aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

20

Click here to load reader

description

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Transcript of aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Page 1: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

TATA IBADAH MEDITASI KAMIS PUTIH

GKI-SUMUT MEDAN

Kamis, 4 April 2012

(Lagu ”Adoramus te Domino” terdengar sayup-sayup)

(slide 3)

Saudara-saudaraku …………………..

Saat ini kita akan memasuki ibadah meditasi.

Mari, persiapkan hati dan jiwamu untuk datang menghadap pada Tuhan,

Cobalah untuk sejenak melepaskan beban hidupmu, melepaskan amarah, dendam dan

kebencian dari hatimu….

Biarkan Tuhan menuntunmu untuk keluar dari semua itu

Satukanlah hatimu ………

Mari kita memasuki SAAT TEDUH sejenak…………

(sewaktu SAAT TEDUH, lagu ”Adoramus te Domine” semakin jelas terdengar

mengiringi peserta yang sedang melakukan SAAT TEDUH)

Saudara-saudaraku ................

Mari kita rasakan kehadiran Tuhan dan penyertaan-Nya. Fokuskanlah hati dan

pikiranmu yang paling dalam untuk datang kehadapan Tuhan, mari kita nyanyikan :

(slide 4)

Bernyanyi: ”Adoramus te Domine”

HU… HU … HU …

ADORAMUS TE DOMINE ………! 5x

Diulangi kembali dengan suara yang paling keras

(slide 5)

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus………..

Marilah kita persiapkan seluruh keberadaan kita sekarang untuk masuk dan tinggal di

dalam keheningan, karena di dalam keheningan, Allah juga hadir.

Marilah kita mengambil sikap duduk dengan punggung tegak, santai dan rileks …………

Page 2: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Letakkan punggung telapak tangan anda di atas paha dan arahkanlah pandangan mata

pada satu titik di depan anda kemudian pejamkan mata anda ………

Tariklah nafas panjang-panjang, dan hembuskanlah perlahan-lahan sebanyak tiga kali

(slide 6)

Bayangkan dan aminilah bahwa pada saat ini Tuhan Yesus berdiri di hadapan anda. Dia

memandang anda dengan pandangan yang lembut dan penuh kasih.

Lihatlah tangan-Nya yang terbuka, yang mengharapkan anda datang kepada-Nya

Dia ingin memeluk anda dan menyatakan kasih-Nya pada anda.

Dia juga ingin mendengar anda menyatakan kasih anda kepada-Nya

Betapa pun beratnya beban dan sulitnya persoalan, mohon pertolongan-Nya

Dia pasti tidak akan membiarkan anda menanggung semuanya. Dia pasti akan berbuat

yang terbaik bagi anda.

Katakanlah dalam hati anda: Yesus, Engkau tahu semua kelemahanku, kuatkanlah aku

dan berbelas kasihlah kepadaku”.

Kemudian di dalam hati anda katakanlah secara berulang, sesuai dengan irama nafas

anda, “Yesus, Yesus, Yesus”. Demikianlah berulang-ulang.

Sadarilah dengan penuh iman bahwa saat Ia hadir dan sebagai Raja di dalam diri anda

Votum/Introitus/Doa: Musik terus mengalir

Di dalam nama Allah Bapa, dan Anak-Nya Tuhan Yeusus Kristus dan di dalam nama

Roh Kudus, ibadah meditasi ini kita buka, Amin..!

Introitus:

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku

rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu

dan kemuliaan-Mu.

Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.

Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi

nama-Mu.

Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang

bersorak-sorai mulutku memuji-muji.

Page 3: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal

malam,

sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku

bersorak-sorai.

Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Amin.

Kita berdoa: tambahkan pengusiran roh jahat sedikit.

(Pada saat berdoa lagu ”Adoramus te Domine” selesai. Suasana hening)

(slide 7) (lagu ”STAY WITH ME” mulai terdengar sayup-sayup)

Saudaraku …………….

Tuhan memandang hidup manusia sudah sangat hancur. Sejak dosa menguasai

kehidupan, maka tidak ada seorang pun yang mampu melakukan kebenaran di mata

Tuhan. Semakin hari, manusia semakin menunjukkan kejahatannya. Manusia semakin

menunjukkan pemberontakannya. Manusia saling membenci satu sama lain, saling

mendendam, saling menjatuhkan. Tidak ada lagi rasa malu dan takut.

Suami menyakiti istrinya. Istri mengabaikan anak-anaknya dan anak-anak mencela

orang tuanya. Kakak membunuh adiknya dan adik merencanakan yang jahat kepada

kakaknya. Dunia tidak ubahnya seperti medan perang.

Bahkan sekarang ini, setiap hari kita mendengar begitu banyak korban yang jatuh oleh

karena kekerasan dan kejahatan. Seseorang masih saja sanggup tertawa ketika

menyaksikan saudaranya sedang merintih kesakitan. Dan yang lebih parah lagi,

munculnya sikap saling tidak mempedulikan orang lain. Yang ada di benaknya hanyalah

dirinya sendiri.

Manusia sudah semakin jauh dari Tuhan. Manusia sudah semakin melupakan Tuhan

Untuk itulah ……………….

Ia merencanakan keselamatan bagi seluruh manusia melalui Anak-Nya. Ia mengutus

Anak-Nya yang tunggal, menjadi manusia untuk membebaskan manusia dari kutuk oleh

karena dosa dan pelanggaran.

Dan ketika saatnya telah tiba, maka Tuhan Yesus menyatakan penderitaan itu melalui

kayu salib

Page 4: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

(Slide 8) (lagu ”STAY WITH ME” terdengar jelas)

Saudaraku .........................

Inilah detik-detik penderitaan Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib

Di saat inilah Dia merasakan kutukan Allah yang sangat berat

Hanya ada satu cara bagi Tuhan untuk membebaskan ciptaan-Nya dari kehancuran, yaitu

Dia harus menjalani penderitaan melalui jalan salib.

(Slide 9)

Penderitaan-Nya dimulai dari pergumulan Tiuhan Yesus yang sangat berat di taman

Getsemani

Ia bergumul sendirian…………

Tuhan Yesus merasakan saat-saat penderitaan-Nya sudah semakin dekat. Jiwa-Nya

begitu terguncang membayangkan semua itu.

Tidak ada orang yang mau berbagi beban dengan-Nya saat itu. Para murid tertidur lelap.

Mereka tidak peduli dengan apa yang dirasakan Tuhan.

Dan dari sanalah Ia ditangkap …………..

Mari kita bersama-sama menyanyikan “STAY WITH ME”

Bernyanyi: “STAY WITH ME”

STAY WITH ME, REMAIN HERE WITH ME

WATCH AND PRAY, WATCH AND PRAY…………

(Slide 11)

Sesudah di tangkap dari taman, Tuhan Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang

Sanhedrin. Pada keesokan harinya, Ia dibawa ke pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya

kepada orang-orang Yahudi: “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka

menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk

ke dalam gedung pengadilan untuk ditanyai tentang tuduhan mereka.

Tetapi apa yang ditemui Pilatus? Ternyata, ia tidak menemukan kesalahan apa pun

seperti yang dituduhkan mereka kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak melakukan

kesalahan atau kejahatan apa pun. Maka Pilatus berusaha melepaskan Tuhan Yesus.

Namun karena desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus

menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Tuhan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk

disalibkan.

Page 5: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

(Slide 12) (lagu ”PADA KAKI SALIB-MU” terdengar sayup-sayup)

Saudaraku ..............................

Ia diperlakukan seperti seorang penjahat………..

Ia tidak pernah mencuri, berdusta, merampok dan membunuh. Tetapi, Ia harus

menghadapi tuntutan yang sangat keji, oleh karena dosa manusia. Yang tidak mengenal

dosa, telah menjadi dosa, oleh karena aku, anda dan kita semua………

Lihatlah ................

Ia seperti anak domba yang terdiam kelu dan tidak berdaya di tempat penyembelihan. Ia

menerima semua yang dituduhkan dan semua yang dilakukan oleh manusia. Ia tidak

melawan dan tidak berusaha melarikan diri-Nya.

(Slide 13)

Lihat dan hitunglah ...........!

Berapa kali tubuh Tuhan Yesus menerima cambukan. Tubuh-Nya tercabik-cabik oleh

karena kerasnya cambukan yang diterimanya. Setiap ujung cambuk menghantam

punggung-Nya, maka akan bertambah satu luka baru yang mengeluarkan darah segar.

Dengan suara rintihan, Ia mencoba menahan rasa sakit yang dialami-Nya.

Dan lihatlah, ..................!

Para prajurit yang mencambuk-Nya tertawa kegirangan melihat Tuhan Yesus merintih

kesakitan. Tawa mereka semakin keras dan perasaan mereka semakin puas mendengar

teriakan Tuhan Yesus yang keluar dari mulut-Nya menahan rasa sakit.

Ia tidak memohon ampun kepada para prajurit yang mencambuk-Nya.

Bukan Ia yang seharusnya merasakan rasa sakit itu!

Tapi aku …………….

Oleh karena dosakulah, sehingga Ia harus merasakan penderitaan itu.

(Slide 14)

Betapa berat salib yang harus Ia pikul……

Salib yang terbentuk oleh karena banyaknya dosa kita.

Tuhan Yesus tidak pernah bertanya: “Mengapa harus Aku yang memikul semua

ini……….???

Berkali-kali Tuhan Yesus terjatuh di jalan ketika memikul salib yang berat. Dan yang

lebih mengerikan lagi, di salib itulah Ia nanti akan disalibkan. Ia memikul tempat di

mana Ia akan menemui kematian.

Page 6: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

(Slide 15)

Yesus tidak bersalah, namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi,

disesah dan dimahkotai dengan duri, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk

disalibkan. “ Sambil memikul salib-Nya, Yesus berjalan ke tempat yang bernama Bukit

Tengkorak.

Dengan memanggul sendiri salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang

mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan

mengikut Aku”.

Lantas, bagaimana komitmen anda ketika ingin mengikut Yesus? Bersediakah saudara

melakukan semua itu?

(Slide 16) (lagu ”PADA KAKI SALIB-MU” semakin pelan dan akhirnya berhenti)

Perjalanan Yesus ke Golgata semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak

darah keluar dari luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban salib pun terasa

semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan beban penderitaan batin, Ia

ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati

sekalipun tidak pernah bersalah.

Sungguh, bukan hanya salib yang dipikul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia

tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita,

hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya”.

(Slide 17) (lagu ”O CRISTE DOMINE JESUS” terdengar pelan)

Para murid telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsaranya seorang diri.

Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia

menderita bersama Dia. Maria, adalah seorang wanita yang kelihatannya lemah dan

penakut. Namun, dalam kenyataannya, ia lebih kuat dari para murid dan Ia lebih berani

dari orang-orang yang pernah mengagumi dan memuji Yesus. Sejak Yesus mengalami

penderitaan, Maria, selalu berada di sisi-Nya.

Betapa malunya aku ketika melihat seluruh hidup dan perbuatanku!

Seringkali aku merasa lemah ketika mengikut Tuhan dan takut menghadapi berbagai

permasalahan yang datang mencobai hidupku.

(Slide 18)

Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu ”O Criste Domine Jesus”

Page 7: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

“O CRISTE DOMINE JESUS”

(O KRISTUS, O TUHAN YESUS)

O Criste Domino Jesus

O Criste Domino Jesus ……

(Slide 19)

Hati Maria begitu sedih melihat penderitaan Tuhan

Kita bisa bayangkan bagaimana sedihnya hati seorang ibu yang menyaksikan sendiri

penderitaan anak-Nya yang terkasih. Seandainya bisa, mungkin ia akan berkata:

”Biarkanlah aku yang menanggung semua itu! Biarkan aku yang mati! Jangan Dia!

(Slide 20)

Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya

telah sirna. Tepatlah gambaran nabi Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang

Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti

Anak Manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak

tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia

dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa

menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap

Dia”.

Kendati begitu, ternyata masih ada orang lain yang bersimpati kepada Yesus. Ia adalah

Veronika. Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya.

Dengan tindakannya yang sederhana, Veronika telah menolong orang yang menderita. Ia

memberi contoh kepada kita untuk menyatakan kepedulian terhadap orang yang sedang

menderita. Sama seperti yang dikatakan oleh Paulus, “Bersukacitalah dengan orang

yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis”.

(Slide 21)

Saudaraku ...................

Takkala Yesus semakin mendekati Golgata, banyak orang mengikuti-Nya; diantaranya

banyak wanita yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan

berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah menangisi Aku, melainkan tangisilah

dirimu sendiri dan anak-anakmu”.

Page 8: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Betapa sering kita tidak memiliki waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan

diri kita sendiri saja. Apalagi kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat,

dan orang lainlah yang menjadi penyebab penderitaan kita. “kita sendiri susah, mana

mungkin punya waktu untuk menghibur orang lain!” Beginilah kita sering membela diri.

Yesus telah memberi teladan supaya kita memiliki keinginan untuk menghibur orang

lain, meskipun kita sendiri sedang mengalami kesusahan. Tetapi lebih dari itu, kita perlu

menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak orang lain untuk ikut

bertobat juga.

(Slide 22-23)

Sesampainya di puncak Golgata, para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan

paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus dan mengundinya untuk menentukan siapa

yang berhak menjadi pemiliknya. Maka genaplah yang dikatakan dalam Kitab Suci,

“Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku di antara mereka dan membuang undi atas

jubah-Ku”.

Yesus telah menjadi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya?

Sudahkah kita melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman?

“Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat

Aku; ketika Aku dipenjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu

yang kamu lakukan untuk seorang yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk

Aku”.

(Slide 24)

Perhatikanlah luka di seluruh tubuh Tuhan Yesus………..!!!

Cambukan demi cambukan telah merobek kulit, bahkan daging-Nya. Darah mengalir

deras. Darah yang harus Ia cucurkan sebagai bayaran atas kebebalan, kecongkakan

diriku.

Lantas, tidak cukupkah semua itu menyadarkan kita dari kebebalan dan kejahatan yang

selama ini sering kali kita lakukan? Akankah kita menyalibkan Tuhan Yesus untuk

kedua kalinya, hanya oleh karena kesombongan dan keangkuhan kita?

Mari, saudara-saudaraku....................

Bukalah hatimu untuk mengerti pengorbanan Tuhan Yesus.

Page 9: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

(Slide 25)

Inilah perkataan yang keluar terakhir kali dari mulut Tuhan Yesus!!!!

Teriakan ini terus berkumandang hingga sekarang. Dan dengarlah dengan iman saudara,

betapa menyayat hati teriakan ini.

(Slide 26)

Mari kita menundukkan hati dan jiwa kita dihadapan Tuhan. Sembari kita

membayangkan saat-saat terakhir penderitaan Tuhan Yesus itu, kita bernyanyi ”Jesus

Remember Me”

JESUS, REMEMBER ME

Jesus, remember me

When you coming to your kingdom

(Slide 27-28)

Saudaraku yang terkasih …………….

Apa arti pengorbanan Kristus dalam kehidupanku…??? Mengapa Tuhan begitu

mengasihi aku? Apa yang Tuhan inginkan dariku? Padahal, sering kali bertindak seperti

orang-orang yang dulu ikut menyuarakan penyaliban Tuhan Yesus.

Mari saudara-saudaraku.....................,

Katakanlah sekarang kepada Tuhan, apa yang mau dibukakan Tuhan bagimu.

Ungkapkanlah kepada Tuhan semua beban hidupmu yang selama ini membuatmu

menderita. Sadarilah betapa besarnya kasih setia Tuhan selama ini kepadamu tanpa

memandang siapakah engkau di hadapan-Nya. Ia menunggu setiap ucapan dan keluhan

yang ada di dalam hatimu.

Sadarilah perbuatanmu yang selama ini kau sembunyikan di hadapan Tuhan, yang

seolah-olah kau membuat Tuhan itu tidak mengetahuinya. Seolah-olah engkau merasa

lebih hebat dari Tuhan, sehingga mampu bersembunyi di balik keberdosaanmu.

Bertindak seolah-olah engkau adalah orang suci yang tidak mengenal dosa dan tidak

membutuhkan pertolongan Tuhan. Padahal, kita adalah orang-orang yang paling hina

dihadapkan Tuhan.

(lagu “JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN” terdengar)

Page 10: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Sadarilah kesalahanmu terhadap saudara-saudaramu, sahabatmu atau siapa pun yang

telah mengecewakanmu. Ampunilah mereka sekarang juga. Jangan keraskan hatimu!

Katakanlah dalam hatimu..............!

Aku telah mengampuni engkau.

Aku mengasihi engkau.

Dengan segenap hatiku, aku menginginkan engkau menjadi saudaraku.

Berdamailah dengan mereka sekarang.

Mari bersama-sama kita menyanyikan lagu ”JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN”

(Slide 29) (lagu ”JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN” perlahan berhenti dan

digantikan dengan lagu ”DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR”

Hanya ada satu tujuan allah melakukan semua itu yaitu agar aku diselamatkan dan

diperbaharui.

Firman Tuhan berkata kepada kita:

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut

rahmat-Mu yang besar!

Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.

Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang

Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam

penghukuman-Mu.

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam

Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku,

maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan

bersorak-sorak kembali!

Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku

(Slide 30)

Tuhan sudah menghapus dosa kita. Ia kembali mengangkat kita menjadi anak-anakNya.

Untuk itu, mari kita naikkan syukur dengan bernyanyi “DALAM TUHAN AKU

BERSYUKUR”

Page 11: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR

Elsenyor es la meva forca, Elsenyor el meu cant

Ell m’haestat la salvacio,

En el confio in no tincpor, en ell confio in no tincpor

In the Lord I’ll be ever thankfull, in the Lord I will rejoice

Look to God, do not be afraid

Lift up your voices, the Lord is near, lift up your voices,

the Lord is near

Dalam Tuhan aku bersyukur, dengan lagu pujian

Tuhanlah penyelamatku

Dalam Dialah sukacita, dalam Dialah sukacita

(Slide 31)

Perenungan: Yohanes 13:1-17, 31-35

13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.

13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,

13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"

13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."

13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."

13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;

13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Page 12: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.

13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.

13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.

13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."

(Slide 32)

Saudaraku .................

Mari sejenak kita merenungkan firman Tuhan tersebut dalam hati kita.

(ketika peserta merenungkan firman Tuhan, lagu “DALAM TUHAN AKU

BERSYKUR” berhenti. Tidak lama kemudian sayup-sayup terdengar lagu “UBI

CARITAS ET AMOR DEUS IBI EST”

(Slide 33)

Untuk membantu kita memahami pengorbanan Tuhan dalam kasih-Nya kepada kita dan

teladan perendahan diri-Nya yang sempurna. Marilah kita menyaksikan sebuah cuplikan

film yang menjadi refleksi meditasi kita.

(Slide 34-36) (lagu “EVERYDAY GOD, + DUDUK DIAM DI BAWAH KAKI-MU”

dan “NUN DI BUKIT YANG JAUH” terdengar hingga pembasuhan kaki selesai)

Saudara-saudara yang terkasih ..................

Tuhan Yesus telah menunjukkan teladan yang sangat baik dalam kehidupan kita.

Pengorbanan-Nya adalah pertanda kasih-Nya bagi kita. Ia meninggalkan tahta

kemuliaan-Nya untuk melepaskan kita dari kuasa dosa.

Satu hal teladan yang begitu besar dilakukan Tuhan adalah saat Ia membasuh kaki para

murid-Nya. Ia benar-benar merendahkan diri menjadi hamba bagi para murid-Nya.

Pembasuhan kaki menyimbolkan satu hal bagi kita, yaitu kasih. kasih yang hendaknya

terlihat dalam bentuk kepedulian terhadap orang lain. inilah yang Tuhan inginkan dari

kehidupan setiap orang yang percaya pada-Nya.

Page 13: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

(Slide 37)

Pembasuhan kaki menjadi simbol akan kerendahan hati kita, simbol kesatuan dan

pertanda bahwa kita memiliki keinginan menjadi sahabat bagi saudara-saudara kita yang

lain. Tidak ada lagi kebencian, dendam, dan kesombongan yang tersimpan. Yang ada

adalah keinginan untuk mewujudkan kasih Allah yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus,

yaitu kepedulian kepada orang lain.

(Slide 38)

Sembari kita menetapkan komitmen kita untuk saling mengasihi dan melayani saudara-

saudara kita yang lain. Mari kita bernyanyi lagu “NUN DI BUKIT YANG JAUH”

NUN DI BUKIT YANG JAUH (NKB 83:1+3)

Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib, lambang kutuk nestapa cela.

Salib itu tempat Tuhan Maha Kudus, menebus umat manusia.

reff: Salib itu kujunjung penuh, hingga tiba saat ajalku.

Salib itu kurangkul teguh dan mahkota kelak milikku

Indahlah bagiku salib hina keji, berlumuran darah-Nya kudus

Hilanglah dosaku, sucilah hatiku, berkat kurban Yesus penebus

back to reff: Salib itu ………

(Slide 39)

Kita adalah satu di dalam Tuhan dan menjadi sesama bagi orang lain. Kita adalah orang-

orang yang dipanggil dan dibentuk Tuhan menjadi sebuah gereja. Terlebih khusus pada

tahun ini, kita mengambil tema utama perjalanan hidup kita, dengan tema “TAHUN

PERSEKUTUAN”.

Karena itu, saudara-saudaraku .............

Wujudkanlah itu dalam kehidupan kita di hari-hari mendatang. Nyatakan bahwa kita

adalah sebuah persekutuan yang hidup.

Marilah kita mengambil suatu komitment dalam hidup kita untuk mensyukuri betapa

besarnya kasih setia Tuhan yang kita terima dan rasakan selama ini dalam hidup kita.

Katakanlah dalam hatimu apa yang menjadi komitment dalam kehidupanMu dihadapan

Tuhan Yesus.

Page 14: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

(Slide 40)

Doa:

Pengutusan:

Setelah kita diisi dengan firman Tuhan yang menjadi kekuatan kita untuk bisa

berjalan di dalam kehidupan dan kita dimampukan juga untuk mewartakannya,

ditengah-tengah dunia ini, mari kita nyanyikan

Bernyanyi: ”SERIKAT PERSAUDARAAN”

Serikat persaudaraan, berdirilah teguh

Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu

Bersama-sama majulah dikuatkan iman

Berdamai bersejahtera dengan pengasihan

Dan masing-masing kamu pun diberi anugerah

Supaya kamu bertekun dan rajin bekerja

hendaklah hatimu rendah, tau Tuhan berpesan

Jemaat menurut firman-Nya berkasih-kasihan

Doa Bapa Kami + Berkat:

Kasih Karunia dari Tuhan Kita Yesus Kristus dan Kasih Sayang dari Allah Bapa dan

persekutuan roh Kudus yang memberkati kita semua,

Bernyanyi: “Amen, Kubersyukur Tuhan”

Amen, kubersyukur Tuhan

Nyanyikan amen, kubersyukur Tuhan

Nyanyikan amen, amen, amen,amen

Amen, kubersyukur Tuhan

NB: Seluruh Lagu hanya dinyanyikan dengan nada lembut seperempat S/d Setengah

Suara.