Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di...

15
UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR AREA PEJALAN KAKI PADA TROTOAR JALAN RAYA MARGONDA (FLYOVER UI – JUANDA) Disusun Oleh : Nama : Fitri Andriani (23312003) Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen : Agung Wahyudi ST., MT.

Transcript of Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di...

Page 1: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

UNIVERSITAS GUNADARMA

KRITIK ARSITEKTUR

AREA PEJALAN KAKI PADA TROTOAR

JALAN RAYA MARGONDA

(FLYOVER UI – JUANDA)

Disusun Oleh :

Nama : Fitri Andriani (23312003)

Jurusan : Teknik Arsitektur

Dosen : Agung Wahyudi ST., MT.

Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan

Universitas Gunadarma

2016

Page 2: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

ABSTRAKSI

Area pejalan kaki (Pedetrian) yang berada pada trotoar jalan raya merupakan area yang dikhususkan bagi pejalan kaki saja. Area pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang pada tempat penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki.

Namun terkadang, karena kurangnya kesadaran dari masyarakat maupun kurangnya perhatian dari pemerintah daerah setempat, terkadang area pejalan kaki tersebut ‘berubah fungsi’. Banyaknya kios – kios yang terbentuk di area tersebut hingga mobil – mobil yang sengaja diparkirkan di area tersebut menjadikan area pejalan kaki tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Seperti yang terdapat pada area pejalan kaki di jalan raya margonda, dapat terlihat banyaknya mobil yang memarkirkan mobilnya di area tersebut karena kurangnya lahan parkir yang disediakan oleh toko yang dituju. Dilihat dari permasalahannya, area pejalan kaki ini sangat menarik dibahas agar dapat memberikan wawasan sehingga masyarakat dapat lebih sadar lagi fungsi dari area pejalan kaki

Kata kunci: pedestrian, trotoar, margonda

Page 3: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangJalan Margonda Raya merupakan akses utama dari dan ke kota Jakarta

serta pintu gerbang menuju Kota Depok. Jalan Margonda Raya memiliki fungsi jalankolektor primer dengan panjang jalan 4.895 km. Jalan ini juga dilalui oleh jalurregional Jalan Raya Bogor- Jalan Jagorawi dan sistem tranportasi kereta api Jakarta-Depok-Bogor.

Faktor kemudahan transportasi di jalan Margonda Raya menjadikan jalan Margonda Raya mempunyai posisi yang cukup strategis dan berakses tinggi. Adapun tata guna lahan yang ada di sekitar lokasi Jalan Margonda Raya bervariasi mulai dari perdagangan, pendidikan, jasa, perkantoran sampai dengan pedagang kaki lima sehingga menjadikan daerah Jalan Margonda Raya menjadi pusat orientasi pergerakan masyarakat baik dalam kota Depok sendiri maupun dari luar kota Depok.

Jalan margonda sendiri sekarang dikelilingi oleh deretan toko dan tempat usaha lainnya ,tetapi sayang nya tempat untuk pejalan kaki diabaikan dan terkesan tak terawat dan tak layak digunakan. Laju kendaraan di jalan margonda depok sangat tinggi sehingga berbahaya bagi pejalan kaki yang menyebrang tidak dijembatan penyebrangan walaupun adanya trotoar jika tidak dibarengi oleh lampu lalu lintas maka akan sangat berbahaya.

Kurangnya kesadaran dan wawasan masyarakat mengenai pengertian dan fungsi utama dari area pejalan kaki inilah yang menjadikan area pedestrian pada jalan raya margonda berubah fungsi. Area pejalan kaki yang tadinya dikhususkan untuk kenyaman para pejalan kaki, berubah menjadi area kios, area parkir mobil – mobil yang kekurangan lahan parkir untuk toko yang dituju, dan permasalahan lainnya.

Belum lagi kurangnya perhatian dari pemerintah setempat sehingga banyaknya jalan berlubang yang menghiasi area tersebut sangat mengganggu para pejalan kaki. Para pejalan kaki yang tadinya mengharapkan dapat berjalan kaki dengan nyaman akhirnya berjalan di pinggiran jalan raya untuk menghindari lubang yang terdapat pada area pejalan kaki.

Permasalahan inilah yang sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut agar pembaca dapat mengetahui lagi betapa pentingnya area pejalan kaki bagi para pejalan kaki, sehingga pembaca lebih memperhatikan lagi kenyamanan sesama pejalan kaki.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang

terjadi :1. Permasalahan – permasalahan apa sajakah yang terjadi pada area pejalan kaki di

jalan raya margonda?2. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi permasalahan tersebut?3. Solusi apakah yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

1.3 Batasan MasalahBerdasarkan uraian rumusan masalah diatas, batasan masalah dari penulisan ini

mencakup area pejalan kaki yang terletak pada trotoar jalan raya margonda tepatnya dari flyover UI hingga Juanda

Page 4: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

1.4 Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai

pentingnya area pejalan kaki bagi pengguna agar lebih memperhatikan lagi kebersihan dan kerapian area tersebut.

Page 5: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Area Pejalan KakiPejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan orang

yang berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan kaki ataupun menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang pada tempat penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki.

Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagi pejalan kaki atau orang yang Berjalan kaki, sedangkan jalan merupakan media diatas bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan berjalan, Maka pedestrian dalam hal ini memiliki arti pergerakan atau perpindahan orang atau manusia dari satu tempat sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan menggunakan moda jalan kaki. Atau secara harfiah, pedestrian berarti“ person walking in the street “, yang berarti orang yang berjalan dijalan.

Jalur pejalan kaki adalah jalur yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki tersebut. Pejalan kaki merupakan salah satu pengguna jalan yang memiliki hak dalam penggunaan jalan. Untuk itu, pada jaringan jalan perlu disediakan trotoar bagi pejalan kaki. Jalur pejalan kaki, yaitu lintasan yang diperuntukkan untuk berjalan kaki, dapat berupa trotoar (DPU, 1999).

Kewajiban Pejalan KakiPejalan kaki harus:

Berjalan pada bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, atau pada bagian jalan yang paling kiri apabila tidak terdapat bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki;

Menggunakan bagian jalan yang paling kiri apabila membawa kereta dorong; Menyeberang di tempat yang telah ditentukan; Dalam hal tidak terdapat tempat penyeberangan yang ditentukan, pejalan kaki dapat

menyeberang ditempat yang dipilihnya dengan memperhatikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas.

Rombongan pejalan kaki di bawah pimpinan seseorang harus mempergunakan lajur paling kiri menurut arah lalu lintas.

Pejalan kaki yang merupakan penyandang cacat tuna netra wajib mempergunakan tanda-tanda khusus yang mudah dikenali oleh pemakai jalan lain.

2.1.1 Fungsi Jalur Pejalan KakiFasilitas pejalan kaki harus direncanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut : Pejalan kaki harus mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin, aman dari lalu lintas

yang lain dan lancar. Terjadinya kontinuitas fasilitas pejalan kaki, yang menghubungkan daerah yang satu

dengan yang lain. Apabila jalur pejalan kaki memotong arus lalu lintas yang lain harus dilakukan

pengaturan lalu lintas, baik dengan lampu pengatur ataupun dengan marka penyeberangan, atau tempat penyeberangan yang tidak sebidang. Jalur pejalan kaki yang memotong jalur lalu lintas berupa penyeberangan (Zebra Cross), marka jalan

Page 6: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

dengan lampu pengatur lalu lintas (Pelican Cross), jembatan penyeberangan dan terowongan.

Fasilitas pejalan kaki harus dibuat pada ruas-ruas jalan di perkotaan atau pada tempat-tempat dimana volume pejalan kaki memenuhi syarat atau ketentuan ketentuan untuk pembuatan fasilitas tersebut.

Jalur pejalan kaki sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa dari jalur lalu lintas yang lainnya, sehingga keamanan pejalan kaki lebih terjamin.

Dilengkapi dengan rambu atau pelengkap jalan lainnya, sehingga pejalan kaki leluasa untuk berjalan, terutama bagi pejalan kaki yang tuna daksa.

Perencanaan jalur pejalan kaki dapat sejajar, tidak sejajar atau memotong jalur lalu lintas yang ada.

Jalur pejalan kaki harus dibuat sedemikian rupa sehingga apabila hujan permukaannya tidak licin, tidak terjadi genangan air serta disarankan untuk dilengkapi dengan pohon-pohon peneduh.

Untuk menjaga keamanan dan keleluasaan pejalan kaki, harus dipasang kerb jalan sehingga fasilitas pejalan kaki lebih tinggi dari permukan jalan.

2.1.2 Fasilitas Untuk Pejalan KakiPerjalanan pejalan kaki dilakukan dipinggir jalan. Permasalahan utama ialah karena

adanya konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, sehubungan permasalahan tersebut perlu kiranya jangan beranggapan, bahwa para pejalan kaki itu diperlakukan sebagai penduduk kelas dua, dibandingkan dengan para pemilik kendaraan. Oleh sebab itu prioritas pertama adalah, melihat apakah tersedia fasilitas untuk para pejalan kaki yang mencukupi, kedua bahwa fasilitas fasilitas tersebut mendapat perawatan sewajarnya. Menelusuri tepi jalan

Sebagian besar dari jalan jalan di daerah perkotaan mempunyai volume pejalan kaki yang besar dan harus mempunyai trotoar, kecuali apabila alternatif alternatif sistem pengaturan yang lain telah dilaku¬kan untuk mengalihkan pejalan kaki agar jauh dari sisi jalan, seperti pada jalan jalan tol.Pejalan kaki berjalan dijalan kendaraan disebabkan karena jalur pejalan kaki tidak mencukupi/ sesuai. Semua jalan diperkotaan (kecuali jalan tol/ jalan express) seharusnya dilengkapi dengan jalur pejalan kaki dikedua sisi jalan. Jalur ini harus dipelihara supaya kondisinya tetap baik.

Menyeberangi JalanMetode umum yang digunakan untuk mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi pada saat pejalan kaki menyeberangi jalan adalah melalui pengukuran konflik kendaraan/pejalan kaki, baik PV maupun PV2, dimana :P =volume pejalan kaki yang menyeberangi jalan pada jarak 100 - 150 meter.V =volume kendaraan setiap jam 2 arah pada jalan 2 arah yang tidak dibagi (tidak ada median).Survei harus dilakukan minimal untuk selama 6 jam pada periode jam sibuk. dihitung untuk masing masing jam, dan 4 nilai tertinggi PV2 rata rata. Gambar di samping memberikan kriteria untuk zebra cross, pelican, dan penyeberangan tidak sebidang.

Page 7: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

BAB 3PEMBAHASAN

3.1. Area Pejalan Kaki Margonda Jalan – jalan protokol di kota Depok minim fasilitas trotoar, terutama pada jalan raya

Margonda. Jalan-jalan protokol di Kota Depok tidak memiliki trotoar yang layak seperti di Jln

Margonda Raya. Trotoar di jalan tersebut menyempit setelah dilakukan pelebaran jalan. Bahkan di beberapa titik terdapat ruas Jln Margonda Rya yang tidak dilengkapi oleh trotoar sama sekali.

Seringkali terjadi alih fungsi trotoar di Jln Margonda Raya. Pada siang hari, trotoar di jalan tersebut tertutup oleh tempat parkir. Sementara di malam hari, trotoar banyak ditutupi oleh pedagang kaki lima.

Keadaan Trotoar yang tidak kondusif ini sangat mengganggu para pejalan kaki. Banyak pejalan kaki yang mengeluh harus berjalan di tepi jalan raya karena trotoar yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki tidak dapat digunakan untuk berjalan kaki.

Minimnya lahan parkir pada pertokoan di sekitar jalan raya margonda pun menghambat fungsi dari trotoar itu sendiri, banyak trotoar yang seringkali digunakan sebagai lahan parkir para pengunjung toko di sekitaran Jalan Raya

Page 8: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

Diatas merupakan contoh – contoh permasalahan yang terjadi pada area pejalan kaki di jalan raya margonda. Banyaknya mobil – mobil yang parkir, jalan – jalan yang berlubang, pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar sangat menjadi penghambat pejalan kaki untuk berjalan di area tersebut. Kenyamanan yang tadi ditawarkan menjadi sangat tidak nyaman terutama ketika hujan. Genangan – genangan air yang menghiasi area tersebut pun sangat mengganggu pejalan kaki

Page 9: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

3.2. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan – permasalahan yang terjadi diatas, berikut beberapa solusi yang disarankan agar area pejalan kaki lebih nyaman:

Ditanaminya tanaman peneduh agar pejalan kaki tidak merasakan sengat dari teriknya matahari

Terdapat kanopi / peneduh yang terbuat dari shel sehingga ketika hujan, pejalan kaki tidak basah kuyup

Adanya lampu jalan untuk mengurangi kriminalitas dan menerangi pejalan kaki ketika malam sehingga lebih aman

Terdapat area difabel Bangku – bangku yang ditempatkan pada area tersebut dapat membantu pejalan

kaki yang kelelahan ketika berjalan kaki Disediakannya tempat sampah dengan ukuran cukup besar, agar sampah

dibuang pada tempatnya sehingga tidak ada lagi sampah yang berserakan pada area tersebut.

Terdapat box berisikan koran – koran agar pejalan kaki dapat mengetahui kabar terbaru

Disediakannya area sepeda

Berikut merupakan desain yang telah penulis kerjakan untuk solusi terhadap permasalahn tersebut:

(dokumen pribadi)

Page 10: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

(dokumen pribadi)

(dokumen pribadi)

Warna – warna menarik sebaiknya digunakan agar menarik dan membuat pejalan kaki tidak jenuh. Selain itu dengan adanya warna – warna menarik, diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari kota lain untuk mengunjungi area tersebut.

Page 11: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

BAB 4

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa area pejalan kaki yang terdapat di

kawasan tersebut masih kurang memadai

Page 12: Web viewArea pejalan kaki ini ditujukan agar pejalan kaki merasa nyaman ketika berjalan kaki di jalan raya. Untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki

DAFTAR PUSTAKA

• http://id.scribd.com/doc/221052694/Pengertian-Jalur-Pejalan-Kaki#scribd

• https://salmanisaleh.files.wordpress.com/2011/10/3-jalur-pejalan-kaki.pdf

• http://eprints.undip.ac.id/33406/

• http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2012/02/06/175794/tanpa-trotoar-pejalan-

kaki-kurang-nyaman