A 1

78
A 1 SURVEILANS CAMPAK

description

A 1. SURVEILANS CAMPAK. CAMPAK —Penyebab Kematian Utama Pada Anak-anak ( CFR : 1-2/1000) Global. Demam Kuning 2%. Penyebab kematian 1.6 juta anak karena PD3I selama tahun 2000. Hib 22%. Neonatal Tetanus 12%. Campak 48% (777,000 deaths). Difteri 0.2%. Pertusis 16%. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of A 1

Page 1: A 1

A 1

SURVEILANSCAMPAK

Page 2: A 1

CAMPAK —Penyebab Kematian Utama Pada Anak-anak (CFR : 1-2/1000) Global

M E A S L E S 2

Penyebab kematian 1.6 juta anak karena PD3I

selama tahun 2000

Campak48%

(777,000 deaths)

Demam Kuning 2%

Hib22%

NeonatalTetanus12%

Difteri0.2%

Pertusis16%

Page 3: A 1

Masalah Penyakit Campak di Dunia dan di Asean – Laporan th 2000

AFRIKA45%

AMERIKA2%

MEDI TR5%

EROPA3%

PS.BARAT10%

ASEAN35%

BGL8%

IND36%

INDO5%

NEP15%

SRL27%

THA7%

LAIN22%

GLOBAL: 831,597 kasus Asean: 61,975 kasus

Source: WHO/V&B/02.20

Page 4: A 1

Masalah kematian campak, di Dunia dan Asean, Laporan th 2002

AFRIKA45%

AMERIKA2%

MEDITR5%

EROPA3%

PAS.BARAT10%

ASEAN35%

BGL12%

IND59%

NEP10%

SRL0%

THA0%

MMR4%

INDO15%

BHU0%DPR0%

GLOBAL: 777,000 kematian ASEAN: 202,000 kematian

Source: WHO/V&B/02.20

Page 5: A 1

WHO/UNICEF Negara yang menjadi prioritas untuk menurunkan angka kematian campak

94 % kematian kasus campak berasal dari 45 negara

Page 6: A 1

Alasan terjadinya insiden campak yang cukup tinggi di Indonesia

Immune

Susceptible

Terjadinya KLB disebabkan tingginya Akumulasi populasi

rentan

Page 7: A 1

MEASLES SIA 2005 – 2007

Feb 2005 – Feb 2006

April 2006

August – Sept 2006

Februari 2007 Agustus 2007

Page 8: A 1

Regional Strategic Plan 2006-2009

Goal Pada tahun 2009, angka kematian campak dapat diturunkan sebesar

90% dibandingkan tahun 2000Tujuan Khusus :• Coverage 1 dosis secara Nasional >90%,

dan >80% di tingkat kabupaten pada tahun 2009

• Semua KLB dilaporkan dan diivestigasi• Individual record untuk semua kasus

campak apabila catch-up campaigns sudah dilaksanakan diseluruh wilayah

• Melaksanakan imunisasi campak dosis kedua

Page 9: A 1

Strategy untuk menurunkan angka kematian campak

1. Imunisasi rutin yg tinggi > 90%• Reaching Every District strategy

2. Pemberian Imunisasi dosis kedua• “Catch-up” campaign hanya satu kali • “Follow-up” campaigns setiap 3-4 tahun (<

5) • Campaigns dilaksanakan bersamaan dengan

(Vit A, polio, TT, kelambu, etc.)• Pemberian dosis kedua secara regular

4. Meningkatkan case management(Vitamin A - antibiotics)

3. Surveillance

Page 10: A 1

A 1

SURVEILANS MEASLES

Page 11: A 1

Tujuan Surveilans Campak

• Mengetahui perubahan epidemiologi campak (umur, status iminisasi, tempat, waktu) masukan program imunisasi

• Mengidentifikasi populasi resiko tinggi• Memprediksi dan mencegah terjadinya

KLB campak• Memantau kemajuan pemberantasan

campak

Page 12: A 1

• Integrasi Dengan Surveilans AFP dan TN– Surveilans Aktif RS (HBS)– Laporan bulanan puskesmas (form C-1)

• Penyelidikan KLB– Pemeriksaan Laboratorium– Peningkatan case management dengan pemberian

vitamin A

• SKD – KLB– Kasus– Prakasus

STRATEGI SURVEILANS CAMPAK

Page 13: A 1

SURVEILANS CAMPAK (1)A. RUTIN1. Di PUSKESMAS

Kasus catat dalam formulir C1, cek di sekitar tempat tinggal penderita kemungkinan ada kasus lain.(Dapat ditanyakan kepada keluarga penderita atau nakes terdekat)

2. Di RUMAH SAKIT (Surveilans Aktif)Kasus yang ditemukan , catat dalam form C-1,disampaikan ke Puskesmas untuk pengecekan lapangan.

Bila hasil pengecekan lapangan ditemukan ≥ 5 kasus campak dalam 3 minggu, maka dinyatakan sebagai KLB, selanjutnya dilakukan pelacakan KLB menggunakan Format C1 KLB.

3. Di KABUPATEN Setiap bulan laporan C1 Pusk dan RS direkap dlm form integrasi

Page 14: A 1

SURVEILANS CAMPAK (2)

• Definisi : 5 ks campak dlm 3 minggu mengelompok & punya hubungan epidemiology satu sama lain.

• Setiap KLB campak harus dilakukan PE dan pemeriksaan laboratorium darah untuk diagnosis dan urin untuk pemetaan virus

• Setiap KLB campak diberi nomor KLB.

• Setiap KLB campak segera dilaporkan untuk segera diambil darah dan urin oleh lab.

B. KLB

Page 15: A 1

Clinical Course of Measles and Active Case Finding

-18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8

(Date)Rash minus 18days is earliest

possible exposure date

(Date)Rash minus 4

days is probablestart of

infectiousness

(Date)Enter here the

date of theonset of rash

(Date)Rash plus 4

days is probableend of

infectiousness

Communicable Period

Incubation Period(7-18 days before Rash)

Prodrome (about 4 days)

Rash(about 4-8 days)

Page 16: A 1

0 7 14 21 28 35 42-7-14-210

2

4

6

8

10

RashOnset

Days after rash onset

IgG

IgM

Virus Excretion

Exposure

Relative levelsof antibodies

Antibody Response to Measles Virus

Infection

Page 17: A 1

KLB CAMPAK

Hasil penyelidikan mengetahui : Besar masalah

Memprediksi penyebab KLB

Masukan kepada program (Imunisasi, gizi, Pemda)

Page 18: A 1

Analisa Data

• Di setiap tingkat dilakukan analisa data minimal :– Kecendrungan kasus (SKD, evaluasi

program)– Spot map kasus campak dan KLB– Map akumulasi populasi rentan– Distribusi kasus kelompok umur dan

berdasarkan status imunisasi

Page 19: A 1

Evaluasi Pasca Campaign

• Kumpulkan data campak 1-3 thn sebelum campaign melalui :– Review Register RS dan Puskesmas 3 thn

sebelum campaign– Review Laporan KLB 3 tahun sebelum KLB

• Bandingkan data sebelum campaign dan sesudah campaign

Page 20: A 1

Penguatan Surveilans Campak

Meningkatkan kelengkapan laporan melalui :

– Pertemuan berkala di setiap tingkat (memanfaatkan semua potensi)

– Umpan balik berjenjang minimal setiap 3 bulan

– Supportive supervisi (manfaatkan semua potensi)

Page 21: A 1

A 1

CONTOH ANALISISSEDERHANA

CAMPAK

Page 22: A 1

Cases, CFR and Freq.of Measles Outbreak 1990-2006 (Nov)

0500

10001500200025003000350040004500ca

ses

020406080100120140160180200

caseCFRFreq

case 4128 2940 3154 3117 1804

CFR 1.2 0.31 1.4 1.23 0.9

Freq 174 91 128 74 68

2002 2003 2004 2005 2006

Campaign

Page 23: A 1

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2001 2002 2003 2004 2005 20060102030405060708090100

Cases EPI coverage

Jumlah kasus dan cakupan Imunisasi Campak di Puskesmas….., Tahun (1989 - 2003)

Campaign

Page 24: A 1

Total kasus campak in 2004 = 29171, 1 titik = 50 kasus campak

Jmlh Populasi rentan campak 5 tahun ( 2002 – 2006 )Kabupaten : Banyuwangi

= 1000 balita= 500 balita= 100 balita

Distribusi Kasus Campak Tahun 2006, Kabupaten : Banyuwangi

Page 25: A 1

Distribusi Balita Rentan dan Kasus Campak Per Kabupaten 2002-2006 Propinsi Kalsel

= 500 balita rentan= 300 balita rentan= 200 balita rentan

Δ

Δ

Δ = KLB Campak

= 50 kasus Campak

Page 26: A 1

Measles Outbreak 2005

Page 27: A 1

Reported Measles Cases* by ProvincesIndonesia, 2004

Update as Feb 2006

Total measles cases in 2004 = 291711 = 50 measles cases (Dots are randomly placed within province)

*Source : Measles cases reported through routine surveillance (submitted by Indonesia for year 2004)

Page 28: A 1

Source: de Quadros, C.A., et al. (JAMA-January 17, 1996) PAHO

500,000 bayi lahir

Cakupan campak = 90%

450,000 di vaksinasi

vaccine efficacy = 90%

50,000 tak divaksinasi

405,000 kebal 45,000 divaksinasiTetapi tak kebal

plus

405,000 kebal 95,000 rentan

Population immunity = 81%

Page 29: A 1

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

1999 2001 2003

Kasus(%)

Tahun

Proporsi Kelompok Umur Kasus KLB Campak 1999-2005

No Age Distr.

(> 14)

(5 - 14)

(0 - 4)

Page 30: A 1

Status Imunisasi Penderita Campak di Propinsi Kalsel 2003-2006

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

2003 2004 2005 2006

tak tahu1-2 dosis0 dosis

Page 31: A 1

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Kasus (%)

1999 2000 2001 2002 2003 2004

Tahun

Proporsi Kasus Campak Menurut Gol Umur 1999-2004 Data Rutin

>15th5-14th1-4th<1th

Page 32: A 1

Measles Insidence per 10.000 popupation by Age Group Indonesia 1997 - 2004

(Routine Data)

0

4

8

12

16

20

Umur < 1 th 8.62 14.9 18.14 11.6 5.3 4.1 6.8 7.1

Umur 1-4 th 5.04 10.82 15.57 8.3 3.6 3.6 5.4 5.3

Umur 5-14 th 2.44 4.56 6.14 4.7 2.1 1.8 2.15 2.1

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004

Page 33: A 1

0 dose63%

'1-2 dose12%

Tak tahu25%

Distribusi kasus KLB campak menurut golongan umur dan status imunisasi

Kalsel th 2005

<1 th5%

10-14 th8%5-9 th

24%

1-4 th63%

Group of Age Immunization status

Data as of 01 November 2005

*do not include missing data

Page 34: A 1

Terimakasih

Page 35: A 1

Surveilans CampakDI PUSKESMAS (1) :

1. Setiap kasus campak dicatat dlm form W2 dan C1 (Rutin) Form W2 untuk SKD, dikirim mingguan. Form C1, individual report, dikirim bulanan.

2. Setiap KLB lakukan : Segera lapor ke Kabupaten Semua KLB Lakukan Penyelidikan dan ambil spesimen urin dan

darah Semua hasil penyelidikan didokumentasikan Bila Kabupaten tidak ikut dalam pelacakan, maka hasil penyelidikan

laporkan ke kabupaten.

3. Buat absensi dan dokumentasi pengiriman laporan bulanan dan laporan KLB ke kabupaten.

Page 36: A 1

DI PUSKESMAS (2)4. Lakukan Pengolahan data dalam bentuk :

Distribusi kasus perdesa (Spot map) Kecendrungan kasus setiap minggu (Grafik mingguan) dan kecendrungan bulanan maupun tahunan Kelompok umur dan status imunisasi kasus (Grafik batang, pie ) Spotmap cakupan imunisasi campak Data kumulatif suceptible (anak yang tidak imunisasi)

5. Lakukan Analisa Data Tentukan daerah Resiko tinggi Informasikan kepada pengelola program imunisasi Perketat pelaksanaan surveilans di daerah resiko tinggi

Catatan : Di tingkat puskesmas, data campak adalah individual

Surveilans Campak

Page 37: A 1

DI RUMAH SAKIT :• Kabupaten melaksanakan Surveilans aktif setiap minggu yg diintegrasikan dengan Surveilans AFP• Bila ada kasus campak catat dalam form C-1

Surveilans Campak

Page 38: A 1

Surveilans CampakKABUPATEN (1) :

1. Laporan C1 puskesmas dan laporan surveilans aktif RS direkap dalam laporan integrasi (Rutin)Buat absensi penerimaan laporan W2Kirim laporan integrasi setiap bulan ke propinsi

2. Setiap KLB lakukan :• Segera lapor ke Propinsi• Semua KLB Lakukan Penyelidikan dan ambil spesimen urin dan

darah• Semua hasil penyelidikan didokumentasikan• Semua KLB direkap dalam formulir PWS KLB, setiap bulan

dilaporkan ke propinsi.

3. Buat umpan balik setiap 3 bulan ke RS dan puskesmas yang memuat :• Absensi penerimaan laporan (W2, C1 dan STP) dan analisis

sederhana tentang isu-isu penting.

Page 39: A 1

A 1Epidemiologi Campak

• Kejadiannya di seluruh dunia• Reservoir: manusia, belum diketahui pada binatang• Karier asimtomatis tidak terdokumentasi• Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi melalui udara ( sampai 2 jam setelah seseorang dengan campak meninggalkan ruangan ).• Sangat menular, >90 % diantara kelompok orang rentan.

Page 40: A 1

Virus Campak

• Pertama kali dikenal abad ke 7• Sangat mudah menular• Pada umumnya terjadi pada anak-anak• Paramyxovirus (RNA), jenis Morbillivirus• Mudah rusak terhadap panas dan cahaya.

Page 41: A 1

• Penularan melalui pernapasan

Penularan

• Waktu Penularan: 4 hr sebelum dan 4 hr setelah rash

• Penularan maksimum pada 3-4 hr setelah rash

Page 42: A 1

Gejala CAMPAK

Hari 1-3 :•Panas makin hari makin •Mata merah dan sakit bila kena cahaya. •Anak batuk/pilek

Page 43: A 1

Hari 3- 4 :• Panas agak turun• Timbul bercak-bercak

merah pada kulit dimulai dibelakang telinga menjalar ke muka

• Mata bengkak terdapat cairan kuning kental

• Seluruh tubuh terlihat bercak-bercak.

Page 44: A 1

Hari 4 – 6 :• Bercak berubah menjadi

kehitaman dan mulai mengering• Selanjutnya mengelupas

secara berangsur-angsur• Akhirnya kulit kembali

seperti semula tanpa

menimbulkan bekas

Page 45: A 1

PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT CAMPAK

Page 46: A 1

Gambaran Laboratorium

SEROLOGI

Metode Elisa Serum dengan IgM capture by CDC

IgM : respon pertama terhadap imunisasi atau infeksi virus dan menetap sampai 1-2 bulan.

IgM positif: 3 hr– 28 hr setelah rash.

IgG : akan terbentuk kemudian dan menetap sampai beberapa tahun.Bila untuk keperluan diagnosis

dibutuhkan 2 spesimen dengan interval waktu 10 – 30 hr karena berdasarkan peningkatan titer antibodi

Page 47: A 1

ISOLASI Tidak direkomendasikan untuk rutin diagnosis

campak Sangat penting untuk mengetahui strain virus asli

suatu wilayah. Spesimen: Urin, cairan nasofaring, swab tenggorok Pengambilan spesimen tidak boleh lebih dari 7 hr

setelah rash Hasil yang positif akan dikirimkan ke Lab. Rujukan

di CDC Atlanta untuk genotyping (mengidentifikasi strain virus)

LANJUTAN: LABORATORIUM CAMPAK

Page 48: A 1

Diare, Radang Telinga Tengah, Pneumonia,Encepalitis, Meninggal

Komplikasi Campak

Page 49: A 1

• Usia

• Malnutrisi

• Populasi Padat

• Defisiensi Immunitas

• Defisiensi Vitamin A

Faktor RisikoKomplikasi Campak

Page 50: A 1

• Diare

• Bronkhopneumonia

• Pneumonia

• Malnutrisi

• Otitis media

• Ulkus mucosa mulut

• Komplikasi mata

Sering

a. Encephalitisb. Myocarditisc. Pneumothoraxd. Pneumomediastinume. Appendicitisf. Subacute sclerosing

panencephalitis (SSPE)

Jarang

Komplikasi

Page 51: A 1

Komplikasi BeratCampak

Page 52: A 1

Defisiensi Vitamin A dan Komplikasi Campak Berat

Page 53: A 1

Pengobatan• Simptomatis ( Bila Tidak ada komplikasi )

Rawat Jalan atau Rumah• Antibiotika ( Bila ada komplikasi )

Rumah Sakit• VITAMIN A:

1. Melindungi mukosa (mencegah komplikasi)

2. Mencegah komplikasi mata3. Dosis = usia, 3x: saat ditemukan, 1 hr

kemudian dan 2 minggu kemudian.

Page 54: A 1

MANAJEMEN KASUS CAMPAK

KOMPONEN ESENSIAL:- Menghilangkan gejala- Menyediakan Nutrisi (Diet TKTP)- Menyediakan vitamin A- Memberikan Pengertian tentang

Penyakit Campak kepada orang

tua(Ibu)

Page 55: A 1

Manajemen Kasus Campak

Page 56: A 1

Penyelidikan KLB Campak

- PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGY : - Waktu, Tempat, Orang

– PEMERIKSAAN LABORATORIUM :• Darah (IgM : Untuk penetapan diagnosa)• Urine ( Identifikasi Jenis Virus Campak)

– CASE MANAGEMENT• Pemberian vit A utk mencegah komplikasi• Pengobatan komplikasi

Page 57: A 1

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI• Mengetahui epidemiologi campak:• Data yang dikumpulkan :

– Populasi teresiko (sesuai umur kasus)– Cakupan imunisasi minimal 5 th terakhir di desa

KLB– Asesibilitas ke pelayanan kesehatan (rural/urban)– Chold chain puskesmas– Kasus (Umur, status imunisasi, status gizi,

alamat, gejala, tgl sakit, dll sesuai form C1)• Mengetahui penyebab terjadi KLB campak

• Memberikan masukan kepada program imunisasi

Page 58: A 1

Pemeriksaan Laboratorium

• Tujuan :– Utk. penegakan diagnosa (IgM +) yang diperiksa

darah vena 5 ml. Minimal 3 hari setelah rash.– Untuk mengetahui tipe virus campak, yang diperiksa

urin pagi maksimal 7 hari setelah rash.• Oleh sebab itu, setiap KLB campak segera

dilaporkan karena segera akan diambil darah dan urin oleh lab Surabaya.

Page 59: A 1

DATA1. VARIABLE DATA

a. Tempat (Kabupaten/Puskesmas)b. Golongan Umur dalam tahun (<1) (1-4) (5-9) (10-14) (15 >)c. Jumlah kasus menurut status Imunisasi: Imunisasi/Tdk

Imunisasi; Tidak jelas imunisasi.d. Jumlah kasus Mati

2. JENIS DATAa. Rutin: aggregate b. KLB: individual, dengan tambahan variable:

Tgl. Mulai sakit, Tgl. Mulai Rash; dan Vit. A.

Page 60: A 1

DATA LANJUTAN

3. SUMBER DATARutin

a. Puskesmas dan Ruang lingkupnya (Pustu, Bides, Posyandu, Pusling)

b. RSKLB

4. WAKTU PELAPORANa. Mingguan: W2 (bersama dengan penyakit potensial KLB

lainnya).b. Rutin : Bulanan C-1 (Puskesmas), Integrasi (Kab & Prop)c. KLB : Bulanan (Propinsi dan Kab/Kota)

Setiap waktu segera setelah investigasi (Puskesmas)

Page 61: A 1

Pasca Campaign Campak(Melakukan Evaluasi Campaign)

• Kumpulkan data campak 1-3 thn sebelum campaign melalui :– Lakukan review register RS dan Puskesmas 1 – 3 thn

sebelum campaign– Catat di format C-1

• Kumpulkan data campak sesudah campaign melalui :– Surveilans aktif RS– Surveilans puskesmas

• Buat grafik data sebelum campaign dan sesudah campaign

Page 62: A 1

SKD-KLB CampakTujuan SKD-KLB campak :

Dapat terantisipasi setiap kemungkinan KLB campak

1. SKD Pra-kasus : Daerah Cakupan imunisasi campak rendah dan

adanya akumulasi populasi rentan yang mengelompok.

Kepadatan penduduk, daerah urban/gizi buruk, pengungsi.

2. SKD Kasus : (Waktu,Tempat, Orang) Mengamatai adanya kecendrungan peningkatan

kasus.

Page 63: A 1

KLB CAMPAK

• Definisi : 5 kasus campak dalam 3 minggu yg mengelompok & punya hubungan epidemiology satu sama lain.

• Setiap KLB campak harus dilakukan penyelidikan dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk pemetaan virus dan diagnosis

• Setiap KLB campak diberi nomor KLB.• Setiap KLB campak segera dilaporkan untuk

segera diambil darah dan urin oleh lab.

Page 64: A 1
Page 65: A 1

MEASLES CASES (ROUTINE REPORT) 2006

Data as of 15 Jan’07Copleteness of report :Hosptl : 78,1 %Hc : 28,6 %

Page 66: A 1

MEASLES OUTBREAKS 2006

1440TOTAL

24

106

78

113

1

93

212

19

348

320

126

Central

322+421

671

399

Province

Jateng12

SULAWESI UTARA11

GORONTALO10

DKI JAKARTA9

KALIMANTAN BARAT8

D.I.YOGYAKARTA7

BANGKA BELITUNG6

MALUKU UTARA5

SUMATERA SELATAN4

JAWA BARAT3

SULAWESI SELATAN2

KALIMANTAN SELATAN1

PROVINCENO

Jatim = 46 KLB ???

Page 67: A 1

Measles Outbreak 2005

Page 68: A 1

3518 3370

4434

28712437

48075530

2612

992 1073

19881225

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

TREN KASUS CAMPAK (KLINIS) DI JATIM TAHUN 2004 – 2011

Page 69: A 1

-50

0

50

100

150

200

250

2008 2009 2010 2011

Jml kasus

TREN KASUS CAMPAK PER BULAN DI JAWA TIMURTAHUN 2008 s/d 2011

Jml kasus

Page 70: A 1

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

>15 th

10-14th

5-9 th

1-4 th

<1 th

TREN KASUS CAMPAK (KLINIS) MENURUT GOL.UMUR DI JATIM TAHUN 2004-2011

Page 71: A 1

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 20110

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Cases EPI coverage

KASUS CAMPAK & CAKUPAN IMUNISASI DI JATIM TH 2000 – 2011

Kampanye campak

Kampanye campak

Page 72: A 1

0

50

100

150

200

250

300

<1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th >15 th

TOTAL IMM

0

30

60

90

120

150

180

210

< 1 TH 1- 4 TH 5- 9 TH 10- 14 TH >15 TH

TOTAL IMM

0

50

100

150

200

250

300

<1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th >15 th

TOTAL IMM

0

30

60

90

120

150

180

210

< 1 TH 1- 4 TH 5- 9 TH 10- 14 TH >15 TH

TOTAL IMM

KASUS CAMPAK KLINIS MENURUT STATUS IMUNISASI DI JATIM TH. 2008-2011

2008 2009

2010 2011

Page 73: A 1

SEBARAN KLB CAMPAK (klinis) DI JAWA TIMUR 2007 – 2011

2008

2009

2008 2010

2011

Page 74: A 1

Hasil Kegiatan CBMS (Case Based Measles Surveillance) di Jawa Timur Tahun 2011

JML Spes.

JML Kab.Ko JML Campak +JML Rubela +

020406080100120140160

(31.6%)

(36%) (18.7%)(31.6%)

Page 75: A 1

MASALAH (1)1. Masih ada KLB Campak (klinis) yang ternyata “ KONFIRM CAMPAK “ - masih ada ancaman potensi timbulnya KLB lagi

2. Masih ada kasus Campak yg status imunisasinya “ NEGATIF ” - masih adanya kelompok rentan

3. Masih adanya kasus campak dengan status imunisasi “ POSITIF “

- Kualitas Imunisasi ( … ? ), efikasi vaksin (..?) 4. SKD – KLB belum berjalan dengan baik - Setiap 1 kasus harus dilacak belum berjalan

Page 76: A 1

MASALAH (2)

5. Sosbud : Campak penyakit biasa tradisional treatment - kemungkinan masih ada kasus “TAK TERLAPORKAN “

6. PWS Campak belum optimal - Pemetaan desa risiko tinggi belum dilakukan. - Kalaupun sudah dilakukan belum diaplikasikan - Belum optimal mengkaitkan Campak vs Cak.imm 7. Cross notifikasi belum optimal ( antar desa, antar PKM & antar Kab/Kota )

8. “ CBMS “ (Case Based Measles Surveillance) Tahun 2011 belum optimal.

Page 77: A 1

Pelaksanaan Penguatan Surveilans Campak

• Memanfaatkan semua pertemuan untuk validasi data minimal 2 x pertahun di setiap tingkat

• Setiap kegiatan pertemuan, dimanfaatkan untuk meningkatkan kelengkapan laporan

• Umpan balik berjenjang setiap 3 bulan

Page 78: A 1

RANGKUMANMasalah :• Belum semua kasus campak terlaporkan• Kelengkapan laporan sangat rendah• Belum ada kajian campak yang dapat menjadi dasar pelaksanaan

program imunisasi.• Belum semua KLB campak dilaporkan dan dilakukan penyelidikan • Penyelidikan yang dilakukan belum sesuai standar

Tindak Lanjut :• Laporkan semua kasus campak• Lakukan kajian data, terutama untuk mengetahui daerah resiko tinggi,

gambaran epidemiologi campak pasca campaign• Laporkan dan Lakukan penyelidikan untuk setiap KLB campak• Beri umpan balik secara teratur