yang paling akurat. Pertama, biaya overhead dialokasikan pada inspeksi termasuk biaya overhead yang tidak berhubungan dengan proses inspeksi kebakaran (contoh : pemeliharaan truk dan peralatan lainnya). Sebagai tambahan, tidak ada hubungan sebab-akibat pada tenaga kerja langsung dan overhead.

Ketidakakuratan dari informasi biaya akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Biaya ganti rugi dan kalkulasi harga, yang secara langsung tergantung pada informasi biaya

Page 4: ABC in Government

barang/jasa akan salah dinilai dibawah sistem akuntansi biaya tradisional. Lebih jauh, akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah.

Seringkali sistem akuntansi biaya gagal untuk menyediakan informasi biaya yang akurat, dalam artikel “You Need a New Cost System When...: pada 1989 mendiskusikan beberapa tanda-tanda yang mengindikasikan adanya sistem biaya yang salah sebagai berikut :

1. Manajer fungsional ingin menurunkan garis keuntungan2. Profit margin sulit untuk dijelaskan3. Sulit untuk membuat barang yang menunjukkan laba besar4. Tiap departemen memiliki sistem biaya tersendiri5. Departemen akunting menghabiskan banyak waktu pada proyek tertentu6. Organisasi memiliki ceruk laba yang tinggi sendiri7. Pelanggan tidak khawatir dengan kenaikan harga8. Harga kompetitor sangat rendah9. Hasil dari penawaran sulit untuk dijelaskan10. Tawaran penjual lebih rendah dari yang diharapkan11. Laporan biaya berubah seiring dengan perubahan kebijakan akuntansi dan keuangan

Walaupun situasi diatas terjadi pada sektor swasta dan bukan pada sektor publik, tetapi mereka masih menyarankan masalah yang sama yang akan timbul pada tiap sistem akuntansi biaya.

Perbedaan pandangan pada biaya : Biaya Berbasis Kegiatan

Biaya berbasis kegiatan telah banyak disarankan sebagai solusi dari masalah yang terkait dengan sistem akuntansi biaya tradisional. ABC telah didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang fokus terhadap aktivitas organisasi sebagai dasar objek biaya, dan menggunakan kegiatan tersebut sebagai dasar untuk menyusun objek biaya lainnya. Sistem ABC mengakui kegiatan tersebut tekait dengan biaya dari barang/jasa. Sistem ini menilai kegiatan yang dikonsumsi oleh barang/jasa akan menaikkan biaya. Ketika kegiatan dibuat/dirubah makan biaya juga akan dibuat/dirubah. ABC menekankan bahwa volume dari barang/jasa tidak memicu biaya, tetapi kegiatan yang terlibat dalam proses produksilah yang menimbulkan biaya.

Biaya yang tidak dapat dialokasikan secara langsung pada barang/jasa akan masuk kedalam overhead dan dialokasikan untuk barang berdasarkan kegiatan yang memiliki hubungan sebab-akibat pada biaya yang timbul. Organisasi diharapkan memiliki pemahaman yang lebih mengenai kapan dan bagaimana overhead akan terjadi. Kebanyakan organisasi akan melakukan analisis mendalam mengenai proses dan kegiatan mereka. Yang lebih penting, dalam pandangan akuntansi, sistem ini akan dapat menetapkan biaya barang/jasa yang sebenarnya.

Mengasumsikan bahwa dinas pemadam kebakaran mengimplementasikan sistem ini. Pada penerapan, mereka mengidentifikasi tiga biaya overhead- biaya overhead yang terjadi untuk memadamkan kebakaran, biaya overhead administrasi pada inspeksi kebakaran dan biaya overhead inspeksi. Karena contoh kita fokus terhadap departemen inspeksi kebakaran, maka kita akan melihat kepada dua kelompok overhead. Biaya administrasi dari inspeksi kebakaran

Page 5: ABC in Government

terdiri dari biaya kantor dan biaya gaji. Asumsikan bahwa kedua biaya ini sejumlah $10,000 dan dialokasikan berdasarkan inspeksi pada periode tersebut, terjadi lima puluh kegiatan inspeksi. Biaya overhead inspeksi termasuk pemeliharaan dan depresiasi dari kantor dan peralatan inspeksi. Biaya ini sejumlah $5,000 dan dialokasikan berdasarkan jam inspeksi. Pada periode tersebut, dinas pemadam diharapkan dapat menghasilkan 100 jam inspeksi kebakaran. Menggunakan ABC, maka biaya overhead dialokasikan berdasarkan hubungan sebab akibat. Total biaya untuk dua jam inspeksi dikalkulasi pada tabel berikut :

Biaya dari inspeksi kebakaran dengan sistem akuntansi berbasis kegiatanBiaya tenaga kerja langsungBiaya administrasi overheadBiaya overhead inspeksi

$60 (2 x $30/jam)$200 ($10,000/50 inspeksi)$100 ($5,000/100 jam x 2 jam per inspeksi)

Total Biaya $360

Biaya yang lebih rendah dari inspeksi dengan menggnakan sistem ABC mencerminkan kenyataan ekonomi dari situasi. Sistem ABC hanya mengalokasikan biaya pada proses inspeksi yang dikaitkan dengan proses inspeksi. Sebagai tambahan, biaya tersebut dialokasikan berdasarkan hubungan sebab-akibat, kegiatan yang dapat menimbulkan biaya.

Keunggulan dari sistem ABC diilustrasikan pada contoh tersebut diatas. Pertama, dinas pemadam akan mendapatkan informasi biaya yang lebih akurat yang dapat digunakan untuk pengendalian biaya. Pada sistem tradisional, biaya jasa terdistorsi pada kurangnya sebab akibat yang dapat menimbulkan biaya yang sebenarnya. Hal ini akan menyebabkan penetapan biaya yang tidak akurat. Pada sistem ABC, dengan beberapa kelompok overhead dan dasar alokasi, akan didapat biaya inspeksi $360. Secara intuisi, akan lebih mendapatkan data yang akurat tentang biaya dengan nilai potensial yang masuk akal, dalam penetapan harga, perbandingan biaya. Dilain pihak, apakah menambah penetapan biaya kepada sistem akan menambah manfaat?

The “Fit” of ABC in Government

Sektor swasta terlebih dahulu menggunakan akuntansi biaya dan ABC pada tahun 1980an dan 1990an, sedangkan sektor pemerintah menunjukkan ketertarikan dengan ABC sekitar satu dekade setelah sektor swasta. Hal ini dikarenakan pemerintah sering mencoba alat manajemen baru beberapa tahun setelah digunakan oleh sektor swasta. Sistem manajemen yang telah ada sebelumnya yaitu:

1. Performance Based Budgeting (1960-an)2. Zero-Based Budgeting (1970-an)3. Total Quality (1980-an)

Perbandingan Biaya Tradisional dengan ABC dapat dilihat dari paper dalam The Government Accounting Journal

Page 6: ABC in Government

Traditional vs. Activity View of Budget InformationTraditional View   Activity View  Salaries & Benefit $900.000 Prepare Collections ProceduresTravel Expenss 3.000 Compile Input Data 58.000Space Rental & Phones 145.000 Verify Input Data 346.000

Contractual Services 93.000 Create Monthly Camera Copy 23.000Printing & Reproductions 1.000 Print & Distribute Monthly Report 69.000Training 6.000 Create Annual Camera Copy 12.000Health Units 3.000 Print & Distribute 23.000Supplies 1.000 Manage Human Resources 92.000Equipment 2.000 Perform Admin Functions 104.000   Perform File/System Admin 92.000  Provide Training 23.000  Attend Training 46.000

ABC mengkategorikan dalam overhead atau biaya tidak langsung, penganggaran per kegiatan sehingga dapat terlihat jumlah pegawai yang mengerjakan bagian berbeda atau membagi secara proporsional berdasarkan total anggaran.

A Further Cost Accounting Illustration: Recreation in Wooster, Ohio

Nama Kota : Wooster

Populasi : 25.000 jiwa

Lokasi : Utara tengah negara bagian Ohio

Kepala Pemerintahan : Walikota

Anggaran : $15,000,000 untuk dana pemerintah$42,000,000 untuk kegiatan perusahaan dan menyediakan berbagai macam layanan kota dimaksud oleh piagam/perjanjian kota.

Jenis pelayanan : polisi, pemadam kebakaran, taman dan rekreasi, standar bangunan dan zonanisasi, air dan saluran pembuangan, transportasi dan layanan administrasi umum

Sistem Keuangan : Akuntansi Biaya (Pemenang Comprehensive Annual Financial Report=CAFR)

Page 7: ABC in Government

“Kota Wooster adalah pemerintah kecil yang cukup canggih dan makmur”

Current Cost System

karena kurangnya kontrol langsung oleh departemen, Departemen Keuangan memutuskan untuk memasukkan biaya di tingkat pusat biaya ,tetapi untuk melaporkan secara terpisah sehingga setiap analisis biaya dapat mencakup atau mengecualikan biaya yang sesuai dan tergantung pada penggunaan manajemen yang dibuat dari data biaya.

Laporan Pusat Biaya pada Bulan Desember berdasarkan sistem diatas.

Swimming Pools Community Center RecreationPersonal Services $107.793 38,7% $170.756 53,7% $284.311 66,2%Operating/Maintenance 80.874 29,0% 85.512 26,9% 78.217 18,2%

Vehicle Maintenance 6.42

7 Overhead 46.904 16,8% 34.648 10,9% 40.860

Report Expenses Monthly

Cost Center Level

Operating Manager

Prepared on the Accrual Basis of Accounting

Including Depretiation and Overhead Allocation

5 Overhead Pools:Buildings and maintenance: utilities, cleaning contracts, phone sytem, postage meterEngineering: general engineering and maintaining the general infrastructure systemLaw: salaries of the Law Director and support staffFinance: salaries and other costs associated with the Finance-Director, Accounting Payables and Payroll, Information System, and Internal Control and AuditAdministration: salaries of the Director of Administration and other personnel, printing, copying and cty liability insurance

Page 8: ABC in Government

5 Overhead Pools:

Swimming PoolsCommunity

Center RecreationBuilding Maintenance $2.401 5,1% $2.330 6,7% $1.074 2,6%

Enginering 2.920 6,2% 2.83

3 8,2% 1.30

7 3,2%

Law 2.34

0 5,0% 3.51

0 10,1% 5.07

0 12,4%

Finance 7.51

0 16,0% 11.265 32,5% 16.273 39,8%

Apa yang harus dilakukan Wooster untuk menerapkan ABC?

Meskipun Wooster sudah memiliki sistem akuntansi biaya tetapi belum menerapkan ABC. Dimana hanya mengalokasikan pada satu macam dasar pengalokasian, yang seharusnya kelompok biaya overhead harus dipelajari dan dibagi menjadi beberapa biaya kegiatan yang dialokasikan berdasarkan beberapa basis yang jelas dan menunjukkan hubungan sebab akibat.

Pada skema alokasi biaya yang lama, Wooster belum membagi dan membebankan biaya untuk tiap kegiatan pada tiap-tiap kelompok kegiatan. Oleh karena itu, penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Bekerja dengan para staf dan membuat daftar kegiatan.2. Membuat penilaian tentang cost driver yang paling cocok dalam menghubungkan

antara biaya overhead kegiatan ke jasa yang disediakan dengan menggunakan analisa kegiatan.

3. Berdasarkan analisa tersebut maka tidak hanya sekedar membebankan biaya tetapi pada beberapa kasus cenderung pengalokasiannya pada beberapa bagian program menjadi tidak seharusnya. (lihat tabel berikut)

Sayangnya untuk mengkonversi menjadi ABC tidak bisa dilanjutkan karena biaya tidak tersedia dari kegiatan yang penulis konsep untuk menyusun biaya apa saja yang terkait dengan kegiatan tersebut sehingga diperlukan beberapa bulan pengamatan lebih lanjut, paling tidak dalam setahun.

Page 9: ABC in Government

Hal ini dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Accounts Payable Payroll Maintaining Information Systems Internal Control and AuditLaw: $ 10,920 Representing the City Drafting Legislation Representing the City in legal & insurance claims Reviewing ContractsAdministration: $ 59,598 Recruitment/hiring Training Recordkeeping Printing/copying Liability insuranceParks/Recreation Overhead: $ 3,981 Equal SharesTotal Allocation: $ 122,412 -

% Total Budgeted Expenses

% Total Budgeted Expenses

Number FTE Employees

Dari hasil penelitian, bahwa pegawai perlu mencatat bagaimana mereka menghabiskan waktunya per kegiatan, biaya konversi dan training yang dibutuhkan dalam menerapkan ABC dan biaya yang timbul pada awal penerapan ABC untuk mempertahankan sistem yang tidak akan menambah biaya secara signifikan. Disamping itu, pejabat kota harus memahami bahwa biaya konversi dan training akan sebanding dengan manfaat yang akan diperoleh.

Beberapa pihak setuju dengan usaha penerapan ABC, alasannya:

1. Memberikan manfaat untuk manager local yang dapat mendorong pihak-pihak terkait untuk memperhatikan biaya tidak langsung/biaya pendukung dalam sudut pandang baru dan tanggap terhadap biaya-biaya tersebut sehingga bisa focus pada suatu kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi pengguna atau pembayar pajak.

2. Analisa meningkatkan kondisi dimana beberapa biaya sebenarnya adalah biaya langsung sehingga tidak memerlukan alokasi dan bisa langsung dibebankan.

3. Usaha untuk menentukan proses alokasi dengan mengidentifikasi cost driver dengan hubungan sebab akibat yang jelas dalam membangun perhatian atas biaya ohervead agar penyebab biaya tersebut dapat dimonitor dan dievaluasi.

4. Alokasi yang akurat dari biaya overhead ke layanan akhir dapat menimbulkan perhatian pejabat terkait tentang pertanyaan dan kebijakan termasuk harga, subsidi, privatisasi, efesiensi dsb.

Page 10: ABC in Government

Sementara pihak yang kontra berpendapat bahwa penerapan ABC akan menimbulkan biaya yang tinggi terkait proses review yang lengkap, memerlukan kemampuan teknis, pembangunan tim, pelatihan, promosi dan biaya lainnya yang dibutuhkan, yang diperkirakan sebesar $75,000. Ini semua merupakan investasi yang harus dapat dibandingkan dengan manfaat dari ABC tersebut.

Kesimpulan penerapan ABC di Wooster:

1. Dasar pembagian harus adil dan dapat diprediksi.2. Pembebanan harus masuk akal dibanding manfaat yang diperoleh.3. Sistem alokasi biaya harus tidak terlalu mahal untuk diterapkan.4. Hubungan antara biaya yang dialokasikan dengan basis alokasi usulan tidak tepat.

Realitas Penerapan ABC

Dalam pembuatan keputusan apakah akan menerapkan ABC atau tidak, manajemen harus dapat menganalisa 2 (dua) pertanyaan berikut:

1. Apakah informasi yang dihasilkan dari ABC akan menyediakan data yang secara signifikan berbeda dari sistem akuntansi tradisional.

2. Jika informasi tersebut berbeda, apakah akan merubah keputusan yang akan diambil manajemen

Menurut Angela Norkiewics, dalam bukunya Management Accounting, bahwa ada 9 (Sembilan) langkah penerapan ABC, tahap-tahapnya meliputi yaitu:

1. Perencanaan yang hati-hati di awal;2. Memecahkan masalah begitu timbul;3. Melatih staf dan tim kerja;4. Dokumentasi procedural;5. Analisa biaya dan identifikasi kegiatan;6. Penetapan biaya kegiatan dan cost drivers;7. Otomatisasi proses;8. Pelatihan manajemen dalam menggunakan data

Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan dari jurnal ini adalah karena banyaknya tahap-tahap yang tidak finansial maka jika terjadi kegagalan dalam implementasi, bisa jadi bukan karena apa yang dilakukan tetapi bagaimana cara melakukannya.

Keengganan untuk berubah adalah halangan utama termasuk kesulitan antara lain:1. Orang-orang terkait akan bertahan dan mungkin melawan jika diharuskan berubah;2. Biaya perubahan bisa jadi sangat besar dalam hal biaya maupun waktu;3. Akan ada pergeseran keseimbangan kekuasaan organisasi.

Bahwa penerapan ABC itu pekerjaan yang sulit, membutuhkan komitmen dari manajeman, membutuhkan sosialisasi yang hati-hati untuk mengatasi kecemasan yang tidak dapat dihindari yang pasti akan mengikuti perubahan yang terjadi. Manajemen harus mempertimbangan bagaimana mereka akan mempergunakan informasi yang baru dari ABC tersebut dan apakah manfaat yang diperoleh sesuai dengan investasinya. Penerapan sistem baru pasti membutuhkan biaya baik itu waktu pekerja dan moralnya. ABC lebih dari sekedar memotong biaya, tapi penggunaan ABC harus diidentifikasi dan secara tulus disampaikan ke organisasi jika keseluruhan manfaat dari sistem bisa direalisasikan.