AAS-AES

56
Oleh : Annis Isnaeni Nurul R. Ilma Inaroh Azizah Karomah Khilda Muhamad Reza R.

description

Kimia instrumen optik

Transcript of AAS-AES

Page 1: AAS-AES

Oleh :Annis Isnaeni Nurul R.Ilma Inaroh AzizahKaromah KhildaMuhamad Reza R.

Page 2: AAS-AES

Atomic Absorption Spectroscopy

Prinsip Dasar Instrumen

Cara Kerja Analisis

Page 3: AAS-AES

PENGERTIAN

Spektrometri Serapan Atom (SSA) merupakan Metode pengukuran serta alat-alat untuk

mengukur interaksi materi dengan energi yang didasari oleh adanya serapan(absorbsi) cahaya

pada panjang gelombang tertentu oleh atom-atom bebas fasa gas dalam keadaan dasar

Page 4: AAS-AES

Absorbsi (serapan) atom adalah suatu proses penyerapan bagian sinar oleh atom-atom bebas pada panjang gelombang (λ) tertentu dari atom itu sendiri sehingga konsentrasi suatu logam dapat ditentukan. Karena absorbansi sebanding dengan konsentrasi suatu analit, maka metode ini dapat digunakan untuk sistem pengukuran atau analisis kuantitatif.

AAS memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 200-300 nm

Page 5: AAS-AES

PRINSIP DASAR

Spektroskopi Serapan Atom didasari oleh adanya serapan (absorbsi) energi radiasi - Cahaya Utraviolet (UV) atau Tampak (VIS) - oleh atom-atom bebas suatu unsur(g) dalam keadaan dasar di dalam nyala api.

Page 6: AAS-AES

PRINSIP DASAR INSTRUMEN AAS

• Prinsip Dasar: penyerapan cahaya atau radiasi oleh atom-atom suatu unsur dalam keadaan dasar yang berada dalam nyala api instrumen AAS

• Teknik analisis AAS didasarkan pada penguraian molekul menjadi atom (atomisasi) dengan energi dari nyala api atau arus listrik

• Sebagian besar atom akan berada pada ground state, dan sebagian kecil (tergantung suhu) yang tereksitasi akan memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang khas untuk atom tersebut ketika kembali ke ground state

Page 7: AAS-AES

Gambar Alat AAS SHIMADZU

Page 8: AAS-AES

Skema Instrumen AAS

0.245

Cuplikan

Filter ReadoutPhotodetector

AmplifierRuang pengkabutan

Hollow cathode

C2H2O2

Lensa

Page 9: AAS-AES

Instrumentasi ASS

Double beam

Single beam

Page 10: AAS-AES

Instrumen AAS terdiri dari

Sumber Radiasi

Sumber Modulasi

Sampel

Sumber Atomisasi (Nyala dan Sistem Pengkabutan)

Monokomator

Detektor

Page 11: AAS-AES

Sumber Radiasi

Hollow Cathode Lamps Electrodeless-discharge Lamps

• Sumber lampu tidak mengandung katoda, tetapi mengandung radiasi microwave.

• Berguna untuk unsur-unsur seperti As, Se, dan Te, karena lampu HCL untuk unsur-unsur ini mempunyai sinyal yang lemah dan tidak stabil.

Page 12: AAS-AES

Sumber Modulasi

• Tujuannya untuk membedakan radiasi antara sumber radiasi (HCL atau EDL) dan sumber radiasi dari nyala api.

• Modulator yang digunakan yaitu Chopper.• Hal ini dikarenakan agar detektor hanya

menerima sinyal bolak balik dari HCL dan sinyal kontinyu dari nyala api dan mengubah sinyal-sinyal ini ke dalam jenis yang sesuai arus listrik.

Page 13: AAS-AES

Sumber Atomisasi

• Dalam analisis dengan SSA, sampel yang akan dianalisis harus di uraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan dasar. Alat-alat yang dapat digunakan :

a. Nyala (Atomisasi Nyala/ Flame atomization)

b. Tanpa nyala (Furnace Atomization or Electrothermal atomization)

Page 14: AAS-AES

Nyala atau Plasma

• Plasma adalah panas, sebagian gas terionisasi. Plasma mengandung ion dan elektron dengan konsentrasi yang relatif tinggi.

• Tiga sumber daya yang telah digunakan dalam spektroskopi plasma argon:

1) Sumber DC Listrik,2) Frekuensi radio dan frekuensi gelombang mikro,3) Frekuensi radio, atau induktif coupled plasma

(ICP).

Page 15: AAS-AES

Nyala

• Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Untuk spektroskopi nyala suatu persyaratan yang penting adalah bahwa nyala yang dipakai hendaknya menghasilkan temperatur lebih dari 2000oK. Konsentrasi atom-atom dalam bentuk gas dalam nyala, baik dalam keadaan dasar maupun keadaan tereksitasi, dipengaruhi oleh komposisi nyala.

Page 16: AAS-AES

Tanpa nyala ( Furnace Atomization)

• Sistem pemanasan dengan tanpa nyala ini dapat melalui 3 tahap yaitu : pengeringan (drying) yang membutuhkan suhu yang relatif rendah, pengabuan (ashing) yang membutuhkan suhu yang tinggi karena untuk menghilangkan matriks kimia dengan mekanisme volatilasi atau pirolisis, dan pengatoman (atomising). Pada umumnya waktu dan suhu pemanasan tanpa nyala dilakukan dengan cara terprogram.

Page 17: AAS-AES

Sistem Pengkabutan (Nebulizer)

Page 18: AAS-AES

Sumber Atomisasi

• Terdiri dari nebulizer, yaitu sistem pembakar-pengabut, untuk mengubah larutan uji menjadi atom-atom dalam bentuk gas. Fungsi pengabut adalah menghasilkan kabut atau aerosol larutan uji. Larutan yang akan dikabutkan ditarik ke dalam pipa kapiler oleh aksi semprotan udara yang ditiupkan melalui ujung kapiler, diperlukan aliran gas bertekanan tinggi untuk menghasilkan aerosol yang halus.

Page 19: AAS-AES

Monokromator

• untuk memisahkan garis resonansi dari semua garis yang tak diserap yang dipancarkan oleh sumber radiasi.

• Monokromator yang digunakan oleh AAS adalah kisi difraksi.

Page 20: AAS-AES

Detektor

• Detektor sebagai prosesor sinyal. Prosesor sinyal memisahkan sinyal ac dari sumber radiasi HCL yang telah dimodulasi dari sinyal dc yang dihasilkan dari nyala api.

• Logaritma dari rasio komponen acuan dan sampel dari sinyal ac ini kemudian dihitung dan dikirim ke komputer atau perangkat pembacaan untuk ditampilkan sebagai absorbansi.

Page 21: AAS-AES

Analisis Kualitatif AAS

• Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat digunakan sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif.

Page 22: AAS-AES

Analisa Kuantitatif AAS

Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi dapat digunakan untuk analisis kuantitatif.Analisis Kuantitatif AAS dapat dilakukan

melalui• Metode Kurva Kalibrasi, dan• Metode Standar Adisi.

Page 23: AAS-AES

Analisa Kuantitatif AAS

• Kurva Kalibrasi– Menguji sederet larutan standar yang mengandung

unsur yang dianalisis dengan variansi konsentrasi yang diketahui untuk memperoleh absorbansinya. Hasil yang diperoleh diplot hubungan konsentrasi (x) dan absorbansinya (y) sehingga diperoleh persamaan garis.

y = mx + c– Absorbansi sampel diukur dan harganya dimasukkan

ke dalam persamaan garis dan diperoleh konsentrasi unsur dalam sampel (harga x).

Page 24: AAS-AES

ANALISIS KUANTITATIF AAS

• Standar AdisiSampel diencerkan dengan larutan standar dengan konsentrasi yang diketahui pada rentang pengukuran hingga volume tertentu dan diukur absorbansinya.Konsentrasi unsur dalam sampel ditentukan dari persamaan garis deret standar lalu dikurangi dengan konsentrasi larutan standar yang ditambahkan

Page 25: AAS-AES

Atomic Emission Spectroscopy

Prinsip Dasar Instrumen

Cara Kerja Analisis

Page 26: AAS-AES

PRINSIP DASAR AES

• Spektroskopi emisi atom adalah studi tentang radiasi yang dipancarkan oleh atom tereksitasi dan ion monoatomik.

• Atom tereksitasi dan ion berelaksasi ke keadaan dasar. Relaksasi sering mengakibatkan emisi cahaya menghasilkan spektrum garis di daerah spektrum tampak dan UV. Spektrum yang dipancarkan dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif unsuryang ada dalam sampel dan untuk analisis kuantitatif unsur seperti pada konsentrasi rendah, mulai part per miliar (ppb) hingga persen.

Page 27: AAS-AES

PRINSIP DASAR AESKetika energi diberikan pada suatu atom, maka energi sebesar a dan b menyebabkan eksitasi atom, energi sebesar c menghasilkan ionisasi atom dan energi sebesar d menyebabkan ionisasi dan eksitasi atom. Keadaan tersebut merupakaan keadaan tidak stabil dan secara spontan atom akan melepaskan energi emisi agar diperoleh keadaan yang lebih stabil. Energi emisi e merupakan energi emisi ion sedangkan f, g, dan h merupakan energi emisi atom. Energi emisi dan panjang gelombang dihubungkan oleh persamaan E = hc/

Page 28: AAS-AES

PRINSIP DASAR AES

• Spektroskopi emisi atom merupakan teknik multiunsur dengan kemampuan untuk menentukan logam, metaloid, dan beberapa unsur non logam secara bersamaan dalam berbagai sampel cair, padat, dan gas. Perbedaan utama pada berbagai jenis spektroskopi emisi atom terletak pada sumber eksitasi dan jumlah energi yang diberikan pada atom atau ion (efisiensi eksitasi dari sumber).

Page 29: AAS-AES

Atomic Emission Spectroscopy

AES= Atomic Emission Spectroscopy= Auger Electron Spectrometry

Atomic Emission Spectroscopy||

Optical Emission Spectroscopy(OES)

Page 30: AAS-AES

Pembacaan

Cerobong pembakaran

Larutan cuplikan

INSTRUMEN AES

Page 31: AAS-AES

Gambar Spektrometer Emisi Atom

Page 32: AAS-AES

InstrumentasiInstrumentasi dari AES tidak jauh berbeda dengan AAS. Bahkan Instrumentasi AAS merupakan pengembangan lebih lanjut dari instrumentasi AES dengan beberapa instrumen tambahan seperti Hollow Cathode. Berikut merupakan bagian dari instrumen AES:

Page 33: AAS-AES

Skema Fotometri Nyala/ AES.

0.245

KompresorCuplikan

Gas

Filter ReadoutPhotodetector

AmplifierRuang

pengkabutan

Page 34: AAS-AES
Page 35: AAS-AES

Atomizer

Piranti (device) untuk merubah materi menjadi atom-atom bebas. Karena umumnya atom-atom berada dalam keadaan berikatan pada suhu rendah, maka umumnya melibatkan suhu tinggi.

Atomizer untuk spektroskopi emisi : Terjadi perubahan dari materi menjadi atom bebas dalam keadaan excited state.

Atomizer berfungsi ganda, selain untuk atomisasi unsur juga berfungsi sebagai sumber radiasi.

Page 36: AAS-AES

Nyala ApiTerdapat nebulizer dan spray chamber seperti apa yang ada dalam AASTidak semua atom dapat diatomisasi dengan nyala api untuk keperluan spektroskopi emisi. Umumnya atomisasi nyala hanya dipakai untuk beberapa unsur dari golongan alkali, seperti Na, K, Ca, Mg dan Li. Dengan nyala api ini atom cenderung berada pada ground state.

Page 37: AAS-AES

Sumber Plasma

Plasma terdiri dari gas terionisasi secara parsial dan panas yang mengandung konsentrasi ion dan elektron yang berlimpah yang dapat membuat plasma menjadi suatu konduktor

Page 38: AAS-AES

Daftar bahan bakar dan oksidan yang banyak dipakai

BahanBakar Oksidan Suhu Maksimum (oC)

PropanaPropanaHidrogenHidrogenHidrogenAsetilenAsetilenAsetilen

Sianogen

UdaraOksigenArgonUdara

OksigenUdara

OksigenN2O

Oksigen

172529001577204526772300306029554500

Page 39: AAS-AES

Monokromator

Monokromator terdiri dari slit dan alat pendispersi yaitu kisi difrafksi umumnya.

Peranan monokromator dalam spektroskopi atom adalah untuk mengisolasi garis spektra dari garsi-garis spektra yang lain, tidak untuk membuat sinar polikromatis menjadi monokromatis. Oleh karena itu monokromator dalam spektroskopi atom lebih sederhana daripada dalam spektroskopi molekul yang menggunakan kombinasi prisma, grating dan cermin atau lensa. Bahkan ada yang hanya memakai filter saja (untuk beberapa spektrometer).

Page 40: AAS-AES

Detektor

Untuk mendekteksi spektra yang dihasilkan dari sampel. Detektor yang sering digunakan yaitu charge-injection devices (CIDs) or charge-coupled de-vices (CCDs) sebagai transducer.

Page 41: AAS-AES
Page 42: AAS-AES

CARA KERJA AES

1. Flame Emission SpectroscopySampel akan dibakar menggunakan flame atau api hingga menjadi gas. Panas dari flame akan menguapkan larutan dan memutus ikatan kimia untuk membentuk atom yang bebas. Energi panas juga mengeksitasi atom ke excited state yang akan mengemisikan cahaya ketika atom-atom tersebut kembali ke ground state. Setiap elemen mengemisikan panjang gelombang yang spesifik dan terdispersi melalui grating atau prisma dan terdeteksi dispektrometer.

Page 43: AAS-AES

Cont’d

2. Inductive Coupled Plasma Atomic Emission Spectroscopy

Teknik ini menggunakan ICP untuk menghasilkan atom yang tereksitasi dan ion yang menghasilkan radiasi elektromagnetik dari berbagai variasi panjang gelombang. Setiap elemen pada tabel periodik mempunyai panjang gelombang yang khas. Detektor pada ICP terletak di bawah dan mendeteksi panjang gelombang ini dan juga intensitasnya, serta menghitung jumlah masing-masing elemen yang terdapat pada sampel.

Page 44: AAS-AES

Cont’d

3. Spark and Arc Atomic Emission SpectroscopySpark atau arc AES Digunakan untuk menganalisa elemen logam pada sampel

yang solid. Untuk material yang non-konduktif, sampel ditaburi dengan bubuk grafit untuk membuatnya menjadi konduktif. Pada metode arc tradisional, sampel solid dihancurkan selama analisa. Arus elektrik pada arc atau spark yang dilewatkan pada sampel akan memanaskan sampel ke temperature tinggi sehingga akan mengeksitasi atomnya. Atom yang akan dianalisa memiliki karakteristik panjang gelombang tertentu yang akan terdispersi pada monokromator dan akan terdeteksi. Karena kondisi dari arc dan spark yang tidak terkontrol dengan baik, analisa yang dapat dilakukan hanya kualitatif. Namun, sumber spark yang modern dengan muatan yang terkontrol dan adanya gas argon dapat menganalisa kuantitatif .

Page 45: AAS-AES

CARA KERJA AAS

• Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya Spektrometri Serapan Atom (SSA) meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom bebas unsur logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya (Ground state). Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra violet dan sinar tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah absorpsi radiasi UV dan VIS oleh atom bebas.

• Hukum absorpsi sinar (Lambert-Beer) yang berlaku pada spektrofotometer absorpsi sinar ultra violet, sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom (SSA).

Page 46: AAS-AES

Analisis AES

• Kualitatif• Kuantitatif

Page 47: AAS-AES

Analisis Kualitatif

• Penentuan unsur-unsur dalam sampel dapat dilakukan secara kualitatif dengan mengamati emisi pada panjang gelombang karakteristik dari elemen.

Page 48: AAS-AES

Analisis Kualitatif

• Contoh:• Emisi pada 766,5

nm menunjukkan bahwa kalium terdapat dalam sampel, sedangkan emisi kuning cerah natrium pada 589 nm menunjukkan kehadirannya.

Page 49: AAS-AES

Analisis Kuantitatif

• Metode Kurva Kalibrasi• Metode Standar Adisi

Page 50: AAS-AES

Metode Kurva Kalibrasi

• Dalam metode ini dibuat suatu seri larutan standar dengan berbagai konsentrasi dan intensitas emisi dari larutan tersebut diukur dengan AES. Langkah selanjutnya adalah membuat grafik antara konsentrasi dengan intensitas emisi yang merupakan garis lurus yang melewati titik nol dengan slope = ε. b atau = a.b.

Page 51: AAS-AES

Metode Kurva Kalibrasi

Page 52: AAS-AES

Metode Kurva Kalibrasi

• Konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelah intensitas emisi larutan sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program regresi linear pada kurva kalibrasi.

Page 53: AAS-AES

Metode Kurva Kalibrasi

1626 = 200 x + 450X = 5,88 ppm

Page 54: AAS-AES

Metode Standar Adisi

Page 55: AAS-AES

Metode Standar Adisi

Page 56: AAS-AES

Metode Standar Adisi

• Cx dapat dipeoleh dari:Cx = b. Cs / m.Vx