9-aminasi

36
AMINASI MKA PROSES KIMIA Oleh SRI WAHYU MURNI PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN ‘VETERAN” YOGYAKARTA

Transcript of 9-aminasi

  • AMINASI

    MKA PROSES KIMIA

    Oleh

    SRI WAHYU MURNI

    PRODI TEKNIK KIMIA FTI

    UPN VETERAN YOGYAKARTA

  • Jenis-jenis Amina Amina adalah turunan amoniak, dimana 1 atom H atau lebih diganti dengan

    gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Ada tiga macam amina yaitu :

    Amina primer

    anilin 1- aminoantraquinon

    amina sekunder

    NHH

    R

    NH2

    O

    O NH2

    amina sekunder

    difenil amina dimetilamina

    amina tersier

    trifenil amina dimetil anilin

    RH NR

    N RRR

    NH H 3N CH

    NCHN 3H C3

  • Proses pembentukan amina dapat dilakukan

    dengan dua macam cara, yaitu:

    1. aminasi secara reduksi : yaitu proses

    pembuatan amina berdasarkan reaksi

    reduksi

    2. amonolisis : yaitu proses pembuatan 2. amonolisis : yaitu proses pembuatan

    amina dari reaksi dengan amonia.

  • Aminasi Secara Reduksi

    Zat yang dapat direduksi adalah senyawa-senyawa

    yang telah mengandung atom N, yaitu :

    1. Senyawa nitro (R-NO2)

    2. Senyawa nitroso (R-NO)2. Senyawa nitroso (R-NO)

    3. Senyawa hidroksilamin (R-NH-OH)

    4. Senyawa hidraso (R-NH-NH-R)

    5. Senyawa azoxybenzena (R-NH-NO-R)

    6. Senyawa nitril (R-CN), azida, amida (RCO-NH2)

  • Zat-zat yang digunakan sebagai pereduksi adalah :

    1. Logam dan asam

    Logam yang digunakan adalah : Fe, Zn, Sn, Al sebagai sumber elektron

    Asam yang digunakan adalah : HCl, H2SO4 sebagai sumber ion H+. HNO3 jarang digunakan karena mempunyai sifat sebagai oksidator kuat.

    2. Logam dan basa

    Logamnya adalah : Fe, Zn, Sn, Al Logamnya adalah : Fe, Zn, Sn, Al

    Basa : NaOH, KOH

    3. Sulfida

    Untuk mereduksi sebagian senyawa polinitro aromatik menjadi nitro amina dan mereduksi aminoantraquinon menjadi antraquinon.

    4. Sulfit (Na-sulfit dan bisulfit)

  • Zat-zat yang digunakan sebagai pereduksi adalah :(lanjutan)

    5. Hidrogen (H2) dengan katalis

    Penggunaan hidrogen sebagai reduktor, biasanya dengan katalisator. Reduksi dengan hidrogen disebut hidrogenasi.

    6. Elektrolisa6. Elektrolisa

    Ion hidrogen dihasilkan dari elektrolisa. Hidrogen inilah yang kemudian melakukan reduksi.

    7. Na-hidrosulfit

    8. Metal hidrida

    9. Natrium dan Na-alkoholat

  • Pereduksi tersebut di atas memiliki kekuatan mereduksi yang

    berbeda. Yang paling banyak digunakan adalah logam dan

    asam. Dengan memilih reduktor yang sesuai dan mengatur

    kondisi operasi, maka reduksi dapat dihentikan tidak sampai

    hasil akhir.

    Pengaruh kekuatan zat pereduksi tersebut dapat dilihat pada

    hasil reduksi nitrobenzena sebagai berikut :

    NO2Zn + asam

    Zn + air

    Zn + basa

    NH2

    NHOH

    NH

    NH

    fenilhidroksilamina

    anilin

    hidrazobenzena

    nitrobenzena

  • Fe + asam asetat

    Fe + HCl

    2NO

    NHCOCH3

    2NH

    2NH

    NH2

    NHCOCH3

    p-amino asetanilida

    p-fenildiaminap-nitroasetanilida

    2NO

    NO2

    Fe + asam

    Alkali sulfida

    2NH

    NH2

    2NO

    NH2

    m-fenildiamina

    dinitrobenzenam-nitroanilina

  • Berbagai hasil reduksi nitrobenzena ditunjukkan skema

    berikut ini :

  • Reduksi menggunakan Besi dan Asam.

    Disebut juga reduksi Bechamp.

    Reaksi :

    2RNO2 + FeCl2 + 6Fe + 10H2O 2RNH3Cl + 7Fe(OH)2RNO2 + 6Fe(OH)2 + 4H2O RNH2 + 6Fe(OH)2

    Apabila reaksi dijalankan pada bejana gelas, maka mula-mula terbentuk endapan kehijauan dari Fe(OH)2, kemudian mula terbentuk endapan kehijauan dari Fe(OH)2, kemudian endapan coklat dari Fe(OH)3; kemudian endapan coklat dari Fe3O4. Reaksi:

    Fe(OH)2 + 2Fe(OH)3 Fe3O4 + H2O

    Aminahidroklorida bereaksi dengan besi dan nitrobenzena:

    6RNH3Cl + 3Fe + RNO2 RNH2 + FeCl2 + H2O

  • Mekanisme Elektronik :

    o Penataan ulang :

    O

    RN=O..

    R : N : : O :..

    ..

    : O :atau

    ..R : N : : O :

    ..

    ..

    : O :..

    ..

    : O :..

    ..

    R : N : O :

    ..

    R : N : O :..

    H..

    R : N : O :..

    R : N : : O :)H + 2

    R : N : O :..

    ..

    : O :..

    ..

    ..

    : O :..

    ..

    R : N : O :..

    R : N : : O :..

    )H +2)H+(1)

    ..

    : O :R : N

    ..

    .. R : N : O :..

    .. ..

    ..

    HH)H+(2) )H

    R : N : O :..

    .. ..

    ..

    HH

    ..

    ..R : N

    H

    H

    : O :H H..

    ..(3)

    +

    R : N : H..

    H..

    R : N : H..

    H

    )H)H

  • Jadi ada 3 tahap reaksi, yang setiap tahapannya

    membutuhkan 2 mol H2 dan 3 atom Fe yang menjadi ion Fe2+.

    Hidrogen juga dihasilkan dari reaksi samping berikut ini :

    R(NH3)+ + 2Cl- + Fe RNH2 +FeCl2 + H2

    3Fe + 6H2O 3Fe(OH)2 + 3H2

  • Termodinamika

    Usaha Memperbesar hasil :1. Logam berlebih (2,5-5 mol/mol senyawa nitro)

    2. HCl berlebih

    3. H2O berlebih

    4. H2O hasil samping tidak diusir karena berfungsi sebagai pensuspensi

    5. Suhu dicari yang optimum

    Kinetika

    Untuk mempercepat Reaksi :

    1. Memperbesar A

    2. Logam dan asam diperbesar

    3. Suhu dinaikkan sampai optimum

    4. Ditambahkan zat pelarut untuk memudahkan pencampuran. Mis : alkohol, piridin dll.

  • Reduksi menggunakan Logam dan

    Alkali

    NaOH

    Reaksi adalah sebagai berikut :

    NaOH

    RNO2 + Zn RNO + ZnO nitroso

    NaOH

    RNO + Zn + H2O RNHOH + ZnO hidroksilamin RNO + Zn + H2O RNHOH + ZnO hidroksilamin

    NaOH

    RNO + RNHOH + H2O azooksibenzena + Zn RN=NR + ZnO azobenzena

    NaOH

    RN=NR + Zn + H2O R-NH-NH-R + ZnO hidrazobenzena Bila alkalinya pekat maka :

    Zn + H2O H2ZnO2 H2ZnO2 + 2NaOH Na2ZnO2 + 2 H2O

    R : dapat berupa fenil, metoksi fenil, klorofenil dll.

  • Reduksi dengan gas Hidrogen

    (Hidrogenasi)

    Pada reduksi senyawa dengan gas hidrogen digunakan katalisator. Fungsi katalisator adalah mengganggu kestabilan hidrogen, sehingga mudah menjadi ion H+. Katalisator berfungsi mengikat elektron, sehingga H2 dapat menjadi 2H+.

    katalisator

    Reaksi-reaksi :

    katalisator katalisator

    RNO2 + 3H2 RNH2 + 2H2O

    katalisator

    RCN + 3H2 RCH2N2 katalisator

    RCONH2 + 2H2 RCH2NH2 + 2H2O

    katalisator

    2RRC=NOH + 5H2 2(RRCH2NH2) + H2O RCSNH2 + 2H2RCH2NH2 + H2S

  • Katalisator yang digunakan adalah : Ni, Co, Cu, Fe, Pd, Wo, Pt, Sn, Ag, dan lain-lain. Logam dalam keadaan murni atau merupakan logam oksida. Katalisator Ni paling banyak digunakan karena reaktivitasnya tinggi serta bekerja dengan baik pada suhu operasi yang lebih rendah dari pada katalisator Sn ataupun Cu.

    Cara membuat H2 (lihat proses hidrogenasi)

    Keuntungan cara ini : Kapasitas besar, H2 murah (apabila merupakan hasil samping)

    Range kondisi operasi luas Tekanan : 14,7 psi beberapa ribu psi

    Suhu : 20-300oC

    Katalisator banyak macamnya

    Tidak ada hasil buangan, kecuali katalisator [tidak ada masalah limbah].

  • Reduksi dengan Elektrolisa

    Secara umum reduksi dengan cara ini terkontrol dengan baik, yield tinggi dan produk samping sedikit. Proses ini digunakan untuk mereduksi senyawa alifatik, senyawa mono, di, dan trinitro aromatik menjadi nitroso, hidroksilamina, azoksi, azo, hidrazo dan amino.

    Elektroda :

    Anoda : C, Cu, Zn, Cd, Hg, Ni, Pt, Pb, Sn, amalgam Pb dan Zn. Anoda : C, Cu, Zn, Cd, Hg, Ni, Pt, Pb, Sn, amalgam Pb dan Zn.

    Katoda : Fe, Ni, Pt, C dan Pb.

    Elektrolit : H2SO4, HCl, NaOH, garam-garam anorganik dan garam-garam organik.

    Sel : yang tahan korosi, misalnya : misal : kaca

    Faktor penting yang berpengaruh pada yield adalah : densitas arus, konsentrasi arus, suhu, komposisi elektroda, elektrolit dan promotor.

  • Contoh reaksi untuk senyawa nitro:

    RNO2 + 6H+ + 6e RNH2 + H2O

    Sebagai contoh, reduksi nitrobenzena menggunakan elektrolit asam sulfat pekat :

    C6H5NO2 + 4H+ + 4e p-HOC6H4NH2 + H2O C6H5NO2 + 4H + 4e p-HOC6H4NH2 + H2O

    Apabila densitas arus diturunkan nya, maka dihasilkan hidrazo sebagai berikut :

    RNO2 + 6H+ + 6e + H2O

    + 2H+ + 2e R-N=N-R + H2O

    R-N=N-R + 2H+ + 2e R-NH-NH-R

  • Reduksi dengan Garam Sulfida

    Garam-garam sulfida yang dipakai adalah : natrium sulfida (Na2S), Natrium hidrosulfit, natrium polisulfida,amonium sulfida dll.

    Proses ini digunakan untuk produksi : nitroamina dari senyawa dinitro, contoh : m-dinitrobenzena m-

    nitroanilin

    reduksi nitrofenol

    reduksi nitroantraquinon

    pembuatan senyawa aminoazo pembuatan senyawa aminoazo

    Reduksi senyawa nitro oleh alkali sulfida, berlangsung sesuai reaksi sebagai berikut :

    4RNO2 + 6Na2S + 7H2O RNH2 + Na2S2O3 + NaOH

    RNO2 + Na2S2 + H2O RNH2 + Na2S2O3 4RNO2 + 6NaHS + H2O 4RNH2 + 3 Na2S2O3

  • Amonolisis

    Amonolisis didefinisikan sebagai proses pembentukan amina dari reaksi dengan amonia.

    RX + NH3 RNH2 + HXDimana X dapat berupa : halogen, NO2, SO3H dan lain-lain

    Bahan yang digunakan untuk pengaminasi adalah :

    1. NH gas atau cair1. NH3 gas atau cair

    2. NH3 dalam air (NH4OH) atau dalam pelarut organik

    3. senyawa yang mengandung amonia ((NH4)2SO4 dll

    Pemilihan zat pengaminasi didasarkan pada :

    o suhu dan tekanan

    o jenis katalisator yang dipakai

    o kelarutan dan stabilitas zat yang diaminasi

    o kemungkinan adanya hasil samping

    o kemungkinan terbentuknya amina sekunder

  • Cara masuknya NH3 dalam senyawa : (lanjutan)

    1. Substitusi

    d. Konversi senyawa Karbonil : Hidroamonolisis

    Memasukkan NH3 serta H2 ke dalam senyawa.

    RCOOH + NH3 + H2 RCH2NH2 + H2O

    RCHO + NH3 + H2 RCH2NH2 + H2O

    RCOOR NH3 + H2 RCONH2 + H2O

    e. Alkohol

    RCH OH + NH RCH NH + H ORCH2OH + NH3 RCH2NH2 + H2O

    2. Adisi

    a. pada pembuatan urea

    CO2 + 2 NH3 + H2O

    b. etilen oksida

    + NH3 H2N-CH2-CH2-OH

    2C=O

    NH

    NH2

    CH2 CH2O

  • Ada dua macam reaksi amonolisa yaitu :

    1. amonolisa : memasukkan NH3 ke dalam senyawa

    2. hidroamonolisa : memasukkan NH3 dan H2 dalam senyawa

    Cara masuknya NH3 dalam senyawa :

    1. Substitusi

    a. alkana

    RCH3 + NH3 RCN RCH2NH2RCH3 + NH3 RCN RCH2NH2Untuk memperoleh RNH2 suhu harus tinggi dan katalisator kuat.

    b. substitusi halogen

    RCH2X + NH3 RCH2NH2 + HX

    c. substitusi sulfat atau sulfat

    RSO3H + NH3 RNH2 + H2SO3

  • Amonolisis Alkana

    Untuk mengamonolisis alkana, zat pengolah yang digunakan adalah gas amoniak, karena amonolisis berlangsung pada fase gas dan suhu tinggi.

    Sebagai contoh adalah amonolisis metana dengan gas amonia.

    Reaksi : CH4 + NH3 HCN + 3 H2O2

    Reaksi : CH4 + NH3 HCN + 3 H2o Reaksi berlangsung pada T= 1000oC, P = 1 atm,

    katalisator : Ni, Pt, Pd. Reaksi bersifat endotermis.

    o Adanya oksigen dalam campuran pereaksi akan mengoksidasi hidrogen menjadi H2O.

    H2 + O2 H2O.

    o Reaksi ini bersifat eksotermis. Kebutuhan panas pada reaksi endotermis dapat dipenuhi dari reaksi oksidasi hidrogen ini.

  • Amonolisis Alkana (lanjutan)

    Untuk amonolisis alkana yang lebih panjang

    reaksi sulit, sebab untuk memecah hidrokarbon

    menjadi sianida memerlukan panas yang banyak.

    Keperluan panas pada amonolosis metana

    dicukupi dengan mengoksidasi sebagian metana :dicukupi dengan mengoksidasi sebagian metana :

    CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

    Kalau sudah ada panas yang cukup baru gas

    amoniak direaksikan dengan metana. Reaksi

    amonolisis ini digunakan akatalis Ni, Pt dan Pd.

  • Amonolisis Senyawa Halogenida

    RCH2X + NH3 RCH2NH2 + HXo X dapat berupa Cl, Br atau F. Yang paling banyak adalah Cl

    karena paling murah.

    o R dapat berupa alifatik maupun aromatik.

    Contoh:

    C6H5Cl + NH3 C6H5NH2 + HCl

    o Untuk menghindari reaksi bergeser kekiri maka HCl harus diikat dengan amoniak.

    o Jadi diperlukan amoniak berlebihan untuk mengikat asam klorida yang terbentuk.

    o HCl + NH3 NH4Cl

    o Apabila ada gugus lain dalam inti benzena maka akan mempengaruhi mudah tidaknya reaksi amonolisis.

  • Amonolisis senyawa Sulfonat atau Sulfat

    Reaksi penggantian gugus SO3H ini sebetulnya lebih mudah

    dari pada reaksi substitusi halogen, sebab SO3H lebih besar

    molekulnya.

    Tetapi harga RCH2SO3H lebih mahal dari pada RCH2NH2sehingga jarang dibuat RCH2NH2 dari alkil sulfonat.

    H2N-CH2-CH2- OSO3H + NH3 H2N-CH2-CH2-NH2 + H2SO4H2N-CH2-CH2- OSO3H + NH3 H2N-CH2-CH2-NH2 + H2SO4

    amino etilenasulfat etilen diamin

    Reaksi ini mahal sehingga jarang dipakai apabila tidak

    terpaksa, meskipun reaksinya tidak sulit.

  • Amonolisis Alkohol

    RCH2OH + NH3 RCH2NH2 + H2O

    amina primer

    Reaksi berjalan mudah, tetapi hasil yang diperoleh juga reaktif, bahkan lebih reaktif dari amoniaknya sendiri.

    Akibatnya kalau amina bertemu alkohol yang diolah, akan terjadi reaksi berikut ini :

    RCH2NH2 + RCH2OH RCH2NHCH2R + H2ORCH2NH2 + RCH2OH RCH2NHCH2R + H2O

    amina sekunder

    Amina sekunder ini lebih reaktif lagi, sehingga kalau masih ada alkohol akan terjadi reaksi lebih lanjut.

    RCH2NHCH2R + RCH2OH + H2O

    amina tertier

    RCH -N-CH R2 2RCH2

  • Amonolisis Alkohol (lanjutan)

    Reaksi tersebut terjadi jika amoniak yang tersedia sedikit, namun alkoholnya banyak.

    Untuk menghindarkan reaksi lanjutan jika diinginkan hasinya adalah amina primer maka:o amoniak harus sangat berlebih (ratio amoniak:

    alkohol besar. alkohol besar.

    o Selain itu dalam reaksi terbentuk air, air harus diikat supaya tidak membentuk NH4OH yang apabila terjadi maka berarti amoniak pengolah berkurang.

    Bila dibandingkan reaktivitas RCH2X, RCH2OH dan RCH2SO3H maka pada reaksi amonolisis yang paling reaktif adalah RCH2X.

  • Amonolisis Senyawa Karbonil

    Meliputi : aldehid, keton, ester dan asam karboksilat.

    Yang paling sering diamonolisis adalah kelompok ester.

    Hasil yang diperoleh adalah amida. Hasil yang diperoleh adalah amida.

    RCH2COOR1 + NH3 RCH2CONH2 + R1OH

    Amida

    Sebagai contoh adalah amonolisis etil asetat

    CH3COOC2H5 + NH3 CH3CO NH2 + C2H5OH Etil asetat etilamida etanol

  • Amonolisis dengan Cara Adisi

    Reaksi ini dijumpai pada pembuatan mono etanol amina (MEA) dari etilen oksida.

    + NH3 H2N-CH2-CH2-OH

    monoetanolamina (MEA)

    Hasil monoetanolamina bersifat lebih reaktif daripada

    CH2 CH2O

    Hasil monoetanolamina bersifat lebih reaktif daripada amoniak. Sehingga apabila NH3 kurang tetapi etilenoksida masih banyak maka akan terjadi reaksi lanjutan :

    MEA + HO-CH2-CH2-HN-CH2-CH2-OH

    dietanolamina (DEA)

    CH2 CH2O

  • Jika etilena oksida masih ada, maka DEA akan melanjutkan

    reaksi membentuk trietanolamina (TEA)

    DEA + CH2 CH2O

    HO-CH -CH -N-CH -CH -OH2 2 2 2CH2CH2

    Trietanolamina (TEA)

    Oleh karenanya jika hanya diinginkan MEA sebagai hasil atau

    DEA atau TEA, maka perbandingan pereaksi harus diatur.

    Ratio amoniak/etilena oksida menentukan hasil yang

    diperoleh.

    CH2OH

  • Contoh lain adalah reaksi pembetukan urea

    CO2 + NH3 amonium karbamatP>, T, T

  • Faktor-faktor yang Mempenaruhi Amonolisa

    1. Kelarutan

    2. Pengadukan

    3. Efek derivat halogen

    4. Efek gugus nitro

    5. Suhu

    6. Konsentrasi NH36. Konsentrasi NH3

  • Penggunaan Katalis dalam Reaksi Aminasi

    Amonolisis senyawa halogen dengan katalis logam : Cu, As,

    Ag, CuO dan garam-garam Cu

    Katalisator dehidrasi : alumina, silika gel, aluminium fosfat

    dalam gel alumina, Ni, Co dll.

    Katalisator hidrogenasi berupa logam campuran (alloy)

    katalisator hidroamonolisis : logam Ni, Co, Cu, Ni-A, dll. katalisator hidroamonolisis : logam Ni, Co, Cu, Ni-A, dll.

  • Katalisator campuran logam (Alloy)

    Alloy Komposisi Alloy KomposisiCu-Al 55:45 Cu:Ni:Al 40:10:30Ni-Al 42:58 Cu:Al:Ni 25:50:25Co-al 30:70 Cu:Ni:Al 15:35:50

    Keuntungan menggunakan katalis logam campuran :

    o Konversi dan hasil lebih tinggi

    o Harga katalisator lebih murah

    o Perbandingan hasll amina pada kisaran yang besar.

    Co-al 30:70 Cu:Ni:Al 15:35:50Fe-Al 51:49

  • Termodibamika dan kinetika

    Termodinamika

    1. Usaha Untuk Memperbesar Hasil :

    2. NH3 berlebihan

    3. Tekanan

    4. Suhu

    Kinetika

    Usaha Untuk Mempercepat Reaksi :Usaha Untuk Mempercepat Reaksi :

    r = k [NH3] [RX]1. Konsentrasi NH3 dibuat tinggi, caranya adalah dengan NH3 cair.

    2. Pengadukan

    Pengadukan diperlukan karena reaktan tidak saling larut.3. Suhu

    Reaksi eksotermik, jadi harus dicari suhu optimum.