JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh :...

25

Transcript of JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh :...

Page 1: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih
Page 2: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• JIka maka:

• det(A)= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a23 –

a a a – a a a - a a a

=

333231

232221

131211

aaa

aaa

aaa

A

a13a22 a13 – a11 a23 a32 - a12 a21 a33

atau

2331

2221

1211

333231

232221

131211

aa

aa

aa

aaa

aaa

aaa

A =

Page 3: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

−−

=

122

011

123

B

Tentukan determinan matriks

Jawab :

123 − 23

( )122

011

123

det

−−

=B

)1)(1)(2()2)(0)(3()2)(1)(1()2)(1)(1()2)(0)(2()1)(1)(3( −−−−−−−−+−+=

202203 −−−++=

1=

22

11

23

−−

Page 4: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Misalkan

Beberapa definisi yang perlu diketahui :

=

nnnn

n

n

aaa

aaa

aaa

A

...

:::

...

...

21

22221

11211

Beberapa definisi yang perlu diketahui :

• Mij disebut Minor- ij yaitu determinan matriks A

dengan menghilangkan baris ke_i dan kolom ke-j

matriks A.

Contoh :

=

2 1 0

1 2 1

0 1 2

A13

1 2

maka 1

0 1

M = =

Page 5: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij

Contoh :

2 1 0

1 2 1

0 1 2

=A

maka

= (– 1)3 (2 – 0)

= – 2

( )1 2

12

1 1 1

0 2C

+= −

2 1 0

Page 6: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor

sepanjang baris ke-i

det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ainCin=1

n

ij ij

j

a c=∑

• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor

sepanjang kolom ke-j

det (A) = a1j C1j + a2j C2j + . . . + anj Cnj =

1j=

1

n

ij ij

i

a c=∑

Page 7: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Hitunglah Det(A) dengan ekspansi kofaktor :

=

2 1 0

1 2 1

0 1 2

A

Jawab :

Misalkan, kita akan menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang bariske-3

Page 8: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

2 1 0

1 2 1

0 1 2

=

A

3

3 3 31 31 32 32 33 33

1

det( ) j j

j

A a c a c a c a c=

= = + +∑

( )3 1 4

31 31

1 0( 1) ( 1) 1 (1)(1) (0)(2) 1 0 1

2 1c M+= − = − = − = − =

( )3 2 5

32 32

2 0( 1) ( 1) 1 (2)(1) (0)(1) 1(2 0) 2

1 1c M+= − = − =− − =− − =−

1 1

( )3 3 6

33 33

2 1( 1) ( 1) 1 (2)(2) (1)(1) 4 1 3

1 2c M+= − = − = − = − =

det( ) 0(1) 1( 2) 2(3) 0 2 6 4A = + − + = − + =

Page 9: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Tentukan determinan matriks dengan ekspansi

kofaktor

2 1 1

1 2 1C

=

3 2 0

0 1 0D

− =

= 043

012

A

= 217

311

B 1 2 1

1 1 2

C =

0 1 0

4 4 1

D= −

=

200

043A

=

105

217B

1 0 2

2 1 3

4 1 8

E

= −

4 1 8

2 1 3

1 0 2

F

= −

1 0 2

3 1 3

4 1 8

G

= −

1 0 2

6 1 3

4 1 8

H

= −

Page 10: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

A mempunyai invers jika dan hanya jika det (A) ≠ 0.

Beberapa sifat determinan matriks adalah :

• Jika A adalah sembarang matriks kuadrat, maka

det (A) = det (At)

• Jika A dan B merupakan matriks kuadrat berukuran• Jika A dan B merupakan matriks kuadrat berukuransama, maka :

det (A) det (B) = det (AB)

• Jika A mempunyai invers maka :

)det(

1)det( 1

AA =−

Page 11: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Misalkan An x n dan Cij adalah kofaktor aij,

maka11 12 1

21 22 2

...

...

: : :

n

n

a a a

a a a

=

A

11 12 1

21 22 1

n

n

C C C

C C C

=

C

L

L

M M O M

Matriks C dinamakan matriks kofaktor A.

Transpos dari matriks ini dinamakan adjoin A,

notasi adj(A)

1 2...

n n nna a a

1 2n n nnC C C

M M O M

L

== TCAadj )(

nnnn

n

n

CCC

CCC

CCC

L

MOMM

L

L

21

12212

12111

Page 12: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• Misalkan A memiliki invers maka :

• Langkah-langkah mencari invers dengan matriks

1 1( )

det( )A adj A

A

− =

• Langkah-langkah mencari invers dengan matriksadjoin :• Tentukan det(A) dengan ekspansi kofaktor

• Tentukan kofaktor dari A

• Tentukan Matriks Kofaktor A

• Tentukan Matriks Adj(A)

Page 13: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Tentukan Matriks Kofaktor, Matriks Adjoin, dan

Invers matriks dari matriks berikut.1 0 2

2 1 3A

= −

Solusi:

2 1 3

4 1 8

A = −

11 12 13

21 22 23

31 32 33

c c c

C c c c

c c c

=

Page 14: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

11

1 3

1 8

(( 1)(8) (3)(1))

8 3 11

c−

=

= − −

=− − =−

12

2 3

4 8

((2)(8) (3)(4))

(16 12) 4

c =−

=− −

=− − =−

13

2 1

4 1

((2)(1) ( 1)(4))

(2 4) 6

c−

=

= − −

= + =

21

0 2

1 8

((0)(8) (2)(1))

c =−

=− −

22

1 2

4 8c =

= −

23

1 0

4 1

((1)(1) (0)(4))

c =−

=− − ((0)(8) (2)(1))

(0 2) 2

=− −

=− − = ((1)(8) (2)(4))

0

= −

=

((1)(1) (0)(4))

(1 0) 1

=− −

=− − =−

31

0 2

1 3

((0)(3) (2)( 1))

(0 2) 2

c =−

= − −

= + =

32

1 2

2 3

((1)(3) (2)(2))

1(3 4) 1

c =−

=− −

=− − =

33

1 0

2 1

((1)( 1) (0)(2))

( 1 0) 1

c =−

= − −

= − − =−

Page 15: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• Matriks Kofaktor Matriks Adjoin (adj(A))

• Determinan Matriks A (ekspansi baris ke-1)

11 2 2

( ) 4 0 1

6 1 1

adj A

− = − − −

11 4 6

2 0 1

2 1 1

C

− − = − −

• Determinan Matriks A (ekspansi baris ke-1)

( ) ( )

1 0 21 3 2 3 2 1

det( ) 2 1 3 1 0 21 8 4 8 4 1

4 1 8

1 ( 1)(8) (3)(1) 0 2 (2)(1) ( 1)(4)

( 8 3) 2(2 4) 11 12 1

− −= − = − +

= − − − + − −

= − − + + = − + =

A

Page 16: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• Invers Matriks A

1

11 2 2 11 2 21 1

( ) 4 0 1 4 0 1det( ) 1

A adj AA

− − = = − = − det( ) 1

6 1 1 6 1 1A

− − − −

1

11 2 2

4 0 1

6 1 1

A−

− = − − −

Page 17: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• Tentukan invers dari matriks berikut denganmenggunakan matriks adjoin:

2 2 1

1 3 0A

=

1 2 2

2 3 2B

− = −

1 0 2

2 1 3C

= − 1 3 0

5 4 3

A =

2 3 2

1 5 3

B = − −

2 1 3

4 1 8

C = −

2 1 3

4 1 8

1 0 2

D

− =

1 1 6

0 1 4

2 2 11

E

− − = −

1 2 2

3 2 1

5 1 2

F

− = −

Page 18: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Operasi baris elementer meliputi :

1. Pertukaran Baris

2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol

3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan

konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris

yang lain.

Contoh : OBE 1 Pertukaran Baris

=

4 2 0

3 2 1

1- 2- 3-

A

4 2 0

1- 2- 3-

3 2 1

~21 bb

Baris pertama (b1)

ditukar dengan

baris ke-2 (b2)

Page 19: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• Contoh : OBE 2

Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol

• Contoh : OBE 3

Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta

=

3 1 1- 2

7 1 2 0

4- 0 4- 4

A 1

1 -1 0 -1 1

~ 0 2 1 74

2 -1 1 3

b

Perkalian Baris

pertama (b1)

dengan

bilangan ¼

Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta

tak nol dengan baris yang lain.

=

3 1 1- 2

7 1 2 0

1- 0 1- 1

A 1 3

1 -1 0 -1

2 ~ 0 2 1 7

0 1 -1 5

− +

b b

Perkalian (–2)

dengan b1 lalu

tambahkan

pada baris ke-

3 (b3)

Page 20: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

1 1 1 3

0 0 2 1

0 0 0 0

− =

B

� Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.

� Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 2 pada baris ke-2 dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing.

� Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan satu utama.

� Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris ke-3 adalah nol.

Page 21: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama

adalah 1 (dinamakan satu utama).

2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah

memuat 1 utama yang lebih ke kanan.

3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), 3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol),

maka ia diletakkan pada baris paling bawah.

4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka

unsur yang lainnya adalah nol.

� Matriks dinamakan esilon baris jika

dipenuhi sifat 1, 2, dan 3

� Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika

dipenuhi semua sifat 1, 2, 3, dan 4

Page 22: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

• Tentukan matriks esilon baris tereduksi

dari:

• Solusi

1 -1 0 -1

0 -2 2 8

3 1 -1 2

=

A

• Solusi

1 3

1 -1 0 -1

~ 3 0 -2 2 8

0 4 -1 5

− +

b b

1 -1 0 -1

0 -2 2 8

3 1 -1 2

2

1 -1 0 -1 1

~ 0 1 -1 -42

0 4 -1 5

b 2 3

1 -1 0 -1

~ 4 0 1 -1 -4

0 0 3 21

− +

b b

Page 23: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

3

1 -1 0 -1 1

~ 0 1 -1 -43

0 0 1 7

b3 2

1 -1 0 -1

~ 0 1 0 3

0 0 1 7

+

b b

2 1

1 0 0 2

~ 0 1 0 3

0 0 1 7

+

b b

Page 24: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Perhatikan hasil OBE tadi :

1 0 0 2

0 1 0 3

0 0 1 7

�Setiap baris mempunyai satu utama.

�Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena

Jumlah baris lebih sedikit dari jumlah kolom

(kolom 4 tidak mempunyai satu utama)

0 0 1 7

Page 25: JIka maka: a a a –a a a -a a a · ij Matrik dinamakan kofaktor -ij yaitu (-1) i+j M ij Contoh : ... Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih

Tentukan bentuk eselon baris tereduksi dari matriks

berikut:

1. 2.

2 5 1 1

1 3 0 1

3 5 2 2

2 3 4 3

− −

3. 4.

2 3 4 2 − − −

3 4 13 2

1 2 3 1

2 1 11 3

− − − − − − −

2 3 4 3

1 2 1 1

− −

4 6 3 1

1 2 1 2

3 7 2 3

− − − −