ABATOAR RPA

14
LAPORAN MATA KULIAH ABATOAR KUNJUNGAN RUMAH POTONG AYAM (RPA) KEBON PEDES, PONDOK RUMPUT, BOGOR, JAWA BARAT Dosen pembimbing : Ir. Niken Ulupi Dudi Firmansyah, SPt Oleh kelompok 3 : 1) Janis Wicahyo (J3I113014) 2) Sarah Estefan (J3I113027) 3) M. Ubaidillah Z (J3I113034) 4) Weni Wardani (J3I113041) 5) Yusuf Abrori I (J3I113046) 6) Willy Saputra T (J3I213079) PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

description

Kunjungan RPA Kebon Pedes, Pondok Rumput, Bogor

Transcript of ABATOAR RPA

LAPORANMATA KULIAH ABATOARKUNJUNGAN RUMAH POTONG AYAM (RPA) KEBON PEDES, PONDOK RUMPUT, BOGOR, JAWA BARAT

Dosen pembimbing :Ir. Niken UlupiDudi Firmansyah, SPt

Oleh kelompok 3 :1) Janis Wicahyo(J3I113014)2) Sarah Estefan(J3I113027)3) M. Ubaidillah Z(J3I113034)4) Weni Wardani(J3I113041)5) Yusuf Abrori I(J3I113046)6) Willy Saputra T(J3I213079)

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAKPROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR2014

6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan praktikum mata kuliah Abatoar yang berjudul KUNJUNGAN RUMAH POTONG AYAM (RPA) KEBON PEDES, PONDOK RUMPUT, BOGOR, JAWA BARAT ini dengan lancar.Makalah ini ditulis dari hasil kunjungan dan sumber referensi sekunder yang penulis peroleh dari buku-buku yang berkaitan dengan rumah potong ayam (RPA) tradisional, serta infomasi dari media massa (internet). Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing mata kuliah Abatoar atas bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan ini.Penulis berharap, laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terutama dalam hal menambah wawasan dan pengetahuan mengenai rumah potong ayam, khususnya bagi penulis.

Bogor, 19 Maret 2014

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I1PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Tujuan2BAB II2TINJAUAN PUSTAKA22.1Pengertian Ayam Ras Pedaging22.2Definisi RPA2BAB III3METODE33.1Waktu dan tempat33.2Pelaksanaan3BAB IV4HASIL DAN PEMBAHASAN44.1Loading44.2Killing44.3Pencelupan Ke Air Panas44.4Pencabutan Bulu (Scalding)54.5Pengeluaran Giblet (Eviceration)54.6Packaging54.7Pendistribusian5BAB V6KESIMPULAN6BAB VI6DAFTAR PUSTAKA6

ii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangNama pemilik RPA: SuwantoDaerah asal : Solo, Jawa Tengah.Sebelum memulai usaha RPA ini, awalnya Pak Suwanto harus berdagang ke pasar di daerah Kresek. Kemudian, beliau mempunyai injisiatif untuk mendirikan RPA. Nah, penghasilan dari berdagang itu beliau tabung untuk dijadikan modal awal mendirikan sebuah rumah potong ayam (RPA). Sekarang, RPA ini sudah berdiri selama 18 tahun. Jumlah pekerja tetap di RPA ini berjumlah 8 orang, dan sebagian pekerja di RPA ini merupakan kerabat Bapak Suwanto sendiri.RPA ini masih menggunakan sistem tradisional. Akan tetapi, ada beberapa proses di RPA ini yang sudah menggunakan mesin. Menurut Bapak Suwanto, beliau membeli mesin tersebut dari tetangganya. Pada saat membeli mesin ini, beliau berkata bahwa dalam pembelian mesin tidak terlalu penting jika hanya melihat mereknya, tetapi yang lebih penting adalah melihat kualitas dari mesin tersebut.Awalnya, usaha dalam RPA ini hanya memotong ayam sekitar 500 ekor/ hari. Seiring dengan perkembangan RPA yang lumayan pesat, sekarang RPA ini dapat memotong ayam hingga 1500-2000 ekor/ hari. Ayam-ayam yang di potong di RPA ini biasanya berasal dari farm di daerah Sukabumi dengan syarat permintaan bobot badan ayam hidup seberat 1,5 kg dari Pak Suwanto.Harga jual ayam potong yang diedarkan adalah sebagai berikut : Ayam potong utuh (tanpa giblet): Rp 23.000,-/ ekor Karkas utuh (tanpa giblet) : Rp 25.000,-/ ekor Usus : Rp 12.000,-/ kg Hati + ampela + jantung: Rp 1.500,-/ ekor

1.2 TujuanDalam melakukan kunjungan ke RPA Pondok Rumput, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam RPA. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat belajar melakukan kegiatan yang berlangsung di RPA.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ayam Ras Pedaging(Rahayu, 2011) Ayam ras pedaging adalah ayam ras yang dibudidayakan untuk menghasilkan daging. Ayam ras yang diusahakan untuk pedaging ada dua macam, yaitu ayam pejantan dan ayam ras pedaging yang berasal dari indukan unggul untuk pedaging (biasa disebut ayam broiler). Ukuran badan ayam pedaging relatif besar, padat, kompak, dan berdaging penuh sehingga disebut tipe berat tetapi menghasilkan jumlah telur yang relatif sedikit dibandingkan ayam petelur. Tipe ayam pedaging di antaranya adalah brahma putra dan cochin cina. Ada ayam pedaging yang kakinya tidak berbulu, yaitu ayam bangsa cornish dan sussex. Contoh strain ayam pedaging adalah Cobb dan Hybro. Sedangkan contoh pada ayam kampung adalah pelung.2.2 Definisi RPA(BSN, 1999) Rumah potong unggas adalah kompleks bangunan dengan desain dan kontuksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan hygiene tertentu serta digunakan sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum.BAB IIIMETODE

3.1 Waktu dan tempatKunjungan IHari/ tanggal: Kamis, 27 Februari 2014 Jumat, 28 Februari 2014Waktu: 22.00 03.00 WIBKunjungan IIHari/ tanggal: Kamis, 06 Maret 2014 Jumat, 07 Maret 2014Waktu: 22.00 04.00 WIB3.2 PelaksanaanKunjungan IPada awalnya kami mencari lokasi. Setelah menemukan lokasi, kami meminta izin melakukan pengamatan. Pada saat pengamatan pertama-tama melihat kegiatan yang sedang dilakukan pekerja di RPA. Disela-sela kegiatan pengamatan, juga di lakukan pengambilan gambar sebagai dokumentasi.Kunjungan IIPada kunjungan kedua kami melakukan praktik langsung, yaitu mulai membantu kegiatan yang dilakukan oleh para pekerja untuk melaksanakan pemotongan ayam di RPA, setelah itu kami melakukan wawancara kepada pemilik RPA dan para pekerja. Kegiatan kami yang terakhir yaitu pengambilan gambar untuk perbaikan dan kekurangan data kunjungan I.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 LoadingProses loading yaitu proses penungguan/ penyimpanan ayam hingga proses pengadaan ayam ke RPA. Dengan kata lain, proses ini juga dapat diartikan sebagai proses dibawanya ayam dari tempat pemeliharaan atau farm ke RPA. Dalam proses ini, ayam yang akan dipotong diseleksi terlebih dahulu baik bobot badan maupun kesehatannya. Ayam yang telah diseleksi dimasukkan kedalam box khusus. Kemudian box tersebut disusun dengan rapih kedalam truk. Selanjutnya truk dioperasikan menuju RPA. Setelah sampai di RPA, box-box tersebut diturunkan. Lalu ayam-ayam yang ada di dalamnya siap untuk dipotong.4.2 KillingSetelah proses loading adalah proses killing, di dalam proses ini ada empat saluran yang harus terpotong yaitu saluran pencernaan, saluran pernafasan, arteri dan vena. Setelah disembelih, biasanya ayam diletakkan di dalam tong agar darah habis dan tidak menetes lagi. Menurut syariat Islam dalam proses killing ini harus di lakukan dengan membaca doa terlebih dahulu sebelum menyembelih, Memotong ayam harus menggunakan pisau yang tajam. Selain itu, dalam proses menyembelih pisau tidak boleh diangkat dua kali karena dapat menyiksa ayam dan ayam yang di sembelih tersebut menjadi haram. MUI menginstruksikan label halal untuk semua produk yang akan di konsumsi oleh masyarakat karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.4.3 Pencelupan Ke Air PanasPada proses selanjutnya yaitu proses pencelupan ayam yang telah disembelih kedalam air panas. Air panas yang dimaksud dalam proses ini bukanlah air yang dipanaskan hingga 100C. Namun, air panas disini yaitu air yang dipanaskan dan suhunya sekitar 45-55C. Proses pencelupan ini dilakukan guna memperbesar pori-pori pada kulit ayam. Jika pori-pori kulit ayam telah membesar, maka akan lebih memudahkan proses pencabutan bulu (scalding).4.4 Pencabutan Bulu (Scalding)Proses pencabutan bulu di RPA milik Pak Suwanto tidak dilakukan secara manual melainkan sudah menggunakan mesin. Penggunaan mesin ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan pekerja serta mengefisiankan manajemen waktu bekerja. Biasanya dilanjutkan pencelupan ayam kedalam air selama 15 detik. Hal ini bertujuan agar kualitas daging tetap segar.4.5 Pengeluaran Giblet (Eviceration)Proses pengeluaran giblet mula-mula dengan merobek bagian bawah leher menggunakan pisau untuk mengeluarkan tembolok. Kemudian merobek bagian pangkal dada menggunakan pisau. Masukkan dua jari (telunjuk dan jari tengah) kedalam rongga dada. Putar jari sambil menarik giblet. Setelah pengeluaran giblet, salanjutnya ayam dicelupkan ke air agar bersih.4.6 PackagingAyam yang sudah dipotong dibungkus menggunakan kantong plastik berwarna merah. Kemudian ditimbang menggunakan timbangan gantng. Biasanya dalam satu kantong plastik berisi 25-30 ekor ayam. Untuk pengemasan giblet, dilakukan pemisahan usus. Pemisahan usus ini dilakukan berdasarkan beragamnya permintaan konsumen dan kegunaannya.4.7 PendistribusianDalam pendistribusian ayam diperlukan adanya fasilitas transportasi. Transportasi di RPA milik Bapak Suwanto, menggunakan mobil pick up dan motor. Bapak Suwanto biasanya mendistribusikan ayam ke Pasar Bogor, Pasar Anyar, dan Pasar Ciluwer. Namun, permintaan tertinggi akan ayam potong terdapat di Pasar Bogor.BAB VKESIMPULAN

Kegiatan yang terjadi didalam RPA milik Pak Suwanto antara lain proses loading, killing, pencelupan air panas, pencabutan bulu (Scalding), pengeluaran giblet (Eviceration), packaging, dan pendistribusian.

BAB VIDAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1999. Rumah Pemotongan Unggas. Badan Standarisasi Nasional Indonesia.Rahayu I, Sudaryani T, dan Santosa H. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Jakarta : Penebar Swadaya.Rony F, Agustin P, Sjamsirul A, dan Eko P. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Jakarta : AgroMedia.