99022-9-413026158432

26
METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Kontrol Dan Manipulasi Kontrol Dan Manipulasi Variabel Variabel (MODUL 8) (MODUL 8) Oleh Oleh Sahibul Munir Sahibul Munir

Transcript of 99022-9-413026158432

Page 1: 99022-9-413026158432

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

Kontrol Dan Manipulasi VariabelKontrol Dan Manipulasi Variabel

(MODUL 8)(MODUL 8)

OlehOleh

Sahibul MunirSahibul Munir

FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANAUNIVERSITAS MERCU BUANA

20082008

Page 2: 99022-9-413026158432

Tujuan Instruksional Khusus

Agar mahasiwa dapat menjelaskan :

1. Mendefinisikan variabel

2. Mengidentifikasikan variabel independen dan variabel interverning diantara variabel

penelitian.

3. Mengidentifikasi variabel-variabel yang harus dikontrol dalam dalam suatu penelitian,

bentuk-bentuk usaha manipulasi variabel dalam penelitian tersebut.

Materi Bahasan :

1. Variabel independen dan dependen

2. Variabel intervening

3. Variabel moderating

Daftar Pustaka :

1. Indriantoro & Supomo, 2001, “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi” BPFE

Yogyakarta.

2. Buku-buku, “Metodologi Penelitian”, yang terkait.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 2

Page 3: 99022-9-413026158432

KONTROL DAN MANIPULASI VARIABELKONTROL DAN MANIPULASI VARIABEL

Variabel dan Construct

Variabel, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, adalah segala sesuatu yang

dapat diberi berbagai macam nilai. Teori mengekpresikan fenomena-fenomena secara

sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. Construct adalah abstraksi dari

fenomena-fenomena kehidupan nyata yang diamati. Variabel, dengan demikian

merupakan proksi (proxy) atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan

berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antara custruct yang abstrac

dengan fenomena yang nyata.

Nilai Variabel

Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai tergantung pada construct

yang diwakilinya. Nilai variabel dapat berupa angka atau berupa atribut yang

menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Contoh variabel antara lain :

sikap, motivasi, prestasi akademik, absensi. Sikap mahasiswa dapat dinilai dengan

positif dan negatif. Motivasi belajar mahasiswa dapat di nilai dengan tinggi, sedang,

kurang. Absensi mahasiswa dapat dinilai (dihitung) mulai dari angka nol sampai dengan

jumlah tertentu (seluruh mahasiswa dalam satu kelas).

Tipe-Tipe Variabel Penelitian

Teori-teori dalam ilmu sosial memberikan gambaran sistematis mengenai

fenomena sosial melalui hubungan dua variabel atau lebih. Hubungan antar variabel

pada dasarnya merupakan simplikasi dari gambaran fenomena-fenomena sosial yang

sebenarnya bersifat kompleks. Penelitian kuantitatif umumnya menggunakan asumsi

dan batasan pada faktor-faktor lain yang tidak diamati diasumsikan sebagai faktor-faktor

yang tidak terkait secara signifikan dengan fenomena tertentu yang diteliti.

Variabel penelitian dapat diklasifikan berdasarkan beberapa pendekatan,

diantaranya adalah berdasarkan : (1) fungsi variabel, (2) skala nilai variabel, dan (3)

perlakuan terhadap variabel.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 3

Page 4: 99022-9-413026158432

Variabel Independen dan Variabel Dependen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori

variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai

kemampuan aplikasi yang luas. Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis

digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.

Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai

sebab (presumed couse variabel) dari variabel independen, yaitu variabel yang diduga

sebagai akibat (presumed effect variabel). Variabel independen juga dapat disebut

sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable) dan variabel dependen

sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).

Misal, suatu penelitian menguji pengaruh pemecahan saham terhadap

perubahan harga saham. Ada dua variabel yang diuji dalam penelitian ini. Yaitu :

pemecahan saham (variable independen) dan harga saham (variable dependen). Model

penelitian menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen disajikan dalam bentuk diagram (gambar 8.1) berikut ini.

Gambar 8.1. Gambar 8.1. Hubungan antara variabel independenHubungan antara variabel independen (pemecahan saham) dengan variabel dependen (harga(pemecahan saham) dengan variabel dependen (harga saham)saham)

Pemecahan saham merupakan variable yang diduga secara logis menjelaskan

atau mempengaruhi variable harga saham (gambar 8.1). Contoh lain penelitian yang

menggunakan lebih dari satu variable dependen dan variable independen antara lain,

penelitian yang menguji :

1. Pengaruh pengumuman right issue (variable independen) terhadap tingkat

keuntungan (variable dependen) dan likuiditas saham (variable dependen).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 4

PEMECAHAN SAHAMPEMECAHAN SAHAM(Variable Independen)(Variable Independen)

HARGA SAHAMHARGA SAHAM((VariableVariable

Page 5: 99022-9-413026158432

2. Pengaruh desentralisasi (variable independen) dan karakteristik system informasi

akuntansi manajemen (variable independen) terhadap kinerja manajerial (variable

dependen).

Variable Moderating

Hubungan langsung antara variable-variable independen dengan variable-

variable dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variable-variable lain. Salah satu

diantaranya adalah variabel moderating, yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat

atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel

dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh

terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara

variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif

atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel

moderating dinamakan pula dengan variabel contingency. Contoh

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh struktur organisasional

(desentralisasi atau sentralisasi) terhadap hubungan antara partisipasi dalam

penyusunan anggaran (partisipasi) dengan kinerja, dinyataan bahwa struktur

organisasional merupakan faktor moderating yang mempengaruhi hubungan antara

partisipasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja pada struktur organisasi

desentralisasi.

Sebaliknya, partisipasi mempunyai hubungan negatif dengan kinerja pada

struktur organisasi sentralisasi. Pengaruh variabel moderating (struktur organisasional)

terhadap sifat dan arah hubungan antara variabel independen (partisipasi) dengan

variabel dependen (kinerja) dijelaskan dengan gambar 8.2.

Gambar 8.2. Hubungan Partisipasi, Desentralisasi, Sentralisasi, dan KinerjaSTRUKTURSTRUKTUR

PARTISIPASIPARTISIPASI

DesentralisasiDesentralisasi SentralisasiSentralisasi

TinggiTinggi KINERJAKINERJA

TINGGITINGGI

KINERJAKINERJA

RENDAHRENDAH

RendahRendah KINERJAKINERJA

RENDAHRENDAH

KINERJA TINGGIKINERJA TINGGI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 5

Page 6: 99022-9-413026158432

Model penelitian yang menunjukkan pengaruh variable moderating terhadap hubungan

antara variabel independen (partisipasi) dengan variabel dependen (kinerja).

Gambar 8.3. Pengaruh variabel moderting (strukturGambar 8.3. Pengaruh variabel moderting (struktur organisasional) terhadap antaravariabel independenorganisasional) terhadap antaravariabel independen

(partisipasi) dengan variable dependen (kinerja).(partisipasi) dengan variable dependen (kinerja).

Variable Intervening

Variabel intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen menjadi

hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak

diantara variabel-variabel dengan variabel-variabel dependen, sehingga variable

independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variable dependen.

Gambar 8.4. Hubungan antara variabel independen (partisipasi), variable intervening (motivasi) dan variable dependen (kinerja).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 6

PARTISIPASIPARTISIPASI

(variable indenpenden(variable indenpenden))KINERJAKINERJA

(variable(variable denpenden) denpenden)

STRUKTUR ORGANISASIONAL(variable moderating)

PARTISIPASIPARTISIPASI(variable independen(variable independen)

MOTIVASIMOTIVASI(variable intervening)(variable intervening)

KINERJAKINERJA(variable dependen)(variable dependen)

Page 7: 99022-9-413026158432

Gambar 8.5. Hubungan antara variable independenGambar 8.5. Hubungan antara variable independen (dentitas tenaga kerja), variabel dependen(dentitas tenaga kerja), variabel dependen

(efektivitas organisasional), variabel moderating(efektivitas organisasional), variabel moderating (keahlian manajerial) dan variable intervening(keahlian manajerial) dan variable intervening

(sinergi kreatif).(sinergi kreatif).

Skala Nilai Variabel

Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran nilai tertentu.

Berdasarkan skala nilainya, variable-variable penelitian diklasifikasikan menjadi variable

kontinu (contnous variable) dan variable kategoris (categoris variable).

Variabel kontinyu adalah tipe variable-variable penelitian yang memiliki

kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Nilai dalam variable kontinu

setidaknya menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala pengukuran

tertentu. Skala nilai variable kontinu dapat berupa : (1) perbedaan lebih atau kurang :

tinggi-sedang-rendah, atau (2) skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak : 1. Sampai

dengan 7. Tipe skala ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian teori keprilakuan.

Variabel kategoris adalah tipe variable-variable penelitian yang memiliki nilai

berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan sebutan skala minimal. Skala

nilai pada variable ini hanya merupakan label untuk mengidentifikasikan kategori atau

kelompok variable yang bersangkutan. Contoh variable kategoris dikotomi : jenis

kelamin (pria-wanita), perilaku (baik-buruk), sikap (positif-negatif), atau variabel

kategoris politomis : agama, tingkat pendidikan, kewarganegaraan.

Pendekatan Variabel

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 7

DIVERSITASDIVERSITASTENAGA KERJATENAGA KERJA

(variable independen)(variable independen)

MOTIVASIMOTIVASIKREATIFKREATIF

(variable intervening)(variable intervening)

KINERJA KINERJA ORGANISASIONALORGANISASIONAL(variable dependen)(variable dependen)

KEAHLIAN KEAHLIAN MANAJERIALMANAJERIAL

(variable moderating)(variable moderating)

Page 8: 99022-9-413026158432

Klasifikasi variable berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel

penelitian bermanfaat untuk mengetahui perbedaan antara variabel-variabel yang

dimanipulasi dengan variabel-variabel yang tidak dimanipulasi.

Variabel Aktif dan Variabel Atribut

Variable-variable penelitian dapat diklasfikasikan berdasarkan perlakuan

penelitian terhadap suatu variable, yaitu variable aktif (aktive variable) dan variable

atribut (atribute variable). Variable aktif adalah variabel-variabel penelitian yang

dimanipulasi untuk keperluan penelitian ekperimen. Tidak semua variabel penelitian

dapat dimanipulasi, misal variabel-varibel yang berkaitan dengan karakteristik manusia

intelgensia, sikap, jenis kelamin, status sosial ekonomi. Variabel-varibel tersebut

umumnya tidak mungkin atau sulit untuk dimanipulasi. Variabel-variabel penelitian yang

tidak dapat dimanipulasi disebut dengan variabel atribut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 8

Page 9: 99022-9-413026158432

Modul Metodologi Penelitian

MODUL KE 9

SKALA PENGUKURAN

DOSEN :

NurlisPKK

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Tujuan Instruksional Khusus

Agar mahasiswa mampu :

1. Menguraikan konsep pengukuran melalui skala dan kapan penggunaannya dan

pada variabel mana saja.

2. Menguraikan tahapan penyusunan skala.

3. Menyebutkan contoh pengukuran skala, dengan kritik kelebihan dan kekurangannya.

Materi Bahasan

1. Konsep skala

2. Teknik skala

3. Contoh-contoh skala

Daftar Pustaka

1. Indriantoro & Supomo, 2001, “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi” BPFE

Yogyakarta.

2. Ghozali Imam, 2002, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi II

Badan Penerbit-UNDIP Semarang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 9

Page 10: 99022-9-413026158432

SKALA PENGUKURAN

Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data.

Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung di

dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.

1.1. Skala Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau symbol

diletakan pada karakteristik atau property suatu stimulasi sesuai dengan aturan atau

prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Steven (1946) skala pengukuran dapat

dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval dan rasio.

Berikut ini menjelaskan ke-empat jenis skala pengukuran tersebut.

1.1.1 Skala Nominal (Nominal Scale)

Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau

kelompok dari suatu subyek. Misalnya variabel jenis kelamin, responden dapat

dikelompokkan kedalam dua kategori laki-laki dan wanita. Kedua kelompok ini dapat

diberi kode 1 dan 2. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai

instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai

rata-rata dan standar deviasi dari variabel jenis kelamin. Angka 1 dan 2 hanya sebagai

cara untuk mengelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya

untuk menghitung beberapa banyak jumlah disetiap kategori. Jadi uji statistik yang

sesuai dengan skala nominal adalah uji statistik yang didasarkan pada counting seperti

modus dan distribusi frekuensi.

Berikut ini adalah contoh instrumen penelitian yang menanyakan identitas

responden dengan skala nominal :

1. Jenis Kelamin : � Pria � Wanita

2. Status Perkawinan : � Menikah � Tidak menikah

3. Agama : � Islam � Katolik � Kristen

� Budha � Hindu

1.1.2. Skala Ordinal (Ordinal Scale)

Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variable kedalam kelompok, tetapi

juga melakukan rangking terhadap kategori. Misal kita ingin mengukur preferensi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 10

Page 11: 99022-9-413026158432

responden terhadap empat merek produk air mineral, merek Aqua, Aguanna, Aquaria,

dan Aquades. Kita dapat meminta responden untuk melakukan rangking terhadap

merek produk air mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling

disukai, angka 2 untuk rangking kedua dst.

Merek Air Mineral RankingAqua

AquanaAquariaAquades

1234

Tabel ini menunjukkan bahwa merek Aqua lebih disukai daripada merek Aquana,

mereka Aquana lebih disukai daripada merek Aquades. Walaupun perbedaan angka

antara merek satu dengan yang lainnya sama, kita tidak dapat menentukan seberapa

besar nilai preferensi dari satu merek terhadap merek lainnya. Jadi kategori antar merek

tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal differences) dan ukuran atribut.

Pengukuran seperti ini dinamakan skala ordinal dan data yang dapat dari pengukuran ini

disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai dengan untuk skala ordinal adalah modus,

median, distribusi, frekuensi, dan statistik non-parametrik seperti rank order correlations.

Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut variable non-

parametrik atau variable non-metrik.

Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang menggunakan skala

pengukuran ordinal :

� Sebutkan pilihan saudara terhadap metode depresiasi aktiva tetap berwujud

berikut ini dengan menyatakan angka 1,2,3 dan 4 yang menunjukkan pilihan

saudara.

- Metode garis lurus

- Metode saldo menurun (nilai buku)

- Metode jumlah angka tahunan

- Metode unit produksi

1.1.3. Skala Interval (Interval Scale)

Misalnya disamping menanyakan responden untuk melakukan ranking preferensi

terhadap merek, anda juga diminta untuk meberikan nilai (rate) terhadap preferensi

merek sesuai dengan lima skala penilaian sebagai berikut :

Nilai Skala Preferensi123

Preferensi sangat tinggiPreferensi tinggiPreferensi moderat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 11

Page 12: 99022-9-413026158432

45

Preferensi rendahPreferensi sangat rendah

Jika kita berasumsi bahwa urutan kategori menggambarkan tingkat preferensi

yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk

dua merek air mineral yang mendapat ranting 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan

preferensi untuk dua merek lainnya yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita

tidak dapat menyatakan bahwa preferensi responden terhadap merek yang mendapat

rating 5 nilainya lima kali preferensi untuk merek yang mendapat rating 1. Skala

pengukuran seperti di atas disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk

jenis pengukuran skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada

rasio seperti koefisien variasi.

Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang mengukur construct

sikap terhadap pekerjaan yang menggunakan skala interval.

1. Mohon Bapak/Ibu memberi tanggapan terhadap 3 (tiga) butir pertanyaan

berikut ini sesuai dengan persepsi. Bapak/Ibu terhadap pekerjaan di tempat

kerja dengan memilih (melingkari) salah satu diantara pilihan jawaban yang

tersedia.

STS TS N S SS1. Pekerjaan yang saya lakukan

mendorong saya untuk kreatif2. Pekerjaan saya merupakan

pekerjaan yang membosankan3. Secara keseluruhan saya merasa

puas dengan pekerjaan sayaCatatan : 1. STS = sangat tidak setuju, 2. TS = tidak setuju, 3. N = netral4. S = setuju, 5. SS = sangat setuju.

1.1.4. Skala Rasio (Ratio Scale)

Skala rasio adalah interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dpat

dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat

ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta karena hal ini akan

merubah nilai dasarnya. Jadi transformasi yang valid skala rasio adalah sebagai berikut :

Yt = bY0

Oleh karena skala rasio memiliki nilai dasar, maka pernyataan yang mengatakan

“Umur Amir dua kali umur Tono” adalah valid. Data yang dihasilkan dan skala rasio

disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai.

Variabel yang diukur skala interval dan disebut variable metrik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 12

Page 13: 99022-9-413026158432

Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat

jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut,

sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif. Nilai

uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala ratio. Nilai uang

sebesar 1 juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu

rupiah. Jika berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua kali lipat dari

orang yang memiliki berat badan 35 kg. Skala ratio banyak digunakan dalam penelitian-

penelitian akuntansi dan manajemen keuangan. Contoh :

Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian yang menggunakan skala rasio.

1. Beberapa total penjualan bersih perusahaan Bapak/Ibu dalam setahun :

� Kurang dari Rp. 500 juta

� Antara Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar

� Lebih dari Rp. 1 milyar s.d. Rp. 100 milyar

� Lebih dari Rp. 500 milyar

2. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di departemen/bagian Bapak/Ibu

� Kurang dari 50 orang

� Antara 50 orang s.d 100 orang

� Lebih dari 100 orang tetapi kurang 150 orang

� Lebih dari 200 orang

3. Berapa jam rata-rata dalam satu minggu yang Bapak/Ibu perlukan untuk

mengerjakan tugas pokok dengan menggunakan komputer ? ……..jam.

Gambar : Skala PengukuranSkala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak TidakOrdinal Ya Ya Tidak TidakInterval Ya Ya Ya TidakRasio Ya Ya Ya Ya

Metode Pengukuran Sikap (Attitude Measurement Method)

Construct sikap sering digunakan dalam penelitian-penelitian bisnis. Komponen

sikap dapat dijelaskan melalui tiga dimensi : (1) afektif, merefleksikan perasan atau

emosi seseorang terhadap suatu obyek. (2) kognatif, menunjukkan kesadaran

seseorang terahdap atau pengetahuan mengenai obyek tertentu, atau (3) komponen-

komponen perilaku, menggambarkan suatu keinginan-keinginan atau kecenderungan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 13

Page 14: 99022-9-413026158432

seseorang untuk melakukan tindakan. Berikut ini metode-metode yang sering digunakan

dalam pengukuran construct sikap, yaitu : Skala Sederhana, Skala Kategori, Skala

Likert, Skala Perbedaan Semantis, Skala Numeris, dan Skala Grafis.

Skala Sikap Sederhana (Simple Attitude Scale)

Metode pengukuran sikap yang paling sederhana adalah skala sederhana yang

menggunakan skala nominal, misalnya : setuju atau tidak setuju, ya atau tidak. Tipe

skala ini digunakan terutama jika kuisioner penelitian berisi relatif banyak butir

pertanyaan, tingkat pendidikan responden rendah, atau alasan yang lain.

Contoh :

Beri tanggapan mengenai tugas-tugas di tempat kerja Anda dengan memberi tanda X atau pada jawaban :

Ya , jika menggambarkan pekerjaan AndaTidak , jika tidak menggambarkan pekerjaan Anda? , jika anda tidak dapat memutuskan

1. Menarik � Ya � Tidak � ?2. Memuaskan � Ya � Tidak � ?3. Menantang � Ya � Tidak � ?4. Rutin � Ya � Tidak � ?5. Bermanfaat � Ya � Tidak � ?

Skala Kategori (Category Scale)

Skala kategori adalah metode pengukuran sikap yang berisi beberapa alternatif kategori

pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk memberikan alternatif penilaian.

Skala kategori pada dasarnya merupakan perluasan dari skala sederhana. Skala ini

memberikan yang lebih banyak informasi dan mengukur lebih sensitif dimensi construct

dibandingkan dengan skala sederhana. Skala kategori ini dinamakan juga skala butir

penilaian (itemized rating scale) ini dapat dinyatakan dengan angka. Berikut ini adalah

tipe-tipe skala kategori yang umumnya digunakan untuk mengukur sikap responden

yang berkaitan dengan kualitas (contoh 1), urgensi (2), menarik (3), kepuasan (4),

frekuensi (5).

Contoh :

1. Menurut penilaian saudara prosedur akuntansi pengeluaran produk dari gudang di perusahaan tempat saudara bekerja.� Sangat Bagus� Bagus� Sedang� Jelek

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 14

Page 15: 99022-9-413026158432

� Sangat Jelek

2. Bagaimana anda memandang kontribusi anda terhadap anggaran ?Kontribusi saya :� Sangat Penting� Penting� Netral� Kurang Penting� Tidak Penting

3. Penggunaan teknologi komputer membuat pekerjaan saudara ?� Sangat menarik� Menarik� Netral� Kurang menarik� Tidak menarik

4. Bagaimana pelayanan staf penjualan dari perusahaan pemasok yang selama ini menjadi mitra kerja perusahaan Bapak/Ibu ?� Sangat memuaskan� Memuaskan� Sedang� Kurang memuaskan� Tidak memuaskan

5. Seberapa sering anda aktif mencari pekerjaan baru di luar tempat kerja anda sekarang?� Sangat memuaskan� Memuaskan� Sedang� Kurang memuaskan� Tidak memuaskan

Skala Likart (Likert Scale)

Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

ketidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Metode pengukuran

yang paling sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga dikenal

dengan nama Skala Linkert. Nama lain dari skala ini adalah summated ratings method,

skala Linkert umumnya menggunakan lima angka penilaian yaitu : (1) sangat setuju, (2)

setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju

atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat

setuju. Alternatif angka penilaian dalam skala ini dapat bervariasi dari 3 sampai dengan

9.

Contoh :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 15

Page 16: 99022-9-413026158432

1. Ditempat saya beberapa keputusan yang penting sering dibuat oleh individual daripada kelompok

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju (STS) (TS) (TP) (S) (SS) (1) (2) (3) (4) (5)

2. Atasan langsung saudara sangat mendukung penggunaan teknologi komputer untuk melaksanakan tugas-tugas pokok saudara

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju (STS) (TS) (TP) (S) (SS) (1) (2) (3) (4) (5)

Skala Perbedaan Semantis (Semantic Differntial Scale)

Skala perbedaan semantis merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan

skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar) penilaian

yang ekstrem. dUa kutub ekstrem yang dinyatakan dalam metode ini antara lain dapat

berupa penilaian mengenai : baik – buruk, kuat-lemah, modern-kuno. Responden

diminta mengisi ruang semantis yang tersedia untuk merefleksikan seberapa dekat

sikap responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu diantara dua kutub

penilaian yang ekstrem. Metode pengukuran ini umumnya digunakan untuk mengetahui

sikap penilaian responden terhadap merk dagang, produk, identifikasi perusahaan,

pekerjaan, individu tertentu dan dimensi construct yang lain-lain.

Contoh :

1. Berilah penilaian saudara atas produk baru X dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.

Bagus Jelek

Suka Tidak suka

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 16

Page 17: 99022-9-413026158432

Menguntungkan Tidak

menguntungkan

Positif Negatif

2. Berilah penilaian saudara sejauh mana kepuasan anda terhadap profesi peneliti yang sekarang anda tekuni dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.

Profesi peneliti Profesi peneliti Menyenangkan saya Tidak Menyenangkan saya

Saya puas sebagai Saya tidak puas peneliti sebagai peneliti

Saya cocok dengan Saya tidak cocok dengan

pekerjaan peneliti pekerjaan peneliti

Skala Numeris (Numerical Scala)

Skala Numeris merupakan metode yang terdiri atas 5 atau 7 alaternatif nomor untuk

mengukur sikap responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala

numeris pada dasarnya tidak berbeda dengan skala perbedaan semantis, karena juga

menggunakan dua kutub penilaian yang ekstrem diantara alternatif nomor.

Contoh :

Berilah penilaian saudara atas pertanyaan berikut ini dengan melingkari altarnatif nomor yang tersedia. Jawaban saudara menunjukkan seberapa dekat penilaian saudara dari kedua alternatif jawaban yang bersifat ekstrem.1. Seberapa besar wewenang didelegasikan kepada para manajer untuk

masing-masing kelompok keputusan berikut ini.a. Pengembangan produk baru

1 2 3 4 5 6 7Tidak ada

DidelagasikanPendelegasian

Sepenuhnya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 17

Page 18: 99022-9-413026158432

b. Pengalokasian anggaran

1 2 3 4 5 6 7Tidak ada

DidelagasikanPendelegasian

Sepenuhnya

c. Penentuan investasi dalam jumlah besar

1 2 3 4 5 6 7Tidak ada

DidelagasikanPendelegasian

Sepenuhnya

2. Seberapa sering pimpinan memita pendapat atau usulan saudara ketika anggara sedang disusun?

1 2 3 4 5 6 7Sangat sering Tidak

pernah

Skala Grafis (Grafic Rating Scale)

Skala grafis merupakan metode pengukuran sikap yang disajikan dalam bentuk grafis

atau gambar. Metode ini menyatakan penelitian responden terhadap subyek, obyek atau

kejadian tertentu dengan titik atau angka tertentu yang terletak di dalam gambar atau

grafik penilaian.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 18

Page 19: 99022-9-413026158432

Contoh :

1. Berilah penilaian terhadap gaya kepemimpinan atasan saudara sekarang dengan memberikan tanda pada ruang yang tersedia dalam gambar penilaian berikut ini.

10 Sangat Baik

5 Cukup

1 Sangat Jelek

2. Bagaimana menurut penilaian saudara terhadap metode pemasaran yang diterapkan oleh perusahan saudara selama ini. Lingkarilah pada alternatif nomor pada gambar berikut ini.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sangat Efisien Sangat Tidak Efisien dan Efektif dan Tidak

Efektif

Gambar : Metode Pengukuran Sikap

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

METODOLOGI PENELITIAN 19

MetodePengukuran

Sikap

Skala Sederhana

Skala Kategori

Skala Perbedaan

Skala Numerik

Skala Likert

Skala Grafis