eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN...

39
63 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Tentang PT. Multi Terminal Indonesia 1. Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan Indonesia II bermula dari keputusan pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1960 untuk membentuk Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII sebagai pengelola pelabuhan laut di seluruh Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1960 tentang pengelolaan pelabuhan umum yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). 33 Pada tahun 1964, pemerintah menata kembali pengelolaan pelabuhan umum dengan memisahkan aspek operasional dan komersial dalam pengelolaan pelabuhan. BPP yang terdiri dari PN Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII bertanggung jawab terhadap pengelolaan aspek komersial, sementara aspek operasional dikoordinasikan oleh Lembaga Administrator Pelabuhan (Adpel). Sementara pada periode 1969-1983 pengelolaan masing-masing pelabuhan umum dilakukan Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1969. PN Pelabuhan 33 IPC Logistic Service, Sejarah dan Profil Perusahaan PT Multi Terminal Indonesia , http://ipclogistic.co.id, Diakses tanggal 13 Juni 2017.

Transcript of eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

63

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Tentang PT. Multi Terminal Indonesia

1. Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II

Sejarah PT Pelabuhan Indonesia II bermula dari keputusan pemerintah

Republik Indonesia pada tahun 1960 untuk membentuk Perusahaan

Negara (PN) Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII sebagai pengelola

pelabuhan laut di seluruh Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 1960 tentang pengelolaan pelabuhan umum yang

dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP).33

Pada tahun 1964, pemerintah menata kembali pengelolaan pelabuhan

umum dengan memisahkan aspek operasional dan komersial dalam

pengelolaan pelabuhan. BPP yang terdiri dari PN Pelabuhan I hingga

Pelabuhan VIII bertanggung jawab terhadap pengelolaan aspek komersial,

sementara aspek operasional dikoordinasikan oleh Lembaga Administrator

Pelabuhan (Adpel).

Sementara pada periode 1969-1983 pengelolaan masing-masing

pelabuhan umum dilakukan Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP)

berdasarkan Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1969. PN Pelabuhan

33IPC Logistic Service, Sejarah dan Profil Perusahaan PT Multi Terminal Indonesia ,

http://ipclogistic.co.id, Diakses tanggal 13 Juni 2017.

Page 2: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

64

dibubarkanoleh Lembaga Pemerintah Port Authority dan diganti menjadi

BPP.

Pada tahun 1983, pemerintah mengubah status BPP menjadi

Perusahaan Umum (Perum). Dalam pasal 1 ayat (4) Undang-Undang

Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara “Perusahaan

Umum, yang selanjutnya disebut Perum adalah BUMN yang seluruh

modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan

untuk kemanfataan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang

bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip

pengelolaan perusahaan.”34 Dengan status tersebut, BPP hanya mengelola

pelabuhan umum yang diusahakan saja. Sedangkan pengelolaan

pelabuhan umum yang tidak diusahakan dilakukan langsung oleh Unit

Pelaksanaan Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen

Perhubungan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1983 juncto PP

No 5 tanggal 5 Februari 1985, Perum Pelabuhan dilebur dan dibagi

menjadi empat wilayah operasi, dengan nama Perum Pelabuhan I sampai

IV. Keempat Perum itu merupakan BUMN yang berada di bawah

pembinaan Departemen Perhubungan Republik Indonesia.

Bentuk Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.57 tahun 1991 yang sahamnya 34 Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara

Page 3: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

65

sepenuhnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya

berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia

II, sebagaimana termuat dalam Akta Pendirian Nomor 3 tanggal 1

Desember 1992.35

Pada pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 tentang Badan Usaha

Milik Negara menegaskan bahwa Perusahaan Persero, yang selanjutnya

disebut Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang

modalnya terbagi menjadi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit

51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik

Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.36

Selanjutnya bentuk Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.57 tahun 1991 yang

sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sehingga

namanya berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan

Indonesia II, sebagaimana termuat dalam Akta Pendirian Nomor 3 tanggal

1 Desember 1992, sebagaimana diubah dengan Akta Nomor 4 tanggal 5

Mei 1998 yang keduanya dibuat oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di

Jakarta serta telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat

Keputusan Nomor C2-17612-HTO1O1TH.98 tanggal 6 Oktober 1998.

35 IPC Logistic Service, Ibid. 36 Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

Page 4: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

66

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah berdasarkan

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dituangkan dalam Akta

Notaris No. 2 dari Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH., tanggal 15

Agustus 2008 jo. Akta Nomor 3 tanggal 30 Juli 2009. Perubahan

Anggaran Dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

80894.AH.01.02.2008 tanggal 3 November 2008. Dasar hukum bagi PT

Pelabuhan Indonesia II sebagai BUMN penyelenggara usaha pelabuhan

adalah Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara, Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayanan

serta Peraturan Pemerintah No.61 tahun 2009.

Pada tanggal 22 Februari 2012, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

atau Pelindo II meluncurkan identitas baru Pelindo II dan bertransformasi

menjadi IPC (Indonesia Port Corporation) sesuai dengan RUPS.

Berdasarkan pasal 1 ayat (13) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara “Rapat Umum Pemegang Saham,

yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ persero yang memegang

kekuasaan tertinggi dalam Persero dan memegang segala wewenang yang

tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris”.37

37 Pasal 1 ayat (13) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara

Page 5: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

67

Jadi, IPC (Indonesia Port Corporation) ini adalah pemilik saham

mayoritas yaitu sebesar 99% dan disebut sebagai subjek hukum,

sedangkan PT Pelabuhan Indonesia II disini sebagai pemilik saham

minoritas sebesar 1% dan disebut sebagai organ hukum. Bertransformasi

disini adalah merubah logo. Pada perusahaan ini menyediakan layanan

kepelabuhanan di Indonesia yang lebih efisien dan modern dalam berbagai

aspek operasinya guna mencapai tujuan menjadi operator pelabuhan

berkelas dunia.

Nilai‐nilai yang terkandung di dalam warna jingga di logo baru ini

adalah semangat perubahan, kekuatan, optimisme, serta kebanggaan setiap

karyawan, untuk bersama-sama berdiri di garis terdepan dalam mencapai

tujuan organisasi. Sisi biru pada logo menggambarkan kesiapan memasuki

era baru yang dinamis dan fleksibilitas setiap komponen dalam

perusahaan menghadapi berbagai tantangan guna mencapai tujuan

perusahaan, sebagai a world-class port operator.

Page 6: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

68

Logo baru IPC mewakili semangat transformasi, serta harapan akan

awal yang baru demi menyongsong masa depan yang lebih cerah. Untuk

mencapai goal kami, kami percaya perubahan dan kemajuan yang konstan,

penuh dengan kejenakaan dan energi, agresif tetapi tetap ramah,

memberikan semangat yang unik untuk Indonesia. Logo IPC juga

merupakan simbol kebanggaan bagi semua pihak di dalam organisasi saat

akan membawa IPC ke depannya.38

2. Profil Perusahaan PT. Multi Terminal Indonesia Cabang Surabaya

PT Multi Terminal Indonesia (MTI) yang juga dikenal sebagai IPC

Logistic adalah anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (IPC)

Indonesia Port Corporation. PT Multi Terminal Indonesia didirikan pada

tanggal 15 Februari 2002 dengan komposisi kepemilikan saham adalah

99% milik IPC. Pada PT Multi Terminal Indonesia ini dijlelaskan bahwa

pemilik saham terbesar adalah IPC dan disebut sebagai Subjek Hukum.

PT Multi Terminal Indonesia melakukan transformasi dikarenakan PT

38 IPC Logistic Service, Ibid.

Page 7: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

69

Pelabuhan Indonesia II juga bertransformasi menjadi IPC. PT Multi

Terminal Indonesia merupakan member of grup dari IPC Logistic.

Bertransformasi disini maksutnya, adalah mengganti nama dan logo

namun tidak mengganti secara keseluruhan.

Pada tahun 2015, IPC melakukan restrukturisasi bisnis di lingkungan

anak perusahaan dan PT Multi Terminal Indonesia difokuskan untuk

bisnis logistik. Dalam pasal 1 ayat (11) Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2003 tentang Badan Usaha Milik Negara “Restrukturisasi adalah upaya

yang dilakukan dalam rangka penyehatan BUMN yang merupakan salah

satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan

guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan”.39

Sejalan dengan perubahan arah bisnis perusahaan tersebut, PT Multi

Terminal Indonesia telah melakukan perubahan logo serta visi, misi, dan

value perusahaan.Setelah bertransformasi menjadi IPC kemudian

dilakukan pemetaan-pemetaan di pelabuhan. Semua anak perusahaan

contohnya, seperti PT Multi Terminal Indonesia berubah sesuai dengan

kebutuhan dan keahliannya. IPC merupakan badan usaha milik negara

(BUMN) memiliki 12 kantorcabang pelabuhan yang tersebar di 10

propinsi dan 15 anak perusahaan termasuk PT Multi Terminal Indonesia.40

39Pasal 1 ayat (11) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara 40 PT Pelabuhan Indonesia II, Cabang dan Anak Perusahaan PT MTI, http://indonesiaport.co.id ,

Diakses tanggal 13 Juni 2017

Page 8: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

70

Saat ini MTI mengoperasikan beberapa kantor cabang yang tersebar

diantaranya yaitu di Jakarta, Bandung, Banten, Cirebon, Semarang, dan

Surabaya.Sedangkan layanan yang disediakan yaitu jasa Freight

Forwading (Domestik & Internasional), Customs Clearance, Lapangan

Penumpukan, Cargo Courier, Pergudangan & Distribusi, Armada

Trucking & Mobil Box, Bongkar Muat Via Kereta Api di Stasiun Pasoso,

dan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) CDC Banda. Selain itu

MTI mengoperasikan Unit Halal Logistic & Cold Storage yang meliputi

kegiatan penangan barang, penyimpanan, dan distribusi produk Halal.

a. Visi dan Misi PT. Multi Terminal Indonesia Cabang Surabaya

1) Visi Perusahaan:

Menjadi perusahaan logistik nasional yang terpercaya.

2) Misi Perusahaan:

a) Mewujudkan visi shareholder dalam menurunkan biaya

logistik nasional.

b) Memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan harga yang

kompetitif serta pelayanan yang lebih cepat dan lebih aman.

c) Menciptakan tempat bekerja yang nyaman bagi seluruh pekerja

perusahaan.

3) Value Perusahaan:

a) Honest

b) Trusty

Page 9: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

71

c) Smart.41

b. Struktur Organisasi PT Multi Terminal Indonesia Cabang

Surabaya

BAGAN I

STRUKTUR ORGANISASI

PT. MULTI TERMINAL INDONESIA

CABANG SURABAYA

41 Ibid

Operasional 1. Sasongko 2. Hery 3. Sodiqin 4. Ferdi

Gudang 1.Dany 2. Sukartono

Admin Operasional 1. Mita 2. Wirda 3. Dita 4. Hariyono 5. Arif

PPJK 1. Ririt 2. Sri

Tracking 1. Fitri 2. Florensia

SPV SDM & Umum ( Ryan Aulia)

1. Ofuna (Umum) 2. Dian (Sekertaris) 3. Nuradiono

(Security)

SPV Keuangan (Poniman)

1. Siti ( Kasit) 2. Anggi (Piutang) 3. Erick (Jurnal) 4. Faisal (Pajak &

Akuntansi) 5. Dewi

(Mesengger)

SPV Sales (Agung)

1. Debby 2. Kiki 3. Ian Ardita

KCP Bali 1. Gama

(Koordinator) 2. Yuan

(Marketing)

Manager (Rahmat)

General Manager (Fuad Firdaus)

Page 10: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

72

TABEL DAFTAR PEKERJA

PT. MULTI TERMINAL INDONESIA

CABANG SURABAYA

No. Nama Pekerja Jabatan Masa Kerja

Status

PKWT Pekerja Tetap

1 Fuad Firdaus General Manager 12Tahun 2 Rahmat Solikin Manager 9 Tahun 3 Poniman SPV Keuangan 7 Tahun 4 Agung Herwanto SPV Sales 8 Tahun 5 Rian Aulia SPV SDM dan Umum 7 Tahun 6 Gama Nurdianto Koordinator KCP Bali 8 Tahun 7 Yuan Setiawan Marketing 5 Tahun 8 Siti Maisaroh Kasit 5 Tahun 9 Anggi Novelanda Piutang 6 Tahun 10 Eric Putra Jurnal 3 Tahun 11 Faisal Ashar Pajak 7 Tahun 12 Dewi Maida Akuntansi 5 Tahun 13 Debbi Putri Sales 4 Tahun 14 Kiki Febrian Sales 3 Tahun 15 Ian Ardita Sales 4 Tahun 16 Ofuna Umum 6 Tahun 17 Dian Suciati Sekretaris 7 Tahun 18 Nurdiyono Security 9 Tahun 19 Fitri Hajar Tracking 5 Tahun 20 Florensia Sukma Tracking 5 Tahun 21 Dani Martha Penyimpanan 6 Tahun 22 Sukartono Penyimpanan 10 Tahun

Page 11: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

73

23 Ririt Putri PPJK 4 Tahun 24 Sri Nuraini PPJK 7 Tahun 25 Mita Prawesti Admin Operasional 4 Tahun 26 Wirda Puspita Admin Operasional 5 Tahun 27 Dita Yuliantini Admin Operasional 6 Tahun 28 Haryono Admin Operasional 6 Tahun 29 Sasongko Putro Operasional 5 Tahun 30 Heri Sutanto Operasional 5 Tahun 31 Sodikin Operasional 4 Tahun 32 Ferdi Akbar Operasional 3 Tahun 33 Wawan Aldian Operasional 3 Tahun 34 Nurul Maghfiroh Operasional 5 Tahun

c. Bidang Usaha yang dihasilkan Oleh PT Multi Terminal Indonesia

:

Sejak berdirinya perusahaan, PT Multi Terminal Indonesiaatau

yang juga dikenal dengan IPC Logistic ini memiliki bidang usaha

berupa 3 unit bisnis yaitu :

1) Terminal Multipurpose

Adalah segala macam atau barang di dalam terminal atau

pelabuhan dengan bermacam-macam komoditi barang impor dan

ekspor dalam suatu kegiatan.

2) Terminal Petikemas

Adalah terminal penyimpananatau penumpukan dimana

dilakukan pengumpulan petikemas dari hinterland ataupun

pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan

ataupun terminal petikemas.

Page 12: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

74

3) Logistik.

Adalah proses pengelolaan dari pada pemindahan

danpenyimpanan barang dan infomasi terkait dai sumber

pengadaaan ke konsumen akhir secara efektif dan efisien.

Dari unit bisnis 3 tersebut diatas terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :

1) Bidang Jasa

a) Bidang Bongkar Muat

Adalah kegiatan usaha yang bergerak di dalam bidang

bongkar muat barang dari kapal dan ke kapal di pelabuhan

atau dermaga. Dalam bidang bongkar muat pada PT Multi

Terminal Indonesia antara lain yaitu :

(1) Dry Bulk Cargo

Bulk disini dapat diartikan sebagai barang atau

kargo yang diangkut tanpa menggunakan bungkus

(unpackaged) dengan jumlah banyak dan dengan jenis

yang sama. Bulk ini sering disebut sebagai barang

curah. Ada dua jenis bulk cargo, yaitu dry bulk atau

bulk dalam bentuk kering seperti batu bara, semen

curah, palm kernel expeler (PKE), grain (seperti beras

curah, tapioka, dll.) dan lain-lain.

(2) Liquid Cargo

Page 13: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

75

Liquid disini diartikan cair. Jadi liquid cargo

disini memuat barang berupa minyak dan bahan-bahan

kimia lainnya.

(3) General Cargo

General Cargo adalah barang-barang kiriman

biasa sehingga tidak perlu memerlukan penanganan

secara khusus, namun tetap harus memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dan aspek safety. Contoh

barang yang dikategorikan general cargo antara lain:

barang-barang keperluan rumah tangga, peralatan

kantor, peralatan olahraga, pakaian (garmen, tekstil)

dan lain-lain.

b) Bidang Petikemas

(1) Bongkar Muat Petikemas Domestik

(2) Bongkar Peti Kemas Ocean Going

2) Bidang Logistik

a) Freight Forwading

IPC Logistic menyediakan jasa distribusi dan

konsolidasi barang secara regular untuk kegiatan ekspor,

impor, dan domestic baik melalui darat,laut maupun udara.

Kami merupakan mitra terbaik bagi pelanggan dalam

pengiriman barang. Kami menyediakan moda transportasi,

Page 14: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

76

rute, angkutan, dan tarif yang terbaik sesuai dengan

kebutuhan dan pilihan pelanggan. Disamping itu, kami

senantiasa memonitor pergerakan barang dan

menginformasikannya kepada pelanggan secara berkala.

Dengan didukung oleh pengalaman serta teknologi

informasi yang handal dan modern, kami menawarkan

solusi untuk logistic dan distribusi barang pelanggan

dengan aman, cepat, dan tepat.

IPC Logistic memiliki jaringan freight forwarding yang

luas di seluruh dunia untuk memberikan pelayanan terbaik

bagi pelanggan dan meyakinkan barang pelanggan tiba di

tujuan dengan aman, cepat, dan tepat. Kami memiliki

kantor operasional di Jakarta untuk melayani kegiatan

freight forwarding di wilayah Indonesia bagian barat dan

kantor operasional di Surabaya untuk melayani kegiatan

freight forwarding di daerah Indonesia bagian timur. Kami

juga telah memiliki kantor perwakilan di beberapa daerah

di Indonesia untuk mendukung kegiatan operasional

Jakarta & Surabaya.

b) Warehouse and Distribution

IPC Logistic mengoperasikan gudang dan lapangan di

dalam area Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan

Page 15: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

77

Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. CDC Banda yang

berada di Pelabuhan Tanjung Priok memiliki luas gudang

10.000 M2 dengan lapangan seluas 4 hektar, digunakan

untuk menangani distribusi barang dan sebagai tempat

pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) antara Bea Cukai dan

Karantina.

Lokasi merupakan elemen kunci dalam distribusi

barang sehingga dengan keberadaan gudang kami di dalam

pelabuhan, distribusi barang dari pelabuhan ke gudang

consignee akan lebih mudah dan efisien.Gudang kami telah

dilengkapi dengan racking system, warehouse management

system, dan peralatan bongkar muat yang modern untuk

menunjang kegiatan penumpukan dan distribusi barang

yang lebih efisien sehingga diharapkan dapat berdampak

pada penurunan biaya logistic dan pemenuhan kepuasan

pelanggan.

c) Cargo Courier

IPC Logistic juga mengoperasikan unit usaha baru

yaitu MKE (Multi Kargo Ekspres). MKE berpusat di

Jakarta dan akan mengawali kegiatan usahanya langsung di

tiga kota besar yaitu Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Dan

pada tahapan selanjutnya, MKE akan memperluas wilayah

Page 16: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

78

operasinya hingga Sumatera dan Bali. Sebagai penyedia

jasa kurir, ketepatan jadwal pengiriman dan keamanan

barang tentusaja merupakan prioritas layanan. Pelanggan

dapat secara langsung mengakses data (informasi mengenai

barang) melalui apliksi web yang telah kami sediakan.

d) Custom Clearance

IPC Logistic membantu pelanggan untuk memenuhi

ketentuan kepabeanan dan instansi pemerintah lainnya

yang terkait dengan kegiatan ekspor impor dan

menginformasikan tahapan prosedur yang sedang berjalan

dalam proses clearance barang dan dokumen. Kami telah

berpengalaman dan menguasai peraturan kepabeanan

sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam penanganan

customs clearance.

e) Land Transportation

Sistem transportasi darat merupakan salah satu isu

penting dalam pergerakan barang. Oleh karenanya, kami

telah melengkapi seluruh armada truck dengan GPS dan

Transportation Management System untuk memonitor

setiap pergerakan truck sehingga pelanggan dapat lebih

mudah mengetahui posisi barangnya setiap saat. Dengan

armada baru dan supir yang berpengalaman, kami siap

Page 17: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

79

mengantarkan barang pelanggan ke tujuan dengan aman.

Kualitas pelayanan dan keamanan merupakan komitmen

kami dalam melayani pelanggan

f) Pasoso Railway Station

IPC Logistic mengoperasikan Pasoso Railway Station

yang berlokasi di sebelah barat CDC Banda dengan luas

14.383 M2. Pasoso Railway Station dilengkapi dengan

emplasemen untuk menangani angkutan petikemas via

kereta api dari Jakarta – Surabaya atau sebaliknya dan dari

Jakarta – Bandung atau sebaliknya. Pengiriman barang

melalui kereta api lebih cepat dan lebih aman dibandingkan

dengan angkutan darat lainnya. Waktu pengangkutan

dengan kereta api dari Jakarta – Surabaya sekitar 15 jam.

Kami memiliki prosedur operasi standar yang membuat

system angkutan petikemas via kereta api lebih aman

dengan harga yang kompetitif dan tiba di tujuan lebih

cepat.

g) Project Cargo

IPC Logistic menangani barang-barang berukuran besar

dan bernilai bagi pelanggan. Kami melayani kegiatan

project cargo yang dilaksanakan secara terpadu sehingga

barang dapat sampai di tujuan sesuai dengan perencanaan.

Page 18: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

80

h) Tracking

Sistem transportasi darat merupakan salah satu isu

penting dalam pergerakan barang. Oleh karenanya, kami

telah melengkapi seluruh armada truck dengan GPS dan

Transportation Management System untuk memonitor

setiap pergerakan truck sehingga pelanggan dapat lebih

mudah mengetahui posisi barangnya setiap saat. Dengan

armada baru dan supir yang berpengalaman, kami siap

mengantarkan barang pelanggan ke tujuan dengan aman.

Kualitas pelayanan dan keamanan merupakan komitmen

kami dalam melayani pelanggan.

d. Jenis / Status Pekerja

Pekerja di PT Multi Terminal Indonesia Cabang Surabaya

berjumlah 34 orang yang terdiri dari :

1) 5 orang ( Pekerja Tetap atau disebut dengan organik)

2) 28orang (Pekerja dengan status personal contract)

3) Kualifikasi level karyawan ini meliputi :

a) General Manager

b) Sekretaris

c) Manager

d) Staff

e) Koordinator/operator/admin.

Page 19: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

81

Pada Jenis/ Status Pekerja di PT Multi Terminal Indonesia

pada dasarnya terdapat 2 (dua) jenis pekerja yaitu pekerja waktu tidak

tertentu dan pekerja waktu tidak tertentu (pekerja tetap).Adapun hak

dan kewajiban dari pekerja kontrak dan pekerja tetap diantaranya ,

yaitu :

Hak bagi Pekerja Tetap dan Pekerja Kontrak di PT. Multi Terminal

Indonesia :

1. Menerima arahan pelaksanaan pekerjaan dari Pengusaha,

pengusaha disini yang dimaksud adalah GM (General

Manager).

2. Menggunakan ruangan kerja dan fasilitas kantor yang

diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

3. Memperoleh data dan informasi dari GM (General Manager)

tentang hal-hal yang diperlukan untuk kepentingan

pelaksanaan pekerjaan.

4. Menerima pembayaran upah dari GM sebagaimana yang diatur

dalam pasal 6 perjanjan kerja kontrak.

5. Memperoleh cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja

dengan persetujuan atasan langsung setelah pekerja tersebut

bekerja selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut.

Page 20: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

82

6. Mendapat kepesertaan dalam program jaminan social

kesehatan dan ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Kewajiban bagi Para Pekerja Tetap dan Pekerja Kontrak di PT. Multi

Terminal Indonesia :

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan ruang lingkup.

2. Berkoordinasi dengan General Manager untuk memperoleh

dan mendapatkan arahan terkait dengan pelaksanaan tugas.

3. Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada General

Manager secara berkala.

4. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen perusahaan.

5. Bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan.

6. Mematuhi peraturan dan menjaga image perusahaan.

Untuk Hak dan kewajiban pada pekerja kontrak dan pekerja

tetap pada PT. Multi Terminal Indonesia ini tidaklah berbeda. Hal

tersebut sesuai pada perjanjian kontrak kerja. Di dalam sebuah dunia

usaha, perjanjian antara pekerja dan pengusaha sangat dibutuhkan, hal

ini guna mengetahui dan memahami apa saja hak-hak para tenaga

kerja dan pengusaha serta kewajiban apa saja yang harus dilakukan

oleh tenaga kerja maupun pengusaha. Hak pengusaha adalah sesuatu

Page 21: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

83

yang harus diberikan pengusaha sebagai konsekuensi adanya buruh

yang bekerja padanya atau karena kedudukannya sebagai pengusaha

Hak bagi Pengusaha sebagai pihak pertama dalam perjanjian kerja

kontrak maupun perjanjian kerja tetap :

1. Memerintahkan pekerja untuk melaksanakan tugas sesuai

dengan ruang lingkup perusahaan.

2. Mengawasi pelaksanaan tugas para pekerja.

3. Menerima laporan pelaksanaan tugas dari para pekerja.

4. Melakukan evaluasi terhadap hasil tugas para pekerja.

5. Memberikan teguran/peringatan kepada pekerja apabila

dalam pelaksanaan tugas tersebut tidak sesuai atau

menyimpang dari ketentuan yang terdapat dalam perjanjian

kerja.

Kewajiban bagi Pengusaha sebagai pihak pertama dalam perjanjian

kerja kontrak maupun perjanjian kerja tetap :

1. Menyediakan ruang kerja,fasilitas dan perlengkapan

kantor.

2. Memberi data/ dokumen dan informasi yang diperlukan

para pekerja untuk pelaksanaan tugas.

Page 22: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

84

3. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada para

pekerja.

4. Membayar upah kepada para pekerja sebagaimana yang

telah diatur dalam surat perjanjian kerja

5. Mengikutsertakan para pekerja dalam program jaminan

social kesehatan dan ketenagakerjaan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Dalam pembahasan diatas dapat diketahui bahwa kewajiban

pengusaha, dapat dibagi dalam beberapa bagian. Dimana kewajiban

tersebut meliputi dari kewajiban membayar upah, kewajiban

memberikan istirahat/cuti, kewajiban mengurus perawatan dan

pengobatan, kewajiban memberikan surat keterangan dan juga

kewajiban dalam memberikan kesejahteraan atas prestasi pekerjanya.

Bagi ketentuan mendapatkan upah antara pekerja kontrak dan

pekerja tetap tidaklah jauh berbeda. Karena para pekerja disini pada

dasarnya memang bekerja untuk mendapatkan upah/bayaran dari

pengusaha. Dalam hal pengupahan juga dijelaskan sesuai dengan :

a. Penyesuaian upah dan penyesuaian pangkat, penyesuaian

ini telah diatur dan telah ditetapkan oleh pihak yang

berwenang mengatur upah para pekerja dan telah disetujui

Page 23: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

85

oleh GM. Dalam hal ini para pekerja kontrak dan pekerja

tetap akan mendapatkan gaji pada tiap bulan.

b. Tunjangan hari raya, untuk tunjangan hari raya para pekerja

juga mendapatkan sejumlah honorarium yang diterima per

bulan yang dikaitkan dengan masa kerja para pekerja

kontrak maupun tetap dengan perhitungan sesuai dengan

jumlah masa kerja dalam tiap bulan dan dikalikan dengan

besaran tunjangan hari raya keagamaan.

c. Dispensasi ijin meninggalkan pekerjaan, apabila ada

pekerja yang meninggalkan pekerjaan dan pekerja tersebut

mendapatkan tugas untuk keluar dari kantor maka pekerja

mendapatkan uang dengan nominal yang sesuai dengan

kebutuhan.

d. Pemotongan upah, dalam hal ini pemotongan upah yang

dimaksud adalah pemotongan untuk membayar jaminan

sosial yang setiap bulannya secara otomatis sudah

terpotong. Namun ada juga pemotongan upah terkait jam

kerja para pekerja. Apabila pekerja datang ke kantor

terlambat itu sudah mempengaruhi upah yang didapat. Hal

tersebut tidak semata-mata dilakukan oleh pihak

perusahaan namun apabila para pekerja saja datang tidak

tepat waktu maka tidak ada salahnya perusahaan

Page 24: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

86

melakukan hal tersebut. Di PT Multi Terminal Indonesia

penilaian dan evaluasi tugas dengan cara melakukan

penilaian dan evaluasi terhadap hasil pekerjaan dari para

pekerja secara periodik setiap bulannya.

e. Lembur dan perhitungan upah lembur, apabila para pekerja

mendapatkan lembur kerja secara otomatis upah yang

didapatkan pada saat gajian akan bertambah. Hal tersebut

juga sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pihak

perusahaan.

Selain itu, penilaian atas hasil kerja yang cukup memuaskan

dari para pekerja, General Manager memberikan sebuah apresiasi

dengan melakukan acara berlibur bersama dengan para pekerja yang

bekerja di PT. Multi Terminal Indonesia dan tanpa dipungut biaya

sepeserpun.

Bagi tempat dan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang

dimaksud yaitu adalah Kantor Cabang PT Multi Terminal Indonesia

yang berlokasi di Jalan Perak Barat Nomor 323 A Surabaya, Jawa

Timur ataupun wilayah lainnya yang sewaktu-waktu dapat dirubah

ataupun ditetapkan oleh General Manager. Sebagai contoh seperti

pekerja kontrak yang berada dibagian operasional mereka, mereka

Page 25: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

87

bekerja tidak setiap waktu berada di kantor. Mereka juga sewaktu-

waktu ditugaskan untuk keluar kantor demi tuntutan tugas kerja.

Waktu pelaksanaan kerja dilakukan berdasarkan peraturan dan

ketentuan yang berlaku pada peraturan perusahaan yaitu pukul 08.00-

17.00 WIB. Jadi, apabila pekerja yang sedang bekerja mendapatkan

tugas dari perusahaan untuk bekerja diluar maka jam kerja mereka

menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan kerja yang telah ditetapkan

oleh General Manager. Selain itu aturan tata tertib berlaku dan

dijalankan pada PT. Multi Terminal Indonesia. Jadi, para pekerja

kontrak, pekerja tetap maupun General Manager juga harus di patuhi.

Aturan tata tertib yang dimaksud adalah :

a. Hari Kerja , disini maksudnya adalah para pekerja harus

bekerja sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati

yaitu bekerja dari hari Senin-Sabtu.

b. Jam kerja dan waktu Istirahat , pada jam kerja telah

ditentukan dari pihak perusahaan yaitu pada pukul hari

senin (08.00-17.00) – hari Sabtu (08.00-10.00), sedangkan

untuk waktu istirahat yaitu pada pukul 12.00-13.00.

c. Hari Libur, untuk hari libur disini ditentukan sesuai

calendar yaitu hari minggu dan hari-hari besar keagamaan.

Page 26: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

88

d. Peraturan dan tata tertib perusahaan, maksudnya dalah

semua para pekerja harus mematuhi semua peraturan dan

tata tertib yang telah ditetapkan tidak hanya untuk pekerja

kontrak saja namun para pekerja seniorpun khususnya

pekerja tetap juga harus mematuhinya.

e. Kehadiran di Perusahaan, dalam kehadiran di perusahaan

ini maksudnya adalah absensi dari para pekerja. Adanya

daftar kehadiran inilah yang selalu diperhitungkan oleh

General Manager karena dari situlah bisa diketahui apakah

pekerja tersebut memang hadir di hari dimana ia bekerja

ataukah malah sebaliknya.

f. Datang Terlambat dan Pulang Cepat, meskipun terdapat

absensi dan jadwal yang telah dibuat dan ditetapkan namun

masih saja ada pekerja yang sering kali datang terlambat

dan pulang lebih awal. Dalam hal ini, General Manager

memang benar-benar harus memperhitungkan apakah

memang dari sekian banyak pekerja masih saja ada yang

datang tidak tepat waktu dan pulangnya juga mendahului

dari jam kerja yang telah ditetapkan.

g. Tidak Masuk Kerja, apabila para pekerja yang sedang

berhalangan hadir untuk melakukan pekerjaan di

perusahaan maka pekerja tersebut harus melapor pada

Page 27: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

89

pihak-pihak yang terkait untuk berhalangan hadir karena

sedang sakit. Berhalangan hadir disini juga bisa disebabkan

karena memang harus bertugas di luar kota namun hal

tersebut tidak semata-mata langsung dilakukan oleh pekerja

kecuali memang ada surat perintah tugas dari atasan.

B. Syarat dan Prosedur Pengangkatan Pekerja Waktu Tertentu Menjadi

Pekerja Tetap di PT. Multi Terminal Indonesia

Sumber Daya Manusia didalam PT Multi Terminal Indonesia atau yang

biasa disebut dengan IPC Logistic dibagi menjadi 2 yaitu Perjanjian Kerja

Waktu Tertentu / Pekerja kontrak dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu/

pekerja tetap. Perjanjian kerja dibagi dalam dua bentuk, yaitu dari bentuk

perjanjian secara lisan dan perjanjian secara tertulis dalam pasal 51 ayat 1

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Secara

normatif tertulis menjamin kepastian hak dan kewajiban para pihak, sehingga

jika terjadi perselisihanakan sangat membantu proses pembuktian dan

penyelesaian perselisihan.

Dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa perjanjian kerja yang dibuat secara

tertulis sekurang-kurangnya memuat keterangan antara lain :

a. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;

b. Nama, jenis kelamin, umur dan alamat pekerja/buruh;

Page 28: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

90

c. Jabatan atau jenis pekerjaan;

d. Tempat pekerjaan;

e. Besarnya upah dan cara pembayaran;

f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban

pengusaha;

g. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;

h. Tempat dan tanggal perjanjian dibuat;

i. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja

Jangka waktu perjanjian kerja dapat dibuat untuk waktu tertentu bagi

hubungan kerja yang dibatasi jangka waktu berlakunya dan waktu tidak

tertentu bagi hubungan kerja yang tidak dibatasi jangka waktu berlakunya

atau selesainya pekerjaan tertentu.

Ketentuan yang ada di dalam PT Multi Terminal Indonesia dapat

dijelaskan melalui :

1. Syarat Pengangkatan Pekerja kontrak (PKWT) menjadi Pekerja Tetap

(PKWTT)

Di PT Multi Terminal Indonesia Cabang Surabaya tersebut dijelaskan

berdasarkan Nota Dinas Nomor: KP.340 / 12 /5 / 1 / MTI-2017 :42

42 Page I PT Multi Terminal Indonesia-Surabaya, Rekruitmen Pekerja PKWTT-Pekerja Tetap,

http://ipclogistic.co.id/pdf/SK, Diakses tanggal 15 Juni 2017

Page 29: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

91

1) Bahwa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya

Manusia, Perusahaan akan melakukan rekruitmen Pekerja dengan

status PKWTT/ Pekerja Tetap. Pelaksanaan rekruitmen dimaksud akan

dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu untuk golongan Teknikal dan

golongan staff.

2) Tersebut butir 1 (satu) diatas, disampaikan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa dalam tahap pertama, rekruitmen akan dilaksanakan untuk

golongan Teknikal.

b. Bahwa calon pelamar adalah pekerja outsourcing dan personal

kontrak dengan persyaratan sebagai berikut :

1) Telah memiliki masa kerja selama 3 (tiga) tahun sampai

dengan tanggal 30 Juni 2017.

2) Usia maksimal 55 (lima puluh lima) tahun sampai dengan

tanggal 30 Juni 2017.

3) Mendapatkan surat rekomendasi dari 2 (dua) atasan masing-

masing dari Devisi/Cabang/Unit di lingkungan PT MTI.

3) Suhubungan butir 1 dan 2 tersebut, diminta kepada para Executive

Vice President, Senior Vice President dan General Manager di

lingkungan PT MTI untuk segera mensosialisasikan kepada para

pekerja outsourcing dan personal kontrak terkait rencana pelaksanaan

rekruitmen dimaksud.

Page 30: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

92

4) Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dan atas perhatiannya

diucapkan terima kasih.

Pada point 1 yang menjelaskan tentang golongan Teknikal adalah

golongan yang rangkingnya berada dipaling bawah seperti OB, dan

Operator. Dan maksud dari golongan staff adalah tenaga ahli. Mengacu

pada pasal 51 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang ketenagakerjaan :

(1) Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan.

(2) Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan

sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Bahwasannya dalam persyaratan tersebut PT Multi Terminal

Indonesia telah sesuai dengan apa yang telah tertuang di dalam Undang-

Undang-Undang Ketenagakerjaan. Hal ini berlaku umum dalam

pembentukan suatu perjanjian kerja di berbagai negara. Walaupun

demikian, banyak manfaatnya jika perjanjian kerja dibuat secara tertulis

dibandingkan dengan secara lisan karena apa-apa perselisihan tentang hak

dan kewajiban dalam hubungan kerja dapat diselesaikan dengan lebih

mudah.

Menurut hasil wawancara yang saya dapat dari Bapak Ryan Aulia

selaku SPV SDM & Umum PT Multi Terminal Indonesia, jadi PT Pelindo

Page 31: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

93

II itu sendiri berubah menjadi IPC logistic kemudian IPC Logistic tersebut

memiliki 12 kantor cabang pelabuhan yang tersebar di 10 provinsi dan 15

anak perusahaan termasuk PT MTI. Salah satunya adalah PT Multi

Terminal Indonesia yang juga bertransformasi menjadi IPC Logistic

Service sesuai dengan RUPS. Mengenai syarat dan prosedur tentang

pengangkatan pekerja waktu tertentu (pekerja kontrak) menjadi pekerja

waktu tidak tertentu juga diatur oleh IPC Logistic. Jadi, tidak semena-

mena PT Multi Terminal Indonesia membuat syarat dan prosedur

pengangkatan pekerja kontrak menjadi pekerja tetap harus terkoneksi

dengan IPC, sekalipun ada remonisasi untuk pengangkatan status pegawai

PT MTI tidak bisa menetapkannya, mengapa demikian? Karena IPC

merupakan salah satu pemegang saham di PT Multi Terminal Indonesia

sebesar 99 % dan 1 % dipegang oleh Kopermar (Koperasi Pegawai

Maritim). Kopermar atau Koperasi Pegawai Maritim itu sendiri

lingkungannya adalah koperasi yang diciptakan untuk pegawai-pegawai

yang bekerja di pelabuhan. 43

Dalam hal perekrutan pekerja itu sendiri diadakan setiap 2 sampai 3

tahun sekali dan juga melihat dari sisi perekonomian perusahaan. Di PT

Multi Terminal Indonesia Cabang Surabaya ini terakhir kali melakukan

perekrutan pekerja 4 atau 5 tahun yang lalu. Dan mengapa di tahun 2012

43 Hasil wawancara pada tanggal 15 Mei 2017 dengan SPV SDM & UMUM PT Multi Terminal

Indonesia Cabang Surabaya Bapak Ryan Aulia

Page 32: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

94

yang lalu tidak melakukan perekrutan alasannya adalah di tahun tersebut

perusahan PT Multi Terminal Indonesia sedang bertransformasi menjadi

IPC Logistic Service. Di tahun ini khususnya tahun 2017 perusahaan akan

membuka perekrutan untuk calon pegawai kontrak maupun perekrutan

calon pegawai tetap.

2. Prosedur pengangkatan Pekerja Waktu Tertentu (PKWT) menjadi Pekerja

Tetap (PKWTT)

Pada Prosedur pengangkatan pekerja di PT Multi Terminal Indonesia

fakta dilapangan telah dijelaskan didalam Nota Dinas seperti halnya diatas

bahwasannya yang dijelaskan di dalam point :

a. Seluruh berkas lamaran dan surat rekomendasi dikumpulkan di

Divisi/Cabang/Unit secara kolektif untuk diserahkan kepada Divisi

SDM & Umum Kantor Pusat paling lambat tanggl 19 Mei 2017

b. Pelamar yang memenuhi persyaratan akan diikutsertakan dalam tes

kesehatan (narkoba) dan tes psikologi (psikotest) dengan jadwal

yang akan diumumkan kemudian.

c. Adapun rencana pelaksanaan rekruitmen tahap kedua untuk

golongan staff akan diumumkan lebih lanjut

d. Tata kala rekruitmen pekerja tahun 2017 sebagaimana lampiran II

Proses pengangkatan Pekerja Waktu Tertentu (PKWT) menjadi

Pekerja Waktu Tidak Tertentu atau pegawai tetap secara normatif yang

Page 33: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

95

tertulis berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan Pasal 5944 menyatakan bahwa:

“(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk

pekerjaan tertentu yang menurutjenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya

akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :

a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;

b. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang

tidak terlalu lama danpaling lama 3 (tiga) tahun;

c. pekerjaan yang bersifat musiman; atau

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru,

atau produk tambahanyang masih dalam percobaan atau

penjajakan.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk

pekerjaan yang bersifat tetap.

(3) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang atau

diperbaharui.

(4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu

tertentu dapat diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya

boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu palinglama 1

(satu) tahun.

44 Pasal 59 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Page 34: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

96

(5) Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu

tertentu tersebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja

waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara

tertulis kepada pekerja/buruh yang bersangkutan.

(6) Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan

setelah melebihi masa tenggangwaktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya

perjanjian kerja waktu tertentu yang lama, pembaruan perjanjian kerja

waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama

2 (dua) tahun.

(7) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak memenuhi

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4),

ayat (5), dan ayat (6) maka demi hukum menjadi perjanjian kerja

waktu tidak tertentu.

(8) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pasal ini akan diatur lebih

lanjut dengan Keputusan Menteri.”

C. Permasalahan dari pihak PT Multi Terminal Indonesia dan PKWT

dalam memenuhi prosedur sebagai PKWTT

Permasalahan yang terjadi di PT. Multi Terminal Indonesia (IPC

Logistic) terdapat pekerja kontrak yang masih belum diangkat menjadi

pegawai tetap.Dari hasil wawancara yang saya dapatkan dari Bapak Ryan

Aulia mengenai permasalahan dari pihak PT Multi Terminal Indonesia dan

Pekerja Waktu Tertentu dalam memenuhi prosedur sebagai Pekerja Waktu

Page 35: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

97

Tidak Tertentu yaitu bermula dari SK atau Surat Keputusan yang dibuat oleh

Direksi serta dari penyaringan peserta. Dalam pasal 5 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

menjelaskan “Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN

untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik dalam

maupun di luar pengadilan”.45

Penyaringan yang di maksut disini adalah kita sebagai salah satu pihak

perusahaan tidak membeda-bedakan pekerja yang sudah dikontrak lama

maupun yang baru di kontrak bisa mengikuti perekrutan pegawai tetap ini

memang sudah layak untuk mengikuti seleksi perekrutan untuk menjadi

pegawai tetap. Jadi, apabila para pekerja kontrak yang sudah di kontrak 3

sampai 5 tahun juga bisa mendaftar berkali-kali dengan catatan seperti yang

sudah saya jelaskan.

Disamping itu, para pekerja yang mendaftar selain mendapatkan surat

rekomendasi dari pimpinan maupun dari SK perusahaan dia juga harus lolos

dalam berbagai macam seleksi yang diadakan oleh perusahaan seperti tes

psikologi , tes kesehatan . Didalam tes kesehatan ini pekerja tersebut harus

benar-benar tidak boleh buta warna , sehat jasmani dan rohani juga termasuk

syarat di dalam tes kesehatan ini. Selain itu para calon pegawai tetap juga

45Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

Page 36: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

98

harus melengkapi persyaratan-persyaratan seperti yang sudah di umumkan di

tiap-tiap perusahaan.

Ada hal yang sangat penting selain persyaratan diatas salah satunya

adalah penilaian dari pihak atasan perusahaan itu sendiri karena para pekerja

itu sejatinya selalu di perhatikan dengan benar dan sungguh-sungguh oleh

General Manager. Yang dimaksud disini salah satunya adalah tentang attitude

para pekerja. Secara tidak langsung para pekerja benar-benar di nilai

bagaimana dia bersosialisasi dengan rekan kerja , bagaimana cara dia

berkomunikasi dengan pihak atasan maupun cara berkomunikasi dengan

rekan kerja apakah memang dia benar-benar membawa nama baik perushaan

atau bahkan sebaliknya. Itu merupakan nilai plus yang akan diberikan dan

menjadi pertimbangan untuk General Manager dalam menilai para pekerjanya

tersebut.46

Namun demikian, Undang-undangKetenagakerjaan mengatur bahwa

untuk jenisperjanjian kerja waktu tertentu haruslah dibuatsecara tertulis. Jika

jenis perjanjian kerja tersebuttidak dibuat secara tertulis, maka perjanjian

kerjatersebut demi hukum berubah menjadi jenisperjanjian kerja waktu tidak

tertentu. Hal inisebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 57 ayat(1) dan ayat

(2) Undang-undang Ketenagakerjaan:

46 Hasil wawancara pada tanggal 15 Mei 2017 dengan SPV SDM & UMUM PT Multi Terminal

Indonesia Cabang Surabaya Bapak Ryan Aulia

Page 37: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

99

(1) Perjanjian kerja waktu tertentu dibuat secaratertulis dan harus

menggunakan bahasaIndonesia dan huruf latin.

(2) Perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuattidak secara tertulis

bertentangan denganketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dan

dinyatakan sebagai perjanjian kerjawaktu tidak tertentu.

Dalam Pasal 56 ayat (1) Undang-undang Ketenagakerjaan diatur

tentang lamanya waktu perjanjian kerja boleh dibuat baik untuk waktu

tertentu atau waktu tidak tertentu. Walaupun demikian, Undang-undang

Ketenagakerjaan membuat batasan untuk pembentukan perjanjian kerja waktu

tertentu. Tidak semua jenis pekerjaan boleh dibuat dalam perjanjian kerja

waktu tertentu.

Pasal 59 ayat (1) Undang-undang Ketenagakerjaan mengatur bahwa

perjanjian kerja waktu tertentu hanya boleh dibuat untuk pekerjaan tertentu

yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan berakhir dalam

waktu tertentu, yaitu: pekerjaan yang sekali selesai atau pekerjaan yang

sementara sifatnya; pekerjaan yang diperkirakan selesainya dalam waktu yang

tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun; pekerjaan yang bersifat

musiman; atau pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan

baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan. Oleh karena itu,

Pasal 59 ayat (2) Undang-undang Ketenagakerjaan menegaskan bahwa

Page 38: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

100

perjanjian kerja waktu tertentu tidak boleh dibuat untuk pekerjaan yang

bersifat tetap. Pembaruan PKWT hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali

maksimal 2 (dua) tahun.

Berdasarkan aturan hukum secara normatif tersebut maka jika ada

pekerja yang dikontrak 5 (lima) tahun maka pekerja secara otomatis hukum,

setelah 3 (tiga) bulan waktu ia bekerja menjadi pekerja tetap. Jadi PT Multi

Terminal Indonesia secara tidak langsung telah melanggar hukum karena

pekerja personal kontrak jika dilihat dari peraturan perundang – undangan

tersebut maka harusnya pekerja tersebut sudah diangkat menjadi pekerja tetap.

Namun fakta yang terjadi dilapangan tidaklah demikian.

Secara hukum dimana pekerja tidak tetap menjadi pekerja tetap secara

otomatis dalam kurun waktu selama ia bekerja menjadi pekerja tetap itu

menurut pendapat saya personal contract yang digunakan itu memungkinkan

bahwa baik disisi pekerjanya karena para pekerja disini dianggap diuntungkan

namun, disisi lain di bagian perusahaannya sendiri itu tidak menguntungkan

karena setiap sumber daya yang mereka serap itu kinerjanya semakin lama itu

belum tentu semakin baik. Ada beberapa pekerja yang secara fakta di

lapangan itu tidak bekerja secara baik karena terlalu terlena dengan kondisi

perusahaan yang ada dan sistem keuangan yang ada. Dan untuk itu, untuk

mengatasi hal-hal yang semacam itu dari pada perusahaan tersebut mengalami

pailit antara debit-kredit perusahaan untuk membayar pekerja itu kurang

Page 39: eprints.umm.ac.id › 37757 › 4 › jiptummpp-gdl-widyaayuna-50052... BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...Sejarah Berdirinya PT. Pelabuhan Indonesia II Sejarah PT Pelabuhan

101

maksimal maka, harus adanya prosedur untuk menyaring sumber daya

manusia yang berkualitas dan berkemampuan lebih untuk ditempatkan

dibidangnya sesuai dengan kapasitas yang dia miliki.