99022-9-413026158432
Transcript of 99022-9-413026158432
METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN
Kontrol Dan Manipulasi VariabelKontrol Dan Manipulasi Variabel
(MODUL 8)(MODUL 8)
OlehOleh
Sahibul MunirSahibul Munir
FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANAUNIVERSITAS MERCU BUANA
20082008
Tujuan Instruksional Khusus
Agar mahasiwa dapat menjelaskan :
1. Mendefinisikan variabel
2. Mengidentifikasikan variabel independen dan variabel interverning diantara variabel
penelitian.
3. Mengidentifikasi variabel-variabel yang harus dikontrol dalam dalam suatu penelitian,
bentuk-bentuk usaha manipulasi variabel dalam penelitian tersebut.
Materi Bahasan :
1. Variabel independen dan dependen
2. Variabel intervening
3. Variabel moderating
Daftar Pustaka :
1. Indriantoro & Supomo, 2001, “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi” BPFE
Yogyakarta.
2. Buku-buku, “Metodologi Penelitian”, yang terkait.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 2
KONTROL DAN MANIPULASI VARIABELKONTROL DAN MANIPULASI VARIABEL
Variabel dan Construct
Variabel, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, adalah segala sesuatu yang
dapat diberi berbagai macam nilai. Teori mengekpresikan fenomena-fenomena secara
sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. Construct adalah abstraksi dari
fenomena-fenomena kehidupan nyata yang diamati. Variabel, dengan demikian
merupakan proksi (proxy) atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan
berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antara custruct yang abstrac
dengan fenomena yang nyata.
Nilai Variabel
Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai tergantung pada construct
yang diwakilinya. Nilai variabel dapat berupa angka atau berupa atribut yang
menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Contoh variabel antara lain :
sikap, motivasi, prestasi akademik, absensi. Sikap mahasiswa dapat dinilai dengan
positif dan negatif. Motivasi belajar mahasiswa dapat di nilai dengan tinggi, sedang,
kurang. Absensi mahasiswa dapat dinilai (dihitung) mulai dari angka nol sampai dengan
jumlah tertentu (seluruh mahasiswa dalam satu kelas).
Tipe-Tipe Variabel Penelitian
Teori-teori dalam ilmu sosial memberikan gambaran sistematis mengenai
fenomena sosial melalui hubungan dua variabel atau lebih. Hubungan antar variabel
pada dasarnya merupakan simplikasi dari gambaran fenomena-fenomena sosial yang
sebenarnya bersifat kompleks. Penelitian kuantitatif umumnya menggunakan asumsi
dan batasan pada faktor-faktor lain yang tidak diamati diasumsikan sebagai faktor-faktor
yang tidak terkait secara signifikan dengan fenomena tertentu yang diteliti.
Variabel penelitian dapat diklasifikan berdasarkan beberapa pendekatan,
diantaranya adalah berdasarkan : (1) fungsi variabel, (2) skala nilai variabel, dan (3)
perlakuan terhadap variabel.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 3
Variabel Independen dan Variabel Dependen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori
variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai
kemampuan aplikasi yang luas. Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis
digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.
Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai
sebab (presumed couse variabel) dari variabel independen, yaitu variabel yang diduga
sebagai akibat (presumed effect variabel). Variabel independen juga dapat disebut
sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable) dan variabel dependen
sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).
Misal, suatu penelitian menguji pengaruh pemecahan saham terhadap
perubahan harga saham. Ada dua variabel yang diuji dalam penelitian ini. Yaitu :
pemecahan saham (variable independen) dan harga saham (variable dependen). Model
penelitian menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen disajikan dalam bentuk diagram (gambar 8.1) berikut ini.
Gambar 8.1. Gambar 8.1. Hubungan antara variabel independenHubungan antara variabel independen (pemecahan saham) dengan variabel dependen (harga(pemecahan saham) dengan variabel dependen (harga saham)saham)
Pemecahan saham merupakan variable yang diduga secara logis menjelaskan
atau mempengaruhi variable harga saham (gambar 8.1). Contoh lain penelitian yang
menggunakan lebih dari satu variable dependen dan variable independen antara lain,
penelitian yang menguji :
1. Pengaruh pengumuman right issue (variable independen) terhadap tingkat
keuntungan (variable dependen) dan likuiditas saham (variable dependen).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 4
PEMECAHAN SAHAMPEMECAHAN SAHAM(Variable Independen)(Variable Independen)
HARGA SAHAMHARGA SAHAM((VariableVariable
2. Pengaruh desentralisasi (variable independen) dan karakteristik system informasi
akuntansi manajemen (variable independen) terhadap kinerja manajerial (variable
dependen).
Variable Moderating
Hubungan langsung antara variable-variable independen dengan variable-
variable dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variable-variable lain. Salah satu
diantaranya adalah variabel moderating, yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat
atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh
terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara
variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif
atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel
moderating dinamakan pula dengan variabel contingency. Contoh
Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh struktur organisasional
(desentralisasi atau sentralisasi) terhadap hubungan antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran (partisipasi) dengan kinerja, dinyataan bahwa struktur
organisasional merupakan faktor moderating yang mempengaruhi hubungan antara
partisipasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja pada struktur organisasi
desentralisasi.
Sebaliknya, partisipasi mempunyai hubungan negatif dengan kinerja pada
struktur organisasi sentralisasi. Pengaruh variabel moderating (struktur organisasional)
terhadap sifat dan arah hubungan antara variabel independen (partisipasi) dengan
variabel dependen (kinerja) dijelaskan dengan gambar 8.2.
Gambar 8.2. Hubungan Partisipasi, Desentralisasi, Sentralisasi, dan KinerjaSTRUKTURSTRUKTUR
PARTISIPASIPARTISIPASI
DesentralisasiDesentralisasi SentralisasiSentralisasi
TinggiTinggi KINERJAKINERJA
TINGGITINGGI
KINERJAKINERJA
RENDAHRENDAH
RendahRendah KINERJAKINERJA
RENDAHRENDAH
KINERJA TINGGIKINERJA TINGGI
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 5
Model penelitian yang menunjukkan pengaruh variable moderating terhadap hubungan
antara variabel independen (partisipasi) dengan variabel dependen (kinerja).
Gambar 8.3. Pengaruh variabel moderting (strukturGambar 8.3. Pengaruh variabel moderting (struktur organisasional) terhadap antaravariabel independenorganisasional) terhadap antaravariabel independen
(partisipasi) dengan variable dependen (kinerja).(partisipasi) dengan variable dependen (kinerja).
Variable Intervening
Variabel intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak
diantara variabel-variabel dengan variabel-variabel dependen, sehingga variable
independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variable dependen.
Gambar 8.4. Hubungan antara variabel independen (partisipasi), variable intervening (motivasi) dan variable dependen (kinerja).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 6
PARTISIPASIPARTISIPASI
(variable indenpenden(variable indenpenden))KINERJAKINERJA
(variable(variable denpenden) denpenden)
STRUKTUR ORGANISASIONAL(variable moderating)
PARTISIPASIPARTISIPASI(variable independen(variable independen)
MOTIVASIMOTIVASI(variable intervening)(variable intervening)
KINERJAKINERJA(variable dependen)(variable dependen)
Gambar 8.5. Hubungan antara variable independenGambar 8.5. Hubungan antara variable independen (dentitas tenaga kerja), variabel dependen(dentitas tenaga kerja), variabel dependen
(efektivitas organisasional), variabel moderating(efektivitas organisasional), variabel moderating (keahlian manajerial) dan variable intervening(keahlian manajerial) dan variable intervening
(sinergi kreatif).(sinergi kreatif).
Skala Nilai Variabel
Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran nilai tertentu.
Berdasarkan skala nilainya, variable-variable penelitian diklasifikasikan menjadi variable
kontinu (contnous variable) dan variable kategoris (categoris variable).
Variabel kontinyu adalah tipe variable-variable penelitian yang memiliki
kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Nilai dalam variable kontinu
setidaknya menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala pengukuran
tertentu. Skala nilai variable kontinu dapat berupa : (1) perbedaan lebih atau kurang :
tinggi-sedang-rendah, atau (2) skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak : 1. Sampai
dengan 7. Tipe skala ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian teori keprilakuan.
Variabel kategoris adalah tipe variable-variable penelitian yang memiliki nilai
berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan sebutan skala minimal. Skala
nilai pada variable ini hanya merupakan label untuk mengidentifikasikan kategori atau
kelompok variable yang bersangkutan. Contoh variable kategoris dikotomi : jenis
kelamin (pria-wanita), perilaku (baik-buruk), sikap (positif-negatif), atau variabel
kategoris politomis : agama, tingkat pendidikan, kewarganegaraan.
Pendekatan Variabel
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 7
DIVERSITASDIVERSITASTENAGA KERJATENAGA KERJA
(variable independen)(variable independen)
MOTIVASIMOTIVASIKREATIFKREATIF
(variable intervening)(variable intervening)
KINERJA KINERJA ORGANISASIONALORGANISASIONAL(variable dependen)(variable dependen)
KEAHLIAN KEAHLIAN MANAJERIALMANAJERIAL
(variable moderating)(variable moderating)
Klasifikasi variable berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel
penelitian bermanfaat untuk mengetahui perbedaan antara variabel-variabel yang
dimanipulasi dengan variabel-variabel yang tidak dimanipulasi.
Variabel Aktif dan Variabel Atribut
Variable-variable penelitian dapat diklasfikasikan berdasarkan perlakuan
penelitian terhadap suatu variable, yaitu variable aktif (aktive variable) dan variable
atribut (atribute variable). Variable aktif adalah variabel-variabel penelitian yang
dimanipulasi untuk keperluan penelitian ekperimen. Tidak semua variabel penelitian
dapat dimanipulasi, misal variabel-varibel yang berkaitan dengan karakteristik manusia
intelgensia, sikap, jenis kelamin, status sosial ekonomi. Variabel-varibel tersebut
umumnya tidak mungkin atau sulit untuk dimanipulasi. Variabel-variabel penelitian yang
tidak dapat dimanipulasi disebut dengan variabel atribut.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 8
Modul Metodologi Penelitian
MODUL KE 9
SKALA PENGUKURAN
DOSEN :
NurlisPKK
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tujuan Instruksional Khusus
Agar mahasiswa mampu :
1. Menguraikan konsep pengukuran melalui skala dan kapan penggunaannya dan
pada variabel mana saja.
2. Menguraikan tahapan penyusunan skala.
3. Menyebutkan contoh pengukuran skala, dengan kritik kelebihan dan kekurangannya.
Materi Bahasan
1. Konsep skala
2. Teknik skala
3. Contoh-contoh skala
Daftar Pustaka
1. Indriantoro & Supomo, 2001, “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi” BPFE
Yogyakarta.
2. Ghozali Imam, 2002, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi II
Badan Penerbit-UNDIP Semarang.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 9
SKALA PENGUKURAN
Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data.
Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung di
dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.
1.1. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau symbol
diletakan pada karakteristik atau property suatu stimulasi sesuai dengan aturan atau
prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Steven (1946) skala pengukuran dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval dan rasio.
Berikut ini menjelaskan ke-empat jenis skala pengukuran tersebut.
1.1.1 Skala Nominal (Nominal Scale)
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau
kelompok dari suatu subyek. Misalnya variabel jenis kelamin, responden dapat
dikelompokkan kedalam dua kategori laki-laki dan wanita. Kedua kelompok ini dapat
diberi kode 1 dan 2. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai
instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai
rata-rata dan standar deviasi dari variabel jenis kelamin. Angka 1 dan 2 hanya sebagai
cara untuk mengelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya
untuk menghitung beberapa banyak jumlah disetiap kategori. Jadi uji statistik yang
sesuai dengan skala nominal adalah uji statistik yang didasarkan pada counting seperti
modus dan distribusi frekuensi.
Berikut ini adalah contoh instrumen penelitian yang menanyakan identitas
responden dengan skala nominal :
1. Jenis Kelamin : � Pria � Wanita
2. Status Perkawinan : � Menikah � Tidak menikah
3. Agama : � Islam � Katolik � Kristen
� Budha � Hindu
1.1.2. Skala Ordinal (Ordinal Scale)
Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variable kedalam kelompok, tetapi
juga melakukan rangking terhadap kategori. Misal kita ingin mengukur preferensi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 10
responden terhadap empat merek produk air mineral, merek Aqua, Aguanna, Aquaria,
dan Aquades. Kita dapat meminta responden untuk melakukan rangking terhadap
merek produk air mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling
disukai, angka 2 untuk rangking kedua dst.
Merek Air Mineral RankingAqua
AquanaAquariaAquades
1234
Tabel ini menunjukkan bahwa merek Aqua lebih disukai daripada merek Aquana,
mereka Aquana lebih disukai daripada merek Aquades. Walaupun perbedaan angka
antara merek satu dengan yang lainnya sama, kita tidak dapat menentukan seberapa
besar nilai preferensi dari satu merek terhadap merek lainnya. Jadi kategori antar merek
tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal differences) dan ukuran atribut.
Pengukuran seperti ini dinamakan skala ordinal dan data yang dapat dari pengukuran ini
disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai dengan untuk skala ordinal adalah modus,
median, distribusi, frekuensi, dan statistik non-parametrik seperti rank order correlations.
Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut variable non-
parametrik atau variable non-metrik.
Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang menggunakan skala
pengukuran ordinal :
� Sebutkan pilihan saudara terhadap metode depresiasi aktiva tetap berwujud
berikut ini dengan menyatakan angka 1,2,3 dan 4 yang menunjukkan pilihan
saudara.
- Metode garis lurus
- Metode saldo menurun (nilai buku)
- Metode jumlah angka tahunan
- Metode unit produksi
1.1.3. Skala Interval (Interval Scale)
Misalnya disamping menanyakan responden untuk melakukan ranking preferensi
terhadap merek, anda juga diminta untuk meberikan nilai (rate) terhadap preferensi
merek sesuai dengan lima skala penilaian sebagai berikut :
Nilai Skala Preferensi123
Preferensi sangat tinggiPreferensi tinggiPreferensi moderat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 11
45
Preferensi rendahPreferensi sangat rendah
Jika kita berasumsi bahwa urutan kategori menggambarkan tingkat preferensi
yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk
dua merek air mineral yang mendapat ranting 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan
preferensi untuk dua merek lainnya yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita
tidak dapat menyatakan bahwa preferensi responden terhadap merek yang mendapat
rating 5 nilainya lima kali preferensi untuk merek yang mendapat rating 1. Skala
pengukuran seperti di atas disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk
jenis pengukuran skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada
rasio seperti koefisien variasi.
Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang mengukur construct
sikap terhadap pekerjaan yang menggunakan skala interval.
1. Mohon Bapak/Ibu memberi tanggapan terhadap 3 (tiga) butir pertanyaan
berikut ini sesuai dengan persepsi. Bapak/Ibu terhadap pekerjaan di tempat
kerja dengan memilih (melingkari) salah satu diantara pilihan jawaban yang
tersedia.
STS TS N S SS1. Pekerjaan yang saya lakukan
mendorong saya untuk kreatif2. Pekerjaan saya merupakan
pekerjaan yang membosankan3. Secara keseluruhan saya merasa
puas dengan pekerjaan sayaCatatan : 1. STS = sangat tidak setuju, 2. TS = tidak setuju, 3. N = netral4. S = setuju, 5. SS = sangat setuju.
1.1.4. Skala Rasio (Ratio Scale)
Skala rasio adalah interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dpat
dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat
ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta karena hal ini akan
merubah nilai dasarnya. Jadi transformasi yang valid skala rasio adalah sebagai berikut :
Yt = bY0
Oleh karena skala rasio memiliki nilai dasar, maka pernyataan yang mengatakan
“Umur Amir dua kali umur Tono” adalah valid. Data yang dihasilkan dan skala rasio
disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai.
Variabel yang diukur skala interval dan disebut variable metrik.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 12
Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat
jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut,
sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif. Nilai
uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala ratio. Nilai uang
sebesar 1 juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu
rupiah. Jika berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua kali lipat dari
orang yang memiliki berat badan 35 kg. Skala ratio banyak digunakan dalam penelitian-
penelitian akuntansi dan manajemen keuangan. Contoh :
Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian yang menggunakan skala rasio.
1. Beberapa total penjualan bersih perusahaan Bapak/Ibu dalam setahun :
� Kurang dari Rp. 500 juta
� Antara Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar
� Lebih dari Rp. 1 milyar s.d. Rp. 100 milyar
� Lebih dari Rp. 500 milyar
2. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di departemen/bagian Bapak/Ibu
� Kurang dari 50 orang
� Antara 50 orang s.d 100 orang
� Lebih dari 100 orang tetapi kurang 150 orang
� Lebih dari 200 orang
3. Berapa jam rata-rata dalam satu minggu yang Bapak/Ibu perlukan untuk
mengerjakan tugas pokok dengan menggunakan komputer ? ……..jam.
Gambar : Skala PengukuranSkala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak TidakOrdinal Ya Ya Tidak TidakInterval Ya Ya Ya TidakRasio Ya Ya Ya Ya
Metode Pengukuran Sikap (Attitude Measurement Method)
Construct sikap sering digunakan dalam penelitian-penelitian bisnis. Komponen
sikap dapat dijelaskan melalui tiga dimensi : (1) afektif, merefleksikan perasan atau
emosi seseorang terhadap suatu obyek. (2) kognatif, menunjukkan kesadaran
seseorang terahdap atau pengetahuan mengenai obyek tertentu, atau (3) komponen-
komponen perilaku, menggambarkan suatu keinginan-keinginan atau kecenderungan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 13
seseorang untuk melakukan tindakan. Berikut ini metode-metode yang sering digunakan
dalam pengukuran construct sikap, yaitu : Skala Sederhana, Skala Kategori, Skala
Likert, Skala Perbedaan Semantis, Skala Numeris, dan Skala Grafis.
Skala Sikap Sederhana (Simple Attitude Scale)
Metode pengukuran sikap yang paling sederhana adalah skala sederhana yang
menggunakan skala nominal, misalnya : setuju atau tidak setuju, ya atau tidak. Tipe
skala ini digunakan terutama jika kuisioner penelitian berisi relatif banyak butir
pertanyaan, tingkat pendidikan responden rendah, atau alasan yang lain.
Contoh :
Beri tanggapan mengenai tugas-tugas di tempat kerja Anda dengan memberi tanda X atau pada jawaban :
Ya , jika menggambarkan pekerjaan AndaTidak , jika tidak menggambarkan pekerjaan Anda? , jika anda tidak dapat memutuskan
1. Menarik � Ya � Tidak � ?2. Memuaskan � Ya � Tidak � ?3. Menantang � Ya � Tidak � ?4. Rutin � Ya � Tidak � ?5. Bermanfaat � Ya � Tidak � ?
Skala Kategori (Category Scale)
Skala kategori adalah metode pengukuran sikap yang berisi beberapa alternatif kategori
pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk memberikan alternatif penilaian.
Skala kategori pada dasarnya merupakan perluasan dari skala sederhana. Skala ini
memberikan yang lebih banyak informasi dan mengukur lebih sensitif dimensi construct
dibandingkan dengan skala sederhana. Skala kategori ini dinamakan juga skala butir
penilaian (itemized rating scale) ini dapat dinyatakan dengan angka. Berikut ini adalah
tipe-tipe skala kategori yang umumnya digunakan untuk mengukur sikap responden
yang berkaitan dengan kualitas (contoh 1), urgensi (2), menarik (3), kepuasan (4),
frekuensi (5).
Contoh :
1. Menurut penilaian saudara prosedur akuntansi pengeluaran produk dari gudang di perusahaan tempat saudara bekerja.� Sangat Bagus� Bagus� Sedang� Jelek
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 14
� Sangat Jelek
2. Bagaimana anda memandang kontribusi anda terhadap anggaran ?Kontribusi saya :� Sangat Penting� Penting� Netral� Kurang Penting� Tidak Penting
3. Penggunaan teknologi komputer membuat pekerjaan saudara ?� Sangat menarik� Menarik� Netral� Kurang menarik� Tidak menarik
4. Bagaimana pelayanan staf penjualan dari perusahaan pemasok yang selama ini menjadi mitra kerja perusahaan Bapak/Ibu ?� Sangat memuaskan� Memuaskan� Sedang� Kurang memuaskan� Tidak memuaskan
5. Seberapa sering anda aktif mencari pekerjaan baru di luar tempat kerja anda sekarang?� Sangat memuaskan� Memuaskan� Sedang� Kurang memuaskan� Tidak memuaskan
Skala Likart (Likert Scale)
Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
ketidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Metode pengukuran
yang paling sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga dikenal
dengan nama Skala Linkert. Nama lain dari skala ini adalah summated ratings method,
skala Linkert umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu : (1) sangat setuju, (2)
setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju
atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat
setuju. Alternatif angka penilaian dalam skala ini dapat bervariasi dari 3 sampai dengan
9.
Contoh :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 15
1. Ditempat saya beberapa keputusan yang penting sering dibuat oleh individual daripada kelompok
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju (STS) (TS) (TP) (S) (SS) (1) (2) (3) (4) (5)
2. Atasan langsung saudara sangat mendukung penggunaan teknologi komputer untuk melaksanakan tugas-tugas pokok saudara
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju (STS) (TS) (TP) (S) (SS) (1) (2) (3) (4) (5)
Skala Perbedaan Semantis (Semantic Differntial Scale)
Skala perbedaan semantis merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan
skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar) penilaian
yang ekstrem. dUa kutub ekstrem yang dinyatakan dalam metode ini antara lain dapat
berupa penilaian mengenai : baik – buruk, kuat-lemah, modern-kuno. Responden
diminta mengisi ruang semantis yang tersedia untuk merefleksikan seberapa dekat
sikap responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu diantara dua kutub
penilaian yang ekstrem. Metode pengukuran ini umumnya digunakan untuk mengetahui
sikap penilaian responden terhadap merk dagang, produk, identifikasi perusahaan,
pekerjaan, individu tertentu dan dimensi construct yang lain-lain.
Contoh :
1. Berilah penilaian saudara atas produk baru X dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.
Bagus Jelek
Suka Tidak suka
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 16
Menguntungkan Tidak
menguntungkan
Positif Negatif
2. Berilah penilaian saudara sejauh mana kepuasan anda terhadap profesi peneliti yang sekarang anda tekuni dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.
Profesi peneliti Profesi peneliti Menyenangkan saya Tidak Menyenangkan saya
Saya puas sebagai Saya tidak puas peneliti sebagai peneliti
Saya cocok dengan Saya tidak cocok dengan
pekerjaan peneliti pekerjaan peneliti
Skala Numeris (Numerical Scala)
Skala Numeris merupakan metode yang terdiri atas 5 atau 7 alaternatif nomor untuk
mengukur sikap responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala
numeris pada dasarnya tidak berbeda dengan skala perbedaan semantis, karena juga
menggunakan dua kutub penilaian yang ekstrem diantara alternatif nomor.
Contoh :
Berilah penilaian saudara atas pertanyaan berikut ini dengan melingkari altarnatif nomor yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.1. Seberapa besar wewenang didelegasikan kepada para manajer untuk
masing-masing kelompok keputusan berikut ini.a. Pengembangan produk baru
1 2 3 4 5 6 7Tidak ada
DidelagasikanPendelegasian
Sepenuhnya
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 17
b. Pengalokasian anggaran
1 2 3 4 5 6 7Tidak ada
DidelagasikanPendelegasian
Sepenuhnya
c. Penentuan investasi dalam jumlah besar
1 2 3 4 5 6 7Tidak ada
DidelagasikanPendelegasian
Sepenuhnya
2. Seberapa sering pimpinan memita pendapat atau usulan saudara ketika anggara sedang disusun?
1 2 3 4 5 6 7Sangat sering Tidak
pernah
Skala Grafis (Grafic Rating Scale)
Skala grafis merupakan metode pengukuran sikap yang disajikan dalam bentuk grafis
atau gambar. Metode ini menyatakan penelitian responden terhadap subyek, obyek atau
kejadian tertentu dengan titik atau angka tertentu yang terletak di dalam gambar atau
grafik penilaian.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 18
Contoh :
1. Berilah penilaian terhadap gaya kepemimpinan atasan saudara sekarang dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia dalam gambar penilaian berikut ini.
10 Sangat Baik
5 Cukup
1 Sangat Jelek
2. Bagaimana menurut penilaian saudara terhadap metode pemasaran yang diterapkan oleh perusahan saudara selama ini. Lingkarilah pada alternatif nomor pada gambar berikut ini.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat Efisien Sangat Tidak Efisien dan Efektif dan Tidak
Efektif
Gambar : Metode Pengukuran Sikap
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.
METODOLOGI PENELITIAN 19
MetodePengukuran
Sikap
Skala Sederhana
Skala Kategori
Skala Perbedaan
Skala Numerik
Skala Likert
Skala Grafis