A1 - Kala I Persalinan
description
Transcript of A1 - Kala I Persalinan
1
Kala I Persalinan
Tanggal 20-09-2013 jam 12.00 seorang ibu datang ke rumah bidan dengan mengeluh
mules sejak jam 08.00 dan keluar lendir dan darah dari jalan lahir. Hasil anamnesa
Bidan : ibu hamil anak pertama belum pernah kegugruan. Ibu mengatakan bahwa
dirinya khawatir dalam menghadapi persalinannya yang pertama ini. HPHT tanggal 15-
12-2012, haid teratur siklus 28 hari. Gerakan janin aktif, ANC di Puskesmas dengan
hasil normal, ibu makan terakhir jam 11.00 dengan nasi setengah piring, tempe, daging
ayam, dan sayur bayam, minum terakhir air putih dan teh manis setelah makan, BAK
terakhir jam 11.45, BAB terakhir jam 06.00 pagi tadi. Ibu tidak merasakan sesak
karena kehamilannya.
Hasil pemeriksaan bidan : konjungtiva merah muda, TD 120/80, Nadi 80x/menit, R:
20x/menit, suhu 36,3o C, TFU 32 cm, di funfus teraba bokong, punggung kanan, pada
bagian bawah teraba kepala sudah masuk PAP, kepala divergen, penurunan dengan
perlimaan 2/5, DJJ 140x/menit reguler, his 3x/10 menit lama 41 detik kuat. Hasil
periksa dalam : vulva tidak ada benjolan, tampak keluar lendir darah dari jalan lahir,
effaccement 100% pembukaan 6 cm, keruban utuh, presentasi kepala, posisi ubun-
ubun kecil anterior, penurunan kepala di station 0, tidak ada bagian kecil yang teraba,
molase 0.
Pertanyaan :
1. Berdasarkan kasus diatas ibu berada dalam kala I. Jelaskan pengertian kala I !
2. Jelaskan pembagian tahap dalam kala I !
3. Jelaskan fase-fase dalam kala I berdasarkan kurva friedman!
4. Data di atas tergambar tanda vital ibu yang normal, jelaskan mengenai
perubahan fisiologis pada tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu selama
persalinan!
5. Jelaskan perubahan metabolisme saat persalinan!
6. Jelaskan perubahan fisiologi pada ginjal selama persalinan!
7. Jelaskan perubahan fisiologi pada sistem pencernaan selama persalinan!
8. Jelaskan perubahan hematologi selama persalinan!
Jawaban
1. Pengertian Kala I
Kala I Persalinan didefinisikan sebagai permulaan kontraksi persalinan
sejati, yang ditandai oleh perubahan servik yang progresif dan diakhiri dengan
pembukaan lengkap (10 sentimeter). Hal ini dikenal sebagai tahap pembukaan
serviks. (Varney, 2004).
Kala I persalinan ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah
karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah yang berasal dari
pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran-
pergeseran, ketika serviks mendatar dan membuka. (Rohani, dkk, 2011)
Kala 1 adalah proses dimulainya dari saat persalinan mulai sampai
pembukaan lengkap (10cm). (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatus,2009).
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12
jam sedangkan multigravida 8 jam. (Manuaba, 2010; 173).
2. Pembagian Tahap dalam Kala I
Kala Pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu :
1. Fase Laten : di mana pembukaan serviks berlangsung lambat ; sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam
2. Fase Aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:a. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4cmb. Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cmc. Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam
pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
a. Fase aktif
Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan
hingga pembukaan menjadi komplet dan mencakup fase transisi. Pembukaan
umumnya dimulai dari 3-4 cm (atau pada akhir fase laten) hingga 10 cm (atau
2
akhir kala satu persalinan). Penurunan bagian presentasi janin yang progresif
terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan. Kontraksi
selama fase aktif menjadi lebih sering, dengan durasi yang lebih panjang dan
intensitas lebih kuat. (Varney, 2003)
Fase aktif pada kala satu persalinan secara umum dianggap dimulai
dari pembukaan serviks hingga 4 cm atau lebih, disertai dengan kontraksi
uterus. Friedman melaporkan bahwa kecepatan rata-rata perubahan serviks
adalah 1,2cm/jam pada nulipara dan 1,5cm/jam pada multipara. (Leveno,
2004).
b. Fase Laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat
Sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam
3. Fase dalam Kala I Berdasarkan Kurva Friedman
a. Fase aktif
Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan
hingga pembukaan menjadi komplet dan mencakup fase transisi. Pembukaan
umumnya dimulai dari 3-4 cm (atau pada akhir fase laten) hingga 10 cm (atau
akhir kala satu persalinan). Penurunan bagian presentasi janin yang progresif
terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan. Kontraksi
selama fase aktif menjadi lebih sering, dengan durasi yang lebih panjang dan
intensitas lebih kuat. (Varney, 2003)
Fase aktif pada kala satu persalinan secara umum dianggap dimulai
dari pembukaan serviks hingga 4 cm atau lebih, disertai dengan kontraksi
uterus. Friedman melaporkan bahwa kecepatan rata-rata perubahan serviks
adalah 1,2cm/jam pada nulipara dan 1,5cm/jam pada multipara. (Leveno,
2004).
3
b. Fase Laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat
Sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam
Berdasarkan kurva Friedman :
Periode akselerasi, berlangsung selama 2 jam pembukaan menjadi 4cm
Periode dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat dari 4 menjadi 9cm
Periode diselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan 9cm
menjadi 10cm / lengkap
4. Perubahan Fisiologi pada Tekanan Darah, Nadi, Respirasi dan Suhu
Perubahan Fisilogis Makna
TekananDarah
Meningkat selama kontraksi disertai
peningkatan sistolik rata-rata 15
Untuk memastikan tekanan darah yang
sebenarnya pastikan mengeceknya dengan baik
4
(10-20) mmHg dan diastolic rata-rata
5-10 mmHg. Pada waktu-waktu di
Antara kontraksi, tekanan darah
kembali ketingkat sebelum persalinan
Diantara kontraksi – kontraksi,
tekanan darah tersebut kembali ke
nilai prapersalinan. Perubahan posisi
ibu dari telentang menjadi miring ke
samping akan menghilangkan
perubahan dalam tekanan darah ini
selama satu kontraksi
Nyeri, rasa takut, dan kekhawatiran
dapat semakin meningkatkan tekanan
darah
pada interval antar kontraksi, lebih disukai
dengan posisi ibu berbaring miring
Jika seorang ibu dalam keadaan sangat takut
atau sangat khawatir, pertimbangkan
kemungkinan bahwa rasa takutnyalah (bukan
preeclampsia) yang menyebabkan kenaikan
tekanan tersebut. Periksalah patameter lainnya
untuk bias mengesampingkan preeclampsia.
Berilah asuhan pendukung dan pengobatan
yang akan bias membuatnya santai sebelum
membuat diagnosis akhirjika preeclampsia
benar tidak ada.
Suhu
Sedikit meningkat selama persalinan,
tertinggi selama dan segera setelah
melahirkan
Peningkatan suhu sedikit adalah normal.
Namun, bila persalinan berlangsung lebih lama,
peningkatan suhu dapat mengindikasikan
dehidrasi, dan parameter lain harusdicek. Begitu
pula, pada kasus ketuban pecah dini,
peningkatan suhu dapat mengindikasikan infeksi
dan tidak dapat dianggap normal pada keadaan
ini.
5
Yang dianggap normal adalah
peningkatan suhu yang tidak lebih
dari 0.5 sampai 1°C, yang
mencerminkan peningkatan
metabolism selama persalinan
Denyut Nadi (frekuensi jantung)
Perubahan yang mencolok selama
kontraksi disertai peningkatan selama
fasep eningkatan, penurunan selama
titik puncak sampai frekuensi yang
lebih rendah dari pada frekuensi
diantara kontraksi, dan peningkatan
selama fase penurunan hingga
mencapai frekuenzi lazim diantara
kontraksi.
Penurunan yang mencolok selama
puncak kontraksi uterus tidak terjadi
jika wanita berada pada posisi miring
bukan terlentang.
Frekuensi denyut nadi diantara
kontraks isedikit lebih tinggi
disbanding selama periode menjelang
persalinan. Hal ini mencerminkan
peningkatan metabolism yang terjadi
selama persalinan
Sedikit peningkatan frekuensi nadi dianggap
normal. Cek parameter lain untuk menyingkirkan
kemungkinan proses infeksi
Pernafasan
Kenaikan sedikit dalam jumlah
pernapasan adalah normal selama
persalinan dan hal ini mencerminkan
kenaikan metabolism yang terjadi
Sedikit sulit untuk mendapatkan penemuan
angka yang akurat mengenai pernapasan oleh
karena angkanya dan iramanya dipengaruhi
oleh rasa tegang, rasa nyeri, kehawatiran, serta
6
Hiperventilasi yang lama merupakan
kondisitidak normal dan bisa
menyebabkan alkalosis.
penggunaan teknik-teknik bernapas.
Amati pernapasan wanita dan bantu ia
mengendalikannya untuk menghindari
perventilasi yang panjang yang ditandai oleh
rasa kesemutan pada ekstremitas dan perasaan
pusing.
5. Perubahan Metabolisme saat Persalinan
Selama persalinan, metabolisme karbohidrat aerob maupun anaerob
akan meningkat secara terus menerus. Kenaikan ini sebagaian besar
disebabkan oleh kecemasan dan kegiatan otot tubuh. Kenaikan metabolisme
tercermin dengan kenaikan suhu tubuh, denyut jantung, pernapasan, curah
jantung, dan kehilangan cairan. Peningkatan curah jantung serta kehilangan
cairan akan mempengaruhi fungsi ginjal, sehingga diperlukan perhatian dan
tindakan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
a. Suhu :
Sedikit meningkat selama persalinan;tertinggi selama dan segera
setelah melahirkan.Yang dianggap normal ialah peningkatan suhu yang tidak
lebih dari 0,5 sampai 1 C,yang mencerminkan peningkatan metabolisme
selama persalinan.
Makna : Peningkatan suhu sedikit adalah normal.Namun,bila persalinan
berlangsung lebih lama,peningkatan suhu dapat mengindikasikan dehidrasi,dan
parameter lain harus dicek.Begitu pula,pada kasus ketuban pecah
dini,peningkatan suhu dapat mengindikasikan infeksi dan tidak dapat dianggap
normal pada keadaan ini.
b. Denyut Nadi :
Perubahan yang mencolok selama kontraksi disertai peningkatan
selama fase peningkatan,penurunan selama titik puncak sampai frekuensi yang
7
lebih rendah daripada frekuensi diantara kontraksi,dan peningkatan selama
fase penurunan hingga mencapai frekuensi lazim diantara kontraksi.
Penurunan yang mencolok selama puncak kontraksi uterus tidak terjadi
jika wanita berada pada posisi miring,bukan telentang.Frekuensi denyut nadi
diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode menjelang
persalinan.Hal ini mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi selama
persalinan.
Makna: Sedikit peningkatan frekuensi nadi dianggap normal.Cek
parameter lain untuk menyingkirkan kemungkinan proses infeksi.
c. Pernapasan :
Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama
persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi.
Makna: Sulit untuk memperoleh temuan yang akurat dalam hal
pernapasan karena frekuensi dan irama pernapasan dipengaruhi oleh rasa
senang,nyeri,rasa takut, dan penggunaan teknik pernapasan.Amati perasaan
wanita dan bantu ia mengendalikannya untuk menghindari hiperventilasi yang
panjang,yang ditandai oleh rasa kesemutan pada ekstremitas dan perasaan
pusing.
6. Perubahan Fisiologi pada Ginjal Selama Persalinan
Polyuria sering terjadi selama persalinan. Kondisi ini dapat diakibatkan
peningkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan kemungkinan
peningkatan laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal. Polyuria menjadi
kurang jelas pada posisi terlentang karena posisi ini membuat aliran urine
berkurang selama kehamilan. Kandung kemih harus sering dievaluasi (setiap 2
jam) untuk mengetahui adanya distensi (penggelembungan) juga harus
dikosongkan untuk mencegah:
a. Obstruksi persalinan akibat kandung kemih yang penuh, yang akan
mencegah penurunan bagian presentasi janin
8
b. Trauma pada kandung kemih akibat penekanan yang lama, yang akan
menyebabkan hipotonia kandung kemih dan retensi urine selama
periode pasca partum awal.
Sedikit protein uria (renik, 1+) umum ditemukan pada sepertiga sampai
setengah jumlah wanita bersalin. Protein uria +2 atau lebih sudah jelas tidak
normal. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita primipara, atau yang mengalami
anemia, atau yang persalinannya lama yang mengindikasikan preeclampsia.
7. Perubahan Fisiologi pada Sistem Pencernaan Selama Persalinan
Selama persalinan, motilitas dan absorpsi saluran cerna menurun dan
waktu pengosongan lambung menjadi lambat. Wanita sering kali merasa mual
dan memuntahkan makanan yang belum dicerna sebelum bersalin. Mual dan
sendawa juga terjadi sebagai respons refleks terhadap dilatasi serviks lengkap.
Ibu dapat mengalami diare pada awal persalinan. Bidan dapat meraba feses
yang keras atau tertahan pada rektum.
a. Motilitas lambung dan penyerapan makanan padat secara substansial
berkurang sangat banyak selama persalinan. Selain itu, pengeluaran
getah lambung berkurang menyebabkan aktivitas pencernaan hampir
berhenti dan pengosongan lambung menjadi sangat lamban. Cairan
tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam waktu yang biasa.
Makanan yang diingesti selama periode menjelang persalinan atau fase
prodmoral atau fase laten persalinan cenderung akan tetap berada di
dalam lambung selama persalinan.
Penatalaksanaan :
Lambung yang penuh dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
penderita umum selama transisi. Oleh karena itu, ibu harus dianjurkan
untuk tidak makan dalam porsi besar atau minum berlebihan, tetapi makan
dan minuman ketika keinginan timbul guna mempertahankan energi dan
hidrasi.
b. Rasa mual dan muntah biasa terjadi sampai berakhirnya kala I
persalinan.
9
Penatalaksanaan :
Pemberian obat – obatan oral tidak efektif selama persalinan.
Perubahan pada saluran cerna kemungkinan timbul sebagai respons
terhadap salah satu atau kombinasi faktor-faktor berikut : kontraksi uterus,
nyeri, rasa takut, dan khawatir , obat, atau komplikasi.
8. Perubahan Hematologi Selama Persalinan
Hemoglobin akan meningkat 1,2mg/100ml selama persalinan dan
kembali seperti sebelum persalinan pada hari pertama postpartum, asalkan
tidak ada kehilangan darah yang abnormal. Waktu koagulasi darah akan
berkurang dan terjadi peningkatan sel plasma. Sel – sel darah putih secara
progesif akan meningkat selama kala I persalinan sebsar 5000-15.000 WBC
pada pembukaan lengkap Kenaikan ini akan mengurangi resiko perdarahan
pascapartum pada kehamilan normal.
Gula darah akan berkurang, dan menurun drastis pada kasus
persalinan yang sulit. Kemungkinan besar disebabkan karena peningkatan
kontraksi uterus dan otot – otot tubuh.
10