99012-12-394061775599.doc

14
Modul 12 Kepemimpinan Dalam Wirausaha A. Pengantar Wirausaha yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil, baik yang memimpin beberapa atau beratus-ratus karyawan. Dari hakikat pekerjaanya mereka adalah pemimpin, karena mereka harus mencari peluang-peluang, memulai proyek-proyek mengumpulkan sumber daya manusia dan finansial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan- yujuan untuk mereka sendiri dan orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan. Karena seorang pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara-cara yang lebih baik. Dan pemimpin yang kadar orientasi tugasnya rendah cenderung menjadi tidak aktif dalam mengarahkan perilaku yang berorietasi pada tujuan, seperti perncanaan dan penjadwalan. Mereka cenderung bekerja seperti para karyawan lain dan tidak membedakan peranan mereka sebagai pemimpin organisasi secara jelas. Dari sifat hakikat kegiatan-kegiatannya, para wirausaha adalah pemimpin, pemimpi-pemimpin yang orientasi orangnya efektif sangat terampil dalam memotivasi dan berkomunikasi dengankaryawan mereka. Dan seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan karyawan mereka 1

Transcript of 99012-12-394061775599.doc

Page 1: 99012-12-394061775599.doc

Modul 12

Kepemimpinan Dalam Wirausaha

A. Pengantar

Wirausaha yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil, baik yang

memimpin beberapa atau beratus-ratus karyawan. Dari hakikat pekerjaanya

mereka adalah pemimpin, karena mereka harus mencari peluang-peluang,

memulai proyek-proyek mengumpulkan sumber daya manusia dan finansial

yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan-yujuan untuk

mereka sendiri dan orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain

untuk mencapai tujuan. Karena seorang pemimpin yang efektif akan selalu

mencari cara-cara yang lebih baik.

Dan pemimpin yang kadar orientasi tugasnya rendah cenderung menjadi tidak

aktif dalam mengarahkan perilaku yang berorietasi pada tujuan, seperti

perncanaan dan penjadwalan. Mereka cenderung bekerja seperti para karyawan

lain dan tidak membedakan peranan mereka sebagai pemimpin organisasi

secara jelas.

Dari sifat hakikat kegiatan-kegiatannya, para wirausaha adalah pemimpin,

pemimpi-pemimpin yang orientasi orangnya efektif sangat terampil dalam

memotivasi dan berkomunikasi dengankaryawan mereka. Dan seorang

pemimpin harus mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan karyawan

mereka dan gigih melibatkan karyawan mereka dalam mencapai sasaran-

sasaran perusahaan.

B. Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa :

1. Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang pentingnya

kepemimpinan dalam usaha.

2. Dapat mendeskripsikan beberapa pendekatan terhadap sebab-sebab

munculnya pemimpin dalam bisnis.

1

Page 2: 99012-12-394061775599.doc

3. Dapat memahami hakikat sifat-sifat dan keterampilan seorang pemimpin.

C. Manfaat pembelajaran

Pemahaman mengenai kepemimpinan ini dapat mengembangkan kepribadian

seseorang serta ikut mempengaruhi perilaku kepemimpinan seseorang. Karena

semakin berkualitas sebagai seorang pemimpin, semakin besarlah

ketergantungan seseorang terhadap orang lain untuk mendukung dan memikul

sebuah tanggung jawab. Dan hakikat dari kepemimpinan ini berusaha

memandang suatu keadaan dari sudut pandang orang lain sehingga diharapkan

dapat mengembangkan sikap tepo sliro yang tinggi.

D. Uraian Materi

1. Pentingnya Kepemimpinan

Ada suatu keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan

wirausaha yang gagal atau bangkrut yaitu terletak pada dinamika dan

efektivitas kepemimpinan.

Peter E Drucker points out that managers (business leaders) are the basic

and scarcest resource of any business enterprice (Hersey & Blanchard,

1977: 83).

Pimpinan perusahaan merupakan unsur pokok dan sumber yang langka di

dalam setiap perusahaan. Statistik perkembangan perusahaan

menunjukkan bahwa setiap 100 perusahaan yang baru berdiri, kira-kira

50% gagal dalam tempo 2 tahun dan pada akhir tahun kelima hanya

tinggal 30% yang masih jalan. Pada umumnya kegagalan itu disebabkan

oleh kepemimpinan yang tidak efektif, mereka tidak mampu memimpin

karyawan, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain atau mereka tidak

bisa menguasai, mengendalikan diri sendiri. Berbagai kekeliruan terjadi

dibawah kepemimpinannya. Misalnya karyawan tidak bisa dimotivasi untuk

bekerja lebih baik, kurang disiplin, demikian pula dengan relasi

perusahaan tidak terjalin kerjasama yang baik, dan juga perilaku pemimpin

sendiri yang tidak bisa menjadi contoh. Seorang wirausaha yang baik

adalah seorang pemimpin dalam bisnis, haruslah orang yang dapat

2

Page 3: 99012-12-394061775599.doc

menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga mampu menguasai

serta mengarahkan dan mengembangkan para karyawannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka ada 3 variabel utama yang

tercakup di dalam kepemimpinan:

1. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para

pengikut. Seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil

memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau

bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan. Jadi

wirausaha harus pandai merangkul dan melibatkan para karyawan

dalam segala aktivitas perusahaan. Untuk melibatkan para

karyawan ini kemungkinan pemimpin harus menggunakan berbagai

cara misalnya memberi hadiah, memberi nasehat, memberi imbalan

yang cukup kepada karyawan dan sebagainya.

2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha

mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan

kepada . karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi

pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini seorang

wirausaha telah membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain

untuk bertindak atas nama dia. Selanjutnya segala macam

informasi sebagai hasil dari pengawasan dan pelaksanaan

pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.

3. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka

mengarahkan para bawahan. Seorang wirausaha tidak hanya

mengatakan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan tetapi juga

harus mampu mempangaruhi karyawan untuk berperilaku dan

bertindak untuk memajukan perusahaan. Seorang wirausaha juga

harus dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan.

Untuk mempelajari kepemimpinan, ada tiga pendekatan utama

yaitu:

1. Pendekatan sifat-sifat (traits approach)

3

Page 4: 99012-12-394061775599.doc

Antara pemimpin dan bukan pemimpin dapat dilihat dengan

mengidentifikasi sifat-sifat kepribadiannya. Pendekatan psikologis

ini untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa

perilaku individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur

kepribadian, (Oteng Sutisna, 1982: 241).

Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdapat sifat-sifat tertentu

pada pemimpin antara lain: memiliki kekuatan fisik dan keramahan.

Seorang pemimpin memiliki tingkat inteligensi yang tinggi. Hanya

dalam mengungkapkan sifat-sifat ini seringkali muncul pertentangan

sifat seperti dinyatakan seorang pemimpin harus ramah tapi tegas,

suka merenung tapi aktif, orangnya harus stabil emosional tapi

fleksibel, berkeras hati tapi kooperatif. Ada sifat kepribadian yang

dapat dipandang berhubungan positif dengan perilaku pemimpin dan

mempunyai korelasi tinggi ialah: popularitas, keaslian, adaptabilitas,

ambisi, ketekunan, status sosial, status ekonomi, mampu

berkomunikasi.

Selanjutnya ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan perilaku )

pemimpin tapi berkorelasi tidak terlalu tinggi seperti tanggung jawab,

integritas, percaya diri, mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik,

kelancaran berbicara.

2. Pendekatan keperilakuan (Behavioral approach)

Dalam hal ini dilihat pola tingkah laku dari seorang pemimpin untuk

mempengaruhi karyawannya. Perilaku pemimpin ini dapat

berorientasi pada tugas atau pada hubungan antar karyawan.

Rensis Likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada dua

dimensi yaitu orientasi tugas dan orientasi bawahan, yang

dijabarkan menjadi empat tingkat model efektivitas kepemimpinan.

Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat sistem yaitu:

1.exploitative autfioritativc, 2. Benevolent authoritative, 3.

Consultative, dam 4. Partisipative.

4

Page 5: 99012-12-394061775599.doc

- Sistim pertama bercirikan tidak ada kepercayaan kepada

bawahan. Pemimpin ini selalu menggunakan ancaman dan

hukuman kepada karyawan.

- Sistem kedua ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi

hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga

masih menggunakan ancaman clan hukuman dalam

pelaksanaan tugas. Komunikasi ada sedikit terbuka tetapi tetap

berdasarkan ketidakpercayaan.

- Sistem ketiga berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi

tidak penuh. Proses pengambilan keputusan untuk hal yang

penting tetap berada ditangan pimpinan, tetapi kepercayaan

sudah merupakan dasar komunikasi.

- Sistem keempat merupakan sistem yang ideal ada kepercayaan

penuh dari atasan. Percaya diri clan kreativitas karyawan

merupakan unsur penting. Komunikasi sangat terbuka hubungan

antar karyawan lancar clan suasana perusahaan segar clan

sehat.

2. Sebab-sebab Munculnya Pemimpin

Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin:

(Kartini Kartono, 1983: 29)

1) Teori genetis

Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir

clan tidak dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi

pemimpin. Teori ini menganut pandangan deterministis artinya

pandangan yang sudah ditentukan sejak dulu.

2) Teori Sosial

Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan

tetapi seorang calon pemimpin dapat disiapkan dididik clan dibentuk agar

5

Page 6: 99012-12-394061775599.doc

dia menjadi pemimpin yang hebat dikemudian hari. Setiap orang bisa

menjadi pemimpin melalui pendidikan dan dorongan berbagai pihak.

3) Teori Ekologis atau Sintetis

Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin

apabila dia memang memiliki bakat-bakat pemimpin. Kemudian bakat ini

dikembangkan melalui pendidikan dorongan dan pengalaman yang akan

membentuk pribadi sebagai seorang pemimpin.

3. Sifat-sifat Pemimpin

Ordway Tead mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai

berikut: (Kartini Kartono 1983: 37)

1) Energi Jasmaniah dan Mental

Seorang pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar

biasa seperti tidak akan pernah habis. Demikian pula semangat, juga

motivasi kerja, disiplin, kesabaran, daya tahan batin, kemauan yang luar

biasa untuk mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.

2) Kesadaran Akan Tujuan dan Arah

la memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam

mencapai tujuan yang terarah.

3) Antusiasme

Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan harapan

sukses dan membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.

4) Keramahan dan Kecintaan

Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain

sehingga menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan

kesediaan berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.

5) Integritas

6

Page 7: 99012-12-394061775599.doc

Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib

sepenangungan dengan para karyawannya dalam menjalankan

perusahaan. Integritas pribadi dan rumah tangga pemimpin merupakan

tauladan yang dapat dicontoh oleh karyawannya.

6) Penguasaan Teknis

Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka dia harus

menguasai sesuatu pengetahuan atau keterampilan teknis.

7) Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan (Decisiveness)

Dia harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehingga

dia mampu meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah

diambil dalam pelaksanaannya.

8) Kecerdasan

Seorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab dan

akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi

kesulitan dengan cara yang efektif.

9) Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)

Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu

mendidik, mengarahkan, memotivasi karyawannya untuk berbuat

sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Dia harus mengatur

pelatihan-pelatihan, mengawasi pekerjaan rutin sehari-hari dan

mengevaluasi pekerjaan karyawan.

10) Kepercayaan (Faith)

Jika seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul

4. Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skills)

Ada tiga keterampilan kepemimpinan yaitu :

1. Technical Skill

7

Page 8: 99012-12-394061775599.doc

Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pemimpin untuk

melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha

merupakan pemimpin yang dapat menyruh orang lain mengerjakan suatu

pekerjaan namun dia harus mempu melaksanakan sendiri pekerjaan-

pekerjaan tertentu. Maksudnya dapat melakukan pekerjaan tersebut

adalah agar di mampu melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan

yang dilakukan oleh karyawannya. Keterampilan tersebut misalnya

keterampilan pembukaan keuangan, mengetik, pekerjaan computer

dasar, menggunakan beberapa alat sederhana dan sebagainya.

2. Human Skill

Kemampuan untuk bekerja sama dan membangun tim kerja bersama

orang lain.

3. Conceptual Skill

Seorang wirausaha harus mampu berpikir dan mengungkapkan

pemikirannya dalam bentuk model keranga kerja dan konsep-konsep lain

dalam memudahkan pekerjaan.

5. Power dalam Hubungan Bisnis

Dalam hubungan bisnis antara produsen dan distributor antara pimpinan

dan karyawan ada berbagai bentuk power yang digunakan antara lain:

(Philip Kotler, 1997: 152)

1) Coercive Power (Kekuasaan Memaksa)

Kekuasaan ini digunakan oleh produsen untuk memaksa

distributor atau perantara agar dapat bekerja sama dengan baik.

Kadang-kadang perantara sangat tergantung kehidupan bisnisnya

dari produsen. Akan tetapi, adakalanya produsen tergantung

kepada distributor.

2) Reward Power (Kekuasaan Penghargaan)

Dalam hubungan ini ada penghargaan yang diberikan kepada para

perantara atau pun karyawan oleh pihak pimpinan. Jika muncul

8

Page 9: 99012-12-394061775599.doc

perilaku tertentu yang dikehendaki oleh pimpinan atau oleh

produsen maka diberikan penghargaan tersebut.

3) Legitimate Power (Kekuasaan Sah)

Dalam hal ini ada semacam kontrak formal yang diikuti oleh

perantara atau distributor. Antara produsen dan distributor memiliki

kekuatan yang sah yang merupakan hak dan kewajibannya masing-

masing.

4) Expert Power (Kekuasaan Ahli)

Dalam hal in pimpinan atau pun produsen memiliki keahlian tertentu

yang diakui atau disegani oleh pihak lain. Ini merupakan bentuk

kekuasaan yang efektif untuk memaksa orang lain mau bekerja

sama.

5) Referent Power (Kekuasaan Referen)

Dalam hal ini produsen sangat dihormati oleh perantara dan

perantara merasa bangga diajak kerjasama oleh produsen karena

produsen ini memiliki wibawa dan nama balk yang cukup terkenal.

Dalam rangka hubungan bisnis sering kali digunakan pendorong

yang positif untuk mengajak orang mau bekerja sama seperti

memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi kepada perantara,

memberikan hadiah, memberikan bantuan fasilitas promosi,

membantu penataan barang (display) dan kontes penjualan. Namun

kadang-kadang digunakan pula sangsi yang bersifat negatif

terhadap perantara misalnya memperkecil tingkat keuntungan

perantara, memperlambat pengiriman barang, memutuskan

hubungan kerja.

E. Buku Rujukan:

1. Wiratno, Masykur, Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia

Bisnis, BPTE UGM Yogyakarta, edisi pertama, 1996.

9

Page 10: 99012-12-394061775599.doc

2. Yoesoef, Daud, Pendidikan dan Pengembangan Kewirausahaan Dalam

Wiraswasta, Orentasi, Konsepsi dan Ikrar, Rosyid, Thoufick, (Ed), Jakarta,

Tugas Wiraswasta, 1984.

3. Sigian, Salim, dan Asfakani, Kewirausahaan Indonesia dengan semangat 17-

8-45, Puslakop & P2K Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha

Kecil bekerjasama dengan Kloang Jaya Putra Timur, 1995.

4. Sumahamijaya, Suparman, Makna Kewiraswastaan, Jakarta, Tugas

Wiraswasta, 1984.

5. Purnomo, Kewirausahaan, Materi Pokok, LUTH 4354/2 SKS/Modul 1-6,

Universitas Terbuka, 1994.

6. Sutanto, Adi. Kewiraswastaan. Jakarta. Ghalia Indonesia. 2002

7. Imron, M. Usman, Kewirausahaan, bahan kuliah Kewirauasaan semester V

tahun 1994, FE Universitas Borobudur, 1994.

8. Lupiyoadi. R dan Wacik J. Wawasan Kewirausahaan dan Cara Mudah

Menjadi Wirausaha.. FE Universitas Indonesia. 1998

9. Velasques. Manuel G. Etika Bisnis Konsep dan kasus. Yogyakarta. Andi

2005.

10.Alma Buchari. Kewirausahaan. Bandung. Alfabeta. 2004

F. Tes / Tugas

1. Definisikan pengertian kepemimpinan wirausaha menurut pendapat anda

serta sebutkan sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki oleh para

pemimpin ?

2. Selanjutnya anda berdiskusi mengenai etika bisnis, kemudian sebutkan serta

jelaskan pendapat anda tentang Tipe kepemimpinan ?

10