Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan...

21
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI “KARIER” NAMA KELOMPOK 1. Reza Yuanita.K. 2012.08.0.0062 2. Dita Aditya Putri 2012.08.0.0090 UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA FAKULTAS PSIKOLOGI 2014

Transcript of Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan...

Page 1: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

“KARIER”

NAMA KELOMPOK

1. Reza Yuanita.K. 2012.08.0.00622. Dita Aditya Putri 2012.08.0.0090

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

FAKULTAS PSIKOLOGI

2014

Page 2: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

KATA PENGANTAR

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen Psikologi industri dan Organisasi yang

memberikan kami ilmu tentang mata kuliah ini. Rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-

pihak yang telah membantu hingga makalah ini selesai.

Makalah ini yang bertema “perencanaan karir” yang berhubungan dengan mata kuliah

Psikologi industri dan organisasi. Kebanyakan sumber ini kami peroleh dari internet karena faktor

kemudahan dan efektifitas wakt yang kami inginkan. Makalah yang tersusun kurang sempurna ini

kami harapkan memiliki bahan yang memang diharapkan untuk icari dengan kata lain kami

mengharapkan makalah ini berisi onformasi yang bermanfaat untuk semua pembaca.

Sekali lagi kami ucapkan trimakasih untuk segala macam bantuan yang diberikan oleh pihak-

pihak yang berjasa dalam makalah ini. Semoga makalah dari kami bermanfaat dan menjadi acuan

dalam perkuliahan

i

Page 3: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................................. i

Daftar isi .......................................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ......................................................................................................................... 1

I.I Latar belakang ............................................................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5

1.3 Tujuan ......................................................................................................................................... 6

1.4 Manfaat penelitian ...................................................................................................................... 6

BAB II landasan teoritik .................................................................................................................... 7

2.1.Komitem

2.2 metode training manajemen komitmen

2.3 pengaruh antara metode TAKON terhadap peningkatan komitmen.

2.4 hipotesis

BAB III metode penelitian

3.1 subyek penelitian

3.2 identifikasi variabel

3.3 definisi operasional

3.4 desain eksperimen

3.5 analisa data

BAB IV hasil penelitian dan pembahasan

4.1 hasil penelitian

4.2 prosese pelaksanaan pengukuran

4.3 hasil analisis data

4.4 pembahasan

BAB V kesimpulan dan saran

5.1 kesimpulan

5.2 saran

Daftar pustaka

Lampiran-lapmpiran

Page 4: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

ii

BAB I

A. Latar Belakang

Suatu karier adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (atau

dipegang) selama kehidupan kerja seseorang. Bagi banyak orang, pekerjaan-pekerjaan

tersebut merupakan suatu bagian dari rencana yang disusunnya secara hati-hati. Bagi orang-

orang lain, karier mereka mungkin sekedar “nasib”. Memang perencanaan karier tidak

menajmin keberhasilan karier. Sikap atasan, pengalaman, pendidikan dan juga “nasib”

memainkan peranan penting dalam permasalahan ini. Tetapi, bagaimana juga, perencanaan

karier diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan karie yang

ada. Orang-orang sukses biasanya menegmbangkan berbagai rencana karier dan kemudian

berupaya untuk mencapai rencana-rencana mereka. Pendek kata, karier haru dikelola

maelalui suatu perencanaan yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap

memanfaatkan berbagai kesempatan karier, dan departemen personalia akan mengahadapi

keslutian untuk memenuhi kebutuhan penyusunan personalia (stafffing). Internal organisasi.

B. Rumusan Masalah

Page 5: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

Berdasarkan latar belakang yang kami tulis, dapat ditemukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari perencanaan karir menurut para ahli?

2. Tahap apa saja yang dipenuhi untuk merencanakan karir?

3. Apa saja manfaat yang didapatkan dari perencanaan karir?

4. Bagaimana merencanakan karir yang baik?

1

BAB II

A. Pengertian karir

Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat

dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Whyudi, 162).

Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap

dan perilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang

kehidupan seseorang )individualli perceived sequence of attitudes and behaviors

associated with work-related activities and experiences over the dpan of a person’s

life, Bernardin, 194). Senada dengan itu Mathlis menyatakan bahwa kariri adalah

rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang

hidupnya. Konsep baru tentang kariri adalah protean career yaitu kari yang senantiasa

berubah seiring berubahnya minat, kemampuan, nilai dan lingkungan kerja seseorang

(Noe,378).

Menurut Gibson dkk (1995:305) kariri adalah rangkaian sikap dan perilaku

yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu

kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan

Page 6: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

demikian karir seoang individu melibatkan rangkaain pilihan dari berbagai macam

kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, kariri melibatkan proses

dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang

merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan

seorang individu.

Menurtu Greebhaus (1987:5) yang dikutip oleh Irianto (2001:93) terdapat dua

pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertama memandang

karir sebagai pemilikan (a property) dan dari occupation atau organisasi. Penedekatan

ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal

seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales representative,

manajer produk, manajer marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil

presiden divisional marekting dengan bergabai macam tugas dan fungsi pada setiap

jabatan.

2

Berdasarkan kedua pendekatan tersebut definisi karir adalah sebagai pola

pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang

sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara

luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskan

melalui sekarangkaian posisi jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan

keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan (workrelared events) baik pada masa lalu,

kini dan mendatang seperti aspirasi pekerjaan, harapan, nilai, kebutuhan dan peraan

tentang pengalaman kerja tertentu.

Menurut Irianti (2001:94), pengertian kariri meliputi elemen-elemen obyektif

dan subyektif. Elemen obyektif berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pekerjaan atau

posisi jabatan yang ditentukan organisasi, sedangkan elemen subyektif menunjuk

pada kemampuan seseorang dalam mengelola karir dengan mengubah lingkungan

obyektif (misalnya dengan mengubah pekerjaan?jabatan) atau memodifikasi persepsi

subyektif tentang suatu situasi (misalnya dengan mengubah harapan).

Page 7: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

Simamora (2001:54) berpendapat bahwa kata karir dapat dipandang dari

beberapa perspektif yang berbeda, antara lain dari perspektif yang obyektif dan

subyektif. Dipandang dari perspektid yang subyektif, karir merupakan urut-urutan

posisi yang diduduki oleh seseorang selama hidupnya, sedangkan dari perspektif yang

obyektif, karir merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi

karena seseorang menjadi semakin tua. Kdua perspektif tersbut terfokus pada individu

dan menganggap bahwa setiap individu memiliki beberapa tingkat pengendalian

terhadap nasibnya sehingga individu tersbut dapat memanipulasi peluang untuk

memaksimalkan keberhasilan dan kepuasaan yang berasal dari karirnya. Berdasarkan

pengertian tersebut, maka pengertian kariri adalah urutan aktivitas-aktivitas yang

berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi

seseorang selama rentang hidupnya.

3

B. Perencanaan Karir

Cuningham mengatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan

menggabungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan

datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,

urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diteriam

dan digunakan dalam penyelesaian.

Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman berdasarkan

pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap

individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events yang dapat

dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan

memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku

dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam

arti yang lebih ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana seseorang

menyeleksi tujuan karir dan arus kairi untuk mencapai tujuan tersebut.

Page 8: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu:

1. Perencanaan karir individual (individual Career Planning)

Perencanaan karir individual terfokus pada indidvidu yang meliputi latihan

diagnostic, dan prosedur untuk membantu individu tersbut menentukan “siapa

saya” dari segi potensi dan kemampuannya.

Perencanaan karir individual meliputi:

a. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,

preferensi, kebutuhan, atau pun jangka karirnya (career anchor)

b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia

baik di dalam maupun di luar organisasi

c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri

d. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengemabngan

strategi karir

e. Perencanaan transisi karir.

4

2. Perencanaan Karir Organisasional (Organnizational Career Planning)

Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah

aktivitas karir dengan lebih menitik beratkan pada jenjang atau jalur karir (career

path).

Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah:

a. pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.

b. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir

tradisional atau jalur karir yang baru.

c. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara

divisi dan lokasi geografis.

d. Kepuasaan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan.

e. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan

oleh perpindahan karir vertical dan horizontal

f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan

berkurangnya perputaran karyawan

Page 9: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

g. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa rah hidup kita sangat ditentukan oleh tiga

keputusan penting yang pernah kita buat. Pertama keputusan untuk memiliki bidang

pendidikan yang akan kita tempuh. Kedua keputusan untuk memilih pasangan hidup kita dan

ketiga keputusan untuk memilij karir (dalam arti sempit sering diartikan memilih bidang

pekerjaan).

Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncanakan sebelumnya untuk

memilih apa yang terbaik dan apa yang harus dilakukan. Khusunya dalam pembahasan ini

akan diulas masalah perencanaan karir. Merencanakan karir secara baik akan menentukan

kita dalam meraih tujuan karir yang sesuai dengan harapan dan memberikan kosbtribusi

dalam kesuksesan hidup.

Karir sesungguhnya bukan sesuatu yang kita daptkan, namun karir adalah sesuatu

yang harus diciptkan dan sebelumnya harus dirancang. Dalam pengertian ini karir itu sangat

perlu dirancang, dengan perkataan lain sangat perlu direncanakan.

5

Sarah Berry seorang konsultan karir mengatakan bahwa merencanakan kariri itu

bagaikan kita melihat telescope, melihat sesuatu yang jauh kemudian berusaha

meneropongnya dan mengendalikannya untuk terlihat lebih dekta. Jadi perencanaan karir

dapat dikatakan sebagai suatu kemampuan untuk melihat masa depan, memvisualisasikanya

sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan.

Jadi karir lebih dari sekedar rangkaian suatu pekerjaan atau jabatan. Karir sesuatu

yang menyangkut masa depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan

sejak jauh-jauh hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingim kita

capai. Lloyd L. Bryars dan Leslie W. Rue menyebutkan bahwa perencanaa karir adalah

“process by which an individual formulated career goals and develops a plan for reachin

those goals.” Mereka membedekannya dengan apa yang disebut pengembangan karir yaitu

“an ongoing formalized effort by an organization that focoses on developong and enriching

the organixation”s human resources in light of both the employees” and the organization’s

need.”

Page 10: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

Hal penting yang perlu kita kutip dari pemahaman tersebut adalah perencanaan karir

merupakan otoritas individu sedangkan pengembangan karir merupakan ototriats organisasi

dengan mempertimbangkan secara bersama-sama kebutuhan karyawan dan kebutuhan

organisasi.

Jadi sesungguhnya perencanaan karir berdimensi lebih luas dibamdingkan dengan

pengembangan karir. Perencanaan karir sangat berkaitan dengan perencanaan jangka panjang

karyawan itu sendiri yang tidak dibatasi dalam suatu organisasi tertentu. Pengembangan karir

dibatasi oleh kebutuhan dan kepentin gan organisasi. Sangat mungkin perencanaan karir

sesroang melampaui pengemabngan karir yang mampu dilakukan oleh organisasi. Idealnya

perencanaa karir sejalan dengan pengemabngan karir. Namun, tidak dapat dipungkiri kadang

kala kedua hal tersebut saling bertolak belakang. Dalam kondisi ini manakala pengmabngan

karir tidak sejalan denga perencana karir, individu berhak mengambil keputusan apak tetap

“stay” dalam organisasi atau “exit”.

6

Beberapa pakar SDM mengemukakan pentingnya perencanaan karir, sebagai berikut :

Menurut Mondy, melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya

sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan

aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai

antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.

 Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual

(individual career planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career planning).

Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang

rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan

tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu menciptakan

perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan karyawanpun

terpenuhi pengembangan karirnya.

Page 11: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

Dan untuk merencanakan karir secara baik ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan,

yaitu :

1)       Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis namun

sekaligus menantang akan menimbulkan motivasi untuk meraihnya. Tujuan yang sangat

muluk-muluk tanpa memperhatikan kewajarannya dapat melemahkan motivasi bahkan

menimbulkan putus asa mengingat kesulitan untuk mencapainya dan terasa musykil.

Jadi untuk membangun motivasi dalam perencanaan karir buatlah tujuan karir yang

menantang sekaligus realistis.

2)       Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus

dimiliki. Jika ingin meniti karir dalam bidang tertentu, katakanlah dalam bidang pemasaran,

anda harus meningkatkan pengetahuan anda tentang pemasaran, meningkatkan

keterampilan pemasaran dan bersikap bagaikan seorang marketer.

3)       Keberhasilan pencapaian perencanaan karir ditentukan pula oleh jejaring yang kita miliki.

Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana orang lain mengenal kemampuan

kita. Jejaring juga akan membuka akses, memberikan peluang bagi kita untuk lebih

meningkatkan pencapaian karir. Tentu hal ini tetap harus berlandaskan motivasi dan

kompetensi.

7

4)       Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita dituntut

jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu diperoleh kita harus

jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan

karir yang telah dibuat.

5)       Berikutnya adalah konsistensi dan feksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis satukan,

mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain kita pun

harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Menurut penulis kita harus

tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam merencanakan karir, nilai adalah

prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka

panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat

teknis, operasional dan bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut

kompetensi anda harus konsisten dengan ”core competency” yang dimiliki, namun dapat

lebih fleksibel untuk ”functional competency” atau ”specific competency.”

C.      Manfaat Perencanaan Karir

Page 12: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :

1.            Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap

karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat

meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan

memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.

2.            Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat

mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan

demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.

3.            Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa

yang akan datang.

4.            Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai

jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.

5.            Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu

membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk

mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti

bekerja dan pengembangan.

6.            Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global

menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan

mempersiapkan penempatan di luar negeri.

8

7.            Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan

bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar

tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan

pengembangan.

8.            Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan

keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka

karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan

pekerja untuk lowongan di masa depan.

9.            Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan

departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan,

mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.

10.        Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,

perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-

jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana

kegiatan yang telah disetujui.

Page 13: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

99

BAB III

A.     Kesimpulan

Perencanaan karir berhubungan erat dengan masa depan perusahaan atau individu sendiri,

karena perencanaan karir yang berarti proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir

untuk mencapai tujuan yang direncanakan merupakan suatu gambaran masa depan perusahaan atau

individu tersebut. Semakin bagus rencananya maka semakin bagus pula hasil dari rencana tersebut,

dan sebaliknya semakin jelek suatu rencana individu atau perusahaan maka hasil yang didapatkan

juga buruk.

Perencanaan karir memiliki banyak manfaat, selain untuk menata masa depan perencanaan

karir juga berfungsi untuk kedisiplinan dalam bekerja, karena perencanaan karir dapat menjadi

patokan dan cambuk motivasi agar rencana tersebut dapat dicapai.

B.      Saran

Sebaiknya rencanakanlah terlebih dahulu karir anda agar masa depan anda lebih terfokus dan

lebih terencana untuk dicapai. Jika berkarir tanpa rencana maka hasilnya tidak akan terarah dan bisa

jadi karir anda akan menjadi hancur.

Page 14: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

10

DAFTAR PUSTAKA

http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html

http://indosdm.com/perencanaan-karir-menyelaraskan-alur-karir-dan-tujuan-karir-dengan-

pengembangan-karir-dan-kebutuhan-karyawan

http://www.jawaban.com/index.php/money/detail/id/82/news/070626153900/limit/0/

http://habahate.blogspot.com/2009/03/perencanaan-karir.html

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/07/06/definisi-karier/

http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/02/perencanaan-karir.html

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/defi

Page 15: Web view2.2 metode training manajemen komitmen . ... organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan

11