A. Pendekatan Jenis Penelitian - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15374/6/Bab 3.pdf · A....
Transcript of A. Pendekatan Jenis Penelitian - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15374/6/Bab 3.pdf · A....
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat
penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis
penelitian yang dipilih atau ditetapkan, maka tujuan penelitian dapat tercapai
sesuai dengan yang diinginkan.1
Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi Kuantitatif.
Metodologi ini mempunyai prinsip objectivist. Prinsip ini menganggap bahwa
terdapat keteraturan atau hukum-hukum yang dapat digeneralisasikan dalam
fenomena sosial. Fenomena sosial dalam penelitian ini adalah keadaan kerukunan
dalam keluarga masyarakat kelurahan Ampel kota Surabaya. Jenis penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dapat diukur dengan menggunakan rumus
statistik untuk analisis data dan dihitung secara langsung. Dengan kata lain, data
kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Angka mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pembuatan, penggunaan, dan pemecahan masalah-masalah.2
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif yaitu
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Sedangkan ciri-ciri
1 Nur Syam, Metodologi penelitian Dakwah Sketsa Pemikiran Pengembangan Ilmu Dakwah, (Solo: Ramadhan, 1991), h. 125. 2 Wardi Bachtiar, Metodoli Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos,1997) h.88
63
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
penelitian deskriptif secara harfiah adalah penelitian untuk membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian.3 Peneliti memilih jenis penelitian kuantitatif
deskriptif karena fokus masalah penelitian ini mengukur pengaruh tayangan Serial
Kisah 9 Wali episode “Sunan Bonang dan Guptaja” di Trans TV terhadap
Kerukunan dalam Keluarga Masyarakat di Kelurahan Ampel Kota Surabaya.
B. Obyek Penelitian
Tayangan nilai ajaran Islam yang ada dalam tayangan Serial Kisah 9 Wali
episode “Sunan Bonang Dan Guptaja”. Sasaran penelitian diambil dari masyarakat
sekitar Sunan Ampel karena, banyak sekali suku maupun ras, agama yang tinggal
di daerah tesebut. Adanya populasi yang heterogen memudahkan peneliti untuk
mencari hasil penelitian. Sebab peneliti ingin mengulas menjalin kerukunan dalam
keluarga di daerah tersebut. Selain itu, lokasi ini merupakan tempat peneliti
berdomisili, hal ini sangat membantu kinerja peneliti dalam melakukan proses
penelitian tersebut.
C. Populasi, Teknik Sampling, dan Sample
a. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti
jumlah penduduk. Dalam metod penelitian kata populasi amat populer
digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang
3 M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998),h.63-64
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan
keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuhan-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. 4
Dalam penelitian ini populasi berasal dari masyarakat sekitar daerah
Sunan Ampel Surabaya. Peneliti mengambil sample satu kelurahan dari
beberapa kelurahan yang ada di kecamatan Semampir. Dari satu kelurahan
peneliti lebih mengerucutkan lagi menjadi satu RW, dari satu RW di sana
peneliti mengambil dua RT, RT 02 dan RT 03. Peneliti mengambil dari data
di kelurahan, RW 01 adalah sasaran yang paling tepat karena dianggap
memilki masyarakat yang heterogen. Dalam hasil data kependudukan
kelurahan Ampel, RW 01, pada RT 02 dan RT 03 terdapat 400 jiwa
penduduk. Adapun klasifikasi penduduk antara lain dari berbagai suku, ras
dan agama yang berbeda-beda seperti, terdapat 3 kepala keluarga dari suku
Tionghowa, 10 kepala keluarga suku Jawa, 3 kepala keluarga suku Bugis dan
Banjar, 20 kepala keluarga suku Madura, dan sebagian besar suku Arab.
Untuk menentukan populasi yang representatif, peneliti melakukan sebuah
angket penjajakan pada warga sini guna untuk mendapatkan populasi yang
cocok dan sesuai dengan kebutuhan peneliti. Angket penjajakan tersebut
berfungsi sebagai pencarian data populasi orang yang melihat tayangan
tayangan Serial Kisah 9 Wali episode “Sunan Bonang Dan Guptaja”
4 ibid, h. 99
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
b. Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sample.
Untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara sistematis, teknik macam-
macam sampling ada dua, yaitu probability sampling dan non probability
sampling.5
Dalam penelitian ini menggunakan non probabilty sampling desaign.
Karena dalam penelitian ini menggunakan populasi yang bersifat heterogen,
sehingga tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan
sampel penelitian. Sifat populasi pada penelitian ini adalah Cluster
Sampling. Cluster sampling adalah sifat populasi dalam bentuk unit-unit
khusus seperti agama, golongan, suku, dan bangsa.6
c. Sample
Sample merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang
sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu
sendiri.7 Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya
mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sample yang baik
5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2005), h. 81 6 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si, Metodologi Penelitian Kuantitatif, 2005, (Jakarta:Kencana), h.123. 7 Reviere, Rebecca, Needs Assessment : Acreative and Pratical Guide for Social Scienties Frands, 1996, p. 50
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif).8
Tidak semua penelitian menggunakan sample sebagai sasaran
penelitisn pada penelitian tertentu dengan skala kecil, yang hanya
memerlukan beberapa orang sebagai objek penelitian, ataupun beberapa
penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap objek atau populasi kecil,
biasanya penggunaan sample penelitian tidak diperlukan.9
Jika dalam penelitian ini terdapat populasi yang cukup sedikit kurang
dari 30 orang maka, sampel yang digunakan adalah sebanyak populasi itu
sendiri. Namun, jika penelitan ini terdapat populasi lebih dari 100 orang
yang menonton tayangan Serial Kisah 9 Wali episode “Sunan Bonang Dan
Guptaja” maka, peneliti akan mengambil 30% dengan pehitungan 30 x 100 /
100 yaitu 30. Nyatanya, peneliti hanya mendapatkan 20 orang populasi dari
total jumlah penduduk 85 kepala keluarga. Maka dari itu, 20 orang tersebut
dijadikan sekaligus sample pada penelitian ini.
D. Variabel dan Indikator Variabel
Variabel adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Variabel
berfungsi sebagai pengubung antara dunia teoritis dengan dunia empris. Variabel
merupakan fenomena dan peristiwa yang dapat diukur atau dimanipulasi dalam
8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, dan R & D, h.82 9 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 111
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
proses riset.10 Dalam penelitian ini menggunakan jenis variabel pengaruh/bebas
(Independent Variabel) dan variabel tergantung/tak bebas (Dependent Variabel).
Terdapat dua variabel yaitu varabel x dan variabel y, adapun variabel-variabel
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut;
1.) Variabel X (variabel bebas)
Tayangan Serial Kisah 9 Wali episode “Sunan Bonang Dan Guptaja” di Trans TV.
Indikator X :
Menghargai pilihan seorang anak
Bermusyawarah untuk mencapai kepentingan bersama keluarga
Membangun lingkungan yang bersahabat dengan keluarga
2.) Variabel Y (variabel terikat)
Kerukunan dalam Keluarga
Indikator Variabel Y :
Menerima pendapat dari keluarga
Mengambil keputusan dengan cara bermusyawarah
Membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.
10 Rachmat Kriyanto, Ph.D, Teknis Praktis Komunikasi Riset, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 20.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.11 Sebuah instrumen yang baik harus memenuhi
persyaratan reliabilitas dan validitas. Hal yang perlu diungkap dalam instrumen
adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir
pertanyaan/pernyataan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat
spesifikasi secara teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang
dipakai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
a. Angket
Metode Angket sering pula disebut pula sebagai metode kuesioner atau
dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket
merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali
atau dikembalikan kepetugas peneliti.12
Tujuan dari angket adalah untuk mencari informasi yang lengkap tentang
suatu masalah tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang
tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan sehingga
jawaban dari responden merupakan jawaban bagi penelitian.
11 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), h.57. 12 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h.133.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
Sedangkan jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup.
Dimana responden sudah diberi alternatif jawaban oleh peneliti. Dan responden
tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan kenyataan yang
dialaminya. Penyusun menggunakan kuesioner dengan skala Guttman. Penelitian
menggunakan skala guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang
tegas (konsisten) terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang aktivitas
menonton tayangan serial Kisah 9 Wali episode “Sunan Bonang Dan Guptaja” di
televisi dan juga untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pada kerukunan dalam
keluarga program acara tersebut bagi warga daerah Sunan Ampel Surabaya setelah
melihat tayangan tayangan serial Kisah 9 Wali episode “Sunan Bonang Dan
Guptaja” di televisi.
b. Wawancara atau Interview
Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti yaitu, untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui
bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan
keterangan pada peneliti. Wawancara ini dapat di pakai untuk melengkapi data
yang diperoleh melalui observasi.13 Pada teknik pengumpulan data wawancara ini
peneliti mewawancarai Lurah dan tokoh penting setempat demi mendapatkan data
sekunder penelitian ini.
13 Mardalis, Metode penelitian suatu pendekatan proposal, (Jakarta:Bumi Aksara,1995),h 64.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
c. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki.14 Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia yang terjadi sesuai dengan kenyataannya. Dengan observasi kita dapat
memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sukar
diperoleh dengan menggunakan metode lain. Observasi yang dilakukan peneliti
pada penelitian ini adalah dengan mengobservasi keadaan sosial yang ada di
masyarakat RW I Kelurahan Ampel pada sebelum menonoton tayangan dan
setelah menonoton tayangan tersebut, hal tersebut berguna untuk memastikan
bahwa obyek penelitian tersebut benar sesuai utnuk diteliti.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah segala macam bentuk informasi yamg berhubungan
dengan dokumentasi dalam bentuk tertulis atau mencari data mengenai hal-hal
yang berupa catatan, surat kabar, ataupun majalah. Teknik ini juga bertujuan untuk
melengkapi data yang sudah didapatkan dari angket, wawancara dan observasi.15
Peneliti datang ke kelurahan untuk mendapatkan data tentang geografi dan
monografi warga Ampel.
14 Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara,1997),h 70. 15Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h 231.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
Tabel. 3.1
Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
NO. JENIS DATA SUMBER DATA TPD
1. Geografi dan monografi wilayah Kantor Kelurahan D
2. Gambaran / Sejarah singkat Trans TV Dokumentasi Trans
TV
D
3. Fekuensi masyarakat menonton
tayangan tayangan Serial Kisah 9 Wali
episode “Sunan Bonang Dan Guptaja”
di Trans TV
Responden A + O
4. Ketertarikan terhadap program Responden A
5. Pengaruh Kerukunan dalam Keluarga
masyarakat di daerah Sunan Ampel
Responden A
Keterangan :
TPD : Teknik pengumpulan data
A : Angket
O : Observasi
D : Dokumentasi
I : Interview
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.16 Adapun tahapan yang
dilakukan peneliti dalam menganalisis data ini antara lain:
1. Memeriksa / editing
Adalah memeriksa kembali semua kuesioner tersebut satu persatu. Hal ini
dilakukan dengan maksud untuk mengecek apakah setiap kuesioner telah diisi atau
belum.
2. Memberi tanda kode / coding
Adalah memberi tanda atau kode terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah
diajukan, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi
dan analisa.
3. Scoring (Pemberian Skor)
Data yang diperoleh peneliti melalui angket dianalisa dalam bentuk angka,
yaitu dalam bentuk kuantitatif. Langkah yang diambil adalah dengan memberi
nilai pada setiap item jawaban pada pernyataan angket untuk responden dengan
menggunakan Skala Guttmant. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang
16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, h. 147.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
sangat baik untuk meyakinkan hasil penelitian mengenai kesatuan dimensi dan
sikap atau sifat yang diteliti. Adapun skoring perhitungan responden dalam skala
Guttman adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Skoring Skala Guttman
Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
Jawaban dari responden dapat dibuat skor tertinggi “satu” dan skor terendah
“nol”, untuk alternatif jawaban dalam kuesioner, penyusun menetapkan kategori
untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya = 1 dan Tidak = 0, sedangkan kategori
untuk setiap pernyataan negatif, yaitu Ya = 0 dan Tidak= 1.
Tahap awal dari pembuatan kuesioner adalah mengumpulkan berbagai
informasi yang ingin didapatkan dari responden yang kemudian dituangkan dalam
kisi-kisi instrumen, setelah itu baru disusun pertanyaan dari kisi-kisi yang telah
dibuat. Dengan skala Guttman maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
4. Uji Validitas
Setelah jenis instrumen penelitian ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menguji validitas instrumen, instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan
valid. Untuk itu penyusun mengadakan uji validitas terlebih dahulu sebelum
instrumen tersebut digunakan didalam penelitian.
Sejalan dengan yang dikatakan oleh Nasution bahwa “suatu alat ukur
dikatakan valid, jika alat ukur itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu”.17
Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono bahwa: Untuk menguji validitas
konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (expert judgement). Dalam hal ini
setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para
ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para
ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada
perbaikan, dan mungkin dirombak total.18
Pengujian validitas dengan menggunakan expert judgement dilaksanakan
dengan penelaahan terhadap kisi-kisi instrumen apakah telah sesuai dengan tujuan
penelitian, setelah itu dilakukan penelaahan terhadap kesesuaian alat ukur
penelitian serta penelaahan terhadap item-item pertanyaan yang diajukan terhadap
responden. Setelah sejumlah pertanyaan dianggap relevan, penyusun melakukan
uji instrumen di Masyarakat kelurahan Ampel, RW 01, RT 02 dan RT 03. Setelah
17 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara 2009), h.74. 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, h. 125.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
didapatkan data uji instrumen, penyusun melakukan tabulasi pada tabel Guttman
dengan menyusun item menurut ukuran skor jawaban “Ya” tertinggi sampai
dengan yang paling rendah, hasil tabulasi Guttman terlampir. Karena instrumen
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala Guttman maka untuk
memperoleh tingkat Koefisien Reprodusibilitas (Kr).
Koefisien Reprodusibilitas (Kr)
Kr = 1 - e
n
Keterangan :
Kr : Koefisien Reprodusibilitas
e : Jumlah kesalahan
n : Jumlah total pilihan jawaban = jumlah pertanyaan x jumlah responden
Kemudian diuji untuk memperoleh tingkat Koefisien Skalabilitas
Koefisien Skalabilitas
KS = 1 - e
c (n-Tn)
Keterangan :
Ks : Koefisien Skalabilitas
e : Jumlah kesalahan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
k : Jumlah kesalahan yang diharapkan = c(n-Tn) dimana c adalah kemungkinan
mendapatkan jawaban yang benar. Karena jawaban adalah “Ya” dan “Tidak” maka
c = 0,5
n : Jumlah total pilihan jawaban = jumlah pertanyaan x jumlah responden
Tn : Jumlah pilihan jawaban
Adapun upaya penyusun dalam menganalisis hasil dari uji instrumen ini
adalah menggunakan pendekatan non statistik yakni dengan menganalisis
beberapa kelainan yang dianggap sebagai error dalam skala Guttman kedalam
bentuk pertanyaan yang lebih relevan. Penyusun memperbaiki beberapa
pertanyaan yang memiliki error paling banyak dengan asumsi oleh penyusun, tiada
lain agar data itu dapat digunakan untuk mengungkap permasalahan responden
untuk hasil penelitian yang lebih bermakna. Sehingga dalam hal ini tidak semua
item dengan error tertinggi dihapus, melainkan diperbaiki agar dapat mengungkap
dan memenuhi tujuan dari penelitian. Adapun menurut Suharsimi bahwa “tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran yang dimaksud.”19
5. Analisis uji hipotesis
Merupakan tahapan yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang diajukan. Untuk menganalisa masalah dapat digunakan alat bantu yang
19 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : rineka cipta, 2010), h. 168
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
berhubungan dengan statistik. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mendistribusikan data ke dalam rumus korelasi Rank Order Spearman’s.
Dengan rumus seperti berikut :
Rho = 1 – 6 ∑d2
N (N2 – 1)
Rho : koefisien korelasi Rank Order
1 : bilangan konstan
6 : bilangan konstan
d : perbedaan antara pasangan jenjang
∑ : Sigma atau Jumlah
N : Jumlah Individu dalam Sampel
b. Menguji Nilai Koefisien Korelasi
Peneliti menggunakan dua cara untuk menguji nilai Koefisien Korelasi Rank
Order Spearmn’s, diantaranya sebagai berikut:
1) Perolehan perhitungan Korelasi Rank Order Spearmn’s dikonsultasikan dengan
tabel interpretasi sederhana nilai “r”.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
Tabel 3.3
Interpretasi Sederhana Nilai“r”20
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
2) Uji signifikansi harga observasi rs (rho) pada sample >10
Setelah diperoleh nilai z hitung, maka sebelum dikonsultasikan pada tabel z
koefisien korelasi rank order:
Rumus z = rs
1 / √n – 1
Keterangan:
rs = koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, h. 184.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
Selanjutnya memberikan interpretasi lebih lanjut dari uji hipotesis yang
diperoleh yaitu antara koefisien hitung <zo> dengan nilai table <zt> dengan taraf
signifikansi 5% dan 1% dengan kemungkinan:
a) Jika z hitung lebih besar dari z tabel maka dapat disimpulkan terdapat hubungan
yang positif dan signifikan.
b) Jika z hitung lebih kecil dari z tabel maka dapat disimpulkan tidak terdapat
hubungan yang positif dan signifikan.
Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y
dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan:
KP = r2 x 100%
Keterangan :
KP = Nilai koefisien diterminan
r = Nilai koefisien korelasi