AAS-haris
-
Upload
hafidz-galant -
Category
Documents
-
view
15 -
download
7
description
Transcript of AAS-haris
ATOMIC ABSORPTION SPECTROSCOPY (AAS)/
SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA)
KULIAH KIMIA ANALITIK
oleh: Abdul Haris
TEORI
Metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada penyerapan/absorpsi radiasi oleh atom
Akibat absorpsi : Transisi elektron dari ground state
ke excited state
Transisi
Energi yang diserap sesuai dengan perbedaan energi transisi dari GS ke ES
e
e
A E
hvhv
+
+
Prinsip dalam AAS Nyala
Atomisasi oleh nebulizer, air/acetylene flame
Penyerapan/absorpsi energi dari a hollow cathode lamp (HCL) oleh atom-atom bebas
Deteksi energi yang diabsorp oleh optical system.
Instrumentasi AAS
Susunan Instrumen
Proses atomisasi : 2 cara
Dengan nyala : flame atomization unit
Tanpa nyala ( Flameless) : Hidrida Pembentukan uap dingin (Cold Vapor-
generation) Tungku grafit
Proses atomisasi
Proses dalam Nyala Api
Penguapan pelarut Penguapan padatan Disosiasi menjadi atom-atom
penyususun Eksitasi atom karena penyerapan energi
radiasi
Nyala api
Temperatur nyala
Tergantung pada kombinasi oksidan dan bahan bakar
Bahan bakar : asetilen, gas alam, hidrogen Oksidan : udara, N2O
Hollow Cathode Lamp (HCL)
Proses yang terjadi dalam HCL
Sputtering Eksitasi Emisi
3. Specific light measurement - Includes several components:
a) a monochromator to disperse several wavelength of lights that are emitted from the light source to isolate a particular line of interest,
b) a detector to produce an electrical current that is dependent on the light intensity. This electrical current is amplified and processed by the instrument electronics to produce a signal, which is a measure of the light attenuation occurring in the sample cell and,
c) this signal is further processed to generate an instrument readout in concentration units.
Sistem atomisasi Flameless
Grafit furnace atau electro thermal atomizer (ETA) : Penghantar panas listrik : batang grafit C atau Ta,
yang dialiri gas inert untuk mengusir udara yang menyebabkan oksidasi/ pembakaran
Sampel dalam l diuapkan di atas permukaan furnace Pemanasan furnace dimulai 100oC dengan cara
mengalirkan arus lsitrik : penguapan pelarut atau pengeringan sampel padat
Suhu dinaikkan samapi 700-1000oC sehingga sampel terbentuk abu. kemudian suhu dinaikkan menjadi 2000-3000 dengan menaikkan arus sampai 100mA terjadi atomisasi. Sisa pembakaran dihembus dengan gas Ar
Kelebihan
Volume sangat kecil Sampel padat dapat langsung
dianalisis Sensitivitas tinggi Kelemahan : untuk unsur-unsur yang dapat
membentuk karbida dengan C dari furnace tidak dapat dianalisis (Cari contohnya)
Dasar Analisis Kuantitatif
Hukum Beer : Jika Io dilewatkan larutan dengan
konsentrasi C maka intensitas berkurang menjadi It yang sebanding dengan C
Io/It = k. C Hukum Lambert-Beer
Jika Io dilewatkan larutan setebal b maka intensitas berkurang menjadi It yang sebanding dengan b Io/It = k.b
Hukum Lambert -Beer
Io/It = e k b C
ln Io/It = k.b.C log Io/It = k/2,303 .b C = abC
It/Io x 100 % = T % log Io/It = log I/T = A jadi A = abC = b. C
Validitas A = a b C
Untuk absorpsi Untuk konsentrasi yang relatif rendah
Konsentrasi besar : terjadi interaksi antara analit sehingga mengurangi absorpsi radiasi penyimpangan
Kesalahan minimal : A = 0,44 atau 0.2-0.8
C sangat kecil A terlalu kecil It dan Io hampir sama kesalahan besar
Aplikasi hukum Lambert Beer
Membandingkan A standar dengan A sampel : Standar tunggal Deret standar Kurva standar Adisi standar
Kurva Standar
Absorbansi vs konsentrasi
Konsentrasi lar. Standar (C)
Absorbansi (A)
AX
CX
Sensitivitas dan batas deteksi
Sensitivitas : konsentrasi analit yang dapat mengadsorpsi radiasi sedemikian rupa sehingga memberikan A = 0,0044
Batas deteksi : konsentrasi terendah dari suatu analit yang memberikan signal 2 x base line
INTERFERENSI SPEKTRA
Spektrum : Spektra analit overlap dengan spektra
pengganggu, karena spektrum absorpsi pengganggu berdekatan dengan spektrum absorpsi analit (<0,1 A) untuk V = 3082,11 A
Al = 3082,15 A dan 3092,7 A (yang dipakai)
Hasil pembakaran memberikan spektrum yang lebar radiasi terpencar intensitas berkurang dikorekasi dengan blanko
INTERFERENSI KIMIA
Kimia Adanya reaksi kimia :
pembentukan senyawa dengan volatilitas tinggi atau rendah
Ionisasi dalam nyala Asosiasi atau disosiasi
Matriks Viskositas larutan standar tidak sama
dengan analit
Cara mengatasi Gangguan Kimia
Matriks : dengan adisi standar Reaksi kimia :
Pembentukan senyawa yang tidak volatil
Menggunakan suhu nyala yang lebih tinggi Dengan penambahan Masking agent Dengan penambahan Releasing agent
Ionisasi Penambahan zat yang energi ionisasinya
lebih rendah (K dengan Na)
Pembentukan senyawa hidrida
Untuk unsur yang suhu atomisasinya tinggi maupun yang sangat rendah : As, Bi, Sb, Se, Te, Ge, dan Pb
Unsur diubah menjadi senyawa hidrida yang volatil : Reduksi unsur dengan NaBH4 dalam asam atau
basa uap AsH3, BiH3, dst Uap logam hidrida dibawa oleh gas inert
menuju sel atomisasi (nyala api atau filamen listrik) atomisasi AsH3 Aso
Aso + hv absorpsi
Pembentukan uap dingin
Khusus untuk Hg Hg2+ + e + H+ Hg0 atom (uap) Hg0 + hv absorpsi
Sensitivitas tinggi (< 1 ppb-ppt) Uap Hg berbahaya
DESTRUKSI CUPLIKAN
Cara kering Cara basah Cara kombinasi
Destruksi cara kering
Cuplikan dihaluskan Dipanaskan pada suhu tinggi 450-550 C Digunakan untuk logam yang sukar
menguap pada suhu tinggi
Destruksi cara basah
Cuplikan dihaluskan Pelarutan dengan asam-asam mineral Pemanasan pada suhu rendah Digunakan untuk logam yang mudah
menguap atau senyawa logam yang mudah menguap
Destruksi cara kombinasi
Cuplikan dihaluskan Dipanaskan pada suhu sedang Dilanjutkan pelarutan dengan asam-
asam mineral
Analysis sampel
Analysis of waters Analysis of geological materials Analysis of organic samples Analysis of petroleum and petroleum
products Analysis of industrial samples Analysis of air samples Analysis of metal and alloys