A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

19
ANDHYKA MUTTAQIN, S.AP, MPA Alasan Diperlukan Kebijakan Yang Berorientasi Lingkungan

description

Alasan Diperlukan Kebijakan Yang Berorientasi Lingkungan. A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA. Perilaku Masyarakat Yang Tidak Seharusnya. Air Buangan industri tanpa pengolahan. buang air besar sembarangan (open defecation). Jamban yang asal-asalan. Sampah di saluran drainase. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Page 1: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

ANDHYKA MUTTAQIN, S.AP, MPA

Alasan Diperlukan Kebijakan Yang Berorientasi Lingkungan

Page 2: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Perilaku Masyarakat Yang Tidak Seharusnya

mencuci dan mandi di sungai tercemar

Sampah di saluran drainase

Air Buangan industri tanpa pengolahan

buang air besar sembarangan (open defecation)

Jamban yang asal-asalan

pembuangan lumpur tinja secara liar

Page 3: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

ratusan ribuanak terkena diare

puluhan ributon tinja per hari

75 % air sungaitercemar

milyaran rupiahongkos

produksiair naik per

tahun

70 % air tanahtercemar

Contoh Permasalahan Sanitasi di Indonesia:

Studi ADB: Kerugian ekonomi yang terkait sanitasi yang buruk diperkirakan sekitar Rp

42,3 triliyun per tahun, atau 2% dari GDP Setiap tambahan konsentrasi pencemaran BOD sebesar 1 mg/liter pada

sungai meningkatkan biaya produksi air minum sekitar Rp 9.17/meter kubik menyebabkan kenaikan biaya produksi PDAM sekitar 25% dari rata-rata tarif air nasional.

Page 4: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Kebijakan Lingkungan sebagai sub-sistem dari Kebijakan Publik

Aspirasi:• Tuntutan• Dukungan

Keputusan kebijakan:

• Untungkan Pihak tertentu.

• Rugikan pihak lain

Interaksi antar aktor-aktor terkait:• Kepentingan• Penentuan Daftar

Skala Pioritas(DIM)

• Tawar-menawar (Bargaining Position)

• Penegakan prosedur

kep

utu

san

keb

ijakan

Umpan balik

Page 5: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Decision making

5

masalahMASALAH

masalah

MASALAH

EKSEKUTIFLEGISLATIF

INPUT …..

OUT PUT

Page 6: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Agenda setting: Berkembangnya persepsi tentang adanya masalah Pendefinisian masalah Mobilisasi dukungan untuk memasukkan ke dalam

agenda

Formulasi dan legitimasi tujuan & program: Pengumpulan informasi, analisis dan diseminasi Pengembangan opsi-opsi keputusan kebijakan. Advokasi dan pengembangan koalisi. Kompromi, negosiasi dan pengambilan keputusan

Implementasi program: Akuisisi sumberdaya Interpretasi Perencanaann dan Pengorganisasian Penyediaan jaminan-jaminan, layanan dan

penggunaan paksaan.

Evaluasi thd implementasi, kinerja dan dampak

Keputusan tentang masa depan kebijakan dan program.

Agenda pemerintah

Ungkapan kebijakan, termasuk tujuan yg ingin dicapai, disain program untuk mencapainya, biasanya dalam suatu legal formal.

Tindakan-tindakan kebijakan

Kinerja dan dampak kebijakan dan program

Tahapan (Aktifitas fungsional)

Produk

Menghasilkan

Menghasilkan

Meng-haruskan

Meng-hasilkan

Dipicu

Menggiring

MenggiringSumber: Diterjemahkan dari Randal B. Ripley (1985)

Page 7: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Sis

tem

pen

yed

iaan

Penyimpangan & praktek kesadaran

Aturan & sumberdaya

Mencuci & membersihan

Buatan rumah

Bertaman

Memanaskan

Gaya h

idu

pAnalisis perbuatan stratejik Analisis institusi

Aktor/agen Praktek sosial Struktur

Page 8: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Perhatian terhadap Masalah Lingkungan

Sebelum tahun 1960 lingkungan sangat tidak signifikan dalam agenda politik

Saat ini merupakan subyek yang paling menantang dan penting dalam politik

Publik menjadi perhatian terhadap kondisi lingkungan planet bumi mengalami krisis ekologi yang dapat mengancam kehidupan manusia mempengaruhi pilihan gaya hidup dan pilihan politik masyarakat

Negara setidaknya secara formal mempunyai komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Page 9: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Evolusi Isu LingkunganGenerasi pertama Preservasi (pemeliharaan)

& konservasi (pelestarian) (sebelum-1960) Erosi tanah Polusi lokal

Generasi kedua environmentalisme modern Pertumbuhan penduduk Teknologi Desertification Pestisida Penipisan sumberdaya Pengurangan polusi

Carter, 2001

Page 10: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Generasi ketiga isu global (akhir 1970s sampai sekarang) Hujan asam Penipisan lapisan ozon Kerusakan hutan hujan Perubahan iklim Kehilangan keanekaragaman hayati Organisme yang termodifikasi secara genetik

Carter, 2001

Page 11: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Interaksi Manusia & Lingkungan

ManusiaLingkungan fisik biotik dan abiotik

intervensi

signifikansi

Page 12: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Dikotomi baru: Ekonomi Berkelanjutan vs Ekologi Berkelanjutan? Dimanakah posisi kita saat ini? Menuju arah keberlanjutan yang mana?

Jadi mau kemanakah kita? Apakah akan tercipta keseimbangan ataukah kebencanaan

Degradasi Lingkungan Hidup dan deplesi Sumber

Daya Alam (SDA)

Meningkatnya disparitas pendapatan

Meingkatnya kemiskinan dan marjinalisasi

Jumlah dan pertumbuhan populasi

Pola dan volume ekonomi

Pilihan teknologi

Peran Pemerintah Kualitas Lingkungan Hidup

Sistem nilai, keinginan/hasrat, dan

aspirasi

Struktur kekuatan (politik)

Pengetahuan dan Pemahaman

Kebutuhan kehidupan Proses ekologis jangka panjang

Kecenderungan

kritikal

Perkiraan kecenderungan

Kecenderungan tertinggi (ultimate

trend)

MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Page 13: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Sosial

Ekonomi SDA/ LH

Pembangunan

Berkelanjutan

• lintas sektoral

• lintas wilayah Adm.

• Ketimpangan kesejahteraan sosial• Akses tidak merata terhadap fasilitas umum/ fasilitas sosial• Tingkat pelanggaran hukum masih tinggi (pidana dan perdata)

• Masih terjadi ketimpangan/ disparitas pembangunan ekonomi (wilayah hilr dan hulu)• Pembangunan sektor sekunder (manufaktur/ industri) dan sektor tersier (jasa) semakin mendominasi • Pembangunan Infrastruktur terkonsentrasi di wilayah perkotaan (hilir)

• Sumberdaya Air menjadi sangat sensitif ketersediaannya dibandingkan kebutuhan yang meningkat pesat (di sektor industri dan pemukiman baru di wilayah perkotaan)• Pencemaran air dan udara berpotensi menjadi semakin tinggi, khususnya di wilayah perkotaan • Sumberdaya alam lainnya belum tergali optimal

• Masih ada keluhan dari pelaku pembangunan swasta nasional/ asing dan masyarakat terhadap kinerja pemerintah (good governance dan layanan publik)• Masyarakat dan pelaku pembangunan belum menyatu dalam proses pembangunan• Mendambakan Civil Society / Masyarakat Madani – Parisipasi Aktif Masyarakat dalam Pembangunan

Page 14: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

‘Satu’ atau ‘Beberapa’ Masa Depan?

Saat ini Masa depan

“One official future” (?)Scenario 1

Scenario 2

Scenario 3

Scenario 4

Kita terbiasa melihat hanya ‘satu’ masa depan. Kita perlu mengubah mindset untuk membuka mata terhadap ‘beberapa’ masa depan.

Sumber: Tony Suyantono, 2004

Page 15: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Masyarakat yang Berkelanjutan

Guna bertahan hidup dan menjaga kesehatan tetap baik, semua makhluk hidup membutuhkan kecukupan makanan, udara dan air bersih, dan perlindungan sebagai kebutuhan dasarnya

Bagi manusia, selain kebutuhan dasar ia juga membutuhkan kebutuhan lainnya.(Penghasilan yang cukup untuk menunjang kebutuhan

dasarnya; Keselamatan kerja, Jaminan kesehatan, Rekreasi, Pendidikan, Bebas dari gangguan fisik)

Masyarakat yang berkelanjutan: masyarakat yang dapat memenuhi dan menikmati kebutuhan dasarnya dan sekaligus tanpa menurunkan atau merusak SDA yang diperlukan bagi generasi berikutnya

Page 16: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Kondisi masyarakat berkelanjutan tidak mudah dicapai:

Sejak dulu manusia selalu memberi dampak terhadap lingkungan

Populasi manusia terus meningkat Pemanfaatan SDA terus meningkat Dampak manusia terhadap lingkungan terus meningkat

(skala dan intensitasnya)

Semakin bertambahnya masyarakat/penduduk maka disitulah lingkungan akan tergerus.

Page 17: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Mewujudkan masyarakat berkelanjutan

Perlu antisipasi permasalahan lingkungan sedini mungkin

Perlu pemahaman dan penerapan Kebijakan yang berorientasi kepada

Lingkungan

Page 18: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Posisi Administrasi Lingkungan

Administrasi Lingkungan suatu konsep pengelolaan urusan manusia dalam sebuah cara dimana kesehatan biologis, keberagaman dan keseimbangan ekologi akan tetap terpelihara (Edmunds and Letey, 1973)

Bagaimana mengelola urusan manusia tanpa merusak lingkungan

Page 19: A ndhyka muttaqin , S.AP, MPA

Terima Kasih