9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

download 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

of 8

Transcript of 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    1/8

    RUANG LINGKUP ILMU PEMERINT AllAN]Oleh Tati Rukminiyati/

    PendahuluanTulisan ini merupakan sebuah sumbangan pemikiran dalam menetapkan Ruang

    Lingkup dan Metode Ilmu Pemerintahan, Jurusan IImu Pemerintahan, Fakultas lImuSosial dan IImu Politik, Universitas Padjadjaran. Adapun tujuannya adalah mencarititik temu dalam merumuskan ruang lingkup Ilmu Pemerintahan, dan meninjaukembali core subjectnya, dan menegaskan pentingnya pemangku mata kuliah yangmemiliki kompetensi di bidangnya (sejajar dengan kajian ilmu yang dirintisnya) agarbisa dipertanggungjawabkan demi kemajuan IImu Pemerintahan umumnya khususnyadi Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, UNPAD.

    Mengawali diskusi ruang lingkup ilmu pemerintahan, penulis mengutipSuriasumantri bahwa batas yang merupakan lingkup penjclajaban ilmu adalah padapengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia, mengapa ilmu hanyamembatasi daripada hal-hal yang berbeda da!am batas pengalaman manusia? Karenafungsi ilmu itu sendiri dalam kehidupan rnanusia adalah sebagai alat bantu manusiadalam menanggulangilmenyeiesaikan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.Sekiranya iImu memasukkan daerah di luar batas pengalaman empirisnya bagaimanakita melakukan pembuktian secara metodologis, dan juga akan kontradiksi sertamenghilangkan kesahihan metode ilmiah" 3

    Suriasumantri mengemukakan bahwa pengembangan keilmuan telah mencapailebih 650 cabang keilrnuan", dimana masing-masing keilmuan dapat diibaratkanseperti kapling-kapling yang makin lama makin menyempit sesuai perkembangankuantitatif disiplin keilmuan.

    IDisajikan dalam diskusi Ruang Lingkup Ilmu Pemerintahan yang diselenggarakan oleh Jurusan IImuPemerintahan, FISIP, UNPAD.2 Stafpengajar Jurusan lImu Pemerintahan.3 Suriasumantri. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan. 1990, hal. 92.4 Ibid, diterbitkan tahun 1984.

    1

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    2/8

    Para i1muan tentu diharapkan mengetahui batas-batas kapling keilmuannyasecara sah menurut kompetensi dan profesionalisme ilmu masing-masing, karena kinimuneul kecenderungan penguasaan wilayah keilmuan atau kapling yang satu terhadapkeilmuan lain dengan motif-motif tertentu dengan cara mengaburkan keilmuan lain.sehingga terjadi imperiaIistik dari seorang ilmuan terhadap ilmu ilmuwan lainnya.

    Seorang ilmuan pemerintahan dalam mengembangkan ilmu pemerintabandituntut meningkatkan penjelajahan nalar pemikiran yang rasional dengan kerangkapikir apa, bagaimana serta untuk apa ilmu pemerintahan dan pengalaman empirisnyatentang hubungan-hubungan antar fakta (pengetahuan), sebab pengetahuan padahakikatnya mempakan segenap apa yang diketahui tentang suatu objek dalam hal inipemerintahan.Terhadap setiap fakta tentang pemerintahan, para ilmuan pemerintahanseyogyanya mempersiapkan jawaban secara ilmiah sebagai suatu kajian ilmu yangakan diajarkan dijumsan ilmu pemerintahan.

    Dengan semakin banyaknya cabang keiImuan diperlukan kerjasama antar ilmuatau lazirn disebut pendekatan antar disiplin iImu (multi dispiliner). Meialuipendekatan ini setiap ilmu diharapkan berkembang sendiri-sendiri dan berkonstribusimemecahkan permasalahan, dengan kejelasan kapan batasan disiplin ilmu seseorangberhenti berkonstribusi, dan batasan disiplin ilmu orang lain mulai berkontribusi.Dengan demikian kita tidak mengintervensi kapling ilmu yang lainnya tetapimenunjukkan kematangan iImu serta profesionalitas. Apabila tidak ada kejelasan dankepatuhan maka pendekatan muti disipliner akan sia-sia untuk dilakukan bahkanhanya akan membuat terjadinya sengketa kapling ilmu.

    Seorang Belanda (no name) mengatakan bahwa "Ilmu adalah pengetahuanyang tersusun, sedangkan pengetahuan adalah pengamatan yang disusun secarasistematls'"

    Seorang ilmuan pemerintahan dalam mengembangkan ilmu pemerintahandituntut meningkatkan penjelajahan nalar pemikiran yang rasional dengan kerangkapikir apa, bagaimana serta untuk apa iImu pemerintahan dan pengalaman empirisnya

    s Budiardjo. Dasar-Dasar I1muPolitik, 1977, hal. 4, dan Isywara. Pengantar Ilmu Politik. 1980, hal. 16.2

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    3/8

    tentang hubungan-hubungan antar fakta (pengetahuan), sebab pengetahuan padahakikatnya mempakan segenap apa yang diketahui tentang suatu objek dalam hal inipemerintahan. Terhadap setiap fakta (pengetahuan) tentang pemerintahan tentuilmuan pemerintahan akan mempersiapkan jawaban secara ilmiah sebagai suatukajian ilmu-ilmu yang akan diajarkan dijurusan ilmu pemerintahan.

    I1muPemerintahan juga rnengalami pengembangan yang cukup berarti seiringdengan perberkembangnya nalar pemikiran yang rasional dan pengalaman empirisilmuan pemerintahan dalam mengikuti perkembangan j aman dan praktekpenyelenggaraan pemerintahan.

    Bayu Suryaningrat mengatakan bahwa Ilmu pemerintahan sebagai satu disiplinilmu yang paling tua karena sebelum Masehi telah dipeJajari oleh filosof Plato danAristoteles rneski keberadaan ilmu berawal dari filsafat namun pada prinsipnyapertamakali dibicarakan adalah filsafat pemerintahan."

    Muncul beberapa definisi ilmu pemerintahan, salah satunya dikemukakan olehSyafiii sebagai saduran dari definisi U. Rosenthal dan H.A. Brasz yaitu "Ilmupemerintahan adalah ilmu yang mempelaiari bagaimana melaksanakan koordinasi dankepemimpinan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyaratan dalam hubungan pusatdengan daerah, antar-lembaga serta antara yang memerintah,,7

    Seperti ilmu politik, ilmu pemerintahan, ilmu hukum, ilmu administrasi negaramemiliki obyek materia yang sarna yaitu negara sementara obyek formanya berbeda,sehingga bisa dibedakan antara ilmu yang satu dengan yang lainnya. Inilah yang haruskita sepakati bersama kemudian ditindaklanjuti dengan menentukan ruang lingkupseterusnya menyusun core subject Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas IImu Sosialdan Ilmu Politik, VNPAD.

    Dengan demikian maka obyek materia dari ilmu pemerintahan adalah negaradan obyek fonnanya adalah kekuasaan sedangkan core subject nya adalah seluruhfakta (pengetahuan) yang terjadi dalam Pemerintahan (eksekutif), pengetahuan

    36 Syafiie. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung. PT Eresco. 2003, hal. 167 Ibid, hal.17.

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    4/8

    tersebut apabila dikaji oleh para dosen pemerintahan dengan menggunakan nalarpemikiran yang rasional dan kerangka pikir apa, bagaimana dan untuk apa ilmupemerintahan serta metoda ilmiah tentu akan berkembang menjadi cabanglrumpunbarn dari ilmu pemerintahan.

    Ruang Lingkup limn PemerintahanRuang lingkup atau batasan kajian dari ilmu pemerintahan adalah

    pemerintahan dalam suatu negara (kekuasaan eksekutif) sedangkan core subject nyaadalah fakta (pengetahuan) sekitar pemerintahan (kekuasaan eksekutif). Perspektif inipenulis jadikan landasan berdasarkan pendapat dari para ilmuan pemerintahan dariberbagai sumber (Hoogerwerf Ndraha, Syafii, Suryaningrat, dan Suriasumantri), danyang telah ditulis oleh pembicara pada diskusi ini sebelumnya.

    Ajaran Trias Politica dari Montesquieu yang membagi kekuasaan negarasecara terpisah menjadi tiga yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dariketiga-tiga kekuasaan tersebut ilmu pengetahuan yang mengkaji kekuasaan eksekutifadalah ilmu pemerintahan, dan ilmu pengetahuan yang mengkaji kekuasaan yudikatifadalah ilmu hukum, sedangkan kekuasaan lcgislatif belum atau tidak ada ilmu khususyang mengkajinya,

    Khususnya di Indonesia, fungsi legisJatif adalah (1) legislasi (pembuatanUndang-Undang/Peraturan Daerah), (2) anggaran (menyusun APBN/APBD), dan (3)pengawasan (mengawasi eksekutif dalam melaksanakan pembangunan). Tetapipengetahuan tentang anggaran dan pengawasan telah menjadi core subject dalam iImuekonomi, ilmu pemerintahan dan ilmu administrasi negara/niaga, sedangkanpengetahuan tentang pembuatan undang-undang/peraturan daerah menjadi coresubject pada ilmu Hukum.

    Jika kita mengamati kemajuan perkembangan ilmu dan teknologi di Eropahsejak abad ke-16, muneul aliran pemikiran merkantilisme dengan konsep negara haruskaya dan berkuasa, mereka berhasil mengendalikan perkembangan industri untukmemproduksi barang kebutuhan rakyat secara massal sehingga export harus lebihbanyak daripada import, dan menganjurkan negara melakukan penjajahan untukmenguasai bahan mentah dan sekaligus memperkaya negara. Kemudian muncul pula

    4

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    5/8

    pemikiran Adam Smith dengan teori ekonominya dengan konsep negara, masyarakatdan pasar. Atau kemudian disebut pasar bebas, dimana segala sesuatu ditentukan olehkemauan pasar dan akhimya yang berkuasa di pasar adalah para pemilik modal besaryang kemudian mengarahkan negara menjadi Kapitalisme. Perkembangan di Eropahdiikuti pula oleh pemikiran kaum komunis di Uni Soviet tentang sosialisme komunisyang menentang penumpukan modal oleh kaum kapital atau pemilik modal besartetapi sebaliknya harus oleh para pekerja atau kaum proletar yang kemudian pemikirankomunis ini berkembang ke RRT dengan model sosialisme komunis berbasispertanian. Adapun puncak dari perkembangan pemikiran ini adalah terjadinya revolusiindustri di Perancis yang disebut dengan laizzez faire (kebebasan yang sangat luas)dimana para pekerja industri menuntut persamaan dan kebebasan serta disusunnya tataekomi baru yang adil bagi seluruh rakyat, dan sejak itu perkembangan ilmu danteknologi berkembang di seluruh dunia.

    Berdasarkan pengalaman empiris di Eropa tentu kita bertanya tentangbagaimana perkembangan pemerintahan (kekuasaan eksekutif) di Indonesia sebagaiobyek forma daripada ilmu pemerintahan dan fakta (pengetahuan) sekitarpemerintahan sebagi core subjectnya. Jika kekuasaan di Eropah dengan pemikiranmerkantilisme dan ekonomi kapitalisme diarahkan untuk melindungi pemilik kapitaldalam menguasai dan mengendalikan industri dan pasar, serta menjajah negara lainuntuk menguasai bahan mentah sebagai sumber kekayaan negara. Sedangkan diIndonesia negara dengan basis pemikiran Pancasila, UUD 1945, NKRI dan BhinekaTunggal Ika, dimana kekuasaan diarahkan untuk menyejahterakan rakyat, melindungirakyat, dan menjaga keutuhan negara serta menjamin adanya kebhinekaan dalamnegara dan masyarakat.

    Dengan mengemukakan perbadingan ini menjadi jelas bagi kita untuk apailmu pemerintahan di Indonesia dan di Eropah. Implementasi Pemerintahan(kekuasaan eksekutif) dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat, melindungi rakyat,menjaga keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika berjalan secara paralel denganperkembangan iImu pemerintahan yang selama ini diaiarkan pada jurusan ilmupemerintahan.

    Berdasarkan pengalaman empiris, dan nalar pemikiran yang rasional tentuperlu adanya evaluasi dengan merevisi core subject ilmu pemerintahan dengan prinsip

    5

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    6/8

    pematangan ibnu dan profesionalime keilmuan di bidang pemerintahan. Data tentangcore subjek ilmu pemerintahan tentu ada pada jurusan ilmu pemerintahan, dan tidaksulit menemukannya, hanya untuk mengevaluasinya memerlukan kemampuan nalarpemikiran yang rasional dengan pendekatan apa, bagaimana dan untuk: apa ilmupemerintahan. Sedangkan mengevaluasi pengalaman empiris sekitar pemerintahanidentik dengan mengevaluasi praktek penyelenggaraan pemerintahan, sebab faktasebagai pengalaman empiris adalah peristiwa atau kejadian ketika pemerintah(kekuasaan eksekutif) dalam proses mewujudkan kesejahteraan rakyat, melindungirakyat, menjaga NKRl dan mewujudkan Bhineka Tunggal Ika baik pada perencanaan,pelaksanaan, dan pada saat memanfaatkan hasil pembangunan. Lantas yang lebihpenting adakah kemauan para ilmuan pemerintahan, praktisi pemerintahan, danpengamat pemerintahan merumuskan fakta-fakta pengalaman tersebut dalam sebuahkonsep yang siap untuk dievaluasi sebagai bahan revisi core subject ilmu pemerintahdengan prinsip pematangan ilmu dan profesionalisrne ilmuan pemerintahan

    6

    Masa Depan Ilmu Pemerintahan

    Masa depan suatu ilmu akan ditentukan oleh apa, bagaimana dan untuk apailmu tersebut dikembangkan dan diajarkan kepada anak didik, dalam hal ini ilmupemerintahan yang objek materinya adalah negara da n objek forrnanya adalahkekuasaan dan core subject nya adalah pengetahuan yang sekarang menjadi mataajaran di jurusan ilmu pemerintahan yang berawal dari pengalaman empiris berupafakta (pengetahuan) di persekitaran pemerintahan yang diolah dengan metode ilmiah,da n dirumuskan menjadi sebuah konsep.

    Baik negara sebagai obyek materia dan kekuasaanlwewenang sebagai obyekforma r u m core subject nya fakta (pengetahuan) yang sekarang diajarkan di jurusaniImu pemerintahan adalah sesuatu yang kongkrit dan nyata kegunaannya bagimasyarakat dari segala strata kehidupan. Ini berbeda dengan beberapa ilmu lainnyayang banya berguna bagi kelompok masyarakat tertentu, begitu pula dengan asas danprosedur kerjanya dalam memecahkan masalah selalu terkontrol sehingga peluanguntuk menjadi benar Iebih pasti.

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    7/8

    Keunggulan ilmu pemerintahan ini apabila tidak diikuti oleh kemampuanilmuan pemerintahan menggali dasar-dasar ilmu me1alui pengamatan dan pengalamanempiris kemudian diolah melalui nalar pemikiran yang rasional ketimbang merangkaipendapat ahli terdahulu akan menjadikan ilmuwan pemerintahan sebagai penciptailmu yang berguna bagi masyarakat.

    7

  • 5/11/2018 9_Ruang Lingkup IP_Tati Rukminijati PhD

    8/8

    BibliografiBudiardjo, Miriam. 1977. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta. Gramedia.Hoogerwerf, A. 1983. Ilmu Pemerintahan. Jakarta. Erlangga.Isjwara, F. 1980. Pengantar Ilmu Politik. Bandung. Angkasa.Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybemologi (Ilmu Pemerintahan) 1. Jakarta. Rineka Cipta,Syafiie. 1992. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta. Ereseo.Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsofat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta.Pustaka Sinar Harapan.Syamsumar Dhany (penyadur). 2010. Memahami Ekonomi Politik Diktat untukmahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti, Jakarta.

    8