Aam Rahmawati (Gansiklovir)
-
Upload
dwi-anggraeni -
Category
Documents
-
view
135 -
download
9
Transcript of Aam Rahmawati (Gansiklovir)
Farmakologi Obat AsiklovirGambaran Ringkas farmakologi Asiklovir
KLASIFIKASI OBAT
Amantadin Ribavirin Rimantadin
Asiklovir Famsiklovir Valasiklovir Gansiklovir
Didanosin Stavudin Zalcitabin Zidovudin
Cat : PO : Per oral IV : Intra Vena Top : topikal
MEKANISME KERJA OBAT
NAMA OBAT Nama generik obat : AsiklovirFARMASEUTIK Asiklovir 200 mg; 400 mg/tablet. Dosis: infeksi herpes simplek: Dewasa: 200 mg, 5xsehari selama 5 hari;anak diatas 2 th, harus diberikan dosis dewasa; dibawah 2 th, setengah dosis dewasa. Dos 14x5 tablet 400 mg; 5x5 tablet 200 mgRute dan cara pemberian : Oral,IV, dan TopikalEFEK TERAPI OBAT : inhibisi replika virus, menurunkan pembelahan virus, dan memperpendek waktu penyembuhan lesi.
INDIKASI : PO: pengobatan awal dan profilaksis infeksi herves genital kambuh.PO: penanganan infeksi herpes zoster kutaneus lokal dan cacar air (varisela). IV: Digunakan dalam pengobatan episode awal herpes genital yang berat pada penderita nonomunosupresi. IV:penatalaksanaan infeksi herpes simpleks mukosa atau ulit awal atau kambuhan pada pasien imunosupresi. IV: penanganan ensefalitis herpes simpleks pada pasien-pasien yang berusia >6 bulan .Top: pengobatan infeksi herpes genital.KONTRA INDIKASI : Hipersensitivitas, penyakit hati,dan ginjal yang berat, ketidakseimbangan elektrolit.FARMAKOKINETIKA : Absorspsi oral buruk (15-30%), meskipun kadar terapeutik dalam darah berhasil dicapai. Distribusi secara luas . konsentrasi dalam cairan serebrospinal (CSS) berjumlah 50% dari plasma dapat menembus plasenta.metabolisme dan ekskresi >90% dieiminasi melalui ginjal; dalam bentuk tetap sisanya dimetabolisme oleh hati.Waku paruh: 2,1-3,5 jam(meningkat pada gagal ginjal).FARMAKODINAMIKA : PO : waktu mencapai kadar puncak 1,5-2 jam. Lama kerja 4-8 jam IV : cepat, waktu mencapai kadar puncak 1-2 jam. Lama kerja 4-8 jam
ROM dan ESO : o SSP: mengantuk, sakit kepala, halusinasi, tremor, kejang.o Mata dan THT: hiperplaasia gingivao GI: diare, mual, muntah, anoreksia, nyeri abdomen.o Derm: jerawat, keringat berlebih, ruam kulit, urtikaria.o Endo: perubahan siklus menstruasi.o Lokal: nyeri, flebitso MS: nyeri sendi.o Lain-lain: polidipsia INTERAKSI OBAT (IO) : probenesid meningkatkan kadar Asiklovir dalam darah. Penggunaan bersama obat nefrotoksik lainnya meningkatkan risiko efek buruk pada ginjal. Metotreksak intratekal meningkatkan risika efek samping SSP.PERINGATAN DAN PERHATIAN : Hanya dioleskan pada lesi kulit, jangan digunakan pada mata.
ASUHAN KEPERAWATAN( SEHUBUNGAN DENGANPEMBERIAN OBAT)
Kaji obat : golongan antivirus, cara pakai PO ( 5Xsehari selama 5 hari ),
IV , topikal
Kaji pasien : Herpes, sudah berapa hari herpes terjadi, dan bagian tubuh
yang terkena.
PLANNING / PERENCANAAN
Perencanaan : kesembuhan dari penyakit herpes
Persiapan obat : oral, IV, topikal
Persiapan Pasien : pasien diminta untuk mengikuti proses pemberian
obat oral, IV, topikal
IMPLEMENTASI
Atur posisi pasien sesuai dengan pemberian oral, IV, topikal
Pemberian obat Asiklovir PO sesuai prosedur ( tablet )
Pemberian obat Asiklovir IV sesuai dengan prosedur
Pemberian obat Asiklovir topikal sesuai dengan prosedur ( salep )
PENYULUHAN
Anjurkan pasien untuk meminum obat PO sesuai aturan 5Xsehari
selama 5 hari.
Anjurkan pasien untuk mengoleskan salep setiap 3 jam, 6 kali sehari
selama 7 hari
Beritahukan pasien setiap kali pemakaian salep harus menutupi area
luka.
EVALUASI DAN DOKUMENTASI
Amati apakah pasien sudah meminum obat
Amati apakah pasien sudah mengoleskan obat
Evaluasi apakah infeksi berkurang
Catat jam berapa obat diberikan, .
NAMA: AAM RAHMAWATINIM:P17320107001WAT OTTEN 1A
Keterangan lain :Nama Paten : Zovirak : Asiklovir 200 mg; 400 mg/tablet. Dosis: infeksi herpes simplek: Dewasa: 200 mg, 5xsehari selama 5 hari;anak diatas 2 th, harus diberikan dosis dewasa; dibawah 2 th, setengah dosis dewasa. Dos 14x5 tablet 400 mg; 5x5 tablet 200 mg
Golongan Obat : Antivirus
Pengobatan infeksi Respiratorius
Pengobatan herpes dan infeksi Sitomegagalovirus
Pengobatan infeksi virus Defisiensi Imun Manusia (HIV)
Farmakologi Obat AsetosalGambaran Ringkas farmakologi Asetosal
KLASIFIKASI OBAT
Aspirin Diflunisal Diklofenak Etodolak Fenamat
Indomestasin Metilsalisilat Nabumeton Naproksin Oksaprazin Fenilbutazon Piroksikam Sulindak
Tolmetin
Fenoprofen Flurbiprofen
Ibuprofen Ketoprofen
Betametason
Deksametason Flodokortiso Kortison
Asetaminofen
Fenasetin
Cat : PO : Per oral
MEKANISME KERJA OBAT
NAMA OBAT Nama generik obat : Asetosal
FARMASEUTIKAAspirin : 500 mg/tablet. Indikasi, sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri otot, demam. KI :ulkus peptikus, hipersensitifitas terhadap derivat asam salisilat,asma, alergi.Ds: dewasa 1-2 tablet, maksimum 2-3 tablet/hari,anak >5th ½-1 tablet. Sediaan tablet dan supositorial.
Rute dan cara pemberian obat : oral dan rektal.
EFEK TERAPI OBAT : pengurangan inflamasi, analgesia.
INDIKASI : Penatalaksanan gangguan inflamas
KONTRA INDIKASI :Hipersensitivitas,gangguan perdarahan, dan trombositosis
FARMAKOKINETIKA : Diadsorpsi dengan baik dari usus halus bagian atas.absorspi preparat salut enterik tidak dapat diandalkan. Absorspi rektal lambat dan bervariasi. Distribuís : cepat dan luas. Menembus palasenta dan memasuki ASI. Metabolisme dan ekskresi : sebagian besar dimetabolisme oleh hati metabolik inaktif diekskresi melalui ginjal. Waktu paruh : 2-3 jam untuk dosis rendah (15-30 jam untuk dosis besar)
FARMAKODINAMIKA : PO : waktu puncak 1-3 jam. Durasi 3-6 jam Rektal : waktu puncak 4-5 jam. Durasi 7 jam
ROM dan ESO : kehilangan pendengaran, tinitus, nyeri ulu hati, dispepsia, mual muntah, anorexia, nyeri abdomen, perdarahan GI, anemia, edema paru nonkardiogenik, hepatoksisitas anemia, hemolisis, reaksi alergi termanuk anafilaksi edema laring.
INTERAKSI OBAT (IO) : Dapat memperkuat kerja antikoagulan oral,dapat meningkatkan aktivitas penicillin,dapat melawan efek menguntungkan dari probenesid. Dapat meningkatkan risiko iritasi gastrointestinal bila bila digunakan bersama agen antiinflamasi nonsterid.
PERINGATAN DAN PERHATIAN : Gunakan secara hati-hati pada : riwayat perdarahan GI atau penyakit Ulkus. Penyakit hati dan ginjal berat. Kehamilan (dapat mengakibatkan reaksi yang merugikan pada janin dan ibu).
ASUHAN KEPERAWATAN( SEHUBUNGAN DENGAN PENBERIAN OBAT )
PENGKAJIAN
Kaji Obat : Golongan AINS cara pakai PO dan rektal
Kaji pasien : inflamasi, sudah berapa lama terjadi, daerah mana yang
terkena.
Kaki nyeri, panas, tumor, kemerahan pada daerah radang.
PLANNING / PERENCANAAN
Perencanaan : kesembuhan dari penyakit inflamasi
Persiapan obat : oral, rektal.
Persiapan pasien: pasien diminta untuk mengikuti prasedur pengobatan
sesuai dengan prosedur.
IMPLEMENTASI
Atur posisi pasien sesuai dengan pemberian oral, dan rektal
Pemberian obat astosal PO sesuai prosedur ( tablet )
Pemberian obat asetosal rektal sesuai dengan prosedur (su[positoria)
PO : Berikan obat setelah makan atau bersama makan
PENYULUHAN
Beritahukan kepada pasien,obat diminum setelah atau bersama makan.
Beritahukan pasien agar tidak mengkonsumsi alcohol selama pemakaian
obat.
Beritahukan kepada pasien untuk meminun obat dengan segelas air
dengan posisi tegak selana 15-30 nenit setelah meminum obat.
EVALUASI DAN DOKUMENTASI
Amati apakah pasien telah meminum obat.
Hilangnya nyeri, panas, kemerahan, tumor..
Catat jan berapa obat diberikan.
Catat respon klien.
Golongan Obat : ANTI - INFLAMASI
AINS
ANALGETIK NON - NARKOTIK
Turunan Pirasolon
AIS
KETERANGAN LAIN :Aspirin : 500 mg/tablet. Indikasi, sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri otot, demam. KI :ulkus peptikus, hipersensitifitas terhadap derivat asam salisilat,asma, alergi.Ds: dewasa 1-2 tablet, maksimum 2-3 tablet/hari,anak >5th ½-1 tablet. Sediaan tablet dan supositorial.
NAMA: AAM RAHMAWATINIM:P17320107001WAT OTTEN 1A