9 Persalinan Preterm-PostDate

5
9. PERSALINAN PRETERM / POSTDATE 9.1 Definisi Persalinan preterm adidefinisikan sebagai persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu atau kurang dari 259 hari sejak hari pertama haid terakhir (C.Hubinont, 2011). Partus prematurus atau persalinan prematur juga diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur disertai pendataran dan atau dilatasi serviks serta turunnya bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (kurang dari 259 hari) dari hari pertama haid terakhir (Oxorn, 2010). Himpunan Kedokteran Fetomaternal (POGI) di Semarang menetapkan bahwa persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu (Rima, 2010). 9.2 Etiologi dan Patofisiologi Penyebab persalinan preterm untuk semua kasus adalah berbeda-beda. Persalinan preterm, merupakan kelainan proses yang multifaktorial. Kombinasi keadaan obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medik memiliki pengaruh terhadap terjadinya persalinan preterm. Kadang hanya resiko tunggal dijumpai seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini atau trauma (Sarwono, 2010) Beberapa faktor resiko terjadinya persalinan preterm adalah abortus yang mengancam, faktor gaya hidup seperti merokok, pertambahan berat badan ibu yang tidak adekuat,

description

posttdate

Transcript of 9 Persalinan Preterm-PostDate

Page 1: 9 Persalinan Preterm-PostDate

9. PERSALINAN PRETERM / POSTDATE

9.1 Definisi

Persalinan preterm adidefinisikan sebagai persalinan yang terjadi sebelum usia

kehamilan 37 minggu atau kurang dari 259 hari sejak hari pertama haid terakhir

(C.Hubinont, 2011). Partus prematurus atau persalinan prematur juga diartikan sebagai

dimulainya kontraksi uterus yang teratur disertai pendataran dan atau dilatasi serviks

serta turunnya bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu

(kurang dari 259 hari) dari hari pertama haid terakhir (Oxorn, 2010). Himpunan

Kedokteran Fetomaternal (POGI) di Semarang menetapkan bahwa persalinan preterm

adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu (Rima, 2010).

9.2 Etiologi dan Patofisiologi

Penyebab persalinan preterm untuk semua kasus adalah berbeda-beda. Persalinan

preterm, merupakan kelainan proses yang multifaktorial. Kombinasi keadaan obstetrik,

sosiodemografi, dan faktor medik memiliki pengaruh terhadap terjadinya persalinan

preterm. Kadang hanya resiko tunggal dijumpai seperti distensi berlebih uterus, ketuban

pecah dini atau trauma (Sarwono, 2010)

Beberapa faktor resiko terjadinya persalinan preterm adalah abortus yang

mengancam, faktor gaya hidup seperti merokok, pertambahan berat badan ibu yang

tidak adekuat, penggunaan narkoba. Faktor maternal lain yang terlibat adalah usia ibu

terlalu muda atau terlalu tua, tubuh pendek, kesenjangan ras dan etnik, hiperaktivitas

selama kehamilan, faktor genetik, penyakit periodontal, cara lahir, interval antara

kehamilan sebelumnya dan saat ini, serta riwayat persalinan preterm pada kehamilan

sebelumnya (Cunningham, 2012)

Terdapat empat peebab utama untuk kelahiran kurang bulan di Amerika Serikat,

yaitu:

1. Persalinan atas indikasi ibu atau janin sehingga diinduksi atau bayi dilahirkan

dengan persalinan sesar.

2. Persalinan kurang bulan spontan tak terjelaskan dengan selaput ketuban utuh.

3. Ketuban pecah dini preterm (PPROM) idiopatik

Page 2: 9 Persalinan Preterm-PostDate

4. Kelahiran kembar dan multijanin yang lebih banyak.

Pada persalinan preterm, 30-35% teridentifikasi, sebanyak 40-45% dikarenakan

persalinan kurang bulan spontan dan 30-35% karena PPROM (Cunningham, 2012).

Banyak kasus persalinan prematur sebagai akibat proses patogenik yang

merupakan mediator biokimia yang mempunyai dampak terjadinya kontraksi rahim dan

perubahan serviks, yaitu akttivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik

pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu ataupun janin, inflamasi desidua-

korioamnion atau sistemik akibat infeksi ascenden dari traktus genitourinari atau

infeksi sistemik, perdarahan desidua, peregangan uterus patologik, kelainan pada uterus

atau serviks. Dengan demikian, untuk memprediksi kemungkinan terjadinya persalinan

preterm harus dicermati beberapa kondisi yang dapat menimbulkan kontraksi,

menyebabkan persalinan prematur (Sarwono, 2010)

9.3 Diagnosis

Anamnesis: anamnesis diperlukan untuk mencari faktor resiko. Faktor resiko ini

penting dan dalam kaitannya dengan terjadinya persalinan preterm. Berikut adalah

beberapa fakta terjadinya persainan preterm (Rima, 2010):

Faktor resiko mayor: kehamilan multiple, polihidramnion, anomali uterus,

dilatasi serviks > 2cm pada usia kehamilan 32 minggu, riwayat abortus 2 kali

atau lebih pada rimester II, riwayat persalinan preterm sebelumnya, riwayat

menjalani prosedur operasi pada serviks, penggunaan cocain.

Faktor resiko minor: perdarahan pervaginam setelah 12 minggu, riwayat

pyelonefritis, merokok, riwayat abortus.

9.4 Gejala klinis

Beberapa kriteria yang dapat dipakai sebagai ancaman persalinan preterm:

Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau 140 dan 259 hari

Kontraksi uterus yang teratur yaitu berulang 7-8 kali atau 2-3 kali dalam 10

menit

Merasakan gejala seperti kaku di perut, menyerupai rasa kaku seperti

menstruasi, rasa tekanan intrapelvik, nyeri punggung bawah.

Mengeluarkan lendir bercampur darah pervaginam

Page 3: 9 Persalinan Preterm-PostDate

Pemeriksaan dalam menunjukkan serviks telah mendatar 50-8-%, atau telah

terjadi pembukaan sedikitnya 2cm

Selaput amnion sering kali pecah

Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina ischiadika (Cunningham,

2012)

Kriteria lain yang di usulkan oleh American Academy of Pediatrics dan The

American College of Obstreticians and Gynecologists, adalah:

Kontraksi yang terjadi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali dalam 60 menit dan

perubahan progresif pada serviks

Dilatasi serviks lebih dari 1 cm

Pendataran serviks sebesar 80% atau lebih.

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: 9 Persalinan Preterm-PostDate

Cunningham et al, 2012. Obstetri williams. Volume 2 edisi 23. Jakarta: EGC

Rima, Novalia. 2010. Persalinan preterm.Fakultas Kedokteran Universitas

Mulawarman.

Sarwono, prawiroharjo. 2010. Ilmu kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo