9-Perencanaan Dan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit

161
Perencanaan dan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Eka Tarwaca Susila P Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

description

sawit

Transcript of 9-Perencanaan Dan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit

  • Perencanaan dan Pembangunan Kebun Kelapa SawitEka Tarwaca Susila PLaboratorium Ilmu TanamanFakultas Pertanian

  • Perencanaan Kebun Kelapa Sawit

  • Survey TinjauInformasi mengenai:Jalan masuk ke areal baruSumber air yang cukup untuk pembibitan, pemukiman, dan pabrik kelapa sawit (PKS)Taksiran luas lahan yang mempunyai potensi masalah sosial

  • Survey Kesesuaian LahanMencakup:Peta dan data luas berdasarkan kelas kesesuaian lahanPeta luas kerangka berdasarkan tahapan penanaman disertai tanda batas di lapanganPeta kondisi vegetasi dan data taksiran luas hutan primer, sekunder, semak belukar, dan lalangLokasi quari material penimbunan dan pengerasan jalan di areal konsesia baru

  • Master Plan Pembangunan Kebun Kelapa SawitPembentukan unit kebun berdasarkan luas areal konsesi baru yang akan dikelolaWaktu dan biaya yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan seluruh areal konsesi baru tersebut sampai tanaman menghasilkanProyek produksi 10 tahun

  • Perencanaan Lokasi Sarana PenunjangIdentifikasi terhadap lokasi yang sesuai untuk kantor, gudang dan tempat tinggal (emplasemen)Identifikasi terhadap lokasi yang akan digunakan untuk pembibitan: mempertimbangkan persyaratan lokasi pembibitan --- penyusunan rencana kerja dan biaya pembibitanPenentuan lokasi jalan masuk dengan mempertimbangkan hasil survey tinjau --- lahan jalan masuk dibebaskan ( 50 m) --- pembuatan parit pembatas di sepanjang sisi kiri dan kanan searah jalan

  • Peninjauan Lapangan dan Tata BatasMempertimbangkan keperluan konservasi lahan, air, dan tingkat kesuburan lahanPencapaian pertumbuhan dan produktifitas tanaman yang optimal

  • Tanah MineralPada areal miring dibuat terasKemiringan curam (> 250) tidak direkomendasikan untuk ditanami

    KemiringanKeterangan< 5 derajadDitanam dengan jarak standar, tidak perlu teras atau tapak kuda5 8 derajadMekanika teras lebar minimal 2 m, dengan interval 35 m, tidak perlu tapak kuda, tanaman ditanam sesuai standar> 8 12 derajadSolum tanah dalam: lebar teras 4,5 mSolum tanah dangkal: lebar teras 4 m> 12 25 derajadLebar teras minimal 3,5 m tergantung kondisi tanah serta kedalam solum tanah> 25 derajadTidak direkomendasikan untuk ditanami

  • Tanah Mineral lanjutan Kepastian kemiringan lahan harus diukur (clinometer) Pada areal teras, jalan dibuat terlebih dahulu sebelum pembuatan teras

    Keuntungan:Perbedaan level antara jalan dan teras dapat diminimalkan, memudahkan operasioanal dari jalan ke terasLevel jalan dibuat lebih tinggi dari backslope teras agar air dari permukaan jalan mengalir dengan efektif ke bagian belakang teras supaya dapat dimanfaatkan oleh tanamanMengurangi aliran permukaan di jalan, meminimalkan erosi sehingga biaya perawatan jalan dapat ditekan

  • Tanah GambutBerdasarkan kedalam: gambut dangkal ( 0 1 m), sedang (1 3 m), dan dalam (> 3 m)Gambut dalam tidak direkomendasikan untuk ditanamiYang terpenting: saluran drainaseSistem drainase: main drain, collection drain, field drain

    Jenis ParitLebar Atas (m)Lebar Bawah (m)Kedalaman (m)Main drain434Collection drain32,53Field drain10,751

  • Sistem Drainase

  • Pembukaan Lahan

  • Penyusunan Tata RuangJaringan jalan terutama penghubung ke luar dan masuk lokasi kebunBatas kebunLokasi pembibitanKondisi lahan: darat, rawa, bukit, sungaiRencana pembagian blokPenetuan main road dan collection roadRencana lokasi emplasemen dan bangunan lainnyaRencana lokasi PKS dan kantor

  • Rintisan Jalan di Tanah MineralDesain jalan dibuat bersamaan dengan pembuatan blokPembuatan jalan dengan buldozer (minimal tipe D 06)Pada main road (lebar 7 m) dan collection road (lebar 5 m) dibuat parit pada satu sisi badan jalanPembentukan badan jalan dengan road greaderJalan yang dibentuk cembung pada bagian tengah badan jalan agar air cepat teratusPemadatan badan jalan dengan road roller (compactor)

  • Rintisan Jalan di Tanah Mineral

  • Collection roadMain road

  • Rintisan Jalan di GambutJalan dibuat dengan sistem tanggulan dengan membuat parit pada satu sisi jalan Design jalan dibuat bersamaan dengan pembuatan blokPenentuan sisi badan jalan yang akan dibuat parit harus ditetapkan satu arah berdasarkan pertimbangan lokasi rendahan yang dominan agar parit mampu mengalirkan air dengan lancarPembukaan jalan dengan cara menggali parit pada satu sisi jalan menggunakan excavator dan tanah hasil galian ditimbunkan pada badan jalanSetelah timbunan tanah mengering, diratakan dengan buldozer dan selanjutnya dilakukan penimbunan dengan tanah mineral

  • Collection roadMain drain = main roadCollection drain = collection road

  • Pembuatan Parit di Blok Kebun Lahan GambutDibuat dengan perbandingan 1:4, 1 parit setiap 4 jalur tanamanUkuran: 1 x 1 m, dibuat menggunakan excavatorTujuan: memperbaiki drainase lahan (water management) sehingga dapat tercipta kondisi yang idial bagi pertumbuhan dan produksi kelapa sawitDibuat di gawangan mati tepat ditengah antara 2 jalur tanaman

  • Pembuatan Parit di Blok Kebun Tanah Gambut

  • Pemadatan Jalur Tanam di Lahan Gambut (Compaction)Tujuan: pemadatan lahan agar lebih mampu menopang pertumbuhan tanaman kelapa sawitPemadatan jalur tanam dilakukan dengan menggunakan trek excavator dan dilalui beberapa kali sampai padatTrek excavator diarahkan untuk melintas di jalur tanam dengan titik tanam sebagai as lintasannyaJalur tanam dilintasi sebanyak 2 x, dengan lebar 1 m

  • Pertanaman muda di gambutPertanaman dewasa di gambut

  • Macam Lahan yang DibukaHutanAlang-alangKebun tuaReplanting

  • Hutan, Kebun Tua, dan ReplantingEkosistem stabilDaun gugur menutup tanah menahan pukulan hujanAkar menahan tanahBO humus nutrisi tanamanKebun BO dimasukkan rorak

  • Alang-alangHutan ditebang tidak dipelihara tumbuh alang-alangTanah kurus

  • Pembukaan Lahan Hutan, Kebun Tua, dan ReplantingCara : manual, mekanis, kombinasi mekanis-manualAlat - manual : gergaji, kapak, parang, cangkul, bajak, garuAlat - mekanis : chainsaw, bulldozer, traktor

  • Pembukaan Lahan Hutan, Kebun Tua, dan Replanting Secara ManualPembabatan semak : parangPenebangan pohon: gergaji & kampak, dipilih pohon ekonomis lebih dahulu kemudian yang lain, arah tebang memperhatikan topografiPembongkaran tonggak : kampakPembakaran : daun, ranting dibiarkan mengering dibakar pada musim kemarauPengendalian ilalang : manual, mekanis, kimiaPengolahan tanah : bajak,garu, cangkulPembuatan lobang tanam : cangkul

  • Lanjutan ..Pada lahan bekas kebun tua atau replanting, akar harus lebih bersih mengurangi penyakit akarPada lahan miring dibuat teras, saluran air, rorak atau penanaman menurut garis konturDilakukan penanamn tanaman penutup tanah dan pohon pelindungJalan harus segera dibuat untuk akses ke dalam kebun

  • Pembukaan Hutan Cara Manual

  • Pembukaan Hutan Cara MekanisPembuatan jalan rintisan : bulldozerPenebangan pohon : chainsawPerobohan pohon-pengumpulan kayu : bulldozerPemotongan-perencekan : chainsawMerumpuk cabang & ranting yang dipotong : traktorPembakaran sisa-pohon Pegolahan tanah : traktor

  • Penebangan pohon dengan diameter diatas 10 cm menggunakan kampak atau chainsaw. Tinggi penebangan tergantung pada diameter batang

    Diameter batang (cm)Maksimum tinggi penebangan (cm)>10 - 1516 - 3031 - 7576 -150> 150152550100Ditebang pada batas antara akar penguat dengan batang utama

  • ARAH PENUMBANGAN & ARAH TUMBANG KAYUArah tumbangan kayuArah penumbangan

  • Cabang dan ranting yang dipotong dirumpuk memanjang arah Utara-Selatan (agar mendapat cahaya matahari maksimalcepat kering). Jarak antar Rumpukan 50-100 mSecara periodik harus dikontrol dari gulma dan sumber hama seperti tikus dan oryctes serta penyakit seperti GanodermaAlat yang digunakan : Traktor dan Gergaji

  • Pembukaan Hutan dengan Bulldozer

  • Pemotongan dengan Chainsaw

  • Pembakaran Hutan

  • Pembukaan Lahan Alang-AlangDilakukan satu tahun sebelum tanam dengancara :Manual : dibabat menggunakan parangMekanis : dibajak dan digaru dengan menggunakan traktor atau buldozerKimia : disemprot bahan kimia (sistemik) dengan konsentrasi 0,12%

  • Manual pada alang-alang

  • Mekanis pada alang-alang

  • PERSIAPAN LAHAN

  • Yang perlu diperhatikan?Konservasi : lahan dengan kemiringan > 100 Mekanis : teras (sengkedan), rorak (lobang penampung air hujan), saluran drainase, tanggul, cek dam Biologis : barisan tanaman (Vetiver grass), penutup tanah, pohon pelindung

  • Kenapa lahan dengan kemiringan > 100 ?Tidak seluruh curah hujan dapat berinfiltrasimasuk ke dalam tanah Terjadi aliran permukaan, agar tidak merusak konservasi lahan

  • Fungsi konservasi lahanMembantu pertumbuhan, pemeliharaan, dan panen yang efektifMeminimalkan erosi dan aliran permukaanMiningkatkan infiltrasi Menjaga dan mempertahankan kelembaban tanahMengupayakan agar tanaman memperoleh cahaya secara cukup

  • Infiltrasi

  • Daur Hidrologialiranair tanahair permukaanlapisankedap airrecharge

  • Tanpa Konservasi Lahan - Erosi

  • Akibat erosiErosi = pengangkutan tanah ke tempat yang lebih rendah karena aliran air (daerah tropis)Erosi menghilangkan lapisan tanah atas yang subur, tersisa tanah lapisan bawah yang kurang suburHasil tanaman lebih rendah Bencana alam (Banjir, tanah longsor)

  • Fungsi Pembuatan TerasMengurangi aliran permukaan air (Run-off) yang akan mengurangi bahaya erosi Memperbesar daya infiltrasi dan penyimpanan air tanah (meningkatkan efektivitas pemupukan)Memudahkan pemeliharaan tanamanSebagai tempat penaburan pupuk

  • Macam terasAda tiga macam teras : teras bangku, teras gulud dan teras individuTeras bangku : teras yang dibuat memotong lereng dan meratakan tanah di bagian bawah membentuk susunan seperti tangga, dibuat sedikit miring ke dalam agar air lebih banyak meresap. Tebing teras ditanami rumput, bibir tebing ditanami tanaman penguat teras. Teras bangku tidak cocok untuk tanah mudah longsor, jeluk dangkal dan lapisan bawah mengandung unsur racun tanaman

  • Teras Bangku Lokasi saluran drainasi Bagian teras sebelah dalam Bibir teras Tebing teras

    Lereng asli

  • Teras GuludDibuat dengan memotong lereng sesuai dengan kontur, dilengkapi dengan guludan dan saluran pembuanganJeluk tanah dangkal, teras bangku tidak cocokKemiringan < 150 Saluran drainasi di pinggir, sebelah dalam guludan

  • Teras Gulud

    Gulud

    Saluran drainasi

    Lereng asli

  • Teras IndividuTeras yang dibuat dengan meratakan tanah di sekitar tanaman dengan garis tengah 1 1,5 m Dapat dibuat pada lereng > 45o Piringan teras dibuat sedikit miring ke dalam

  • Teras Individu Kemiringan asli

    Teras individu

  • Pembuatan Teras

  • Rorak:

    Galian yang dibuat di sebelah pokok tanaman untuk drainasi, menampung erosi dan menempatkan bahan/pupuk organik

  • Saluran dengan Rumput

  • Cek dam

  • Penentuan garis konturDengan theodolitDengan selang berisi air dengan prinsip bejana berhubunganDengan ondol-ondol (frame A)Dengan alat-alat tersebut ditentukan titik-ttik dengan tinggi tempat yang sama Dengan menghubungkan titik tersebut diperoleh garis kontur untuk membuat teras

  • Theodolit

  • Ondol-ondol

  • Produksi Benih dan PembibitanKelapa Sawit

  • Macam PerbanyakanGeneratif: biji kelapa sawit hasil persilangan Dura x PisiferaVegetatif: teknik kultur jaringan, sampai saat ini banyak kelemahannya yaitu terjadinya variasi somaklonal, bibit hasil kultur jaringan memiliki potensi membentuk buah mantel cukup tinggi (partenokarpi) per TBS, potensi buah tidak jadi juga cukup tinggi per TBS, sehingga randemen CPO per TBS rendahSampai saat ini, teknik perbanyakan yang banyak diterapkan adalah secara generatif menggunakan biji kelapa sawit

  • Produksi Benih Kelapa Sawit

  • Tahapan Kegiatan Produksi benihKegiatan di lapanganKegiatan di pabrikAnalisa tandan

  • Kegiatan di lapanganPersiapan polen

  • Serah terima polen

  • Bagging (penyungkupan)

  • Crossing (persilangan)

  • Bag removal

  • Panen/harvesting

  • Pengangkutan hasil panen ke SPU

  • Kegiatan di SPUPenerimaan tandan benih dari lapangan

  • Chopping

  • detaching

  • scrapping

  • Pencucian benih

  • Penghitungan jumlah benih per tandan dan sortasi

  • Cold storageTujuan: untuk menunda proses perkecambahan (optimum 30-90 hari)

  • Hot room (T = 39-41oC )Tujuan: untuk mematahkan dormansi benih setelah disimpan dalam cold storage

  • Germinasi

  • Dark roomTujuan: untuk memperlambat pertumbuhan kecambah sebelum kecambah tersebut dikirim

  • packingKecambah dalam kantong-kantong plastik ditempatkan pada kardus berukuran sedang (isi 18 kantong), 1 kantong plastik berisi 200 kecambah

  • PEMBIBITANKELAPA SAWIT

  • Tujuan PembibitanUntuk menghasilkan bibit kelapa sawit berkualitas tinggi yang harus tersedia sesuai dengan kebutuhan tahapan penanaman

  • Syarat Lokasi PembibitanAir tersedia cukup, bermutu baik, bersih, pH minimum 4 (cukup untuk mengairi minimal 80.000 l/ha/hari)Lokasi datar, berdrainase baik, tidak terkena banjirTersedia top soil dalam jumlah yang cukup untuk pengisian polibagAman dari segala macam gangguan, termasuk pohon tinggi di sekitar lokasi pembibitan

  • Penghitungan Luas Lokasi PembibitanUmur bibit siap tanam yang optimum 11 13 bulanJarak tanam antar polibag 90 x 90 x 90 cm, segitiga sama sisi1 ha tempat pembibitan dapat menampung 12.000 bibit

  • Persiapan Lahan dan Kegiatan PembibitanPembersihan lahanLahan dilengkapi dengan instalasi air dan irigasiJaringan jalan untuk pengangkutan benih ke tempat pembibitan maupun bibit ke lokasi penanamanSistem pembibitan yang dipakai: 2 tahap (pre nursery dan main nursery)

  • PEMBIBITANPersiapan pembibitanPembibitan AwalPembibitan Utama

  • Sistem irigasiTujuan: untuk menjamin bahwa masing-masing polibag bibit memperoleh air yang cukup setiap hari untuk mendapatkan pertumbuhan optimalPenyiraman bibit menggunakan sistem pengairan berkabut (mist irrigation)Untuk keperluan pengabutan air irigasi diperlukan tekanan yang berasal dari pompa air (20 HP @ 1.250 rpm untuk luasan pembibitan sampai dengan 15 Ha; 35 HP @ 1.300 rpm untuk luasan > 15 Ha s/d 25 Ha)

  • Kebutuhan Kecambah

    Kerapatan Tanam per HaKebutuhan Kecambah per Ha128 130182136190148207160224

  • LanjutanPermintaan kecambah/kebutuhan kecambah disesuaikan dengan kerapatan tanam, perkiraan afkir selama pembibitan sebanyak 30%, dan ditambah kebutuhan bibit untuk keperluan penyisipan sebanyak 10% dari total kebutuhan bibit

  • Pre-Nursery

  • TujuanMemberikan waktu lebih longgar untuk membuat persiapan areal pembibitan dan mempersempit tempat pemeliharaan bibit selama 3 bulan pertama atau memiliki 4-5 helai daun untuk memudahkan pemeliharaan yang optimal

  • Ukuran Polibag0.075 mm x 15 cm x 23 cm lay flat (setelah diisi akan berdiameter 10 cm dan tinggi 17,5 cm)Berwarna hitamDiberi lubang perforasi, jarak antar lubang 5 cm x 5 cmLetak lubang dimulai dari tengah kantong plastik bagian bawah

  • Media TanamTop soil dari tanah mineral (kedalaman 20-30 cm) dengan tekstur lempung, kecuali di areal gambut dapat menggunakan tanah gambutMedia diayak dengan saringan 1 cm x 1 cm untuk mencegah masuknya gumpalan-gumpalan tanah, bersih dari sampah dan kotoran lainnyaMedia dicampur dengan rock phospate (50 kg untuk setiap 2 m3 tanah atau 1000 polibag)

  • Cara Pengisian PolibagEmpat minggu sebelum penanaman kecambah, polibag harus sudah diisi tanah dalam jumlah cukupGuncang polibag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah dan diisi sampai ketinggian 1 cm dari bibir polibagPolibag disiram air setiap hari sampai tanah jenuh sebelum dilakukan penanaman dan diisi kembali dengan tanah apabila diperlukan

  • Penempatan dan Penyusunan PolybagPersiapan bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang menyesuaikan dengan kondisi areal (10-15 m), jarak antar bedengan 70 cmTanah bedengan ditinggikan 5 cm dengan mengikis tanah dari area antar bedengan, sehingga air tidak menggenangi bedengan saat hujanDipasang papan lebar 10 cm atau bambu di sepanjang pinggir bedengan untuk menahan agar polibag tidak tumbangPolibag disusun secara rapat pada bedenganDalam 1 bedeng, bisa diisi oleh 1200 s/d 1800 polibag

  • Perlakuan terhadap KecambahPada waktu penerimaan kecambah, peti diletakkan di tempat terlidung dari sinar matahari langsungPeti dibuka, setiap kantong berisi kecambah diperiksaKantong dibiarkan terbuka selama beberpa menit untuk memungkinkan terjadinya pergantian udaraKecambah harus segera ditanam pada hari itu juga (saat penerimaan kecambah)Pada saat akan dilakukan penanaman kecambah, setiap kecambah harus diperiksa dan kecambah abnormal tidak boleh ditanam

  • Kecambah Siap TanamPlumulaRadikulaKecambah Normal

  • Lanjutan .Kriteria Kecambah Abnormal:Belum jelas radicula (berwarna putih) dan atau plumula (berwarna kuning)Radicula atau plumula busukRadicula dan plumula searahAdanya jamurBentuk yang tidak normal atau rusak

  • LanjutanEmbrio yang sedang berkembang pada kecambah masih lemah dan harus diperlakukan dengan hati-hatiKecambah selalu ditempatkan dilokasi yang terlindungi dari sinar matahari langsungApabila ditemukan kecambah yang plumulanya kembar, maka yang lemah harus dibuang dan kecambah dapat ditanam seperti biasa

  • Penanaman KecambahTanah pada polibag disiram sampai jenuhKantong plastik berisi kecambah dibuka dengan hati-hati dan kecambah diletakkan di baki yang beralaskan goni basah yang telah direndam dalam larutan fungisidaKecambah diseleksi dan dihitungPenanaman kecambah harus memperhatikan posisi radicula yang akan diposisikan arah ke bawah dan plumula yang akan diposisikan arah ke atasKecambah ditanam pada kedalaman sekitar 2 cm di bawah permukaan tanah polibagHindarkan penanaman kecambah yang terlalu dalam dan terbalikPolibag disiram sampai jenuh setelah penanaman kecambahPemberian naungan di atas bedengan pre-nursery

  • NaunganPada tahap awal pembibitan, harus diberi naunganBibit dengan 2 daun, naungan dapat dikurangi 50%Bibit dengan 3 daun, naungan dihilangkanLuas naungan sebesar bedengan dengan tinggi 2 m

  • PenyiramanPenyiraman dilakukan setiap pagi dan sore, selama 30 menit atau setara dengan 6 mm curah hujan untuk setiap penyiramanBila pada malam hari ada curah hujan > 10 mm, tidak perlu penyiraman pada keesokan harinya, dan penyiraman sore hari bergantung pada kelembaban tanah di polibagBila pagi hari ada hujan > 10 mm, tidak perlu penyiraman pada pagi dan soreBila ada genangan air yang bertahan di polibag setelah penyiraman, maka dibuat tambahan lubang polibag dengan cara menusuk polibag menggunakan bambu berdiameter 5 mm

  • Seleksi Bibit di Pre-NurseryDilakukan pada umur 2 bulan dan pada saat transplantingBibit yang diafkir harus dimusnahkanBibit yang dipindahkan ke main nursery harus bibit yang benar-benar sehatJumlah bibit afkir di pre nursery 8-10 % dari total bibit yang ditanam

  • Tata Cara Pelaksanaan Seleksi BibitMengangkat dan menyingkirkan semua bibit afkir dari bedengan sebelum dilakukan pemindahan bibit sehat ke main nurseryMemusnahkan semua bibit afkirMencatat dan melaporkan semua bibit yang diafkir

  • Ciri Fisik Bibit yang DiafkirPucuk bengkok atau daun berputar: diakibatkan oleh penanaman kecambah yang dilakukan terbalik dan karena faktor genetik, dapat diketahui dari daun-daun yang tumbuhnya melengkung membentuk setengah lingkaranDaun lalang atau daun sempit: bibit tumbuh dengan bentuk daun yang sempit memanjang dan tegak menyerupai daun lalang, karena genetikDaun kerdil dan sempit: perkembangan helai daun tampak kerdil dan sempitDaun menyempit dan tegak: bibit dengan daun menyempit dan tegakDaun yang menggulung: helaian daun tidak membuka secara normal tetapi tergulung di sepanjang batang daun menyerupai bentuk tombak, disebabkan genetik

  • Lanjutan.Daun berkerut/keriput: memperlihatkan berbagai tingkat kerutan dan pada tingkat yang lebih berat akan terlihat kerutan tersebut pecah menyilang, faktor genetikDaun melipat: helaian daun tidak membuka secara normal, tetapi menciut lengket seperti melipat dan bergulung, akibat kekurangan airBibit kerdil: bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat seumurnya, faktor genetikChimaera: sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dari jaringan yang normalBibit dengan serangan penyakit berat: bercak daun dan antracnose (daun membusuk mulai dari pinggir)

  • Main-Nursery

  • Kapan DilakukanPemindahan dari pre menuju main nursery dilakukan pada bibit yang berumur 3-4 bulan atau telah memiliki 4-5 helai daun

  • Ukuran Polibag0.15 mm x 35 cm x 50 cm lay flat (setelah diisi tanah berdiameter 23 cm dan tinggi 39 cm)Berwarna hitam dengan 4 baris lubang perforasi berjarak 5 cm x 5 cm, letak lubang dimulai dari tengah kantong plastik bagian bawahUntuk bibit cadangan sisipan sebanyak 5% ditanam pada polibag ukuran 0.18 mm x 50 cm x 60 cmKetebalan polibag merata, kelenturan polibag harus cukup agar tidak rusak atau mudah robek akibat terik matahariHarus dipastikan bahwa polibag tersebut bukan merupakan hasil daur ulang

  • Media TanamPersyaratannya sama dengan media tanam pada pre nurseryTanah di polibag besar diberi lubang untuk tempat menempatkan rock phospate (100 g/polibag) sebelum bibit ditanam

  • Pengisian PolibagPolibag harus sudah siap diisi tanah minimal 4 minggu sebelum pemindahan bibit dari pre-nursery, dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat kepadatan tanah yang stabil setelah dilakukan penyiraman setiap hari

  • Cara Pengisian PolibagPolibag dibalik sebelum diisi tanah agar dapat berdiri tegak dan silindrisMedia tanam disaring melalui saringan 1,5 cm x 1,5 cm untuk menghindari adanya gumpalan-gumpalan tanah, sampah, akar tanaman, dllPersiapkan media tanam dan isikan ke dalam polibagJangan dilakukan pemadatan tanah dalam polibag dengan cara menekan kuat ke arah bawahGuncang polibag pada waktu pengisian untuk mendapatkan tanah dan mencegah agar tidak ada bagian yang mengherut/terlipatPolibag diisi tanah sampai ketinggian 2,5 cm dari bibir polibag

  • Penempatan PolibagDari 100% bibit: 95% akan digunakan dalam penanaman serempak (pada main nursery jarak tanamnya 90 cm x 90 cm x 90 cm)5% akan digunakan dalam penyisipan (jarak tanamnya 150 cm x 150 cm x 150 cm)Penempatan polibag dilakukan dengan rapi:Terlebih dahulu dilakukan pemancangan di dua sisi petak memakai alat meteran dan kawat licin atau tali rami, dengan menggunakan bahan cat dan anak pancangPada saat menyusun polibag di main nursery, kedua tangan pekerja harus berada pada dasar polibag

  • Pemindahan ke Main-NurseryTata caranya:Untuk tempat pemindahan bibit polibag kecil dibuat beberapa kotak kayu, dan dibutuhkan pisau silet/cutter untuk menyayat polibag kecilDibutuhkan juga kereta sorong atau trailer mini tractor untuk memindahkan kotak berisi bibit kecil dari pre-nurseryPastikan polibag besar sudah tersusun benar dengan posisi tegak dan telah diisi tanahSatu hari sebelum transplanting, siram tanah di polibag besar sampai jenuh air, guna memudahan pembuatan lubang tanam pada keesokan harinyaBuat lubang tanam di tengak polibag dengan menggunakan alat pelubang yang sudah dipersiapkan

  • Lanjutan . Kedalaman lubang tanam 20 cm atau disesuaikan dengan tinggi tanah di polibag kecilSiram bibit di pre-nursery sebelum dipindahkanAngkat bibit pre-nursery secara hati-hati dan disusun ke atas masing-masing kotak kayu sebagai tempat pengangkutannya dan diangkut ke lokasi polibag besarTurunkan bibit dilokasi polibag besar dan letakkan dengan hati-hati satu demi satu di samping masing-masing polibag besarSayat polibag kecil secara vertikal disepanjang sisi polibag, keluarkan bibit lengkap dengan tanahnya dari polibag kecil, masukkan ke dalam lubang tanam di polibag besarTekan sedikit untuk memadatkan tanah dan lakukan penambahan tanah sehingga permukaan tanah dari polibag kecil sama dengan permukaan tanah polibag besar atau 5 cm di bawah bibir polibag besarSesudah pemindahan, dilakukan penyiraman secukupnya

  • PeyiramanSetiap polibag memerlukan air sebanyak 2 l/hari atau setara dengan penyiraman sistem kabut (memakai pompa) selama 60 menit

  • Penambahan TanahPenambahan tanah di dalam polibag dilakukan seperlunya untuk mempertahankan permukaan tanah sekitar 5 cm di bawah bibir polibag

    Pemberian MulsaMulsa diberikan secara merata di atas permukaan tanah dalam polibag segera setelah penanamanMulsa yang dianjurkan adalah cangkang, fiber, atau potongan lalang kering

  • Seleksi Bibit di MNDilakukan 4 kali yaitu:Pada umur 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, dan pada saat persiapan pengiriman bibit ke lapanganTata cara seleksi bibit:Berikan tanda dengan cat warna putih di polibag setiap bibit afkir/abnormalCatat semua bibit yang diafkirBibit afkir dikeluarkan dari blok bibitan dan dimusnahkanJumlah bibit afkir selama di MN 10-15%

  • Ciri Bibit Afkir di MNKerdil: bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat seumurnyaBibit erect: akibat faktor genetik, daun tumbuh dengan sudut sangat sempit/tajam terhadap sumbu vertikal sehingga terlihat tumbuh tegakBibit yang layu dan lemah: pelepah dan helai daun terlihat lemah/layu, penampilan bibit secara keseluruhan pucat dan pertumbuhan daun muda cenderung lebih pendek dari yang seharusnyaBibit flat top: daun yang baru tumbuh memiliki ukuran yang makin pendek dibandingkan daun yang lebih tua sehingga tajuk bibit terlihat rataShort internode: jarak antar anak daun pada pelepah terlihat sangat dekat dan pelepahnya tampak pendekWide internode: jarak antar anak daun pada pelepah terlihat sangat lebar, bibit terlihat sangat terbuka dan lebih tinggi dari normal

  • LanjutanAnak daun sempit: bentuk helai anak daun tampak sempit dan tergulung sepanjang alur utamanya sehingga berbentuk seperti jarum, anak daun tumbuh membentuk sudut yang tajam dengan pelepah daunAnak daun tidak pecah: helai anak daun tetap bersatu seluruhnya atau tidak pecah setelah pelepahnya dewasaDaun berkerut:bentuk daun memperlihatkan berbagai tingkatan kerutan dan pada tingkat yang lebih berat akan terlihat kerutan tersebut pecah menyilangChimaera: sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dari jaringan yang normalBibit terserang crown disease: pelepah membengkok, melintir, mudah patahBlast: bibit biasanya berubah secara progresif ke arah coklat dan mati perlahan-lahan dimulai dari daun yang lebih tua dan bergerak ke atas ke daun yang lebih mudaBibit yang terserang berat oleh hama dan penyakit

  • Persiapan Pemindahan bibit Ke LapanganPemutaran Bibit (rotating):Bibit diputar pada tempatnya dua minggu sebelum dikirim ke lapanganSetelah diputar, bibit disiram air dengan cukup setiap hari sampai waktu pengiriman ke lapanganPerlakuan untuk persiapan pengangkutan:Bibit diangkut dengan menempatkan satu tangan di dasar polibag dan satunya lagi menggenggam pangkal batangTidak boleh mengangkat bibit dengan cara menarik daunnya Bibit tidak boleh dilemparkan atau dibanting, polibag bisa pecahBibit disusun satu lapis di atas truk dan disiram sebelum berangkat ke lapangan

  • Cover Crop di Pertanaman Kelapa Sawit

  • Tanaman Penutup TanahLegume (LCC=legume cover crop)Syarat : mudah diperbanyak (biji, stek), perakaran dangkal, pertumbuhan cepat daun banyak, tahan : pangkas, kering, naungan, OPT,mudah diatur-tidak membelit, tidak berduri, menyuburkan tanah

  • Macam Penutup TanahMenjalar : diantara barisan tanaman, pelindung tebing, bersifat permanen

    Pelindung perdu : di antara barisan TBM, sebagai pagar, pupuk hijau, sementara

  • Jenis LCC Tipe Menjalar pada Perkebunan Kelapa SawitCentrosema pubescensPueraria javanicaCalopoginium mucunoidesPsopocarphus polustrisCalopogonium caeruleumDesmodium ovalifoliumMucuna conchinchinensisPueraria phascoloides

  • Calopogonium sp

  • Centrosema pubescens

  • Pueraria javanica

  • Jenis LCC Tipe Pelindung Perdu pada Perkebunan Kelapa SawitFlemingia congestaCrotalaria anagyroidesTephrosia vogeliiCaliandra callothyrsus (putih)C. tetragona (merah)

  • Tephrosia vogelii

  • Flemingia congesta

  • Crotalaria anagyroides

  • Calliandra calothyrsus

  • Penanaman LCC secara campuran dari berbagai jenis lebih menguntungkan dari pada hanya menggunakan 1 jenis LCCSeleksi LCC: perlu dilakukan sebelum dilakukan penanaman, seleksi dilakukan melalui pengujian daya kecambahTujuan seleksi LCC: mengetahui kemurnian dan persentase pertumbuhan dari LCC sehingga akan didapatkan pertumbuhan di lahan yang baikTingkat pertumbuhan minimum beberapa jenis kacangan: Calopoginium mucunoides (40%), Calopogonium caeruleum (30%), Pueraria javanica (60%), Mucuna conchinchinensis (75%)Apabila persentase pertumbuhan di bawah standar, kebutuhan benih dapat ditambah secara proporsional

  • Contoh Kebutuhan Benih LCCPada penanaman LCC secara campuran kebutuhan benihnya sebagai berikut: Calopoginium mucunoides (6 kg/ha), Pueraria javanica (3 kg/ha), Mucuna conchinchinensis (2 kg/ha), dan Calopogonium caeruleum (0,5 kg/ha)

  • Kegunaan LCCMenahan pukulan hujanMenahan laju air limpasanMenambah NMenambah BO (memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah)Melindungi permukaan tanah dari erosiMengurangi pencucian unsur haraMempercepat pelapukan barang sisa LC/replantingMenekan pertumbuhan gulma

  • Dampak Negatif LCCPersaingan dengan tanaman pokokMengganggu tanaman pokokSebagai tempat bersarang tikusKadang menjadi inang dari bakteri, virus, dan jamur

  • Beberapa Perlakuan Sebelum Penanaman Benih LCC Perendaman benih dalam air hangat: dilakukan selama 2 jam pada suhu 750CDirendam dalam larutan glycerin: selama 2 jam pada suhu 600CDirendam dalam larutan asam (asam sulfat): selama 8-15 menitPenipisan kulit benih (skarifikasi)Supaya pertumbuhan dan perkembangan LCC berlangsung dengan baik, sebelum benih di tanam perlu diinokulasi menggunakan Rhizobium

  • Pohon PelindungAda beberapa jenis tanaman perkebunan yang habitat aslinya di dalam hutan untuk memberikan hasil yang tinggi perlu naungan sebagian, dengan pohon pelindung Pohon pelindung : dalam barisan, melindungi tanaman pokok atau tebing, pematah angin, bersifat tetap, Albizzia falcata (sengon laut), Leucaena glauca, L. leucocephalaPohon pelindung mengurangi intensitas cahaya dan suhu, meningkatkan kelembaban udara dan mempertahankan lengas tanah, menambah bahan organik

  • Kriteria tanaman yang akan digunakan sebagai pohon pelindung Morfologi daun, tipe percabangan, ketahanan hama penyakit Tumbuh cepat & mampu tumbuh pada tanah kurang subur Tidak mengalami gugur daun pada musim tertentuTidak bersaing dalam kebutuhan air dan hara dengan tanaman pokokTidak menjadi inang penyakit, tahan akan angin dan mudah dimusnahkanSebaiknya dapat bernilai ekonomis

  • Lamtoro

  • Gleriside

  • Kaliandra

  • Albizia

  • Penanaman Kelapa Sawit

  • Penanaman Penanaman : tidak teratur atau teraturPenanaman teratur menggunakan jarak tanamJarak tanam ditentukan berdasarkan ukuran tanaman terutama diameter tajuk, tanaman dapat menengkap cahaya matahari optimal perlu juga mempertimbangkan diameter perakaranKelapa sawit ditanam dengan jarak tanam 9 m x 9 m

  • lanjutanJarak tanam ideal berbentuk segitiga samasisi, penangkapan cahaya maksimal, populasi lebih tinggi (jumlah tanaman 15% lebih banyak), kelemahannya: sulit untuk penerapan mekanisasi dalam kegiatan penanaman, pemeliharaan, maupun pemanenanTidak selalu operasional yang terbaik, bisa bujur sangkar,untuk memudahkan pemeliharaan atau segi empat, misalnya untuk mekanisasi

  • Jarak tanam

  • Segi empatSegi tigaruang kosong

  • Tabel . Hubungan jarak tanam, bentuk jarak tanam, dan populasi tanaman---------------------------------------------------------- Jarak tanam segi empat segi tiga----------------------------------------------------------6m 278320 7m2042368m1561809m123143-----------------------------------------------------------

  • Lubang TanamUkuran lubang tergantung ukuran tanaman terutama daerah perakaran Pada kelapa sawit ukurannya adalah: 60 cm x 60 cm x 40 cmLubang dapat dibuat beberapa bulan sebelum penanaman agar tanah dalam lubang mengalami perbaikan. Untuk daerah dengan curah hujan tinggi sering tidak dapat karena tergenangBeberapa minggu sebelum penanaman lubang diisi campuran tanah atas dan pupuk organikSaat penanaman tanah digali seukuran perakaran

  • Lubang TanamLapisan Lapisantanah atas tanah bawah

    Pupuk Organik

  • Kegiatan Setelah PenanamanUmpan tikusPemberian mulsa dengan janjangan kosongPenyisipanKonsolidasi

  • Umpan tikusSebagai tindakan pencegahan terhadap serangan tikusPer pokok bibit diberi 2 butir umpan tikus, 1 butir diletakkan disebelah kiri pokok dan 1 butir lagi diletakkan di sebelah kanan pokokPemberian umpan tikus selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan

  • Pemberian mulsa dengan janjangan kosongSemua bibit yang baru ditanam di lahan harus diberikan janjangan kosong (dosis 25 ton/ha)Janjangan kosong diletakkan disekitar piringan bibit, dalam bentuk lingkaranJanjangan kosong yang digunakan haruslah yang masih segar, yang diproduksi dalam kurun waktu 2 minggu sebelum digunakan

  • Penyisipan Penyisipan dilakukan secepat mungkin, tidak boleh lebih dari 2 tahun setelah tanamMenggunakan bibit advaced planting materialKonsolidasi Pemeriksaan rutin terhadap tanaman sawit yang miring atau roboh, kemudian ditegakkan kembali

    *