A Carpentry Cutting Stock Problem
description
Transcript of A Carpentry Cutting Stock Problem
Tugas Besar Mata Kuliah OptimasiNama: Hilda PrabandiniNIM: L2H 607 034
A CARPENTRY CUTTING STOCK PROBLEM: A CASE
STUDY FOR PLANKS CUTTING IN ZIMBABWE
Kazunga Cathrine, Mutambara H. N. Lilian And Mapurisa Jabulani
Journal Of Sustainable Development In Africa (Volume 13, No. 4, 2011)
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang pemanfaatan model matematis untuk penyelesaian
masalah pemotongan papan menggunakan pendekatan column generation
sehingga diperoleh keputusan yang optimal, yaitu pemotongan papan yang
mampu memenuhi permintaan dengan jumlah limbah yang paling minimum.
Sebuah graphical user interface (GUI) dikembangkan berdasarkan model
matematis tersebut menggunakan Visual Basic Programming untuk memudahkan
manajer pemotongan papan dalam kerjanya.
Kata Kunci: cutting stock problem, feasible solution, optimal solution, integer
programming
PEMBAHASAN
Masalah pemotongan papan persediaan (cutting stock problem) sering
muncul dalam departemen pemotongan divisi persediaan. Dalam sebuah
departemen pemotongan, terdapat sejumlah potongan papan panjang dengan
ukuran tetap yang menunggu untuk dipotong, dimana tiap pelanggan
menginginkan jumlah potongan yang berbeda-beda dengan ukuran yang berbeda-
beda pula. Masalah yang muncul adalah bagaimana memotong papan-papan
panjang tadi sehingga dapat meminimasi jumlah limbah yang muncul. Hal ini
kemudian menjadi masalah optimasi yaitu Integer Programming (IP). Di dalam
jurnal ini dikembangkan algoritma untuk masalah pemotongan persediaan papan
menggunakan pendekatan column generation untuk mendapatkan solusi optimal
integer.
1
Tugas Besar Mata Kuliah OptimasiNama: Hilda PrabandiniNIM: L2H 607 034
Pendekatan column generation adalah pendekatan yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah Large Linear Programming Problem (LPP). Suatu
masalah programa linear dapat muncul ketika kolom dalam masalah tidak
diketahui dan daftar lengkap semua kolom bukan merupakan pilihan. Ketika suatu
program linier memiliki banyak variabel, dibutuhkan banyak waktu untuk
menghitung harga dari tiap-tiap variabel non-basis satu per satu. Pendekatan
column generation muncul sebagai alat untuk menghitung harga dari tiap-tiap
variabel non basis, dan memberi tahu variabel manakah yang sebaiknya masuk
basis. Alat ini dapat meningkatkan efisiensi algoritma simpleks yang diperbaiki.
Dalam studi kasus ini, peneliti melakukan interview terhadap manajer
departemen pemotongan Ashtons Company. Hasil interview ini memperlihatkan
bahwa berdasarkan hasil penjualan periode sebelumnya, departemen pemotongan
diharapkan untuk memotong 20 papan dengan panjang 425 cm. Papan-papan ini
akan dipotong sehingga diperoleh 25 papan dengan panjang 75 cm, 25 papan
dengan panjang 75 cm dan 15 papan dengan panjang 225 cm. Ashtons Company
menjual papan dengan panjang 75 cm, 125 cm, dan 225 cm. Manajer operasional
dari departemen pemotongan ingin meminimasi limbah yang muncul dengan tetap
memenuhi permintaan pasar.
Tabel 1 Alternatif Pemotongan Papan 425 cm dalam Masalah Pemotongan
Papan Persediaan
Kombinasi Jumlah Papan 75cm Jumlah Papan 125cm Jumlah Papan 225cm Limbah(dalam cm)
1 5 0 0 502 4 1 0 03 2 2 0 254 2 0 1 505 1 1 1 06 0 3 0 50
Variabel Keputusan:
Jika xi = jumlah papan 425cm yang dipotong berdasarkan kombinasi i
Maka,
x1 = jumlah papan 425 cm yang dipotong berdasarkan kombinasi 1
2
Tugas Besar Mata Kuliah OptimasiNama: Hilda PrabandiniNIM: L2H 607 034
x2 = jumlah papan 425 cm yang dipotong berdasarkan kombinasi 2
x3 = jumlah papan 425 cm yang dipotong berdasarkan kombinasi 3
x4 = jumlah papan 425 cm yang dipotong berdasarkan kombinasi 4
x5 = jumlah papan 425 cm yang dipotong berdasarkan kombinasi 5
Model Matematis:
Berdasarkan informasi dalam tabel 1, maka formulasi LPP:
Limbah Ashtons + total permintaan pelanggan = panjang total potongan papan
Total permintaan pelanggan = 25 (75) +20 (125) + 15 (225) = 7750 cm
Total panjang potongan papan = 425 (x1 +x2+ x3 + x4+ x5+ x6)
Fungsi tujuan:
Min z = 425x1 + 425x2 + 425x3 + 425x4 + 425x5 + 425x6 – 7750
Pembatas:
5x1 +x2+ x3 + x4+ x5 > 25
x2+ 2 x3 + x5 + 3x6 > 20
x4+ x5 > 15
xi > 0, dimana i = 1; 2; ... ;6
Metode Solusi:
Prosedur branch and bound digunakan saat menyelesaikan masalah pemotongan
papan persediaan menggunakan pendekatan column generation. Sehingga, solusi
optimal dari masalah pemotongan papan persediaan Ashtons adalah sebagai
berikut:
x2 = 5/2, x6 = 5/6 dan x5 = 15
Kita bisa mendapatkan solusi integer dengan melingkari x6 ke atas, sehingga
diperoleh solusi integer:
x2 = 3, x6 = 1 dan x5 = 5
Dengan mengganti nilai dari x1 , x2, x3, x4, x5, dan x6 dari pendekatan column
generation ke dalam fungsi objektif (1), diperoleh:
z = 425 (0) + 425 (3) + 425 (0) + 425 (0) + 425 (15) + 425 (1) – 7750
= 325
3
Tugas Besar Mata Kuliah OptimasiNama: Hilda PrabandiniNIM: L2H 607 034
Limbah yang timbul jika kita menggunakan pendekatan column generation adalah
325 cm. Limbah yang muncul jika kita menggunakan metode tradisional yang
digunakan saat ini adalah = 20(425) -7750 = 750cm. Departemen pemotongan
papan akan menghemat limbah sebesar 750cm – 325cm = 425cm tiap minggunya.
Jadi, dengan menggunakan pendekatan column generation diperoleh penghematan
sebesar 56% dibanding dengan metode tradisional yang saat ini digunakan.
Graphical User Interface (GUI)
GUI dikembangkan dengan menggunakan Visual Basic Programming.
Sebuah Pesudo Code dikembangkan menggunakan binary search dan linear search
untuk pemrograman, sehingga diperoleh tampilan sebagai berikut:
4
Tugas Besar Mata Kuliah OptimasiNama: Hilda PrabandiniNIM: L2H 607 034
PENUTUP
Berdasarkan hasil studi kasus dalam jurnal ini, telah terbukti bahwa
pendekatan column generation telah mampu menyelesaikan masalah yang ada
dalam departemen pemotongan papan persediaan. GUI mempermudah manajer
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Bahasa yang digunakan dalam jurnal ini sudah jelas, istilah-istilah khusus
jumlahnya tidak terlalu banyak dan cukup mudah untuk dipahami oleh orang
awam. Nilai lebih lainnya dari jurnal ini adalah susunan penulisan yang runtut.
Alur pemecahan masalahnya telah dilakukan secara jelas sehingga cukup mudah
untuk dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun.
5