91115299 SAP Imunisasi

14
IMUNISASI CAMPAK DISUSUN OLEH : FITRIAH PO 7224109018 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM PRODI KEBIDANAN BALIKPAPAN 2011

description

nnn

Transcript of 91115299 SAP Imunisasi

IMUNISASI CAMPAK

DISUSUN OLEH :FITRIAHPO 7224109018POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIMPRODI KEBIDANAN BALIKPAPAN

2011

SATUAN ACARA PENYULUHANTEMA

: Pentingnya imunisasi campak pada anakTOPIK

: Pemberian imunisasi wajib SUBTOPIK

:

1 Pengertian Imunisasi dan campak2 Tujuan imunisasi

3 Penyebab penyakit campak4 Gejala dari penyakit campak5 Efek samping dari imunisasi campak

SASARAN

: Ibu yang memiliki bayi berusia diatas 5-6 bulanPELAKSANAAN

HARI TANGGAL

: 28 juni 2011 WAKTU

: 15 menitLOKASI

: Poli anak Rs. Kanudjoso Djatiwibowo

TUJUAN

:1. Umum :

Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 15 menit, ibu diharapkan dapat memahami tentang imunisasi.2.Khusus

:

Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 15 menit, ibu diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian Imunisasi dan campak

Menjelaskan tujuan imunisasi

Menjelaskan penyebab penyakit campak

Menjelaskan gejala dari penyakit campak

Menjelaskan efek samping dari imunisasi campak

METODE

:Ceramah, diskusi, dan tanya jawabALAT PERAGA

:Leaflet LAMPIRAN

:Dasar TeoriKEGIATAN PENYULUHANNoTahapWaktuKegiatan

PenyuluhPeserta

1Pembukaan3 Menita. Mengucapkan salamb. Memperkenalkan diric. Menyampaikan tujuand. Kontrak waktue. Apersepsia. Peserta menjawab salamb. Peserta mendengarkanc. Peserta mendengarkand. Peserta menyetujui kontrak waktu e. Peserta menjelaskan persepsinya

2Pelaksanaan10 Menita. Menjelaskan pengertian imunisasi dan campakb. Menjelaskan tujuan imunisasi

c. Menjelaskan penyebab penyakit campak

d. Menjelaskan gejala dari penyakit campak

e. Menjelaskan efek samping dari imunisasi campak

f. Memberikan kesempatan pada Ibu, keluarga atau peserta didik untuk bertanya.g. Menjawab pertanyaan ibu

a. Peserta mendengarkan dengan seksama.b. Peserta mendengarkan dengan seksama.c. Peserta mendengarkan dengan seksama.d. Peserta mendengarkan dengan seksama.e. Peserta mendengarkan dengan seksama.f. Pesertamengajukan pertanyaan yangg. Peserta mendengarkan jawaban.

3Penutup2 Menita. Menyimpulkanmaterib. Evaluasi sumatifc. Memberi kesempatan peserta untuk reflexi perasaand. Mengucapkan salam

penutupe. Peserta memperhatikan.b.Peserta menjawab pertanyaan

c. Peserta

menyampaikan

reflexi perasaannyad.Peserta menjawab

salam

EVALUASI

1. Jelaskan pengertian imunisasi ?Standar: imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu

2. Sebutkan tujuan imunisasi !Standar:Ada tiga tujuan pemberian imunisasi pada seseorang, yaitu mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi), serta menghilangkan penyakit tertentu dari dunia (misalnya cacar), hanya mungkin pada penyakit yang ditularkan melalui manusia (misalnya difteri). 3. Sebutkan penyebab campak !Standar :

Campak disebabkan oleh paramiksovirus( virus campak)

4. Sebutkan gejala dari penyakit campak

standar :

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa panas badan, nyeri tenggorokan, hidung meler ( Coryza ), batuk ( Cough ), bercak Koplik - nyeri otot, mata merah ( conjuctivitis ) 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).5. Sebutkan efek samping dari imunisasi campak !

standar :

Sangat jarang kemungkinan terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan, encephalitis dalam waktu 20 hari setelah imunisasi (jarang terjadi), SSPE (Subcute Selenising Penenchephalitis), panas dan kemerahan.Anak-anak mungkin panas selama 1 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan Balikpapan, 28 juni 2011

MahasiswaFitriah

PO 7224109018Lampiran

DASAR TEORI

A. PendahuluanNeonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, sedangkan bayi usianya yaitu antara usia 1-12 bulan, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Seorang bayi yang baru lahir perlu melakukan adaptasi dengan lingkungannya dan masih memiliki sistem imun yang lemah. Oleh karena itu seorang bayi perlu di berikan imunisasi secara lengkap pada usia 1-12 bulan.

B. Pengertian ImunisasiImunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan imunitas terhadap antigen tertentu. Sedangkan, imunitas adalah suatu reaksi kekebalan tubuh terhadap suatu antigen. Imunitas secara aktif sudah diberi antigen sehingga tubuh bereaksi membentuk antibody, tubuh tidak sakit, dan bila sakit, hanya sakit ringan karena antibody tidak memberi perlindungan keseluruhan.C. Tujuan Imunisasi1. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada bayi.

2. Menurunkan angka kecacatan pada bayi.3. Berfungsi sebagai kekebalan terhadap suatu penyakit.4. Kekebalan imunisasi

Ada dua jenis kekebalan yang bekerja dalam tubuh manusia, yaitu :1. Kekebalan Pasif

Yaitu dimana tubuh tidak membuat antibody tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolak, yang kemudian di metabolisme oleh tubuh dan tidak membentuk sel memori. Proses ini cepat ( 28 hari) dan tidak bertahan lama. Contoh : kekebalan dari ibu, ATS.

2. Kekebalan Aktif

Yaitu kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh setelah kontak dengan antigen untuk menolak suatu penyakit tertentu, dimana prosesnya lambat tapi bertahan lama. Contoh : BCG, Polio, Campak.

Kekebalan aktif ada dua macam, yaitu :

a. Kekebalan aktif alamiah yaitu dimana tubuh membuat sendiri kekebalan setelah tubuh mengalami atau sembuh dari suatu penyakit.b. Kekebalan aktif buatan yaitu kekebalan tubuh yang diperoleh melalui imunisasi.

Sedangkan kekebalan imunisasi tergantung pada :1. Status Imun Host

Tergantung maturitas sel-sel kekebalan.

Contoh :

a. Bayi matur dan premature.

b. Penderita yang mendapat imunosupresif, seperti pada anak-anak yang mendapat PREDNISON.

c. Menderita defesiensi imun (kekebalan rendah).

Seperti :

Leukemia (pemyakit keganasan)

Penyakit infeksi

d. Status gizi (daya tahan tubuh rendah)

Seperti :

Gizi buruk

Sel pembentuk antibody kurang

2. Faktor Genetik Host

Respon terhadap antigen yang diberikan bervariasi.

3. Vaksin

Vaksin adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponene kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk membuat antibody.

Hal-hal yang berpengaruh terhadap keberhasilan imunisasi, yaitu :a. Cara pemberiannya

Contoh : Polio per oral melalui sistemik dan peredaran darah.b. Dosis vaksin

Tidak boleh terlalu banyak dan terlalu sedikit.c. Frekuensi pemberian

Harus sesuai yang ditentukan, yaitu ;

Berapa kali diberikan

Jarak atau waktu pemberianZat yang menyertai vaksin disebut zat Ajuvan yang terdapat pada imunisasi DPT, yang membantu respon imun (mengikat antigen) dan dilepaskan secara perlahan-lahan.Vaksin hidup lebih baik daripada vaksin mati.5. Imunisasi DasarImunisasi dasar adalah imunisasi yang harus diberikan pada bayi. Imunisasi dasar antara lain :

1. Vaksin BCG Keringa. Vaksin dan jenis vaksin

Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC (tuberculosis). Vaksin BCG kering mengandung kuman BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang masih hidup dan telah dilemahkan.

b. Cara Imunisasi

Pemberian imunisasi BCG dapat dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 11 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0-2 bulan. Dan vaksinasi ulang pada anak berumur 5-7 tahun dan 12-15 tahun.

Imunisasi BCG cukup diberikan satu kali saja. Pada anak yang berumur lebih dua bulan dianjurkan untuk melakukan uji mantoux, sebelum imunisasi BCG. Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit TBC. Bila hasil uji mantoux positif, anak tersebut tidak selayaknya mendapat imunisasi BCG.

Imunisasi BCG biasanya disuntikkan di lengan kanan atas. Suntikan BCG ini meninggalkan bekas berupa benjolan di kulit, mendatar, bening dan pucat, dengan pori-pori yang jelas.

c. Dosis dan Cara Pemakaian :

Sesudah vaksin ini dilarutkan harus segera dipakai dalam waktu 3 jam dan sisanya harus dibuang.Penyuntikan harus Intra Cutan di daerah insertio muskulus deltoideus dengan dosis : pada bayi < 1 tahun 0,05 ml, sedangkan pada anak 0,1 ml.Penyuntikan harus dilakukan perlahan-lahan ke arah permukaan (sangat superficial) sehingga terbentuk suatu lepuh (wheal) berdiameter 8-10 mm. Dilarang menggunakan alcohol dan desinfektans lainnya pada penyuntikan BCG.

d. Reaksi Imunisasi

Biasanya setelah suntikan BCG, bayi tidak akan menderita demam. Bila ia demam, umumnya disebabkan oleh keadaan lain. Untuk hal ini dianjurkan agar anda berkonsultasi dengan dokter.

e. Efek Samping

Reaksi normal, terbentuk setelah dua minggu, di tempat penyuntikan terjadi kemerahan, vesikel, keloid.

Reaksi berat :

Peradangan : limpadenitis (ketiak, bahu, selangkangan)

AbsesHal tersebut dapat terjadi karena :

Infeksi sekunder

Dosis BCG terlalu banyak

Tehnik penyuntikan kurang tepat (suntikan terlalu dalam)

f. Kontra Indikasi

Praktis tidak ada

Furunkolosis

Eksis berat

Uji mantoux test positif

2. DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus)a. Vaksinasi dan jenis vaksin

Manfaat pemberian imunisasi ini adalah untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteria, pertusis, dan tetanus.

Vaksin DPT terdiri dari :

Toxoid Difteri yang dilemahkan

Toxoid Tetanus yang dilemahkan

Basil Pertusis yang dimatikan

b. Cara Imunisasi

Imunisasi dasar DPT diberikan tiga kali sejak bayi berumur dua bulan sampai sebelas bulan, dengan interval antara dua penyuntikan 4-6 minggu.

c. Dosis Imunisasi : 0,5 ml secara :

Intramuskuler (terbaik) pada 1/3 proksimal lengan kiri atas

Subcutan dalam pada paha sebelah luard. Kekebalan :

Daya proteksi vaksin difteria cukup baik, yaitu 80-95%, dan daya proteksi tetanus sangat baik, yaitu 90-95%. Sedangkan daya proteksi vaksin pertussis masih rendah yaitu 50-60%.

Vaksinasi Ulang : DT Boster 1 -2 tahun

Kelas I SD

DPT (+) DT 1X ; 0,5 ml (IM)

DPT (+)/(-) DT 2X ; 0,5 ml (IM) dengan interval 4 minggu

Kelas V SD

DPT/DT (+) TT 1X ; 0,5 ml (IM)

- DPT/DT (+)/(-) TT 2X ; 0,5 ml (IM) dengan interval 4 minggu

e. Reaksi Imunisasi

Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan 1-2 hari.

f. Efek Samping

Demam tinggi, oleh karena vaksin pertussis

Reaksi di tempat penyuntikan : merah, benjolan, nyeri, bengkak

Peradangan, dikarenakan jarum tidak steril, suntikan dangkal, kejang menyebabkan panas

g. Kontra Indikasi

Anak sakit parah

Anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks

Batuk yang diduga menderita batuk rejanh. Perhatian khusus

Penyuntikan tidak dianjurkan pada daerah bokong/pantat anak dan secara intracutan karena akan menimbulkan reaksi lokal.3. POLIOa. Vaksin dan jenis vaksin

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit poliomyelitis. Terdapat dua jenis vaksin dalam peredaran yang masing-masing mengandung virus polio tipe I, II, dan III yaitu :Vaksin Salk/ Bulk, yaitu vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II dan III yang sudah dimatikan. Cara pemberian dengan suntikan.Vaksin Sabin, yaitu vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II dan III yang masih hidup tetapi telah dilemahkan. Cara pemberian melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan.

Tipe-tipe virus polio, yaitu :

1) Tipe I : Brunchilde

2) Tipe II : Leon

3) Tipe III : Lansing

b. Cara Imunisasi

Imunisasi dasar diberikan sejak bayi baru lahir sampai berumur 11 bulan, dengan interval antara dua penyuntikan 4-6 minggu (diluar PIN). Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali. Vaksinasi ulang tidak diberikan karena kekebalan seumur hidup.

c. Dosis : 2 tetes per oral

d. Cara Pemberian :

Tiap botol disertai sebuah pipet. Vaksin ini dapat diteteskan langsung ke dalam mulut anak atau dengan sendok yang telah berisi air gula atau aquades (hindarkan agar ujung pipet tidak tersentuh). Vaksin polio oral harus diberikan secara oral dan tidak boleh diberikan secara parenteral. Kocok baik-baik sebelum dipakai.

e. Kekebalan :

Daya proteksi vaksin polio sangat baik, yaitu sebesar 95-100%.

f. Reaksi Imunisasi :

Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terjadi diare ringan.

g. Efek Samping

Pada imunisasi polio, hampir tidak terdapat efek samping. Bila ada, mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio sebenarnya.

h. Kontra Indikasi

Anak yang diare berat

Anak sedang sakit parah

Anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan (defesiensi imun)

4. CAMPAKa. Vaksin dan jenis vaksin

Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Vaksin campak adalah vaksin yang mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan. Freeze Dried adalah sediaan dalam bentuk serbuk kering yang kemudian dilarutkan.

Nama paten vaksin campak, yaitu :

1) Vaksin trimovax

2) Vaksin MMR (Measles Mumps Rubella Vaccine)

b. Cara Imunisasi

Imunisasi campak diberikan ketika bayi berumur antara 9-11 bulan dan hanya diberikan satu kali saja.

c. Dosis Imunisasi

0,5 ml secara subcutan pada lengan kiri atas dan intramuskuler pada paha.

d. Kekebalan

Daya proteksi imunisasi campak sangat tinggi, yaitu 96-99%.

e. Reaksi Imunisasi

Biasanya tidak ada, mungkin terjadi demam ringan dan sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ketujuh sampai kedelapan setelah penyuntikan.

f. Efek Samping

Sangat jarang, mungkin dapat terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari kesepuluh sampai hari keduabelas setelah penyuntikan.

Ensaphalitis atau encephalopati dalam waktu 30 hari setelah imunisasi (jarang terjadi)

SSPE ( Subacute Sclerusing Panencephalitis)

g. Kontra Indikasi

Anak yang sakit parah

Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan

Defisiensi gizi

Gangguan kekebalan (defisiensi imunitas)

PCM berat

Penderita penyakit keganasan atau sedang dalam pengobatan penyakit keganasan

5. HEPATITIS Ba. Vaksin Hepatitis B

Manfaat pemberian vaksin ini bertujuan untuk mendapat mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, terbuat dari bagian virus hepatitis B yang mengandung antigen virus Hepatitis B,yaitu HBsAg yang tidak menimbulkan penyakit. Penularan hepatitis B secara :

1) Vertical, yaitu langsung dari ibu ke anak pada saat kehamilan atau persalinan.

2) Horizontal, yaitu orang sehat yang tertular dari orang yang menderita hepatitis B. Misal : dari obat, transfuse, injeksi, dan lain-lain.

Untuk mencegah penularan virus hepatitis B, maka harus diberikan imunisasi hepatitis B yang mengandung HBsAg sehingga tubuh membuat antibody yaitu anti HBs.

Anti HBs dapat terbentuk secara :

1) Pasif

Hepatitis B Hyperimun Globulin (HbIG)

Anti HBs

Cegah infeksi virus hepatitis B sebelum masuk tubuh dan segera setelah kontak

Cegah penularan vertical dari ibu yang HBsAg positif

Penelitian :

Pemberian imunisasi segera setelah lahir membuktikan bahwa 50% infeksi virus hepatitis B dapat dicegah

HbIG dan vaksin membuktikan bahwa sekitar 90-95% infeksi virus dapat dicegah.

2) Aktif

Vaksin HBsAg membuat tubuh memproduksi antibody anti HBs

Jenis-jenis :

Serum :

Hepatitis B

Hb Vax Posteser

Rekayasa : Hb Vax II

Ragi (Yeast Derival) :

Ingesik B

Bin

b. Cara Pemberian

1) Pemberian suntikan dasar sebanyak dua kali dengan interval 1 bulan, selanjutnya satu kali imunisasi ulang interval 5 bulan setelah suntikan kedua.

2) Revaksinasi diberikan setiap 5 tahun

c. Dosis :

0,5 ml secara intramuskuler. Sebagai perkecualian, vaksin Hepatitis B dapat diberikan secara subcutan pada pasien dengan kecenderungan perdarahan berat (hemofili). Vaksin Hepatitis B rekombinan harus dikocok sebelum digunakan.

d. Kekebalan

Daya proteksi vaksin hepatitis B cukup tinggi, yaitu 94-96%.

e. Reaksi imunisasi

Biasanya tidak ada, nyeri pada tempat penyuntikan yang mungkin disertai rasa panas atau pembengkakan, demam ringan 2 hari.

f. Efek samping : tidak ada g. Kontra Indikasi : anak sakit parah6. Jadwal Pemberian ImunisasiJENISJUMLAHJARAK WAKTUUSIAKETERANGAN

BCG1 kali-0-11 bulanSebaiknya dilakukan tes mantoux bila:

1. usia lebih 2 bulan

2. dicurigai ada kontak

DPT3 kali4 minggu2-11 bulan1. DPT IV : 1 tahun setelah DPT III

2. DPT V : Kelas I SD (6 tahun)

3. DPT VI : kelas VI SD (12 tahun)

POLIO4 kali4 minggu0-11 bulan1. Penguat diberikan 1 tahun setelah Polio IV, pada awal SD (6 tahun) dan 10 tahun

2. Jadwal PIN polio harus diikuti

Campak1 kali-9 bulanDiulang melalui vaksin MMR

Hepatitis B3kaliSesuai prosedurSedini mungkin1. Dapat dipertimbangkan pemberian penguat setelah dilakukan pemeriksaan titer antibody anti HBs

2. Dianjurkan 1 bulan setelah vaksinasi terakhir diperiksa anti HBs.

REFERENSIDirektorat Jenderal Pembrantas Penyakit Menular dan Penyehat Lingkungan : 2000

Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RIHasan, Rusepno. 1985. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: InfomedikaMansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius FKUIStaf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Buku Ajaran Ilmu Kesehatan Anak Jilid ke-3, Infomedika, Jakarta, 1997Suprohaita. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media AesculapiusMuslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jadwal_imunisasihttp://www.infoibu.com/tipsinfosehat/jadwalimunisasi.htmhttp://www.mail-archive.com/[email protected]/msg172543.htmlhttp://www.mail-archive.com/[email protected]/msg20051.htmlhttp://www.mail-archive.com/[email protected]/msg20228.html