93015-14-781143055702
-
Upload
yusuf-cbungsu-libra -
Category
Documents
-
view
58 -
download
0
Transcript of 93015-14-781143055702
Modul 14
MATEMATIKA EKONOMI
POKOK BAHASAN : MATRIKS (lanjutan)
DOSEN : LIANAH, SE.,MCom.
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2008
MATRIKS
Tujuan Instruktusional :
Mahasiswa dapat mengenal, memahami dan memanfaatkannya dalam memecahkan
permasalahan pencarian akar-akar suatu persamaan.
Materi pembahasan :
1. Determinan matriks
2. Adjoin matriks
3. Pembalikan matriks
4. Penyelesaian persamaan linear
I. Determinasi matriks
Salah satu istilah yang dikenal dalam matriks adalah determinan yang diperoleh
dengan cara mengalikan unsur-unsur diagonal suatu matriks. Matrik yang dapat
dicari determinasinya hanyalah matrik bujursangkar.
Matriks A = 1 4
7 8
determinasinya adalah A = 1.8 – 7.4 = -20
untuk matrik berdimensi tiga :
contoh :
A = 1 3 5
2 4 6
3 1 4
d e f
A = 1 3 5 1 3
2 4 6 2 4
3 1 4 3 1
a b c
= a + b + c – d – e – f
= 16 + 54 + 10 – 60 – 6 – 24 = -10
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
Determinasi matriks untuk matriks berorde lebih dari 3
Minor dan Kofaktor
Prinsip determinasi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya hanya dapat
berlaku sampai matriks berdimensi tiga, tidak dapat dipergunakan untuk
penyelesaian determinan yang berdimensi lebih tinggi. Untuk penyelesaian
determinan berdimensi lebih dari tiga digunakan metode minor dan kofaktor dari
matriks yang bersangkutan.
Minor
Adalah determinan suatu matriks yang diperoleh dengan cara menutup baris dan
kolom tertentu dari matriks yang bersangkutan. Minor dinotasikan dengan Mij
dimana I dan j melambangkan baris dan kolom yang ditutup. Sehingga M11
berarti determinan yang diperoleh dengan cara menutup baris 1 dan kolom 1 dari
matriks yang bersangkutan.
Contoh : carilah minor-minor dari matriks berikut
1 2 3 untuk matrik berikut minornya ada 9, yaitu :4 5 77 8 9
M11 = 5.9 – 8.7 = 45 – 56 = -11
M12 = 4.9 – 7.7 = 36 – 49 = -13
M13 = 4.8 – 7.5 = 32 – 35 = -3
M21 = 2.9 – 8.3 = 18 – 24 = -6
M22 = 1.9 – 7.3 = 9 – 21 = -12
M23 = 1.8 – 7.2 = 8 – 14 = -6
M31 = 2.7 – 5.3 = 14 – 15 = -1
M32 = 1.7 – 4.3 = 7 – 12 = -5
M33 = 1.5 – 4.2 = 5 – 8 = -3
Kofaktor
Adalah hasil perkalian minor dengan suatu angka yang besarnya menuruti suatu
aturan, yaitu (-1)i+j dimana I adalah baris dan j adalah kolom. Kofaktor
dinotasikan dengan Aij yang berarti atau sama dengan Mij dikali dengan (-1)i+j.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
Contoh : dengan soal sama carilah kofaktor-kofaktornya :
Ada 9 kofaktor yaitu :
A11 = M11 (-1) 1+1 = -11. (-1)2 = -11
A12 = M12 (-1) 1+2 = -13. (-1)3 = 13
A13 = M13 (-1) 1+3 = -3. (-1)4 = -3
A21 = M21 (-1) 2+1 = -6. (-1)3 = 6
A22 = M22 (-1) 2+2 = -12. (-1)4 = -12
A23 = M23 (-1) 2+3 = -6. (-1)5 = 6
A31 = M31 (-1) 3+1 = -1. (-1)4 = -1
A32 = M32 (-1) 3+2 = -5. (-1)5 = 5
A33 = M33 (-1) 3+3 = -3. (-1)6 = -3
Jadi kofaktornya adalah sebagai berikut:
[ Aij ] = -11 13 -3
6 -12 6
-1 5 -3
Determinan dengan minor dan kofaktor
Untuk mencari determinan dengan minor dan kofaktor rumusnya adalah :
Det A = a11A11 + a12A12 + a13A13 + ………… + a1nA1n
Sehingga dengan contoh soal determinannya adalah :
Det A = 1. –11 + 2.13 + 3.-3 = -11 + 26 + (-9) = 6
Sifat-Sifat Determinan
1. Pertukaran baris dengan kolom tidak mempengaruhi nilai
determinan.Dengan kata lain, determinan suatu matriks A mempunyai
nilai yang sama dengan transpose A’ yaitu: A = A ‘
2. Pertukaran dua baris atau kolom manapun akan mengubah tanda, tetapi
nilai dari determinannya tidak berubah
3. Perkalian dari satu baris atau kolom manapun dengan bilangan skalar k
(konstanta) akan mengubah nilai determinan sebesar k kali.
4. Pertambahan atau pengurangan dari suatu kelipatan baris atau kolom
manapun ke baris atau kolom yang lain tidak akan mengubah nilai
determinannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
5. Apabila satu baris atau kolom adalah identik atau kelipatan dari baris atau
kolom lainnya, maka nilai determinannya akan menjadi nol. Sifat ini
menyatakan ketergantungan secara linier dalam sistem persamaan linier.
6. Apabila semua elemen dari suatu baris atau kolom adalah nol, maka nilai
determinannya nol
7. Apabila perluasan determinan dengan menggunakan elemen baris atau
kolom yang berbeda dengan kofaktor-kofaktornya, maka nilai
determinannya akan menghasilkan nol.
II. Adjoin matriks
Adjoin adalah ubahan dari kofaktor suatu matriks sehingga dirumuskan dengan
Contoh : dengan soal yang sama tentukan adjoinnya
[ Aij ] = -11 13 -3
6 -12 6 dan
-1 5 -3
Adj. A = [ Aij ]’ = -11 6 -1
13 -12 5
-3 6 -3
III. Matriks Singular dan Nonsingular
Setelah mempelajari definisi determinan dan cara memperoleh nilai determinan
serta sifat-sifatnya, maka kita akan dapat mengetahui apakah suatu matriks
singular atau nonsingular.
Suatu matriks A dikatakan matriks singular jika dan hanya jika matiks itu
mempunyai nilai determinan sama dengan nol. Sebaliknya, suatu matriks A
dikatakan matriks nonsingular jika dan hanya jika matriks tersebut mempunyai
nilai determinan tidak sama dengan nol. Jadi, jika nilai detrminan matriks A tidak
sama dengan nol, maka akan diperoleh beberapa hal penting dalam pemecahan
sistem persamaan linier, yaitu:
1. Ada kebebasan linier baik baris atau kolom matrik A
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
Adj. A = [ Aij ]’
2. Matriks A nonsingular
3. Ada invers A–1
4. Ada suatu jawaban tunggal untuk sistem persamaan linier
IV. Pembalikan matriks
Membalik suatu matriks berarti mencari suatu matriks balikan yang apabila
dikalikan dengan matriks aslinya akan menghasilkan matriks satuan. Atau dapat
dituliskan dengan jika A adalah suatu matriks dan A-1 adalah invers atau balikan
dari matriks A maka jika AA-1 = I dimana I adalah matriks identitas atau matriks
satuan. Untuk mencari balikan atau invers suatu matriks rumus yang digunakan
adalah :
Contoh : dengan soal yang sama carilah A-1
Adj. A = -11 6 -1 dan det A = 6 sehingga
13 -12 5
-3 6 -3
A-1 = -11 6 -1
13 -12 5
-3 6 -3
6
A-1 = -11/6 6 -1/6
13/6 -12 5/6
-3/6 6 -3/6
V. Penyelesaian persamaan linear
Sebagaimana pada modul 4 pembahasan mengenai pencarian akar-akar linier,
kita mempelajari penyelesaian sistem persamaan linier dengan dua persamaan
dan dua variabel melalui metode eliminasi dan metode substitusi. Kedua metode
ini tampaknya tidak begitu sulit untuk memperoleh nilai penyelesasian dari kedua
variabel dalam persamaan. Tetapi, bila suatu sistem persamaan linier yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
A-1 = adj A / Det A
meliputi lebih dari dua persamaan dan lebih dari dua variabel, penyelesaiannya
akan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, penyelesaian yang sulit ini dapat diatasi
melalui penggunaan metode aljabar matriks.
Matriks dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Misalkan terdapat sehimpun persamaan linear yang terdiri atas m persamaan
dengan n bilangan tertentu dapat disajikan dalam bentuk notasi matriks. Sebagai
contoh :
a11x1+ a12x2 + ……. + a1nxn =c1
a21x1+ a22x2 + ……. + a2nxn =c2
am1x1 + am2x2 + ……. + amnxn =cm
dapat ditulis menjadi
Amxn xnx1 = cmx1 jika m = n dan A mempunyai balikan maka notasi sistem
persamaan linear diatas dapat dituliskan menjadi :
xnx1 = A-1 mxn x cmx1
contoh :
Jika diketahui x + 2z + 3y = 14
4x + 5z + 7y = 35
7x + 8z + 9y = 50
carilah nilai x, z, y.
jawab : A = 1 2 3 x = x c = 14
4 5 7 z 35
7 8 9 y 50
det A = 6 berarti A-1 dapat dicari
A-1 = -11/6 1 -1/6
13/6 -2 5/6
-3/6 1 -3/6
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
x = A-1c = -11/6 1 -1/6 14 -11/6.14 + 35 + -1/6.50
13/6 -2 5/6 35 = 13/6.14 + -70 + 5/6.50
-3/6 1 -3/6 50 -3/6.14 + 35 + -3/6.50
35 – 34 1
72 – 70 = 2
35 – 32 3
menyelesaikan persamaan linear ini dapat pula dilakukan dengan kaidah
cramer atau cara determinan.
Metode Cramer
Salah satu metode yang sederhana dan praktis dalam menyelesaikan sistem
persamaan linier dengan menggunakan peralatan inverse matriks adalah
aturan cramer. Aturan Cramer ini pada dasarnya mula-mula menggunakan
peralatan inverse matriks, dan kemudian dalam proses penyelesaian
selanjutnya digunakan konsep determinan. Hal ini beralasan, karena salah
satu cara untuk memperoleh nilai inverse dari suatu matriks diperlukan nilai
determinannya. Jadi, nilai determinan akan menentukan apakah suatu
matriks mempunyai nilai inverse atau tidak.
Contoh : andaikan x + 2z +3y = 14
4x + 5z + 7y = 35
7x + 8z + 9y = 50 maka
det A = 1 2 3 det x = 14 2 3
4 5 7 = 6 35 5 7 = 6
7 8 9 50 8 9
det z = 1 14 3 det y = 1 2 14
4 35 7 = 12 4 5 35 = 18
7 50 9 7 8 50
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
sehingga x = det x / det A = 6 / 6 = 1
z = det z / det A = 12 / 6 = 2
y = det y / det A = 18 / 6 = 3
Selain metode Cramer, metode lain dalam penyelesaian sistem persamaan
linier adalah dengan menggunakan inverse matriks adalah metode eliminasi
Gauss-Jordan. Metode ini adalah suatu prosedur aljabar matriks yang
mentransformasikan suatu sistem persamaan linier ke dalam bentuk matriks
perbasaran (augmented matrix), dimana matiks koefisien ditempatkan
sebelah kiri dari vektor kolom konstanta K. Kemudian kita gunakan operasi
baris secara berulang-ulang pada matriks perbesaran sampai matriks
koefisien menjadi matriks identitas (In). Ini berarti bahwa, operasi baris telah
berakhir. Setelah itu, hasil akhirnya diperoleh dengan cara melihat pada
elemen-elemen yang terdapat pada kolom konstanta K yang bersesuaian.
Penyelesaian persamaan linier dengan metode ini tidak akan dibahas lebih
lanjut, yang dibahas adalah dengan metode Cramer dan matriks saja.
Latihan :
1. Diketahui 3x – z + y = 11
x + 5z – 2y = – 11
2x + 3z + 3y = 13
Carilah x,, z, dan, y dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.
2. Diketahui a + 4b – 2c = 3
3a + 2b + c = 10
2a + 3b + 2c = 14
Carilah a,, b, dan, c dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.
3. Diketahui 3x – 2z + 2y = 17
x + 6z – 4y = 1
6x + 2z + 3y = 33
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI
Carilah x,, z, dan, y dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.
4. Diketahui 2x + 2y + 3z = 13
x + 3y + z = 8
3x + y + 6z = 21
Carilah x,, y, dan, z dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.
5. Diketahui 4x + 2y – 2z = 0
3x – y + 3z = 14
x + 3y + 4z = 4
Carilah x,, y, dan, z dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., McomMATEMATIKA EKONOMI