PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK...

173
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan Kelas di MI Al-Husna Ciledug) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Muhasan NIM : 809018300388 PROGRAM DUAL MODE SYSTEM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IDTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Transcript of PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK...

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB

(Penelitian Tindakan Kelas di MI Al-Husna Ciledug)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Muhasan

NIM : 809018300388

PROGRAM DUAL MODE SYSTEM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IDTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan
Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan
Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan
Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

i

ABSTRAK

“Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan KPK dan FPB”

Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah: 1) bagaimanakah

penerapan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar

pokok bahasan KPK dan FPB pada siswa kelas IV di MI Al-Husna Ciledug, 2)

apakah penerapan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil

belajar pokok bahasan KPK dan FPB pada siswa kelas IV di MI Al-Husna

Ciledug. Tujuan dilksanakannya penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui

penerapan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika untuk

meningkatkan hasil belajar pokok bahasan KPK dan FPB pada siswa kelas IV MI.

Al-Husna Ciledug, 2) untuk meningkatkan hasil belajar pokok bahasan KPK dan

FPB pada siswa kelas IV MI. Al-Husna Ciledug dengan penerapan pendekatan

pemecahan masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Metode penelitian PTK diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang

muncul dalam proses pembelajaran. PTK dilaksanakan dalam empat tahapan

yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Instrument

yang digunakan dalam penelitian ini berupa Instrumen Tes, digunakan untuk

mengukur tingkat capaian hasil belajar yang dilakukan oleh siswa digunakan

lembar tes dan Instrumen Non Tes, berupa lember observasi, digunakan untuk

mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan guru.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah.dan. Pada siklus pertama hasil belajar siswa 52, 8 %

mencapai KKM, pada siklus kedua capaian hasil belajar siswa meningkat menjadi

63, 9% mencapai KKM, dan pada siklus ketiga meningkat lagi menjadi 80, 6%

yang berarti telah berhasil melampaui target yang ditetapkan yaitu 70% siswa

mencapai nilai KKM. Selain itu aktivitas belajar siswa juga mengalami

peningkatan. Pada siklus pertama aktivitas belajar siswa 65, 47% berada pada

kategoeri cukup aktif, pada siklus kedua meningkat menjadi 81, 8% dan berada

pada kategori aktif, dan pada siklus ketiga meningkat lagi menjadi 87, 01% berada

pada kategori aktif. Sedangkan aktivitas guru pada siklus pertama 67, 9%, pada

siklus kedua meningkat menjadi 81.5% , dan pada siklus ketiga mencapai 88, 1%

berada pada kategori aktif

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah dalam

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan dapat meningkatkan

aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran matematika.

Kata Kunci: Pendekatan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar

MUHASAN (PGMI)

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

ii

ABSTRACT

" Application of Problem Solving Approach To Improve Learning Outcomes

At the KPK and FPB Highlights In Fourth Grade Students In MI Al - Husna

Ciledug”

Keywords : Problem Solving Approach and Learning Outcomes

Issues raised in this paper is : 1 ) how the application of problem-solving

approaches to improve learning outcomes and FPB KPK subject in grade IV in

MI Al - Husna Ciledug , 2 ) whether the application of problem-solving approach

to improve learning outcomes subject KPK and FPB in grade IV in MI Al - Husna

Ciledug . Dilksanakannya purpose of this study is : 1 ) To determine the

application of problem-solving approach to teaching mathematics to improve the

learning outcomes of the subject of the Commission and FPB in grade IV MI . Al

- Husna Ciledug , 2 ) to improve learning outcomes and FPB KPK subject in

grade IV MI . Al - Husna Ciledug with the application of problem-solving

approach.

The method used in this research is Classroom Action Research ( CAR). TOD

research methods are expected to cope with problems that arise in the learning

process . PTK implemented in four stages : 1 ) planning , 2 ) implementation , 3 )

observations , and 4 ) reflection . Instruments used in this research is a test

instrument , used to measure the level of achievement of learning outcomes by

students used pieces of test and non- test instruments , such as lember

observations, is used to determine the increase in activity of students and teachers.

Based on the research that has been conducted shows an increase in student

learning outcomes through learning by solving approach masalah.dan . In the first

cycle of student learning outcomes 52 , 8 % achieved KKM , on the second cycle

of the achievement of student learning outcomes increased to 63 , 9 % reaching

KKM , and in the third cycle increased to 80 , 6 %, which has managed to surpass

the target set is 70 % of students reached the KKM . In addition to the students'

learning activities also increased . In the first cycle of 65 students learning

activities , 47 % are at kategoeri active enough , in the second cycle increased to

81 , 8 % , and is in the active category , and the third cycle increased to 87 , 01 %

are in the active category . While the activities of teachers in the first cycle of 67 ,

9 % , in the second cycle increased to 81.5 % , and in the third cycle reaches 88 , 1

% is in the active category.

This sh ows that the application of problem solving approach to learning can

improve student learning outcomes , and can increase the activity of students and

teachers in learning mathematics .

MUHASAN (PGMI)

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

iii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam semoga

tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, kepada sekalian

keluarganya, sahabatnya, dan kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana

pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak

mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat dorongan, do’a, dan

bimbingan dari berbagai pihak, dengan mengucap Alhamdulillah pada akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Nurlena Rifa’I, Ph. D, dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Maifalinda Fatra, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai

dosen pembimbing.

3. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda Wahad (alm), dan

ibunda Tohaya yang tiada hentinya mencurahkan kasih sayang dan do’anya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Untuk istri tercinta Neneng yang selalu memberikan dorongan moril dan

anak-anak tersayang Dhea Rezky Febriyanti, Nadya Khofifatunnisa, dan

Zakiy Anugerah Nurrandhani yang selalu menginspirasi bagi penulis.

5. Kepala Sekolah MI Al-Husna Ciledug, Ibu Siti Mastiaroh, S. Ag, yang

selalu mengingatkan dan memberikan dorongan demi terselesaikannya

skripsi ini.

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

iv

6. Sahabat-sahabat terbaik di bangku kuliah PGMI yang selalu saling

mensuport untuk kemajuan bersama.

7. Rekan-rekan guru di MI Al-Husna Ciledug yang kami tidak sebutkan

namanya satu-persatu, terima kasih banyak atas segala dukungan dan

do’anya.

8. Wali Kelas IV Al-Farabi yang setia menemani dan membantu peneliti dalam

proses penelitian dari awal sampai akhir.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengharapkan masukan

berupa kritik dan saran yang membangun demi ksempurnaan penulisan di

masa yang akan datang. Akhir kata semoga keberadaan skripsi ini bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 28 September 2013

Penulis

Muhasan

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

v

DAFTAR ISI

ABSTARK………………………………………………………………… i

ABSTRACT………………………………………………………………... ii

KATA PENGANTAR.……………………………………………………. iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL….…………………………………………………….... viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian……………………… 7

C. Pembatasan Fokus Masalah………………………………….. 8

D. Perumusan Masalah Penelitian………………………………. 8

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian……………………… 9

BAB II KAJIAN TEORITIK, PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Pendekatan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran

Matematika

a. Pengertian Masalah……………………………………10

b. Macam-macam masalah dalam matematika……….….10

c. Pendekatan Pemecahan Masalah…………...………....11

d. Cir-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah.......................12

e. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Pemecahan

Masalah………………………..………………..……..12

f. Langkah-langkah Pendekatan Pemecahan Masalah…..13

2. Hasil Belajar Matematika

a. Teori Belajar dan Pembelajaran……………………….16

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

vi

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar…………....19

c. Hasil Belajar……………………………………….…..23

3. Pembelajaran Matematika Pada Jenjang Sekolah Dasar

a. Karakteristik Siswa SD/MI…………………………....29

b. Langkah Pembelajaran Matematika di SD……………32

c. Teori Pembelajaran Matematika……………................33

4. KPK dan FPB

a. Kelipatan Bilangan…………………………………….35

b. Kelipatan Persekutuan………………………………....36

c. Kelipatan Persekutuan Terkecil …………………........38

d. Faktor Bilangan………………………………………..39

e. Faktor Persekutuan……...……………………..………40

f. Faktor Prima dan Faktorisasi Prima………...……..…..41

g. Faktor Persekutuan Terbesar…………………………..41

h. Cara Menentukan KPK dan FPB……………...............42

B. Hasil Penelitian Yang Relevan………………………...………..43

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan…………………….44

D. Hipotesis Penelitian Tindakan…………………………………..45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………….…….46

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian…………………....…46

C. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian………………….….49

D. Subjek Penelitian……………………………………...……...…50

E. Tahapan Intervensi Tindakan………………………….………..50

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan……………...……..54

G. Instrument Pengumpulan Data…………………………….……54

H. Teknik Pengumpulan Data……………………….……………..55

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan……………...……………56

J. Analisis Data dan Interperetasi Hasil Analisis………………….57

K. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan……………………58

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

vii

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI ANALISIS,

DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian…………..……………….....…59

B. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Siklus 1, 2, dan Siklus 3…...90

C. Pembahasan Temuan Penelitian………………………………...94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………...101

B. Saran ……………………………………………………….…102

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………103

LAMPIRAN………………………………………………………….……...…105

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Perincian Waktu Penelitian ……………………...………………47

Tabel 3. 2 Tahapan Pelaksanaan Siklus …………………………………….52

Tabel 3. 3 Kategori Aktivitas Belajar Siswa …………………………..……58

Tabel 3. 4 Kategori Aktivitas Guru …………………………………...…….58

Tabel 4. 1 Hasil Tes Akhir Siklus I ……………………………...………….69

Tabel 4. 2 Observasi Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I ……………....70

Tabel 4. 3 Observasi Aktivitas Guru Siklus I ……………………….………72

Tabel 4. 4 Hasil Refleksi Siklus I …………………………………………...74

Tabel 4. 5 Hasil Tes Akhir Siklus II …...……………………………………80

Tabel 4. 6 Observasi Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus II……………....81

Tabel 4. 7 Observasi Aktivitas Guru Siklus II ……..……………….………82

Tabel 4. 8 Hasil Refleksi Pembelajaran Pendekatan Masalah Siklus II……..85

Tabel 4. 9 Hasil Tes Akhir Siklus III………………………………………..90

Tabel 4. 10 Observasi Aktivitas Guru Siklus III……………………………...91

Tabel 4. 11 Observasi Aktivitas Guru Siklus III……………………………...93

Tabel 4. 12 Hasil Tes Akhir Siklus ……………………………………..……96

Tabel 4. 13 Aktivitas Pembelajaran Siswa …………………………………...97

Tabel 4. 14 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru…………………...…..99

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………109

Lampiran 2 Lembar Tes Akhir Siklus……………………………………….129

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa…………………………………………….136

Lampiran 4 Hasil Tes Akhir Siklus………………………………………….144

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru……………………………...147

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa……………………………..149

Lampiran 7 Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa I..…………...…151

Lampiran 8 Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa II..…………... 152

Lampiran 8 Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa III.…………... 153

Lampiran 9 Hasil Try Out Kelas VI Hasan MI. Al-Husna Ciledug Tahun

Pelajaran 2012/2013 ……………………………………………154

Lampiran 10 Nilai Murni Kelas IV MI. Al-Husna Ciledug Tahun Pelajaran

2012/2013 Semester Ganjil ………………………………...…..155

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting bagi kelangsungan peradaban

manusia di muka bumi ini. Kesadaran tentang hal inilah yang menyebabkan

bangsa Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang utama. Hal ini

dapat terlihat di dalam sumber hukum bangsa Indonesia, yaitu UUD 1945. Pada

pembukaan UUD 1945 alinea keempat mengamanatkan bahwa salah satu tujuan

nasional Negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya UU Republik Indonesia No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pada BAB 1 Ketentuan Umum

Pasal 1 menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.1

Peran pendidikan menempati posisi yang setrategis dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai kemajuan bangsa.

Dalam hal ini peran guru menempati posisi yang sangat penting. Guru yang

dimaksud tentunya tenaga pendidik yang sesuai dengan yang termaktub dalam

UU di atas yaitu: “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai

guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,

dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan”.2

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan tujuan

pendidikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak hanya guru dan murid yang

berperan dalam keberhasilan pendidikan akan tetapi ketepatan dalam pemilihan

1 Abd. Rojak, dkk., Konpilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang

Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah, 2010), h. 4. 2 Ibid.

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

2

metode, tekhnik, dan pendekatan pembelajaran menjadi aspek yang penting dalam

menunjang keberhasilan pembelajaran. Ketepatan dalam pemilihan, metode

merupakan kesesuaian antara karakteristik materi dan karakteristik siswa baik secara

psikologis maupun jasmani dan untuk itu diperlukan kejelian dan keterampilan

seorang guru dalam mendiagnosa dan menentukan strategi serta metode yang akan

diterapkan. Karena kesalahan dalam pemilihan metode pembelajaran akan

mengakibatkan tidak maksimalnya pemahaman siswa yang berimbas pada tidak

maksimalnya pencapaian tujuan.

Seorang guru dituntut untuk mampu menemukan cara terbaik dalam

menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran yang

diampunya, sehingga semua siswa dapat menerimanya sebagai suatu yang

dibutuhkannya, dan memang berkaitan dengan permasalahan kehidupan yang

sering dialaminya, sehingga mampu membentuk suatu pemahaman yang utuh.

Faktor-faktor di atas merupakan bagian dari faktor-faktor instrumental yang

mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah pembelajaran. Faktor-faktor instrumental

ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas,sarana/alat pengajaran, media pengajaran,

guru dan kurikulum/materi pelajaran, serta strategi belajar mengajar yang digunakan.3

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, yang sebenarnya

sangat akrab dengan kehidupan nyata malah menjadi momok bagi kebanyakan

siswa, pelajaran tersebut adalah matematika. Pelajaran matematika dianggap

sebagai mata pelajaran yang sulit, dan image terhadap gurunya seram dan

menakutkan.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta

didik memiliki lima kemampuan sebagaimana terdapat dalam standar isi,

yaitu: Pertama memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Kedua menggunakan penalaran

pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

3 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN

Fakultas Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010),h. 59-60.

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

3

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan pada pernyataan

matematika. Ketiga memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh. Keempat mengomunikasikan gagasan dengan simbol,

tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Kelima

memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.4

Ilmu matematika banyak dimanfaatkan dalam penerapan sehari-hari.

Banyak kegiatan –kegiatan yang berkaitan erat dengan matematika, seperti jadual

kegiatan les, jadual renang, dan latiahan sepakbola. Dalam membangun rumah

dan dalam perdagangan kita membilang, mengukur dan melakukan perhitungan

sederhana. Kita juga menggunakan bidang dan ruang serta pengukuran untuk

membaca peta rumah kita, untuk menentukan berapa banyak diperlukan cat untuk

mengecat dinding rumah, menentukan berapa banyak keramik yang dibutuhkan

untuk menutupi sebuah ruangan, dan masih banyak lagi kegiatan sehari-hari yang

pemecahannya sangat erat kaitannya dengan konsep-konsep yang terdapat dalam

matematika. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sangat dekat dengan

kehidupan keseharian kita.

Bagi sebagian besar siswa, matematika merupakan mata pelajaran yang

ditakuti. Nilai rendah, guru yang galak dan menakutkan, dan pelajaran sulit telah

menjadi label yang melekat pada pelajaran tersebut. Keadaan seperti ini menjadi

tantangan tersendiri bagi guru yang mengajar matematika. Guru dituntut untuk

lebih cerdas dalam memilih dan menggunakan model, pendekatan, metode, dan

media pembelajaran yang tepat dengan tuntutan pokok bahasan dan

perkembangan intelektual siswa sehingga label miring pelajaran matematika dapat

berubah menjadi lebih positif.

Pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru di MI Al-Husna

Ciledug umumnya masih menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional,

4 Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Direktorat Pendidikan Pada Madrasah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, (Jakarta;

2006), h. 96.

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

4

didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber belajar, dan siswa

masih secara pasif menerima apa yang disampaikan guru. Kegiatan siswa meliputi

siswa datang, duduk, menulis materi yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis,

mendengarkan guru menjelaskan materi dan mengerjakan tugas.

Pembelajaran matematika di kelas IV MI Al-Husna Ciledug pada saat ini

masih menggunakan pola-pola pembelajaran transmisi. Guru mengawali

pembelajaran dengan memperkenalkan aturan-aturan, cara-cara, dan konsep

kepada siswa, setelah siswa dianggap sudah memahaminya, kemudian guru

membuat beberapa soal untuk dipecahkan. Sebelum siswa menyelesaikan soal-

soal tersebut, terlebih dahulu dilakukan oleh guru di depan kelas, dan siswa

berperan sebagai penonton yang menyaksikan kepandaian gurunya dalam

menyelesaikan soal-soal di papan tulis. Kemudian guru memberikan beberapa

pertanyaan untuk dicoba dikerjakan oleh siswa sesuai dengan apa yang telah

dicontohkan guru.

Pada pelaksanaan pengajaran konvensional, guru memiliki tiga peran

utama, yaitu sebagai perencana pembelajaran, penyampai informasi, dan

evaluator. Dalam melaksanakan perannya sebagai penyampai informasi,

seringkali guru menggunakan metode ceramah yang dianggapnya ampuh dalam

proses pengajaran. Biasanya guru merasa telah mengajar apabila sudah melakukan

ceramah, dan belum mengajar jika tidak melakukan ceramah.5 Keadaan ini

menjadikan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran, tingkat perhatian

siswa rendah, dan cepat bosan bila mendengarkan penjelasan dari guru, serta banyak

siswa yang ngantuk, malas mengerjakan tugas ketika mengikuti pembelajaran

matematika.

Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran

matematika. Hampir di setiap kelas, terutama di kelas IV, V, dan kelas VI. Contohnya

pada perolehan nilai rata-rata kelas pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013

capaian hasil belajar siswa berada di bawah niali KKM, hanya sebagian kecil dari

siswa yang berhasil menuntaskan belajarnya. Fakta ini menunjukkan bahwa

pembelajaran yang telah dilakukan dapat dikatakan belum berhasil.

5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 97.

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

5

Dari hasil try out kelas VI Hasan MI Al-Husna Ciledug yang diadakan

pada tanggal 18 sampai 22 Maret 2013, perolehan nilai rata-rata kelas pada mata

pelajaran matematika adalah 5.13 di bawah nilai rata-rata pelajaran IPA, yaitu

7.12 dan di bawah nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 8.22. Perolehan

nilai rata-rata kelas 5.13 berarti di bawah nilai KKM, yaitu 5, 56. Jika dilihat dari

perolehan nilai secara individu, hanya terdapat 8 siswa dari 26 siswa kelas VI

Hasan atau sekitar 30, 77 % yang nilainya mencapai nilai KKM, dan sisanya yaitu

18 siswa atau sekitar 69, 23 % belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan

sebagian besar dari jumlah siswa tidak tuntas dalam belajar dan harus menjalani

proses remedial, yaitu sekitar 69, 23 % dari keseluruhan siswa kelas VI Hasan.

Siswa yang tuntas dalam belajar hanya sebagian kecil saja, yaitu sekitar 30, 77 %

dari keseluruhan siswa kelas VI Hasan yang berjumlah 26 siswa. Dapat dikatakan

bahwa pembelajaran matematika di kelas VI MI Al-Husna Ciledug pada tahun

pelajaran 2012/2013 belum berhasil.

Hasil nilai murni semester ganjil kelas IV Al-Ghazali tahun pelajaran

2012/2013 menunjukkan bahwa, perolehan nilai rata-rata kelas adalah 3, 75

berarti di bawah nilai KKM mata pelajaran Matematika kelas IV yaitu 5, 00.

Perolehan nilai secara individu tergambar bahwa hanya terdapat 4 orang siswa

dari 30 siswa kelas IV Al-Ghazali atau sekitar 13, 3% yang berhasil mencapai

nilai KKM. Selebihnya yaitu 26 siswa atau sekitar 86, 7% memperoleh nilai di

bawah KKM. Kelas IV Al-Farabi dengan jumlah siswa 32 orang, memperoleh

nilai rata-rata yaitu 4.24 masih di bawah nilai KKM. Dari 32 siswa, 14 siswa, atau

sekitar 43, 75% berhasil mencapai nilai KKM, sisanya yaitu 18 siswa, atau sekitar

56, 25% memperoleh nilai di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas IV MI Al-Husna semester

ganjil pada tahun pelajaran 2012/2013 belum berhasil.

Setelah dilakukan pemetaan dari soal-soal pada semester ganjil kelas IV

MI. Al-Husna Ciledug tahun pelajaran 2012/2013, ternyata 75,13 % siswa

menjawab salah pada soal-soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan KPK

dan FPB. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa kelas IV MI Al-

Husna Ciledug dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah pada saat itu

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

6

masih rendah. Berdasarkan pada kenyataan ini, peneliti berusaha agar

permasalahan tersebut tidak terjadi lagi pada siswa kelas IV MI Al-Husna Ciledug

pada tahun ajaran berikutnya. Peneliti terdorong untuk melakukan perbaikan

terutama pada penerapan pendekatan pembelajaran, yaitu penerapan pendekatan

pemecahan masalah. Untuk itulah maka peneliti menulis skripsi penelitian

tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan KPK dan

FPB”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, bahwa permasalahan tersebut

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Hasil belajar siswa pada pelajaran matematika rendah.

2) Pembelajaran yang dilakukan guru masih berpusat pada guru, belum

mengoptimalkan aktifitas siswa.

3) Sebagian besar siswa belum mampu menerapkan pengetahuannya tentang

konsep KPK dan FPB dalam memecahkan masalah pada kehidupan nyata.

4) Kurang efektifnya metode pengajaran konvensional yang hanya

mengandalkan metode ceramah terhadap hasil belajar siswa

5) Guru belum maksimal dalam menerapkan metode pembelajaran yang

mendorong siswa belajar lebih aktif

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Permasalahan yang muncul di dalam latar belakang di atas sangatlah

kompleks. Karena dihadapkan pada keterbatasan waktu dan keterbatasan

pengetahuan yang penulis miliki serta dalam rangka memperjelas dan

memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis

memberikan batasan sesuai dengan judul di atas, antara lain sebagai berikut:

1) Pendekatan Pemecahan Masalah yang diterapkan pada penelitian ini adalah

mengajar melelui pemecahan masalah, yaitu pendekatan pembelajaran

dengan menghadapkan siswa pada permasalahan yang harus dipecahkannya

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

7

baik secara individu maupun kelompok, pemecahannya didasarkan pada data

dan informasi yang akurat, dan hasil dari pemecahan masalah itu menjadi

suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

2) Hasil belajar yang diharapkan peningkatannya pada penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan

nyata siswa baik yang bersifat rutin maupun tidak, yang berkaitan dengan

KPK dan FPB pada siswa MI. Al-Husna Ciledug.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah yang menjadi bahan penelitian dalam skripsi ini adalah:

1) Apakah penerapan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan KPK dan FPB ?

2) Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan

penerapan pendekatan pemecahan masalah?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini adalah:

1) Untuk mengetahui penerapan pendekatan pemecahan masalah dalam

pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar pokok bahasan

KPK dan FPB pada siswa kelas IV MI. Al-Husna Ciledug.

2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada penerapan pendekatan

pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan

KPK dan FPB.

Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1) Bagi Guru; menjadi masukan yang positif dalam memilih dan menerapkan

pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan pokok bahasan, agar

proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna.

2) Bagi Peneliti; menambah asanah keilmuan dalam bidang pendidikan.

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

8

3) Bagi Siswa; lebih meningkatkan hasil belajar pada pelajaran matematika

terutama pada pemecahan masalah matematika.

4) Bagi Sekolah; dapat dijadikan alternatif kebijakan dalam mengatasi

rendahnya hasil belajar matematika terutama pada penerapan KPK dan FPB

berkaitan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

9

BAB II

KAJIAN TEORITIK, PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Pendekatan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Masalah

Masalah atau permasalahan merupakan hal yang sangat dekat dengan

kehidupan kita. Seringkali kita dihadapkan oleh permasalahan yang mau tidak

mau harus kita pecahkan. Permasalahan muncul dari pertanyaan, yaitu

pertanyaan yang tidak dapat terjawab, namun setelah pertanyaan itu bisa

terjawab, maka pertanyaan itu sudah tidak lagi menjadi masalah.

Masalah dapat diartikan sebagai suatu situasi dimana individu atau

kelompok terpanggil untuk melakukan suatu tugas di mana tidak tersedia

algoritma yang secara lengkap menentukan penyelesiannya (Lester dalam

As’ari, 1989: 29).6

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang

menjadi masalah adalah jika tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan

prosedur yang rutin, tetapi perlu kerja keras untuk mencari jawabannya,

sehingga pemecahan masalah memerlukan suatu proses penerimaan tantangan

dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan demikian aspek

penting dari makna masalah adalah adanya penyelesaian yang diperoleh tidak

dapat hanya dikerjakan dengan prosedur rutin, tetapi perlu penalaran yang

lebih luas dan dalam.

b. Macam-macam Masalah dalam Matematika

Masalah dalam matematika dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok. Pengelompokkan masalah ditinjau dari cara menganalisis masalah

menurut Polya terbagi menjadi 2 macam, yaitu:

6 Endang Setyo Winarni dan Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 116.

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

10

1) Masalah untuk menemukan, dapat teoritis atau praktis, konkrit atau

abstrak, termasuk teka-teki. Dalam memecahkan masalah seperti ini

dibutuhkan perumusan terhadap bagian pokok masalahnya, yaitu: Apa

yang dicari?, Bagaimana data yang diketahui?, dan Bagaimana syaratnya?.

Contoh:

Jika di dalam suatu pesta terdapat 50 orang tamu yang saling bersalaman,

berapa kali salaman yang terjadi?

Penyelesaian:

Bagian pokok dari masalah ini adalah:

a) Yang dicari adalah berapa kali salaman yang terjadi?

b) Data yang diketahui adalah di dalam suatu pesta terdapat 50 orang

tamu.

c) Adapun syarat yang harus dipenuhi bahwa setiap tamu dari 50 orang

tersebut saling bersalaman.

2) Masalah yang berkaitan dengan membuktikan adalah untuk menunjukkan

bahwa suatu pernyataan itu benar atau salah dan tidak keduanya.

Contoh:

Buktikan bahwa jumlah dua bilangan prima kembar yang bukan 3 dan 5

habis dibagi 12!

Bagian pokok dari masalah ini adalah:

a) Hipotesisnya adalah dua bilangan kembar yang dijumlahkan

b) Konklusinya adalah jumlah dua bilangan prima kembar habis dibagi

12.7

c. Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap dalam suatu

masalah. Pemecahan masalah adalah proses, cara, perbuatan, memecah atau

memecahkan. Pendekatan pemecahan masalah merupakan pendekatan

pembelajaran dimana siswa berlatih memecahkan persoalan. Persoalan tersebut

terkadang sengaja dibuat oleh guru, dari permasalahan yang muncul di dalam

7 Ibid., h. 116 - 117

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

11

kehidupan siswa sehari-hari. Pendekatan pemecahan masalah mengacu pada

pengembangan fungsi otak anak, mengembangkan daya pikir secara kreatif

untuk mengenali masalah dan mencari pilihan pemecahannya.

Pemahaman siswa tentang pelajaran yang diajarkan dapat terlihat dari

sifat aktif, kreatif, dan inovatif siswa dalam menghadapi pelajaran tersebut.

Keaktifan siswa akan muncul jika guru memberikan persoalan kepada siswa

agar mau mengembangkan pola pikirnya, mau mengemukakan ide-ide dan

lain-lain. Siswa dapat berpikir dan menalar suatu persoalan matematika apabila

telah memahami persoalan matematika. Suatu cara pandang siswa terhadap

persoalam matematika ikut mempengaruhi pola pikir tentang penyelesaian

masalah yang akan dilakukan.

d. Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah

Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah antara lain:

1) Diawali dengan masalah yang tidak rutin

2) Mempunyai penyelesaian yang berbeda

3) Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan seseorang harus memiliki

banyak pengalaman.

Pemecahan masalah bagi sebagian besar siswa merupakan hal yang

sangat sulit. Agar siswa tertarik untuk menyelesaikan masalah, Jacobson,

Lester, dan Stegel mengajukan tiga prinsip yaitu:

1) Berikan kepada siswa pengalaman langsung, aktif, dan berkesinambungan

dalam menyelesaikan soal-soal yang beragam.

2) Ciptakan hubungan yang positif antara minat siswa dalam menyelesaikan

soal dengan keberhasilan mereka.

3) Ciptakan hubungan yang akrab antara siswa, permasalahan, prilaku

pemecahan masalah, dan suasana kelas.8

e. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Pemecahan Masalah

8 Gelar Dwi Rahayu, Munasprianto Ramli,”Pendekatan Baru Dalam

Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar” , (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), h. 56

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

12

Pendekatan pemecahan masalah memiliki keunggulan, diantaranya:9

1) Pemecahan masalah merupakan pendekatan yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran.

2) Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk

memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

6) Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada

dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh

siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku- saja.

7) Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru.

9) Dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan

yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10) Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar

sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Kelemahan pendekatan pemecahan masalah diantaranya:

1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan

bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan

merasa enggan untuk mencoba.

2) Keberhasilan pendekatan pembelajaran melalui pemecahan masalah

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.

9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidkan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 220-221

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

13

3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin

mereka pelajari.

f. Langkah-langkah Pendekatan Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dalam matematika membutuhkan tingkat berfikir

yang lebih tinggi, karena setiap masalah dalam matematika memiliki cara

penyelesaian yang tidak selalu sama karena antara masalah yang satu dan

masalah yang lain tidak selalu sama dalam pemecahannya. Rumus, teorema,

hokum, aturan pengerjaan, tidak dapat secara langsung digunakan dalam

pemecahan masalah. Untuk memecahkan masalah kita perlu merencanakan

langkah-langkah apa saja yang yang harus ditempuh guna memecahkan

masalah tersebut secara sistematis.

Menurut Polya, langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk

pemecahan masalah sebagai berikut:10

Pertama pemahaman terhadap

masalah, maksudnya mengerti masalah dan melihat apa yang

dikehendaki. Cara memahami suatu masalah antara lain sebagai berikut.

a) Masalah harus dibaca secara berulang-ulang agar difahami kata demi

kata, kalimat demi kalimat. b) menentukan/mengidentifikasi apa yang

diketahui dari masalah. c) Menentukan/mengidentifikasi apa yang

ditanyakan/apa yang dikehendaki dari masalah. d) Mengabaikan apa-apa

yang tidak relevan dengan masalah. e) Sebaiknya tidak menambah hal-

hal yang tidak ada, agar tidak menimbulkan masalah yang berbeda

dengan masalah yang seharusnya diselesaikan. Kedua perencanaan

pemecahan masalah, maksudnya melihat bagaimana macam soal

dihubungkan dan bagaimana ketidakjelasan dihubungkan dengan data

agar memperoleh ide membuat suatu rencana pemecahan masalah. untuk

itu dalam menyusun perencanaan pemecahan masalah, dibutuhkan suatu

kreatifitas dalam menyusun strategi pemecahan masalah. Wheler

mengemukakan strategi pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut.

a) Membuat tabel. b) Membuat suatu gambar. c) Menduga, mengetes,

dan memperbaiki. d) Mencari pola. e) Menyatakan kembali pernyataan.

f) Menggunakan penalaran. g) Menggunakan variabel. h) Menggunakan

persamaan. i) mencoba menyederhanakan. j) Menghilangkan situasi yang

tidak mungkin. k) Bekerja mundur. l) Menyusun model. m)

10 Endang Setyo Winarni dan Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD,

(Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2011), h. 124-125.

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

14

Menggunakan algoritma. n) Menggunakan penalaran tidak langsung. o)

Menggunakan sifat-sifat bilangan. p) Menggunakan kasus atau membagi

masalah menjadi bagian-bagian. q) Memvaliditasi semua kemugkinan. r)

Menggunakan rumus. s) Menyelesaikan masalah yang equivalen. t)

Menggunakan simetri. u) Menggunakan informasi yang diketahui untuk

mengembangkan informasi baru. Ketiga melaksanakan perencanaan

pemecahan masalah. Keempat melihat kembali kelengkapan pemecahan

masalah, maksudnya sebelum menjawab permasalahan, perlu mereview

apakah penyelesaian masalah sudah sesuai dengan melakukan kegiatan

sbagai berikut: mengecek hasil, menginterpretasi jawaban yang

diperoleh, meninjau kembali apakah ada cara lain yang dapat digunakan

untuk mendapatkan penyelesaian yang sama, dan meninjau kembali

apakah ada penyelesaian yang lain sehingga dalam memecahkan

masalah dituntut tidak cepat puas dari satu hasil penyelesaian saja, tetapi

perlu dikaji dengan beberapa cara penyelesaian.

Agar penyelesaian masalah dapat memberikan pengetahuan dan

pengalaman kepada siswa secara mendalam dan bermakna. Maka dalam

menentukan strategi pemecahan masalah dapat dikelompokkan sesuai dengan

karakter masalah yang akan diselesaikan.

Berkaitan dengan hal tersebut maka pengelompokkan strategi pemecahan

masalah dapat dilakukan dengan menggunakan startegi pembelajaran heuristik,

strategi pembelajaran heuristik merupakan strategi merancang pembelajaran

dari berbagai aspek dan pembentukan sistem pembelajaran yang mengarah

pada keaktifan siswa dalam mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan

konsep yang mereka butuhkan untuk pemecahan masalah yang dihadapinya.

Dengan kata lain, pendekatan heuristik merupakan pendekatan pemecahan

masalah dengan cara menyajikan jumlah data dan siswa diminta untuk

membuat kesimpulan menggunakan data tersebut. Pendekatan heuristik dalam

pemecahan masalah matematika dapat mendorong siswa bekerja lebih aktif,

kreatif, dan inovatif, sesuai dengan kemampuan sendiri. Pendekatan heuristik

digunakan dalam pembelajaran agar pemahaman siswa tentang pelajaran

matematika lebih mendalam.

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

15

Adapun pengelompokkan strategi pemecahan masalah secara heuristik,

yaitu:11

a) Strategi heuristik 1 (membuat presentase) dengan cara: membuat diagram,

membuat daftar atau tabel.

b) Strategi heuristik 2 (membuat terkaan atau dugaan perhitungan) dengan

cara: terka atau duga dan mencocokkan, melihat pola, membuat perkiraan.

c) Strategi heuristik 3 (memperhatikan proses perolehan) dengan cara: bekerja

mundur atau maju, konsep sebelum atau sesudah, kegiatan dan hasil

(membuat percobaan).

d) Strategi heuristik 4 (mengubah masalah) dengan cara: meninjau kembali

masalah, menyederhanakan masalah, menyelesaikan tiap bagian dari

masalah.

2. Hasil Belajar Matematika

a. Teori Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan salah satu ciri yang membedakan antara manusia

dengan binatang. Dalam menjalani kehidupannya, manusia dituntut untuk

dapat mengikuti perubahan dalam berbagai sektor kehidupan, berbeda dengan

binatang yang di sepanjang hidupnya statis tidak ada tuntutan perubahan hidup.

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibanding

makhluk ciptaan Allah lainnya, hal ini dijelaskan Allah dalam surat At-Tiin

ayat 5, yang artinya; “Sesungguhnya Kami jadikan manusia sebaik-baik

kejadian”.

Manusia dianugerahi akal sehingga mampu melakukan pembelajaran.

Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia merupakan ciri

penting yang membedakan manusia dari mahluk lain. Kemampuan belajar itu

memberi manfaat bagi individu dan juga bagi masyarakat. Belajar memiliki arti

penting bagi manusia dalam: 1) melaksanakan kewajiban keagamaan, 2)

11 Ibid., h. 126.

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

16

meningkatkan derajat kehidupan, dan 3) mempertahankan serta

mengembangkan kehidupan.12

Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.13

Dari teori

tersebut terdapat tiga unsur penting yang terkait dengan konsep belajar yaitu,

perubahan tingkah laku, stimulus, dan respon. Seseorang telah dikatakan

belajar jika terdapat perubahan tingkah laku dari sebelumnya. Contohnya siswa

yang belum mampu menentukan KPK dari suatu bilangan, sedangkan materi

itu sudah didapatnya dari pembelajaran yang dilakukan guru, siswa tersebut

dikategorikan belum belajar, karena belum menunjukkan perubahan pada

tingkah lakunya, yaitu kemampuan menentukan KPK dari suatu bilangan.

Stimulus yang dimaksud dalam teori ini adalah segala yang dilakukan guru

dalam proses pembelajaran, seperti; materi pelajaran, pedoman kerja, media,

cara penyelesaian, yang berfungsi membantu siswa dalam belajar, sedangkan

respon yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti

pembelajaran.

Thorndike (penganut aliran behavioristik) mendefinisikan belajar sebagai

proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau

hal-hal yang dapat ditangkap melalui alat indra) dan respons (yang juga berupa

pikiran, perasaan, atau hal-hal yang dapat ditangkap oleh alat indra)14

. Dasar

dari belajar adalah asosiasi atau hubungan antara stimulus dan respon.

Aliran Kognitif menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam

diri seorang individu melaui proses interaksi yang berkesinambungan dengan

lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpisah-pisah tetap mengalir,

12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, cet.ke-15.

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010), h. 112. 13 C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta.

2012), h. 20. 14 Yatim Riyanto, Paradigma Baru pembelajaran, Sebagai Referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 7.

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

17

bersambung-sambung menyeluruh.15

Aliran kognitif lebih mementingkan

proses daripada sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon.

Menurut Piaget (penganut aliran kognitif), proses belajar sebenarnya

terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1) asimilasi; 2) akomodasi; dan 3) ekuilibrasi.16

Tahap asimilasi adalah proses penyatuan antara materi yang diberikan guru

dengan pengetahuan siswa yang sudah ada sebelum terjadinya pembelajaran,

tahap akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam

situasi yang baru, sedangkan tahap equilibrasi adalah proses penyesuaian

berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.

Menurut Gagne (1984), belajar adalah suatu proses dimana suatu

organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. Oemar Hamalik

(1995) berpendapat, belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan

mealui pengalaman. Nana Syaodah (1970) mendefinisikan belajar sebagai,

segala perubahan tingkah laku baik yang berbentuk kognitif, afektif, maupun

psikomotor dan terjadi melalui proses pengalaman.17

Dari beberapa teori tentang belajar di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respons secara

berkesinambungan sehingga membuat suatu perubahan tingkah laku pada

aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Sedangkan pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Muhammad Surya mendefinisikan pembelajaran sebagai

suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.18

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi

15 Ibid., h. 9. 16 Ibid. 17 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Program Peningkatan

Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), h. 3. 18 Ibid, h. 8.

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

18

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.19

Berdasarkan beberapa teori pembelajaran di atas, dapatlah disimpulkan

bahwa pembelajaran adalah suatu sistem lingkungan belajar yang mencakup

beberapa unsur yang saling terkait yaitu: tujuan pembelajaran, materi pelajaran,

strategi pembelajaran, alat, siswa, dan guru.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Proses belajar yang dilakukan siswa, dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:20

1) Faktor Internal Siswa

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu

sendiri, yang meliputi dua aspek, yaitu:

a) Aspek Pisiologis

Aspek pisiologis adalah kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)

yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kondisi tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif)

sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk

mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, dianjurkan mengkonsumsi

makanan dan minuman yang bergizi, serta memilih pola istirahat dan olahraga

ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan.

Kondisi organ-organ khusus, seperti kesehatan indra pendengar dan indra

penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap

informasi dan pengetahuan.

b) Aspek Psikologis

19 Abd. Rojak, dkk., Konpilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang

Pendidikan, Cet. 1 (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah, 2010), h. 5. 20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, cet.ke-15.

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010), h. 129-136.

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

19

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan belajar siswa. Namun, diantara

faktor-faktor rohaniah siswa yang lebih esensial adalah sebagai berikut, yaitu:

Tingkat kecerdasan / inteligensi siswa

Menurut Reber, inteligensi merupakan psikofisik untuk mereaksi

rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang

tepat. Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa sangat menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa. Hal tersebut berarti bahwa semakin

tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin besar

peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan

inteligensi seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk

memperoleh sukses.

Sikap siswa

Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecerdasan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara

yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara

positif atau negatif. Sikap (attitude) siswa yang positif, terhadap guru dan

mata pelajaran yang guru sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi

proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap guru dan

mata pelajaran yang guru sajikan, apalagi jika diiringi kebencian kepada

guru atau mata pelajaran yang guru sajikan, dapat menimbulkan kesulitan

belajar siswa tersebut.

Bakat siswa

Menurut Chaplin dalam Reber, bakat (aptitude) adalah kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa

yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan individu dalam

melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan

dan pelatihan. Setiap orang memiliki bakat dalam arti memiliki berpotensi

untuk mencapai suatu perestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan

kapasitas masing-masing. Bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya

perestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

20

Minat siswa

Minat (interest) dapat diartikan sebagai keinginan yang besar terhadap

sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang

menaruh minat besar terhadap pelajaran biologi akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Pemusatan perhatian

yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tersebut

untuk belajar lebih giat, dan pada akhirnya mencapai perestasi yang

diiinginkan.

Motivasi siswa.

Menurut Gleitman dalam Reber, motivasi berarti pemasok daya (energizer)

untuk bertingkah laku secara terarah. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu; 1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam

diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan kegiatan belajar.

Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi

materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut, misalnya, untuk kehidupan

masa depan siswa yang bersangkutan; 2) motivasi ekstrinsik, yaitu hal dan

keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya

melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/ tata tertib

sekolah, suri teladan orang tua, suri teladan guru, dan seterusnya merupakan

contoh-contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa

untuk belajar. Kekurangan ketiadaan motivasi, baik yangbersifat intrinsik

maupun ekstrinsik, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam

proses belajar.

2) Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini

meliputi dua hal, yaitu:

a) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, tenaga kependidikan, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

Selanjutnya, masyarakat (teman sepermainan dan para tetangga) di lingkungan

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

21

tempat tinggal siswa juga termasuk lingkungan sosial yang mempengaruhi

aktivitas belajar siswa, misalnya kondisi masyarakat di lingkungan kumuh

yang serba kekurangan atau kondisi masyarakat perkotaan yang pergaulannya

relatif lebih bebas.

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar

siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua,

praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga,

semuanya dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar

dan hasil yang dicapai siswa.

b) Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat

belajar, keadaan cuaca ,dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor

tersebut turut menentukan mutu belajar dan keberhasilan belajar siswa.

Sebagai contoh, kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta

perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana untuk kegiatan

remaja (sarana olahraga misalnya) akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke

tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan

perkampungan yang seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan

belajar siswa.

3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning)

Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan

proses belajar siswa. Pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran, diantaranya adalah pendekatan tinggi

(speculative dan achieving), pendekatan sedang (analitical dan deep), dan

pendekatan rendah (reproductive dan surface).

Menurut Gagne, Briggs, dan Wager dalam Prawiradelaga menyebutkan

beberapa faktor yang mempengaruhi belajar selain yang telah disebutkan di

atas. Menurut mereka proses belajar dapat terjadi karena adanya sinergi

memori jangka pendek dan jangka panjang yang diaktifkan melalui penciptaan

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

22

faktor eksternal, yaitu pembelajaran atau lingkungan belajar. Melaui inderanya,

siswa dapat menyerap materi secara berbeda. Pemberdayaan yang optimal dari

seluruh indera seseorang dalam proses belajar dapat menghasilkan kesuksesan

bagi seseorang. Mel Silberman menyatakan mengenai paham belajar aktif

yaitu:

What I hear, I forget (Apa yang saya dengar, saya lupa)

What I hear and see, I remember (Apa yang saya dengar dan lihat, saya

ingat sedikit)

What I hear, see, and ask questions about or discuss with someone else, I

begin to understand (Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau

diskusikan dengan beberapa teman/kolega, saya mulai paham)

What I hear, see, discuss, and do, I acquire knomledge andaskill (Apa

yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, sya memperoleh

pengetahuan dan keterampilan)

What I teach to another, I master (Apa yang saya ajarkan kepada orang

lain, saya menguasainya).21

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar yang

dilakukan siswa akan memperoleh hasil yang maksimal dengan

mengoptimalkan indera yang dimilikinya, membangun motivasi, dan dukungan

positif lingkungannya. Selain itu strategi belajar dan pembelajaran juga

mempengaruhi optimal atau tidaknya proses belajar siswa.

c. Hasil Belajar

Proses belajar mengajar melibatkan empat unsur penting yaitu; 1) tujuan,

2) bahan, 3) metode, dan 4) alat penilaian. Berbicara tentang hasil belajar

berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran, karena tujuan pembelajaran berisi

tentang rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa

setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Sedangkan hasil

belajar sendiri adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar.

21 Mel Silberman, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 1 – 2.

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

23

Rumusan tujuan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional, baik

tujuan kurikuler, maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan ranah psikomotor.22

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari 6 aspek, yaitu; 1) pengetahuan atau ingatan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4)

analisia, 5) sintesis, dan 6) evaluasi.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu;

1) penerimaan 2) jawaban atas reaksi, 3) penilaian, 4) organisasi, dan 5)

internalisasi.

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu; 1) gerakan

refleks, 2) keterampilan gerakan dasar, 3) kemampuan perceptual, 4)

keharmonisan atau ketepatan, 5) gerakan keterampilan kompleks, dan 6)

gerakan ekspresif dan interpretatif.

Keterangan lebih lanjut mengenai taksonomi Bloom adalah sebagai

berikut23

.

Ranah Kognitif, ranah ini meliputi:

Mengenal (recognition)

Dalam pengenalan siswa diminta untuk memilih satu dari dua atau lebih

jawaban yang tersedia.

Contoh:

Hasil bumi yang terkenal dari daerah Kerawang adalah . . . .

(a) padi

(b) tebu

(c) tembakau

22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT

Remaja Rosdakarya, 2012),h. 22. 23 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009),h. 117 – 122.

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

24

Mengungkap/mengingat kembali (recall). Berbeda dengan mengenal

maka dalam mengingat kembali ini siswa diminta untuk mengingat kembali

satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana.

Contoh:

Tempat keluarnya air dari dalam tanah disebut . . . .

Mengenal dan mengungkap kembali, pada umumnya dikategorikan

menjadi satu jenis yaitu ingatan. Kategori ini merupakan kategori yang

paling rendah tingkatannya karena tidak terlalu banyak meminta energi.

Pemahaman (comprehension)

Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia

memahami hubungan yang sederahana diantara fakta-fakta atau konsep.

Contoh:

Di antara gambar-gambar di bawah ini yang dapat disebut sebagai segitiga

siku-siku adalah:

(a)

(b)

(c)

Untuk dapat menentukan gambar mana yang dapat dinamakan segitiga siku-

siku maka ia harus menghubungkan konsep segitiga dan konsep siku-siku.

Penerapan atau aplikasi (application)

Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan

untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum,

dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu

situasi baru dan menerapkannya secara benar.

Contoh:

Untuk menyelesaikan hitungan

51 x 40 = n

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

25

Maka paling tepat kita gunakan

(a) hukum asosiatif,

(b) hukum komutatif,

(c) hukum distributif.

Analisis (analyses)

Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk menganalisis suatu

hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar.

Contoh:

Siswa disuruh menerangkan apa sebab pada suatu mendung dan ada angin

kencang tidak segera turun hujan.

Sintesis (synthesis)

Apabila penyusun soal tes bermaksud meminta siswa melakukan sintesis

maka pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupa menyusun

sedemikian rupa sehingga meminta siswa untuk menggabungkan atau

menyusun kembali (reorganize) hal-hal yang spesifik agar dapat

mengembangkan suatu struktur baru. Dengan singkat dapat dikatakan

bahwa dengan soal sintesis ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.

Contoh:

“Dengan mengetahui suatu daerah dan milik dalam hal kekayaan bahan

mentah serta semangat penduduk di suatu daerah yang kini dapat

berkembang pesat menjadi kota pelabuhan yang besar maka kota-kota kecil

di tepi pantai mana yang mempunyai potensi untuk menjadi sebuah kota

pelabuhan yang besar?”

Evaluasi (evaluation)

Mengadakan evaluasi dalam pengukuran aspek kognitif ini tidak sama

dengan mengevaluasi dalam pengukuran aspek afektif. Mengevaluasi dalam

aspek kognitif ini menyangkut masalah”benar/salah” yang di dasarkan atas

dalil, hukum, prinsip pengetahuan. Sedangkan mengevaluasi dalam aspek

afektif menyangkut masalah “baik/buruk” berdasarkan nilai atau norma

yang diakui oleh subjek yang gbersangkutan.

Ranah Afektif. Ranah ini meliputi:

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

26

Pandangan atau pendapat (opinion)

Mengukur aspek afektif berkaitan dengan pandangan atau pendapat siswa

melibatkan kemampuan berekspresi, berpendapat, dan perasaan pribadi

siswa terhadap suatu permasalahan atau hal-hal yang relatif sederhana tetapi

bukan fakta.

Contoh:

Bagaimana pendapatmu tentang keputusan yang diambil oleh kepala

sekolah mengenai hal tersebut? Jika posisi anda sebagai kepala sekolah,

tindakan apa yang akan anda lakukan?

Sikap atau nilai (attitude, value)

Penilaian afektif berkaitan dengan sikap atau nilai, siswa diminta untuk

mengungkapkan dan mempertahankan responnya terhadap suatu masalah.

Contoh:

“Bagaimana menurut anda jika siswa yang tidak mengerjakan PR diberi

hukuman merangkum satu buku yang ada di perpustakaan? Mengapa

pendapat anda demikian?”

Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor erat kaitanya dengan aktifitas kerja otot, mulai dari hal

yang sederhana seperti melipat kertas, sampai pada hal yang rumit seperti

merangkai beberapa elemen tertentu sehingga membentuk robot.

Contoh:

“Seberapa terampil siswa dalam mempersiapkan peralatan yang diperlukan”

“seberapa terampil siswa dalam menggunakan peralatan tersebut”.

Taksonomi Harrow.24

No Tingkat Uraian dan Contoh

1 Gerakan Refleks (reflex

movement)

Respons gerakan yang tidak disadari yang

dimiliki sejak lahir

* Segmental Reflexes

* Intersegmental Reflexes

* Suprasegmental

Reflexes

Kesemuanya berhubungan dengan gerakan-

gerakan yang dikoordinasikan oleh otak dan

bagian-bagian sumsum tulang belakang.

24 Ibid.,h. 123 – 125.

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

27

2

Dasar-dasar Gerakan

(basic fundamental

movement)

Gerakan-gerakan yang menuntut pada

keterampilan yang sifatnya kompleks

*Locomotor movement

*Nonlocomotor movement

*Manipulative movement

Gerakan-gerakan yang mendahului kemampuan

berjalan.

Gerakan-gerakan dinamis di dalam suatu

ruangan yang bertumpu pada sesuatu sumbu

tertentu

Gerakan-gerakan yang terkoordinasikan seperti

dalam kegiatan bermain piano, menggambar,

naik sepeda, mengetik dan sebaginya.

3 Perceptual Abilities Kombinasi antara kemampuan kognitif dan

gerakan

*Kinethetic

discrimination

*Body awareness

*Body image

*Body relationship to

surrounding objects in

space

*Visual discrimination

*Auditory discrimination

*Tactile discrimination

*Coordinated activities

Menyadari akan gerakan-gerakan tubuh

seseorang

Menyadari gerakan pada dua sisi tubuhnya,

pada satu sisi, keserbelahan, dan keseimbangan

Perasaan-perasaan tentang adanya gerakan yang

berhubungan dengan badannya sendiri.

Konsep tentang arah dan kesadaran badan

dalam hubungan dengan lingkungan ruang

sekitar.

Kemampuan membedakan bentuk dan bagian,

kemampuan mengikuti objek, mengingat

kembali pengalaman visual,membedakan figure

yang dominandi anrtara latar belakang yang

kabur, dan pengalamankonsep visual.

Meliputi auditory acuity, auditory tracking, dan

auditory memory.

Kemampuan untuk membedakan dengan

sentuhan.

Koordinasi antara mata dengan tangan mata dan

kaki

4 Physical Abilities

Kemampuan yang diperlukan untuk

mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan

tingkat tinggi

*Ketahanan (endurance)

*Kekuatan (strength)

*Flexibility

*Kecerdasan otak (agility)

Kemampuan untuk melakukan aktifitas,

termasuk ketahanan otot dan denyut jantung

Kemampuan menggunakan otot untuk

mengadakan perlawanan

Rentangan gerakan dan sendi

Kemampuan untuk bergerak cepat termasuk

kemampuan untuk merubah arah, memulai dan

berhenti, mengurangi waktu tenggang antara

reaksi dan respon (kecekatan), dan

meningkatkan ketangkasan

5 Skilled Movement Gerakan-gerakan yang memerlukan belajar

(menari, olahraga, rekreasi)

*Simple adaptive skills

Setiap adaptasi yang berhubungan dengan

gerakan dasar

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

28

*Compound adaptive

skills

*Complex adaptive skills

Gerakan kombinasi untuk menggunakan alat-

alat (raket, parang, dan sebagainya)

Menguasai mekanisme seluruh tubuh seperti

dalam senam.

6 Nondiscoursive

Communication

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan

mrnggunakan gerakan (ekspresi wajah, postur,

dan sebagainya.

*Expressive movement

*Interpretative movement

Gerakan-gerakan yang digunakan sehari-hari

seperti sikap dan gerak tubuh, isyarat, mimic.

Gerakan bentuk seni, seperti gerakan estetis,

gerakan improvisasi.

Taksonomi Gagne.25

Gagne dalam buku The Conditions of Learning (1965) dalam Suharsimi

menyebutkan delapan buah kategori, yaitu: 1) signal learning, 2) stimulus

respons learning, 3) chaining, 4) verbal association, 5) discrimination

learning, 6) concept learning, 7) rule learning, dan 8) problem solving.

Berdasarkan uraian taksonomi dari beberapa ahli di atas, peneliti

membatasi penelitian ini pada hasil belajar berdasarkan taksonomi yang

diungkapkan oleh Bloom, pada ranah kognitif golongan C1, C2, dan C3.

yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan atau aplikasi (application).

Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan

untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum,

dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu

situasi baru dan menerapkannya secara benar.

Menurut peneliti ranah kognitif C3 ini cocok dijadikan dasar penentuan

dari tujuan hasil belajar yang dituntut. Hal ini didasarkan pada latar

belakang masalah yang dirumuskan sesuai dengan penemuan di lapangan

dan juga terkait dengan penerapan pendekatan pemecahan masalah yang

digunakan pada penelitian ini.

3. Pembelajaran Matematika pada Jenjang Pendidikan Dasar

Pembelajaran matematika pada jenjang sekolah dasar, tentunya berbeda

dengan pembelajaran matematika pada sekolah menengah pertama atau menengah

25 Ibid., h. 127.

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

29

atas, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan diantara siswa tersebut, terutama

pada kemampuan daya pikirnya.

a. Karakteristik Siswa SD/MI.

Siswa Sekolah Dasar pada umumnya berkisar antara umur 6 atau 7 tahun

sampai 12 atau 13 tahun. Pada kisaran umur ini anak berada pada tahapan daya

pikir pada hal-hal yang nyata, yang dapat dideria oleh panca indra mereka.

Perkembangan kognitif siswa usia SD yang masih terikat dengan objek konkrit,

tentunya berlawanan denga sifat dari pelajaran matematika yang bersifat

abstrak, seperti yang diungkapkan oleh Soedjadi mengenai hakekat matematika

yaitu: matematika memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan

dan pola pikir yang deduktif.26

Piaget menggolongkan perkembangan kognitif anak SD (7 – 11 tahun),

berada tingkat operasional konkrit. Anak telah dapat mengetahui symbol-

simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak,

kecakapan kognitif anak meliputi: 1) kombinasivitas atau klasifikasi, 2)

reversibilitas, 3) asosiativitas, 4) identitas, dan seriasi.27

Ketika siswa berada pada tahapan oprasi konkrit (7 – 12 tahun), mereka

mulai membentuk gambar-gambar mental dari benda-benda dan memikirkan

dalam istilah whole (keseluruhan) daripada hanya sekedar parts (bagian-

bagian).28

Karena mereka mengubah bayangan mental di dalam otaknya, siswa

mencapai keterbalikan. Dalam matematika misalnya, siswa mengenal

hubungan antara penjumlahan sebagai operasi penggabungan dan pengurangan

sebagai operasi pemisahan. Mereka menyaksikan bahwa satu operasi dibalik

dengan apa yang dilakukan pada operasi lainnya. Piaget menyebut aktifitas

mental seperti ini sebagai operasi. Menurut Piaget, anak mestinya

menginternalisasikan operasi mental sebelum mereka dapat berpikir secara

26 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 1. 27 Yatim Riyanto, Pardigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2012), h. 124. 28 Turmudi, Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam

Departemen Agama RI, 2009), H. 13

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

30

logis. Sementara anak-anak berada pada operasi konkrit, mereka

mengembangkan konsep-konsep matematika seperti bilangan, panjang, luas,

waktu, masa, dan volume.

Mengingat kemampuan kognitif siswa SD yang masih terikat pada obyek

yang nyata, maka sebaiknya dalam pembelajaran matematika yang bersifat

abstrak diperjelas dengan penggunaan alat bantu sebagai media praga untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Selain itu guru juga dituntut untuk lebih jeli dalam menggunakan pendekatan

pembelajaran yang menarik bagi siswa dan sesuai dengan tuntutan dan karakter

materi serta tujuan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tersebut

mendapat hasil yang maksimal.

Pemahaman anak terhadap matematika perlu segera diberi penguatan,

agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan

melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk itulah maka diperlukan

adanya pembelajaran melaui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar

hafalan atau menginget fakta saja. Pepatah Cina mangatakan, “Saya mendengar

maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu, saya melakukan maka saya

mengerti.”29

Memperhatikan uraian tentang karakteristik anak usia SD/MI di atas,

perlu diperhatikan tentang kesiapan-kesiapan yang hendaknya dimiliki siswa,

yaitu:30

Kesiapan isi, merujuk pada proses pengetahuan dan keterampilan.

Contoh: seorang siswa yang membilang suatu objek secara tepat, dapat

mendemonstrasikan situasi “take way” (mengambil, pengurangan) dengan

menggunakan kubus-kubus, mengetahui semua atau hampir semua dari 100

pengurangan fakta dasar, dan memahami nilai tempat untuk bilangan antara 9

dan 99, maka siswa tersebut memiliki kesiapan isi yang tinggi untuk

mempelajari algoritma pengurangan.

29 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 2. 30 Turmudi, h. 18 – 20.

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

31

Kesiapan pedagogi, merujuk pada pemahaman siswa tentang material

seperti benda-benda, gambar, representasi dari benda, symbol-simbol,

kalkulator dan komputer yang mereka gunakan selama mereka belajar

matematika. Misalkan gambar digunakan untuk menyatakan suatu tindakan

yang ia lakukan di kelas.

Kesiapan kematangan, merujuk kepada mental siswa. Siswa sekolah

dasar berubah dari tahapan pre-operasional ke tahap berpikir operasional

konkrit. Siswa yang berada pada tahap operasional konkrit sejak di sekolah

dasar perlu menggunakan benda-benda untuk memodelkan berpikir mereka.

Kesiapan efektif, merujuk pada sikap siswaterhadap matematika. Sikap

akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar dan menggunakan

matematika. Jika mereka berpikir dengan sukses, mereka memiliki peluang

lebih sukses dan dapat diatur untuk berpikir dan bertindak dengan cara-cara

yang positif.

Kesiapan kontekstual, merujuk pada kesadaran siswa tentang cara-cara

matematika itu digunakan. Siswa dalam tingkat kesanggupan kontekstual yang

tinggi menyadari akan pentingnya matematika dan sadar akan banyaknya

aplikasi dalam dunia nyata.

b. Langkah Pembelajaran Matematika di SD/MI.

Tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidiakan dasar yaitu

agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam

kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, untuk menuju tahap keterampilan tersebut

harus melaui langkah-langkah benar yang sesuai dengan kemampuan dan

lingkungan siswa. Berikut ini adalah pemaparan pembelajaran yang ditekankan

pada konsep-konsep matematika, yaitu:31

1) Penanaman Konsep Dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru

matematika, ketika siswa belum pernah mempelajarai konsep tersebut. Kita

dapat mengetahui konsep ini dari isi kurikulum, yang dicirikan dengan kata

“mengenal”. Pembelajaran penanaman konsep merupakan jembatan yang harus

dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkrit, dengan

31 Heruman, Op. cit., h. 3.

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

32

konsep baru matematika yang abstrak. Dalam kegiatan pembelajaran konsep

dasar ini, media atau alat praga diharapkan dapat digunakan untuk membantu

kemampuan pola pikir siswa.

2) Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep

dan, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan

dari pembelajaran penanaman konsep dalam suatu pertemuan. Kedua

pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda,

tetapi masih merupakan lanjutan dari penanaman konsep. Pada pertemuan

tersebut, penanaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan

sebelumnya, di semester atau kelas sebelumnya.

3) Pembinaan Keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan

bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep

matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan keterampilan

juga terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari

pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam suatu

pertemuan. Kedua, pembelajaran pembinaan keterampilan dilakukan pada

pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan kelanjutan dari penanaman

dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman

konsep dianggap sudah disamapaikan pada pertemuan sebelumnya, di semester

atau kelas sebelumnya.

c. Teori Pembelajaran Matematika.

1) Teori belajar Bruner

Menurut Bruner proses belajar terjadi melalui tiga tahapan, yaitu:32

a) Tahap Enaktif atau Tahap Kegiatan (enactive)

Tahap pertama anak belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-

benda real atau mengalami peristiwa di dunia sekitarnya.

32 Karso, Pendidikan Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),h. 1.12

– 1.13.

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

33

b) Tahap Ikonik atau Tahap Gambar (iconic)

Pada tahap ini anak telah mengubah, menandai, dan menyimpan

peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental.

c) Tahap Simbolik (symbolic)

Pada tahap terakhir ini anak dapat mengutarakan bayangan mental

tersebut dalam bentuk symbol dan bahasa.

Jika kita perhatikan dari ketiga tahapan belajar yang dikemukakan

Bruner diatas sangat membantu guru dalam melakukan pembelajaran

matematika yang lebih efektif. Jelas bahwa untuk memudahkan pemahaman

dan keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika harus dilakukan secara

bertahap.

2) Teori Belajar Dienes

Dienes mengemukakan bahwa konsep-konsep matematika itu akan lebih

berhasil jika dipelajari bila melalui tahapan tertentu. Menurut Dienes

tahapan-tahapan tersebut adalah:33

a) Tahap 1. Bermain bebas (free ply)

Pada tahap awal ini anak-anak bermain bebas tanpa diarahkan dengan

menggunakan benda-benda matematika konkrit.

b) Tahap 2. Permainan (games)

Pada tahap kedua ini anak mulai mengamati pola dan keteraturan yang

terdapat dalam konsep.

c) Tahap 3. Penelahaan kesamaan sifat (searching for communities)

Pada tahap ini siswa mulai diarahkan pada kegiatan menemukan sifat-

sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.

d) Tahap 4. Representasi (representation)

Pada tahap ini para siswa mulai belajar membuat pernyataan atau

representasi tentang sifat-sifat kesamaan untuk konsep matematika.

e) Tahap 5. Simbolisasi (symbolization)

33 Ibid., h. 1.17 – 1. 20.

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

34

Pada tahap ini siswa perlu menciptakan simbol matematika atau rumusan

verbal yang cocok untuk menyatakan konsep yang representasinya sudah

diketahuinya pada tahap 4.

f) Tahap 6. Formalisasi (formalitation)

Pada tahap ini siswa belajar mengorganisasikan konsep-konsep

membentuk secara formal, dan harus sampai pada pemahaman aksioma,

sifat, aturan, dan dalil sehingga menjadi struktur dari sistem yang

dibahas.

3) Teori Belajar Van Hiele

Menurut Van Hiele ada lima tahapan yang dilalui anak dalam belajar

geometri, yaitu:34

a) Tahap 1. Pengenalan

Pada tahap ini anak mulai mengenal suatu bangun geometri secara

keseluruhan, tetapi ia belum mampu mengetahui sifat-sifat dari bangun

geometri yang dilihatnya itu.

b) Tahap 2. Analisisi bangun geometri yang dilihatnya.

Pada tahap analisis anak sudah mulai mengenal sifat-sifat dari bangun

geometri yang dilihatnya.

c) Tahap 3. Pengurutan

Pada tahap ini anak sudah mampu mengenal dan memahami sifat-sifat

suatu bangun geometri serta sudah dapat mengurutkan bangun-bangun

geometri yang satu dengan lainnya saling berhubungan.

d) Tahap 4. Deduksi, pada tahap ini anak sudah mampu menarik

kesimpulan secara deduktif, yaitu menarik kesimpulan dari suatu yang

bersifat umum menuju ke hal-hal yeng bersifat khusus.

e) Tahap 5. Akurasi, pada tahap ini anak sudah menyadari pentingnya

ketepatan prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian

34 Ibid.,h. 1.21 – 1.22.

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

35

Berdasarkan pada teori-teori tersebut diatas maka dalam

pembelajaran matematika di SD harus dilaksanakan secara bertahap. Tahapan-

tahapan tersebut harus dilalui secara tertib dengan demikian maka pemahaman

dan keberhasilan anak pada pembelajaran matematika akan lebih maksimal.

4. KPK dan FPB.

Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali yang

penyelesaiannya menggunakan kelipatan maupun faktor. Mulai dari kegiatan-

kegiatan yang bersifat rutinitas maupun kegiatan-kegiatan yang bukan rutinitas.

a. Kelipatan Bilangan

Kelipatan atau kelipatan suatu bilangan adalah hasil kali bilangan asli

dengan bilangan itu sendiri.35

Contoh bilangan kelipatan:

Kelipatan 2

1x2 2x2 3x2 4x2 5x2 6x2 7x2 8x2 9x2 10x2

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Jadi kelipatan 2 adalah: 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, . . . .

Kelipatan 3

1x3 2x3 3x3 4x3 5x3 6x3 7x3 8x3 9x3 10x3

3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Jadi kelipatan 3 adalah: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, . . . .

Kelipatan 4

1x4 2x4 3x4 4x4 5x4 6x4 7x4 8x4 9x4 10x4

4 8 12 16 20 24 28 32 36 40

Jadi kelipatan 4 adalah: 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, . . . .

Bilangan kelipatan sama dengan membilang loncat, seperti materi di

kelas 1.

Contoh: membilang loncat satu.

Seekor katak meloncati batuan. Setiap loncatan satu satuan bilangan. Bilangan

yang diloncati katak adalah: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, . . . .

35 Tia Purniati, Matematika, Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah

dan Guru Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, cet.ke-1. (Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agma Islam RI, 2009), h. 26.

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

36

Pola bilangannya disebut membilang loncat satu.

Contoh: membilang loncat dua.

Seekor kera meloncat melewati dua bilangan dimulai dari satu. Bilangan yang

diloncati kera adalah: 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, . . . .

Pola bilangannya disebut membilang loncat dua

Contoh: membilang loncat tiga.

Berikut ini adalah loncatan seekor kancil. Setiap kali kancil meloncat melewati

tiga bilangan dimulai dari satu. Bilangan yang diloncati kijang adalah: 1, 4, 7,

10, 13, 16, 19, . . . .

Pola bilangannya disebut membilang loncat tiga.

Begitu seterusnya.

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa, definisi dari

kelipatan bilangan adalah: bilangan asli c disebut kelipatan dari a, jika terdapat

bilangan asli ksedemikian sehingga c = ka.36

b. Kelipatan Persekutuan

Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama yang dimiliki oleh dua

buah bilangan. 37

Untuk lebih memahami tentang kelipatan persekutuan,

dibawah ini adalah contoh soal cerita yang berkaitan dengan kelipatan

persekutuan.

Contoh:

Berapakah kelipatan dari 2 dan 3?

Penyelesaian:

Kelipatan 2: 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, . . . .

Kelipatan 3: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, . . . .

Kelipaan persekutuan dari 2 dan 3 adalah kelipatan yang sama yang

dimliki bilangan 2 dan 3. Bilangan tersebut adalah: 6, 12, 18, dan 24. Jadi

kelipaan persekutuan dari 2 da 3 adalah: 6, 12, 18, dan 24.

36 Karso, Pendidikan Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),h. 5.6.

37 Purniati, op. cit., h. 26.

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

37

Contoh cerita:

Fatimah dan Khadijah sekolah di MI Al-Husna. Mereka duduk di kelas

IV Al-Farabi. Kedua anak ini terkenal gemar membaca, keduanya sering

terlihat asik membaca di perpustakaan. Setiap 3 hari sekali Fatimah pergi ke

perpustakaan, sedangkan Khadijah setiap 2 hari sekali. Pada tanggal 2 Februari

mereka terlihat bersama di perpustakaan. Pada tanggal berapakah mereka akan

bersama lagi pergi ke perpustakaan?

Penyelesaian:

Untuk mengetahui kapan saja Fatimah dan Khadijah pergi ke

perpustakaan pada bulan Februari, kita mulai menghitung saat pertama mereka

pergi ke perpustakaan bersama.

Fatimah mengunjungi perpustakaan pada bulan Februari tanggal:

2

3 3 3 3 3 3 3 3 3

2+3 5+3 8+3 11+3 14+3 17+3 20+3 23+3 26+3

5 8 11 14 17 20 23 26 29

Khadijah mengunjungi perpustakaan pada bulan Februari tanggal:

2

2 2 2 2 2 2 2 2 2

2+2 4+2 6+2 8+2 10+2 12+2 14+2 16+2 18+2

4 6 8 10 12 14 16 18 20

2

2 2 2 2 2

20+2 22+2 24+2 26+2 28+2

22 24 26 28 30

Dari data di atas menunjukkan bahwa,

Fatimah mengunjungi perpustakaan pada tanggal: 5, 8,11, 14, 17, 20, 23, 26,

dan 29 Februari. Khadijah mengunjungi perpustakaan pada tanggal: 4, 6, 8, 10,

12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, dan 30 Februari.

Jadi Fatimah dan Khadijah mengunjungi perpustakaan secara bersama-

sama pada tanggal: 8, 14, 20, dan 26 Februari.

Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa jika dua bilangan yang akan

dicari kelipatan persekutuannya, yang satu merupakan kelipatan dari yang lain,

ternyata bilangan kelipatan dari bilangan yang lebih besar juga merupakan

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

38

kelipatan dari bilangan yang lebih kecil. Yaitu jika a, c, dan k bilangan asli dan

c = ka maka kelipatan dari c juga merupakan kelipatan dari a.38

c. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah, kelipatan yang sama dan

terkecil dari dua bilangan atau lebih. 39

Ada dua cara dalam menyelesaikan

soal-soal KPK, yaitu:

Cara 1: menggunakan kelipatan persekutuan.

Contoh:

Berapakah Kelipatan Persekutuan Terkecil ( 4, 6)?

Penyelesaian:

Kelipatan 4: 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, . . . .

Kelipatan 6: 6, 12, 18, 24,30, 36, 42, . . . .

Jadi Kelipatan Persekutuan Terkecil dari 4 dan 6 adalah : 12.

Cara 2: menggunakan fakorisasi prima.

Penyelesaian:

Faktorisasi prima dari 4 adalah: 2 x 2 = 2

2

Faktorisasi prima dari 6 adalah: 2 x 3

Langkah selanjutnya adalah memilih faktor yang sama dengan pangkat

yang paling besar dan dikalihkan faktor-faktor lain. Faktor yang sama dengan

pangkat paling besar adalah: 2 dan faktor lain adalah 3, maka KPK dari 4 dan 6

adalah: 22 x 3 = 12.

Contoh soal cerita:

38 Karso, op.cit.,h. 5.17.

39 Purniati, loc. cit., h. 30.

4

2 2 3 2

6

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

39

Ilham pergi berenang setiap 6 hari sekali, Hasan pergi berenang setiap 8

hari sekali, sedangkan Ahmad berenang setiap 4 hari sekali. Jika pada tanggal 2

April 2013 mereka berenang bersama, pada tanggal berapakah mereka akan

berenang bersama lagi?

Penyelesaian:

Cara 1:

Kelipatan dari 4 adalah: 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28

Kelipatan dari 6 adalah: 6, 12, 18, 24, 30

Kelipatan dari 8 adalah: 8, 16, 24

Jadi kelipatan persekutuan terkecil dari (4, 6, dan 8) adalah: 24

Cara 2:

Faktorisasi prima dari 4 adalah: 2 x 2 = 22

Faktorisasi prima dari 6 adalah: 2 x 3

Faktorisasi prima dari 8 adalah: 2 x 2 x 2 = 23

Sehingga KPK dari 4, 6, dan 8 adalah: 23 x 3 = 24

Jadi mereka akan berenang bersama lagi pada tanggal: 24 + 2 = 26 April 2013.

d. Faktor Bilangan

Sebelum membahas tentang apa itu faktor, terlebih dahulu marilah kita

kerjakan soal berikut ini.

Contoh 1:

8

6 4

4 2 3 2 2 2

2 2

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

40

Ahmad memiliki 10 buah kelereng. Ahmad akan menyimpan kelereng ke

dalam beberapa kotak, dengan setiap kotaknya berisi kelereng dengan jumlah

yang sama. Dapat disimpan ke dalam berapa kotak saja kelereng tersebut?

Penyelesaian:

Jika tersedia 1 kotak, maka kelereng yang dapat disimpan ada 10 buah.

Jika tersedia 2 kotak, maka kelereng yang dapat disimpan ada 5 buah.

Jika tersedia 5 kotak, maka kelereng yang dapat disimpan ada 2 buah.

Jika tersedia 10 kotak, maka kelereng yang dapat disimpan ada 1 buah.

Jika tersedia 3, 4, 6, 7, 8, dan 9 kotak, maka kelereng yang dapat tersimpan

tidak akan sama jumlahnya.

Jadi kotak yang dapat menyimpan 10 kelereng dengan jumlah yang sama

adalah: 1, 2, 5, dan 10. Bilangan 1, 2, 5, dan 10 adalah bilangan-bilangan yang

habis membagi 10.

Dari penyelesaian di atas dapatlah disimpulkan bahwa faktor suatu

bilangan adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis bilangan

tersebut.40

e. Faktor Persekutuan

Menentukan faktor suatu bilangan telah di bahas di atas. Bagaimana jika

bilangan yang akan dicari faktornya jumlahnya lebih dari satu? Inilah yang

dimaksud dengan faktor persekutuan.

Contoh:

Tentukanlah faktor persekutuan dari 12 dan 15!

Penyelesaian:

Faktor dari 12 Faktor dari 15

12 habis dibagi Faktor 15 habis dibagi Faktor

12 : 1

12 : 2

12 : 3

12 : 4

12 : 6

12 : 12

12

6

4

3

2

1

15 : 1

15 : 3

15 : 5

15 : 15

15

5

3

1

40 Ibid., h. 25.

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

41

Faktor dari 12: 1, 2, 3, 4, 6, 12

Faktor dari 15: 1, 3, 5, 15

Jadi faktor persekutuan dari 12 dan 15 adalah: 1 dan 3.

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa: faktor persekutuan

adalah faktor-faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.41

f. Faktor Prima dan Faktorisasi Prima

Sebelum membahas tentang faktor prima dan faktorisasi prima, terlebih

dahulu tahu apa itu bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang

hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.

Faktor prima dan faktorisasi prima dapat diselesaikan dengan dua cara:

Cara 1: dengan menggunakan faktor

Setelah diketahui faktor dari suatu bilangan, kemudian carilah dari faktor-

faktor tersebut yang merupakan bilangan prima.

Contoh: faktor dari 12 adalah: 1, 2, 3, 4, 6, 12

Jadi faktor prima dari 12 adalah: 2 dan 3

Cara 2: dengan menggunakan pohon faktor

Contoh: tentukan faktor prima dari 12

Jadi faktor prima dari 12 adalah: 2 dan 3

g. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Faktor persekutuan terbesar adalah faktor yang sama dan terbesar dari

dua bilangan atau lebih.

Contoh soal: Tentukanlah FPB dari 18 dan 24!

41 Ibid.

12

6 2

2 3

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

42

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan soal di atas ada dua cara.

Cara 1: Menggunakan Faktor Persekutuan

Faktor dari 18 adalah: 1, 2, 3, 6, 9, 18.

Faktor dari 24 adalah: 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24.

Faktor persekutuan dari 18 dan 24 adalah: 1, 2, 3, 6.

Jadi FPB dari 18 dan 24 adalah: 6

Cara 2: Menggunakan Faktorisasi Prima

Faktorisasi prima dari 18 adalah: 2 x 3 x 3 = 2 x 32

Faktorisasi prima dari 24 adalah: 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

Untuk menentukan FPB dengan memilih faktor yang sama, dengan pangkat

terkecil, yaitu 2 dan 3.

Jadi FPB dari 18 dan 24 adalah: 2 x 3 = 6

h. Cara menentukan KPK dan FPB

Apabila diberikan dua atau lebih bilangan bulat positif dan ditentukan faktor-

faktor primanya, maka:

KPK dari bilangan-bilangan tersebut adalah hasil kali dari faktor-faktor

prima persekutuan yang diambil dari faktor prima dengan pangkat

tertinggi dan faktor prima yang bukan sekutunya (apabila ada faktor yang

bukan sekutu).

24

da

ri 12

da

ri

2 18

da

ri 2 6 9 2

2

da

ri

3

da

ri

3 3

da

ri

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

43

FBP dari bilangan-bilangan tersebut adalah hasil kali faktor-faktor

prima persekutuan yang diambil dari faktor prima dengan pangkat

terkecil.42

Contoh soal: tentukan KPK dan FPB dari 18 dan 60!

18 60

2 2

9 30

2

9 15

3 3

3 5

3

1 5

5

1 1

Maka KPK dari 18 dan 60 adalah: 22 x 3

2 x 5 = 180

FPB dari 18 dan 60 adalah: 2 x 3 = 6

5. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian Eria Novitasari tahun 2010, di kelas IV SDN

Banjarnegara 2, kecamatan Pulosari kabupaten Pandeglang, dengan judul

“Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada

Pokok Bahasan KPK dan FPB dengan Pendekatan Pemecahan Masalah”, dari

penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan pendekatan pemecahan

masalah menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa yaitu dengan

meningkatnya nilai rerata yang diperoleh siswa dari siklus ke siklus dan

peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kesimpulan dari hasil penelitian di atas bahwa, penerapan pendekatan

pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN

42 Abdul Muin, Bahan Ajar PLPG Matematika MI, (Jakarta: FITK UIN Syarif

Hidayatullah, 2009), h. 10 dari 39.

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

44

Banjarnegara 2 dalam menyelesaikan soal-soal cerita pada pokok bahasan KPK

dan FPB.

Hasil penelitian Mas Shoryatu Syarifah tahun 2010 di kelas IV SDN

Ciunjuk 3, Cadasari Kabupaten Pandeglang, dengan judul “Penggunaan

Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika Untuk

Meningkatkan Penguasaan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Pecahan”. Menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

dalam tiga siklus. Pada setiap siklus secara umum terjadi peningkatan terhadap

aktivitas siswa, kinerja guru, dan peningkatan hasil evaluasi. Oleh sebab itu

diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran dan masukan bagi guru,

khususnya guru kelas IV SDN Ciunjuk 3 dalam meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi pecahan.

B. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang dialami dalam

proses pembelajaran matematika khususnya di kelas IV, maka peneliti ingin

merubah keadaan tersebut dengan melakukan penerapan pendekatan masalah

dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan FPB dan KPK, dengan

tujuan untuk menigkatkan hasil belajar siswa.

Peneliti memilih pendekatan pemecahan masalah sebagai solusi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa karena pendekatan pemecahan masalah ini

memiliki keunggulan yang diharapkan dapat mengubah sikap siswa terhadap

pelajaran matematika, yang pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar.

Pemahaman siswa tentang pelajaran yang diajarkan dapat terlihat dari

sifat aktif, kreatif, dan inovatif siswa dalam menghadapi pelajaran tersebut.

Keaktifan siswa akan muncul jika guru memberikan persoalan kepada siswa agar

mau mengembangkan pola pikirnya, mau mengemukakan ide-ide dan lain-lain.

Siswa dapat berpikir dan menalar suatu persoalan matematika apabila telah

memahami persoalan matematika. Suatu cara pandang siswa terhadap persoalam

matematika ikut mempengaruhi pola pikir tentang penyelesaian masalah yang

akan dilakukan.

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

45

Pendekatan pemecahan masalah memounyai keunggulan sebagai berikut

yaitu : 43

1) Pemecahan masalah merupakan pendekatan yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran.

2) Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk

memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

6) Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada

dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh

siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku- saja.

7) Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru.

9) Dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan

yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10) Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar

sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Keunggulan pendekatan pemecahan masalah yang tertera di atas

membuat peneliti merasa yakin bahwa dengan penerapan pendekatan pemecahan

masalah, hasil belajar siswa akan lebih meningkat lagi.

Sehubungan dengan itu dan didukung oleh penelitian terdahulu yang

relevan, maka dapat disimpulkan bahwa, penerapan pendekatan pemecahan

masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

43 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidkan, cet.ke-9. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 220-221

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

46

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan konseptual, maka dirumuskan hipotesis penelitian

tindakan adalah “hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dapat ditingkatkan

melalui penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah”.

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Al Husna, alamat

Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 37, kelurahan Paninggilan Utara,

Kecamatan Ciledug Kota Tangerang, di kelas IV Al-Farabi, dengan

jumlah siswa 36 siswa.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September

2013, semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

Tabel 3.1

Perincian Waktu Penelitian

Kegiatan Bulan

April Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt.

Persiapan √ √ √ √

Kegiatan Penelitian √ √

Analisa Data √ √ √

Laporan Penelitian √

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian yang kami lakukan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reaseach (CAR). Menurut

Suharsimi menyatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru dan

dilakukan oleh siswa.44

Menurut Borg bahwa tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah

pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di

44 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009), h. 3

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

48

kelasnya, bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang

pendidikan.45

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki kekurangan

dan mencari pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam proses pembelajaran

dengan cara praktek langsung di lapangan.

Berdasarkan model penelitian di atas peneliti berkeinginan untuk mengkaji

dan merefleksikan penerapan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam memecahkan soal-soal cerita

yang berkenaan dengan masalah kehidupan nyata yang dihadapi siswa, yang ada

kaitannya dengan konsep KPK dan FPB.

Penerapan pendekatan pemecahan masalah dalam penelitian tindakan ini

diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada

pembahasan KPK dan FPB yang berhubungan dengan masalah kehidupan nyata

siswa. Dengan demikian diharapkan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa

pada pelajaran matematika terutama pada penyelesaian soal-soal pemecahan

masalah KPK dan FPB yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dapat

teratasi.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti laksanakan

sesuai prosedur yang meliputi empat langkah, yaitu:46

1) Perencanaan (planning)

Pada langkah perencanaa ini peneliti bersama dengan kolaborator

menyusun rancangan tindakan yang akan dilakukan di dalam pelaksanaan

penelitian. Hal tersebut untuk mengurangi unsur subyektivitas pengamat serta

mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Peneliti juga menyiapkan lembar

observasi yang diguakan untuk mengamati proses pelaksanaan skenario

pembelajaran yang telah disusun dalam bentuk RPP, dan untuk mengamati

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran serta aktivitas guru dalam

melaksanankan rencana pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar

penilaian siswa.

2) Tindakan (acting)

45 Ibid., h. 107. 46 Ibid., h. 117.

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

49

Pada tahapan tindakan (acting) peneliti merencanakan pelaksanaan

penelitian ini minimal melalui tiga siklus. Jika dalam tiga siklus belum mencapai

hasil yang diinginkan, yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa, maka akan

dilakukan siklus berikutnya sampai mencapai apa yang diharapkan. Target

pencapaian yang diharapkan dari penelitian ini adalah 70 % dari siswa kelas IV

MI Al-Husna mencapai nilai KKM, nilai KKM pelajaran Matematika kelas IV

yaitu 66. Jika target ini sudah tercapai maka penelitian dianggap selesai tidak

dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

3) Pengamatan (observation)

Tahap pengamatan berjalan seiring dengan pelaksanaan tindakan

yang dilakukan. Pengamatan dilakukan selain oleh peneliti sendiri, juga

dilakukan oleh rekanan kolaborator. Ada beberapa hal yang dijadikan

objek pengamatan dalam penelitian ini, yaitu:

a) Pelaksanaan skenario yang telah dirancang bersama antara peneliti dan

kolaborator. Kesesuaian antara skenario dengan pelaksanaan tindakan

yang dilakukan peneliti, kelemahan serta kekurangan dari pelaksanaan

tindakan menjadi fokus pada tahap pengamatan. Ketidak sesuaian

anatara skenario dengan pelaksanaan, kekurangan dan kelemahan yang

terjadi selama pelaksanaan tindakan, akan menjadi pertimbangan

dalam pelaksanaan tindakan tahap selanjutnya yang tentunya harus

lebih baik lagi.

b) Aktivitas siswa dalam mengikuti dan melakukan proses pelaksanaan

tindakan. Dalam hal ini yang diamati adalah keaktifan siswa, antusias

siswa, dan mutu diskusi yang dilakukan. Kedua objek pengamatan

diatas diukur dengan menggunakan data kualitatif.

c) Hasil tes yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian tindakan yang

berupa data kuantitatif. Data tersebut berfungsi untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa sebelum mengikuti tahapan pembelajaran

dan setelah melakukan suatu tahapan pembelajaran. Hal tersebut

digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah melalui

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

50

tahapan tertentu. Diantara tes yang dilakukan adalah pree tes, post tes,

tugas, dan LKS.

4) Refleksi (reflection)

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh terhadap

pelaksanaan tindakan yang dilakukan, berdasarkan data yang telah

terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan

tindakan berikutnya, atau menyudahi penelitian karena target telah

tercapai.

Bagan 3.1

Rancangan Siklus Penelitian

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

Permasalahan Alternatif

pemecahan Pelaksanaan

tindakan 1

Alternatif pemecahan

Belum

Analisa data Refleksi 1 Observasi 1

Pelaksanaan tindakan 2

Refleksi 2 Observasi 2 Analisa data

Alternatif pemecahan

Belum Pelaksanaan tindakan 2

Refleksi 2 Observasi 2 Analisa data

Belum Tercapai

Tercapai

Siklus Selanjutnya

Selesai

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

51

Bagan di atas menggambarkan bahwa penelitian ini dilaksakan minimal 3

siklus. Jika pada siklus ke 3 target yang ditetapkan tercapai maka penelitian

dihentikan, dan jika target belum tercapai maka ditindaklanjuti dengan siklus

selanjutnya.

C. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru, pencetus,

perencana, penilai, dan pelaksana dalam proses penelitian. Dalam hal ini

peneliti adalah guru yang mengajarkan matematika di kelas IV MI Al-

Husna Ciledug, yang secara langsung menemukan permasalahan di

lapangan dan mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul skripsi

penelitian ini. Selain itu peneliti juga sebagai perencana, yang menyusun

rancangan pembelajaran, sebagai pelaksana dari rancangan pembelajaran

yang telah disusun, sebagai penilai dari jalannya pelaksanaan penelitian

tindakan.

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti dibantu oleh patner

kerja (wali kelas IV) yang berperan sebagai kolaborator dan observer,

yang membantu merumuskan rancangan pembelajaran, mengamati proses

pembelajaran yang berkaitan dengan aktivitas guru maupun aktivitas

siswa, memberikan masukan dan saran untuk perbaikan pada perencanaan

dan pelaksanaan siklus berikutnya. Selain itu kolaborator juga membantu

dalam melakukan refleksi pada setiap akhir dari pelaksanaan siklus.

D. Subjek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian

Subyek dalam penelitian yang kami lakukan ini berfokus pada siswa-siswi

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug, yang berjumlah 36 siswa.

Terdiri dari 15 orang siswa laki-laki, dan 21 orang siswa perempuan. Sedangkan

pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah wali kelas IV yang berperan sebagai

patner kerja atau kolaborator yang membantu dan mendampingi peneliti dalam

melakukan penelitian.

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

52

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Perencanaan tindakan ini diawali dengan identifikasi persoalan di kelas,

identifikasi penyebabnya, rancangan dan rencana alternatif penyelesaiannya.

Alternatif penyelesaian dilaksanakan dalam siklus penelitian yang terdiri dari

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, evaluasi serta

analisis dan refleksi. Setelah dilakukan evaluasi dan refleksi pada siklus satu maka

peneliti akan melanjutkan pada perencanaan dan tindakan siklus dua, jika data

yang diperoleh belum mencapai target yang ditentukan dan memerlukan

penyempurnaan, begitu selanjutnya, sampai hasil diakhir tindakan menunjukkan

bahwa kriteria target atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan tercapai.

Secara lebih rinci tahapan kegiatan pada siklus dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tahapan Pelaksanaan Siklus I

S

I

K

L

U

S

1

No Tahap Perencanaan

1 Mengkondisikan kelas sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP,

yaitu membagi kelas menjadi beberapa kelompok minimal terdiri dari 4

siswa pada setiap kelopoknya, dengan cara acak dan dilakukan dengan

cara yang menyenangkan.

2 Membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP yang di

dalamnya tercermin penerapan pendekatan pemecahan masalah.

3 Mendiskusikan perencanaan pembelajaran (RPP) kepada dosen

pembimbing dan mitra (kolaborator).

4 Menyiapkan materi ajar.

5 Menyiapkan lembar pree tes, lembar tugas, lembar kerja siswa, lembar

observasi siswa dan guru, catatan lapangan serta keperluan observasi

lainnya.

No Tahap Pelaksanaan

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

53

2 Guru melakukan appersersi dengan mengemukakan suatau

permasalahan yang dihadapi anak ketika memiliki 24 buah kelereng dan

akan disimpan dalam beberapa kotak. Memotivasi siswa agar lebih

tertarik dan tertantang untuk melakukan pemecahan masalah yang

sering dihadapai siswa yang berkaitan dengan FPB dan KPK.

3 Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan lembar pree tes yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum mengikuti

proses pembelajaran.

4 Guru mengarahkan dan membimbing siswa agar aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi, yang dilakukan secara berkelompok.

5 Guru membagikan lembar tugas dan LKS yang harus diselesaikan siswa

secara berkelompok.

Tahap Observasi

Observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas

dan dilakukan oleh peneliti dan rekanan kolaborator. Obyek observasi

adalah guru, siswa, dan proses yang terjadi. Kejadian selama

pelaksanaan pembelajaran baik hal yang positif maupun yang negatif,

yang menjadi kelebihan maupun kekurangan tercatat secara rinci.

Tahap Refleksi

Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul dari hasil

observasi, hasil pree tes dan post tes. Menentukan keberhasilan dan

kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus satu sebagai

landasan dalam merancang skenario pembelajaran pada siklus

selanjutnya.

Tahap Pelaksanaan Siklus II

S

No Tahap Perencanaan

1 Memperbaiki kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada

siklus pertama.

2 Membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP yang di

dalamnya tercermin penerapan pendekatan pemecahan masalah.

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

54

I

K

L

U

S

2

3 Mendiskusikan perencanaan pembelajaran (RPP) kepada dosen

pembimbing dan mitra (kolaborator).

4 Menyiapkan materi ajar.

5 Menyiapkan lembar pree tes, lembar tugas, lembar kerja siswa, lembar

observasi siswa dan guru, catatan lapangan serta keperluan observasi

lainnya.

No Tahap Pelaksanaan

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 Guru melakukan appersersi dengan mengemukakan suatau

permasalahan yang dihadapi anak ketika memiliki 24 buah kelereng dan

akan disimpan dalam beberapa kotak. Memotivasi siswa agar lebih

tertarik dan tertantang untuk melakukan pemecahan masalah yang

sering dihadapai siswa yang berkaitan dengan FPB dan KPK.

3 Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan lembar pree tes yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum mengikuti

proses pembelajaran.

4 Guru mengarahkan dan membimbing siswa agar aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi, yang dilakukan secara berkelompok.

5 Guru membagikan lembar tugas dan LKS yang harus diselesaikan siswa

secara berkelompok.

Tahap Observasi

Observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas

dan dilakukan oleh peneliti dan rekanan kolaborator. Obyek observasi

adalah guru, siswa, dan proses yang terjadi. Kejadian selama

pelaksanaan pembelajaran baik hal yang positif maupun yang negatif,

yang menjadi kelebihan maupun kekurangan tercatat secara rinci.

Tahap Refleksi

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

55

Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul dari hasil

observasi, hasil pree tes dan post tes. Menentukan keberhasilan dan

kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus satu sebagai

landasan dalam merancang skenario pembelajaran pada siklus

selanjutnya.

Tahap Pelaksanaan Siklus III

S

I

K

L

U

S

3

No Tahap Perencanaan

1 Memperbaiki kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada

siklus pertama.

2 Membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP yang di

dalamnya tercermin penerapan pendekatan pemecahan masalah.

3 Mendiskusikan perencanaan pembelajaran (RPP) kepada dosen

pembimbing dan mitra (kolaborator).

4 Menyiapkan materi ajar.

5 Menyiapkan lembar pree tes, lembar tugas, lembar kerja siswa, lembar

observasi siswa dan guru, catatan lapangan serta keperluan observasi

lainnya.

No Tahap Pelaksanaan

1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 Guru melakukan appersersi dengan mengemukakan suatau

permasalahan yang dihadapi anak ketika memiliki 24 buah kelereng dan

akan disimpan dalam beberapa kotak. Memotivasi siswa agar lebih

tertarik dan tertantang untuk melakukan pemecahan masalah yang

sering dihadapai siswa yang berkaitan dengan FPB dan KPK.

3 Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan lembar pree tes yang

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum mengikuti

proses pembelajaran.

4 Guru mengarahkan dan membimbing siswa agar aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran yang meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

56

konfirmasi, yang dilakukan secara berkelompok.

5 Guru membagikan lembar tugas dan LKS yang harus diselesaikan siswa

secara berkelompok.

Tahap Observasi

Observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas

dan dilakukan oleh peneliti dan rekanan kolaborator. Obyek observasi

adalah guru, siswa, dan proses yang terjadi. Kejadian selama

pelaksanaan pembelajaran baik hal yang positif maupun yang negatif,

yang menjadi kelebihan maupun kekurangan tercatat secara rinci.

Tahap Refleksi

Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul dari hasil

observasi, hasil pree tes dan post tes. Menentukan keberhasilan dan

kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus satu sebagai

landasan dalam merancang skenario pembelajaran pada siklus

selanjutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada pokok bahasan KPK dan

FPB di kelas IV. Peningkatan hasil belajar yang diharapkan adalah pada ranah

kognitif, terutama tingkatan C1 mengenal (recognition), C2 pemahaman

(comprehension), dan C3 tahap penerapan atau aplikasi (application). Pada tahap

aplikasi siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih

suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat

untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.47

Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menerapkan

pembelajaran yang peneliti anggap tepat untuk mencapai target di atas, yaitu

pendekatan pemecahan masalah.

Target pencapaian hasil tindakan yang ditetapkan peneliti adalah jika 70

% dari seluruh siswa kelas IV mencapai target KKM, yaitu 66. Selagi nilai siswa

47 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, cet.ke-10. (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2009),h. 119.

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

57

belum mencapai target tersebut, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan

siklus berikutnya.

Selain target di atas, keaktivan siswa dalam proses pembelajaran menjadi

target penelitian. Hal tersebut diharapkan dapat mencapai kategori baik. Aktivitas

guru dalam pelaksanaan rencana pembelajaran juga menjadi target penelitian dan

diharapkan mencapai kategori baik.

G. Instrument Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian yang peneliti lakukan

menggunakan beberapa instrumen yaitu:

1. Instrumen Tes, digunakan untuk mengukur tingkat capaian hasil belajar yang

dilakukan oleh siswa digunakan lembar tes yang terdiri dari:

a) Pree Tes,

b) Pos Tes,

c) Lembar Tugas, dan

d) Lembar Kerja Siswa.

2. Instrumen Non Tes, berupa lember observasi yang terdiri dari:

a. Lembar Observasi Siwa. Instrument ini digunakan untuk mengukur aktifitas

siswa dalam mengikuti pembelajaran (semangat siswa dalam diskusi

partisipatif, situasi diskusi, dan kelancaran proses yang terjadi).

b. Lembar Observasi Guru. Instrument ini digunakan untuk mengukur

kreatifitas dan aktifitas guru dalam melakukan pembelajaran.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang kami lakukan dalam penelitian ini melalui

dua kategori, yaitu:

a. Data Aktivitas, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap

aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran meliputi: partisipasi dalam melaksanakan diskusi,

kemampuan mengungkapkan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

58

pendapat, menyimpulkan hasil diskusi, melaporkan hasil diskusi, dan

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Secara keseluruhan indikator

aktivitas tersebut terinci dalam lembar observasi siswa. Di bawah ini adalah

tabel mengenai kategori aktivitas siswa.

Tabel 3.3

Kategori Aktivitas Belajar Siswa

Skor Kategori Deskripsi

1 Kurang aktif

Aktivitas belajar siswa mencapai ≤ 60%

2 Cukup aktif

Aktivitas belajar siswa mencapai 60, 01 – 74, 99%

3 Aktif

Aktivitas belajar siswa mencapai 75 – 89, 99%

4 Sangat aktif Aktivitas belajar siswa mencapai 90% - 100%

Pelaksana pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru dan

kolaborator. Apa yang diamati dalam observasi ini telah dirancang secara

sistematis (observasi terstruktur). Instrument ini digunakan untuk mengukur

aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Aktifitas guru dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pemecahan masalah meliputi beberapa indikator yang secara rinci

tertera dalam lembar observasi guru. Di bawah ini adalah tabel kategori

aktivitas guru.

Tabel 3.4

Kategori Aktivitas Guru

Skor

Kategori

Deskripsi

1

Kurang baik

Aktivitas mengajar guru mencapai ≤ 60%

2

Cukup baik

Aktivitas mengajar guru mencapai 60, 01 – 74, 99%

3

Baik

Aktivitas mengajar guru mencapai 75 – 89, 99%

4

Sangat baik

Aktivitas mengajar guru mencapai 90% - 100%

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

59

Pelaksana pengematan dalam penelitian ini dilakukan oleh kolaborator.

Instrument ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam melakukan

pembelajaran.

b. Data hasil, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap tes hasil

belajar yang dilakuakan, yang terdiri dari pree tes, post tes, tugas, dan LJK.

Data hasil ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan

sesudah pelaksanaan tindakan serta untuk mengetahui apakah tujuan yang telah

dicanangkan telah tercapai atau belum.

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (trustworthiness)

Keabsahan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakuakan

berkaitan dengan data kualitatif, menggunakan teknik triangulasi sumber.

Teknik triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber.48

Sumber data yang dimaksud

di sini adalah sumber data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti

dan sumber data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh

kolaborator.

Adapun data yang bersifat kuantitatif yaitu data yang diperoleh

dari penilaian terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan,

yang berupa instrumen tes, maka sebelum digunakan terlebih dahulu

dilakukan uji validitas. Dalam hal ini yang digunakan adalah pengujian

validitas isi (Content Validity), yang dilakukan dengan cara

membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah

diajarkan.49

Pengujian validitas isi dilakukan dengan cara:

1) Menggunakan kisi-kisi instrumen

2) Dikonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing

48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cet. ke-11,

(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 274. 49 Ibid., h. 129.

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

60

J. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

dan data kuantitatif. Proses analisa data yang berkaitan dengan data

kualitatif dilakukan selama proses penelitian berlangsung bersamaan

dengan pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data dalam

satu siklus.50

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan

oleh peneliti dan kolaborator yang disajikan dalam bentuk tabel.

Analisa data yang bersifat kuantitatif diolah secara statistika, yaitu

statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.51

K. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil

yang diharapkan belum mencapai kriteria yang diharapakan yaitu 70%

siswa mencapai nilai KKM, maka akan ditidaklanjuti sebagai rencana

perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Apabila

setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, indikator

keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan

siklus II. Jika pada siklus II belum mancapai target maka penelitian

dilanjutkan dengan siklus III.

Penelitian ini dihentikan apabila peneliti mendapati bahwa penerapan

pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran telah berhasil meningkatkan

hasil belajar siswa yaitu 70% siswa mencapai nilai KKM. Atau dengan kata lain,

hasil belajar siswa pada pelajaran matematika mengalami peningkatan dari

50 Ibid., h. 246. 51 Ibid., h. 147.

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

61

pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu kami berharap adanya penelitian lebih

lanjut yang mengemukakan faktor ataupun menggunakan kegiatan lain yang dapat

meningkatkan hasi belajar matematika siswa.

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

62

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti mulai dengan merumuskan

perencanaan atau skenario dalam bentuk rancangan pembelajaran yang akan

diaktualisasikan dalam bentuk pembelajaran, membuat instrumen tes, lembar

kerja siswa, dan lembar observasi. Penelitian ini dilakukan minimal dalam tiga

siklus dan dalam setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Adapun rincian

kegiatan dari siklus yang dilakuakan adalah sebagai berikut:

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran pada siklus satu menjadi hal yang sangat penting

dalam menentukan langkah-langkah pada tahapan siklus selanjutnya. Hasil

pengamatan dan analisa dari proses pembelajaran pada siklus satu akan dijadikan

sebagai refleksi bagi peneliti dalam melakukan tindakan pembelajaran

selanjutnya.

Materi yang dibahas pada siklus I ini adalah mengenal kelipatan dan faktor

bilangan. Berikut ini adalah rincian dari pelaksanaan siklus I.

a. Tahap Perencanaan

Penelitian tindakan kelas ini peneliti lakukan pada tahun pelajaran

2013/2014 semester ganjil, tepatnya dimulai pada bulan Juli yaitu awal tahun

ajaran baru. Sebagai langkah awal dari kegiatan ini peneliti merancang dan

merumuskan skenario dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), membuat instrumen tes, lembar kerja siswa, dan lembar observasi

(terlampir). Ada dua jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

observasi terhadap kegiatan guru dan observasi terhadap aktifitas siswa.

Sebelum melangkah pada tahap tindakan, lampiran-lampiran di atas terlebih

dahulu didiskusikan bersama kolaborator dan disahkan oleh dosen

pembimbing.

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

63

Pada tahap persiapan tindakan, peneliti mengkondisikan kelas sesuai

dengan skenario pembelajaran yang menerapkan strategi pemecahan masalah

yang dibuat yaitu, anggota kelas dibagi menjadi kelompo-kelompok kecil, yang

masing-masing kelompok minimal terdiri dari 5 siswa. Pembagian kelompok

dilakukan dengan cara yang menyenangkan, siswa diminta untuk berhitung

dari satu sampai lima. Siswa yang memiliki nomor sama diminta untuk

berkelompok. Karena jumlah siswa kelas IV Al-Farabi 38 siswa maka

terbentuk 7 kelompok. Kelompok 1, 2, dan 3 terdiri dari 6 siswa, sedangkan

kelompok lainnya masing-masing terdiri dari 5 siswa.

b. Tahap Tindakan

Tindakan penelitian pada siklus satu ini dilaksanakan dalam 3 kali tatap

muka atau 6 jam pelajaran. Satu jam pelajaran yang berlaku di MI. Al-Husna

adalah 35 menit, sehingga dalam satu siklus membutuhkan waktu 3 x 2 x 35 =

210 menit. Untuk memudahkan pelaksanaan tindakan maka pada setiap

pertemuan tatap muka peneliti menyiapkan satu RPP (terlampir). Berikut ini

adalah deskripsi pelaksanaan tindakan pada siklus I:

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 24 Juli, 2013)

Pembelajaran dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat mulai dari

pukul 08.25 WIB sampai pukul 09.35 WIB. Pokok bahasan yang diajarkan

adalah kelipatan bilangan dan faktor bilangan. Sebelum sampai pada

pokok bahasan peneliti yang berfungsi sebagai guru menyampaikan

tentang pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan

diajarkan maka diadakan pree tes, yang dilakukan dengan cara guru

melontarkan satu pertanyaan yang ditujukan kepada semua siswa yaitu

“apa yang kalian ketahui tentang bilangan melompat?” pertanyaan ini

dapat dijawab oleh beberapa siswa dengan jawaban yang berbeda-beda.

Diantara jawaban siswa, “melompat seperti katak” peneliti menanggapi

jawaban-jawaban siswa dengan melengkapinya dan memberikan reward

dengan memuji keberanian siswa. Selanjutnya peneliti mengajak siswa

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

64

untuk mengingat kembali tentang bilangan meloncat yang mereka dapati

waktu di kelas I.

Peneliti meminta 2 siswa maju ke depan untuk memperagakan

gerakan meloncat. Peneliti berkata: “siapa yang berani maju ke depan?”

hampir semua siswa mengacungkan tangan, bahkan ada siswa yang

langsung maju. Peneliti menentukan dua siswa untuk maju ke depan.

Siswa pertama diminta melakukan gerakan meloncat dua ubin, siswa

kedua tiga ubin. Setiap satu kali loncatan siswa tersebut diminta untuk

memberi tanda pada ubin yang dipijaknya, dan seterusnya. Siswa yang lain

diberi kertas berkotak dan diminta untuk memberikan tanda x pada kotak

yang menjadi pijakan dua siswa di depan. Selanjutnya peneliti meminta

siswa untuk menyebutkan kotak nomor berapa sajakah yang menjadi

pijakan siswa kesatu dan kedua. Setelah itu peneliti mengaitkan apa yang

telah dilakukan dengan materi yang akan dijelaskan yaitu bahwa kelipatan

bisa dikatan sebagai bilangan melompat.

Tahap selanjutnya masuk pada penjelasan pokok bahasan kelipatan

bilangan. Untuk menanamkan konsep kelipatan bilangan peneliti

menyiapkan beberapa kantong berisi sedotan. Setiap kelompok diberikan

satu kantong. Peneliti meminta siswa untuk mengeluarkan isi kantong dan

mengelompokkannya sesuai dengan ketentuan guru. Kelompok 1 diminta

mengelompokkan 2 dari sedotan tersebut, Kelompok 2 diminta

mengelompokkan 3 dari sedotan tersebut, Kelompok 3 diminta

mengelompokkan 4 dari sedotan tersebut, Kelompok 4 diminta

mengelompokkan 5 dari sedotan tersebut, dan seterusnya.

Pada saat mengerjakan tugas tersebut, ada beberapa kelompok yang

masih menanyakan cara pengerjaannya dan ada yang langsung

mengerjakannya dengan asyiknya. Peneliti dengan sabar mendatangi

keompok yang belum mengerti dan memberikan penjelasan.

Hasil kerja kelompok di atas dapat diuraikan sebagai

berikut:

Hasil pengelompokkan dari kelompok 1

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

65

ii ii ii ii ii ii ii ii ii ii ii ii

24 adalah kelipatan dari 2 sebab 24 : 2 = 12 (24 habis dibagi 2) atau 24

adalah hasil kali dari 2 x 12

Hasil pengelompokkan dari kelompok 2

iii iii iii iii iii iii iii iii

24 adalah kelipatan dari 3 sebab 24 : 3 = 8 (24 habis dibagi 3) atau 24

adalah hasil kali dari 3 x 8

Hasil pengelompokkan dari kelompok 3

iiii iiii iiii iiii iiii iiii

24 adalah kelipatan dari 4 sebab 24 : 4 = 6 (24 habis dibagi 4)

atau 24 adalah hasil kali dari 4 x 6

Hasil pengelompokkan dari kelompok 4

iiiii iiiii iiiii iiiii Sisa iiii

24 bukan kelipatan dari 5 sebab 24 tidak habis dibagi 5 atau 24

bukan hasil perkalian dari 5, dan seterusnya.

Pembelajaran dilanjutkan dengan mengajukan satu permasalahan

yang harus diselesaikan siswa secara berkelompok dengan menggunakan

lembar kerja yang disiapkan guru. Permasalahan tersebut dirancang

menjadi soal cerita. Permasalahan tersebut adalah: “Seekor katak

melakukan lompatan setiap 3 menit sekali lompatan. Berapa kali katak

melompat dalam waktu setengah jam?” seperti pada tugas pertama ada

beberapa kelompok yang kelihatan masih bingung dan ada yang langsung

mengerjakannya. Pada saat kerja kelompok tidak semua anggota kelompok

aktif mengerjakan tugas, bahkan ada yang asik dengan kegiatan sendiri,

dan ada juga yang berjalan kesana-kemari. Akhirnya sampai batas waktu

yang ditentukan untuk mengerjakan tugas kelompok, masih ada beberapa

kelompok yang belum menyelesaikannya.

Setelah itu peneliti mengarahkan anak untuk berpikir abstrak, dengan

mengabaikan alat praga, siswa diminta untuk mencari suatu bilangan yang

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

66

kelipatannya merupakan bilangan yang telah diketahui, yaitu

menggunakan sifat perkalian dasar bilangan. siswa diminta untuk

menuliskan perkalian dua bilangan yang hasil kalinya 28. Bentuk

pertanyaannya adalah, “28 merupakan kelipatan dari ….” Kemungkinan

jawaban yang terjadi adalah:

1 x 28 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 28

2 x 14 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 14

4 x 12 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 12

12 x 4 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 4

14 x 2 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 2

Kemudian guru menjelaskan bahwa suatu bilangan merupakan kelipatan

dari bilangan itu sendiri.

Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian tugas berupa tes tertulis

yang harus diselesaikan siswa secara individu. Saat menyelesaikan tugas,

siswa diberi kebebasan untuk menggunakan cara yang mereka anggap

lebih mudah dan lebih dimengerti.

Mengakhiri pembahasan materi pokok bahasan kelipatan bilangan,

peneliti menyimpulkan dengan memberikan definisi bahwa bilangan

kelipatan adalah: “Bilangan asli c disebut kelipatan dari bilangan a, jika

membagi habis c”. Sebelum menutup dengan salam peneliti hendak

mengingatkan tentang materi pada pertemuan berikutnya, tapi sayang bel

pergantian jam pelajaran sudah berbunyi, akhirnya peneliti langsung

menutupnya dengan salam.

Setelah selesai pembelajaran peneliti dan kolaborator mendiskusikan

hasil observasi baik dari peneliti sendiri maupun hasil pengamatan dari

observer (kolaborator). Dari hasil observasi terhadap siswa tergambar

bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran belum maksimal

sesuai yang diharapkan. Masih terdapat siswa yang pada saat pembelajaran

ngorol, bercanda, sumbangsih terhadap kegiatan kelompok belum

maksimal, dan belum berani bertanya. Dari guru sendiri masih terlihat

banyak kekurangan. Ada beberapa skenario yang belum sempat dilakoni,

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

67

seperti masih terlalu banyak ceramah, belum mampu memotivasi siswa

yang kurang aktif, pengawasan terhadap kelompok belum merata, dan ada

kegiatan yang telah tersusun belum terlaksana karena kehabisan waktu.

Semua kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran baik dari

unsur siswa, seperti keaktifannya, perhatiannya, keseriusannya, dan

sikapnya. Hal yang berkaitan dengan guru seperti efektifitas waktu,

penyampaian materi, penguasaan kelas, dan kesesuaian dengan skenario

pembelajaran menjadi catatan penting dan menjadi bahan evaluasi yang

akan ditindak lanjuti pada pertemuan berikutnya agar tidak terjadi lagi hal

di atas atau paling tidak dapat diminimalisir.

2) Pertemuan kedua ( Kamis, 25 Juli 2013)

Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah pokok bahasan

kelipatan persekutuan dan faktor persekutuan. Sebelum sampai pada

pembahasan, peneliti mengulas sedikit tentang materi pertemuan pertama

dan menanyakannya kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa masih

mengingatnya, lalu guru meminta dua orang siswa untuk menuliskan

kelipatan dan faktor bilangan di papan tulis. Kemudian peneliti

mengaitkannya dengan pokok bahasan yang akan dibahas. Hal ini

dilakuakan setelah peneliti mengkondisikan kelas sesuai dengan yang

tercantum dalam RPP. Masuk pada pembahasan peneliti menyampaikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan kedua.

Pembahasan dimulai dengan menjelaskan materi kelipatan

persekutuan dan faktor persekututan dengan memanfaatkan contoh-contoh

kelipatan dan faktor yang ditulis siswa di papan tulis. Selanjutnya guru

mengemukakan dua permasalahan yang harus diselesaikan secara

kelompok, dengan menggunakan lembar kerja yang saat itu diberikan.

Permasalahan pertama: Farhan dan Sarah adalah kakak beradik, keduanya

pandai menggambar. Farhan mengikuti kursus menggambar 4 hari sekali,

sedangkan Sarah 3 hari sekali. Keduanya mulai kursus berbarengan, yaitu

pada tanggal 5 Mei 2013. Pada tanggal berapa sajakah Farhan dan Sarah

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

68

kursus menggambar secara bersamaan? Permasalahan kedua: Rahman

memiliki 24 buah jeruk dan 36 apel. Ia membagikan buah tersebut sampai

habis tak tersisa, dengan bagian yang sama kepada teman-temannya.

Berapakah kemungkinan jumlah teman Rahman? Setelah siswa

menyelesaikan tugas secara kelompok, siswa diminta untuk

mengumpulkan hasil kelompoknya dan diserahkan kepada guru.

Setelah itu beberapa siswa diminta untuk menuliskan sebuah

bilangan yang kurang dari 50, kemudian menentukan faktor dari bilangan

tersebut dengan cara faktorisasi prima atau dengan cara tabel faktorisasi.

Siswa yang lain diminta untuk menuliskan dua bilangan yang ditulis

temannya di papan tulis, dan menentukan faktor persekutuan dari kedua

bilangan tersebut dengan panduan guru.

Pada akhir pertemuan kedua ini peneliti mengadakan tes akhir siklus

untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran siklus pertama

ini. Tes akhir siklus satu ini terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan

empat soal uraian. Tes akhir siklus ini dilakukan secara individu.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap observasi dan analisis pada dasarnya berlangsung bersamaan

dengan proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Observasi

dilakukan baik terhadap siswa maupun terhadap guru. Pengamatan atau

observasi terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kolaborator

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan peneliti.

Kolaborator membuat catatan kekurangan atau kelemahan aktifitas siswa dan

hal-hal yang penting yang terjadi selama proses pembelajaran. Pengamatan

atau observasi terhadap guru dilakukan oleh kolaborator. Kolaborator juga

membuat catatan terhadap kekurangan atau kelemahan guru dalam melakukan

aktifitas selama proses pembelajaran berlangsung.

Selain itu guru juga melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa yang

telah dicapai dalam satu siklus, apakah sudah mencapai target atau belum.

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

69

Tindak lanjut dari kegiatan tersebut menentukan apakah penelitian dilanjutkan

atau dihentikan. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Tes akhir siklus Pertama

Pada akhir siklus pertama yaitu pada akhir pertemuan kedua diadakan

tes akhir siklus yang terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan 4 soal

uraian. Tes akhir siklus ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IV Al Farabi

yang berjumlah tigapuluh enam siswa.

Tabel 4.1. Hasil Tes Akhir Siklus I.

Nilai KKM= 66

NILAI FREKUENSI

< KKM > KKM < KKM > KKM

44 1

48 2

52 1

56 6

60 5

64 2

68 10

72 3

76 4

80 1

88 1

Jumlah 17 19

Dari hasil tes akhir siklus pertama ini tergambar bahwa dari seluruh

siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau di atas nilai KKM. Hal ini

menunjukkan bahwa hanya sekitar 52, 8 % dari seluruh siswa yang berhasil

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

70

mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 17 siswa atau sekitar 47, 2 %

dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM.

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang

ditargetkan peneliti belum tercapai, dan penelitian dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

2) Aktivitas Pembelajaran

a) Aktivitas pembelajaran siswa

Penilaian terhadap aktifitas belajar siswa dilakukan oleh peneliti

berbarengan dengan berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan.

Aktifitas siswa dalam kelompok dinilai secara individu, dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.

Tabel 4.2. Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus I.

No Indikator Pertemuan Jum-

lah

Rata

-rata

Prosen-

tase I II

1 Mengungkapkan pertanyaan jika

ada hal yang tidak dimengerti

baik kepada guru atau teman.

68 70 138 69 47, 9

2 Menjawab pertanyaan baik dari

guru, teman sekelompok atau

dari kelompok lain.

82 84 166 83 57, 6

3

Mengutarakan pendapat berupa

dukungan atau bantahan

terhadap pendapat teman

sekelompok atau pendapat dari

kelompok lain.

68 70 138 69 47, 9

4 Memanfaatkan media yang

tersedia dalam menyelesaikan

tugas secara optimal

88 88 176 88 61, 5

5 Mencatat hasil kerja kelompok

pada lembar kerja yang telah

disiapkan

110 116 226 113 78, 5

6 Melaporkan hasil kerja

kelompok kepada guru, setelah

selesai dikerjakan

103 105 208 104 72, 2

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

71

7 Mengungkapkan ide-ide saat

pelaksanaan presentase 80 84 164 82 56, 9

8 Mengerjakan tes yang diberikan

menggunakan langkah

pemechan masalah

80 86 166 83 57, 6

9 Membuat kesimpulan terhadap

materi yang telah disampaikan

dengan arahan guru

127 129 256 128 88, 9

10

Mencatat tugas lanjutan yang

diberikan guru pada buku

penghubung untuk ditanda

tangani guru

121 127 248 124 86, 1

Keterangan:

Kurang Aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai 60.01 – 74.99 %

Aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 90% - 100 %

Dari data di atas menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa pada indikator 1,

2, 3, 4, 7, dan 8 yaitu; 1) Mengungkapkan pertanyaan jika ada hal yang tidak

dimengerti baik kepada guru atau teman. 2) Mengutarakan pendapat berupa

dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman sekelompok atau pendapat dari

kelompok lain. 3) Mengutarakan pendapat berupa dukungan atau bantahan

terhadap pendapat teman sekelompok atau pendapat dari kelompok lain. 4)

Memanfaatkan media yang tersedia dalam menyelesaikan tugas secara optimal,

mencapai kategori cukup aktif. 7) Mengungkapkan ide-ide saat pelaksanaan

presentase, berada pada kategori kurang aktif karena capaiannya kurang dari 60%.

8) Mengerjakan tes yang diberikan menggunakan langkah pemechan masalah,

hanya mencapai kategori kurang aktif. hal ini berarti aktifitas siswa pada

indikator tersebut perlu mendapat perhatian khusus pada pelaksanaan siklus

berikutnya. Aktivitas belajar pada indikator 5, 6, berada pada kategori cukup aktif

yaitu diantara 60.01% – 74.99 % dan 9, 10 berada pada kategori aktif, yaitu

berada pada prosentase 75% – 89.99 %.

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

72

b) Aktivitas guru

Observasi terhadap aktifitas guru dalam proses pembelajaran dilakukan

oleh rekanan peneliti atau kolaborator, yang dilaksanakan berbarengan

dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan.

Tabel 4.3 Observasi Aktifitas Guru Siklus Pertama

Kegiatan Pendahuluan

No Indikator Pertemuan jml %

I II

1

Mengucapakan salam dan mengecek

kehadiran

siswa

3 4 7 87,5

2 Mengkondisikan siswa sesuai dengan

skenario pembelajaran 3 4 7 87,5

3 Melakukan apersepsi 3 3 6 75

4 Menyampaikan kompetensi dan tujuan

pembelajaran 2 3 5 72,5

Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan secara umum sudah

baik. Sedikit yang perlu ditingkatkan adalah pada kegiatan apersepsi

dan penyampaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pada

kegiatan apersepsi guru hanya memberikan pertanyaan dan terhadap

jawaban siswa guru kurang merespon. Sedangkan pada kegiatan

menyampaikan kompetnsi dan tujuan pembelajaran guru hanya

menyampaikan tujuan pembelajaran saja.

Kegiatan Inti

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran 3 4 7 87,5

2 Membuka pembahasan dengan

mengemukakan permasalahan 4 4 8 100

3 Menyajikan materi secara sistematis 2 2 4 50

4 Menggunakan media pembelajaran 3 3 6 75

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

73

5 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai 3 3 6 75

6

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang telah

ditetapkan

2 2 4 50

7 Melakukan pengawasan secara merata

terhadap kegiatan kelompok 2 2 4 50

8

Memberikan arahan dan bantuan

terhadap kelompok yang mengalami

kesulitan dengan cara yang bijak

2 3 5 62, 5

9

Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan sumber belajar/media

pembelajartan

3 3 6 75

10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam melakukan kerja kelompok 2 2 4 50

11 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa 2 3 5 62, 5

12 Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar 2 3 5 62, 5

13

Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk ucapan dan

hadiah terhadap keberhasilan siswa

3 3 6 75

14 Memberikan tes untuk mengetahui

keberhasilan siswa 4 4 8 100

Aktifitas guru pada kegiatan inti yang meliputi 14 indikator.

Terdapat 4 indikator yang masih berada pada kategori kurang aktif,

yaitu indikator 3, 6, 7, dan 10, 3 indikator yang berada pada

kategori cukup aktif, yaitu indikator 8, 11, dan 12, 5 indikator berada

pada kategori aktif, yaitu indikator 1, 4, 5, 9, dan 13, dan 2

indikator berada pada kategori sangat aktif, yaitu indikator 2 dan 14.

Kelemahan-kelemahan tersebut di atas menjadi perhatian pada

pelaksanaan siklus berikutnya, sehingga diharapkan akan meningkat.

Kegiatan Penutup

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Melakukan refleksi dan membuat 2 3 5 62, 5

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

74

rangkuman dengan melibatkan siswa

2

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau kegiatan,

atau tugas sebagai bagian remidial

2 2 4 50

3 Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya. 3 3 6 75

Observasi terhadap kegiatan penutup terdiri dari 3 indikator. Pada

kegiatan tersebut, 1 indikator berada pada kategori kurang aktif, yaitu

indikator 2, 1 indikator berada pada kategori cukup aktif, yaitu indikator 1,

dan 1 indikator berada pada kategori aktif, yaitu indikator 3.

a. Tahap refleksi

Berdasarkan hasil pos tes atau tes akhir siklus tergambar bahwa hasil

belajar siswa belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu 70% siswa

mencapai nilai KKM. Hasil observasi baik observasi terhadap aktifitas siswa

maupun observasi terhadap aktifitas guru, ditemukan beberapa indikator yang

masih lemah dan perlu mendapat perhatian pada siklus berikutnya. mencapai

nilai KKM. Hasil analisis kegiatan refleksi tersebut terangkum dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.4

Hasil Refleksi Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah Siklus 1

Aspek Hasil Temuan Rencana Perbaikan

Hasil Tes Akhir

Siklus I

Hanya sekitar 52, 8% dari

seluruh siswa yang berhasil

mencapai KKM. Sebagian

siswa lemah dalam

menyelesaikan soal-soal

pemecahan masalah

Membuat LKS dengan soal-

soal pemecahan masalah

yang diselesaikan secxara

kelompok dengan langkah-

langkah pemecahan

masalah yang lebih jelas

Aktivitas Siswa

Pada Siklus I

Siswa belum berani

mengutarakan pertanyaan,

terkadang mengandalkan

temannya untuk

menyampaikan soal-soal

Pada pertemuan berikutnya

setiap anggota kelompok

diminta menulis pertanyaan

atau pendapat pada

selembar kertas.

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

75

pemecahan masalah.

Begitu juga saat menjawab

pertanyaan siswa

mengandalkan temannya

untuk menyampaikan

pertanyaannya.

Memberikan bintang pada

siswa yang berani

menjawab pertanyaan

dengan mengabaikan benar

atau salah jawaban yang

diberikan.

Ketika diminta mengutarakan

pendapat atau ide, siswa lebih

banyak diam dan hanya

terlihat bergumam dengan

sesama teman dengan suara

yang pelan.

Menunjuk kelompok secara

bergantian untuk

mengutarakan pendapat dan

siswa yang berani

mengungkapkan pendapat

diberikan

Ketika menghadapi soal-soal

cerita, siswa kurang

memahami soal, kesulitan

dalam menghadapi soal,

sehingga kurang sistematis

dalam pemecahannya.

Berusaha untuk

mengarahkan dan

membimbing siswa dalam

menyelesaikan soal-soal

cerita dengan langkah-

langkah yang benar.

Saat menyajikan materi

terdapat beberapa kegiatan

yang belum sesuai dengan

urutan dan alokasi waktu

yang ditentukan.

Berusaha untuk lebih

mengontrol waktu dan

urutan kegiatan sesuaui

yang direncanakan.

Aktivitas guru

dalam

pembelajaran.

Guru belum melakukan

pengawasan secara merata

terhadap kegiatan yang

dilakukan siswa.

Berusaha untuk lebih

memperhatikan kegiatan

yang dilakukan siswa,

terutama siswa yang belum

aktif dalam melakukan

kegiatan kelompok.

Guru belum membuat

program remedial bagi siswa

yang hasil belajarnya belum

mencapai target

Membuat program remedial

bagi siswa yang hasil

belajarnya belum mencapai

target.

Dalam melalukan refleksi dan

membuat kesimpulan belum

melibatkan siswa secara

maksimal.

Melibatkan siswa dalam

melakukan refleksi dan

membuat kesimpulan.

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

76

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tindakan pembelajaran pada siklus dua merupakan langkah

lanjutan dari siklus sebelumnya. Hal-hal yang merupakan kekurangan dan

kelemahan pada siklus satu menjadi hal yang sangat penting dalam

menentukan langkah-langkah pada tahapan siklus ini.

Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah Kelipatan

Persekutuan Terkecil (KPK). Berikut ini adalah rincian dari pelaksanaan

siklus II.

a. Tahap Perencanaan

Sebagai langkah awal dari kegiatan ini peneliti merancang dan

merumuskan skenario dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), membuat instrumen tes, lembar kerja siswa, dan lembar observasi

(terlampir), yang kesemuanya itu didasarkan pada hasil tes dan hasil observasi

yang kami lakukan, baik observasi terhadap aktivitas siswa maupun terhadap

guru. Segala kekurangan dan kelemahan pada siklus satu kami jadikan

pertimbangan dalam menyusun RPP pada siklus dua ini.

Pada tahap persiapan tindakan, peneliti mengkondisikan kelas sesuai

dengan skenario pembelajaran yang menerapkan strategi pemecahan masalah

yang dibuat yaitu, anggota kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil,

yang masing-masing kelompok minimal terdiri dari 5 siswa. Pembagian

kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa, sehingga

setiap kelompok memiliki kemampuan yang relatif sama, baik pada

kemampuan kognitifnya maupun keaktifannya, sehingga diharapkan akan

terjadi komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kelompok maupun antar

kelompok. Dengan demikian diharapkan akan mencapai hasil yang lebih baik.

b. Tahap Tindakan

Tindakan pelaksanaan siklus kedua ini dilaksanakan dalam dua

pertemuan. Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan tindakan pada

siklus II:

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

77

1) Pertemuan Pertama Siklus II (Rabu, 28 Agustus 2013)

Pembelajaran dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat mulai dari

pukul 08.25 WIB sampai pukul 09.35 WIB. Pokok bahasan yang diajarkan

adalah kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Sebelum sampai pada pokok

bahasan peneliti yang berfungsi sebagai guru menyampaikan tentang

pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui sejauh

mana pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan diajarkan maka

diadakan pree tes, yang dilakukan dengan cara guru melontarkan satu

pertanyaan yang ditujukan kepada semua siswa yaitu “apa yang kalian

ketahui tentang bilangan prima?” pertanyaan ini dapat dijawab oleh

beberapa siswa dengan jawaban yang berbeda-beda. Diantara jawaban

siswa adalah: bilangan prima adalah bilangan yang tidak dapat dibagi.

Peneliti menanggapi jawaban-jawaban siswa dengan melengkapinya dan

memberikan reward dengan memuji keberanian siswa.

Selanjutnya peneliti mengajak siswa untuk mengenal ciri-ciri

bilangan yang habis dibagi 2, 3, dan 5, dengan tujuan untuk mempermudah

siswa dalam mengikuti materi yang akan dibahas. Kemudian guru

menjelaskan tentang materi KPK, dan memperkenalkan dua cara dalam

memecahkan soal-soal yang berkaitan dengan KPK. Cara pertama

menggunakan pohon faktor dan cara yang kedua menggunakan tabel

faktor. Seorang siswa bertanya, “Pak cara yang mudah yang mana?” guru

menjawab bahwa cara yang mudah adalah cara yang termudah menurut

kalian.

Setelah siswa dianggap mampu menerapkan cara mencari KPK,

peneliti mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan secara

kelompok. Permasalahan tersebut adalah: Kucing Zakiy dimandikan setiap

12 hari sekali, sedangkan kucing Nadia setiap 18 hari sekali. Pada hari

keberapakah kucing mereka dimandikan secara bersamaan untuk yang

pertama kali? Permasalahan tersebut harus diselesaikan secara kelompok

dengan mengguanakan LKS yang di dalamnya terdapat langkah-langkah

pemecahan masalah dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

78

menyelesaikan masalah tersebut. Walaupun pada awalnya sebagian siswa

mengalami kesulitan, namun setelah mendapat bimbingan guru siswa

dapat menyelesaikannya.

Tahap selanjutnya Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20

dan 40 di papan tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu

bilangan dan menyelesaikan faktorisasi prima dari bilangan yang

dipilihnya. Dengan menggunakan cara yang paling mudah menurutnya.

Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan

koreksian dan pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan

langsung di papan tulis. Setiap kelompok diminta untuk memilih 2

bilangan yang tertulis di papan tulis dan menentukan KPK dari dua

bilangan tersebut.

Penutup pertemuan pertama dari siklus kedua ini peneliti

memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah itu peneliti

menyimpulkan materi yang dibahas hari itu. Dan sebelum salam peneliti

menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

3) Pertemuan kedua siklus kedua (Kamis, 29 Agustus 2013)

Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah faktor

persekutuan terbesar (FPB). Sebelum sampai pada pembahasan, peneliti

mengulas sedikit tentang materi pertemuan pertama dengan cara

menanyakannya kepada siswa, untuk mengetahui apakah siswa masih

mengingatnya.

Langkah selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang materi

faktor persekutuan terbesar (FPB), dengan menggunakan pohon fakor dan

tabel faktorisasi prima. Setelah beberapa siswa mencoba langkah tersebut,

dan dianggap sudah mampu, maka pembelajaran dilanjutkan.

Guru mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan

secara kelompok. Permasalahan tersebut adalah: “Dhea merayakan ulang

tahun dengan membagikan 24 buah minuman kaleng dan 36 buah permen

kepada temannya. Berapakah jumlah terbanyak dari teman Dhea yang

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

79

dapat menerima kedua benda tersebut secara merata?” pada kegiatan ini

ternyata hampir semua kelompok sudah memahami cara penyelesaian

sesuai dengan langkah-langkah yang ditulis dalam lembar kerja. Perhatian

dan kerja sama antar anggota kelompok sudah terlihat lebih baik,

walaupun masih ada kelompok yang masih lambat dalam menyelesaikan

tugas.

. Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20 dan 40 di papan

tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu bilangan dan

menentukan faktorisasi prima dari bilangan yang dipilihnya, dengan cara

yang dianggapnya paling mudah.

Setelah semua keompok menyelesaikan tugasnya, guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan koreksian dan

pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan langsung di papan

tulis. Setiap siswa diminta untuk memilih 2 bilangan yang tertulis di

papan tulis dan menentukan FPB dari dua bilangan tersebut pada buku

latihan masing-masing.

Pada akhir pertemuan kedua ini peneliti mengadakan tes akhir siklus

untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran siklus kedua

ini. Tes akhir siklus dua ini terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda. Tes

akhir siklus ini dilakukan secara individu.

b. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap ini pada dasranya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborartor yang mencatat

seluruh aktifitas siswa dan guru dan hal-hal yang terjadi selama proses

pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut:

3) Tes akhir siklus

Tes akhir siklus kedua dilakukan pada akhir siklus kedua yaitu

pada akhir pertemuan kedua. Tes tersebut terdiri dari sepuluh soal

pilihan ganda. Tes akhir siklus ini diikuti oleh seluruh siswa kelas

IV Al Farabi yang berjumlah tigapuluh enam siswa.

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

80

Tabel 4.5. Hasil Tes Akhir Siklus II.

Nilai KKM= 66

NILAI FREKUENSI

< KKM > KKM < KKM > KKM

50 1

58 3

63 5

65 4

71 10

75 8

80 3

83 2

Jumlah 13 23

Dari hasil tes akhir siklus kedua ini tergambar bahwa dari seluruh

siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 23 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau di atas nilai KKM. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat sekitar 63, 9% dari seluruh siswa yang

berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 13 siswa atau sekitar

36, 1% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai

KKM.

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

siklus kedua ini mengalami peningkatan. Pada siklus pertama siswa yang

mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 52, 8%, pada siklus kedua

berjumlah 23 siswa atau 63, 9%. Terjadi peningkatan 11, 1%. Namun

demikian apa yang ditargetkan peneliti belum tercapai.

4) Aktivitas Pembelajaran

c) Aktivitas pembelajaran siswa

Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

81

Sebagaimana dilakukan pada siklus pertama, observasi terhadap

aktifitas belajar siswa juga dilakukan oleh peneliti berbarengan dengan

berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan. Aktifitas siswa dalam

kelompok dinilai secara individu, dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disediakan.

Tabel 4.6. Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus II

No Indikator Pertemuan Jum-

lah

Rata

-rata

Prosen-

tase I II

1 Mengungkapkan pertanyaan jika

ada hal yang tidak dimengerti

baik kepada guru atau teman.

98 108 206 103 71, 5

2 Menjawab pertanyaan baik dari

guru, teman sekelompok atau

dari kelompok lain.

120 122 242 121 84

3

Mengutarakan pendapat berupa

dukungan atau bantahan

terhadap pendapat teman

sekelompok atau pendapat dari

kelompok lain.

76 78 154 77 53, 5

4 Memanfaatkan media yang

tersedia dalam menyelesaikan

tugas secara optimal

120 124 244 122 84, 7

5 Mencatat hasil kerja kelompok

pada lembar kerja yang telah

disiapkan

144 144 288 144 100

6 Melaporkan hasil kerja

kelompok kepada guru, setelah

selesai dikerjakan

144 144 288 144 100

7 Mengungkapkan ide-ide saat

pelaksanaan presentase 88 90 178 89 61, 8

8 Mengerjakan tes yang diberikan

menggunakan langkah

pemechan masalah

90 90 180 90 62, 5

9 Membuat kesimpulan terhadap

materi yang telah disampaikan

dengan arahan guru

144 144 288 144 100

Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

82

10

Mencatat tugas lanjutan yang

diberikan guru pada buku

penghubung untuk ditanda

tangani guru

144 144 288 144 100

Keterangan:

Kurang Aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai 60.01 – 74.99 %

Aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 90% - 100 %

Dari data di atas menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa pada

indikator 1, 3, 7, dan 8 yaitu; 3) Mengutarakan pendapat berupa dukungan

atau bantahan terhadap pendapat teman sekelompok atau pendapat dari

kelompok lain. 7) Mengungkapkan ide-ide saat pelaksanaan presentase. 8)

Mengerjakan tes yang diberikan menggunakan langkah pemechan masalah.

Ketiga indikator aktifitas belajar siswa tersebut baru bisa mencapai kategori

cukup aktif, yaitu berkisar antara 60.01% - 74.99%. Namun demikian secara

umum aktifitas belajar siswa pada siklus kedua ini terjadi peningkatan dari

aktifitas belajar siswa pada siklus pertama.

a) Aktivitas guru

Observasi terhadap aktifitas guru dalam proses pembelajaran dilakukan

oleh rekanan peneliti atau kolaborator, yang dilaksanakan berbarengan

dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Di bawah ini tabel

yang menggambarkan aktifitas guru pada siklus kedua.

Tabel 4.7 Observasi Aktifitas Guru Siklus Kedua

Kegiatan Pendahuluan

No Indikator Pertemuan jml %

I II

1 Mengucapakan salam dan mengecek

kehadiran 4 4 8 100

Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

83

siswa

2 Mengkondisikan siswa sesuai dengan

skenario pembelajaran 3 4 7 87, 5

3 Melakukan apersepsi 3 4 7 87, 5

4 Menyampaikan kompetensi dan tujuan

pembelajaran 3 3 6 75

Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan secara umum sudah

baik. Rata-rata aktifitas guru pada kegiatan pendahuluan berada pada

angka 70% termasuk kategori cukup aktif. Sedikit yang perlu

ditingkatkan adalah pada kegiatan apersepsi dan penyampaian

kompetensi dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran 4 4 8 100

2 Membuka pembahasan dengan

mengemukakan permasalahan 4 4 8 100

3 Menyajikan materi secara sistematis 3 3 6 75

4 Menggunakan media pembelajaran 3 4 7 87, 5

5 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai 3 4 7 87, 5

6

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang telah

ditetapkan

3 4 7 87, 5

7 Melakukan pengawasan secara merata

terhadap kegiatan kelompok 2 3 5 62, 5

8

Memberikan arahan dan bantuan

terhadap kelompok yang mengalami

kesulitan dengan cara yang bijak

3 3 6 75

9

Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan sumber belajar/media

pembelajartan

3 3 6 75

10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam melakukan kerja kelompok 2 3 5 62, 5

Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

84

11 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa 3 3 6 75

12 Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar 3 3 6 75

13

Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk ucapan dan

hadiah terhadap keberhasilan siswa

3 3 6 75

14 Memberikan tes untuk mengetahui

keberhasilan siswa 4 4 8 100

Aktifitas guru pada kegiatan inti pada siklus kedua meliputi 14

indikator. Pada siklus pertama terdapat 4 indikator yang masih

lemah dan perlu mendapat perhatian maka pada siklus kedua ini

hanya dua indikator yang masih lemah, yaitu indikator: 7)

Melakukan pengawasan secara merata terhadap kegiatan kelompok

dan indikator 10) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

melakukan kerja kelompok. Keduanya hanya mencapai angka 62,

5% atau berada pada kategori cukup aktif. Kelemahan-kelemahan

tersebut di atas menjadi perhatian pada pelaksanaan siklus

berikutnya, sehingga diharapkan akan meningkat.

Kegiatan Penutup

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Melakukan refleksi dan membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa 3 4 7 87, 5

2

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau kegiatan,

atau tugas sebagai bagian remidial

2 3 5 62, 5

3 Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya. 4 4 8 100

Keterangan:

Kurang Aktif : Aktivitas mengajar guru mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : Aktivitas mengajar guru mencapai 60.01 – 74.99 %

Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

85

Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 90% - 100 %

Observasi terhadap kegiatan penutup terdiri dari 3 indikator. Pada

kegiatan tersebut, 1 indikator berada pada kategori cukup aktif, yaitu

indikator 2 sedangkan 2 indikator lainnya masing-masing berada pada

kategori aktif dan sangat aktif. Secara umum aktifitas kegiatan guru pada

siklus dua ini mengalami peningkatan yang cukup berarti.

c. Tahap refleksi

Berdasarkan hasil pos tes atau tes akhir siklus tergambar bahwa hasil

belajar siswa belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu 70% siswa

mencapai nilai KKM. Hasil observasi baik observasi terhadap aktifitas siswa

maupun observasi terhadap aktifitas guru, ditemukan beberapa indikator yang

masih lemah dan perlu mendapat perhatian pada siklus berikutnya. Namun

secara umum ada peningkatan dari siklus pertama. Hasil analisis kegiatan

refleksi tersebut terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.8

Hasil Refleksi Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah Siklus 1I

Aspek Hasil Temuan Rencana Perbaikan

Hasil Tes Akhir

Siklus II

Pada siklus kedua terdapat 23

siswa dari 36 siswa atau 63,

9% mencapai hasil KKM.

Terjadi peningkatan sekitar

11, 1%. Kelemahan yang

ditemukan masih pada kurang

memahami soal-soal cerita.

Membahas secara khusus

langkah-langkah

pemecahan masalah.

Aktivitas Siswa

Pada Siklus II

Siswa belum berani

mengutarakan pendapat baik

berupa dukungan maupun

bantahan terhadap pendapat

kelompok lain.

Menunjuk kelompok secara

bergantian untuk

mengutarakan pendapat dan

memberikan hadiah bagi

siswa yang beradi

berpendapat.

Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

86

Ketika menghadapi soal-soal

cerita, siswa kurang

memahami soal, kesulitan

dalam menghadapi soal,

sehingga kurang sistematis

dalam pemecahannya.

Untuk memudahkan siswa

dalam memahami soal-soal

pemecahan masalah guru

secara khusus membahas

tentang langkah-langkah

pemecahan masalah.

Aktivitas guru

dalam

pembelajaran.

Guru belum melakukan

pengawasan secara merata

terhadap kegiatan yang

dilakukan siswa.

Berusaha untuk lebih

memperhatikan kegiatan

yang dilakukan siswa,

terutama siswa yang belum

aktif dalam melakukan

kegiatan kelompok.

Guru belum membuat

program remedial bagi siswa

yang hasil belajarnya belum

mencapai target

Membuat program remedial

bagi siswa yang hasil

belajarnya belum mencapai

target.

Dalam melalukan refleksi dan

membuat kesimpulan belum

melibatkan siswa secara

maksimal.

Melibatkan siswa dalam

melakukan refleksi dan

membuat kesimpulan.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus III

Tindakan pembelajaran pada siklus ketiga merupakan langkah

lanjutan dari siklus sebelumnya. Hal-hal yang merupakan kekurangan dan

kelemahan pada siklus dua menjadi hal yang sangat penting dalam

menentukan langkah-langkah pada tahapan siklus ini.

Materi yang dibahas pada siklus III ini adalah menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan kelipatan persekutuan terkecil(KPK).

Berikut ini adalah rincian dari pelaksanaan siklus III.

a. Tahap Perencanaan

Sebagai langkah awal dari kegiatan ini peneliti merancang dan

merumuskan skenario dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), membuat instrumen tes, lembar kerja siswa, dan lembar observasi

(terlampir), yang kesemuanya itu didasarkan pada hasil tes dan hasil observasi

yang kami lakukan, baik observasi terhadap aktivitas siswa maupun terhadap

Page 100: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

87

guru yang dilakuakan pada siklus sebelumbnya. Segala kekurangan dan

kelemahan pada siklus satu dan dua kami jadikan pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus tiga ini.

Pada tahap persiapan tindakan, peneliti mengkondisikan kelas sesuai

dengan skenario pembelajaran yang menerapkan strategi pemecahan masalah

yang dibuat yaitu, anggota kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil,

yang masing-masing kelompok minimal terdiri dari 5 siswa. Pembagian

kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa, sehingga

setiap kelompok memiliki kemampuan yang relatif sama, baik pada

kemampuan kognitifnya maupun keaktifannya, sehingga diharapkan akan

terjadi komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kelompok maupun antar

kelompok. Dengan demikian diharapkan akan mencapai hasil yang lebih baik.

b. Tahap Tindakan

Tindakan pelaksanaan siklus ketiga ini dilaksanakan dalam dua

pertemuan. Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan tindakan pada

siklus III:

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 4 September 2013)

Pembelajaran dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat mulai dari

pukul 08.25 WIB sampai pukul 09.35 WIB. Pokok bahasan yang diajarkan

adalah pemecahan masalah yang brkaitan dengan kelipatan persekutuan

terkecil (KPK). Mengawali pembelajaran guru menyampaikan tentang

pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran yang akan

dilakukan. Untuk memantapkan kesiapan siswa dalam menerima materi

yang baru guru mengingatkan kembali tentang faktorisasi prima dan tabel

faktorisasi. Guru meminta wakil kelompok maju ke depan kelas

menuliskan bilangan yang disebutkan guru dan menentukan faktor dari

bilangan tersebut dengan cara faktorisasi prima atau tabel faktorisasi.

Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang langkah-langkah

pemecahan masalah yang berkaitan dengan KPK.

Page 101: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

88

Langkah-langkah dalam memahami masalah antara lain adalah

sebagai berikut:

a) Masalah harus dibaca secara berulang-ulang agar difahami kata demi

kata, kalimat demi kalimat.

b) Menentukan/mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah.

c) Menentukan/mengidentifikasi apa yang ditanyakan/apa yang

dikehendaki dari masalah.

d) Mengabaikan apa-apa yang tidak relevan dengan masalah.

e) Sebaiknya tidak menambah hal-hal yang tidak ada, agar tidak

menimbulkan masalah yang berbeda dengan masalah yang seharusnya

diselesaikan

Setelah siswa dianggap mampu menerapkan cara mencari KPK,

peneliti mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan secara

kelompok. Permasalahan tersebut adalah: Kucing Zakiy dimandikan setiap

12 hari sekali, sedangkan kucing Nadia setiap 18 hari sekali. Pada hari

keberapakah kucing mereka dimandikan secara bersamaan untuk yang

pertama kali? Permasalahan tersebut harus diselesaikan secara kelompok

dengan mengguanakan LKS yang di dalamnya terdapat langkah-langkah

pemecahan masalah dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam

menyelesaikan masalah tersebut. Walaupun pada awalnya sebagian siswa

mengalami kesulitan, namun setelah mendapat bimbingan guru siswa

dapat menyelesaikannya.

Tahap selanjutnya Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20

dan 40 di papan tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu

bilangan dan menyelesaikan faktorisasi prima dari bilangan yang

dipilihnya. Dengan menggunakan cara yang paling mudah menurutnya.

Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan

koreksian dan pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan

langsung di papan tulis. Setiap kelompok diminta untuk memilih 2

bilangan yang tertulis di papan tulis dan menentukan KPK dari dua

bilangan tersebut.

Page 102: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

89

Penutup pertemuan pertama dari siklus ketiga ini peneliti

memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah itu peneliti

menyimpulkan materi yang dibahas hari itu. Dan sebelum salam peneliti

menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

2) Pertemuan kedua siklus ketiga (Kamis, 5 September 2013)

Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah faktor

persekutuan terbesar (FPB). Sebelum sampai pada pembahasan, peneliti

mengulas sedikit tentang materi pertemuan pertama dengan cara

menanyakannya kepada siswa, untuk mengetahui apakah siswa masih

mengingatnya.

Langkah selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang materi

faktor persekutuan terbesar (FPB), dengan menggunakan pohon fakor dan

tabel faktorisasi prima. Setelah beberapa siswa mencoba langkah tersebut,

dan dianggap sudah mampu, maka pembelajaran dilanjutkan.

Guru mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan

secara kelompok. Permasalahan tersebut adalah: “Dhea merayakan ulang

tahun dengan membagikan 24 buah minuman kaleng dan 36 buah permen

kepada temannya. Berapakah jumlah terbanyak dari teman Dhea yang

dapat menerima kedua benda tersebut secara merata?” pada kegiatan ini

ternyata hampir semua kelompok sudah memahami cara penyelesaian

sesuai dengan langkah-langkah yang ditulis dalam lembar kerja. Perhatian

dan kerja sama antar anggota kelompok sudah terlihat lebih baik,

walaupun masih ada kelompok yang masih lambat dalam menyelesaikan

tugas.

. Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20 dan 40 di papan

tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu bilangan dan

menentukan faktorisasi prima dari bilangan yang dipilihnya, dengan cara

yang dianggapnya paling mudah.

Setelah semua keompok menyelesaikan tugasnya, guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan koreksian dan

Page 103: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

90

pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan langsung di papan

tulis. Setiap siswa diminta untuk memilih 2 bilangan yang tertulis di

papan tulis dan menentukan FPB dari dua bilangan tersebut pada buku

latihan masing-masing.

Pada akhir pertemuan kedua ini peneliti mengadakan tes akhir siklus

untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran siklus kedua

ini. Tes akhir siklus dua ini terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda. Tes

akhir siklus ini dilakukan secara individu.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap ini pada dasranya berlangsung bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborartor yang mencatat seluruh aktifitas siswa dan guru dan hal-hal

yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Tes akhir siklus

Tes akhir siklus ketigaa dilakukan pada akhir siklus ketiga yaitu

pada akhir pertemuan kedua. Terdiri dari empat soal cerita. Tes akhir

siklus ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah

tigapuluh enam siswa. Hasil tes akhir siklus tersebut tergambar pada table

di bawah ini.

Tabel 4.9. Hasil Tes Akhir Siklus III.

NILAI FREKUENSI

< KKM > KKM < KKM > KKM

56 2

60 2

65 3

70

12

75 9

Page 104: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

91

85 6

90 2

Jumlah 7 29

Dari hasil tes akhir siklus pertama ini tergambar bahwa dari seluruh

siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau di atas nilai KKM. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mencapai 80, 6% dari seluruh siswa

yang berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 7 siswa atau

sekitar 19, 4% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu

mencapai KKM.

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

siklus ketiga ini telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 70% dari

seluruh siswa kelas IV Al-Farabi mencapai atau melampaui KKM pelajaran

matematika yaitu 66. Berdasarkan hasil tersebut, maka penelitian dianggap

selesai.

2) Aktivitas Pembelajaran

a) Aktivitas pembelajaran siswa

Sebagaimana dilakukan pada siklus pertama, observasi terhadap

aktifitas belajar siswa juga dilakukan oleh peneliti berbarengan dengan

berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan. Aktifitas siswa

dalam kelompok dinilai secara individu, dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disediakan.

Tabel 4.10. Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus III.

No Indikator Pertemuan Jum-

lah

Rata

-rata

Prosen-

tase I II

1 Mengungkapkan pertanyaan jika

ada hal yang tidak dimengerti

baik kepada guru atau teman.

98 108 206 103 71, 5

2 Menjawab pertanyaan baik dari 122 122 244 122 84, 7

Page 105: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

92

guru, teman sekelompok atau

dari kelompok lain.

3

Mengutarakan pendapat berupa

dukungan atau bantahan

terhadap pendapat teman

sekelompok atau pendapat dari

kelompok lain.

76 78 154 77 53, 5

4 Memanfaatkan media yang

tersedia dalam menyelesaikan

tugas secara optimal

130 130 260 130 90, 3

5 Mencatat hasil kerja kelompok

pada lembar kerja yang telah

disiapkan

144 144 288 144 100

6 Melaporkan hasil kerja

kelompok kepada guru, setelah

selesai dikerjakan

144 144 288 144 100

7 Mengungkapkan ide-ide saat

pelaksanaan presentase 100 106 206 103 71, 5

8 Mengerjakan tes yang diberikan

menggunakan langkah

pemechan masalah

100 130 230 115 79, 9

9 Membuat kesimpulan terhadap

materi yang telah disampaikan

dengan arahan guru

144 144 288 144 100

10

Mencatat tugas lanjutan yang

diberikan guru pada buku

penghubung untuk ditanda

tangani guru

144 144 288 144 100

Keterangan:

Kurang Aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai 60.01 – 74.99 %

Aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 90% - 100 %

Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa prosentase rata-rata

aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang

Page 106: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

93

dilakukan pada siklus pertama adalah 87% hal tersebut termasuk

kategori aktif. Dengan rincian tiga indikator berada pada kategori cukup

aktif, yaitu indukator 1, 3, dan 7. Dua indicator berada pada kategori

aktif yaitu indikator 2, 4, dan 8. Sisanya yaitu empat indicator berada

pada kategori sangat aktif yaitu indikator 5, 6, 9, dan 10.

b) Aktivitas guru

Observasi terhadap aktifitas guru dalam proses pembelajaran

dilakukan oleh rekanan peneliti atau kolaborator, yang dilaksanakan

berbarengan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan.

Tabel 4.11 Observasi Aktifitas Guru Siklus III

Kegiatan Pendahuluan

No Indikator Pertemuan jml %

I II

1

Mengucapakan salam dan mengecek

kehadiran

siswa

4 4 8 100

2 Mengkondisikan siswa sesuai dengan

skenario pembelajaran 4 4 8 100

3 Melakukan apersepsi 4 4 8 100

4 Menyampaikan kompetensi dan tujuan

pembelajaran 3 4 7 87, 5

Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan secara umum sudah

baik. Rata-rata aktifitas guru pada kegiatan pendahuluan berada pada

angka 96, 9% termasuk kategori sangat aktif.

Kegiatan Inti

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran 4 4 8 100

2 Membuka pembahasan dengan 4 4 8 100

Page 107: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

94

mengemukakan permasalahan

3 Menyajikan materi secara sistematis 3 4 7 87, 5

4 Menggunakan media pembelajaran 3 4 7 87, 5

5 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai 3 4 7 87, 5

6

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang telah

ditetapkan

4 4 8 100

7 Melakukan pengawasan secara merata

terhadap kegiatan kelompok 3 3 6 75

8

Memberikan arahan dan bantuan

terhadap kelompok yang mengalami

kesulitan dengan cara yang bijak

3 4 7 87, 5

9

Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan sumber belajar/media

pembelajartan

3 3 6 75

10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam melakukan kerja kelompok 3 4 7 87, 5

11 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa 3 3 6 75

12 Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar 3 3 6 75

13

Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk ucapan dan

hadiah terhadap keberhasilan siswa

3 3 6 75

14 Memberikan tes untuk mengetahui

keberhasilan siswa 4 4 8 100

Aktifitas guru pada kegiatan inti pada siklus kedua meliputi 14

indikator. Pada siklus pertama terdapat 2 indikator yang masih

lemah, yaitu indikator: 7) Melakukan pengawasan secara merata

terhadap kegiatan kelompok dan indikator 10) Menumbuhkan

partisipasi aktif siswa dalam melakukan kerja kelompok. Pada siklus

ketiga ini secara umum mengalami peningkatan. Sembilan indikator

berada pada kategori aktif, dan lima indikator berada pada kategori

sangat aktif.

Page 108: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

95

Kegiatan Penutup

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Melakukan refleksi dan membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa 3 4 7 87, 5

2

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau kegiatan,

atau tugas sebagai bagian remidial

3 3 6 75

3 Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya. 4 4 8 100

Keterangan:

Kurang Aktif : Aktivitas mengajar guru mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : Aktivitas mengajar guru mencapai 60.01 – 74.99 %

Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 90% - 100 %

Observasi terhadap kegiatan penutup terdiri dari 3 indikator. Pada

kegiatan tersebut, 1 indikator berada pada kategori aktif, yaitu indikator 2.

Sedangkan 2 indikator lainnya berada pada kategori sangat aktif.

Hasil observasi terhadap aktifitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran

pada siklus ketiga ini, baik pada kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup pada siklus ketiga ini secara umum telah mencapai

kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan

pemecahan masalah yang diterapkan pada penelitian ini telah berhasil

meningkatkan aktifitas belajar siswa dan aktifitas mengajar guru.

B. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Siklus I dan II

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus,

yaitu siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga pada penelitian ini, diperoleh

data mengenai peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika siswa

sebagaimana tergambar pada tabel di bawah ini:

Page 109: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

96

Tabel 4. 12 Hasil Tes Akhir Siklus

NILAI FREKUENSI

Kurang dari KKM Mencapai KKM Kurang dari KKM Mencapai KKM

I II III I II III I II III I II III

44 50 56 1 1 2

48 58 60 2 3 2

52 63 65 1 5 3

56 65 70 6 4 12

60 71 75 5 10 9

64 75 85 2 8 6

68 80 90 10 3 2

72 83 3 2

76 4

80 1

88 1

Jumlah 17 13 7 19 23 29

Data di atas menggambarkan hasil tes akhir pada setiap siklus.

Pada siklus pertama jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah 19

siswa dari 36 siswa atau sekitar 52, 8%. Pada siklus kedua siswa yang

mencapai KKM jumlahnya bertambah menjadi 23 siswa atau sekitar 63,

9%. Pada siklus ketiga siswa yang mencapai KKM bertambah lagi

menjadi 29 siswa atau sekitar 80, 6%. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Pada siklus

ketiga hasil belajar yang dicapai siswa telah melampaui target yang

ditetapkan pada penelitian ini, yaitu 70% siswa dari seluruh siswa kelas

IV mencapai KKM, berdasarkan hasil tersebut maka penelitian dianggap

selesai.

Aktifitas belajar siswa pada penelitian ini diobservasi dengan

menggunakan lembar observasi oleh guru atau peneliti dan oleh

kolaborator pada setiap siklusnya. Hasil observasi tersebut dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana aktifitas belajar siswa dapat ditingkatkan

pada pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah.

Berikut ini adalah aktivitas guru selama penelitian berlangsung.

Page 110: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

97

Tabel 4. 13

Aktifitas Belajar Siswa

No Indikator

SIKLUS

I II III

Nilai % Nilai % Nilai %

1 Mengungkapkan

pertanyaan jika ada hal

yang tidak dimengerti

baik kepada guru atau

teman.

69 47, 9 103 71, 5 103 71, 5

2 Menjawab pertanyaan

baik dari guru, teman

sekelompok atau dari

kelompok lain.

83 57, 6 121 84 122 84, 7

3 Mengutarakan pendapat

berupa dukungan atau

bantahan terhadap

pendapat teman

sekelompok atau

pendapat dari kelompok

lain.

69 47, 9 77 53, 5 77 53, 5

4 Memanfaatkan media

yang tersedia dalam

menyelesaikan tugas

secara optimal

88 61, 5 122 84, 7 130 90, 3

5 Mencatat hasil kerja

kelompok pada lembar

kerja yang telah

disiapkan

113 78, 5 144 100 144 100

6 Melaporkan hasil kerja

kelompok kepada guru,

setelah selesai

dikerjakan

104 72, 2 144 100 144 100

7 Mengungkapkan ide-

ide saat pelaksanaan

presentase

82 56, 9 89 61, 8 103 71, 5

8 Mengerjakan tes yang

diberikan menggunakan

langkah pemechan

83 57, 6 90 62, 5 115 79, 9

Page 111: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

98

masalah

9 Membuat kesimpulan

terhadap materi yang

telah disampaikan

dengan arahan guru

128 88, 9 144 100 144 100

10 Mencatat tugas lanjutan

yang diberikan guru

pada buku penghubung

untuk ditanda tangani

guru

124 86, 1 144 100 144 100

Jumlah 943

Rata-rata

Kategori

Dari data di atas menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa

siklus pertama terdapat empat indikator , yaitu indikator 1, 2, 3, 4, 7, dan

8 hanya mencapai kategori kurang aktif. Aktivitas belajar pada indikator

5, 6, berada pada kategori cukup aktif yaitu diantara 60.01% – 74.99 %

dan 9, 10 berada pada kategori aktif, yaitu berada pada prosentase 75% –

89.99 %.

Aktifitas belajar siswa pada siklus kedua yaitu pada indikator 1,

3, 7, dan 8 baru bisa mencapai kategori cukup aktif, yaitu berkisar antara

60.01% - 74.99%. Namun demikian secara umum aktifitas belajar siswa

pada siklus kedua ini terjadi peningkatan dari aktifitas belajar siswa pada

siklus pertama.

Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

yang dilakukan pada siklus ketiga adalah 87% hal tersebut termasuk

kategori aktif. Dengan rincian tiga indikator berada pada kategori cukup

aktif, yaitu indukator 1, 3, dan 7. Dua indikator berada pada kategori aktif

yaitu indikator 2, 4, dan 8. Sisanya yaitu empat indicator berada pada

kategori sangat aktif yaitu indikator 5, 6, 9, dan 10.

Aktifitas mengajar guru pada penelitian ini diobservasi dengan

menggunakan lembar observasi yang diisi oleh kolaborator pada setiap

siklusnya. Hasil observasi tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh

Page 112: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

99

mana aktifitas mengajar siswa dapat ditingkatkan pada pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah. Berikut ini adalah

aktivitas guru selama penelitian berlangsung.

Tabel 4. 14

Hasil Observasi Terhadap Aktifitas Guru

No Indikator

SIKLUS

I II III

Skor % Skor % Skor %

Pendahuluan

1

Mengucapakan salam dan

mengecek kehadiran

siswa

7 87,5 8 100 8 100

2 Mengkondisikan siswa sesuai

dengan skenario pembelajaran 7 87,5 7 87, 5 8 100

3 Melakukan apersepsi 6 75 7 87, 5 8 100

4 Menyampaikan kompetensi dan

tujuan pembelajaran 5 72,5 6 75 7 87, 5

Kegiatan Inti

1 Menyesuaikan materi dengan

tujuan pembelajaran 7 87,5 8 100 8 100

2 Membuka pembahasan dengan

mengemukakan permasalahan 8 100 8 100 8 100

3 Menyajikan materi secara

sistematis 4 50 6 75 7

87,

5

4 Menggunakan media

pembelajaran 6 75 7 87, 5 7

87,

5

5 Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai

6 75 7 87, 5 7 87,

5

6 Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu

yang telah ditetapkan

4 50 7 87, 5 8 100

7 Melakukan pengawasan secara

merata terhadap kegiatan

kelompok

4 50 5 62, 5 6 75

Page 113: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

100

8 Memberikan arahan dan bantuan

terhadap kelompok yang

mengalami kesulitan dengan

cara yang bijak

5 62, 5 6 75 7 87, 5

9 Menunjukkan keterampilan

dalam menggunakan sumber

belajar/media pembelajartan

6 75 6 75 6 75

10 Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam melakukan kerja

kelompok

4 50 5 62, 5 7 87, 5

11 Menunjukkan sikap terbuka

terhadap respon siswa 5 62, 5 6 75 6 75

12 Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar 5 62, 5 6 75 6 75

13 Memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk

ucapan dan hadiah terhadap

keberhasilan siswa

6 75 6 75 6 75

14 Memberikan tes untuk

mengetahui keberhasilan siswa 8 100 8 100 8 100

1 Melakukan refleksi dan

membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa

5 62, 5 8 100 7 87, 5

2

Melaksanakan tindak lanjut

dengan memberikan arahan, atau

kegiatan, atau tugas sebagai

bagian remidial

4 50 8 100 6 75

3 Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

6 75 6 75 8 100

Jumlah 118 70.2 141 83.9 149 88.7

C. Pembahasan Hasil Temuan

1) Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pemecahan masalah

Pembelajaran dengan pendekatan Pemecahan Masalah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan KPK dan FPB.

Pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dilakukan dengan cara

Page 114: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

101

mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan siswa untuk

kemudian dipecahkan secara berkelompok dengan menggunakan langkah-

langkah pemecahan masalah seperti yang dikemukakan oleh Polya.

Meminjam pendapat Bruner (dalam Trianto, 2010: 91), bahwa berusaha

sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang

menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu

konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan

masalah secara mandiri akan memberi suatu pengalaman konkret, dengan

pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah

serupa, karena pengalaman-pengalaman tersebut memberikan makna

tersendiri bagi peserta didik.

2) Peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pokok

bahasan FPB dan KPK.

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pokok

bahasan FPB dan KPK dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah

dapat dilihat dari peningkatan hasil tes akhir pada setiap siklus yang

dilakukan pada penelitian ini. Gambaran peningkatan hasil belajar siswa

dapat diuraikan sebagai berikut:

Dari hasil tes akhir siklus pertama tergambar bahwa dari seluruh siswa

kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 52, 8 % dari seluruh siswa

berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 17 siswa atau sekitar

47, 2 % dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM,

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang

ditargetkan peneliti belum tercapai

Dari hasil tes akhir siklus kedua tergambar bahwa dari seluruh siswa

kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 23 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 63, 9% dari seluruh siswa yang

berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 13 siswa atau sekitar

36, 1% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM.

Page 115: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

102

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

siklus kedua ini mengalami peningkatan. Pada siklus pertama siswa yang

mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 52, 8%, pada siklus kedua

berjumlah 23 siswa atau 63, 9%. Terjadi peningkatan 11, 1%. Namun

demikian apa yang ditargetkan peneliti belum tercapai.

Dari hasil tes akhir siklus ketiga tergambar bahwa dari seluruh siswa

kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,

6% dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu

7 siswa atau sekitar 19, 4% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum

mampu mencapai KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan 19, 4% dari

siklus kedua.

Pencapaian hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini menunjukkan

bahwa target yang ingin dicapai oleh penelitian ini yaitu 70% siswa Kelas IV

Al-Farabi mencapai nilai KKM telah berhasil dicapai bahkan terlampaui, ini

berarti bahwa penelitian ini dianggap telah selesai.

3) Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran dengan penerapan

pendekatan masalah.

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika pokok

bahasan FPB dan KPK dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah

dapat dilihat dari peningkatan hasil tes akhir pada setiap siklus yang

dilakukan pada penelitian ini. Gambaran peningkatan hasil belajar siswa

dapat diuraikan sebagai berikut:

Dari hasil tes akhir siklus pertama tergambar bahwa dari seluruh siswa

kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 52, 8 % dari seluruh siswa

berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 17 siswa atau sekitar

47, 2 % dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM,

Page 116: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

103

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang

ditargetkan peneliti belum tercapai

Dari hasil tes akhir siklus kedua tergambar bahwa dari seluruh siswa

kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 23 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM atau sekitar 63, 9% dari seluruh siswa yang

berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 13 siswa atau sekitar

36, 1% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM.

Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

siklus kedua ini mengalami peningkatan. Pada siklus pertama siswa yang

mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 52, 8%, pada siklus kedua

berjumlah 23 siswa atau 63, 9%. Terjadi peningkatan 11, 1%. Namun

demikian apa yang ditargetkan peneliti belum tercapai.

Dari hasil tes akhir siklus ketiga tergambar bahwa dari seluruh siswa

kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa yang

memperoleh nilai mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,

6% dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu

7 siswa atau sekitar 19, 4% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum

mampu mencapai KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan 19, 4% dari

siklus kedua.

Pencapaian hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini menunjukkan

bahwa target yang ingin dicapai oleh penelitian ini yaitu 70% siswa Kelas IV

Al-Farabi mencapai nilai KKM telah berhasil dicapai bahkan terlampaui, ini

berarti bahwa penelitian ini dianggap telah selesai.

4) Aktivitas guru pada pembelajaran dengan penerapan pendekatan

masalah

Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan oleh kolaborator

berbarengan dengan kegiatan penelitian pada setiap siklus. Aktivitas guru

pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti juga mengalami

peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini disebabkan karena adanya

Page 117: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

104

kerjasama yang baik antara peneliti dengan kolaborartor dalam melakukan

refleksi terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat pada setiap siklus.

Masukan, arahan dan pendapat berupa perbaikan dari kolaborator pada setiap

siklusnya sangat membantu peneliti dalam melakukan perbaikan.

Page 118: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

105

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil analisis, dan pembahasan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan “Pemecahan Masalah” dapat

meningkatkan hasil belajar pokok bahasan KPK dan FPB pada siswa kelas IV

MI Al-Husna Ciledug. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil

belajar siswa yang jelas terlihat pada setiap siklusnya. Pencapaian hasil

belajar siswa pada siklus I adalah dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang

berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang memperoleh nilai mencapai

KKM , berarti hanya sekitar 52, 8 % dari seluruh siswa berhasil mencapai

nilai KKM dan dianggap tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan 11, 1%.

Yaitu 63, 9% siswa mencapai KKM atau sekitar 23 siswa dari 36 siswa

mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan pada silus III, tergambar bahwa dari

seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa

yang memperoleh nilai mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar

80, 6% dari seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya

yaitu 7 siswa atau sekitar 19, 4% dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum

mampu mencapai KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa pada siklus ketiga ini mengalami peningkatan 16, 7% dari

siklus kedua. Pencapaian hasil belajar siswa pada siklus ketiga ini

menunjukkan bahwa target yang ingin dicapai oleh penelitian ini yaitu 70%

siswa Kelas IV Al-Farabi mencapai nilai KKM telah berhasil dicapai bahkan

terlampaui, ini berarti bahwa penelitian ini dianggap telah selesai.

2. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan “Pemecahan Masalah” juga

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil observasi yang dilakukan

oleh peneliti dan kolaborator terhadap aktivitas belajar siswa menunjukkan

adanya peningkatan dari siklus ke siklus. Masukan berupa ide atau pendapat

Page 119: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

106

dari kolaborator dan kedisiplinan peneliti dalam menerapkannya dalam

pembelajaran merupakan faktor penentu dari peningkatan aktivitas siswa.

3. Aktivitas guru dengan pembelajaran yang menerapkan pendekatan

“Pemecahan Masalah” pun meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini pun tidak

terlepas dari peranserta dari kolaborator, yang banyak memberikan masukan

berupa ide atau pendapat dari kolaborator dan juga berkat kedisiplinan

peneliti dalam menerapkannya dalam pembelajaran merupakan faktor

penentu dari peningkatan aktivitas siswa

4. Saran-Saran

Setelah melihat hasil penelitian yang cukup signifikan terhadap

peningkatan hasil belajar siswa, peningkatan aktivitas siswa dan guru dalam

pembelajaran, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Bagi sekolah dan pihak guru pada khususnya, hendaknya menggunakan

pendekatan Pemecahan Masalah sebagai alternative dalam meningkatkan

hasil belajar siswa pada pelajaran matematika, khususnya berkaitan dengan

pokok bahasan KPK dan FPB.

2. Proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan masalah sebaiknya selalu

diterapkan terutama pada pokok bahasan KPK dan FPB, sehingga aktifitas

siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih meningkat.

3. Pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran

matematika harus lebih ditingkatkan agar kemampuan siswa dalam

pemecahan masalah dalam matematika lebih meningkat.

Page 120: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

107

DAFTAR PUSTAKA

Rojak, Abdul dkk, Kompilasi Undangh-Undang dan Peraturan Bidang

Pendidikan, Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. ke-1, 2010.

Muin, Abdul, Bahan Ajar PLPG Matematika MI, (Jakarta: FITK UIN

Syarif Hidayatullah, 2009.

Sabri, Aliuf, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN

Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010.

Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

2012.

Setyo, Endang, Winarni dan Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Karso, Pendidikan Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Program Peningkatan

Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama

Islam Pada Sekolah, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam Departemen Agama RI, 2009.

Silberman, Mel, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009.

Page 121: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

108

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, cet.ke-

15. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT

Remaja Rosdakarya, 2012.

Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Direktorat Pendidikan Pada Madrasah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama

Republik Indonesia, Jakarta; 2006.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009.

Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2010.

Purniati, Tia, Matematika, Program Peningkatan Kualifikasi Guru

Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah,

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen

Agma Islam RI, 2009.

Turmudi, Pembelajaran Matematika, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam

Departemen Agama RI, 2009.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru pembelajaran, Sebagai Referensi bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan

Berkualitas, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidkan,. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012

Page 122: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

109

Page 123: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

110

Page 124: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

111

Page 125: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

112

Page 126: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

109

LAMPIRAN 1

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MI/SD

Kelas/Semester : IV/Genap

Nama Peneliti : Muhasan

NIM : 809018300388

Parodi : PGMI Dual Mode

Sekolah: MI Al-Husna Ciledug

Page 127: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

MATA PELAJARAN : Matematika

KELAS/SEMESTER : IV (Empat) /1 (satu)

SIKLUS/PERTEMUAN KE : Pertama/1

ALOKASI WAKTU : 12 x 35 menit (6 x pertemuan)

STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami dan menggunakan faktor

dan Kelipatan dalam pemecahan masalah

I. KOMPETENSI DASAR

2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan

2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan

terbesar (FPB)

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPKdan FPB

II. INDIKATOR PEMBELAJARAN

Siklus I/Pertemuan pertama

Menentukan kelipatan bilangan kurang dari 10

Menentukan faktor bilangan dari 10 sampai 30

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan kelipatan bilangan

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan faktor bilangan

Siklus I/Pertemuan kedua

Menunjukkan kelipatan persekutuan dari 2 bilangan dengan tepat

Menentukan faktor persekutuan dari 2 bilanagan dengan tepat

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep kelipatan dan

faktor persekutuan

Siklus II/Pertemuan pertama

Page 128: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

111

Menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK

Siklus II/Pertemuan kedua

Menentukan faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan FPB

Siklus III/Pertamuan pertama

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK

Menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah pemecahan

masalah

Siklus III/Pertemuan kedua

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB

Menyelesaikan masalah dengan menggunakan langkah pemecahan

masalah

III. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siklus I/Pertemuan pertama

Siswa dapat menentukan kelipatan bilangan melalui alat praga sedotan

(rasa ingin tahu, tekun)

Siswa dapat menentukan faktor bilangan melalui kerja kelompok

(tekun, kerja sama)

Siswa dapat menerapkan konsep kelipatan dan faktor dalam

pemecahan masalah melaui diskusi kelompok (kreatif, tekun)

Siklus I/Pertemuan kedua

Siswa dapat menentukan kelipatan persekutuan dari dua bilangan

dengan menggunakan alat praga sedotan melaui diskusi kelompok

(rasa ingin tahu, tekun)

Siswa dapat menentukan faktor persekutuan dari dua bilangan melalui

kerja kelompok (tekun, kerja sama)

Page 129: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

112

Siswa dapat menerapkan konsep kelipatan dan faktor persekutuan

dalam pemecahan masalah melaui diskusi kelompok (kreatif, tekun)

Siklus II/Pertemuan pertama

Siswa dapat menentukan kelipatan persekutuan terkecil melaui kerja

kelompok (kerja sama, rasa ingin tahu, tekun)

Siswa dapat menerapkan konsep kelipatan persekutuan terkecil dalam

pemecahan masalah melaui diskusi kelompok (kreatif, tekun, kerja

sama)

Siklus II/Pertemuan kedua

Siswa dapat menentukan faktor persekutuan terbesar melalui kerja

kelompok (tekun, kerja sama)

Siswa dapat menerapkan konsep faktor persekutuan terbesar dalam

pemecahan masalah melaui diskusi kelompok (kreatif, tekun, kerja

sama)

Siklus III/Pertemuan pertama

Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK

melalui kerja kelompok (tekun, kerja sama)

Siswa dapat menerapkan langkah pemecahan masalah melaui diskusi

kelompok (kreatif, tekun, kerja sama)

Siklus III/Pertemuan kedua

Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB

melalui kerja kelompok (tekun, kerja sama)

Siswa dapat menerapkan langkah pemecahan masalah melaui diskusi

kelompok (kreatif, tekun, kerja sama)

IV. MATERI

1. Kelipatan dan Faktor bilangan

2. Kelipatan persekutuan dan faktor persekutuan

3. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

4. Faktor Persekutuan Terresar (FPB)

Page 130: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

113

5. Masalah yang berkaitan dengan KPK

6. Masalah yang berkaitan dengan FPB

V. METODE PEMBELAJARAN

Metode : Ekspositori, Kerja kelompok

Pendekatan : Pemecahan Masalah

VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Siklus I/Pertemuan pertama

1. Pendahuluan (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengajak anak untuk berdo’a

Mendata kehadiran siswa

Mengkondisikan siswa, dan

membentuk kelompok minimal 5

siswa/kelompok .

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Mengadakan pree tes untuk

mengetahui kemampuan awal

siswa tentang materi yang akan

dibahas

Apersepsi

Mengingatkan kembali tentang

bilangan lompat-lompat yang

pernah diajarkan di kelas rendah

Guru menunjuk dua siswa untuk ke

depan.

Siswa a diminta melompat 2 ubin

setiap satu lompatan

Siswa b diminta melompat 3 ubin

setiap satu lompatan

Siswa yang lain memperhatikan.

Membaca do’a, dipimpin

oleh ketua kelas

Mengikuti absensi yang

dilakukan guru

Mengatur tempat duduk

berdasarkan kelompok

Menyimak apa yang

disampaikan guru

Mengerjakan soal-soal pree

tes yang diberikan guru

Mendengarkan, menanggapi

dan melakukan petunjuk dan

perintah guru, yaitu:

Siswa a melompat 2 ubin

setiap satu lompatan

Siswa b melompat 3 ubin

setiap satu lompatan

Siswa yang lain

memperhatikan.

Religius

Disiplin

Disiplin,

tanggung

jawab

Rasa ingin

tahu

Perhatian,

tanggung

jawab

Perhatian,

tekun, rasa

ingin tahu.

Page 131: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

114

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi (9 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menjelaskan materi kelipatan dan

faktor menggunakan media sedotan.

Guru membagikan 1 kantong

sedotan pada setiap kelompok.

Setiap kelompok diminta

mengeluarkan sedotan tersebut.

Kelompok 1 diminta

mengelompokkan 2 dari sedotan

tersebut

Kelompok 2 diminta

mengelompokkan 3 dari sedotan

tersebut.

Kelompok 3 diminta

mengelompokkan 4 dari sedotan

tersebut.

Kelompok 4 diminta

mengelompokkan 5

dari sedotan tersebut, dan

seterusnya.

Secara kelompok siswa diminta

mencatat dan menyimpulkannya

pada lembar tugas yang saat itu

diberikan.

Guru mengemukakan suatu

permasalahan yang harus

diselesaikan secara kelompok, yaitu:

Seekor katak melakukan lompatan

setiap 3 menit sekali. Berapa kali

katak melompat dalam waktu

setengah jam?

Menyimak dan mengikuti

pembelajaran,

menyelesaikan masalah

kelipatan dengan

menggunakan media

sedotan dan menyimpulkan

hasil kerja kelompoknya

pada lembar tugas.

Siswa mendiskusikan

pemecahan masalah yang

dikemukakan guru secara

berkelompok.

Tekun, kerja

sama, rasa

ingin tahu

Kreatif, kerja

sama

Elaborasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa diarahkan berpikir abstrak

dengan menugaskan utusan

kelompok menuliskan dua bilangan

yang jika dikalikan hasilnya 28

Setiap utusan kelompok

menuliskan dua bilangan

yang jika dikalih-kan

hasilnya 28, di papan tulis.

Kreatif, kerja

sama

Page 132: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

115

Secara kelompok siswa diminta

untuk menuliskan bilangan-

bilangan tersebut pada lembar kerja

siswa yang saat itu diberikan.

Secara kelompok siswa

menuliskan bilangan-

bilangan tersebut pada

lembar kerja siswa

Kerja sama,

tanggung

jawab

Konfirmasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan penguatan terhadap

hasil kerja siswa dan melakukan

tanya jawab berkaitan dengan

materi yang telah dibahas

Memberikan latihan untuk

mengetahui kemampuan siswa

setelah mengikuti pembelajaran

Memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk ucapan

dan hadiah terhadap keberhasilan

siswa.

Melakukan tanya jawab

untuk menambah

pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dibahas

Menyelesaikan latihan

secara individu.

memperhatikan penjelasan

guru

Rasa ingin

tahu

Mandiri,

tanggung

jawab

menghargai

prestasi

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menyimpulkan hasil pembalajaran

dengan menyampaikan konsep

tentang kelipatan bilangan yaitu:

“Bilangan asli c disebut kelipatan

dari bilangan a, jika membagi habis

c”.

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

menyimak dan mencatat

penjelasan guru

memperhatikan penjelasan

guru

Tekun, rasa

ingin tahu

Gemar

membaca ,

respek

B. Siklus I/Pertemuan kedua

1. Pendahuluan (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengajak anak untuk berdo’a

Mendata kehadiran siswa

Membaca do’a, dipimpin

oleh ketua kelas

Mengikuti absensi yang

dilakukan guru

Religius

Disiplin

Page 133: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

116

Mengkondisikan siswa, dan

membentuk kelompok minimal 5

siswa/kelompok .

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi

Mengingatkan kembali tentang

kelipatan dan faktor bilangan

dengan cara guru menunjuk siswa

untuk menuliskan contoh kelipatan

dan faktor bilangan di papan tulis.

Mengatur tempat duduk

berdasarkan kelompok

Menyimak apa yang

disampaikan guru

Mendengarkan, menanggapi

dan melakukan perintah guru

Disiplin,

tanggung

jawab

Rasa ingin

tahu

Perhatian,

tekun, rasa

ingin tahu.

2. Kegiatan inti

Eksplorasi (9 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menjelaskan materi kelipatan

persekutuan dan faktor persekutuan

dengan memanfaatkan contoh-

contoh yang telah ditulis oleh siswa

di papan tulis.

Guru mengemukakan dua

permasalahan yang harus

diselesaikan secara kelompok,

dengan menggunakan lembar kerja

yang saat itu diberikan.

Permasalahan pertama: Farhan dan

Sarah adalah kakak beradik,

keduanya pandai menggambar.

Farhan mengikuti kursus

menggambar 4 hari sekali,

sedangkan Sarah 3 hari sekali.

Keduanya mulai kursus

berbarengan, yaitu pada tanggal 5

Mei 2013. Pada tanggal berapa

sajakah Farhan dan Sarah kursus

menggambar secara bersamaan?

Permasalahan kedua: Rahman

meiliki 24 buah jeruk dan 36 apel.

Menyimak dan mengikuti

pembelajaran dengan baik.

Siswa mendiskusikan

pemecahan masalah yang

dikemukakan guru secara

berkelompok, dengan

menggunakan lembar kerja

yang diberikan guru.

Tekun, ,

tanggung

jawab, kerja

sama

Tekun, kerja

sama

Page 134: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

117

Ia membagikan buah tersebut

sampai habis tak tersisa, dengan

bagian yang sama kepada teman-

temannya. Berapakah kemungkinan

jumlah teman Rahman?

Elaborasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Siswa diminta menuliskan sebuah

bilangan yang kurang dari 50,

kemudian menentukan faktor dari

bilangan tersebut.

Siswa diminta untuk menuliskan

dua bilangan yang ditulis temannya

di papan tulis, dan menentukan

faktor persekutuan dari kedua

bilangan tersebut.

Setiap utusan kelompok

menuliskan sebuah bilangan

dan menentukan faktor dari

bilangan tersebut, di papan

tulis. kelompok lain

memberikan tanggapan.

Siswa menuliskan dua

bilangan yang ditulis

temannya di papan tulis, dan

menentukan faktor

persekutuan dari kedua

bilangan tersebut.

Kreatif, kerja

sama

Kerja sama,

tanggung

jawab

Konfirmasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan penguatan terhadap

hasil kerja siswa dan melakukan

tanya jawab berkaitan dengan

materi yang telah dibahas

Memberikan latihan untuk

mengetahui kemampuan siswa

setelah mengikuti pembelajaran

Memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk ucapan

dan hadiah terhadap keberhasilan

siswa.

Melakukan tanya jawab

untuk menambah

pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dibahas

Menyelesaikan latihan

secara individu.

memperhatikan penjelasan

guru

Rasa ingin

tahu

Mandiri,

tanggung

jawab

menghargai

prestasi

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menyimpulkan hasil pembalajaran

tentang kelipatan persekutuan dan

faktor persekutuan, yaitu:

“kelipatan persekutuan adalah

menyimak dan mencatat

penjelasan guru

Tekun, rasa

ingin tahu

Page 135: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

118

kelipatan yang sama-sama dimiliki

oleh dua bilangan, sedangkan

faktor persekutuan adalah faktor

yang sama-sama dimiliki oleh

keduan bilangan tersebut.

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

memperhatikan penjelasan

guru

Gemar

membaca ,

respek, rasa

ingin tahu.

A. Siklus II/Pertemuan pertama

1. Pendahuluan (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengajak anak untuk berdo’a

Mendata kehadiran siswa

Mengkondisikan siswa, dan

membentuk kelompok minimal 5

siswa/kelompok dengan

penyebaran yang lebih merata

berdasarkan hasil tes dan hasil

observasi terhadap kelompok pada

siklus pertama .

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi

Mengingatkan kembali tentang

bilangan prima dan bilangan-

bilangan yang habis dibagi 2, 3,

dan 5

Membaca do’a, dipimpin

oleh ketua kelas

Mengikuti absensi yang

dilakukan guru

Mengatur tempat duduk

berdasarkan kelompok yang

telah ditentukan guru.

Menyimak apa yang

disampaikan guru

Mendengarkan, menanggapi

dan melakukan petunjuk dan

perintah guru.

.

Religius

Disiplin

Disiplin,

tanggung

jawab

Rasa ingin

tahu

Perhatian,

tekun, rasa

ingin tahu.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi (9 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menjelaskan materi KPK dengan

menggunakan pohon faktordan

Menyimak dan mengikuti

pembelajaran.

Tekun, rasa

ingin tahu

Page 136: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

119

tabel faktorisasi prima

Guru mengemukakan satu

permasalahan yang harus

diselesaikan secara kelompok.

Permasalahan: Kucing Zakiy

dimandikan setiap 12 hari sekali,

sedangkan kucing Nadia setiap 18

hari sekali. Pada hari keberapakah

kucing mereka dimandikan secara

bersamaan untuk yang pertama

kali?

Siswa mendiskusikan

pemecahan masalah yang

dikemukakan guru secara

berkelompok dengan

menggunakan lembar kerja

yang disediakan guru.

Kreatif,

tanggung

jawab, kerja

sama

Elaborasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menuliskan beberapa

bilangan diantara 20 dan 40 di

papan tulis. Guru meminta utusan

kelompok untuk memilih satu

bilangan dan menyelesaikan

faktorisasi prima dari bilangan

yang dipilihnya.

Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk

memberikan koreksian dan

pembetulan dengan cara maju ke

depan dan dikerjakan langsung di

papan tulis.

Setiap kelompok diminta untuk

memilih 2 bilangan yang tertulis di

papan tulis dan menentukan KPK

dari dua bilangan tersebut

Setiap utusan kelompok

menyelesaikan faktorisasi

prima dari bilangan yang

dipihnya di papan tulis.

Sementara anggota

kelompok lainnya

mengamati dan memberikan

koreksian.

Utusan kelompok

memberikan koreksian dan

pembetulan hasil kerja

kelompok lain langsung di

papan tulis

Setiap kelompok memilih

dua bilangan yang ada di

papan tulis dan menentukan

KPK dan FPB dari kedua

bilangan tersebut.

Kreatif, kerja

sama

Kerja sama,

tanggung

jawab

Kerja sama,

tanggung

jawab

Konfirmasi (8 menit)

Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan penguatan terhadap Melakukan tanya jawab Rasa ingin

Page 137: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

120

hasil kerja siswa dan melakukan

tanya jawab berkaitan dengan

materi yang telah dibahas

Memberikan latihan untuk

mengetahui kemampuan siswa

setelah menbgikuti pembelajaran

Memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk ucapan

dan hadiah terhadap keberhasilan

siswa.

untuk menambah

pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dibahas

Menyelesaikan latihan

secara individu.

memperhatikan penjelasan

guru

tahu

Mandiri,

tanggung

jawab

menghargai

prestasi

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menyimpulkan hasil pembalajaran

tentang KPK dan FPB yaitu:

“Kelipatan Persekutuan Terkecil

(KPK) adalah, kelipatan yang

sama dan terkecil dari dua

bilangan atau lebih.”

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

menyimak dan mencatat

penjelasan guru

memperhatikan penjelasan

guru

Tekun, rasa

ingin tahu

Gemar

membaca ,

respek

A. Siklus II/Pertemuan kedua

1. Pendahuluan (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengajak anak untuk berdo’a

Mendata kehadiran siswa

Mengkondisikan siswa, dan

membentuk kelompok minimal 5

siswa/kelompok dengan

penyebaran yang lebih merata

berdasarkan hasil tes dan hasil

observasi terhadap kelompok pada

siklus pertama .

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Membaca do’a, dipimpin

oleh ketua kelas

Mengikuti absensi yang

dilakukan guru

Mengatur tempat duduk

berdasarkan kelompok yang

telah ditentukan guru.

Menyimak apa yang

disampaikan guru

Religius

Disiplin

Disiplin,

tanggung

jawab

Rasa ingin

tahu

Page 138: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

121

Apersepsi

Mengingatkan kembali tentang

kelipatan persekutuan terbesar

Mendengarkan, menanggapi

dan melakukan petunjuk dan

perintah guru.

Perhatian,

tekun, rasa

ingin tahu

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi (9 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menjelaskan materi FPB dengan

menggunakan pohon fatkor dan

tabel faktorisasi prima

Guru mengemukakan satu

permasalahan yang harus

diselesaikan secara kelompok.

Permasalahan :

Dhea merayakan ulang tahun

dengan membagikan 24 buah

minuman kaleng dan 36 buah

permen kepada temannya.

Berapakah jumlah terbanyak dari

teman Dhea yang dapat menerima

kedua benda tersebut secara

merata?

Menyimak dan mengikuti

pembelajaran.

Siswa mendiskusikan

pemecahan masalah yang

dikemukakan guru secara

berkelompok dengan

menggunakan lembar kerja

yang disediakan guru.

Tekun, rasa

ingin tahu

Kreatif,

tanggung

jawab, kerja

sama

Elaborasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru menuliskan beberapa

bilangan diantara 20 dan 40 di

papan tulis. Guru meminta utusan

kelompok untuk memilih satu

bilangan dan menentukan

faktorisasi prima dari bilangan

yang dipilihnya, dengan cara yang

dianggapnya mudah.

Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk

memberikan koreksian dan

pembetulan dengan cara maju ke

depan dan dikerjakan langsung di

Setiap utusan kelompok

menyelesaikan faktorisasi

prima dari bilangan yang

dipihnya di papan tulis.

Sementara anggota kelompok

lainnya mengamati dan

memberikan koreksian.

Utusan kelompok memberikan

koreksian dan pembetulan

hasil kerja kelompok lain

langsung di papan tulis

Kreatif,

kerja sama

Kerja sama,

tanggung

jawab

Page 139: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

122

papan tulis.

Setiap siswa diminta untuk

memilih 2 bilangan yang tertulis di

papan tulis dan menentukan FPB

dari dua bilangan tersebut

Setiap siswa memilih dua

bilangan yang ada di papan

tulis dan menentukan KPK

dan FPB dari kedua bilangan

tersebut.

Kerja sama,

tanggung

jawab

Konfirmasi (8 menit)

Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan penguatan terhadap

hasil kerja siswa dan melakukan

tanya jawab berkaitan dengan

materi yang telah dibahas

Memberikan tes akhir siklus

Memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk ucapan

dan hadiah terhadap keberhasilan

siswa.

Melakukan tanya jawab untuk

menambah pemahaman siswa

terhadap materi yang telah

dibahas

Menyelesaikan tes akhir siklus

secara individu.

memperhatikan penjelasan

guru

Rasa ingin

tahu

Mandiri,

tanggung

jawab

menghargai

prestasi

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai

Karakter

Menyimpulkan hasil pembalajaran

FPB yaitu: “FPB adalah faktor

yang sama dan terbesar dari dua

bilangan atau lebih.”

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

menyimak dan mencatat

penjelasan guru

memperhatikan penjelasan

guru

Tekun, rasa

ingin tahu

Gemar

membaca ,

respek

A. Siklus III/Pertemuan pertama

1. Pendahuluan (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengajak anak untuk berdo’a

Mendata kehadiran siswa

Membaca do’a, dipimpin oleh

ketua kelas

Mengikuti absensi yang

dilakukan guru

Religius

Disiplin

Page 140: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

123

Mengkondisikan siswa, dan

membentuk kelompok minimal 5

siswa/kelompok dengan

penyebaran yang lebih merata

berdasarkan hasil tes dan hasil

observasi terhadap kelompok pada

siklus pertama .

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi

Mengingatkan kembali tentang

KPK

Mengatur tempat duduk

berdasarkan kelompok yang

telah ditentukan guru.

Menyimak apa yang

disampaikan guru

Mendengarkan, menanggapi

dan melakukan petunjuk dan

perintah guru.

Disiplin,

tanggung

jawab

Rasa ingin

tahu

Perhatian,

tekun, rasa

ingin tahu.

2. KEGIATAN INTI

Eksplorasi (9 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menjelaskan materi cara

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan KPK

menggunakan langkah pemecahan

masalah yang tepat

Guru mengemukakan satu

permasalahan yang berkaitan

dengan KPK yang harus

diselesaikan secara kelompok,

dengan menggunakan langkah

pemecahan masalah. Masalah

tersebut yaitu: Hasan dan Husen

pergi menabung ke bank pada

tanggal l3 Juli 2013. Untuk

selanjutnya Hasan akan menabung

setiap 4 hari sekali, sedangkan

Husen menabung setiap 6 hari

sekali. Pada tanggal berapakah

mereka menabung ke bank bersama

lagi?

Menyimak dan mengikuti

pembelajaran.

Siswa mendiskusikan

pemecahan masalah yang

dikemukakan guru secara

berkelompok dengan

mengikuti langkah-langkah

pemecahan masalah pada

lembar kerja yang disediakan

guru.

Tekun, rasa

ingin tahu

Kreatif,

tanggung

jawab, kerja

sama

Page 141: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

124

Elaborasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru meminta utusan kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas

Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk

memberikan koreksian dan

pembetulan dengan cara maju ke

depan dan dikerjakan langsung di

papan tulis.

Setiap kelompok mengutus

seorang anggotanya untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelas.

Setiap kelompok memberikan

koreksian dan pembetulan

hasil kerja kelompok lain

langsung di papan tulis

Kreatif,

kerja sama

Kerja sama,

tanggung

jawab

Konfirmasi (8 menit)

Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan penguatan terhadap

hasil kerja siswa dan melakukan

tanya jawab berkaitan dengan

materi yang telah dibahas

Memberikan latihan untuk

mengetahui kemampuan siswa

setelah menbgikuti pembelajaran

Memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk ucapan

dan hadiah terhadap keberhasilan

siswa.

Melakukan tanya jawab untuk

menambah pemahaman siswa

terhadap materi yang telah

dibahas

Menyelesaikan latihan secara

individu.

memperhatikan penjelasan

guru

Rasa ingin

tahu

Mandiri,

tanggung

jawab

menghargai

prestasi

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan tugas (PR)

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selnjutnya.

Mencatat tugas di buku

agenda

menyimak dan mencatat

penjelasan guru

tanggung

jawab

Tekun, rasa

ingin tahu

A. Siklus III/Pertemuan kedua

1. Pendahuluan (5 menit)

Page 142: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

125

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Mengajak anak untuk berdo’a

Mendata kehadiran siswa

Mengkondisikan siswa, dan

membentuk kelompok minimal 5

siswa/kelompok dengan

penyebaran yang lebih merata

berdasarkan hasil tes dan hasil

observasi terhadap kelompok pada

siklus pertama .

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi

Mengingatkan kembali tentang

KPK

Membaca do’a, dipimpin oleh

ketua kelas

Mengikuti absensi yang

dilakukan guru

Mengatur tempat duduk

berdasarkan kelompok yang

telah ditentukan guru.

Menyimak apa yang

disampaikan guru

Mendengarkan, menanggapi

dan melakukan petunjuk dan

perintah guru.

Religius

Disiplin

Disiplin,

tanggung

jawab

Rasa ingin

tahu

Perhatian,

tekun, rasa

ingin tahu.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi (9 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Menjelaskan materi cara

menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan KPK

menggunakan langkah pemecahan

masalah yang tepat

Guru mengemukakan satu

permasalahan yang berkaitan

dengan FPB yang harus

diselesaikan secara kelompok,

dengan menggunakan langkah

pemecahan masalah. Masalah

tersebut yaitu: di lapangan terdapat

36 siswa yang berbaju putih, 48

siswa berbaju batik, dan 60 anak

berbaju pramuka, akan dibentuk

kelompok dengan anggota

campuran. Jika banyaknya anak

Menyimak dan mengikuti

pembelajaran.

Siswa mendiskusikan

pemecahan masalah yang

dikemukakan guru secara

berkelompok dengan

mengikuti langkah-langkah

pemecahan masalah pada

lembar kerja yang disediakan

guru.

Tekun, rasa

ingin tahu

Kreatif,

tanggung

jawab, kerja

sama

Page 143: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

126

yang berbaju putih, batik, dan

berbaju pramuka pada tiap

kelompok sama, maka berapakah

jumlah kelompok yang dapat

dibentuk?

Elaborasi (8 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru meminta utusan kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas

Guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk

memberikan koreksian dan

pembetulan dengan cara maju ke

depan dan dikerjakan langsung di

papan tulis.

Setiap kelompok mengutus

seorang anggotanya untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelas.

Setiap kelompok memberikan

koreksian dan pembetulan

hasil kerja kelompok lain

langsung di papan tulis

Kreatif,

kerja sama

Kerja sama,

tanggung

jawab

Konfirmasi (8 menit)

Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan penguatan

terhadap hasil kerja siswa dan

melakukan tanya jawab

berkaitan dengan materi yang

telah dibahas

Memberikan latihan untuk

mengetahui kemampuan siswa

setelah menbgikuti

pembelajaran

Memberikan umpan balik dan

penguatan dalam bentuk

ucapan dan hadiah terhadap

keberhasilan siswa.

Melakukan tanya jawab untuk

menambah pemahaman siswa

terhadap materi yang telah

dibahas

Menyelesaikan latihan secara

individu.

memperhatikan penjelasan guru

Rasa ingin tahu

Mandiri,

tanggung jawab

menghargai

prestasi

3. Penutup (5 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Memberikan tugas (PR)

Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

selnjutnya.

Mencatat tugas di buku

agenda

menyimak dan mencatat

penjelasan guru

tanggung

jawab

Tekun, rasa

ingin tahu

Page 144: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

127

VII. ALAT dan SUMBER BELAJAR

Alat

Sedotan

Kalender tahun 2013

Lembar Kerja Siswa

Alat tulis

Sumber belajar

D. Astuti, Penerapan KPK dan FPB dalam kehidupan sehari-hari.

Heri Retnowati, Matematika untuk SD/MI Kelas IV, Arya Duta.

VIII. PENILAIAN

Siklus

Indikator

Penilaian

Tekhnik Bentuk

Instrumen

Instrumen/

Soal

Pertama

Menentukan kelipatan bilangan kurang

dari 10

Tertulis PG

Essay Terlampir

Menentukan faktor bilangan dari 10

sampai 30

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan kelipatan bilangan

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan faktor bilangan

Menunjukkan kelipatan persekutuan dari

2 bilangan dengan tepat

Menentukan faktor persekutuan dari 2

bilanagan dengan tepat

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan konsep kelipatan dan faktor

persekutuan

kedua

Menentukan kelipatan persekutuan

terkecil dari dua bilangan

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan KPK

Tertulis

Essay

Terlampir

Menentukan faktor persekutuan terbesar

Page 145: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

128

dari dua bilangan

Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan FPB

Ketiga

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan KPK

Tertulis Essay Terlampir

Menyelesaikan masalah dengan

menggunakan langkah pemecahan

masalah

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan FPB

Menyelesaikan masalah dengan

menggunakan langkah pemecahan

masalah

Ciledug, 15 Juni 2013

Peneliti Observer

Muhasan Neneng Atika Wardah

NIM. 809018300388

Mengetahui

Kepala MI Al-Husna

Siti Mastiaroh, S. Ag

NIP. 19691225 199303 2002

Page 146: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

129

Lampiran 2

TES AKHIR SIKLUS I

I. Silanglah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar!

1. Kelipatan bilangan 2 yang kurang dari 10 adalah . . . .

a. 2, 4, 6, 7, 8 c. 0, 2, 4, 6, 8

b. 2, 4, 6, 8, 10 d. 2, 4, 6, 8

2. Usman dan Ali sedang bermain lompatan. Ali yang melakukan lompatan,

sedang Usman mencatat lompatan Ali. Setiap lompatan Ali panjannya 3 ubin.

Ia berhenti pada lompatan ke 8. Jumlah ubin yang dilompati Ali adalah . . . .

a. 5 ubin c. 11 ubin

b. 8 ubin d. 24 ubin

3. Faktor dari 12 adalah . . . .

a. 1, 2, 4, 5, 6, 12 c. 2, 3, 6, 8, 12

a. 1, 2, 3, 4, 6, 12 d. 2, 3, 4, 6, 12

4. Dua buah faktor dari 16, jika dijumlahkan hasilnya 10 adalah . . . .

a. 6 dan 4 c. 8 dan 2

b. 7 dan 3 d. 9 dan 1

5. Hamdi memiliki 26 buah kelereng. Ia ingin menyimpannya dalam kaleng.

Berapakah kemungkinan kaleng yang dibutuhkan Hamdi untuk menyimpan

seluruh kelerengnya dengan jumlah yang sama banyak pada setiap kalengnya?

Jumlah kaleng yang dibutuhkan Hamdi adalah, kecuali . . . .

a. 2 buah kaleng c. 4 buah kaleng

b. 13 buah kaleng d. 26 buah kaleng

6. Halimah berkedip setiap 5 detik. Hamdan berkedip setiap 3 detik. Pada detik

keberapa mereka berkedip secara bersamaan?

a. Detik ke 15 c. detik ke 12

b. Detik ke 10 d. detik ke 9.

Nama : ……………………

Kelas : IV Al-Farabi

Page 147: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

130

7. Hamdi dan Sulaiman siswa yang rajin mengunjungi perpustakaan. Hamdi

megunjungi perpustakaan setiap 4 hari sekali, sedangkan Sulaiman 6 hari

sekali. Pada hari keberapakah mereka berkunjung ke perpustakaan secara

bersamaan?

a. Hari ke 8 c. hari ke 12

b. Hari ke 16 d. hari ke 22

8. Kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 yang kurang dari 40 adalah, kecuali . . . .

a. 12 c. 24

b. 18 d. 36

9. Ibu membeli 12 buah jeruk dan 22 buah salak. Ibu ingin menyimpannya dalam

kantong pelastik. Berapakah kemungkinan pelastik yang dibutuhkan Ibu?

a. 2 buah kantong pelastik c. 6 bauh kantong pelastik

b. 3 buah kantong pelastik d. 9 buah kantong pelastik

10. Faktor persekutuan dari 24 dan 36 adalah . . . .

a. 2 dan 3 c. 2 dan 12

b. 3 dan 12 d. 2 da 8

II. Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Rahmat mengikuti kursus komputer setiap 5 hari sekali. Ia mulai kursus pada

tanggal 4 Maret 2013. Tentukanlah jadual kursus Rahmat pada bulan Maret?

2. Organisasi A mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Organisasi B

mengadakan kongres setiap 5 tahun sekali. Jika kedua organisasi tersebut

pernah mengadakan kongres bersama-sama pada tahun 2009, kapankah

organisasi tersebut akan mengadakan kongres bersama lagi?

3. Ibu guru membeli 3 lusin buku tulis, 4 lusin pensil, dan 2 lusin peraut. Benda itu

akan diberikan kepada murid-muridnya. Berapakah kemungkinan jumlah murid Ibu

Guru agar benda-benda tersebut habis terbagi sama rata?

Page 148: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

131

KISI-KISI SOAL TES AKHIR SIKLUS I

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Aspek Yang Dinilai Penilaian

C1 C2 C3 Teknik

Bentuk

Instrume

n

Nomor

Soal

Menunjukkan

kelipatan bilangan

kurang dari 10

Menunjukkan

faktor bilangan

dari 10 sampai 30

Menjelaskankan

masalah yang

berkaitan dengan

kelipatan bilangan

Menjelaskankan

masalah yang

berkaitan dengan

faktor bilangan

Menunjukkan

kelipatan

persekutuan dari 2

bilangan dengan

tepat

Menunjukkan

faktor persekutuan

dari 2 bilangan

dengan tepat

Memecahkan

masalah yang

berkaitan dengan

konsep kelipatan

persekutuan dan

faktor persekutuan

Tes

Tertulis

PG

PG

Essay

PG

PG

PG

Essay

1, 2

3, 4

11

5

6, 7, 8

9, 10

12 dan

13

Page 149: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

132

L a m p i r a n

TES AKHIR SIKLUS II Nama : ……………………

Kelas : IV

1) Organisasi A mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Organisasi B

mengadakan kongres setiap 5 tahun sekali. Jika kedua organisasi tersebut

pernah mengadakan kongres bersama-sama pada tahun 2009, kapankah

organisasi tersebut akan mengadakan kongres bersama lagi?

2) Kucing Zakiy dimandikan setiap 12 hari sekali, sedangkan kucing Nadia setiap 18

hari sekali. Pada hari keberapakah kucing mereka dimandikan secara bersamaan

untuk yang pertama kali?

3) Salman merayakan ulang tahun dengan membagikan 24 buah minuman kaleng dan

36 buah permen kepada temannya. Berapakah jumlah terbanyak dari teman Salman

yang dapat menerima kedua benda tersebut secara merata? Selesaikan dengan

menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah!

4) Ayah membuat taman di halaman samping. Taman itu dilengkapi dengan lampu

hias. Lampu hias itu ada tiga warna, yaitu merah, kuning, dan biru. Lampu warna

merah menyala setiap 2 detik, lampu warna kuning menyala setiap 3 detik, dan

lampu warna biru menyala setiap 6 detik. Kadang-kadang lampu hias itu menyala

secara berbarengan. Setiap berapa detikah lampu hias itu menyala secara bersamaan?

Selesaikan dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah yang benar!

Bacalah soal cerita di bawah ini

dengan seksama, kemudian

selesaikan dengan menggunakan

langkah-langkah pemecahan

masalah yang benar!

Page 150: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

133

KISI-KISI SOAL TES AKHIR SIKLUS II

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Aspek Yang Dinilai Penilaian

C1 C2 C3 Teknik

Bentuk

Instrume

n

Nomor

Soal

Menyebutkan

kelipatan

persekutuan

terkecil dari dua

bilangan

Memecahkan

masalah yang

berkaitan dengan

KPK

Menyebutkan

faktor

persekutuan

terbesar dari dua

bilangan

Memecahkan

masalah yang

berkaitan dengan

FPB

Tes

Tertulis

Essay

1

3

2

4

Page 151: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

134

L a m p i r a n

TES AKHIR SIKLUS III Nama : ……………………

Kelas : IV

1) Amir, Budi, dan Halim sangat memperhatikan kesehatan mereka.

Mereka berolahraga secara rutin. Amir bermain bola setiap 2 hari

sekali, Budi setiap 4 hari sekali, sedangkan Halim setiap 5 hari

sekali. Jika pada hari Minggu mereka bermain bola bersama, pada

hari apa mereka bermain bola bersama lagi?

2) Pak Rt akan mengadakan rapat di rumahnya. Ibu Rt telah membuat

60 buah kue bolu, 90 buah kue pukis, dan 45 buah kue pisang. Kue-

kue tersebut akan dikemas ke dalam kotak-kotak kue. Setiap kotak

memuat ketiga jenis kue tersebut sama banyak. Berapakah jumlah

kotak yang harus dipersiapkan Bu Rt?

Bacalah soal cerita di bawah ini

dengan seksama, kemudian

selesaikan dengan menggunakan

langkah-langkah pemecahan

masalah yang benar!

Page 152: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

135

KISI-KISI SOAL TES AKHIR SIKLUS III

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Aspek Yang Dinilai Penilaian

C1 C2 C3 Teknik Bentuk

Instrumen

Nomor

Soal

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan KPK

Tes

Tertulis

Essay

5

Menyelesaikan

masalah dengan

menggunakan

langkah

pemecahan

masalah

Proses

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan FPB

Tertulis Essay 5

Menyelesaikan

masalah dengan

menggunakan

langkah

pemecahan

masalah

Proses

Page 153: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

136

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa 1 Siklus Pertama Pertemuan Pertama

Bilangan Kelipatan Letakkan sedotan yang terdapat

dalam kantong pelastik pada kolom

yang tersedia sesuai

pengelompokannya!

(pengelompokkan 2, 3, 4, 5, 6, 7, . . . .)

Kelompok : . . . .

Anggota: 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

24 adalah kelipatan dari . . . sebab 24 : . . . = . . . (24

habis dibagi . . . ) atau 24 adalah hasil kali dari . . . x . . . .

Page 154: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

137

LEMBAR KERJA SIWA

Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Faktor Bilangan

Kelompok: . . . . Anggota:

1. . . . . . . . . . .

2. . . . . . . . . . .

3. . . . . . . . . . .

4. . . . . . . . . . .

5. . . . . . . . . . .

1. Isilah kolom-kolom yang kosong dengan pasangan bilangan, yang jika

dikalikan hasilnya 28

28

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

28 merupakan hasil kali dari

28 = . . . x . . . . (28 : . . . = . . . .)

28 = . . . x . . . . (28 : . . . = . . . .)

28 = . . . x . . . . (28 : . . . = . . . .)

Maka faktor dari 28 adalah: ……………………………………………………

Page 155: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

138

Lembar Kerja Siswa

Siklus pertama pertemuan kedua

Permasalahan pertama: Farhan dan Sarah adalah kakak beradik, keduanya pandai

menggambar. Farhan mengikuti kursus menggambar 4 hari sekali, sedangkan Sarah 3 hari

sekali. Keduanya mulai kursus berbarengan, yaitu pada tanggal 5 Mei 2013. Pada tanggal

berapa sajakah Farhan dan Sarah kursus menggambar secara bersamaan?

Langkah pemecahan masalah

Diketahui:

o Farhan mengikuti kursus menggambar . . . . hari sekali, dimulai tanggal . . . . Mei

2013.

Kelipatan 4=

4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

o Sarah mengikuti kursus menggambar . . . . hari sekali, dimulai tanggal . . . . Mei

2013.

Kelipatan 3=

3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

o Kelipatan persekutuan dari 4 dan 3 adalah= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ditanya:

o Kapan mereka kursus menggambar secara bersamaan?

Mereka memulai kursus secara bersamaan pada tanggal 5 Mei 2013

Maka kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 yang kurang dari 31 (jumlah hari pada

bulan Mei) ditambah 5(tanggal pertama mereka memulai kursus).

Hasilnya adalah: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

o Jadi Farhan dan Sarah kursus menggambar secara bersamaan pada tanggal . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Mei 2013.

Permasalahan kedua: Rahman memiliki 24 buah jeruk dan 36 apel. Ia membagikan

buah tersebut sampai habis tak tersisa, dengan bagian yang sama kepada teman-

temannya. Berapakah kemungkinan jumlah teman Rahman?

Langkah pemecahan masalah

Page 156: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

139

Diketahui:

o Rahman memiliki 24 buah jeruk dan 36 buah apel.

Ditanya:

o Berapakah kemungkinan jumlah teman Rahman agar seluruh buah milik

Rahman habis terbagi secara merata?

Penyelesaian:

Faktor dari 24 adalah:

24

1 24

. . . . . . . .

. . . . . . . .

. . . . . . . .

. . . . . . . .

Maka faktor dari 24 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Faktor dari 36 adalah:

36

. . . . . . . .

2 18

. . . . . . . .

. . . . . . . .

. . . . . . . .

Maka faktor dari 36 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

o Faktor dari 24 yang juga merupakan faktor dari 36 adalah: . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

o Jadi kemungkinan jumlah kantong yang dibutuhkan oleh Rahman adalah: . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

KELOMPOK: . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 157: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

140

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1

Sebelum dikerjakan baca dan fahami soal di bawah ini dengan benar!

Kelinci Zakiy dimandikan setiap 12 hari sekali, sedangkan

kelinci Nadia setiap 18 hari sekali. Pada hari keberapakah

kelinci mereka dimandikan secara bersamaan untuk yang

pertama kali?

Langkah pemecahan masalah

Diketahui:

o Kucing Zakiy dimandikan setiap . . . . . . . . hari sekali

o Kucing Nadia setiap . . . . . . . hari sekali.

Ditanya:

o Pada hari keberapakah kucing mereka dimandikan secara bersamaan untuk

yang pertama kali?

Penyelesaian:

KELOMPOK: . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 158: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

141

Lembar Kerja Siswa

Siklus II Pertemuan Kedua

Sebelum dikerjakan baca dan fahami soal di bawah ini dengan benar!

Dhea merayakan ulang tahun dengan membagikan 24 buah minuman kaleng dan

36 buah permen kepada temannya. Berapakah jumlah terbanyak dari teman

Dhea yang dapat menerima kedua benda tersebut secara merata?

Langkah pemecahan masalah

Diketahui:

o Dhea merayakan ulang tahun dengan membagikan . . . . . . buah minuman

kaleng.

o Dhea merayakan ulang tahun dengan membagikan . . . . . . buah jeruk.

Ditanya:

o Berapakah jumlah terbanyak dari teman Dhea yang dapat menerima kedua

benda tersebut secara merata?

Penyelesaian:

KELOMPOK: . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 159: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

142

Lembar Kerja Siswa

Siklus III Pertemuan Pertama

Bacalah soal cerita di bawah ini dengan seksama lalu selesaikan bersama

kelompokmu dengan mengikuti langkah di bawah ini!

Hasan dan Husen pergi menabung ke bank pada tanggal l3 Juli 2013. Untuk selanjutnya

Hasan akan menabung setiap 4 hari sekali, sedangkan Husen menabung setiap 6 hari

sekali. Pada tanggal berapakah mereka menabung ke bank bersama lagi?

PENYELESAIAN

Diketahui:

Ditanya:

Jawab:

KELOMPOK: . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 160: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

143

Lembar Kerja Siswa

Siklusa III Pertemuan Kedua

Bacalah soal cerita di bawah ini dengan seksama lalu selesaikan bersama kelompokmu

dengan mengikuti langkah di bawah ini!

Hasan dan Husen pergi menabung ke bank pada tanggal l3 Juli 2013. Untuk selanjutnya

Hasan akan menabung setiap 4 hari sekali, sedangkan Husen menabung setiap 6 hari

sekali. Pada tanggal berapakah mereka menabung ke bank bersama lagi?

PENYELESAIAN

Diketahui:

Ditanya:

Jawab:

KELOMPOK: . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 161: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

144

Lampiran 4

Hasil Tes Akhir Siklus I.

No Urut Nama Siswa Nilai

1 A1 88

2 A2 76

3 A3 68

4 A4 52

5 A5 72

6 A6 56

7 A7 68

8 A8 68

9 A9 72

10 A10 60

11 A11 68

12 A12 68

13 A13 60

14 A14 56

15 A15 68

16 A16 60

17 A17 76

18 A18 56

19 A19 68

20 A20 56

21 A21 56

22 A22 60

23 A23 80

24 A24 76

25 A25 68

26 A26 44

27 A27 60

28 A28 48

29 A29 48

30 A30 68

31 A31 72

32 A32 64

33 A33 64

34 A34 68

35 A35 76

36 A36 56

Jumlah 2324

Rata-rata 65

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 44

Page 162: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

145

Hasil Tes Akhir Siklus II.

No Urut Nama Siswa Nilai

1 A1 83

2 A2 80

3 A3 71

4 A4 58

5 A5 75

6 A6 63

7 A7 71

8 A8 75

9 A9 71

10 A10 71

11 A11 75

12 A12 71

13 A13 71

14 A14 63

15 A15 71

16 A16 65

17 A17 80

18 A18 63

19 A19 71

20 A20 63

21 A21 63

22 A22 65

23 A23 80

24 A24 83

25 A25 75

26 A26 50

27 A27 65

28 A28 58

29 A29 58

30 A30 75

31 A31 75

32 A32 71

33 A33 75

34 A34 75

35 A35 71

36 A36 65

Jumlah 2523

Rata-rata 70,1

Nilai Tertinggi 83

Nilai terendah 50

Page 163: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

146

Hasil Tes Akhir Siklus III.

No Urut Nama Siswa Nilai

1 A1 90

2 A2 85

3 A3 85

4 A4 60

5 A5 85

6 A6 65

7 A7 70

8 A8 75

9 A9 70

10 A10 70

11 A11 75

12 A12 70

13 A13 70

14 A14 65

15 A15 70

16 A16 70

17 A17 85

18 A18 65

19 A19 70

20 A20 70

21 A21 70

22 A22 70

23 A23 85

24 A24 90

25 A25 75

26 A26 56

27 A27 70

28 A28 56

29 A29 60

30 A30 75

31 A31 75

32 A32 75

33 A33 75

34 A34 75

35 A35 85

36 A36 75

Jumlah 2632

Rata-rata 73, 1

Nilai Tertinggi 90

Nilai terendah 56

Page 164: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

147

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS: …………………

Kegiatan Pendahuluan

No Indikator Pertemuan

jml % I II

1

Mengucapakan salam dan mengecek

kehadiran

siswa

2 Mengkondisikan siswa sesuai dengan

skenario pembelajaran

3 Melakukan apersepsi

4 Menyampaikan kompetensi dan tujuan

pembelajaran

Kegiatan Inti

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran

2 Membuka pembahasan dengan

mengemukakan permasalahan

3 Menyajikan materi secara sistematis

4 Menggunakan media pembelajaran

5 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai

6

Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang telah

ditetapkan

7 Melakukan pengawasan secara merata

terhadap kegiatan kelompok

8

Memberikan arahan dan bantuan

terhadap kelompok yang mengalami

kesulitan dengan cara yang bijak

9

Menunjukkan keterampilan dalam

menggunakan sumber belajar/media

pembelajartan

Page 165: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

148

10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam melakukan kerja kelompok

11 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa

12 Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar

13

Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk ucapan dan

hadiah terhadap keberhasilan siswa

14 Memberikan tes untuk mengetahui

keberhasilan siswa

Kegiatan Penutup

No Indikator Pertemuan

Jml % I II

1 Melakukan refleksi dan membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa

2

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau kegiatan,

atau tugas sebagai bagian remidial

3 Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya.

Keterangan:

Kurang Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 60.01 – 74.99 %

Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 90% - 100 %

Page 166: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

149

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS: …………………

No Indikator Pertemuan Jum-

lah

Rata

-rata

Prosen-

tase I II

1 Mengungkapkan pertanyaan jika

ada hal yang tidak dimengerti

baik kepada guru atau teman.

2 Menjawab pertanyaan baik dari

guru, teman sekelompok atau

dari kelompok lain.

3

Mengutarakan pendapat berupa

dukungan atau bantahan

terhadap pendapat teman

sekelompok atau pendapat dari

kelompok lain.

4 Memanfaatkan media yang

tersedia dalam menyelesaikan

tugas secara optimal

5 Mencatat hasil kerja kelompok

pada lembar kerja yang telah

disiapkan

6 Melaporkan hasil kerja

kelompok kepada guru, setelah

selesai dikerjakan

7 Mengungkapkan ide-ide saat

pelaksanaan presentase

8 Mengerjakan tes yang diberikan

menggunakan langkah

pemechan masalah

9 Membuat kesimpulan terhadap

materi yang telah disampaikan

dengan arahan guru

10

Mencatat tugas lanjutan yang

diberikan guru pada buku

penghubung untuk ditanda

tangani guru

Page 167: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

150

Keterangan:

Kurang Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai ≤ 60 %

Cukup aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 60.01 – 74.99 %

Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 75% – 89.99 %

Sangat aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 90% - 100 %

Page 168: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

151

Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus I

No Inisial

Siswa

Indikator Jumlah %

1 2 3 4

1 A1 3 3 3 3 12 75

2 A2 3 3 3 3 12 75

3 A3 2 2 2 2 8 50

4 A4 2 2 2 2 8 50

5 A5 3 3 3 3 12 75

6 A6 2 2 2 2 8 50

7 A7 3 3 3 3 12 75

8 A8 3 2 2 2 9 56.25

9 A9 3 3 3 3 12 75

10 A10 2 3 2 2 9 56.25

11 A11 2 2 2 2 8 50

12 A12 2 2 2 2 8 50

13 A13 2 2 2 2 8 50

14 A14 2 2 2 2 8 50

15 A15 3 2 2 2 9 56.25

16 A16 2 2 2 2 8 50

17 A17 3 3 3 3 12 75

18 A18 2 2 2 2 8 50

19 A19 3 2 2 2 9 56.25

20 A20 2 2 2 2 8 50

21 A21 2 2 2 2 8 50

22 A22 2 3 2 2 9 56.25

23 A23 3 3 3 3 12 75

24 A24 3 3 3 3 12 75

25 A25 3 2 2 2 9 56.25

26 A26 2 2 2 2 8 50

27 A27 2 2 2 2 8 50

28 A28 2 2 2 2 8 50

29 A29 2 2 2 2 8 50

30 A30 3 3 2 2 10 71.43

31 A31 3 3 3 3 12 75

32 A32 2 2 2 2 8 50

33 A33 2 2 2 2 8 50

34 A34 3 3 2 3 11 78.57

35 A35 2 2 2 2 8 50

36 A36 3 3 3 3 12 75

Jumlah 88 86 82 83 339 59

Prosentase 61.1 59.7 56.9 57.6

Page 169: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

152

Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus II

No Inisial

Siswa

Indikator Jumlah %

1 2 3 4

1 A1 4 4 3 4 15 93.75

2 A2 3 3 4 4 14 87.5

3 A3 3 3 3 3 12 75

4 A4 2 2 2 2 8 50

5 A5 3 3 3 3 12 75

6 A6 2 3 2 2 9 56.25

7 A7 3 3 3 3 12 75

8 A8 3 3 3 3 12 75

9 A9 3 3 3 3 12 75

10 A10 3 3 3 3 12 75

11 A11 3 3 3 3 12 75

12 A12 3 3 3 3 12 75

13 A13 3 3 3 3 12 75

14 A14 2 2 2 2 8 50

15 A15 3 3 3 3 12 75

16 A16 3 3 3 3 12 75

17 A17 3 3 3 4 13 81.25

18 A18 2 2 2 2 8 50

19 A19 3 3 3 3 12 75

20 A20 2 2 2 2 8 50

21 A21 2 2 2 3 9 56.25

22 A22 2 2 2 3 9 56.25

23 A23 3 3 3 3 12 75

24 A24 3 3 3 4 13 81.25

25 A25 3 3 3 3 12 75

26 A26 2 2 2 2 8 50

27 A27 2 3 3 3 11 68.75

28 A28 2 2 2 2 8 50

29 A29 2 2 2 2 8 50

30 A30 3 3 3 3 12 75

31 A31 3 3 3 3 12 75

32 A32 3 3 3 3 12 75

33 A33 3 3 3 3 12 75

34 A34 3 3 3 3 12 75

35 A35 3 3 3 3 12 75

36 A36 3 3 3 3 12 75

Jumlah 98 100 99 104 401 69.62

Prosentase 68.05 69.44 68.75 72.22

Page 170: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

153

Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus III

No Inisial

Siswa

Indikator Jumlah %

1 2 3 4

1 A1 4 3 4 4 15 93.75

2 A2 3 4 3 4 14 87.5

3 A3 4 4 3 4 15 93.75

4 A4 3 3 3 3 12 75

5 A5 3 3 3 4 13 81.25

6 A6 3 2 2 3 10 62.5

7 A7 3 3 3 3 12 75

8 A8 3 3 3 4 13 81.25

9 A9 3 3 3 3 12 75

10 A10 3 3 3 3 12 75

11 A11 3 3 3 3 12 75

12 A12 3 3 3 3 12 75

13 A13 3 3 3 3 12 75

14 A14 3 3 3 3 12 75

15 A15 3 3 3 3 12 75

16 A16 3 3 3 3 12 75

17 A17 4 4 3 4 15 93.75

18 A18 3 2 2 4 11 68.75

19 A19 3 3 3 3 12 75

20 A20 3 3 3 3 12 75

21 A21 3 3 3 3 12 75

22 A22 3 3 3 3 12 75

23 A23 3 3 3 4 13 81.25

24 A24 4 4 3 4 15 93.75

25 A25 3 3 3 4 13 81.25

26 A26 3 3 3 3 12 75

27 A27 3 3 3 3 12 75

28 A28 3 2 3 3 11 68.75

29 A29 3 3 3 3 12 75

30 A30 3 3 3 4 13 81.25

31 A31 3 3 3 3 12 75

32 A32 3 3 3 3 12 75

33 A33 3 3 3 3 12 75

34 A34 3 3 3 3 12 75

35 A35 4 3 4 4 15 93.75

36 A36 3 4 3 3 13 81.25

Jumlah 113 110 108 120 451 78.29

Prosentase 78.47 76.39 75 83.33

Page 171: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

154

Table I.1

Hasil Try Out Kelas VI Hasan MI Al-Husna Ciledug Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama Siswa Mata Pelajaran

B. Indonesia Matematika IPA

1 S1 9, 40 5, 50 7, 80

2 S2 5, 40 3, 75 7, 20

3 S3 8, 40 5, 00 7, 20

4 S4 8, 20 5, 00 6, 80

5 S5 8, 20 4, 50 5, 00

6 S6 8, 40 5, 50 8, 60

7 S7 7, 00 3, 75 5, 40

8 S8 8, 40 5, 25 8, 20

9 S9 8, 00 6, 50 5, 60

10 S10 8, 80 3, 25 7, 00

11 S11 8, 60 6, 75 7, 60

12 S12 8, 80 6, 00 8, 40

13 S13 6, 40 4, 50 5, 80

14 S14 9, 40 8, 50 9, 20

15 S15 7, 60 5, 25 6, 40

16 S16 9, 00 6, 25 8, 60

17 S17 8, 80 6, 50 5, 40

18 S18 9, 00 3, 75 7, 60

19 S19 7, 80 3, 75 7, 00

20 S20 6, 20 3, 25 4, 80

21 S21 9, 20 7, 25 6, 60

22 S22 9, 20 7, 25 9, 00

23 S23 8, 00 2, 75 7, 40

24 S24 7, 60 4, 50 6, 40

25 S25 9, 00 5, 50 8, 40

26 S26 9,00 3, 50 7, 60

Jumlah 213, 80 133, 25 185, 00

Rerata 8, 22 5, 13 7, 12

Page 172: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

155

Table I.2

Nilai Murni Kelas IV MI Al-Husna Ciledug Semester Ganjil 2012/2013

Kelas IV Al-Ghazali Kelas IV Al-Farabi

No Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai

1 S1 3, 17 S1 3, 83

2 S2 4, 50 S2 5, 17

3 S3 6, 33 S3 7, 33

4 S4 4, 83 S4 5, 33

5 S5 3, 33 S5 4, 67

6 S6 4, 67 S6 5, 00

7 S7 6, 67 S7 2, 50

8 S8 3, 17 S8 2, 00

9 S9 4, 17 S9 2, 00

10 S10 3, 00 S10 2, 83

11 S11 4, 00 S11 4, 17

12 S12 3, 00 S12 3, 00

13 S13 2, 00 S13 2, 67

14 S14 6, 17 S14 3, 00

15 S15 2, 00 S15 3, 00

16 S16 2, 67 S16 5, 83

17 S17 4, 17 S17 2, 17

18 S18 4, 17 S18 2, 33

19 S19 3, 83 S19 7, 17

20 S20 4, 67 S20 5, 83

21 S21 2, 50 S21 5, 67

22 S22 2, 50 S22 2, 00

23 S23 3, 83 S23 5, 17

24 S24 4, 00 S24 5, 83

25 S25 5, 00 S25 3, 33

26 S26 2, 00 S26 6, 67

27 S27 2, 67 S27 5, 50

28 S28 2, 67 S28 5, 50

29 S29 3, 33 S29 4, 83

30 S30 3, 33 S30 2, 50

31 S31 5, 67

32 S32 3, 33

Jumlah 112, 35 Jumlah 135, 83

Rerata 3, 75 Rerata 4, 24

Page 173: PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH · PDF filePENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK dan FPB (Penelitian Tindakan

156