95983398 Review Anatomi Fisiologi 03

12
REVIEW ANAT OMI FISIOLOGI, RIWA Y AT KESEHATAN, PENGKAJIAN FISI K DAN ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM INTEGUMEN REVIEW ANAT OMI DAN FISIOLOGI Sebagai sistem organ tubuh yang paling luas, kulit tidak bias terpisahkan dari kehidupan man usi a. Kul it membang un sebuah bar ri er yan g memisa hkan org an-o rgan int ernal deng an lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital. Kulit tersusun dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutan. Epidermis membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan sekitar 0.04 mm sampai dengan 1. mm. lapisan eksternal sel-sel epitel berlapis terutama tersusun dari keratinoit!  !apisan eksternal ini hamper seluruhnya akan diganti setiap " hingga 4 minggu sekali. Sel-sel mati mengandung sejumlah besar keratin yaitu protein fibrosa insoluble yang membentuk barrier paling luar kulit dan memiliki kemampuan untuk mengusir mikroorganisme pathogen serta men#egah kehilangan #airan yang berlebihan dari tubuh. Keratin juga merupakn unsure utama yang mengeraskan kuku

description

r

Transcript of 95983398 Review Anatomi Fisiologi 03

REVIEW ANATOMI FISIOLOGI,

RIWAYAT KESEHATAN, PENGKAJIAN FISIK

DAN ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM INTEGUMENREVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI

Sebagai sistem organ tubuh yang paling luas, kulit tidak bias terpisahkan dari kehidupan manusia. Kulit membangun sebuah barrier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital.

Kulit tersusun dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutan. Epidermis membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan sekitar 0.04 mm sampai dengan 1.6 mm. lapisan eksternal sel-sel epitel berlapis terutama tersusun dari keratinosit. Lapisan eksternal ini hamper seluruhnya akan diganti setiap 3 hingga 4 minggu sekali. Sel-sel mati mengandung sejumlah besar keratin yaitu protein fibrosa insoluble yang membentuk barrier paling luar kulit dan memiliki kemampuan untuk mengusir mikroorganisme pathogen serta mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh. Keratin juga merupakn unsure utama yang mengeraskan kuku dan rambut. Melanosit merupakn sel-sel khusus epidermis yang terutama dalam produksi pigmen melanin yan mewarnai kulit dan rambut. Produksi melanin dikontrol oleh hormone MSH (Melanocyte Stimulating Hormone). Melanin diyakini dapat menyrap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran sinar matahari yang berbahaya.

Epidermis mengalami modifikasi pada beberapa bagian tubuh yang berbeda. Lapisan ini paling tebal pada daerah telapak tangan dan telapak kaki dan mengandung keratin dalam jumlag yang lebih besar.didalam epidermis juga terdapat 4 sel utama yang terkenal dengan stratum (corneum, lusidum,granulosum dan germinalis).

Dermis membentuk dua lapisan utama yaitu papilaris dermis dan retikularis dermis. Lapisan papilaris dermis berada langsung dibahaw epidermis dan tersusun terutama dari sel-sel fibroblast yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu komponen dari jaringan ikat. Lapisan retikularis terletak dibawah lapisan papilaris dan juga memproduksi kolagen serta berkas-berkas serabut elastic. Dermis juga tersusun Dari pembuluh darah serta limfe, serabut syaraf, kelenjar keringat serta sebasea dan akar rambut. Disekitar pembuluh darah yang kecil terdapat limfosit, sel mast dan leikosit yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda-benda asing. Ketebalan dermis adalah sekitar1 mm sampai 4 mm.

Jaringan subkutan atau hypodermis merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan adipose. Lemak atau gajih akan bertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin seseorang dan secara parsial menyebabkan perbedaan bentuk tubuh antara laki-laki dan perempuan. Makan yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan lemak dibawah kulit. Jaringan subkutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan factor penting dalam pengaturan suhu tubuh.

Fungsi kulit terutama adalah protection, homeostatis, thermoregulator, sensory reseption. Selain itu ternyata kulit juga berfungsi untuk produksi vitamin. Kulit yang terpajan ultraviolet dapat mengubah subtansi yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D yang merupakan unsure esensial untuk mencegah penyakit riketsia, suatu keadaan yang terjadi akibat kekurangan vitamin D dan kalsium serta fosfor dan menyebabkan deformitas tulang.

Rambut, suatu pertumbuhan ke luar dari kulit, rambut terdapat diseluruh tubuh terkecuali pada telapak tangan dan kaki. Rambut tumbuh dalam sebuah rongga yang dinamakan folikel rambut.

Rambut pada berbagai tubuh memiliki fungsi yang bermacam-macam. Rambut pada bagian mata(alis, bulu mata), hidung dan telinga menyaring debu, kutu-kutu kecil dan kotoran yang terbawa oleh udara. Rambut pada kulit berfungsi sebagai penyekat panas.. fungsi ini ditingkatkan pada keadaan dingin dan ketakutan dengan adanya piloereksi (rambut yang ujungnya berdiri tegak).

Kuku, pada permukaan dorsal ujung distal jari-jari tangan dan kaki terdapat sebuah lempeng yang keras dan transparan yang disebut kuku yang melapisi kulit daerah tersebut. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak dibawah lapisan tipis kulit yang dinamakan kulikula.

Pengkajian fisiktujuan:

untuk mengetahui kondisi kulit, kuku dan rambut

RIWAYAT KESEHATAN:

1. Tanyakan apakah klien pernah atau sering mengalami alergi terhadap, antara lain makanan (jenis makanannya?), obat-obatan (apa nama atau jenis obatnya), zat kimia, kosmetika (jenis, nama produknya?), dll. Jika ternyata klien pernah atau sering mengalami alergi tersebut maka pertanyaan dilanjutkan dengan awitan yang terjadi, tanda dan gejala, lokasi, durasi nyeri, gangguan rasa nyaman, hubungan dengan body image, tindakan pengobatan yang dilakukan,apakah ada ruam atau bekas-bekas pada kulit.2. Riwayat penyakit kulit pada keluarga (misalnya penyakit kanker kulit atau penyakit kulit menular lainnya)3. Higene klien dan keluarga (termasuk penggunaan barang bersama-sama, misalnya baju, handuk, celana dan lain-lain)4. Riwayat konsumsi alcohol, riwayat penyakit inflamasi hepar,atau riwayat penyakit lain yang pernah diderita klien.Berikut daftar pertanyaan yang biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat:

Kapan anda mengetahui pertama kalinya masalah kulit ini? Apakah masalah tersebut pernah terjadi sebelumnya/ Apakah ada gejala yang lain? Dimana tempat pertama kali terkena? Bagaimana ruam dan berapa cepat penyebarannya? Apakah terdapat rasa gatal, teerbakar, kesemutan atau seperti ada yang merayap? Apakah terdapat gangguan kemampuan untuk merasa? Apakah masalah tersebut menjadi bertambah parah pada waktu atau musim tertentu? Apakah anda dapat menjelaskan bagaimana kelainan itu berawal? Apakah anda memiliki riwayat hay fever, asma, biduran, ekszema atau alergi? Apakah ada diantara keluarga anda yang mengalami masalah kulit atau ruam? Apakah erupsi kulit tersebut muncul sesudah makan makanan tertentu? Apakah baru-baru ini anda mulai mengkonsumsi alcohol? Apakah ada hubungan antara kejadian tertentu dan episode ruam atau lesi? Obat-obat apa yang sedang anda konsumsi? Obat oles (krim, salem, lotion) Apakah yang anda pakai untuk mengobati lesi tersebut (termasuk obat-obat yang dapat dibeli bebas di toko) produk kosmetik atau preparat perawatan kulit apa yang anda gunakan? Apa perkerjaan anda? Apakah pada lingkungan disekitar anda terdapat factor-faktor(tanaman, hewan, zat kimia, infeksi) yang dapat mencetuskan masalah ini? Apakah ada sesuatu yang baru atau perubahan apapun pada lingkungan tersebut? Apakah ada sesuatu yang ketika mengenai kulit anda menyebabkan ruam? Apakah ada yang ingin anda ceritakan mengenai masalah ini?PERSIAPAN:

Ruangan yang tertutup dengan pencahayaan yang terang dan adekuat

Penlight untuk melihat lebih jelas jika ad lesi

Selimut (klien diminta untuk membuka baju)

Handscoon

Kontrak ke klien dan informasikan mengenai tujuan dari pemeriksaan yang dilakukan

INSPEKSI DAN PALPASI

Tampilan umum kulit, mengkaji dan mengamati warna, suhu, kelembaban, kekeringan, tekstur kulit, lesi, vaskularitas, moblitas dan kondisi rambut serta kuku. Turgor kulit, edema, elastisitas kulit dikaji dengan melakukan palpasi Inspeksi warna dan pigmentasi kulit. Bandingkan warna dari bagian simetris tubuh. Beri perhatian lebih pada area yang berbeda (jika ditemukan adanya lesi, ruam, ulkus, dll)

Normalnya :

Pigmentasi normal berkisar antara merah muda ringan sampai kemerahan adalah sehat pada kulit yang putih, cokelat samara sampai cokelat pekat atau berminyak pada kulit gelap

Kondisi-kondisi yang menyebabkan perbedaan warna kulit:

Warna coklat gelap, akibat deposisi melanin.

Warna coklat ini dapat terjadi akibat kontak dengan sinar matahari (ultraviolet), pleh sebab itu maka warna coklat akan terlihat jelas pada area yang terbuka. warna kulit coklat juga dapat terlihat pada areola mamae pada ibu hamil.

Pada penyakit Addison, terjadi defisiensi kortisol sehingga menstimulasi peningkatan produksi melanin, gambaran coklat muda yang terlihat paling nyata disekitar putting susu, perineum, genitalia dan tempat-tempat tekanan (paha sebelah dalam, bokong, siku, aksila)

Warna pucat,

Dapat diakibatkan karena anemia (penurunan hematokrit), terjadi pucat menyeluruh.

Syok, akibat penurunan perfusi, vasokonstriksi.

Insufisiensi arterial setempat (pucat yang terlokalisasi dan tampak nyata pada ekstremitas bawah khususnya jika ditinggikan)

Kekurangan warna

Dapat berupa albinisme (pada albino), akibat ketidak mampuan membentuk melanin secara congenital, sehingga tidak ada sama sekali produksi melanin untuk pigmentasi.warna yang muncul adalah merah muda keputihan. Tidak adanya pewarnaan juga akan tampak pada mata dan rambut.

Dapat juga berupa vitiligo, depigmentasi berupa bercak-bercak yang disebabkan oleh penghancuran melanosit, manifestasi yang tampak adalah bercak-bercak putih susu sering simetris bilateral.

Warna biru (Sianosis)

Akibat peningkatan jumlah hemoglobin yang tak teroksigenisasi, misalnya pada penyakit jantung dan paru kronik

Eritema (kemerahan)

Hyperemia( peningkatan aliran darah lewat pembuuh darah arteri yang menggembung, seperti pada inflamasi, demam, konsumsi alcohol.

Juga dapat terjadi pada kasus keracunan carbonmonoksida

warna kuning (ikterus)

Terjadi peningkatan pada kadar bilirubin serum 2-3 mg/100 ml akibat inflamasi hati (pertama-pertama tampak warna kuning pada sclera, palatum durum, membrane mukosa kemudian kulit0 atau gangguan hemolitik, juga dapat terjadi pada luka bakar dan infeksi berat..

Warna kuling akibat keratonemia (peninmgkatan kadar keroten dalam darah) dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung keroten, terlihat warna kuning pada daerah dahi, telapak tangan, telapak kaki, tetapi tidak tampak pada sclera atau membrane mukosa.

Palpasi kulit klien dengan bagian dorsal atau punggung tangan, bandingkan bagian tubuh yang simetris, bandingkan bagian tubuh bawah dan bagian tubuh atas. Normal ; kulit hangat

Menggunakan ujung jari untuk merasakan kelembabannya

Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk menentukan keadaan teksturnya, normalnya tekstur kulit halus, lembut dan lentur pada anak dan dewasa

Kaji turgor kulit dengan mencubit kecil kulit pada punggung tangan klien atau lengan bawah, kemudian lepaskanj. Perhatikan seberapa mudah kulit kembali ketempat semula, normalnya kulit segera kembali keposisi awal. Turgor kulit jelek pada kondisi dehidrasi berat atau pada usila

Mengkaji edema, terlebih dahulu identifikasi daerah terjadinya edema, jika pada area simetris bilateral maka bandingkan dengan bagian lainnya. Lakukan penekanan pelan menggunakan ujung jari hingga batas kedalaman edema, lihat kedalaman edema.

Mengkaji lesi kulit

Lesi kulit dapat terbagi menjadi lesi primer dan lesi sekunder

Inspeksi secara seksama karakteristik lesi (area lesi,warna, bentuk diameter, jenis lesi)

Mengkaji kuku dan rambut

Kuku. Inspeksi singkat pada kuku mencakup observasi untuk melihat konfigurasi, warna dan konsistensi. Banyak perubahan pada kuku atau dasar kuku yang mencerminkan kelainan local atau sistemik

Sudut normal kuku dengan pangkalnya adalah 160 oketika dipalpasi pangkal kuku akan teraba keras,

Lakukan pengkajian vaskularisasi (kapilari refill), dengan melakukan penekanan pada ujung kuku dengan mengunakan pen atau kuku pemeriksa, kemudian lepaskan, lihat dan observasi berapa lama kuku akan kembali pada warna sebelum dilakukan penekanan. Normalnya warna akan kembali seperti semula kurang dari 2-3 detik.

Rambut.

Sibak rambut klien agar kondisi kulit yang ada dibaliknya dapat terlihat jelas, catat warna, tekstur serta distribusinya, adanya lesi, keluhan gatal-gatal, inflamasi atau tanda-tanda infestasi parasit misalnya kutu.

Masalah keperawatan

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui anamnesa dan pengkajian fisik, maka masalah-masalah keperawatan yang sering muncul pada klien dengan gangguan integument antara lain adalah ;

1. Actual/resiko kerusakan integritas kulit

2. Nyeri: pruritus

3. Perubahan body image

4. Perubahan pola tidur

5. Kurang pengetahuan

PENGKAJIAN FISIK SYSTEM INTEGUMEN

Nama mahasiswa :________________________NIM

:________________________Aspek yang dinilai

Ya Tidak Keterangan

1. Persiapan

a. Ruangan yang tertutup dengan pencahayaan yang terang dan adekuat

b. Penlight untuk melihat lebih jelas jika ada lesi

c. Selimut (klien diminta untuk membuka baju)

d. Handscoon

e. Kontrak ke klien dan informasikan mengenai tujuan dari pemeriksaan yang dilakukan

2. Mencuci tangan dan memberikan posisi yang nyaman bagi pasien dan pemeriksaan

3. Inspeksi

a. Mengkaji dan mengamati warna dan pigmentasi kulit termasuk adanya warna gelap/coklat, warna pucat, kekurangan warna, warna biru, eritema, warna kuning pada kulit dan sclera, (bandingkan warna dari bagian simetris tubuh, beri perhatian lebih pada area yang berbeda, jika ditemukan adanya lesi, ruam, ulkus, dll)

b. Kaji riwayat penyakit jika ditemukan adanya lesi, ruam, ulkus,atau ditemukan warna yang tidak normal, gunakan penlight untuk lebih melihat jelas daerah lesi

c. Identifikasi daerah yang terjadi edema

d. Inspeksi singkat pada kuku mencakup observasi untuk melihat konfigurasi, warna, sudut.

e. Inspeksi rambut, sibak rambut klien agar kondisi kulit yang ada dibaliknya dapat terlihat jelas.

f. Inspeksi distribusi rambut (apakah terjadi alopesia)

4. Palpasi

a. Palpasi kulit klien dengan bagian dorsal atau punggung tangan, bandingkan bagian tubuh yang simetris, bandingkan bagian tubuh bawah dan bagian tubuh atas.

b. Menggunakan ujung jari untuk merasakan kelembabannya

c. Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk menentukan keadaan teksturnya.

d. Kaji turgor kulit dengan mencubit kecil kulit pada punggung tangan klien atau lengan bawah, kemudian lepaskan. Perhatikan seberapa mudah kulit kembali ketempat semula, normalnya kulit segera kembali keposisi awal.

e. Mengkaji edema, lakukan penekanan pelan menggunakan ujung jari hingga batas kedalaman edema, tentukan derajat edema

f. Kaji vaskularisasi (kapilary refill) dengan melakukan penekanan pada ujung kuku dengan menggunakan pen atau kuku pemeriksa, kemudian lepaskan, lihat dan observasi berapa lama kuku akan kembali pada warna akan kembali seperti semula kurang dari 2-3 detik.

5. Prinsip

Bersih

Jaga privasi klien

6. Komunikasi sebelum, selama dan setelah tindakan

7. Dokumentasikan setiap keluhan, kelainan kulit yang ditemukan