A 1
description
Transcript of A 1
A 1
SURVEILANSCAMPAK
CAMPAK —Penyebab Kematian Utama Pada Anak-anak (CFR : 1-2/1000) Global
M E A S L E S 2
Penyebab kematian 1.6 juta anak karena PD3I
selama tahun 2000
Campak48%
(777,000 deaths)
Demam Kuning 2%
Hib22%
NeonatalTetanus12%
Difteri0.2%
Pertusis16%
Masalah Penyakit Campak di Dunia dan di Asean – Laporan th 2000
AFRIKA45%
AMERIKA2%
MEDI TR5%
EROPA3%
PS.BARAT10%
ASEAN35%
BGL8%
IND36%
INDO5%
NEP15%
SRL27%
THA7%
LAIN22%
GLOBAL: 831,597 kasus Asean: 61,975 kasus
Source: WHO/V&B/02.20
Masalah kematian campak, di Dunia dan Asean, Laporan th 2002
AFRIKA45%
AMERIKA2%
MEDITR5%
EROPA3%
PAS.BARAT10%
ASEAN35%
BGL12%
IND59%
NEP10%
SRL0%
THA0%
MMR4%
INDO15%
BHU0%DPR0%
GLOBAL: 777,000 kematian ASEAN: 202,000 kematian
Source: WHO/V&B/02.20
WHO/UNICEF Negara yang menjadi prioritas untuk menurunkan angka kematian campak
94 % kematian kasus campak berasal dari 45 negara
Alasan terjadinya insiden campak yang cukup tinggi di Indonesia
Immune
Susceptible
Terjadinya KLB disebabkan tingginya Akumulasi populasi
rentan
MEASLES SIA 2005 – 2007
Feb 2005 – Feb 2006
April 2006
August – Sept 2006
Februari 2007 Agustus 2007
Regional Strategic Plan 2006-2009
Goal Pada tahun 2009, angka kematian campak dapat diturunkan sebesar
90% dibandingkan tahun 2000Tujuan Khusus :• Coverage 1 dosis secara Nasional >90%,
dan >80% di tingkat kabupaten pada tahun 2009
• Semua KLB dilaporkan dan diivestigasi• Individual record untuk semua kasus
campak apabila catch-up campaigns sudah dilaksanakan diseluruh wilayah
• Melaksanakan imunisasi campak dosis kedua
Strategy untuk menurunkan angka kematian campak
1. Imunisasi rutin yg tinggi > 90%• Reaching Every District strategy
2. Pemberian Imunisasi dosis kedua• “Catch-up” campaign hanya satu kali • “Follow-up” campaigns setiap 3-4 tahun (<
5) • Campaigns dilaksanakan bersamaan dengan
(Vit A, polio, TT, kelambu, etc.)• Pemberian dosis kedua secara regular
4. Meningkatkan case management(Vitamin A - antibiotics)
3. Surveillance
A 1
SURVEILANS MEASLES
Tujuan Surveilans Campak
• Mengetahui perubahan epidemiologi campak (umur, status iminisasi, tempat, waktu) masukan program imunisasi
• Mengidentifikasi populasi resiko tinggi• Memprediksi dan mencegah terjadinya
KLB campak• Memantau kemajuan pemberantasan
campak
• Integrasi Dengan Surveilans AFP dan TN– Surveilans Aktif RS (HBS)– Laporan bulanan puskesmas (form C-1)
• Penyelidikan KLB– Pemeriksaan Laboratorium– Peningkatan case management dengan pemberian
vitamin A
• SKD – KLB– Kasus– Prakasus
STRATEGI SURVEILANS CAMPAK
SURVEILANS CAMPAK (1)A. RUTIN1. Di PUSKESMAS
Kasus catat dalam formulir C1, cek di sekitar tempat tinggal penderita kemungkinan ada kasus lain.(Dapat ditanyakan kepada keluarga penderita atau nakes terdekat)
2. Di RUMAH SAKIT (Surveilans Aktif)Kasus yang ditemukan , catat dalam form C-1,disampaikan ke Puskesmas untuk pengecekan lapangan.
Bila hasil pengecekan lapangan ditemukan ≥ 5 kasus campak dalam 3 minggu, maka dinyatakan sebagai KLB, selanjutnya dilakukan pelacakan KLB menggunakan Format C1 KLB.
3. Di KABUPATEN Setiap bulan laporan C1 Pusk dan RS direkap dlm form integrasi
SURVEILANS CAMPAK (2)
• Definisi : 5 ks campak dlm 3 minggu mengelompok & punya hubungan epidemiology satu sama lain.
• Setiap KLB campak harus dilakukan PE dan pemeriksaan laboratorium darah untuk diagnosis dan urin untuk pemetaan virus
• Setiap KLB campak diberi nomor KLB.
• Setiap KLB campak segera dilaporkan untuk segera diambil darah dan urin oleh lab.
B. KLB
Clinical Course of Measles and Active Case Finding
-18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
(Date)Rash minus 18days is earliest
possible exposure date
(Date)Rash minus 4
days is probablestart of
infectiousness
(Date)Enter here the
date of theonset of rash
(Date)Rash plus 4
days is probableend of
infectiousness
Communicable Period
Incubation Period(7-18 days before Rash)
Prodrome (about 4 days)
Rash(about 4-8 days)
0 7 14 21 28 35 42-7-14-210
2
4
6
8
10
RashOnset
Days after rash onset
IgG
IgM
Virus Excretion
Exposure
Relative levelsof antibodies
Antibody Response to Measles Virus
Infection
KLB CAMPAK
Hasil penyelidikan mengetahui : Besar masalah
Memprediksi penyebab KLB
Masukan kepada program (Imunisasi, gizi, Pemda)
Analisa Data
• Di setiap tingkat dilakukan analisa data minimal :– Kecendrungan kasus (SKD, evaluasi
program)– Spot map kasus campak dan KLB– Map akumulasi populasi rentan– Distribusi kasus kelompok umur dan
berdasarkan status imunisasi
Evaluasi Pasca Campaign
• Kumpulkan data campak 1-3 thn sebelum campaign melalui :– Review Register RS dan Puskesmas 3 thn
sebelum campaign– Review Laporan KLB 3 tahun sebelum KLB
• Bandingkan data sebelum campaign dan sesudah campaign
Penguatan Surveilans Campak
Meningkatkan kelengkapan laporan melalui :
– Pertemuan berkala di setiap tingkat (memanfaatkan semua potensi)
– Umpan balik berjenjang minimal setiap 3 bulan
– Supportive supervisi (manfaatkan semua potensi)
A 1
CONTOH ANALISISSEDERHANA
CAMPAK
Cases, CFR and Freq.of Measles Outbreak 1990-2006 (Nov)
0500
10001500200025003000350040004500ca
ses
020406080100120140160180200
caseCFRFreq
case 4128 2940 3154 3117 1804
CFR 1.2 0.31 1.4 1.23 0.9
Freq 174 91 128 74 68
2002 2003 2004 2005 2006
Campaign
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2001 2002 2003 2004 2005 20060102030405060708090100
Cases EPI coverage
Jumlah kasus dan cakupan Imunisasi Campak di Puskesmas….., Tahun (1989 - 2003)
Campaign
Total kasus campak in 2004 = 29171, 1 titik = 50 kasus campak
Jmlh Populasi rentan campak 5 tahun ( 2002 – 2006 )Kabupaten : Banyuwangi
= 1000 balita= 500 balita= 100 balita
Distribusi Kasus Campak Tahun 2006, Kabupaten : Banyuwangi
Distribusi Balita Rentan dan Kasus Campak Per Kabupaten 2002-2006 Propinsi Kalsel
= 500 balita rentan= 300 balita rentan= 200 balita rentan
Δ
Δ
Δ = KLB Campak
= 50 kasus Campak
Measles Outbreak 2005
Reported Measles Cases* by ProvincesIndonesia, 2004
Update as Feb 2006
Total measles cases in 2004 = 291711 = 50 measles cases (Dots are randomly placed within province)
*Source : Measles cases reported through routine surveillance (submitted by Indonesia for year 2004)
Source: de Quadros, C.A., et al. (JAMA-January 17, 1996) PAHO
500,000 bayi lahir
Cakupan campak = 90%
450,000 di vaksinasi
vaccine efficacy = 90%
50,000 tak divaksinasi
405,000 kebal 45,000 divaksinasiTetapi tak kebal
plus
405,000 kebal 95,000 rentan
Population immunity = 81%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1999 2001 2003
Kasus(%)
Tahun
Proporsi Kelompok Umur Kasus KLB Campak 1999-2005
No Age Distr.
(> 14)
(5 - 14)
(0 - 4)
Status Imunisasi Penderita Campak di Propinsi Kalsel 2003-2006
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
2003 2004 2005 2006
tak tahu1-2 dosis0 dosis
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Kasus (%)
1999 2000 2001 2002 2003 2004
Tahun
Proporsi Kasus Campak Menurut Gol Umur 1999-2004 Data Rutin
>15th5-14th1-4th<1th
Measles Insidence per 10.000 popupation by Age Group Indonesia 1997 - 2004
(Routine Data)
0
4
8
12
16
20
Umur < 1 th 8.62 14.9 18.14 11.6 5.3 4.1 6.8 7.1
Umur 1-4 th 5.04 10.82 15.57 8.3 3.6 3.6 5.4 5.3
Umur 5-14 th 2.44 4.56 6.14 4.7 2.1 1.8 2.15 2.1
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
0 dose63%
'1-2 dose12%
Tak tahu25%
Distribusi kasus KLB campak menurut golongan umur dan status imunisasi
Kalsel th 2005
<1 th5%
10-14 th8%5-9 th
24%
1-4 th63%
Group of Age Immunization status
Data as of 01 November 2005
*do not include missing data
Terimakasih
Surveilans CampakDI PUSKESMAS (1) :
1. Setiap kasus campak dicatat dlm form W2 dan C1 (Rutin) Form W2 untuk SKD, dikirim mingguan. Form C1, individual report, dikirim bulanan.
2. Setiap KLB lakukan : Segera lapor ke Kabupaten Semua KLB Lakukan Penyelidikan dan ambil spesimen urin dan
darah Semua hasil penyelidikan didokumentasikan Bila Kabupaten tidak ikut dalam pelacakan, maka hasil penyelidikan
laporkan ke kabupaten.
3. Buat absensi dan dokumentasi pengiriman laporan bulanan dan laporan KLB ke kabupaten.
DI PUSKESMAS (2)4. Lakukan Pengolahan data dalam bentuk :
Distribusi kasus perdesa (Spot map) Kecendrungan kasus setiap minggu (Grafik mingguan) dan kecendrungan bulanan maupun tahunan Kelompok umur dan status imunisasi kasus (Grafik batang, pie ) Spotmap cakupan imunisasi campak Data kumulatif suceptible (anak yang tidak imunisasi)
5. Lakukan Analisa Data Tentukan daerah Resiko tinggi Informasikan kepada pengelola program imunisasi Perketat pelaksanaan surveilans di daerah resiko tinggi
Catatan : Di tingkat puskesmas, data campak adalah individual
Surveilans Campak
DI RUMAH SAKIT :• Kabupaten melaksanakan Surveilans aktif setiap minggu yg diintegrasikan dengan Surveilans AFP• Bila ada kasus campak catat dalam form C-1
Surveilans Campak
Surveilans CampakKABUPATEN (1) :
1. Laporan C1 puskesmas dan laporan surveilans aktif RS direkap dalam laporan integrasi (Rutin)Buat absensi penerimaan laporan W2Kirim laporan integrasi setiap bulan ke propinsi
2. Setiap KLB lakukan :• Segera lapor ke Propinsi• Semua KLB Lakukan Penyelidikan dan ambil spesimen urin dan
darah• Semua hasil penyelidikan didokumentasikan• Semua KLB direkap dalam formulir PWS KLB, setiap bulan
dilaporkan ke propinsi.
3. Buat umpan balik setiap 3 bulan ke RS dan puskesmas yang memuat :• Absensi penerimaan laporan (W2, C1 dan STP) dan analisis
sederhana tentang isu-isu penting.
A 1Epidemiologi Campak
• Kejadiannya di seluruh dunia• Reservoir: manusia, belum diketahui pada binatang• Karier asimtomatis tidak terdokumentasi• Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi melalui udara ( sampai 2 jam setelah seseorang dengan campak meninggalkan ruangan ).• Sangat menular, >90 % diantara kelompok orang rentan.
Virus Campak
• Pertama kali dikenal abad ke 7• Sangat mudah menular• Pada umumnya terjadi pada anak-anak• Paramyxovirus (RNA), jenis Morbillivirus• Mudah rusak terhadap panas dan cahaya.
• Penularan melalui pernapasan
Penularan
• Waktu Penularan: 4 hr sebelum dan 4 hr setelah rash
• Penularan maksimum pada 3-4 hr setelah rash
Gejala CAMPAK
Hari 1-3 :•Panas makin hari makin •Mata merah dan sakit bila kena cahaya. •Anak batuk/pilek
Hari 3- 4 :• Panas agak turun• Timbul bercak-bercak
merah pada kulit dimulai dibelakang telinga menjalar ke muka
• Mata bengkak terdapat cairan kuning kental
• Seluruh tubuh terlihat bercak-bercak.
Hari 4 – 6 :• Bercak berubah menjadi
kehitaman dan mulai mengering• Selanjutnya mengelupas
secara berangsur-angsur• Akhirnya kulit kembali
seperti semula tanpa
menimbulkan bekas
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT CAMPAK
Gambaran Laboratorium
SEROLOGI
Metode Elisa Serum dengan IgM capture by CDC
IgM : respon pertama terhadap imunisasi atau infeksi virus dan menetap sampai 1-2 bulan.
IgM positif: 3 hr– 28 hr setelah rash.
IgG : akan terbentuk kemudian dan menetap sampai beberapa tahun.Bila untuk keperluan diagnosis
dibutuhkan 2 spesimen dengan interval waktu 10 – 30 hr karena berdasarkan peningkatan titer antibodi
ISOLASI Tidak direkomendasikan untuk rutin diagnosis
campak Sangat penting untuk mengetahui strain virus asli
suatu wilayah. Spesimen: Urin, cairan nasofaring, swab tenggorok Pengambilan spesimen tidak boleh lebih dari 7 hr
setelah rash Hasil yang positif akan dikirimkan ke Lab. Rujukan
di CDC Atlanta untuk genotyping (mengidentifikasi strain virus)
LANJUTAN: LABORATORIUM CAMPAK
Diare, Radang Telinga Tengah, Pneumonia,Encepalitis, Meninggal
Komplikasi Campak
• Usia
• Malnutrisi
• Populasi Padat
• Defisiensi Immunitas
• Defisiensi Vitamin A
Faktor RisikoKomplikasi Campak
• Diare
• Bronkhopneumonia
• Pneumonia
• Malnutrisi
• Otitis media
• Ulkus mucosa mulut
• Komplikasi mata
Sering
a. Encephalitisb. Myocarditisc. Pneumothoraxd. Pneumomediastinume. Appendicitisf. Subacute sclerosing
panencephalitis (SSPE)
Jarang
Komplikasi
Komplikasi BeratCampak
Defisiensi Vitamin A dan Komplikasi Campak Berat
Pengobatan• Simptomatis ( Bila Tidak ada komplikasi )
Rawat Jalan atau Rumah• Antibiotika ( Bila ada komplikasi )
Rumah Sakit• VITAMIN A:
1. Melindungi mukosa (mencegah komplikasi)
2. Mencegah komplikasi mata3. Dosis = usia, 3x: saat ditemukan, 1 hr
kemudian dan 2 minggu kemudian.
MANAJEMEN KASUS CAMPAK
KOMPONEN ESENSIAL:- Menghilangkan gejala- Menyediakan Nutrisi (Diet TKTP)- Menyediakan vitamin A- Memberikan Pengertian tentang
Penyakit Campak kepada orang
tua(Ibu)
Manajemen Kasus Campak
Penyelidikan KLB Campak
- PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGY : - Waktu, Tempat, Orang
– PEMERIKSAAN LABORATORIUM :• Darah (IgM : Untuk penetapan diagnosa)• Urine ( Identifikasi Jenis Virus Campak)
– CASE MANAGEMENT• Pemberian vit A utk mencegah komplikasi• Pengobatan komplikasi
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI• Mengetahui epidemiologi campak:• Data yang dikumpulkan :
– Populasi teresiko (sesuai umur kasus)– Cakupan imunisasi minimal 5 th terakhir di desa
KLB– Asesibilitas ke pelayanan kesehatan (rural/urban)– Chold chain puskesmas– Kasus (Umur, status imunisasi, status gizi,
alamat, gejala, tgl sakit, dll sesuai form C1)• Mengetahui penyebab terjadi KLB campak
• Memberikan masukan kepada program imunisasi
Pemeriksaan Laboratorium
• Tujuan :– Utk. penegakan diagnosa (IgM +) yang diperiksa
darah vena 5 ml. Minimal 3 hari setelah rash.– Untuk mengetahui tipe virus campak, yang diperiksa
urin pagi maksimal 7 hari setelah rash.• Oleh sebab itu, setiap KLB campak segera
dilaporkan karena segera akan diambil darah dan urin oleh lab Surabaya.
DATA1. VARIABLE DATA
a. Tempat (Kabupaten/Puskesmas)b. Golongan Umur dalam tahun (<1) (1-4) (5-9) (10-14) (15 >)c. Jumlah kasus menurut status Imunisasi: Imunisasi/Tdk
Imunisasi; Tidak jelas imunisasi.d. Jumlah kasus Mati
2. JENIS DATAa. Rutin: aggregate b. KLB: individual, dengan tambahan variable:
Tgl. Mulai sakit, Tgl. Mulai Rash; dan Vit. A.
DATA LANJUTAN
3. SUMBER DATARutin
a. Puskesmas dan Ruang lingkupnya (Pustu, Bides, Posyandu, Pusling)
b. RSKLB
4. WAKTU PELAPORANa. Mingguan: W2 (bersama dengan penyakit potensial KLB
lainnya).b. Rutin : Bulanan C-1 (Puskesmas), Integrasi (Kab & Prop)c. KLB : Bulanan (Propinsi dan Kab/Kota)
Setiap waktu segera setelah investigasi (Puskesmas)
Pasca Campaign Campak(Melakukan Evaluasi Campaign)
• Kumpulkan data campak 1-3 thn sebelum campaign melalui :– Lakukan review register RS dan Puskesmas 1 – 3 thn
sebelum campaign– Catat di format C-1
• Kumpulkan data campak sesudah campaign melalui :– Surveilans aktif RS– Surveilans puskesmas
• Buat grafik data sebelum campaign dan sesudah campaign
SKD-KLB CampakTujuan SKD-KLB campak :
Dapat terantisipasi setiap kemungkinan KLB campak
1. SKD Pra-kasus : Daerah Cakupan imunisasi campak rendah dan
adanya akumulasi populasi rentan yang mengelompok.
Kepadatan penduduk, daerah urban/gizi buruk, pengungsi.
2. SKD Kasus : (Waktu,Tempat, Orang) Mengamatai adanya kecendrungan peningkatan
kasus.
KLB CAMPAK
• Definisi : 5 kasus campak dalam 3 minggu yg mengelompok & punya hubungan epidemiology satu sama lain.
• Setiap KLB campak harus dilakukan penyelidikan dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk pemetaan virus dan diagnosis
• Setiap KLB campak diberi nomor KLB.• Setiap KLB campak segera dilaporkan untuk
segera diambil darah dan urin oleh lab.
MEASLES CASES (ROUTINE REPORT) 2006
Data as of 15 Jan’07Copleteness of report :Hosptl : 78,1 %Hc : 28,6 %
MEASLES OUTBREAKS 2006
1440TOTAL
24
106
78
113
1
93
212
19
348
320
126
Central
322+421
671
399
Province
Jateng12
SULAWESI UTARA11
GORONTALO10
DKI JAKARTA9
KALIMANTAN BARAT8
D.I.YOGYAKARTA7
BANGKA BELITUNG6
MALUKU UTARA5
SUMATERA SELATAN4
JAWA BARAT3
SULAWESI SELATAN2
KALIMANTAN SELATAN1
PROVINCENO
Jatim = 46 KLB ???
Measles Outbreak 2005
3518 3370
4434
28712437
48075530
2612
992 1073
19881225
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
TREN KASUS CAMPAK (KLINIS) DI JATIM TAHUN 2004 – 2011
-50
0
50
100
150
200
250
2008 2009 2010 2011
Jml kasus
TREN KASUS CAMPAK PER BULAN DI JAWA TIMURTAHUN 2008 s/d 2011
Jml kasus
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
>15 th
10-14th
5-9 th
1-4 th
<1 th
TREN KASUS CAMPAK (KLINIS) MENURUT GOL.UMUR DI JATIM TAHUN 2004-2011
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 20110
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Cases EPI coverage
KASUS CAMPAK & CAKUPAN IMUNISASI DI JATIM TH 2000 – 2011
Kampanye campak
Kampanye campak
0
50
100
150
200
250
300
<1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th >15 th
TOTAL IMM
0
30
60
90
120
150
180
210
< 1 TH 1- 4 TH 5- 9 TH 10- 14 TH >15 TH
TOTAL IMM
0
50
100
150
200
250
300
<1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th >15 th
TOTAL IMM
0
30
60
90
120
150
180
210
< 1 TH 1- 4 TH 5- 9 TH 10- 14 TH >15 TH
TOTAL IMM
KASUS CAMPAK KLINIS MENURUT STATUS IMUNISASI DI JATIM TH. 2008-2011
2008 2009
2010 2011
SEBARAN KLB CAMPAK (klinis) DI JAWA TIMUR 2007 – 2011
2008
2009
2008 2010
2011
Hasil Kegiatan CBMS (Case Based Measles Surveillance) di Jawa Timur Tahun 2011
JML Spes.
JML Kab.Ko JML Campak +JML Rubela +
020406080100120140160
(31.6%)
(36%) (18.7%)(31.6%)
MASALAH (1)1. Masih ada KLB Campak (klinis) yang ternyata “ KONFIRM CAMPAK “ - masih ada ancaman potensi timbulnya KLB lagi
2. Masih ada kasus Campak yg status imunisasinya “ NEGATIF ” - masih adanya kelompok rentan
3. Masih adanya kasus campak dengan status imunisasi “ POSITIF “
- Kualitas Imunisasi ( … ? ), efikasi vaksin (..?) 4. SKD – KLB belum berjalan dengan baik - Setiap 1 kasus harus dilacak belum berjalan
MASALAH (2)
5. Sosbud : Campak penyakit biasa tradisional treatment - kemungkinan masih ada kasus “TAK TERLAPORKAN “
6. PWS Campak belum optimal - Pemetaan desa risiko tinggi belum dilakukan. - Kalaupun sudah dilakukan belum diaplikasikan - Belum optimal mengkaitkan Campak vs Cak.imm 7. Cross notifikasi belum optimal ( antar desa, antar PKM & antar Kab/Kota )
8. “ CBMS “ (Case Based Measles Surveillance) Tahun 2011 belum optimal.
Pelaksanaan Penguatan Surveilans Campak
• Memanfaatkan semua pertemuan untuk validasi data minimal 2 x pertahun di setiap tingkat
• Setiap kegiatan pertemuan, dimanfaatkan untuk meningkatkan kelengkapan laporan
• Umpan balik berjenjang setiap 3 bulan
RANGKUMANMasalah :• Belum semua kasus campak terlaporkan• Kelengkapan laporan sangat rendah• Belum ada kajian campak yang dapat menjadi dasar pelaksanaan
program imunisasi.• Belum semua KLB campak dilaporkan dan dilakukan penyelidikan • Penyelidikan yang dilakukan belum sesuai standar
Tindak Lanjut :• Laporkan semua kasus campak• Lakukan kajian data, terutama untuk mengetahui daerah resiko tinggi,
gambaran epidemiologi campak pasca campaign• Laporkan dan Lakukan penyelidikan untuk setiap KLB campak• Beri umpan balik secara teratur