TATA IBADAH MEDITASI KAMIS PUTIH
GKI-SUMUT MEDAN
Kamis, 4 April 2012
(Lagu ”Adoramus te Domino” terdengar sayup-sayup)
(slide 3)
Saudara-saudaraku …………………..
Saat ini kita akan memasuki ibadah meditasi.
Mari, persiapkan hati dan jiwamu untuk datang menghadap pada Tuhan,
Cobalah untuk sejenak melepaskan beban hidupmu, melepaskan amarah, dendam dan
kebencian dari hatimu….
Biarkan Tuhan menuntunmu untuk keluar dari semua itu
Satukanlah hatimu ………
Mari kita memasuki SAAT TEDUH sejenak…………
(sewaktu SAAT TEDUH, lagu ”Adoramus te Domine” semakin jelas terdengar
mengiringi peserta yang sedang melakukan SAAT TEDUH)
Saudara-saudaraku ................
Mari kita rasakan kehadiran Tuhan dan penyertaan-Nya. Fokuskanlah hati dan
pikiranmu yang paling dalam untuk datang kehadapan Tuhan, mari kita nyanyikan :
(slide 4)
Bernyanyi: ”Adoramus te Domine”
HU… HU … HU …
ADORAMUS TE DOMINE ………! 5x
Diulangi kembali dengan suara yang paling keras
(slide 5)
Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus………..
Marilah kita persiapkan seluruh keberadaan kita sekarang untuk masuk dan tinggal di
dalam keheningan, karena di dalam keheningan, Allah juga hadir.
Marilah kita mengambil sikap duduk dengan punggung tegak, santai dan rileks …………
Letakkan punggung telapak tangan anda di atas paha dan arahkanlah pandangan mata
pada satu titik di depan anda kemudian pejamkan mata anda ………
Tariklah nafas panjang-panjang, dan hembuskanlah perlahan-lahan sebanyak tiga kali
(slide 6)
Bayangkan dan aminilah bahwa pada saat ini Tuhan Yesus berdiri di hadapan anda. Dia
memandang anda dengan pandangan yang lembut dan penuh kasih.
Lihatlah tangan-Nya yang terbuka, yang mengharapkan anda datang kepada-Nya
Dia ingin memeluk anda dan menyatakan kasih-Nya pada anda.
Dia juga ingin mendengar anda menyatakan kasih anda kepada-Nya
Betapa pun beratnya beban dan sulitnya persoalan, mohon pertolongan-Nya
Dia pasti tidak akan membiarkan anda menanggung semuanya. Dia pasti akan berbuat
yang terbaik bagi anda.
Katakanlah dalam hati anda: Yesus, Engkau tahu semua kelemahanku, kuatkanlah aku
dan berbelas kasihlah kepadaku”.
Kemudian di dalam hati anda katakanlah secara berulang, sesuai dengan irama nafas
anda, “Yesus, Yesus, Yesus”. Demikianlah berulang-ulang.
Sadarilah dengan penuh iman bahwa saat Ia hadir dan sebagai Raja di dalam diri anda
Votum/Introitus/Doa: Musik terus mengalir
Di dalam nama Allah Bapa, dan Anak-Nya Tuhan Yeusus Kristus dan di dalam nama
Roh Kudus, ibadah meditasi ini kita buka, Amin..!
Introitus:
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku
rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu
dan kemuliaan-Mu.
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi
nama-Mu.
Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang
bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal
malam,
sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku
bersorak-sorai.
Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Amin.
Kita berdoa: tambahkan pengusiran roh jahat sedikit.
(Pada saat berdoa lagu ”Adoramus te Domine” selesai. Suasana hening)
(slide 7) (lagu ”STAY WITH ME” mulai terdengar sayup-sayup)
Saudaraku …………….
Tuhan memandang hidup manusia sudah sangat hancur. Sejak dosa menguasai
kehidupan, maka tidak ada seorang pun yang mampu melakukan kebenaran di mata
Tuhan. Semakin hari, manusia semakin menunjukkan kejahatannya. Manusia semakin
menunjukkan pemberontakannya. Manusia saling membenci satu sama lain, saling
mendendam, saling menjatuhkan. Tidak ada lagi rasa malu dan takut.
Suami menyakiti istrinya. Istri mengabaikan anak-anaknya dan anak-anak mencela
orang tuanya. Kakak membunuh adiknya dan adik merencanakan yang jahat kepada
kakaknya. Dunia tidak ubahnya seperti medan perang.
Bahkan sekarang ini, setiap hari kita mendengar begitu banyak korban yang jatuh oleh
karena kekerasan dan kejahatan. Seseorang masih saja sanggup tertawa ketika
menyaksikan saudaranya sedang merintih kesakitan. Dan yang lebih parah lagi,
munculnya sikap saling tidak mempedulikan orang lain. Yang ada di benaknya hanyalah
dirinya sendiri.
Manusia sudah semakin jauh dari Tuhan. Manusia sudah semakin melupakan Tuhan
Untuk itulah ……………….
Ia merencanakan keselamatan bagi seluruh manusia melalui Anak-Nya. Ia mengutus
Anak-Nya yang tunggal, menjadi manusia untuk membebaskan manusia dari kutuk oleh
karena dosa dan pelanggaran.
Dan ketika saatnya telah tiba, maka Tuhan Yesus menyatakan penderitaan itu melalui
kayu salib
(Slide 8) (lagu ”STAY WITH ME” terdengar jelas)
Saudaraku .........................
Inilah detik-detik penderitaan Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib
Di saat inilah Dia merasakan kutukan Allah yang sangat berat
Hanya ada satu cara bagi Tuhan untuk membebaskan ciptaan-Nya dari kehancuran, yaitu
Dia harus menjalani penderitaan melalui jalan salib.
(Slide 9)
Penderitaan-Nya dimulai dari pergumulan Tiuhan Yesus yang sangat berat di taman
Getsemani
Ia bergumul sendirian…………
Tuhan Yesus merasakan saat-saat penderitaan-Nya sudah semakin dekat. Jiwa-Nya
begitu terguncang membayangkan semua itu.
Tidak ada orang yang mau berbagi beban dengan-Nya saat itu. Para murid tertidur lelap.
Mereka tidak peduli dengan apa yang dirasakan Tuhan.
Dan dari sanalah Ia ditangkap …………..
Mari kita bersama-sama menyanyikan “STAY WITH ME”
Bernyanyi: “STAY WITH ME”
STAY WITH ME, REMAIN HERE WITH ME
WATCH AND PRAY, WATCH AND PRAY…………
(Slide 11)
Sesudah di tangkap dari taman, Tuhan Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang
Sanhedrin. Pada keesokan harinya, Ia dibawa ke pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya
kepada orang-orang Yahudi: “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka
menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk
ke dalam gedung pengadilan untuk ditanyai tentang tuduhan mereka.
Tetapi apa yang ditemui Pilatus? Ternyata, ia tidak menemukan kesalahan apa pun
seperti yang dituduhkan mereka kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak melakukan
kesalahan atau kejahatan apa pun. Maka Pilatus berusaha melepaskan Tuhan Yesus.
Namun karena desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus
menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Tuhan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk
disalibkan.
(Slide 12) (lagu ”PADA KAKI SALIB-MU” terdengar sayup-sayup)
Saudaraku ..............................
Ia diperlakukan seperti seorang penjahat………..
Ia tidak pernah mencuri, berdusta, merampok dan membunuh. Tetapi, Ia harus
menghadapi tuntutan yang sangat keji, oleh karena dosa manusia. Yang tidak mengenal
dosa, telah menjadi dosa, oleh karena aku, anda dan kita semua………
Lihatlah ................
Ia seperti anak domba yang terdiam kelu dan tidak berdaya di tempat penyembelihan. Ia
menerima semua yang dituduhkan dan semua yang dilakukan oleh manusia. Ia tidak
melawan dan tidak berusaha melarikan diri-Nya.
(Slide 13)
Lihat dan hitunglah ...........!
Berapa kali tubuh Tuhan Yesus menerima cambukan. Tubuh-Nya tercabik-cabik oleh
karena kerasnya cambukan yang diterimanya. Setiap ujung cambuk menghantam
punggung-Nya, maka akan bertambah satu luka baru yang mengeluarkan darah segar.
Dengan suara rintihan, Ia mencoba menahan rasa sakit yang dialami-Nya.
Dan lihatlah, ..................!
Para prajurit yang mencambuk-Nya tertawa kegirangan melihat Tuhan Yesus merintih
kesakitan. Tawa mereka semakin keras dan perasaan mereka semakin puas mendengar
teriakan Tuhan Yesus yang keluar dari mulut-Nya menahan rasa sakit.
Ia tidak memohon ampun kepada para prajurit yang mencambuk-Nya.
Bukan Ia yang seharusnya merasakan rasa sakit itu!
Tapi aku …………….
Oleh karena dosakulah, sehingga Ia harus merasakan penderitaan itu.
(Slide 14)
Betapa berat salib yang harus Ia pikul……
Salib yang terbentuk oleh karena banyaknya dosa kita.
Tuhan Yesus tidak pernah bertanya: “Mengapa harus Aku yang memikul semua
ini……….???
Berkali-kali Tuhan Yesus terjatuh di jalan ketika memikul salib yang berat. Dan yang
lebih mengerikan lagi, di salib itulah Ia nanti akan disalibkan. Ia memikul tempat di
mana Ia akan menemui kematian.
(Slide 15)
Yesus tidak bersalah, namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi,
disesah dan dimahkotai dengan duri, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk
disalibkan. “ Sambil memikul salib-Nya, Yesus berjalan ke tempat yang bernama Bukit
Tengkorak.
Dengan memanggul sendiri salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan
mengikut Aku”.
Lantas, bagaimana komitmen anda ketika ingin mengikut Yesus? Bersediakah saudara
melakukan semua itu?
(Slide 16) (lagu ”PADA KAKI SALIB-MU” semakin pelan dan akhirnya berhenti)
Perjalanan Yesus ke Golgata semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak
darah keluar dari luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban salib pun terasa
semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan beban penderitaan batin, Ia
ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati
sekalipun tidak pernah bersalah.
Sungguh, bukan hanya salib yang dipikul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita,
hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya”.
(Slide 17) (lagu ”O CRISTE DOMINE JESUS” terdengar pelan)
Para murid telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsaranya seorang diri.
Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia
menderita bersama Dia. Maria, adalah seorang wanita yang kelihatannya lemah dan
penakut. Namun, dalam kenyataannya, ia lebih kuat dari para murid dan Ia lebih berani
dari orang-orang yang pernah mengagumi dan memuji Yesus. Sejak Yesus mengalami
penderitaan, Maria, selalu berada di sisi-Nya.
Betapa malunya aku ketika melihat seluruh hidup dan perbuatanku!
Seringkali aku merasa lemah ketika mengikut Tuhan dan takut menghadapi berbagai
permasalahan yang datang mencobai hidupku.
(Slide 18)
Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu ”O Criste Domine Jesus”
“O CRISTE DOMINE JESUS”
(O KRISTUS, O TUHAN YESUS)
O Criste Domino Jesus
O Criste Domino Jesus ……
(Slide 19)
Hati Maria begitu sedih melihat penderitaan Tuhan
Kita bisa bayangkan bagaimana sedihnya hati seorang ibu yang menyaksikan sendiri
penderitaan anak-Nya yang terkasih. Seandainya bisa, mungkin ia akan berkata:
”Biarkanlah aku yang menanggung semua itu! Biarkan aku yang mati! Jangan Dia!
(Slide 20)
Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya
telah sirna. Tepatlah gambaran nabi Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang
Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti
Anak Manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak
tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia
dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
Dia”.
Kendati begitu, ternyata masih ada orang lain yang bersimpati kepada Yesus. Ia adalah
Veronika. Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya.
Dengan tindakannya yang sederhana, Veronika telah menolong orang yang menderita. Ia
memberi contoh kepada kita untuk menyatakan kepedulian terhadap orang yang sedang
menderita. Sama seperti yang dikatakan oleh Paulus, “Bersukacitalah dengan orang
yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis”.
(Slide 21)
Saudaraku ...................
Takkala Yesus semakin mendekati Golgata, banyak orang mengikuti-Nya; diantaranya
banyak wanita yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan
berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah menangisi Aku, melainkan tangisilah
dirimu sendiri dan anak-anakmu”.
Betapa sering kita tidak memiliki waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan
diri kita sendiri saja. Apalagi kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat,
dan orang lainlah yang menjadi penyebab penderitaan kita. “kita sendiri susah, mana
mungkin punya waktu untuk menghibur orang lain!” Beginilah kita sering membela diri.
Yesus telah memberi teladan supaya kita memiliki keinginan untuk menghibur orang
lain, meskipun kita sendiri sedang mengalami kesusahan. Tetapi lebih dari itu, kita perlu
menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak orang lain untuk ikut
bertobat juga.
(Slide 22-23)
Sesampainya di puncak Golgata, para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan
paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus dan mengundinya untuk menentukan siapa
yang berhak menjadi pemiliknya. Maka genaplah yang dikatakan dalam Kitab Suci,
“Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku di antara mereka dan membuang undi atas
jubah-Ku”.
Yesus telah menjadi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya?
Sudahkah kita melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman?
“Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku; ketika Aku dipenjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu
yang kamu lakukan untuk seorang yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk
Aku”.
(Slide 24)
Perhatikanlah luka di seluruh tubuh Tuhan Yesus………..!!!
Cambukan demi cambukan telah merobek kulit, bahkan daging-Nya. Darah mengalir
deras. Darah yang harus Ia cucurkan sebagai bayaran atas kebebalan, kecongkakan
diriku.
Lantas, tidak cukupkah semua itu menyadarkan kita dari kebebalan dan kejahatan yang
selama ini sering kali kita lakukan? Akankah kita menyalibkan Tuhan Yesus untuk
kedua kalinya, hanya oleh karena kesombongan dan keangkuhan kita?
Mari, saudara-saudaraku....................
Bukalah hatimu untuk mengerti pengorbanan Tuhan Yesus.
(Slide 25)
Inilah perkataan yang keluar terakhir kali dari mulut Tuhan Yesus!!!!
Teriakan ini terus berkumandang hingga sekarang. Dan dengarlah dengan iman saudara,
betapa menyayat hati teriakan ini.
(Slide 26)
Mari kita menundukkan hati dan jiwa kita dihadapan Tuhan. Sembari kita
membayangkan saat-saat terakhir penderitaan Tuhan Yesus itu, kita bernyanyi ”Jesus
Remember Me”
JESUS, REMEMBER ME
Jesus, remember me
When you coming to your kingdom
(Slide 27-28)
Saudaraku yang terkasih …………….
Apa arti pengorbanan Kristus dalam kehidupanku…??? Mengapa Tuhan begitu
mengasihi aku? Apa yang Tuhan inginkan dariku? Padahal, sering kali bertindak seperti
orang-orang yang dulu ikut menyuarakan penyaliban Tuhan Yesus.
Mari saudara-saudaraku.....................,
Katakanlah sekarang kepada Tuhan, apa yang mau dibukakan Tuhan bagimu.
Ungkapkanlah kepada Tuhan semua beban hidupmu yang selama ini membuatmu
menderita. Sadarilah betapa besarnya kasih setia Tuhan selama ini kepadamu tanpa
memandang siapakah engkau di hadapan-Nya. Ia menunggu setiap ucapan dan keluhan
yang ada di dalam hatimu.
Sadarilah perbuatanmu yang selama ini kau sembunyikan di hadapan Tuhan, yang
seolah-olah kau membuat Tuhan itu tidak mengetahuinya. Seolah-olah engkau merasa
lebih hebat dari Tuhan, sehingga mampu bersembunyi di balik keberdosaanmu.
Bertindak seolah-olah engkau adalah orang suci yang tidak mengenal dosa dan tidak
membutuhkan pertolongan Tuhan. Padahal, kita adalah orang-orang yang paling hina
dihadapkan Tuhan.
(lagu “JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN” terdengar)
Sadarilah kesalahanmu terhadap saudara-saudaramu, sahabatmu atau siapa pun yang
telah mengecewakanmu. Ampunilah mereka sekarang juga. Jangan keraskan hatimu!
Katakanlah dalam hatimu..............!
Aku telah mengampuni engkau.
Aku mengasihi engkau.
Dengan segenap hatiku, aku menginginkan engkau menjadi saudaraku.
Berdamailah dengan mereka sekarang.
Mari bersama-sama kita menyanyikan lagu ”JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN”
(Slide 29) (lagu ”JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN” perlahan berhenti dan
digantikan dengan lagu ”DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR”
Hanya ada satu tujuan allah melakukan semua itu yaitu agar aku diselamatkan dan
diperbaharui.
Firman Tuhan berkata kepada kita:
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut
rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang
Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam
penghukuman-Mu.
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam
Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku,
maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan
bersorak-sorak kembali!
Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku
(Slide 30)
Tuhan sudah menghapus dosa kita. Ia kembali mengangkat kita menjadi anak-anakNya.
Untuk itu, mari kita naikkan syukur dengan bernyanyi “DALAM TUHAN AKU
BERSYUKUR”
DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR
Elsenyor es la meva forca, Elsenyor el meu cant
Ell m’haestat la salvacio,
En el confio in no tincpor, en ell confio in no tincpor
In the Lord I’ll be ever thankfull, in the Lord I will rejoice
Look to God, do not be afraid
Lift up your voices, the Lord is near, lift up your voices,
the Lord is near
Dalam Tuhan aku bersyukur, dengan lagu pujian
Tuhanlah penyelamatku
Dalam Dialah sukacita, dalam Dialah sukacita
(Slide 31)
Perenungan: Yohanes 13:1-17, 31-35
13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."
(Slide 32)
Saudaraku .................
Mari sejenak kita merenungkan firman Tuhan tersebut dalam hati kita.
(ketika peserta merenungkan firman Tuhan, lagu “DALAM TUHAN AKU
BERSYKUR” berhenti. Tidak lama kemudian sayup-sayup terdengar lagu “UBI
CARITAS ET AMOR DEUS IBI EST”
(Slide 33)
Untuk membantu kita memahami pengorbanan Tuhan dalam kasih-Nya kepada kita dan
teladan perendahan diri-Nya yang sempurna. Marilah kita menyaksikan sebuah cuplikan
film yang menjadi refleksi meditasi kita.
(Slide 34-36) (lagu “EVERYDAY GOD, + DUDUK DIAM DI BAWAH KAKI-MU”
dan “NUN DI BUKIT YANG JAUH” terdengar hingga pembasuhan kaki selesai)
Saudara-saudara yang terkasih ..................
Tuhan Yesus telah menunjukkan teladan yang sangat baik dalam kehidupan kita.
Pengorbanan-Nya adalah pertanda kasih-Nya bagi kita. Ia meninggalkan tahta
kemuliaan-Nya untuk melepaskan kita dari kuasa dosa.
Satu hal teladan yang begitu besar dilakukan Tuhan adalah saat Ia membasuh kaki para
murid-Nya. Ia benar-benar merendahkan diri menjadi hamba bagi para murid-Nya.
Pembasuhan kaki menyimbolkan satu hal bagi kita, yaitu kasih. kasih yang hendaknya
terlihat dalam bentuk kepedulian terhadap orang lain. inilah yang Tuhan inginkan dari
kehidupan setiap orang yang percaya pada-Nya.
(Slide 37)
Pembasuhan kaki menjadi simbol akan kerendahan hati kita, simbol kesatuan dan
pertanda bahwa kita memiliki keinginan menjadi sahabat bagi saudara-saudara kita yang
lain. Tidak ada lagi kebencian, dendam, dan kesombongan yang tersimpan. Yang ada
adalah keinginan untuk mewujudkan kasih Allah yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus,
yaitu kepedulian kepada orang lain.
(Slide 38)
Sembari kita menetapkan komitmen kita untuk saling mengasihi dan melayani saudara-
saudara kita yang lain. Mari kita bernyanyi lagu “NUN DI BUKIT YANG JAUH”
NUN DI BUKIT YANG JAUH (NKB 83:1+3)
Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib, lambang kutuk nestapa cela.
Salib itu tempat Tuhan Maha Kudus, menebus umat manusia.
reff: Salib itu kujunjung penuh, hingga tiba saat ajalku.
Salib itu kurangkul teguh dan mahkota kelak milikku
Indahlah bagiku salib hina keji, berlumuran darah-Nya kudus
Hilanglah dosaku, sucilah hatiku, berkat kurban Yesus penebus
back to reff: Salib itu ………
(Slide 39)
Kita adalah satu di dalam Tuhan dan menjadi sesama bagi orang lain. Kita adalah orang-
orang yang dipanggil dan dibentuk Tuhan menjadi sebuah gereja. Terlebih khusus pada
tahun ini, kita mengambil tema utama perjalanan hidup kita, dengan tema “TAHUN
PERSEKUTUAN”.
Karena itu, saudara-saudaraku .............
Wujudkanlah itu dalam kehidupan kita di hari-hari mendatang. Nyatakan bahwa kita
adalah sebuah persekutuan yang hidup.
Marilah kita mengambil suatu komitment dalam hidup kita untuk mensyukuri betapa
besarnya kasih setia Tuhan yang kita terima dan rasakan selama ini dalam hidup kita.
Katakanlah dalam hatimu apa yang menjadi komitment dalam kehidupanMu dihadapan
Tuhan Yesus.
(Slide 40)
Doa:
Pengutusan:
Setelah kita diisi dengan firman Tuhan yang menjadi kekuatan kita untuk bisa
berjalan di dalam kehidupan dan kita dimampukan juga untuk mewartakannya,
ditengah-tengah dunia ini, mari kita nyanyikan
Bernyanyi: ”SERIKAT PERSAUDARAAN”
Serikat persaudaraan, berdirilah teguh
Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu
Bersama-sama majulah dikuatkan iman
Berdamai bersejahtera dengan pengasihan
Dan masing-masing kamu pun diberi anugerah
Supaya kamu bertekun dan rajin bekerja
hendaklah hatimu rendah, tau Tuhan berpesan
Jemaat menurut firman-Nya berkasih-kasihan
Doa Bapa Kami + Berkat:
Kasih Karunia dari Tuhan Kita Yesus Kristus dan Kasih Sayang dari Allah Bapa dan
persekutuan roh Kudus yang memberkati kita semua,
Bernyanyi: “Amen, Kubersyukur Tuhan”
Amen, kubersyukur Tuhan
Nyanyikan amen, kubersyukur Tuhan
Nyanyikan amen, amen, amen,amen
Amen, kubersyukur Tuhan
NB: Seluruh Lagu hanya dinyanyikan dengan nada lembut seperempat S/d Setengah
Suara.