CPO peralatan pabrik
date post
19-Feb-2015Category
Documents
view
268download
20
Embed Size (px)
Transcript of CPO peralatan pabrik
TUGAS 2 PERALATAN PABRIKCrude Oil Palm Process And Equipment
Oleh Kelompok II : T.M Iqbal Iskandar D (0807135278) Fatiya (0807132395)
Jurusan Teknik Mesin Prodi S1 Universitas Andalas Padang 2012
Crude Oil Palm Process Kelapa sawit adalah bibit minyak yang paling produktif di dunia. Satu hektar kelapa sawit dapat menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah menurut data dari JourneytoForever. Sebagai pembanding, kedelai dan jagung - hasil yang kerap digembar-gemborkan sebagai sumber bahan bakan biologis yang unggul - hanya menghasilkan sekitar 446 dan 172 liter per hektar.
Gambar 1. Jenis-jenis kelapa sawit dan luas daerah di Indonesia
Setelah di panen, buah kelapa sawit akan di bawa untuk diproses. Layout dari proses pengolahan kelapa sawit adalah sbb:
Gambar 2. Proses penggilingan minyak kelapa sawit
Truck Pengangkut Buah hopper Loading ramp
Horizontal Conveyor
Inlet valveFitting Conveyor
safety valve Tipper Sterilizer
lorry
Hopper & conveyor condensat valve ThresherDigester Screw conveyor
em
pty
bunc h
EFB distribung conveyor
incl ime conv eyor
chamber
To empty bunch inclime conveyor
Oil gutter
E le va to r
Road weight bridge
aper Scr eyor conv
Pressing
Sand trap
Condensat pitVibrating screen
Empty bunch hopper
Condesat recovery
To process Hot water tank
Condensat pit
Crude oil tank
Crude oil distribung tank
To hot well tankFull gas tankVacum oil dryer
Vacum pump
Osflow from hot water tank
From vacum pump
From turbine
Balance water tank
Sludge buffer tank
Sludge buffer tank
3Operation liquid tank
2Oil tranfer pump
Sludge tank
Sludge tank
CST
CST
Pure oil tank
Hot Well Tank Hot water pumpFinal effluent Sludge pit Condensat pit
separator
Sludge drain reclaimed tank desander
1Storage oil tank
Purifire
fanDestower cyclon
Nut silo
Dried kernel distributing conveyor
Wet kernel distribung conveyor
LTDS 1
LTDS 2
ke rne l
depercarper
Silo kernel
Bulk kernel
storage silo
Nut destower column
Nut polishing drum
Ele v
Cake decanter conveyor
claybath
ato rd rie db
efo
re
Dried kernel distributing conveyor
Kernel truck
or convey Auger
Dry kernel pneumatic transport
Fan Dept. Fan
Fan
LTDS No. 2
Fibre Cyclone
LTDS No. 1
Shell Hopper
Fibre and shell conveyor Diesel tank Main switch board
Demin water storage tank Vacum deaerator Fuel storage platform
Boiler fuel conveyor
Steam for process
Diesel gen set
softener
Anion vessel
Steam boilerDemin water storage tank
Diesel storage tank
Diesel gen set Steam turbo alternatorBoiler feed pump
From WTP
Back pressure steam receiver
Al. Sulfat
Soda Ash
Proses
E-91 ProsesBoiler
sludge
sludge
hydrant
Keperumahan
Gambar 3. Flowsheet pabrik CPO
Metode produksi dari minyak kelapa sawit dikategorikan ke dalam: a. Metoda traditional non mekanik b. Pengolahan mekanisasi skala kecil c. Pengolahan otomatis skala besar Untuk tujuan pembelajaran, proses otomatis skala besar akan di pertimbangkan. Secara umum keseluruhan CPO di ekstraksi dengan metoda meliputi : Proses sterilisasi Tahap digesting Pengolahan ekstraksi Purification dan clarification Aliran Proses Pada CPO Bahan baku Uraian peralatan proses
Tandan buah segar Station penerimaan buah Station loading ramp Station sterilizer Station tipper Station treshing Station digester and press Station clarification Station depericarper Station nut plant Station kernel recovery
Gambar 4. Diagram alir proses kelapa sawit
Produksi minyak goreng dari CPO dilakukan melalui tahapan, pemurnian, fraksinasi, pengemasan, dan pengepakan. Tahap pemurnian terdiri dari proses degumming, pemucatan (bleaching), deodorisasi (deodorisation), dan fraksinasi (fractionation).
Gambar 5. Diagram alir proses pengolahan minyak goreng dengan bahan baku CPO (Kehilangan pada proses ini sekitar 1%)
Gambar 6. Aliran massa dan energi pada proses degumming
Gambar 7. Aliran massa dan energi pada proses bleaching
Gambar 8. Aliran massa dan energi pada proses deodorisasi
Gambar 9. Layout pabrik minyak goreng dan margarine berbahan baku CPO
Skala dan jumlah dari pengoperasian dibutuhkan untuk mengekstraksi buah kelapa sawit pada level komersial. Perbedaan utama adalah pada saat pengilangan dalam pemurnian minyak sebelum menjadi produk yang dapat di jual. Hal yang harus ditekankan bahwa minyak yang tidak di murnikan dengan kualitas baik dihasilkan oleh metoda skala kecil akan berkualitas rendah dibandingkan dengan minyak yang di saring. Dalam banyak kasus, konsumen lebih menyukai jika rasa dari biji kelapa sawit dapat di pertahankan. Pada gambar 10 dan 11 diperlihatkan diagram alir dalam berbagai pengoperasian yang biasa digunakan untuk proses pengolahan pada biji kelapa sawit. Biji kelapa sawit dikirim untuk proses penggilingan (mill) dengan menggunakan jalan darat, kereta api dan kapal. Dalam beberapa jenis, penggilingan secara komersial dapat di proses sekitar 8000 ton dari biji kelapa sawit per bulan. Biji kelapa sawit sering di simpan untuk beberapa bulan sebelum diproses dan membutuhkan penyimpanan yang kadar kelembapannya cukup rendah untuk mencegah deteriorasi oleh jamur akibat kadar kelembapannya tinggi. Kadar kelembapan di bawa oleh lebih dari satu biji pada saat diantar ke pabrik. Penggiling (mill) merupakan peralatan yang membutuhkan laboratorium serta analisis. Jika perlu, bijibiji tersebut di keringkan, idealnya dengan menggunakan pengering khusus agar kadar kelembapan yang di butuhkan untuk penyimpanan aman.
Gambar 10. Langkah umum dalam mengekstraksi biji kelapa sawit (proses actual bervariasi antara biji dan metode pemilihan)
Gambar 11. Diagram alir dari penekanan untuk mengeluarkan minyak pada tanaman (Courtesy Anderson International Corp., Cleveland, US) biji dipanaskan dan sering diproses dengan uap dalam pemecahan sel pembawa minyak dan memaksimalkan efisiensi ekstraksi minyak.
Biji-biji yang di simpan dalam tempat penyimpanan hasil pertanian berbentuk silinder yang biasa disebut silo. Silo sering di pasangkan dengan ventilator sehingga udara dapat di sirkulasikan melalui biji kelapa sawit nuntuk menjaga tingkat kelembapan dan temperatur konstan. Hal ini sangat penting untuk mencegah tingkat kelembapan tinggi secara local yang di produksi yang akan memicu tumbuhnya jamur. Untuk mengakomodasikan 2000 ton dari biji , sebuah silo berdiameter 10m dan tinggi 36m di butuhkan. Peralatan untuk pengangkutan digunakan untuk memindahkan biji dari silo ke proses peralatan pabrik. Alat pengangkutan yang digunakan adalah screw conveyor dan belt conveyor. Dalam pabrik,biji akan di mendapat sejumlah tahap proses sebelum di ekstraksi menjadi minyak. Biji kelapa sawit di bersihkan dari sampah,kotoran,pasir dan serpihan logam. Biji kelapa sawit akan ditimbang untuk cake yield dan pengontrolan minyaknya. Kulit atau
lapisan pada biji sering di buang dari inti bijinya. Proses ini di sebut sebagai decortications dan kadar minyak yang di capai dari bahan baku memasuki mesin pengekstraksi, hal ini memastikan kadar protein yang tinggi dari oil-cake.Pengurangan ukuran dari biji ini kadangkadang di ikuti dengan perputaran untuk menghasilkan serpihan kemudian di dinginkan. Selama pendinginan, Minyak di ekstraksi dari pengolahan partikel pada biji dalam alat pembuang continuous screw. Pada tumbuhan yang sangat besar pengoperasiannya menggunakan pre-treatment sebelum dengan larutan ekstraksi. Larutan ekstraksi membuang minyak dari serpihan biji atau oil-cake dengan mengolahnya dengan larutan yang dapat melarutkan minyak. Pelarut dapat di buang dengan memanaskan dan vakum untuk memperoleh crude oil. Alat pembuang (expellers) akan menyisakan kadar minyak residu dalam oil-cake sekitar 5-8 %. Ekstraksi pelarut dikeluarkan hampir pada keseluruhan minyak, yang di tinggalkan hanya sekitar 0,5% dari sisa. Screw expeller dalam penggilingan besar biasanya dapat diproses antara 10-100ton dari biji kelapa sawit dalam 24 jam. Kapasitas pengolahan dari ekstraktor pelarut dalam rentang antara 100 dan 1000 ton per jam.
Gambar 12. Diagram blok dari proses penggilingan kelapa sawit
Crude oil dari expeller melewati penyaring (screens) dan di biarkan mengendap di dalam tanki sebelum di saring melalui sebuah saringan pemeras. Biji sisa dari tanki pengendapan disebut fools. Sisa dari screens dan saringan pemeras yang di sebut dengan fools akan dip roses kembali dalam expeller dengan cara mencampur feedstock biji minyak yang segar atau oil-cake. Oil-cake sering melewati expeller lagi untuk membuang minyak berlebih. Seperti yang di sebutkan sebelumnya, minyak merupakan campuran dari triglycerides yang dapat memecahkan hidrolisis untuk menghasilkan asam lemak dan gliserol atau sebagian gliserides. Hidrolisis terjadi dalam biji kelapa sawit oleh enzim dalam biji yang dapat
menjadi aktif ketika biji dirusak dengan penanganan yang kasar. Jika asam lemak yang ada dapat menetralkan rasa yang tidak menyenangkan dari minyak dan membuatnya menjadi tidak dapat dimakan dengan rasa yang enak. Enzim di rusak dengan pemanasan. Alasan lain mengapa biji kelapa sawit di olah sebelumnya dengan pemanasan adalah untuk pembuangan. Crude oil di murnikan dengan 3 tahap uta