89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

download 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

of 66

Transcript of 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    1/66

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Pelaksanaan PKL

    Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit

    merupakan salah satu komoditi yang sangat penting dalam mendorong

    perekonomian Indonesia umumnya dan Sumatera Utara khususnya. Sebagai

    penghasil devisa negara kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang

    memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam peningkatan pertumbuhan

    ekonomi, sehingga telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu

    pengembangan ekspor minyak kelapa sawit (Anonim, 2010)

    Kelapa sawit yang diproduksi kemudian diolah menjadi CPO (Crude Palm

    Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO dan PKO ini kemudian dijual baik di

    dalam negeri (domestik) maupun di luar negeri (ekspor). Di pasar ekspor, minyak

    kelapa sawit merupakan salah satu dari minyak nabati. Volume ekspor minyak

    sawit mentah (CPO/Crude Palm Oil) asal Indonesia terus meningkat signifikan

    selama enam tahun terakhir (2004-2009), mencapai 94,27%, yakni dari 8,66 juta ton

    pada tahun 2004, meningkat drastis menjadi 16,83 juta ton pada tahun 2009. India

    dan China adalah pasar ekspor utama Indonesia untuk CPO, rata-rata mencapai

    41,90% per tahun dari total volume ekspor produk sawit tersebut selama 2004-2009.

    Bahkan, pada tahun 2009, pasar ekspor dua negara itu menyerap 48,38% volume

    ekspor CPO. Kinerja ekspor produk CPO semakin meningkat ke negara-negara UniEropa, dengan peningkatan mencapai 113,26% selama enam tahun terakhir, yakni

    dari 1,47 juta ton tahun 2004 menjadi 3,14 juta ton tahun 2009 (Dinas Perindustrian

    dan Perdagangan, 2010).

    PT. SINAR SAWIT LESTARI merupakan perusahaan yang bergerak

    dalam bidang perkebunan. Saat ini berada pada posisi industri pertanian

    (agroindustri) yang mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi CPO (Crude

    Palm Oil) dan PK (Palm Kernel). Adapun yang dimaksud dengan Crude Palm Oil

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    2/66

    2

    (CPO) adalah produksi minyak sawit, sedangkan Palm Kernel (PK) adalah

    produksi inti sawit.

    Untuk mendapatkan produk yang bermutu tinggi dan berdaya saing di pasar

    global, tentunya perlu dilakukan pengujian terhadap bahan baku, bahan dalam

    proses dan juga produk CPO dan Kernel yang dihasilkan. Oleh karena itu, penulis

    ingin melakukan analisis terhadap kadar Asam Lemak Bebas ( FFA), moist (kadar

    air), kadar kotoran (Dirt), Oil Loses serta Total Loses untuk kernel, yang penulis

    lakukan di Laboratorium PT PT SINAR SAWIT LESTARI pada tanggal 21

    Desember 2011 s.d. 22 Januari 2012.

    1.2. Tujuan PKL

    Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus mempunyai tujuan yang jelas agar

    dalam mencapai apa yang diinginkan dari pelaksaanan kegiatan itu. Seperti halnya

    PKL dapat membawa manfaat bagi beberapa pihak yaitu mahasiswa/i, universitas,

    dan bagi instansi tempat mahasiswa/i itu melakukan Praktek Kerja Lapangan.

    Adapun tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

    ini adalah :

    1. Untuk membandingkan/mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan praktek kerja yang nyata dilapangan.

    2. Dapat mengoperasikan alat-alat laboratorium yang digunakan untukmenganalisis dengan baik dan benar.

    3. Untuk menambah wawasan, pandangan, pengetahuan serta pengalamanmahasiswa/i terhadap aktivitas harian perusahaan atau instansi secara

    nyata.

    4. Mempersiapkan mental mahasiswa/i yang mantap dalam menghadapilingkungan kerja di tengah-tengah masyarakat.

    5. Melatih mahasiswa/i meningkatkan ketrampilan diri dalam melakukanpekerjaan di perusahaan atau instansi, juga dapat bekerja sama.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    3/66

    3

    6. Mengetahui sistem organisasi/manajeman perusahaan di tempatPengenalan Lapangan.

    7. Untuk memperkenalkan pada situasi kerja yang sebenarnya yaitu dalammengerjakan tugas-tugas rutin suatu instansi, menjalin hubungan kerja

    dengan para karyawan yang memiliki perbedaan dari segi tingkat umur

    dan pengalaman.

    1.3. Manfaat PKL

    1.3.1. Untuk Mahasiswa

    a. Mengetahui lebih banyak tentang tempat Kuliah Kerja Praktek terkait

    berdasarkan sejarahnya, tujuannya, proses produksi, produk dan permasalahan

    yang ada didalamnya.

    b. Memperoleh pengalaman kerja terutama yang berkaitan dengan analisis dan

    penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.

    c. Sebagai wadah untuk melatih diri dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di

    bangku kuliah di lapangan kerja.

    d. Sebagai bahan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek yang nantinya akan

    dijadikan sebagai acuan untuk penulisan Tugas Akhir/Karya Akhir.

    1.3.2. Untuk Perguruan Tinggi

    a. Menjalin dan meningkatkan kerjasama Perguruan Tinggi dengan Perusahaan.

    b. Mendapatkan informasi mengenai penerapan ilmu manajemen, produksi dan

    hal-hal lainnya yang dapat digunakan sebagai acuan perbaikan kurikulum

    pendidikan di perguruan tinggi agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di

    lapangan kerja.

    c. Sebagai sarana promosi untuk mengenalkan Program S1 Universitas Negeri

    Medan jurusan Kimia kepada masyarakat khususnya Perusahaan.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    4/66

    4

    1.3.3. Untuk PT. SINAR SAWIT LESTARI

    a. Sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap pendidikan nasional danpengembangan sumber daya manusia Indonesia.

    b. Sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pendidikan.

    c. Sebagai bahan rujukan untuk mengetahui eksistensi perusahaan dilihat dari

    sudut pandang masyarakat khususnya mahasiswa yang melakukan Kuliah

    Kerja Praktek.

    d. Ruang Lingkup Kuliah Kerja Praktek di PT. SINAR SAWIT LESTARI

    meliputi ruang lingkup sebagai berikut

    1) Manajemen Perusahaan

    Mencakup segala sesuatu tentang struktur organisasi perusahaan, tata letak

    pabrik, tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, standar produksi.

    2) Produksi

    Meliputi tentang berbagai proses produksi yang dilakukan di pabrik untuk

    melakukan pengolahan bahan baku (TBS) menjadi produk setengah jadi (CPO

    dan Kernel).

    1.4. Batasan Permasalahan

    1. Setiap mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan harus melakukan kerjapraktek pada perusahaan atau lembaga/instansi pemerintah atau swasta.

    2. Kerja praktek dilakukan di PT. SINAR SAWIT LESTARI Damuli, yaituperusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO

    (Crude Palm Oil) dan Kernel. Secara khusus, kerja praktek dilakukan pada

    analisa terhadap kadar Asam Lemak Bebas ( FFA), moist (kadar air), kadar

    kotoran (Dirt), Oil Loses serta Total Loses untuk kernel.

    3. Kerja praktek ini harus bersifat latihan kerja yang berdisiplin dan bertanggungjawab sesuai dengan aturan pada perusahaan bersangkutan.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    5/66

    5

    1.5. Waktu dan Tempat

    Waktu kegiatan pelaksanan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan

    pada tanggal 21 Desember 2011 s.d. 22 Januari 2012 di Laboratorium Analisa PT.

    SINAR SAWIT LESTARI.

    Kegiatan ini juga diikuti oleh 2 orang mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA

    UNIMED.

    Materi-materi yang dipelajari :

    Latar belakang perusahaan : sejarah, pengolahan, aspek-aspek sosial-ekonomi, tenaga kerja.

    Proses pengolahan dari bahan baku, tahap-tahap produksi serta satuanoperasi.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    6/66

    6

    BAB II

    GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

    2.1. Sejarah Singkat dan Letak Geografis

    Gambar 2.1. Letak Geografis PT. SINAR SAWIT LESTARI

    Lokasi atau areal pabrik kelapa sawit Damuli PT. SINAR SAWIT

    LESTARI berada di jalan lintas medan Sumatera diantara Rantau Parapat

    KM. 232 Damuli yang terletak di kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten

    Labuhan Batu Utara.

    Perusahaan PT. SINAR SAWIT LESTARI merupakan sebuah

    perusahaan yang mengolah berbagai hasil kelapa sawit. Perusahaan ini pada

    awalnya berdiri dengan Akte Pendirian CV. SIJ No. 18 Tanggal 20 Oktober

    2004 1906 dengan nama SAWIT INTI JAYA (SIJ) Yang dibuat oleh Notaris

    Yustina, SH di Tanjung Balai. Selanjutnya pada tanggal 27 Januari 2010

    perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PT. SINAR SAWIT

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    7/66

    7

    LESTARI dengan akte pendirian PT. SSL No. 99 yang dibuat Notaris

    Martua Simanjuntak, SH di Medan dengan status Hak Guna Usaha (HGU).

    2.1.1. Visi, Misi, Nilai dan Pilar-Pilar Budaya Perusahaan

    2.1.1.1. Visi PT. SINAR SAWIT LESTARI

    "Menjadi salah satu bisnis kelapa sawit diakui di indonesia, yang

    menguntungkan, dengan pengelolaan terbaik dan berkesinambungan, Penyedia

    yang diutamakan oleh pelanggannya dan perusahaan yang dibanggakan oleh

    karyawannya."

    2.1.1.2. Misi PT. SINAR SAWIT LESTARI

    Meningkatkan rasa persaudaraan dan kerja sama diantara pelanggan dalam

    menyediakan hasil produksi dengan harga yang kompetitif.

    2.1.1.3. Nilai PT. SINAR SAWIT LESTARI

    Professionalisme dengan integritas tinggi Kepemimpinan Berorientasi pada hasil kerja Memupuk kepedulian (CARE) Kerjasama Tim Tanggung jawab terhadap lingkungan Tanggung jawab terhadap pemegang saham

    2.1.1.4. Pilar-Pilar Budaya PT. SINAR SAWIT LESTARI

    Berfokus pada hasil Tangguh dan disiplin Kerjasama tim

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    8/66

    8

    2.2. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

    bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

    menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur

    Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan

    antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan

    fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan

    hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

    Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. SINAR SAWIT LESTARI-

    PMKS Damuli

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    9/66

    9

    Struktur organisasi berbentuk Garis dan Staf berdasarkan fungsi:

    1. Manager Mill Mengadakan pertemuan mingguan dengan staf mengenai pelaksanaan

    hasil kerja.

    Menyetujui dan menandatangani permintaan material sesuai programkerja yang ditetapkan.

    Menyetujui dan menandatangani dokumen keuangan. Menyetujui dan menandatangani permintaan komponen sesuai

    kebutuhan.

    Menyelenggarakan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan maupuntertib administrasi guna penunjang proses pendapatan yang akurat dan

    handal.

    Mempunyai garis komando langsung (line function). Mengkoordinir penyusunan rancangan anggaran belanja (RAB)

    tahunan.

    2. Kepala Tata Usaha (KTU) Bertanggung jawab kepadaMill Manager Mengkoordinasi tugastugas yang diberikan oleh pimpinan. Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian Mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah tangga Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar Mempersiapkan rapatrapat/pertemuan pimpinan dan rapat dengan

    tamu-tamu.

    Menyusun notula rapat pimpinan dan menyebarluaskan Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan

    maupun dengan tulisan.

    Menggunakan sarana, prasarana kerja untuk kelancaran pelaksanaantugas tugas.

    3. Asisten Maintenance Bertanggung jawab kepadaMill Manager.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    10/66

    10

    Bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan mesin-mesinpengolahan dipabrik.

    Mengawasi, mengamati dan meneliti pengoperasian peralatan instalasiatau mesin yang dioperasikan untuk mencapai kapasitas pabrik.

    Membuat daftar permintaan barang-barang atauspare partdipabrik. Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada masalah yang

    berhubungan dengan teknik.

    4. Asisten proses Bertanggung jawab kepadaMill Manager. Bertanggung jawab dan mengawasi secara langsung kelancaran

    produksi.

    Memberikan instruksi baik kepada mandor ataupun karyawan. Bertanggung jawab atas bagian-bagian :

    - Proses produksi.- Power plant.- Ketel uap (Boiler)

    5. Asisten laboratorium Bertanggung jawab kepada Mill Manager mengenai pekerjaan di

    laboratorium untuk memeriksa kualitas dan kuantitas produksi.

    Mengatur mandor yang ada di laboratorium untuk menganalisakondisi kualitas TBS yang berasal dari Pemasok baru

    Membuat rencana jangka pendek dalam operasional pabrik. Menandatangani dan mengevaluasi check sheet, penerimaan buah,

    kualitas, Kuantitas loose atau kehilangan dalam proses pengolahan.

    Menyetujui laporan hasil pemeriksaan dan pengujian pada penerimaanbahan baku pada awal maupun produk akhir

    6. Asisten Sortasi Bertanggung jawab kepada Mill Manager mengenai kualitas buah

    hasil sortiran dari kebun petani.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    11/66

    11

    Memilih dan mengelompokkan TBS yang mutu nya baik dengan yangtidak baik.

    7. Trading FFB Bertanggung jawab kepada Mill Managermengenai pembelian TBS.

    2.2.1. Jumlah tenaga kerja dan jam kerja

    Tenaga kerja yang digunakan dalam menjalankan seluruh aktifitas kerja

    pada PT. SSL dibagi atas 3 jenis tenaga kerja sebagai berikut :

    1. Tenaga kerja tetap, yaitu tenaga kerja yang diangkat dan diberhentikanberdasarkan keputusan direksi.

    2. Tenaga kerja honorer, yaitu tenaga kerja yang diangkat dandiberhentikan berdasarkan keputusan kepala cabang.

    3. Tenaga kerja borongan, yaitu tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaanbila adanya borongan dan waktu kerjanya tidak ditentukan.

    Keseluruhan dari jumlah tenaga kerja PT. SSL-PMKS Damuli mencapai

    84 orang, sedangkan tenaga kerja borongan berfluktuasi berdasarkan kebutuhan

    dari perusahaan akan tenaga kerja. Adapun jumlah keseluruhan tenaga kerja PT.

    SSL-PMKS Damuli saat ini dapat dilihat pada Tabel 2.2.

    Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja di PT. SSL-PMKS Damuli

    1. Shift 1

    URAIAN

    BULAN

    AGUSTUS SEPTEMBER

    Divisi / Bagian Jumlah Orang Jumlah Orang

    SHI FT 1

    Mandor Proses 1 1

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    12/66

    12

    Sortasi 5 5

    Laboratorium 4 4

    Loading Ramp 1 1

    Sterilizer 9 9

    Press 1 1

    Clarification 2 2

    Boiler 3 3

    Engine Room 1 1

    Water treatment 1 1

    Kernel Plant 1 1

    Main tenance shop 8 8

    Op. Loader 1 1

    Total 38 38

    Kantor 8 8

    Umum - -

    Security 2 2

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    13/66

    13

    Total 10 10

    Grand Total 48 48

    2. Shift 2SHI FT 2

    Mandor

    Proses 1 1

    Sortasi 5 5

    Laboratorium 3 3

    Loading

    Ramp 1 1

    Sterilizer 11 11

    Press 1 1

    Clarification 2 2

    Boiler 2 2

    Engine Room 1 1

    Water

    treatment 1 1

    Kernel Plant 2 2

    Maintenance

    / workshop - -

    Op. Loader 1 1

    Total 31 31

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    14/66

    14

    Kantor - -

    Umum - -

    Security 5 5

    Total 5 5

    Grand Total 36 36

    Total 84 84

    Sumber: PT. SSL-PMKS Damuli

    Jam kerja di PT. SSL-PMKS Damuli enam hari kerja untuk bagian kantor

    dan produksi, sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari kerja. Penjadwalan jam

    kerja untuk tenaga kerja adalah sebagai berikut :

    1. Karyawan Kantor yang terdiri dari karyawan KTU (Kepala Tata Usaha),APK (Asisten Personalia Kebun), Kantor Pengolahan, Timbangan dan

    Bengkel, mulai bekerja pukul 07.0017.00 WIB dengan waktu istirahat

    pukul 12.00- 14.00 WIB.

    2. Karyawan Bagian PengolahanKaryawan pada bagian pengolahan dibagi atas duashiftkerja, yaitu :

    a. Shift I, mulai bekerja pukul 07.00- 18.00 WIB dengan waktuistirahat pukul 12.00-13.30 WIB

    b. Shift II, mulai bekerja pukul 18.00- 07.00 WIB dengan waktuistirahat pukul 24.00-01.30 WIB

    2.2.2. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan

    Sistem pengupahan pada pabrik PT. SINAR SAWIT LESTARI

    PMKS-Damuli adalah sistem pengupahan yang dibayar setiap satu bulan

    sekali dan berbentuk :

    1. Upah bulanan.Upah ini diberikan kepada tenaga kerja baik langsung maupun tidak

    langsung, yang diberikan pada hari ke-lima setiap bulan sesuai dengan

    jabatan dan jenis pekerjaannya masing-masing.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    15/66

    15

    2. Upah lembur.Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang melebihi jam kerja

    biasa. Pembayaran upah lembur akan dibayar apabila kerja dilakukan

    atas izin perusahaan dan dibuktikan dengan catatan kehadiran.

    Besarnya upah lembur sebesar dua kali lipat dari upah bulanan.

    Kesejahteraan umum bagi karyawan merupakan hal yang sangat penting

    karena mempengaruhi produktivitas karyawan. Adapun fasilitas-fasilitas yang

    disediakan perusahaan adalah sebagai berikut :

    1. Jaminan Sosial Tenaga KerjaPerusahan memberikan asuransi jaminan sosial tenaga kerja jika terjadi

    sesuatu yang menyebabkan kecelakaan tenga kerja.

    2. Pemberian CutiPerusahaan memberikan cuti tahunan atau cuti besar agama dan cuti

    sakit pada karyawan.

    3. Tunjangan Hari BesarPerusahaan memberikan tunjangan hari besar pada karyawan

    4. Fasilitas KerjaFasilitas yang disediakan perusahaan :

    a. Perumahan untuk karyawan

    b. Rumah Sakit

    c. Listrik dan Air

    Untuk menunjang kelancaran tugas karyawan perusahan juga

    menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk

    meningkatkan keselatan kerja yaitu helm,safety shoes, dan masker.

    2.3. Pengolahan, Produksi dan Pemasaran

    Ruang lingkup PT. SINAR SAWIT LESTARI PMKS-Damuli

    bergerak dalam bidang pengolahan buah kelapa sawit. Pabrik ini

    memproduksi dua jenis minyak dari hasil pengolahan yang dipasarkan, yaitu :

    1. Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil/CPO (Minyak Sawit)2. Tandan Buah Segar menjadi Kernel (Inti Sawit)

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    16/66

    16

    2.3.1. PengolahanUraian dari Proses produksi minyak pada PT. SINAR SAWIT LESTARI

    PMKS-Damuli, dapat dilihat sebagai berikut.:

    2.3.1.1. Stasiun Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar)Stasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar) terdiri atas 2 yakni :

    a. Jembatan Timbang (Weighting Bridge)Penimbangan bertujuan untuk mengetahui produktivitas kebun sehingga

    memerlukan data berat, asal kebun, bagian, blok. Setiap truk yang

    mengangkut TBS ke pabrik ditimbang terlebih dahulu di jembatan timbang

    (bridge weighing) untuk memperoleh berat sewaktu berisi (bruto) dan

    sesudah dibongkar (tarra). Selisih antara bruto dengan tarra adalah jumlah

    TBS yang diterima di PKS (netto). Selain TBS, pada jembatan timbang

    dilakukan juga penimbangan terhadap pengiriman CPO dan inti sawit,

    janjang kosong, fiber, dan pupuk untuk afdeling kebun.

    b. Sortasi TBS dan Pemeriksaan Kualitas

    Sortasi dilakukan untuk menjamin bahan baku (TBS) yang diterima di pabrik

    sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Peralatan dan bahan yang digunakan

    untuk melakukan sortasi adalah gancu, skop, blong, timbangan, buku sortasi

    dan surat pengantar buah (PB.25)

    2.3.1.2. Stasiun Loading RampBuah yang telah selesai ditimbang, dibawa ke loading ramp dan dituang

    ke tiap-tiap bays dari loading ramp, kemudian diisikan ke dalam lori-lori yang

    berkapasitas 20 ton TBS dengan cara membuka pintu bays yang diatur dengan

    sistem pintu hydraulic menggunakan elekromotor yang berfungsi untuk membagi

    ke dalam lori (tempat buah).

    Fungsi loading ramp antara lain adalah:

    1. Tempat menampung TBS dari kebun sebelum diproses.2. Mempermudah pemasukan TBS ke lori.3. Mengurangi kadar kotoran

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    17/66

    17

    Lori adalah tempat untuk merebus TBS. Sistem transfer lori digunakan

    untuk memfasilitasi gerakan lori mulai didaerah loading ramp sampai ke stasiun

    rebusan. Peralatan yang digunakan adalah capstand, weseldanjhondree.

    Kemudian lori buah tersebut ditarik menggunakan tali profelin dengan

    menggunakan capstand, setelah itu lori didorong masuk ke dalam rebusan

    menggunakanjhondera.

    2.3.1.3. Stasiun Rebusan (Sterilizer)Setelah lori penuh berisi TBS, kemudian ditarik dengan menggunakan

    capstanddan selanjutnya dimasukkan ke dalam sterilizer, yaitu bejana uap tekan

    yang digunakan untuk merebus buah. Rebusan adalah bejana uap bertekanan yang

    digunakan untuk merebus TBS dengan uap (steam). PMKS Damuli memiliki 4

    unit rebusan. Lori buah dimasukkan ke dalam stasiun perebusan untuk direbus

    dengan tujuan :

    1. Menurunkan kadar air dalam daging buahAir yang ada di dalam buah akan menguap akibat pengaruh panas

    yang tinggi pada proses sterilisasi. Penurunan kadar air sangat penting

    dalam pengolahan pendahuluan dalam bejana pengaduk (digester) karena

    mempermudah serat buah terurai antara satu dengan yang lainnya.

    2. Menghentikan aktifitas enzimSebelum dinonaktifkan buah kelapa sawit mengandung lipase dan

    oksidase yang terus bekerja dalam buah. Dalam hal ini enzim lipase

    bertindak sebagai katalisator dalam pembentuk peroksida yang kemudian

    berubah menjadi gugus aldehid dan keton. Senyawa terakhir ini jika

    dioksidasi lagi akan membentuk asam lemak bebas. Untuk menghentikan

    aktifitas enzim tersebut maka harus dilakukan perebusan minimal pada

    temperatur 50C

    3. Pelepasan buah dari tandannyaDi dalam buah terdapat zat-zat polisakarida yang bersifat sebagai

    zat perekat yang akan terhidrolisa dan pecah menjadi monosakarida yang

    lain.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    18/66

    18

    4. Melunakkan daging buah (pericarp)Pericarp yang telah direbus menjadi lunak dan hal ini

    mempermudah proses pengempaan. Pericarp ini mudah terlepas dari biji

    karena ketahan mekanis dari ikatan antara pericarp dengan biji akan

    menurun sehingga bagian mesocrap dan biji dapat dilepas satu sama lain

    di bagian digesterdan akan terpisah sempurna di bagian depericarper.

    5. Mempersiapkan biji untuk memperoleh inti bijiKadar air dalam cangkang akan berkurang dengan adanya proses

    pemanasan dan mengakibatkan elastisitas terhadap benturan saat pada

    pemecahan biji berkurang.

    Siklus perebusan adalah waktu yang diperlukan untuk merebus TBS,

    ditambah dengan waktu untuk memasukan lori ke rebusan dan mengeluarkannya.

    Proses perebusan dilakukan dengan sistem 3 puncak, dimana puncak pertama dan

    kedua bertujuan untuk memberikan tekanan kejut sehingga buah lepas dari tandan

    serta membuat udara di rebusan agar pemanasan pada masa tahap optimum

    (temperatur tercapai). Puncak ketiga bertujuan untuk mematang buah dan

    melunakan daging buah. Waktu yang digunakan untuk perebusan adalah 90 menit,

    sedangkan waktu untuk satu siklus perebusan 110-120 menit.

    Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perebusan tripel peak:

    1. Persiapan perebusanSetelah lori-lori dimasukkan kedalam rebusan, pintu ditutup, kran-

    kran inlet steam, exhaust, dan kondensat ditutup.

    2. DeaerasiInlet steam dibuka dan kran kondensat dibuka untuk membuang

    udara-udara yang ada didalam rebusan selama 35 menit.

    3. Puncak 1Kran kondensat ditutup, inlet steam dibuka sampai mencapai

    tekanan 1,5 kg/cm2. Setelah tekanan tercapai, kran inlet steam ditutup

    dank ran kondensat dibuka hingga tekanan mencapai 0 kg/cm2.

    4. Puncak 2

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    19/66

    19

    Kran kondensat ditutup dank ran inlet steam dibuka hingga

    mencapai tekanan 2,0 kg/cm2. Setelah mencapai tekanan 2,0 kg/cm2 kran

    inlet steam ditutup dan kran kondensat dibuka hingga mencapai tekanan

    0,5 kg/cm2.

    5. Puncak 3Kran kondensat ditutup dan kran inlet steam dibuka hingga

    mencapai tekanan 2,8 3,0 kg/cm2 . setelah mencapai tekanan tersebut,

    semua kran ditutup dan ditahan selama 45 menit, kemudian kran exhaust

    dibuka dan setelah mencapai tekanan 1,0 kg/cm2, kran kondensat dibuka

    hingga mencapai tekanan 0 kg/cm2.

    Gambar 2.3. Grafik Sistem Perebusan Tiga Puncak

    6. Pengeluaran loriPintu rebusan dibuka dan lori-lori dikeluarkan dengan

    menggunakan bantuan capstand.

    Faktorfaktor yang mempengaruhi proses perebusan :

    - Tekanan uap dan lama perebusanTekanan dan lamanya waktu perebusan sangat penting karena

    mempengaruhi hasil perebusan dan efisiensi pabrik sendiri. Apabila

    tekanan dan waktu perebusan tidak cukup dapat menyebabkan

    beberapa kerugian, yaitu:

    1. Buah kurang masak, sebagian brondolan tidak lepas dari tandan(unstriped bunch) yang menyebabkan kerugian minyak dalam

    janjangan kosong bertambah.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    20/66

    20

    2. Pelumatan pada digestertidak sempurna, yaitu sebagian dagingbuah tidak lepas dari biji sehingga mengakibatkan proses

    pengempaan tidak sempurna dan mengakibatkan kerugian

    minyak padafibre.

    3. Ampas (fibre) basah yang meyebabkan pembakaran dalamketel uap tidak sempurna.

    Sedangkan apabila perebusan terlalu lama dapat menyebabkan:

    1. Buah menjadi memar, kerugian minyak dalam air rebusan (kondensat),dan janjangan kosong bertambah.

    2. Merusak mutu minyak dan inti.

    2.3.1.4. Stasiun Bantingan (Thressing)Pembantingan (treshing station) adalah proses pemisahan brondolan dari

    janjang buah kelapa sawit setelah dari Sterilizer dengan menggunakan mesin

    tresher. Treshing stationpada PMKS Damuli terdiri dari :

    1. Tippler.Tipplerberfungsi mengeluarkan tandan buah sawit yang telah direbus dari

    lorry dengan cara memutar lorry 3600 di dalam tippler gate. Lorry kemudian

    diputar dengan menggunakan tippler sehingga buah yang ada didalamnya akan

    ditumpahkan ke bunch scraper conveyor. Penuangan TBS pada bunch conveyor

    ini harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi kelebihan kapasitas dan mengurangi

    efektifitas tresheryang membuat losses minyak pada empty bunch menjadi tinggi.

    2. Fruit Bunch Scraper Conveyor.Fruit bunch yang telah ditumpahkan oleh tipplerselanjutnya dibawa oleh

    fruit bunch scraper conveyorke tresher1 dengan bantuan top distributing bunch

    conveyor.

    3. Tresher.Setelah melalui top distributing bunch conveyor, TBS masuk kedalam

    tresher, maka TBS tersebut akan diputar dibanting berulang-ulang dengan tujuan

    untuk melepaskan semua loose fruit dari bunch. Tresher ini dilengkapi dengan

    batang-batang besi yang memanjang sepanjang Tresher yang berfungsi untuk

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    21/66

    21

    memudahkan TBS terangkat dan jatuh terbanting sehingga loose fruit akan

    terlepas dari bunch. Putaran tresher 20 rpm, bila terlalu cepat buah tidak

    terbanting secara sempurna. Sedangkan bila putaran terlalu lambat maka akan

    menyebabkan buah tertumpuk sehingga tidak akan terjadi pembantingan karena

    beban melebihi kapasitas drum tresher.

    4. Hard Bunch Recycling Conveyor.Hard bunch recycling conveyorberfungsi untuk membawa empty bunch

    yang keluar dari tresher1 menuju ke empty bunch crusher.

    5. Empty Bunch Crusher.Empty bunch yang dibawa oleh hard bunch recycling conveyor

    dimasukkan ke empty bunch crusher untuk dihancurkan sebelum masuk ke

    thresher2 sehingga memudahkan pemisahan lebih lanjut loose fruityang masih

    melekat pada bunches.

    6. Fruit Conveyor.Loose fruityang berasal dari tresher1 dan 2 kemudian diangkut olehfruit

    conveyor menuju fruit elevator. Fruit conveyor Begerpang POM terdiri dari

    thresher 1 bottom fruit conveyor, tresher 2 bottom fruit conveyor, bottom cross

    fruit conveyor, dan main bottom fruit conveyor.

    7. Empty Bunch Scraper Conveyor.Empty bunch dari tresher2 dibawa oleh empty bunch scraper conveyor 1st

    ke mesin empty bunch press. Choping(hasil dari empty bunch press) dibawa oleh

    empty bunch scraper conveyor 2ndke empty bunch hopper.

    8. Empty Bunch Hopper.Empty bunch hopper berfungsi untuk penampungan sementara empty

    bunch yang dibawa oleh empty bunch conveyor sebelum dibawa ke enriched

    mulch location/composting area.

    2.3.1.5. Stasiun Pengepressan (Pressing)

    Stasiun pengepresan melakukan pengambilan minyak dari pericarp yang

    dilakukan dengan cara pelumatan dan pengempaan. Pelumatan dilakukan dengan

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    22/66

    22

    digester dan pengempaan dilakukan dengan Screw Press. Proses Press station

    terdiri dari :

    1. Loose Fruit Elevator.Loose fruit yang berasal dari fruit conveyorpada threshing station

    kemudian diangkut dengan loose fruit elevator ke bagian atas untuk

    didistribusikan ke setiap digesterdengan distribution conveyor.

    2. Top Distributing Fruit Conveyor.Loose fruit (brondolan) yang berasal dari loose fruit elevator

    selanjutnya didistribusikan oleh top distributing fruit conveyor ke bagian

    digester.

    3. Digester.Digestermerupakan sebuah tabung silinder berlapis dan mempunyai as

    putar yang dilengkapi dengan pisau pengaduk. Pisau-pisau ini dibuat bersilang

    antara satu dengan yang lainnya agar daya aduk pisau ini cukup besar dan

    letak pisau dibuat miring, sehingga buah yang diaduk turun naik agar proses

    pelumatan menjadi lebih sempurna serta membuatpericarppecah dan terlepas

    dari bijinya. Alat ini berfungsi untuk melumatkan Loose Fruit sebelum

    diproses didalam mesin screw press. Tujuan pelumatan ini adalah membuka

    daging buah (mesocarp), sehingga mempermudah dalam proses pengempaan

    (pressing). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengadukan

    ini.

    a. Minyak yang terbentuk dalam proses pengadukan harus dikeluarkankarena jika minyak dan air tersebut tidak dikeluarkan maka akan

    bertindak sebagai bahan pelumas sehingga gaya gesekan akan

    berkurang dimesinpress.

    b. Digesterharus selalu penuh atau sedikitnya dari kapasitas Digester.Hal ini dilakukan agar terjadi penekanan buah didalam Digesteruntuk

    masuk kedalam screw press sehingga akan terjadi pengepresan yang

    sempurna.

    c. Temperatur dijaga 95 C untuk mempermudah proses padaDigester. 4. Screw Press.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    23/66

    23

    Screw press merupakan mesin yang memiliki fungsi untuk

    mengekstraksi minyak dari daging buah. Prinsip dari pengepresan adalah

    melakukan penekanan terhadap loose fruityang telah diaduk sehingga terperas

    dan mengeluarkan minyak yang dikeluarkan melalui oil gutterdan dialirkan

    ke sand trap tank, sedangkan nutdan fibre dari screw press dikirim ke cake

    breaker conveyorpadaKernel Recovery Station. Ekstrakcrude oildari mesin

    screw press kemudian ditambahkan dengan kondensat sebagai dilution water.

    Campuran crude oil dan dilution water ini dinamakan diluted crude oil

    (DCO). Dilution water yang ditambahkan berfungsi untuk mempermudah

    proses pemisahan antara crude oildengansludgepada Clarification Station.

    2.3.1.6. Stasiun Klarifikasi (Clari fi cation Station)

    Crude oil yang berasal dari condensate tankmasih mengandung kotoran

    dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Keadaan ini menyebabkan

    penurunan mutu CPO, maka untuk mendapatkan CPO yang memenuhi standar

    diperlukan pemurnian CPO tersebut. Proses clarification station terdiri dari :

    a. Oil GutterMinyak yang keluar dari mesinPress akan mengalir melalui pipa yaitu

    Oil Gutter. Oil Gutter ini akan membawa minyak yang keluar dari mesin

    Press menuju ke Sand Trap Tank.

    b. Sand Trap Tank.Minyak yang berasal dariscrew press selanjutnya di-press disand trap

    tankuntuk menahan pasir ke COT sebelum di-presspada clarifier station.

    c. Vibrating Screen.Fungsi dari vibrating screen adalah untuk menyaring minyak (crude

    oil) dari serabut, ampas dan pasir yang dapat mengganggu proses pemisahan

    minyak. Vibrating screen yang digunakan bertipe double deck (dua kali

    penyaringan) dengan saringan pertama 20 mesh dan saringan terakhir 40 mesh

    yang selanjutnnya dialirkan ke COT.

    d. Crude Oil Tank (COT)

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    24/66

    24

    Minyak dari Vibrating Screen akan ditampung di Crude Oil Tank.

    Fungsi tangki ini adalah untuk mengendapkan zat-zat yang tidak larut dalam

    minyak yang lolos dari Vibrating Screen. Agar minyak tidak membeku dan

    tidak terikat dengan padatan yang masih ada maka di alirkan suhu panas

    melalui pipa Steam dengan suhu antara 90-950C

    e. Continuous settling tankMinyak dalam tank ini masih bercampur dengan sludge (lumpur, air

    dan kotoran lainnya). Di sini, minyak dipisahkan dari sludge berdasarkan

    perbedaan berat jenis (minyak berada di bagian atas). Minyak bersih dari

    continuous tank dialirkan ke top oil tank, sedangkan sludge dialirkan ke

    sludge tank.

    f. Oil Tank.Oil tank ini merupakan tangki untuk peyimpanan minyak setelah

    pengendapan di Clarifier. Minyak yang berada di dalam Oil Tank masih

    mengandung sedikit kotoran-kotoran yang perlu untuk dihilangkan. Oleh

    karena itu minyak di dalam Oil Tankdipanaskan dengan suhu 80-900C.

    g. Vacuum Drier.Pada vacuum drierdilakukan pemisahan air dari crude oilyang masih

    mengandung kadar air setelah dari oil tank yang dihisap dengan bantuan

    vacuum pump sehingga air terhisap dan keluar menuju hot water tank.

    Sedangkan minyak murni keluar dari bottom vacuum drier yang kemudian

    dipompakan kestorage tankmelalui extraction pump

    .

    h. Storage Tank.Minyak yang dipompakan dengan transfer pump ditampung didalam

    storage tank yang berupa CPO produksi dari pabrik sebelum dikirimkan

    kepada customer. Pada tangki ini, CPO dijaga pada suhu 55 C dengan tujuan

    agar tidak cepat beku.

    i. Vibrating Screen Sludge.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    25/66

    25

    Fungsi dari vibrating screen sludge hampir sama vibrating screen,

    tetapi digunakan untuk menyaring sludge yang masih mengandung kotoran-

    kotoran padat. Vibrating screen sludge yang digunakan bertipe single deck

    (satu kali penyaringan) dengan saringan 30 mesh. Selanjutnya dipompakan ke

    sludge tank.

    j. Sludge Tank.Sludge yang telah tersaring dari vibrating screen sludge dan masih

    mengandung minyak ditampung dalam sludge tankuntuk sementara sebelum

    dipompakan ke sand cyclone. Sludge dipanaskan pada suhu 95 C dengan

    menggunakansteam coil.

    k. Sand Cyclone.Pada sand cyclone, pasir yang terikut pada sludge dari sludge tank

    dipisahkan dengan rutin setiap 15 menit. Pasir yang terpisahkan jatuh ke

    bawah dan ditampung dengansand collecting tank. Sludge yang bersih keluar

    dari bagian atas dan dialirkan ke Buffer tankuntuk didistribusikan ke sludge

    centrifuge.

    l. Buffer Tank.Sludge yang keluar dari sand cyclone ditampung sementara kedalam

    balance tank sebelum didistribusikan ke 6 unit sludge centrifuge. Balance

    tank ditempatkan pada posisi tinggi agar memudahkan pengaliran sludge,

    sehinggasludgepada centrifuge selalu dalam keadaan penuh.

    m. Sludge Centrifuge.Sludge centrifuge berfungsi untuk memisahkan minyak yang masih

    terdapat pada sludge. Dengan adanya gaya gerak vertikal sentrifugal maka

    minyak akan terkumpul ditengah dan akan mengalir ke reclaimed oil tank

    yang kemudian dipompakan ke COT tank untuk didaur ulang, sedangkan

    sludge akan keluar melewati nozzle dan keluar darisludge centrifuge menuju

    sludge pit.

    n. Sludge Pit.Sludge yang keluar dari centrifuge dialirkan ke sludge pit untuk

    ditampung sementara dan sebelum dialirkan kembali ke kolam limbah.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    26/66

    26

    Minyak pada lapisan atas meluap melaluiskimmerdan dialirkan ke COT tank

    untuk didaur ulang, sedangkan sludge turun melalui under flow menuju bak

    sludge pitkedua sebelum dialirkan menujusediment pond.

    2.3.1.7. Stasiun Kernel(Kernel Plant)

    Kernel plant ini berfungsi untuk memproses campuran ampas (fibre) dan

    biji (nut) yang ke luar dariscrew press diproses untuk menghasilkan :

    1) Cangkang (shell) danfibre sebagai bahan bakarboiler.

    2) Inti sawit (kernel) sebagai hasil produksi yang siap di pasarkan.

    a. Cake Breaker ConveyorCake breaker conveyor terdiri dari 1 talang yang mempunyai dinding

    rangkap. Didalam conveyor, press cake diaduk-aduk sehingga ampas yang lebih

    ringan akan mudah dipisahkan dari biji.

    b. DepericarperDepericarper berfungsi untuk memisahkan fiber dengan nut dan

    membawa fiber untuk bahan baker boiler. Efektivitas kerja dari depericarper

    adalah banyaknyafiberyang terikut pada nut. Faktorfaktor yang mempengaruhi

    efektifitas kerja depericarperadalah :

    1. Air lockpadafibre cyclone dan CBC2. kualitas umpan3. adjustement dumperpadafan kolom4. kondisi ducting5. Rpm fan6. Kondisifan7. Kebersihan

    c. Nut polishing DrumNutyang berasal dari depericarperkemudian dipoles atau dibersihkan di

    nut polishing drum sehingga nutbebas darifibre.Nut polishing drum adalah suatu

    drum yang berputar yang mempunyai plat-plat yang dipasang miring pada dinding

    bagian dalam dan pada asnya.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    27/66

    27

    Di ujung nut polishing drum memiliki kisi-kisi sebagai tempat keluarnya

    nut yang kemudian jatuh ke conveyordan dihisap ke nut transport. Biji yang telah

    dipisahkan dari ampasnya masuk ke dalam nut polishing drum dan karena putaran

    drum tersebut, biji-biji akan dipolish untuk melepaskan serat-serat yang masih

    tinggal pada biji oleh plat-plat yang ada pada dinding dan asnya. Kecepatan

    dinding putaran adalah 26-28 rpm.

    Fungsi dari nut polishing drum

    1. Memisahkan nut dari sampah

    2. Membersihkan biji dari serabut yang masih melekat

    3. Memisahkangradasi nut

    4. Membawa nutdari depericarper ke nut transport

    Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas nut polishing drum adalah :

    1. Jumlah lubang penyaring

    2. Kondisi plat pengarah

    3. Diameter lubang penyaring

    4. Aliran udara

    5. Diameter dan panjang drum

    6. Kualitas dan kuantitas

    7. Kebersihan d.Nut Transport

    Nut transportberfungsi untuk menghantarkan nutdari nut polishing drum

    ke nut silo.Nut transportdilengkapi dengan blowerdan cyclone untuk menghisap

    nut.Nutyang jatuh ke nut conveyordiatur kecepatannya dengan menggunakan air

    lock, sehingga nuttidak jatuh bersamaan.

    d. Nut SiloNut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum

    diolah pada proses berikutnya. Kebersihan shaking grade pada nut silo harus di

    perhatikan karena mempengaruhi terhadap keluaran nut silo, agar nut silo yang

    terolah sesuai dengan FIFO (first in first out).

    e. Ripple MillRipple millberfungsinya untuk memecah nut dengan menjepit. Ripple mill

    memecah nut dengan cara menjepit nutdiantara ripple plate dan rotor.Ripple mill

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    28/66

    28

    #1,2,4 dan #5 memiliki kapasitas olah 4 ton/jam. Sedangkan ripple mill#3 dan #6

    memiliki kapasitas olah 5 ton/ jam.

    Faftor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pemecah adalah :

    1.Rpm

    2. Kualitas dan kuantitas umpan

    3. Jarak antara coverdengan rotor

    4. Kondisi ripple plate dan rotor bar

    5. Jumlah roller bar

    Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya inti pecah yang keluar dari ripple

    milladalah :

    1.Nutterlalu kering

    2. Clearence antara ripple platdengan rotor barterlalu kecil

    3.Persentase nut pecahpada umpan terlalu besar

    4. Umpan yang terlalu banyak

    f. LTDS(Light Tenera Dust Separation)Fungsi dari LTDS adalah untuk memisahkan cangkang dan inti serta

    membawa cangkang untuk bahan bakar boiler. Cangkang akan terhisap oleh

    blower ke bagian atas dan selanjutnya diangkut untuk bahan boiler. Inti yang

    lebih berat jatuh ke kernel grading drum (dry system), sedangkan inti yang lebih

    ringan dan cangkang yang lebih berat jatuh ke hydrocyclone (wet system).

    Pemisahan dilakukan dengan pengisapan dengan menggunakan blower.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja LTDS adalah :

    1. Kualitas dan kuantitas umpan

    2. Adjusment dumper coulum

    3. Hisapan (dumper, air lock, blower)

    g.Kernel Grading DrumFungsi kernel gradingadalah untuk menyaring nututuh dan pecah yang

    berukuran besar yang dapat terikut ke produksi untuk diolah ulang. Jumlah kernel

    grading drum yang ada sebanyak 2 unit

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    29/66

    29

    Faktor yang mempengaruhi kineja kernel grading drum adalah :

    1. Kualitas dan kuantitas umpan.

    2. Lubang pada drum baik ukuran lubang maupun jumlahnya

    3. Tuas pembersih

    4. Pengarah

    5.Rpm, diameter dan panjang drum

    h. HydrocycloneFungsi hydrocyclone untuk memisahkan inti dengan cangkang yang keluar

    dariLTDS. Pemisahan inti dan cangkang pada hydrocyclone didasarkan atas gaya

    Sentrifugal berat jenis, dimana berat jenis cangkang 1,3 sedangkan berat jenis inti

    1,08.

    Hydrocyclone terdiri dari :

    1. Tabung pemisah (cyclone) yang dilengkapi dengan pompa pengutip(vortex finder).

    2. Bak air penampung cracked mixture yang terdiri dari beberapa sekat.3. Dewatering water drum untuk inti dan cangkang

    Prinsip kerjaHydrocyclone:

    1. Campuran cangkang dan inti yang keluar dari LTDS dimasukkan ke dalambak pertama, lalu oleh pompa hydrocylone dipompa kedalam cyclone,

    campuran ini akan diputar dan oleh gaya sentrifugal, inti yang mempunyai

    berat jenis yang lebih kecil akan berkumpul di tengah cyclone lalu melalui

    vortex finderkeluar dari sebelah atas dan kembali ke bak pertama.

    2. Inti yang telah bercampur air ini kemudian masuk ke kernel dewateringscreen untuk memisahkan air selanjutnya inti secara teratur banyaknya

    (diatur oleh air log)masuk ke kernel transportuntuk dimasukkan ke dalam

    kernel silo.

    3. Cangkang yang memiliki berat jenis yang lebih besar akan berkumpul dibagian pinggircyclone lalu keluar dari bawah bersama air masuk ke bak

    kedua. Cangkang akan keluar ke sall dewatering screen dan keluar dari

    bak II.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    30/66

    30

    Jika persentase inti dalam cangkang terlalu tinggi maka vortex finder

    diturunkan sebaliknya apabila persentase cangkang dalam inti tinggi, vortex finder

    dinaikkan.

    1. Kondisi pompa2. Kondisi dewatering drum.3. Kondisi baffle (sekat).

    i. ClaybathClaybath berfungsi untuk memisahkan shelldari kernelyang masih tidak

    dapat dipisahkan. Shelldipisahkan berdasarkan sensitifitas gaya berat antara Shell

    dan kernel. Dengan menggunakan larutan CaCO3 (specific grafity 1,140-1,160)

    sebagai media, kernel yang memiliki berat jenis yang lebih kecil dari pada shell

    akan mengapung diatas.

    j. Kernel siloFungsi kernel silo adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung

    dalam inti produksi. Pengeringan dilakukan dengan cara menghembuskan udara

    panas dari steam heater. Udara dipanaskan dengan steam, oleh blower

    dihembuskan kedalam silo. Temperatur dalam kernel silo terbagi dalam 3

    tingkatan yaitu bagian atas 600 C, bagian tengah 700 C, dan bagian bawah 800 C.

    Pengeringan dilakukan dalam kernel silo selama 5 8 jam. Kadar air inti yang

    terlalu rendah dapat menyebabkan kadar inti berubah warna terlalu besar.

    Sebaliknya jika inti kurang kering:

    1. Kadar minyak yang diperoleh rendah2. Inti akan berjamur3. Kadar ALB dalam inti tinggi

    k. Kernel storageFungsi kernel storage adalah sebagai tempat penyimpanan inti produksi

    sebelum di kirim keluar untuk dijual. Kernel storage memliki sebuahfan agar uap

    air yang terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi

    dalam storage lembab, yang kemudian menyebabkan timbulnya jamur pada inti.

    Inti dari kernel silo diangkut ke kernel storage menggunakanscrew conveyordan

    pneumatic conveyorserta kernel elevator.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    31/66

    31

    2.3.2. ProduksiPT. SINAR SAWI LESTARI melalukan produksi dengan mengolah

    bahan baku (TBS) menjadi produk setengah jadi (CPO dan Kernel).

    2.3.3. Msin dan Peralatan2.3.3.1. Mesin

    Tabel 2.2. Mesin di PT. SINAR SAWIT LESTARI-PMKS Damuli

    NO. MESIN SPESIFIKASI

    1. Loading Ramp Merk; Vickers. Type; 10 bays, days; 4Kw/300 Volt

    2. Capstand Merk; teco induction, type; wire rope,

    days; 15 hp, tipe tali; 5/8 ARW c6 x

    29

    3. Stelizer Merk; Reseo, diameter; 2100 mm,

    panjang 29,265 mm, kapasitas; 20 ton,

    tekanan uap; 0-3.5 kg/cm3, temperature

    uap; 1150-1300C

    4. Hiosting Crame Merek; demag Indonesia, kapasitas; 5

    ton, cos 0; 0.8. putaran; 40 rpm5. Automatic feeder Mek; renold chain, panjang; 5860 mm,

    lbar; 3300 mm, kapasitas; 15 ton/jam.

    Putaran; 0.3-0.5 rpm. Cos o; 0.8

    6. Thresser Merk; Asian motor swed, diameter;

    2057 mm, panjang; 5029 mm, putaran;

    22.5 rpm,

    7. Fruits Elavator Merk; Renold chain, panjang; 3000

    mm, daya; 10 hp, cos O; 0,8

    8. Digaster Merk ; Stock Amsterdam, internal

    diameter; 1200 mm, tinggi container;

    3000mm, isi; 3200 ltr, kapasitas; 10-15ton, putaran; 23 rpm, daya; 22 kw, cos

    O; 0,8, type; LD 3200

    9. Twin Screw Press Merk; MJT, panjang; 4910mm, lebar;

    1478mm, tinggi; 1035, kapasitas; 15-17

    ton/jam, putaran; 10,5 rpm, cos O; 0,8,

    daya; 40 hp, type; LP 10-12

    10. Vibro Separator Merek :Amkco, Diameter : 1524

    mm (60 ), Jumlah : 2 unit, Kapasitas

    : 9-12 ton, Daya : 2,5 hp, Putaran :

    1450 rpm, Cos : 0,8

    11. Crode Oil Tank Merk : Sweeo, Kapasitas : 30 ton,

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    32/66

    32

    Putaran : 1450 rpm,

    12. Continous Setlling Tank Kapasitas : 90 M3, Jumlah : 1 unit,Diameter : 500m

    13. Sludge Tank Kapasitas : 6 ton, Diameter : 2.32 m,

    Tinggi : 2,7 m,

    14. Oil Tank Kapasitas : 6 ton, Diameter : 2.32 m,

    Tinggi : 2,7 m,

    15. Sludge Drain Tank Kapasitas : 15 M3, Panjang : 5000 m,

    Lebar : 2000m, Tinggi : 1500 m

    16. Vacum Drayer Merk : Papemmeler, Type :

    500/1583-01, Cos : 0,8, Kapasitas :

    9 ton,17. Depericarper Merk : GNM, Kapasitas : 30 ton

    TBS/jam, Jumlah : 2 unit, Daya : 75

    hp, Putaran : 1800 rpm

    18. Nut Cyclone Merk : GNM, Diameter : 2500 mm,

    Daya : 5,5 hp, Putaran : 59,54 rpm,

    kapasitas : 35 ton/jam,

    19. Nut Silo Merk : Warman-Australia, Panjang :

    2580 m, Tebal: 3050 m, Kapasitas :

    74 ton,

    20. Ripple Mill Merk : GNM, Diameter : 380 mm,

    Daya : 3 hp, Cos : 0,8, Putaran :34,8 rpm.

    Sumber : PT. SINAR SAWIT LESTASI-PMKS Damuli

    2.3.3.2. PeralatanTabel 2.3. Peralatan di PT. SINAR SAWIT LESTARI-PMKS Damuli

    NO MESIN FUNGSI

    1. Tojok Mengangkat buah yang jatuh dari lori

    2. Talang Meratakan arang di dalam tungku boiler

    3. Kereta sorong Memindahkan peralatan

    4. Beko Mengangkut material dan barang-barang lain

    Sumber : PT. SINAR SAWIT LESTASI-PMKS Damuli

    2.3.4. PemasaranPabrik kelapa sawit Damuli PT. SINAR SAWIT LESTARI memiliki

    daerah pemasaran saat ini hanya di kawasan Sumatera Utara khususnya pada PT.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    33/66

    33

    Musim Mas dan PT. Smart. Untuk selanjutnya CPO dan PKO diolah lagi menjadi

    minyak goreng, sabun, deterjen, margarine, dan lain-lain.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    34/66

    34

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1. Tanaman Kelapa Sawit

    Asal tanaman kelapa sawit secara pasti belum bisa diketahui. Namun, ada

    dugaan kuat tanaman ini berasal dari dua tempat, yaitu Amerika Selatan dan

    Afrika (Guenia). Spesies Elaeis melanococca atau Elaeis oleivera diduga berasal

    dari Amerika Selatan dan spesies Elaeis guineensis berasal dari Afrika (Guenia).

    Klasifikasi tanaman kelapa sawit:

    Divisi : Spermatophyta

    Sub divisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledonae

    Keluarga : Palmaceae

    Sub keluarga : Cocoideae

    Genus : Elaeis

    Spesies :Elaeis guineensis Jack Gambar 3.1. Buah Sawit

    (Sastrosayono, 2003)

    Tanaman Kelapa sawit (Elais guineensis Jack) merupakan salah satu

    tanaman perkebunan di Indonesia yang memiliki masa depan cukup cerah.

    Perkebunan kelapa sawit telah berkembang hampir di seluruh Indonesia. Ada

    beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal. Varietas itu dapat

    dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan daging buah atau berdasarkan warna

    kulit buahnya. Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, dikenal

    beberapa varietas antara lain :

    1. Dura

    Tempurung dura cukup tebal antara 28 mm dan tidak terdapat lingkaran

    sabut pada bagian luar tempurung. Daging buah relatif tipis dengan persentase

    daging buah terhadap buah variasi antara 3550%. Kernel (daging biji) biasanya

    besar dengan kandungan minyak yang rendah. Dalam persilangan varietas dura

    dipakai sebagai pohon induk betina.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    35/66

    35

    2. Pesifera

    Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada, tetapi daging

    buahnya tebal. Persentase daging buah terhadap buah cukup tinggi, sedangkan

    daging biji sangat tipis. Jenis pesifera tidak dapat diperbanyak tanpa

    menyilangkan dengan jenis yang lain. Varietas ini dikenal sebagai tanaman betina

    yang steril sebab bunga betina gugur pada fase dini. Oleh sebab itu dalam

    persilangan dipakai sebagai pohon induk jantan. Penyerbukan silang antara

    pesifera dengan dura akan menghasilkan varietas tenera.

    3. Tenera

    Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu

    dura dan pesifera. Varietas inilah yang banyak ditanam diperkebunan pada saat

    ini. Tempurung sudah menipis, ketebalannya berkisar antara 0,54mm, dan

    terdapat lingkaran sabut disekelilingnya. Persentase daging buah terhadap buah

    tinggi, antara 6096%. Tandan buah yang dihasilkan oleh tenera lebih banyak

    dari pada dura, tetapi ukuran tandannya relatif lebih kecil (Marunduri, 2009).

    Gambar 3.2. Jenis-Jenis dari Biji Sawit

    Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah

    kelapa sawit atau biasa disebut Tandan Buah Segar (TBS). Setelah diolah TBS

    akan menghasilkan minyak, yang mana minyak kelapa sawit tersebut terdiri dari

    dua macam, yang pertama minyak yang berasal dari daging buah yang dihasilkan

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    36/66

    36

    dari perebusan dan pemerasan. Minyak sawit ini dikenal sebagai minyak sawit

    kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Dan yang kedua minyak yang berasal dari inti

    sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau Palm kernel Oil (PKO)

    3.2. Minyak dan Lemak

    Minyak atau lemak adalah substansi yang bersifat non soluble di air

    (hidrofobik) terbuat dari satu mol gliserol dan tiga mol asam lemak. Minyak dan

    lemak adalah senyawa ester yang terbentuk dari senyawa gliserol dan berbagai

    asam karboksilat. Sebagian besar lemak dan minyak dalam alam terdiri atas 98-

    99% trigliserida. Trigliserida adalah ester gliserol, suatu alkohol terhidrat dan

    asam lemak yang tepat disebut triasilgliserol (Almatsier, 2004).

    Lemak dan minyak meskipun struktur kimianya sama, namun

    menunjukkan keragaman yang besar dalam sifat-sifat fisiknya, yakni :

    1. Sifat fisik yang paling jelas adalah tidak larut dalam air. Hal inidisebabkan oleh adanya asam lemak berantai karbon panjang dan tidak

    adanya gugus-gugus polar.

    2. Viskositas minyak dan lemak cair biasanya bertambah dengan bertambahpanjangnya rantai karbon, berkurang dengan naiknya suhu dan berkurang

    ketidakjenuhan rangkaian karbonnya.

    3. Lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair. Berat jenis lemak(jenuh) lebih tinggi daripada trigliserida yang tidak jenuh. Berat jenisnya

    menurun dengan bertambahnya suhu.

    4. Lemak adalah campuran trigliserida dalam bentuk padat dan terdiri darisuatu fase padat dan fase cair. Kristal dari fase padat terpisah dan dengan

    tekanan menggunting/memisah yang cocok, dapat bergerak sendiri lepas

    dari kristal lain. Jadi, lemak mempunyai struktur seperti benda padat

    plastik.

    5. Oleh karena minyak dan lemak adalah campuran trigliserida, titik cairminyak dan lemak ditentukan oleh beberapa faktor. Makin pendek rantai

    asam lemak, makin rendah titik cair trigliserida itu. Cara-cara penyebaran

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    37/66

    37

    asam-asam lemak dalam suatu lemak juga mempengaruhi titik cairnya

    (Buckle, 1987).

    Triasilgiserol mudah larut didalam pelarut nonpolar seperti kloroform,

    benzena, eter yang sering kali digunakan untuk ekstraksi lemak dan jaringan.

    Triasilgiserol akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam atau basa. Hidrolisis

    oleh KOH atau NaOH disebut reaksi penyabunan (Fessenden dan Fessenden,

    1986).

    Gambar 3.3. Struktur kimia trigliserida

    Seperti halnya lemak dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit terdiri atas

    trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dengan tiga molekul asam lemak.

    Asam lemak merupakan rantai hidrokarbon; yang setiap atom karbonnya

    mengikat satu atau dua atom hidrogen ; kecuali atom karbon terminal mengikat

    tiga atom hidrogen, sedangkan atom karbon terminal lainnya mengikat gugus

    karboksil. Asam lemak yang pada rantai hidrokarbonnya terdapat ikatan rangkap

    disebut asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada

    rantai hidrokarbonnya karbonnya disebut dengan asam lemak jenuh. Secara umum

    struktur asam lemak dapat digambarkan sebagai berikut.

    Gambar 3.4. Struktur kimia 2 jenis asam lemak

    Makin jenuh molekul asam lemak dalam molekul trigliserida, makin tinggi

    titik beku atau titik cair minyak tersebut .Sehingga pada suhu kamar biasanya

    berada pada fase padat. Sebaliknya semakin tidak jenuh asam lemak dalam

    molekul trigliserida maka makin rendah titik helm atau titik.cair minyak tersebut

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    38/66

    38

    sehingga pada suhu kamar berada pada fase cair. Minyak kelapa Sawit adalah

    lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap.

    Tabel 3.1. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit dan Inti Kelapa

    Sawit

    Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Minyak Inti Sawit

    Asam kaprilat

    Asam kaproat

    Asam laurat

    Asam miristat

    Asam palmitat

    Asam stearat

    Asam oleat

    Asam linoleat

    -

    -

    -

    1,1 - 2,5

    40 - 46

    3,6 - 4,7

    39 - 45

    711

    3 - 4

    3 - 7

    46 - 52

    14 - 17

    6,5 - 9

    1 - 2,5

    13 - 19

    0,52

    Sumber : Ketaren,1986

    3.3. Sifat dan Karakteristik Minyak

    Minyak sawit adalah suatu trigliserida yaitu senyawa gliserol dan asam

    lemak. Sesuai dengan rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan

    minyak asam oleat dan linoleat. Minyak sawit bewarna merah jingga karena

    kandungan karotenoida (terutama -karotena), beronsistensi setengah pada suhu

    kamar (konsistensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh kadar ALB-nya), dan

    dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah, bau dan rasanya

    cukup enak.

    Minyak sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak

    yang berbeda-beda. Panjang rantai antara 14-20 atom karbon. Dengan demikian

    sifat minyak sawit ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida

    tersebut. Sesuai dengan panjang rantai dan sifat-sifat asam lemak yang ada dalam

    minyak sawit, kandungan asam lemak yang terbanyak adalah asam lemak tak

    jenuh oleat dan linoleat,dan minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-

    linoleat (Mangoensoekarjo,2004).

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    39/66

    39

    3.3.1 Sifat Fisik Minyak Dan Lemak

    Sifat fisika-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor,

    kelarutan, titik cair dan polymorphism, titik didih (boiling point), titik pelunakan,

    slipping poin, bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan (turbidity point). Warna

    minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses

    pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserin tidak berwarna. Warna orange

    atau kuning disebabkan oleh adanya pigmen karoten yang larut dalam minyak.

    Bau dan flavour dalam minyak terdapat secara alami juga terjadi akibat kerusakan

    minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh

    persenyawaan betaionine. Titik cair bergantung pada asam lemak yang

    terkandung dalam minyak tersebut.

    3.3.2 Sifat Kimia Minyak Dan Lemak

    Pada umumnya asam lemak jenuh dari minyak mempunyai rantai lurus

    monokarboksilat dengan jumlah atom karbon yang genap. Reaksi penting pada

    minyak dan lemak adalah reaksi hidrolisis, oksidasi dan hidrogenasi.

    a. Hidrolisis

    Dalam reaksi hidrolisis, minyak atau lemak akan diubah menjadi asam

    lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis yang dapat megakibatkan kerusakan

    minyak atau lemak karena tercapainya sejumlah air dalam minyak atau lemak

    tersebut. Minyak atau lemak dapat dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak

    karena adanya air. Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam dan enzim-enzim.

    Hidrolisis oleh enzim lipase akan menyebabkan kadar asam lemak bebas menjadi

    tinggi (Ketaren,1986).

    b. Oksidasi

    Proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah

    oksigen dengan minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau

    tengik pada minyak, Oksidasi biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida

    dan tingkat selanjutnya adalah terurainya asam-asam lemak disertai dengan

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    40/66

    40

    konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam-asam lemak bebas

    (Ketaren,1986).

    c. Hidrogenasi

    Hidrogenasi disebut pengerasan, menyebutkan penjenuhan/ikatan rangkap

    dalam rangkaian asam lemak dari trigliserida. Dua akibat yang ditimbulkan yaitu

    titik cair lemak atau minyak akan naik,dan lemak atau minyak menjadi lebih stabil

    (Andry, 2008).

    3.4. Minyak Kelapa Sawit Mentah (CPO)

    CPO diperoleh dari daging buah kelapa sawit. CPO mengandung sekitar 500

    700 ppm karoten dan merupakan bahan pangan sumber karoten alami terbesar. Oleh

    karena itu CPO berwarna merah jingga. Disamping itu jumlahnya juga cukup tinggi.

    Minyak kelapa sawit ini diperoleh dari mesokarpbuah kelapa sawit melalui ekstraksi

    dan mengandung sedikit air serta serat halus, yang berwarna kuning sampai merah

    dan berbentuk setengah padat pada suhu ruang. Dengan adanya air dan serat halus

    tersebut menyebabkan CPO tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan pangan

    maupun non pangan (Naibaho, 1996).

    Gambar. 3.5. CPO Standar Berwarna Jingga Kemerah-merahan

    Bentuk setengah padat CPO disebabkan oleh kandungan asam lemak jenuh

    yang tinggi, sekitar 50% asam lemak yang ada merupakan asam lemak jenuh dengan

    komponen utama asam palmitat, sekitar 40% asam lemak tidak jenuh tunggal (asam

    oleat) dan sekitar 10% asam lemak tidak jenuh jamak (asam linoleat). Asam palmitat

    bentuk bebas dan bentuk terikat sebagai monopalmitin, dipalmitin dan tripalmitin

    memiliki titik leleh yang relatif tinggi (di atas 600C), sehingga pada suhu ruang

    senyawa tersebut berbentuk padat (Belitz dan Grosh, 1987).

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    41/66

    41

    3.4.1. Parameter Mutu CPO

    a) Kadar KotoranKadar pengotor dan zat terlarut adalah keseluruhan bahan-bahan asing

    yang tidak larut dalam minyak, pengotor yang tidak terlarut dinyatakan sebagai

    persen zat pengotor terhadap minyak atau lemak. Pada umumnya, penyaringan

    hasil minyak sawit dilakukan dalam rangkaian proses pengendapan yaitu minyak

    sawit jernih dimurnikan dengan sentrifugasi. Dengan proses tersebut kotoran-

    kotoran yang berukuran besar memang dapat disaring. Akan tetapi, kotoran-

    kotoran atau serabut yang berukuran kecil tidak bisa disaring, hanya melayang-

    layang didalam minyak sawit sebab berat jenisnya sama dengan minyak sawit.

    Padahal alat sentrifugasi tersebut dapat berfungsi dengan prinsip kerja yang

    berdasarkan pada perbedaaan berat jenis (Marunduri, 2009).

    Kotoran yang terdapat pada minyak terdiri dari tiga golongan, yaitu :

    1. Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak (fat insolube) dan terdispersi dalam

    minyak.

    Kotoran yang terdiri dari biji atau partikel jaringan, lendir dan getah serat-

    serat yang berasal dari kulit abu atau material yang terdiri dari Fe, Cu, Mg, dan

    Ca, serta air dalam jumlah kecil. Kotoran seperti ini dapat diatasi dengan cara

    mekanis yaitu dengan cara pengendapan dan sentrifugasi. Kadar pengotor dalam

    minyak sawit berupa logam seperti besi, tembaga, dan kuningan biasanya berasal

    dari alat-alat pengolahan yang digunakan.

    2. Kotoran yang berbentuk suspensi koloid dalam minyak

    Kotoran ini terdiri dari pospolipid, senyawa yang mengandung nitrogen

    dan senyawa kompleks lainnya. Kotoran dapat dihilangkan dengan menggunakan

    uap panas, sentrifugasi, atau penyaringan dengan menggunakan adsorben.

    3. Kotoran yang terlarut dalam minyak (fat soluble compound)

    Kotoran yang termasuk dalam golongan ini terdiri dari asam lemak bebas,

    sterol, hidrokabon, monogliserida dn digliserida yang dihasilkan dari hidrolisis

    trigliserida, zat warna yang terdiri dari karatenoid, klorofil. Zat warna lainnya

    yang dihasilkan dari proses oksidasi dan dekomposisi minyak yang terdiri dari

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    42/66

    42

    keton, aldehida dan resin serta zat lannya yang belum teridentifikasi (Ketaren,

    1986).

    b) Kadar Asam Lemak BebasBilangan asam/kadar asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas,

    serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau dengan kata lain

    kadar asam lemak bebas dihitung sebagai persentase berat (b/b) dari asam lemak

    bebas yang terkandung dalam minyak sawit mentah (CPO) dimana berat molekul

    asam lemak bebas tersebut dianggap sebesar 256 (sebagai asam palmitat).

    Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH 0,1 M maupun NaOH

    0,1 M yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam

    1 gram minyak atau lemak. Kadar asam lemak bebas pada minyak atau lemak

    hasil ekstraksi dapat ditentukan dengan cara titrasi. Angka asam lemak bebas

    dinyatakan dalam % asam lemak yang dianggap dominan pada sampel produk

    yang sedang dianalisis. Kadar asam lemak bebas merupakan banyaknya asam

    lemak bebas yang dihasilkan dari proses hidrolisis minyak. Banyaknya asam

    lemak bebas dalam minyak menunjukkan penurunan kualitas minyak. Penentuan

    asam lemak bebas atau biasa disebut dengan FFA yang merupakan singkatan dari

    Free Fatty Acidsangat penting kaitannya dengan kualitas lemak. Karena bilangan

    asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat

    dalam lemak. Semakin besar angka ini berarti kandungan asam lemak bebas

    semakin tinggi, sementara asam lemak bebas yang terkandung dalam sampel

    dapat berasal dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahan yang kurang

    baik. Karena proses hidrolisis dapat berlangsung dengan penambahan asam dan

    dibantu oleh panas. Menurut Sudarmadji (1984) angka asam dapat menunjukan

    asam lemak bebas yang berasal dari hidrolisa minyak ataupun karena proses

    pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam maka makin rendah

    kualitasnya.

    c) Kadar AirPenentuan kadar air bertujuan untuk mengetahui jumlah air yang

    terkandung dalam sampel. Kadar air merupakan jumlah air yang terkandung di

    dalam minyak sawit atau crude palm oil. Kadar air ini menentukan kualitas CPO

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    43/66

    43

    karena pada saat pengolahan CPO menjadi produk turunan, kadar air dapat

    menghambat proses pengolahan CPO menjadi produk turunan karena perbedaan

    massa jenis dari air tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit kadar

    air yang terkandung dalam CPO semakin tinggi kualitas CPO yang dihasilkan dan

    sebaliknya. Kadar air berperan dalam proses oksidasi maupun hidrolisis minyak

    yang akhirnya dapat menyebabkan ketengikan. Semakin tinggi kadar air, minyak

    semakin cepat tengik. Kadar air pada minyak menurut hasil praktikum diperoleh

    dari metode hot plate yaitu 0,3 %. Hal ini dapat terjadi mungkin karena minyak

    belum terpisah secara sempurna dan cara pemisahan minyak dari blondo dan air

    yang kurang baik. Tingginya kadar air akan menurunkan kualitas minyak yang

    dihasilkan yaitu minyak akan menjadi cepat tengik selama penyimpanan. Kadar

    air dalam CPO dapat diketahui dengan cara yang mudah yaitu dengan

    mendiamkannya pada suhu rendah. Jika CPO mudah membeku maka

    kemurniannya lebih bagus sebab dibawah suhu 250C CPO mulai membeku.

    Namun, bila kadar air tinggi proses pembekuan lebih lama. Air membeku pada

    suhu 0oC. CPO membeku seperti mentega dan jika dikembalikan ke suhu panas,

    mencair seperti semula.

    3.5. Minyak Inti Kelapa Sawit Mentah (CPKO)

    CPKO dihasilkan dari inti buah kelapa sawit. CPKO memiliki rasa dan bau

    yang khas. CPKO mudah sekali menjadi tengik bila dibandingkan minyak yang telah

    dimurnikan. Titik lebur dari CPKO adalah berkisar antara 250C - 30

    0C. CPKO

    merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus asam lemak yang terikat

    dari trigliserida-trigliserida yang dikandung lemak ini jenisnya lebih dari satu. Jenisasam lemaknya meliputi C8 (asam kaprilat) sampai C18 tak jenuh

    (asam oleat dan asam linoleat) (Winarno, 1991).

    Gambar 3.6. Kernel

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    44/66

    44

    BAB IV

    PROSEDUR DAN PELAKSANAAN PKL

    4.1. Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di PT SINAR SAWIT

    LESTARI yang berada di jalan lintas medan Sumatera diantara Rantau Parapat

    KM. 232 Damuli yang terletak di kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan

    Batu Utara. Waktu PKL selama satu bulan yaitu pada tanggal 21 Desember 2011

    s.d. 22 Januari 2012.

    4.2. PersiapanAlat yang digunakan pada analisis adalah Neraca Analitik, Automatic

    Buret, Hot Plate, Oven, Crusible, Erlenmeyer, Cawan Porselen, Labu Destilasi,

    Gelas Ukur, Botol Semprot, Botol Plastik, Labu Ukur, Erlenmeyer Bercabang,

    Alat Ekstraksi, Pipet Gondok, Beaker Gelas, Mikrofibre Filters, Neraca Digital,

    Alat Sentrifuse, Tabung sentrifuse, Thimbel, Vacum Pomp, Moisture Analyzer,Alat Destilasi.

    Bahan yang digunakan adalah CPO, Kernel, Hexana, NaOH,

    Penolpthalein, Isopropil Alkohol, Aquades.

    4.3. Prosedur4.3.1. Uji CPO pada Storage dan Vacum Dryera. Uji Free Fatty Acid (FFA)

    1. Menimbang sebanyak 5 gram sampel dalam erlenmeyer 250 mL2. Menambahkan Isopropil Alkohol sebanyak 50 mL3. Kemudian campuran tersebut dipanaskan di hotplate dengan suhu 700C

    sampai campuran homogen

    4. Menambahkan 3 tetes penolpthalein sebanyak 3 tetes5. Larutan dititrasi dengan NaOH 0,09 M, sampai larutan berwarna orange,

    mencatat volume NaOH pada titik akhir titrasi

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    45/66

    45

    %100xlBeratSampe

    xMrxNVFFA atAsamPalmitNaOHNaOH

    6. Menghitung FFA dengan rumus:

    b. Uji Kadar Air1. Menimbang wadah, lalu menambahkan sampel sebanyak 10 gram2. Memasukkan wadah+sampel dalam oven pada suhu 1050C selama 15

    menit

    3. Kemudian didinginkan dengan desikator selama 10 menit4. Menimbang wadah + sampel dengan neraca analitik5. Mengukur kadar air dengan rumus:

    %100ker)()(

    xsampel

    ingSWSWKadarAir

    Keterangan: W = Berat wadah kosong

    S = Sampel

    W+S = Berat wadah + sampel yang sudah di uapkan

    c. Uji Kadar Kotoran1. Memasukkan mikrofiber filter kedalam crusibel yang bersih2. Menimbang crusibel + mikrofiber filter3. Memasukkan sampel kedalam crusibel sebanyak 10 gram (W2)4. Melatakkan crusibel + sampel di atas erlenmeyer yang disambungkan

    dengan mesin vacum

    5. Menetesi crusibel + sampel dengan hexane hingga benar-benar bersih6. Setelah bersih memasukkan crusibel tersebut kedalam oven pada suhu

    1050C selama 10 menit

    7. Mendinginkan crusibel dengan desikator selama 5 menit8. Menimbang crusibel yang telah kering (W2)

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    46/66

    46

    9. Menghitung kadar kotoran dengan rumus:

    Keterangan : A : Berat crucible + kotoran (gram)

    B : Berat Crucible (gram)

    C : Berat Sampel (gram)

    4.3.2. Analisis Loses di Stasiun Kernela. Pada Fiber Siklon, LTDS 1 dan 2, Shell Claybath, dan Kernel Claybath

    1. Menimbang sampel masing-masing sebanyak 500gram2. Memisahkan whole nut, broken nut, whole kernel, broken kernel, dan shell3. menghitung kadar loses maupun efiseiensi

    b. Pada Press Cake 1 dan 2, Heavy Phase, Solid, Final Emfluent, Kondensat1. Menimbang masing-masing sampel sebanyak 500gram

    2. Memisahkan fiber dan nut pada press cake

    3. Menimbang wadah kosong dan memasukkan sampel sebanyak 10 gram4. Memasukkan sampel ke dalam Thimbel

    5. Menimbang labu ekstraksi kosong

    6. Mengekstraksi sampel dengan larutan hexane hingga larutan hexane pada

    sampel bening

    7. Menguapkan labu ekstraksi sampai benar-benar tidak mengandung hexane

    8. Menimbang labu ekstraksi dan menghitung loses

    4.3.3. Uji Pada Proses Pengolahan (Crude sludge Tank /CST dan Crude OilTank /COT) pada Stasiun Klarifikasi

    1. Mengambil sampel pada CST dan COT2. Memasukkan masing-masing sampel dalam tabung sentrifuse, kemudian

    memasukkannya kedalam alat sentrifuse dengan kecepatan 100 rpm

    selama 30 menit

    3. Mengukur banyaknya oil, emulsi, air, dan sludge

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    47/66

    47

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    48/66

    48

    BAB 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1. Analisis CPO pada Storage dan Vacum DryerTabel 5.1 Data CPO di storage dan Vacuum drayer untuk Analisis FFA pada

    tanggal 9 Januari 2012

    Jam Sampel (gram) NaOH (N) Vol Titrasi

    (mL)

    Storage I

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    06.00-09.00 wib)

    5,6620 0,0944 14,7

    4,5440 0,0944 11,9

    4,6524 0,0944 12,1

    Storage 2

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    06.00-09.00 wib)

    4,0702 0,0944 7,2

    4,0982 0,0944 7,1

    4,6935 0,0944 7,9

    10.00 4,2158 0,944 6,0

    11.00 4,0778 0,0944 5,5

    14.00 4,3020 0,0944 5,2

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    49/66

    49

    %100xlBeratSampe

    xMrxNVFFA atAsamPalmitNaOHNaOH

    15.00 4,6242 0,0944 5,7

    16.00 5,2809 0,0944 6,9

    17.00 5,7964 0,0944 7,7

    19.00 3,3816 0,0944 4,5

    20.00 4,3280 0,0944 5,5

    21.00 3,6696 0,0944 5,5

    22.00 4,3028 0,0944 6,2

    23.00 4,1686 0,0944 6,2

    24.00 3,2503 0,0944 5,2

    01.00 3,5401 0,0944 5,8

    02.00 3,5241 0,0944 5,6

    03.00 4,1029 0,0944 6,7

    04.00 3,7249 0,0944 6,0

    05.00 4,3118 0,0944 6,9

    Maka perhitungan untuk menentukan kadar Asam Lemak Bebas pada Storagedan Vacum Drayer sesuai rumus perhitungan dibawah ini, Didapat FFA sebesar;

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    50/66

    50

    Tabel 5.2. Data Pengamatan Analisis FFA tanggal 9 Januari 2012

    Jam Sampel (gram) NaOH (N) Vol

    Titrasi(mL)

    FFA (%)

    Storage I

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    06.00-09.00

    wib)

    5,6620 0,0944 14,7 4,05

    4,5440 0,0944 11,9 4,73

    4,6524 0,0944 12,1 4,05

    Storage 2

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    06.00-09.00

    wib)

    4,0702 0,0944 7,2 4,27

    4,0982 0,0944 7,1 4,18

    4,6935 0,0944 7,9 4,07

    10.00 4,2158 0,944 6,0 3,44

    11.00 4,0778 0,0944 5,5 3,26

    14.00 4,3020 0,0944 5,2 2,92

    15.00 4,6242 0,0944 5,7 2,98

    16.00 5,2809 0,0944 6,9 3,15

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    51/66

    51

    17.00 5,7964 0,0944 7,7 3,22

    19.00 3,3816 0,0944 4,5 3,22

    20.00 4,3280 0,0944 5,5 3,07

    21.00 3,6696 0,0944 5,5 3,62

    22.00 4,3028 0,0944 6,2 3,48

    23.00 4,1686 0,0944 6,2 3,59

    24.00 3,2503 0,0944 5,2 3,87

    01.00 3,5401 0,0944 5,8 3,96

    02.00 3,5241 0,0944 5,6 3,84

    03.00 4,1029 0,0944 6,7 3,95

    04.00 3,7249 0,0944 6,0 3,89

    05.00 4,3118 0,0944 6,9 3,87

    Tabel 5.3. Data CPO di storage dan vacuum drayer untuk Analisis Kadar

    Air (Moist) pada tanggal 9 Januari 2012

    Jam Wadah (W)

    gram

    Sampel (S)

    gram

    W + S Kering

    gram

    Storage I

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    62,0811 10,9288 73,7898

    61,6939 10,5970 72,2730

    63,1064 11,0769 74,1585

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    52/66

    52

    06.00-09.00 wib)

    Storage 2

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    06.00-09.00 wib)

    58,9263 11,0278 69,9272

    - - -

    62,6070 10,5063 73,4634

    10.00 63,7353 10,9339 74,6052

    11.00 64,7823 10,4052 75,1315

    14.00 61,6036 10,3427 71,8953

    15.00 61,6896 10,6325 72,2808

    16.00 64,7811 10,1899 74,9508

    17.00 62,6077 11,1402 73,6951

    19.00 62,8823 10,0867 72,9464

    20.00 63,1188 10,5032 73,5654

    21.00 58,9230 10,4425 69,3277

    22.00 61,6032 10,7080 72,2988

    23.00 61,6965 10,0614 71,7050

    24.00 64,7808 10,1024 74,8238

    01.00 63,7646 10,4224 74,0520

    02.00 58,9193 10,1436 69,0211

    03.00 62,8859 10,0524 72,9097

    04.00 61,6904 10,7356 72,3382

    05.00 63,1065 10,8722 73,9374

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    53/66

    53

    Maka perhitungan untuk menentukan kadar air (moist) pada Storage dan Vacum

    Drayer sesuai rumus perhitungan dibawah ini, Didapat Moist sebesar;

    %100ker)()(

    xsampel

    ingSWSWKadarAir

    Tabel 5.4. Data Pengamatan Analisis Kadar Air tanggal 9 Januari 2012

    Jam Wadah (W)

    Gram

    Sampel (S)

    Gram

    W + S

    Kering

    (gram)

    Moist (%)

    Storage I

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam06.00-09.00

    wib)

    62,0811 10,9288 72,9870 0,21

    61,6939 10,5970 72,2730 0,17

    63,1064 11,0769 74,1585 0,22

    Storage 2

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam06.00-09.00

    wib)

    58,9263 11,0278 69,9272 0,24

    61,8745 10,4586 72,3305 0,24

    62,6070 10,5063 73,4634 0,46

    10.00 63,7353 10,9339 74,6452 0,21

    11.00 64,7823 10,4052 75,1315 0,33

    14.00 61,6036 10,3427 71,8953 0,39

    15.00 61,6896 10,6325 72,2808 0,31

    16.00 64,7811 10,1899 74,9508 0,21

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    54/66

    54

    17.00 62,6077 11,1402 73,6951 0,22

    19.00 62,8823 10,0867 72,9464 0,22

    20.00 63,1188 10,5032 73,5654 0,46

    21.00 58,9230 10,4425 69,3277 0,36

    22.00 61,6032 10,7080 72,2988 0,12

    23.00 61,6965 10,0614 72,3850 0,18

    24.00 64,7808 10,1024 74,8338 0,38

    01.00 63,7646 10,4224 74,1567 0,29

    02.00 58,9193 10,1436 69,0211 0,38

    03.00 62,8859 10,0524 72,9097 0,28

    04.00 61,6904 10,7356 72,4082 0,65

    05.00 63,1065 10,8722 73,9374 0,38

    Tabel 5.5. Data CPO di Storage dan Vacum Drayer untuk Analisis Kadar

    Kotoran (Dirt) pada tanggal 9 Januari 2012

    Jam Sampel (S)

    gram

    Crucible (gram) Crucible Dirt

    (gram)

    Storage I

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    (Pada saat jam

    06.00-09.00 wib)

    10,9288 39,9198 39,9294

    10,5970 36,8973 36,8990

    11,0769 35,1249 35,1284

    Storage 2

    Bagian Atas

    Bagian Tengah

    Bagian Bawah

    11,0278 38,6113 38,6135

    11,0568 35, 7892 35, 7909

    10,5063 37,5838 37,5868

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    55/66

    55

    (Pada saat jam

    06.00-09.00 wib)

    10.00 10,9339 38, 4562 38, 4574

    11.00 10,4052 35, 7892 35, 7907

    14.00 10,3427 37,5715 37,5737

    15.00 10,6325 37,6496 37,6533

    16.00 10,1899 36,2416 36,2457

    17.00 11,1402 37, 7265 37,7310

    19.00 10,0867 37,8009 37,8034

    20.00 10,5032 36,7098 36,7124

    21.00 10,4425 38,4572 38,4627

    22.00 10,7080 36,8712 36,8721

    23.00 10,0614 35,9825 35,9862

    24.00 10,1024 38,7865 38,7902

    01.00 10,4224 37,6542 37,6998

    02.00 10,1436 36.0973 36,1328

    03.00 10,7356 38,7829 38,7865

    04.00 10,0524 38,7489 38,7501

    05.00 10,8722 35,8921 35,8950

    Maka perhitungan untuk menentukan kadar kotoran (dist) pada Storage dan

    Vacum Drayer sesuai rumus perhitungan dibawah ini, Didapat Kadar kotoran

    sebesar;

    Keterangan : A : Berat crucible + kotoran (gram)

    B : Berat Crucible (gram)

    C : Berat Sampel (gram)

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    56/66

    56

    Tabel 5.6. Data Pengamatan Analisis Kadar Kotoran tanggal 9 Januari

    2012

    Jam Sampel (S)

    gram

    Crucible (gram) Crucible Dirt

    (gram)

    Dirt (%)

    Storage I

    Bagian Atas

    Bagian

    Tengah

    BagianBawah (Pada

    saat jam

    06.00-09.00

    wib)

    10,9288 39,9198 39,9294 0,042

    10,5970 36,8973 36,8990 0.016

    11,0769 35,1249 35,1284 0,031

    Storage 2

    Bagian Atas

    Bagian

    Tengah

    Bagian

    Bawah

    (Pada saat

    jam 06.00-

    09.00 wib)

    11,0278 38,6113 38,6135 0,019

    11,0568 35, 7892 35, 7909 0.015

    10,5063 37,5838 37,5868 0,028

    10.00 10,9339 38, 4562 38, 4574 0,010

    11.00 10,4052 35, 7892 35, 7907 0,014

    14.00 10,3427 37,5715 37,5737 0,017

    15.00 10,6325 37,6496 37,6533 0,0037

    16.00 10,1899 36,2416 36,2457 0,040

    17.00 11,1402 37, 7265 37,7310 0,040

    19.00 10,0867 37,8009 37,8034 0,024

    20.00 10,5032 36,7098 36,7124 0,024

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    57/66

    57

    21.00 10,0524 38,7489 38,7501 0,011

    22.00 10,7080 36,8712 36,8721 0,0084

    23.00 10,0614 35,9825 35,9862 0,036

    24.00 10,1024 38,7865 38,7902 0,036

    01.00 10,4224 37,6542 37,6998 0,042

    02.00 10,1436 36.0973 36,1328 0,034

    03.00 10,7356 38,7829 38,7865 0,033

    04.00 10,4425 38,4572 38,4627 0,052

    05.00 10,8722 35,8921 35,8950 0,002

    Berdasarkan Data Pengamatan pada Analisis CPO, diketahui bahwa hasil

    CPO pada PT. SINAR SAWIT LESTARI dalam hal kadar FFA diperoleh

    persentase rata-rata sebesar 4,27 % pada storage pertama dan 4,17 % pada storage

    kedua pada saat jam 06.00-09.00 wib dimana hal ini masih dalam batas standart

    perusahan yang diperbolehkan dan Standart Nasional Indonesia dan begitu jugapada jam 10.00-05.00 wib (lihat tabel 5.7 dan 5.8).

    Sementara kadar yang diperoleh pada analisis kadar air (moist) pada

    storage kedua bagian bawah pada saat jam 06.00-09.00 wib sebesar 0,46 % dan

    begitu juga pada jam 20.00 wib sedangkan pada jam 04.00 pagi kadar air

    meningkat menjadi 0,65 %. Hal ini dapat disebabkan karena kerja alat yang belum

    maksimal dan sementara itu sesuai dengan SNI bahwa kadar yang diperbolehkan

    adalah 0,5 % sehingga kadar yang diperoleh masih dapat dipakai untuk proses

    selanjutnya.

    Disamping itu, kadar kotoran pada jam 04.00 pagi diperoleh 0,052%

    dimana dalam standar perusahaan adalah 0,05% dan SNI 0,5% sehingga masih

    diijinkan untuk produksi.

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    58/66

    58

    Tabel 5.7. Standar PT.SINAR SAWIT LESTARI-PMKS Damuli

    No. Parameter StandarPerusahaan

    1. Asam Lemak Bebas (ALB) < 4,5%

    2. Air < 0,4%

    3. Kadar Pengotor < 0,05%

    Sumber data : PT. SINAR SAWIT LESTARI-PMKS Damuli, 2008

    Tabel 5.8. Standar SNI Mutu Minyak Kelapa Sawit

    No. Uji Kuantitatif Standar SNI

    1. Asam Lemak Bebas (ALB) < 5%

    2. Air < 0,5%

    3. Kadar Pengotor < 0,5%

    Sumber: SNI 2006

    5.2. Analisis LosesTabel 5.9. Data (Fiber Siklon, LTDS 1 dan 2, Shell Claybath dan kernel

    Claybath) pada tanggal 9 Januari 2012

    Description Sample

    (gr)

    Whole

    nut (gr)

    Broken

    nut (gr)

    Whole

    kernel

    (gr)

    Broken

    kernel

    (gr)

    Shell

    (gr)

    Press cake I 564,8 109,2 50,0 2,8 13,3 25,3

    Press cake II 474,3 140,9 40,6 4,5 15,1 20,9

    Fiber

    Cyclone

    345,6 9,5

    LTDS I 489,6 5,8

    LTDS II 530,6 6,0

    Shell

    Claybath

    785,2 13,4

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    59/66

    59

    Kernel

    Claybath

    700,3 308,0 38,2

    Riplle Mill 800,9 66,5

    Kernel

    Produksi

    531,7 278,6 32,5

    Maka perhitungan untuk menentukan kadar whole nut, broken nut, whole kernel,

    broken kernel dan shell sesuai rumus perhitungan dibawah ini,

    Dimana X adalah whole nut, broken nut, whole kernel, broken kernel dan shell.

    Dan untuk mencari Efesiensi dari kerja Ripple Mill adalah , digunakan rumus

    Selain itu, untuk mencari Total Loses pada Statsiun Fiber Cyclone, LTDS

    I dan II, di hitung besarnya % Broken kernel sedangkan pada Shell Claybath di

    lihat persen Whole Nut.

    Tabel 5.10. Data Pengamatan Total Loses

    Description Sample

    (gr)

    Whole

    nut

    (%)

    Broken

    nut

    (%)

    Whole

    kernel

    (%)

    Broken

    kernel

    (%)

    Shell

    (%)

    Total

    Loses

    (%)

    Press cake I 564,8 19,33 8,85 0,49 2,35 14,40

    Press cake II 474,3 29,70 8,56 0,95 3,18 4,40

    Fiber

    Cyclone

    345,6 2,75 2,75

    LTDS I 489,6 1,18 1,18

    LTDS II 530,6 1,13 1,13

    %100% xsampleBeratXX

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    60/66

    60

    Shell

    Claybath

    785,2 1,71 1,71

    Kernel

    Claybath

    700,3 43,98 5,45

    Riplle Mill 800,9 8,30 98,43

    Kernel

    Produksi

    531,7 52,40

    Berdasarkan data diatas, untuk melihat ukuran keberhasilan dari stasiun

    Depericarper pada Kernel Loosing di Fibre cyclone, Total Loses sebesar

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    61/66

    61

    Tabel 5.11. Data pada Stasiun Kernel untuk analisis Oil Loses pada tanggal 9

    Januari 2012

    Description Fibre

    Press I

    Fibre

    Press II

    Nut Empty

    Bunch

    Heavy

    phase

    Solid

    Decanter

    Final

    Empluent

    Condesat

    Wadah 75,9250 80,7249 82,1676 - 78,7233 76,2510 87,2326 88,1730

    Sampel 10,2970 10,3821 10,4297 - 10,4720 10,7207 10,1464 11,5331

    W+S

    kering

    82,6461 87,3552 91,2968 79,3463 79,0724 87,5490 88,6844

    Moist (%) 34,72 34,21 12,52 - 94,05 73,68 96,88 95,56

    Botol 110,2095 110,6393 106,6892 - 109,2844 107,3949 111,0787 110,8126

    Oil +botol 163,5475 166,2873 118,5790 - 131,1708 146,0966 136,5461 142,8746

    Dari tabel data diatas dapat diketahui untuk mencari kadar

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    62/66

    62

    Maka, data pengamatan yang diperoleh adalah,

    Tabel 5.12. Data pengamatan Oil Loses pada tanggal 9 Januari 2012

    Description Fibre

    Press I

    Fibre

    Press II

    Nut Empty

    Bunch

    Heavy

    phase

    Solid

    Decanter

    Final

    Empluent

    Condesat

    Wadah 75,9250 80,7249 82,1676 - 78,7233 76,2510 87,2326 88,1730

    Sampel 10,2970 10,3821 10,4297 - 10,4720 10,7207 10,1464 11,5331

    W+S

    kering

    82,6461 87,3552 91,2968 79,3463 79,0724 87,5490 88,6844

    Moist (%) 34,72 34,21 12,52 - 94,05 73,68 96,88 95,56

    Botol 110,2095 110,6393 106,6892 - 109,2844 107,3949 111,0787 110,8126

    Oil +botol 163,5475 166,2873 118,5790 - 131,1708 146,0966 136,5461 142,8746

    OWM (%) 5,18 5,36 1,14 - 2,09 3,61 2,51 2,78

    ODM (%) 7,93 8,15 1,30 - 35,12 13,71 80,45 62,61

    NOS (%) 60,01 60,43 86,34 - 3,86 22,71 0,61 1,66

    Berdasarkan data pengamatan diatas, standart mutu Oil Loses pada

    Condensate sebesar 15% sedangkan pada data pengamatan ODM yang

    dihasilkan pada 9 januari 2012 sebesar 62,61 sehingga ukuran keberhasilan dari

    operasi Rebusan belum maksimal. Di samping itu ODM di Oil Loses pada Press

    Cake sebesar 8% dan sesuai data pengamatan yang diperoleh rata-rata 8,04

    sehingga disimpulkan operasi dari Press cake dalam kondisi yang masih baik.

    Selain itu kadar air (moist) pada nut perlu dijaga dengan standar

  • 7/23/2019 89450015-ANALISA-MUTU-CPO-DAN-KERNEL-DI-PKS-DAMULI.docx

    63/66

    63

    5.3. Analisis pada pengolahan Crude slu dge Tank /CSTdan Crude Oil

    Tank /COT) pada Stasiun Klarifikasi

    Tabel 5.13. Data pada uji proses Pengolahan pada Stasiun Klarifikasi (CST

    dan COT) pada tanggal 9 Januari 2012

    Jam COT OIL UNDER FLOW CST

    Oil

    (%)

    Emulsi

    (%)

    Air

    (%)

    Sludge